Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE


TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PAI SDN SINDANGPALA

Raie Fany Hermansyah


NIM. 2286010019

Karya tulis ini dibuat untuk mengikuti perkuliahan Metodologi Penelitian Kuantitatif
Bersama Dr. Budi Manfaat, M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


PASCASARJANA
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah salah satu mata
pelajaran yang ditampilkan mulai dari SD/MI. Di tingkat pendidikan sekolah dasar,
banyak upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan proses pembelajaran
dimana siswa memahami suatu topik, dimulai dengan pengadaan dan menyediakan
buku dan materi yang mendukung topik. Namun, hal tersebut saja tidak cukup untuk
memperdalam pemahaman siswa. Jika siswa tersebut sudah memahami materi yang
disampaikan oleh guru maka hasil belajar bisa dikatakan berhasil. Hasil belajar
merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah laku.
Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar, bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa (Mudjiono, 2013, p. 200).
Seorang guru harus melakukan upaya yang lain apabila ketika banyak penunjang
pembelajaran seperti buku, tetapi hasil belajar tidak mendapatkan hasil yang baik,
begitu juga yang tidak kala penting bagi seorang guru adalah harus pandai dan teliti
dalam memilih model pembelajaran, karena model pembelajaran yang digunakan
harus sesuai dengan materi yang disampaikan.
Model pembelajaran merupakan hal penting yang mempengaruhi hasil
belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan model
pembelajaran yang menarik dan dirasa asing oleh siswa akan menimbulkan
daya tarik pada hasil belajar siswa. Maka dari itu, penggunaan model
pembelajaran yang tepat merupakan hal penting yang harus dimaksimalkan
oleh guru, karena penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai
menyebabkan hasil belajar siswa tidak maksimal bahkan merasa terpaksa dan
tidak nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dari hasil survai yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapat informasi
bahwa rendahnya hasil belajar PAI siswa di SDN Sindangpala yaitu karena pada saat
proses pembelajaran siswa gaduh di kelas, metode yang digunakan belum optimal,
metode ceramah selalu digunakan oleh dalam proses pembelajarannya. Metode
ceramah memang baik digunakan, namun jika metode ceramah dilakukan dari awal
sampai akhir pembelajaran, para siswa jadi tidak antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran. Terkadang terjadi antara siswa saling ngobrol ketika saat pembelajaran,
sering becanda, adapula yang tertidur di kelas, ketika guru mengajukan pertanyaan
siswa hanya diam, tidak aktif ketika dalam proses pembelajaran sedang berlangsung.
Bahkan ketika guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) siswa banyak yang tidak
mengerjakan.
Pada saat wawancara dengan beberapa orang siswa mereka menganggap
bahwa pelajaran PAI membosankan. Pada saat pelaksanaan pembelajaran model yang
digunakan oleh guru sangat monoton, sehingga hasil belajar kurang baik. Untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal guru harus menciptakan suasana
belajar yang dapat membuat siswa tertarik dan antusias dalam kegiatan
belajar mengajar. Cara-cara yang ditempuh dapat dengan menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi dan bersifat menyenangkan bagi siswa serta
didukung dengan media pembelajaran agar tidak terjadi miskomunikasi
antara materi pelajaran dengan apa yang diterima oleh siswa. Salah satunya
adalah dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe make a match.
Cooperative adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja
bersama dalam suatu kelompok secara alami dan sadar membantu siswa menemukan
pengalaman-pengalaman baru sebanyak mungkin baik pengalaman dalam
mempelajari pelajaran maupun perilaku sosial yang mereka peroleh ketika
berinteraksi dengan sesama anggota kelompoknya. Dalam kelompoknya para siswa
akan bertukar pikiran, pengalaman dan pengetahuan, serta saling membantu satu sama
lain untuk mencapai keberhasilan (Apriliaswati, 2009).
Model make a match adalah model pembelajaran yang mengajak
siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep
melalui suatu permainan kartu berpasangan (Komalasari, 2011, p. 85). Peneliti
beralasan menggunakan model make a match ini supaya minat siswa lebih tertarik
untuk belajar, siswa mencari pasangan kartu dan jawaban sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik, dan tipe ini juga cocok diterapkan pada anak SD. Model
make a match ini juga memungkinkan para siswa untuk mengembangkan
keterampilan, agar siswa aktif, sikap dan pengetahuanya lebih terasah lagi dengan
model pembelajaran tersebut.
B. Peryataan Masalah
Kebanyakan guru ketika mengajar hanya menggunakan satu metode pembelajaran
saja yaitu metode ceramah, alhasil banyak siswa yang merasa jenuh dan bosan, dan
yang lebih mirisnya lagi siswa tersebut tidur, atau tidak mengerjakan PR, hal tersebut
berdampak sekali kepada hasil belajarnya. Maka dari itu perlu adanya inovasi baru
mengenai model pembelajaran.
C. Pernyataan Penelitian
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan model cooperative tipe make a match di SDN Sindangpala
pada pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana respons siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran cooperative g
tipe make a match di SDN Sindangpala pada pembelajaran PAI ?
3. Apakah ada pengaruh penerapan model cooperative tipe make a match terhadap
hasil belajar PAI siswa SDN Sindangpala ?
D. Relevansi dan Pentingnya Penelitian
Model pembelajaran cooperative tipe make a match ini sangat penting untuk
dilakukan, apalagi ketika hasil belajar itu kurang baik dan siswa ketika ditanya
langsung tidak mengetahui apa yang diajarkan oleh guru, maka hal itu perlu adanya
pembaharuan mengenai model pembelajaran.
Referensi
Apriliaswati, R. (2009). cooperative learning sebagai sumber perolehan bahasa kedua/asing,
keterampilan sosial dan keberhasilan akademik. Cakrawala Kependidikan, 7, 180.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontestual Konsepdan Aplikasi. Refika Aditama.
Mudjiono, D. dan. (2013). Belajar dan pembelajaran. PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai