Kelas : MPI 2 B
NIM : 2286010017
Untuk apa ada sebuah perencanaan tapi nyatanya berbeda dari kenyataan baru dari tatanan guru
dan murid. Bagaimana dalam spesifikasi pendidikannya?
Karena perencanaan ini harus ada tujuan yang terukur, jadi perencanaan itu dalam sebuah aspek
harus sungguh-sungguh dan kurikulum harus rancang dengan baik dan tujuan itu harus sampai
dengan berbagai aspek .
Perencaan kurikulum itu harus matang, contoh seperti dalam mempersiapkan budgeting sekolah
yang tidak kekontrol, untuk itu perlu perencanaan yang matang, setelah controlling ada tindak
lanjut atau evaluasi untuk melihat hasil sebuha perencanaan yang sudah disusun.
Kenapa kurikulum ini sebagai sebuah percobaan kalau kurikulum itu belum matang?
evaluasi kurikulum minimal 4 tahun agar melihat hasilnya. Perencanaan kurikukul dari
Siapapun mentrinya harus bisa menguatkan kurikulum tersebut agar tidak dipotong
dijalan. Jangan sampai belum selesai pengutan dan kemudian dipotong. Tapi harus
diperkuat terlebih dahulu seperti diperkuat dalam pengetahuan anak, dan karakter anak.
Maka dari itu pendidikan harus dikawal karena pendidikan itu tinggi seperti dalam
budgeting.
Pengetahuan , prinsip kepribadian menjadi bidik keasatuan, itu semua hanya knowlight.
Jadi anak hanya mengaggap media itu sebagai glamournya saja. Bukan untuk sebuah
pengetahauan.
Jadi sumber daya pendidik itu hanya knowledge, yang terpenting bagi anak itu
karakternya dulu dan berikan dorongan semangat kemudian guru baru memberikan
pengetahuan.
Perencanaan pendidikan Nasional sudah bagus , terlihat dari secara macro pendidikan,
bisa dikawal ditingkat macro dan micro . jika terdapat kendala, berbeda geografis, tingkat
Cara membangun karakter anak dapat bersikap kepada guru, dan karakter seperti apa
Perlu adanya pendidikan karakter agar memasukan pendidikan bangsa, dan minimal ada
18 karakter dan perlu ditanamakan kepada anak. Dan tentunya setiapa guru perlu adanya
penekanan-penekanan karkter. Dan doktrin guru harus dikuatkan jangan di biarkan. Dan
perlu adnaya pengawasana sampai dimana karakter anak. Dan menurut Al ghazali yang
pertama memiliki taqdib. Jangan adanya taklim karna akan menghambat karakter anak.
Fungsi dinamis guru itu sangat di perlukan, dan lambang guru itu tatap guru bukan bekas
guru. Kalau memang kebijakan pendidikan yang dikejar adalah ilmu pengetahuan bukan
kepribadian.
Kesimpulan