1. Mengapa Indonesia tidak mengikuti jejak negara lain kurikulum tidak usah
berubah tapi hanya mengikuti perubahan zaman dan perkembangan
teknologi?
Perlu adanya tim untuk guru. Harus direncanakan secara matang tentang tim
teknik untuk tenaga pendidik. Agar terfokus, terencana dan matang. Pengawasan
juga harus matang dan konsisten. Sekarang hanya disibukkan dengan
administrasi saja untuk gurunya. Sekarang hanya bagaimana kita merencanakan
kurikulum yang simpel dan berkolaborasi kurikulum dulu hingga sekarang.
Media hanya untuk mempercepat bukan untuk merubah kurikulum, hanya untuk
memperkuat. Tidak hanya instan tetapi perlu adanya proses.
Perencanaan kurikulum ini dari atas ke bawah atau bawah ke atas, perencanaan
harus diperkuat dengan pembiayaan, strategi. Munculnya permasalahan pasti ada
di lapangan, fasilitas pendukung untuk di lapangan harus di matangkan.
Kebutuhan apapun sesuai dengan yang ada. Jakarta tidak bisa disamakan dengan
Papua. Pengkajian kurikulum tidak bisa 1 bulan atau 3 bulan, dari berbagai
komponen dan unsur-unsur yang lain. Dari bawah ke atas adalah cara untuk
mengevaluasi perencanaan kurikulum. Pengawasan yang kuat, dan SOP yang
tepat. Bahan dari guru nanti ada tim dari tenaga kependidikan untuk mengatur
ulang kurikulum tidak diributkan dengan administrasi.
Jika kita lihat setiap daerah mempunyai kumpulan guru ataupun kepala sekolah,
bisa menjadi bahan evaluasi untuk membicarakan kurikulum atau
mengembangkan kurikulum. Untuk berbicara perencanaan pendidikan harus ada
kesadaran dari perlembaga dari hal-hal yang sifatnya urgent bisa disampaikan
pada saat musyawarah tersebut.