Anda di halaman 1dari 51

Kelaikan Sarana dan

Prasarana, Instalasi dan


Peralatan Pertambangan
(Cimisioning peralatan tambang)

Adrianus
Inspektur Tambang

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL
MINERAL DAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BATUBARA
Kelaikan..?

Harus memenuhi persyaratan yang


ditentukan (fabrik) atau standar yang
berlaku (SNI) yang harus ada; patut;
pantas; layak;
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
“Ketentuan lebih lanjut mengenai Keselamatan Operasi pertambangan dan pengolahan dan/atau pemurnian
mineral dan batubara ditetapkan lebih lanjut dalam suatu petunjuk teknis oleh Direktur Jenderal”.

Permen ESDM No 26 Tahun 2018 Kepmen ESDM


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan No 1827K/30/MEM/2018
Yang Baik dan Pengawasan Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Mineral dan Pertambangan yang Baik
Batubara
Lampiran III (Hal. 183) ketentuan mengenai
Pasal 15 dan Pasal 17
pelaksanaan Keselamatan Operasional

Keputusan Dirjen Mineral dan Batubara Nomor


185/30/DJB/2019
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan 3
dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan SMKP Minerba
Lampiran I
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Keselamatan Kerja

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja (K3) S : Sarana
(yang bergerak)
Lingkungan Kerja P : Prasarana
(tidak bergerak)
I : Instalasi
KESELAMATAN Pengelolaan Sistem dan Pelaksanaan
PERTAMBANGAN Pemeliharaan/Perawatan SPIP (terpasang pada peralatan
utama)
P : Peralatan
Pengamanan Instalasi
(pencarian bahan galian,
penambangan/penggalian,
Keselamatan Tenaga Teknis Pertambangan yang pemuatan, pengangkutan,
Operasional (KO) Berkompeten
pengolahan/pemurnian
dan pengangkatan)
Kelayakan SPIP

Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis


Pertambangan
#Daftar SPIP: Equipment Register

• Setiap peralatan tambang, sarana, prasarana dicatat dan diberi nomor register yang
unik. Setiap perusahaan memiliki standar nomor register yang berbeda-beda
• Biasanya nomor register menunjukkan tipe peralatan dan nomor urutan
• Contoh:
• T-01, T-02, T-03  huruf T: Truck
• DT-01, DT-02, DT-03 huruf DT: Dump Truck
• RDT-01, RDT-02  huruf RDT: Rigid Dump Truck
• EX-01, EX-02  huruf EX: Excavator
• B-002  huruf B: Backhoe
• GD-004  huruf GD: Grader
• DZ-005  huruf DZ: Dozer
• Nomor register unit disimpan di database.
TERMINOLOGI SARANA, PRASARANA, PERALATAN DAN INSTALASI
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
 Light Vehicle (LV), Manhaul (bus), Lowboy untuk kepentingan mengangkut bahan non tambang

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek)
(a) bangunan kantor; Peralatan pertambangan, antara lain
(b) bengkel (workshop); (a) alat berat untuk pemindah tanah mekanis;
(e) bangunan genset; (b) alat penunjang Pertambangan;
(d) gudang penyimpanan (warehouse); (c) alat pemetaan dan pemantauan kestabilan lereng;
(e) bangunan tempat pembuangan sampah; (e) pesawat angkat danjatau angkut;
(f) tangki timbun; (f) peralatan perkakas tangan; dan
(g) bangunan tempat ibadah; (g) peralatan listrik,
(h) bangunan klinik;
(i) jembatan;
(j) menara telekomunikasi; Instalasi pertambangan, antara lain
(k) menara penyalur petir; (a) instalasi listrik;
(l) kolam pengendap (settling pond); (b) instalasi ban berjalan (conveyor);
(m) mess (camp) dan bangunan pendukung; (c) instalasi pneumatic dan/atau hydraulic;
(n) ruang kendali (control room); (d) instalasi bahan bakar cair;
(0) washing plant; (e) instalasi air;
(P) fuel station;
(f) instalasi komunikasi;
(q) jalan tambang;
(r) stockpile; dan (g) instalasi proteksi kebakaran; dan
(s) kolam pengelolaan air limbah; (h) instalasi gas,
KelaikanperalatanSPIPpertambangan
harusmemenuhi persyaratandan standar
yang ditentukan

Tatacara Pengujian Kelayaikan SPIP

mengidentifikasi kebutuhan sarana, melaksanakan pengujian


prasarana, instalasi, dan peralatan
sesuai dengan karakteristik kelayakan sarana, prasarana,
kegiatan pertambangannya; instalasi, dan peralatan;

menetapkan daftar sarana,


evaluasi hasil pengujian
prasarana, instalasi, dan peralatan kelayakan sarana, prasarana,
yang dibutuhkan sesuai hasil instalasi; dan peralatan terhadap
identifikasi; standaryangmenjadi acuan; dan

menyusun dan menetapkan menetapkan daftar sarana,


prosedur pengujian kelayakan prasarana, instalasi, dan
sarana, prasarana, instalasi, peralatan yang dinyatakan layak
dan peralatan.
untukdioperasikan.
Kelayakan Peralatan dan Instalasi

 Bejana tekan dan sejenisnya

 Pesawat angkat dan/atau angkut


Peralatan dan Instalasi
dinyatakan layak setelah  Peralatan listrik
dilakukan pemeriksaan
keselamatan operasi oleh  Peralatan putar
Tenaga Teknis
Pertambangan yang  Pipa penyalur
Berkompeten di Bidang
Keselamatan Operasional  Tangki timbun
terhadap:
 Katup pengaman

 Tanur (Smelter)

8
Jenis Peralatan dan/atau Instalasi yang didaftarkan dalam Lampiran RKAB

1. Pesawat Angkat dan Angkut, antara lain 2. Bejana Tekan (Pressure Vessel), dengan jenis antara lain 4. Peralatan Berputar (Rotating Equipment)
• Over Head Crane; a. bejana penyimpanan gas, campuran gas; • Kompressor
• Forklift; b. bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan • Pompa
• Mobile Crane; sebagai bahan bakar; (kapasitas terkecil sampai terbesar wajib dilakukan uji
• Truck Crane; c. bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau kelayakan)
• Man hoist, pengangkutan;
• Trem / Lori; d. bejana proses; dan 5. lnstalasi Listrik
• Shaft Shinking; e. pesawat pendingin • Generator Alternating Current (AC)
(kapasitas terkecil sampai terbesar wajib Bejana Tekan tersebut yang dikategorikan diuji kelayakannya • Panel
dilakukan uji kelayakan) adalah mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm 2 dan volume • Transformator
lebih dari 2,25 liter.  Permenaker 36 Tahun 2018
6. lnstalasi Penyalur Petir
3. Katup Pengaman (Safety Valve), yang melekat pada jenis
bejana tekan tersebut
Rencana Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan dan/atau Instalasi
Persetujuan Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan dan/atau Instalasi

a. Kepala Teknik Tambang (KTT) melakukan pengujian kelayakan peralatan dan/atau instalasi
yang akan digunakan di tahun berjalan, dalam hal ini KTT menunjuk tim ahli internal
perusahaan yang bersertifikasi atau perusahaan jasa teknis terakreditasi yang mempunyai Izin
Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) Minerba.
b. Berita acara hasil pengujian kelayakan penggunaan peralatan dan/atau instalasi yang
dilakukan oleh KTT, wajib dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan selesai dilakukan, sebagai bahan laporan atas
peralatan dan/atau instalasi yang dinyatakan layak oleh KTT.
c. Peralatan dan/atau instalasi tersebut baru dapat digunakan setelah dinyatakan layak oleh KTT
berdasarkan hasil pemeriksaan, dan diberikan label pada peralatan dan/atau instalasi tersebut
sebagaimana format terlampir.
d. Ketentuan pengujian terdapat di Kepdirjen Minerba 185.K/37.04/DJB/2019 Lampiran I huruf
E.4.a.2.
Format Lampiran
Persetujuan Pengujian kelayakan penggunaan peralatan dan/atau instalasi

Keterangan:
1. Bahan harus tahan air, karat, dan tidak mudah rusak
2. Penulisan harus sesuai format di atas
3. Ukuran label minimal 120 x 150 mm (disesuaikan)
4. “Nama” adalah jenis dan tipe peralatan
5. “No. Reg.” adalah nomor registrasi alat tersebut
6. “Tgl. Inspeksi” adalah tanggal pelaksanaan inspeksi
7. “Tgl. Expired” adalah tanggal dilaksanakan inspeksi
kembali
8. “Pemeriksa” adalah nama pemeriksa & bagian atau
nama PJIT
Kelayakan Peralatan dan Instalasi (lanjutan)

Pengaturan kelayakan keselamatan peralatan dan instalasi paling sedikit meliputi:


a. perencanaan dan fabrikasi instalasi, paling sedikit:
1. Instalasi dilengkapi data desain, dokumen, gambar dan standar operasional prosedur
untuk instalasi tersebut.
2. Semua komponen dan peralatan yang sudah layak operasi diberi label atau tanda, dll
b. pengoperasian peralatan dan/atau instalasi yaitu:
1. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh tim ahli internal perusahaan yang
kompeten atau perusahaan jasa inspeksi teknis mempunyai IUJP yang ditunjuk dan
disetujui oleh KTT atau PTL. Hasil uji kelayakan disampaikan kepada KaIT atau Kepala
Dinas atas nama KaIT sesuai dengan kewenangannya.
2. Pemeriksaan dan pengujian kelayakan instalasi dilakukan secara berkala dalam 1 kali
setiap 5 tahun sedangkan untuk peralatan maksimum 3 tahun sesuai hasil
pemeriksaan, dan pemeriksaan secara berkala paling sedikit 1 kali setiap 1 tahun oleh
KTT atau PTL
3. Dilengkapi dengan piranti pengaman atau safety device yang sesuai.
Keselamatan Peralatan dan Instalasi

Dalam rangka mengevaluasi kelayakan tersebut, KaIT atau


Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan kewenangannya
dapat meminta KTT atau PTL untuk melakukan presentasi
dan/atau menugaskan IT untuk melakukan verifikasi
lapangan.

terhadap peralatan yang dibuat berdasarkan pesanan dan


bukan produksi massal, Pemegang Izin menyampaikan
dokumen teknis peralatan tersebut yang telah dievaluasi
oleh perusahaan jasa inspeksi teknik kepada KaIT atau
Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan
kewenangannya.
Mekanisme Pengujian Kelayakan
Pengujiuan Crushing Conveyor Pengujiuan Crushing Conveyor Pengujiuan Unit Truck
Batubara Batubara

Pengamatan Total Pengujian Analisa Struktur


Dengan melakukan inspeksi bisa menemukan Dalam pengujian untuk mengetahui kelayakan Berdasarkan dari pengujian-pengujian
indikasi awal dari kerusakan atau tidak nya suatu bangunan, terdapat 2 metode pengujian tersebut, kelayakan suatu SPIP akan dapat
pada permukaan seperti adanya yaitu Non Destructive (Test NDT) dan diketahui seberapa kuat memenuhi standart
retakan,lendutan,korosi dll Destructive Test ( DT ). kelayakan atau tidak berdasarkan standar
pabrikan atau SNI tau mengacu kepada
Standar Iternatsional
Langkah Kerja Yang Dilakukan adalah:
1. Penelaahan data
2. Inspeksi visual untuk memastikan metode fabrikasi dan
indentifiksi material
3. Inspeksi Visual akhir
4. Memeriksa alat pengukur dan pencatat tekanan, termasuk
jangkauan yang diizinkan untuk tekanan yang bersangkutan
5. Menyaksikan uji tekan, berita acara pengujian ditandatangani
oleh IT
6. Menelaah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
sertifikasi kelayakan penggunaan peralatan (Dokumen
laporan)
7. Izin penggunaan
8. Berdasarkan telaahan KAIT atas dokumen laporan asli akhir
Tenaga Teklnis inspeksi di atas dan mendapat persetujuan , maka izin
Berkompeten penggunaan kelayakan akan diterbitkan
S i a p a ya n g m e l a ku ka n p e n g u j i a n . ?

Tenaga teknis pertambangan Tenaga teknis Pertambangan Tenaga Teknis Berkompeten


yang berkompeten yang yang berkompeten syarat: ditunjuk oleh KTT dan
sudah memeiliki sertifikasi memiliki pengalaman 3th bertanggung jawab kepada
yang telah memiliki sertifikasi dibidangnya dan memiliki KTT, pelaksanaan inspeksi
kompetensi kerja sertifikat kompetensi. dan pengujian SPIP
Kelaikan instalasi dan peralatan

1. Perencanaan Fabrikasi
2. Pengoperasian peralatan/intalasi
3. Peralatan Bukan dibuat Massal
4. Pembokaran Instalasi
5. Perhitungan sisa umur pakai

Kelayakan peralatan dan instalasi dilakukan melalui pemeriksaan keselamatan operasi terhadap bejana tekan
dan sejenisnya, pesawat angkat dan/ atau angkut, peralatan listrik, peralatan putar, pipa penyalur, tangki
timbun, katup pengaman, tanur (smelter).
2. Pengoperasian peralatan
• pemeriksaan /pengujian yang dilakukan oleh tim ahli
• menggunakan Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten
untuk mengoperasikan, memelihara, menginspeksi, dan
memperbaiki peralatan dan instalasi.
• melengkapi instalasi dengan safety device yang sesuai.
• menerapkan aturan area terbatas atau melakukan pemeriksaan dan
pengujian kelayakan instalasi dilakukan secara berkala dalam 1 (
satu) kali setiap 5 (lima) tahun untuk mendapatkan sertifikasi.
• melakukan pemeriksaan dan pengujian kelayakan peralatan berlaku
maksimum 3 (tiga) tahun untuk didapatkan sertifikasi sesuai hasil
pemeriksaan, dan dilakukan pemeriksaan secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali setiap 1 (satu) tahun oleh KTT .
1. Perencanaan Fabrikasi • selain melakukan pemeriksaan dan pengujian untuk sertifikasi dapat
melakukan pemeriksaan dan pengujian berdasarkan tingkat risiko.
• pembangunan dan konstruksi mengacu pada SNI yang diakui.
• instalasi yang telah selesai dibangun dilengkapi data DED.
• dibangun dan dipasang sesuai dengan peruntukannya.
• apabila instalasi mengalami perubahan, maka dilakukan
pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian terhadap standar,
fungsi, keselamatan operasi, dan spesifikasi yang berlaku.
• semua peralatan dan/atau instalasi dilengkapi penangkal petir
• instalasi dan peralatan bukan merupakan produksi massal,
• semua komponen dan peralatan yang sudah layak operasi diberi
label atau tanda
4. Pembongkaran instalasi
• Pekerjaan pelepasan dan pemotongan sebagian atau
keseluruhan instalasi yang sudah tidak
dipergunakan serta pemindahan/pengangkutan hasil
pembongkaran ke lokasi yang telah ditentukan :
• pembongkaran instalasi dilaksanakan dengan
menggunakan teknologi yang sesuai dengan standar
nasional Indonesia atau standar internasional dan
• evaluasi dan kajian teknis sebelum melaksanakan
pembongkaran oleh KTT atau PTL yang memenuhi
aspek keselamatan operasi Pertambangan.
3. Tidak dibuat secara massal
• Peralatan yang dibuat berdasarkan pesanan
dan bukan produksi massal maka KTT harus
menyampaikan dokumen teknis peralatan
tersebut yang telah dievaluasi oleh
perusahaan jasa inspeksi teknik kepada
KaIT nama KaIT
5. Perhitungan sisa umur pakai • KTT melakukan perhitungan sisa umur pakai terhadap
peralatan yang akan digunakan, termasuk peralatan
yang tidak memiliki data manufaktur.

• Hasil perhitungan sisa umur pakai digunakan untuk


menentukan masa pakai peralatan, termasuk jika
peralatan telah melewati masa umur pakai dengan
menggunakan spesifikasi material yang terendah atau
melakukan uji mechanical properties atau chemical
material.

• penilaian sisa umur pakai perala:


1. pengumpulan data teknis, riwayat maintenance,
data pengo[erasian
2. pengujian dengan menggunakan metode tertentu
3. melakukan perhitungan rekayasa sisa umur pakai
atau dengan metode lain yang sesuai dengan SNI
4. menetapkan metode dan frekuensi pemeriksaan
dan pengujian yang akan dilakukan selama sisa
umur pakai peralatan.
Kelaikan Instalasi Listrik Pertambangan

Pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan, dan


perawatan terhadap instalasi kelistrikan
1. Rencana pemeriksaan, pengujian dan
pemeliharaan dibuat oleh ahli listrik
2. Instalasi listri diuji oleh TTP (SKTTK)
3. Setiap perubahan dicatat di buku listrik

• SLO merupakan menjadi bukti bahwa suatu instalasi listrik sudah memenuhi persyaratan untuk beroperasi atau sudah layak
diberi tegangan listrik yang dilakukan oleh Lembaga Inspeksi Teknik (LIT) yang ditunjuk Pemerintah untuk melakukan inspeksi
kelaikan operasi listrik. standar pemasangan listrik yang sudah ditentukan mengacu kepada permen ESDM no 38 tahun 2018.
• SLO untuk instalasi tenaga listrik, ada beberapa kaidah yang harus diterapkan untuk keselamatan ketenagalistrikan, seperti
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk peralatan listrik, Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) bagi
tenaga teknik ketenagalistrikan, dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) bagi badan usaha penunjang tenaga listrik.
Kelayakan Instalasi Kelistrikan

a. rencana pemeriksaan, pengujian,


pemeliharaan dan perawatan instalasi listrik
yang dibuat oleh ahli listrik dipastikan aman
dan ditetapkan oleh KTT atau PTL.
b. instalasi listrik dipastikan diuji oleh orang
yang kompeten atau berkemampuan sesuai
SKKNI dengan mempertimbangkan
kompleksitas operasional
c. setiap perubahan pada instalasi dicatat
dalam buku listrik dan pada bagan instalasi
listrik.
K e s e l am at an I n s t al a s i L i s t r i k

Tahanan pembumian Sistim Kerja dan alat yang aman


Apakah instalasi listrik di suatu bangunan pekerjaan pada atau dekat dengan hantaran
listrik terbuka yang bertegangan mengikuti
atau lokasi di perusahaan pertambangan
pedoman cara kerja yang aman dibuat oleh
memiliki tahanan pembumian atau tidak. KTT atau PTL

Orang yang bertugas Saklar atau Switching


semua pekerjaan listrik, diawasi oleh penyakelaran pembebasan arus dan
tegangan dilakukan sesuai dengan rencana
seorang pengawas teknis yang
penyakelaran yang telah dibuat dan
kompeten dilakukan oleh ahli listrik
K e s e l am at an I n s t al a s i L i s t r i k

Baterai Pengamanan Arus


baterai mempunyai kapasitas untuk dapat pekerjaan pada atau dekat dengan hantaran
mempertahankan power supply ketika listrik terbuka yang bertegangan mengikuti
power supply utama padam untuk waktu pedoman cara kerja yang aman dibuat oleh
minimum 1 (satu) jam. KTT atau PTL

Penandaan pada alat listik Diagram listrik


semua pesawat dan peralatan listrik dilengkapi dengan skema diagram sirkuit pada semua sistem yang
keterangan yang ditulis pada label yang dapat dibaca dioperasikan di Pertambangan dengan tegangan listrik
lebih dari 300 volt (250 volt untuk bawah tanah), dibuat
dan tahan lama yang menunjukkan daya, tegangan,
dan skema dapat menunjukkan di mana saja peralatan
arus, nama pabrik pembuat, jenis, dan nomor seri.
keselamatan dipasang.
K e s e l am at an I n s t al a s i L i s t r i k

Pengamanan hantaran Udara Akses dan Ruang Kerja


tanda peringatan atau portal pengaman dipasang pada ruang kerja dan jalan masuk disediakan
hantaran udara yang memotong jalan angkut dan penerangan yang cukup termasuk pada
dipasang tidak kurang dari 12 (dua belas) meter dari
daerah sekitar alat listrik yang sedang
kawat/hantaran listrik terdekat pada setiap arah yang
dikerjakan.
menuju tempat tersebut.

Penandaan pada alat listik Lampu Darurat


semua pesawat dan peralatan listrik dilengkapi dengan pada tempat-tempat seperti ruang permesinan, mulut

keterangan yang ditulis pada label yang dapat dibaca lubang, tempat pemuatan, pembongkaran dan sebagainya,

dan tahan lama yang menunjukkan daya, tegangan, yang tanpa cahaya menimbulkan bahaya, disediakan lampu

arus, nama pabrik pembuat, jenis, dan nomor seri. darurat dalam jumlah yang cukup.
Kelaiakan Instalasi Peralatan Hidrolik dan Pneumatik

Kelaikan instalasi hidrolik dan


pneumatic

Kelayakan instalasi peralatan hidrolik dan pneumatik paling sedikit dengan ketentuan :
1. tangki penampungan sistem hidrolik dilengkapi indikasi level oli, suhu dan tekanan yang terlihatj elas serta tidak melebihi standar pabrik pembuatnya.
2. pemasangan hidrolik dilengkapi dengan pengaman terhadap bahaya kebakaran
3. terdapat gambar rangkaian hidrolik yang menjelaskan fungsi dan cara kerja dengan menggunakan simbol yang standar.
4. selang penyalur tenaga ke sistem dilengkapi dengan pengaman.
5. terdapat titik isolasi yang dapat digunakan untuk mematikan tenaga hidrolik dan terpasang di dekat sistem hidrolik tersebut.
6. control panel pneumatik terpasang regulator dan air filter yang dapat dikunci.
Kelayakan Instalasi Peralatan Hidrolik dan Pneumatik

Tangki penampungan atau reservoir hidrolik dilengkapi dengan


indikasi level oli, suhu dan tekanan (tidak melebihi standar pabrik
pembuatnya)

pemasangan hidrolik dilengkapi dengan pengaman terhadap


bahaya kebakaran dan terdapat gambar rangkaian hidrolik
yang menjelaskan fungsi dan cara kerja dengan menggunakan
simbol yang standar

selang penyalur tenaga ke sistem


dilengkapi dengan pengaman

terdapat titik isolasi yang dapat digunakan untuk


mematikan tenaga hidrolik dan terpasang di dekat
system hidrolik tersebut.

control panel pneumatik terpasang regulator


dan air filter yang dapat dikunci.
kelaikan instalasi komunikasi

Kelayakan instalasi komunikasi


1. pekerjaan instalasi komunikasi dilakukan oleh
orang yang memiliki kemampuan atau
kompeten.
2. dilengkapi dengan penangkal petir pada
saluran antena.
3. radio dipastikan ditempatkan pada kendaraan
atau unit dengan posisi tidak menghalangi
pandangan pengemudi dan mudah dijangkau.
4. Kekuatan daya pancar mengikuti ketentuan
yang berlaku.

Mengapa frekuensi radio wajib diatur? Alasannya karena sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala
arah tanpa mengenai batas wilayah negara. Hal ini juga berlaku untuk radio komunitas.
Kelaikan Instalasi Komunikasi

a. pekerjaan instalasi komunikasi dilakukan


oleh orang yang kompeten atau memiliki
kemampuan.
b. dilengkapi dengan penangkal petir pada
saluran antena.
c. radio dipastikan ditempatkan pada
kendaraan atau unit dengan posisi tidak
menghalangi pandangan pengemudi dan
mudah dijangkau.
d. Kekuatan daya pancar mengikuti ketentuan
yang berlaku.
Perencanaan, Instalasi & Pemeliharaan
Jaringan Komunikasi Radio

Perencanaan Jaringan
Penentuan ketinggian antenna, verifikasi
 lokasi untuk unit indoor dan outdoor,
Pengecekan propagasi dan kemungkinan

Instalasi Sistim Komunikasi Radio


 mencakup semua tahap pelaksanaan
berdasarkan rencana desain jaringan
yang telah memenuhi persyaratan

Pemeliharaan Sistim Komunikasi


 Pemeliharaan sistem komunikasi radio
sangat penting, preventif maintenance &
corrective maintennace

Pelatihan Teknis dan Operator


 Pelatihan kepada petugas instalasi dan
radio dan setiap petugas yang bertugas di
bagian operasional atau bagian
pengaturan staf sesuai kebutuhan
Kelaikan Perkakas

Beberapa jenis perkakas


1. Perkakas tangan
2. Perkakas tangan bertenaga listrik
3. Perkakas tangan bertenaga
hidrolik dan pneumatic
4. Perkakas tangan bertenaga motor

Penanganan permesinan bahwa sebelum mengerjakan perawatan dan perbaikan pada pesawat yang
digerakkan dengan listrik orang yang mengerjakannya bahwa sakelar atau sakelar penghubung arus
listrik ke pesawat tersebut telah diputus dan dikunci (LO-TO-TO) serta diberi tanda peringatan
Kelaikan Instalasi Perkakas

a. Jenis-jenis Perkakas yaitu Parkakas Tangan, listrik, hidrolik, dan bertenaga motor
bakar.
b. Pengelolaan keselamatan operasi dan kelayakan yaitu dilakukan oleh orang yang
kompeten atau berkemampuan, dilakukan uji kelayakan dari perkakas tersebut,
tersedia tempat penyimpanan (tool room), setiap modifikasi disetujui oleh KTT atau
PTL, pengunaan APD disesuaikan dengan jenis perkakas yang digunakan.
Kelayakan perkakas harus dipastikan terbebas dari arus listrik,
suatu mesin atau peralatan yang dapat berfungsi untuk
memotong atau mendeformasikan suatu material menjadi
suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan
ukuran tertentu seperti yang dikendaki. Proses pemotongan
dan pembentukan ini mesin memerlukan alat bantu potong
yang sering dinamakan alat potong atau pahat potong

Kelayakan perkakas

tidak menggunakan perkakas perkakas tangan bisa


tangan listrik yang dilakukan modifikasi jika
mempunyai tegangan lebih sudah melalui tahap penilaian
dari 125 volt risiko yang disetujui oleh KTT

perkakas tangan disimpan setiap penggunaan perkakas


dalam ruangan tertentu atau tangan menggunakan alat
pelindung diri yang
tool room disesuaikan

perkakas tangan yang akan perkakas tangan konvensional


digunakan diperiksa atau yang akan digunakan denghan
diuji dan layak kondisinya layak
Kelaikan Operasi Ban Berjalan (conveyor)

1. Ban Berjalan di Tunel


2. Ban Berjalan di
Permukaan

apenggunaan ban berjalan hanya untuk keperluan produksi, ban berjalan yang digunakan untuk mengangkut
orang perlu mendapat persetujuan KTT atau PTL dan laporan hasil kajian teknis disampaikan kepada KalT
atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya
Kelaikan Instalasi Ban Berjalan (Conveyor)

▪ Digunakan hanya untuk keperluan produksi


▪ Diizinkan untuk melakukan perawatan setelah ban berjalan dimatikan atau dikunci sumber
arusnya
▪ Dilengkapi tali darurat (seperti: pull cord/pull wire switch)
▪ Dilengkapi alat penghenti darurat dan alat tanda peringatan
▪ Jika dioperasikan dengan alat kendali jauh atau otomatis, dilengkapi dengan alat peringatan
sebelum dioperasikan
▪ Dibatasi dengan pagar pengaman

Membuat jadwal pemeliharan dan perawatan


2. Ban Berjalan Tunnel
• area conveyor di dalam tunnel dijaga kebersihannya.
• setiap ban berjalan yang dioperasikan dilengkapi dengan tali
darurat.
• apabila ban berjalan dioperasikan dengan alat kendali jauh atau
secara otomatis, maka ban berjalan tersebut beroperasi secara
berurutan dari ujung pengirim ke ujung penerima dari sistem
tersebut dan setiap ban berjalan dilengkapi dengan alat pemberi
peringatan sebelum dioperasikan.
• pemeriksaan dan perawatan rrurumum conveyor di tunnel dilakukan
mengacu kepada standar periodik dari pabrik pembuat.
• konsentrasi gas-gas berbahaya dan beracun yang terdapat di tunnel
dipastikan konsentrasinya di bawah ambang batas sehingga aman,
1. Ban Berjalan di Tunel kemudian akumulasi debu yang mudah terbakar dijaga seminimal
mungkin untuk mencegah kebakaran.
• ban berjalan yang ada di dalam tunnel dilengkapi dengan sistem
• penggunaan ban berjalan atau conveyor hanya untuk keperluan produksi.
pengendalian kebakaran otomatis dan tersertifikasi oleh pihak
• ban berjalan atau conveyor yang digunakan untuk mengangkut orang perlu independen yang berkompeten.
mendapat persetujuan KTT atau PTL dan menyampaikan laporan hasil
kajian teknis kepada KalT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
kewenangannya.
• berjalan di sepanjang ban berjalan atau conveyor diizinkan hanya untuk
pekerjaan perawatan dan ban berjalan tersebut telah dimatikan dan
dikunci sumber arusnya.
• menyeberangi ban berjalan yang sedang bergerak diizinkan pada tempat
yang telah ditentukan. Apabila panjang conveyor melebihi dari 500 meter,
maka dapat dilengkapi dengan jembatan penyeberangan dengan jarak
minimum 250 (dua ratus lima puluh) meter yang dilengkapi dengan
pegangan tangan pada sisi kiri dan kanan.
1. Ban Berjalan di Permukaan

• penggunaan ban berjalan hanya untuk keperluan produksi.


• ban berjalan yang digunakan untuk mengangkut orang
perlu mendapat persetujuan KTT atau PTL dan laporan
Belt Conveyor hasil kajian teknis disampaikan kepada KalT atau Kepala
Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya.
• apabila pada sisi jalan ban pengangkut digunakan sebagai
jalan lalu lintas, jalan tersebut diberi lampu penerangan
yang cukup dan dipagari untuk mencegah akses yang tidak
terkontrol ke ban berjalan. Lehar jalan di sisi ban berjalan
minimum 700 (tujuh ratus) milimeter.
• berjalan di sepanjang ban berjalan diizinkan untuk
pekerjaan perawatan dan ban berjalan tersebut telah
dimatikan dan dikunci sumber arusnya.
• menyeberangi ban berjalan yang sedang bergerak
diizinkan pada tempat yang telah ditentukan. Perlintasan
kendaraan yang dilengkapi dengan pegangan tangan
disediakan dengan selang jarak paling jauh 500 (lima
ratus) meter di sepanjang sistem ban berjalan tersebut.
• dalam kondisi dimana tersediajalan untuk kendaraan di
samping ban berjalan, selang jarak antar perlintasan
kendaraan paling jauh 1.000 (seribu) meter.
Kelaikan Operasi Pipa Penyalur

Digunakan untuk pengangkutan


konsentrat atau tailing sisa
pengolahan mineral atau dapat juga
digunakan sebagai penyalur bahan
bakar cair menuju tempat
penampungan bahan bakar cair

Pipa penyalur atau pengangkutan material terutama di kegiatan pertambangan harus diuji kelaiakan melalui
proses komisioning oleh tenaga teknis yang berkompeten
Kelaikan Pipa Penyalur

Pembangunan pipa penyalur dilakukan dengan


penelaahan dokumen berupa:
- Lokasi
- jadwal penyelesaian pembangunan
- spesifikasi perencanaan
- spesifikasi prosedur las
- rekaman kualifikasi prosedur
- catatan kualifikasi unjuk kerja juru atau operator las
- prosedur reparasi
- spesifikasi material yang digunaka
- prosedur pengoperasian dan pemeliharaan
- prosedur pembersihan dan pengeringan
- data piranti pengaman.
1. Kelakan pipa penyalur
• pipa penyalur fasilitas terkait yang di luar pagar fasilitas instalasi
atau tidak terkontrol yang digunakan untuk mengalirkan dan
menyalurkan material.
• persyaratan pemasangan pipa penyalur mengacu pada standar
nasional Indonesia atau standar International.
• pembangunan pipa penyalur dilakukan dengan penelaahan dokumen
berupa lokasi, jadwal penyelesaian pembangunan, spesifikasi
perencanaan, spesifikasi prosedur las dan rekaman kualifikasi
prosedur serta catatan kualifikasi unjuk kerja juru atau operator las,
prosedur reparasi, spesifikasi material yang digunakan, prosedur
pengoperasian dan pemeliharaan, prosedur pembersihan dan
pengeringan, serta data piranti pengaman
• pipa penyalur dibuat setelah dilakukan penelaahan terhadap:
• (1) peta jalur bentang pipa penyalur;
• (2) metode pelengkungan pipa di lokasi;
• (3) beban pipa penyalur;
1. Pipa penyalur • (4) perhitungan kekuatan pipa penyalur;
• (5) perhitungan pengendalian korosi pada fasilitas terkait dan
sistem instrumentasi; dan
• (6) data rencana operasi,
• hasil rancang bangun pipa penyalur sebelum dilakukan instalasi
dilakukan pemeriksaan teknis oleh pihak independen yang kompeten
yang ditunjuk oleh KTT.
1. Pipa penyalur 2. Commisioning
• sebelum dioperasikan, maka dilakukan pemeriksaan fisik meliputi
identifikasi material, paling sedikit dengan ketentuan:
1. pemeriksaan lokasi jalur pipa penyalur untuk memastikan
klasifikasi area;
2. tipe konstruksi dari jarak aman yang tersedia;
3. pemeriksaan persiapan pengelasan dan kesamaan sumbu serta
kelurusan sambungan pipa;
4. pemeriksaan sistem penyangga pipa dan perparitan untuk pipa
bawah tanah;
5. penelaahan hasil uji tidak merusak (non destructive test);
6. kondisi dan rekaman hasil uji sistem pengendalian korosi serta
pemberat pipa (khusus pipa penyalur lepas pantai);
• alat pengukur dan pencatat pipa penyalur dikalibrasi sebelum digunakan.
7. pemeriksaan pelaksanaan pembersihan dan pengeringan dalam
pipa penyalur;
• sebelum dioperasikan pipa penyalur dilakukan pemeriksaan dan pengujian
teknis oleh pihak independen yang yang kompeten dan ditunjuk KTT 8. pemeriksaan kelengkapan piranti pengaman; dan
• pengoperasian pipa penyalur paling sedikit dengan ketentuan: 9. pemeriksaan pelaksanaan uji tekan dan kelengkapan peralatan
1. KTT menjamin bahwa pipa penyalur dalam kondisi aman saat uji.
dioperasikan.
2. KaIT a tau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya dapat
menugaskan IT untuk mengevaluasi kembali kelayakan penggunaan
instalasi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan pipa penyal ur
tidak la yak dan tidak aman un tuk dioperasikan.
• pemeriksaan pipa penyalur dilakukan secara periodik oleh KTT atau PTL
dan/ atau perusahaan jasa yang ditunjuk, mengacu kepada standar yang
berlaku.
Kelaikan Bejana Tekan dan Katup Pengaman

Bejana Tekan Adalah Suatu Bejana


Atau Tabung Yang Memiliki
Tekanan Dalam Atau Internal
Pressure Lebih Besar Dari 15 Psi

Bejana Tekan merupakan suatu wadah untuk menampung energi berupa zat cair atau gas yang melebihi
tekanan udara luar (Atmosfer). Bejana tekanan merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko
bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau peledakan.
Kelaikan Bejana Tekan dan Katup Pengaman

a. pada pemeriksaan pertama, dilakukan uji hidrostatik.


Pada pemeriksaan berkala hanya dilakukan
pengecekan fisik berupa pengukuran ketebalan dan
kebocoran.
b. KTT atau PTL memastikan bahwa bejana tekan dalam
kondisi aman saat dioperasikan dan melaporkan hasil
pengujian tersebut
c. KaIT sesuai kewenangannya dapat menugaskan IT
untuk mengevaluasi kembali kelayakan penggunaan
peralatan apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan
bejana tekan tidak laik dan tidak aman untuk
dioperasikan.
2. Katup pengaman
• katup pengaman dilakukan pemeriksaan teknis sebelum digunakan.
Pemeriksaan teknis meliputi penelaahan dokumen, pemeriksaan
fisik, pengujian, penyegelan dan pelaporan.
• persyaratan pengujian dan pemeriksaan katup pengaman: 1)
mengikuti standar; 2) sesuai rekomendasi pembuat; dan 3)
dilakukan pemeriksaan dan pengujian teknis oleh pihak independen,
• katup pengaman yang tidak lulus uji tidak boleh digunakan, sebelum
dioperasikan, maka dilakukan perbaikan dan diuji ulang.
• katup pengaman yang telah diuji dan dinyatakan layak operasi diberi
segel pengaman oleh pihak independen dan dicatat oleh KTT atau
PTL.
• KTT atau PTL memastikan bahwa katup pengaman dalam kondisi
aman saat dioperasikan.
1. Kelayakan Bejana Tekan sbb;
• Persyaratan bejana tekan diatranya bejana tekan yang dimaksud
dalam petunjuk teknis ini merupakan bejana tekan yang termasuk
dalam ruang lingkup standar nasional Indonesia tentang bejana
tekan dengan volume lebih dari 60 (enam puluh) liter atau
tekanannya melebihi 150 (seratus lima puluh) Psi.
• Dilengkapi dengan katup pengaman
• Ilengkapi dengan kompresor yang memiliki saringaan udara.
• Konstruksi bejana udara yang bertekanan sangat tinggi, dipastikan
mempunyai faktor keamanan minimum 5 (lima) kali tekanan
maksimum yang diizinkan.
• pemeriksaan dan perigujian kelayakan peralatan dilakukan secara
berkala paling lama 3 (tiga) tahun
Kelaikan Operasi Ketel Uap

Pemegang IUP, IUPK, dan IUP Operasi


Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian memastikan
semua peralatan, sistem instalasi, dan
penggunaan ketel uap pada usaha
Pertambangan telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan
mengacu pada Peraturan tahun 1930.

Pesawat uap adalah ketel uap dan peralatan lainnya baik tersambung langsung maupun tidak
langsung, berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukkan bekerja
dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) dari tekanan udara, petugas ketel uap sesuai dengan
permenaker 01/1988 ada terdiri dari operator ketel uap kelas i&II
Kelayakan Operasi Pesawat Angkat dan/atau Angkut

Harus dilengkapi dengan;


1. Dilenkapi dengan sirine tanda bunyi
2. Dilengkapi dengan alat pengaman
yangsesuai
3. Dilengkapi alat pengaman dan rem
yang efisien
4. Dilengkapi dnegan indicator pabrikan
yang berfungsi baik
5. Diberikan pelindung tambahan

kelayakan pesawat angkat dan/atau angkut dilakukan secara berkala paling lama 3 (tiga) tahun. Jika
ditemukan ketidaksesuaian terhadap spesifikasi, fungsi, dan pembebanan dari hasil uji kelayakan, KaIT
atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya dapat meminta KTT atau PTL untuk
melakukan presentasi dan/atau menugaskan IT untuk melakukan verifikasi lapangan
Kelaikan Operasi Pesawat Angkat dan/atau Angkut

a. Mengatur tentang konstruksi, peralatan, dan pemancangan


b. pemeriksaan dan pengujian kelayakan pesawat angkat
dan/atau angkut dilakukan secara berkala paling lama 3
tahun. Jika ditemukan ketidaksesuaian terhadap spesifikasi,
fungsi, dan pembebanan dari hasil uji kelayakan, KaIT atau
Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya dapat
meminta KTT atau PTL untuk melakukan presentasi
dan/atau menugaskan IT untuk melakukan verifikasi
lapangan.
c. KTT atau PTL melaporkan hasil pengujian tersebut kepada
KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
kewenangannya.
2. Kelaikan Pesawat Angkat dan Angkut
• setiap pesawat angkat dan/atau angkut yang akan di bongkar maka
pada saat dibangun/pasang kembali KTT menunjuk TTP atau PJIT,
maka cukup dilakukan uji fungsi sebelum digunakan.
• setiap rel atau jalur rel over headcrane mempunyai ukuran yang
cukup, penempatan intalasi yang baik, dan mempunyai permukaan
jalur yang rata, serta dipelihara dengan baik.
• pemeriksaan dan pengujian kelayakan pesawat angkat dan/atau
angkut dilakukan secara berkala paling lama 3 (tiga) tahun. Jika
ditemukan ketidaksesuaian terhadap spesifikasi, fungsi, dan
pembebanan dari hasil uji kelayakan, KaIT dapat meminta KTT untuk
melakukan presentasi dan/atau menugaskan IT untuk melakukan
verifikasi lapangan
1. Kelaikan Pesawat angkat dan angkut; • KTT melaporkan hasil pengujian tersebut kepada KaIT atau nama
KaIT sesuai kewenangannya.
• dilengkapi dengan tanda bunyi dan lampu yang dapat
memperingatkan orang jika sedang bergerak.
• dilengkapi dengan alat-alat pengaman sesuai dengan standar unit
dan standar Pertambangan terutama untuk unit yang bekerja
dengan tenaga listrik.
• dilengkapi dengan alat pengaman atau rem yang efisien.
• dilengkapi dengan marking beban kerja yang aman atau safety
working load yang tertulis dengan jelas pada alat angkat tersebut.
• dengan indikator beban dari serta dipastikan dapat berfungsi
dilengkapi pabrikannya dengan baik.
• diberikan pelindung tambahan pada bagian atas alat, jika
pengangkatan beban melebihi dari ketinggian kepala operator.
2. Mengoperasikan dekat listrik
• pelaksanaannya dipimpin oleh orang yang bertanggung jawab
mengawasi dengan berdiri di tanah dan hanya boleh dilaksanakan
pada siang hari atau dalam keadaan cuaca yang baik;
• bagian dari pesawat angkat dan/ atau angkut muatannya tidak di
perbolehkan mendekati hantaran listrik udara yang bertegangan
lebih dekat dari jarak sebagai berikut: a) Tegangan kabel <=66
KiloVolt maka Jarak Minimum 3,0 meter, b) Tegangan kabel >66
KiloVolt maka Jarak Minimum 5,0 meter;
• Harus mendapat izin dari KTT
• setiap alat bantu angkat dinyatakan layak operasi apabila telah
dilakukan pengujian secara berkala maksimal 3 (tiga) tahun dan
diberi label yang disahkan oleh KTT dengan kode warna yang
berbeda.
1. Pengoperasian; • Pengujian dan pemeriksaan dilakukan oleh Tenaga Teknis
• persiapan dan pengoperasian pesawat angkat dan/ atau angkut Pertambangan yang Berkompeten atau PJIT
paling sedikit dengan ketentuan:
• tempat kerja untuk pesawat angkat dan/atau angkut dipastikan
memenuhi daya dukung tanah,
• setiap pesawat angkat dan/ atau angkut diperiksa oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten; dan
• setiap pengangkatan yang kritikal dibuat rencana pengangkatan
atau lifting plan oleh TTP
• pesawat angkat dan/atau angkut digunakan sesuai dari manufaktur
• apabila pesawat angkat dan/ atau angkut digunakan untuk
kegiatan pengangkatan di luar dari ketentuan manufaktur, maka
KTT atau PTL memastikan terlebih dahulu proses rekayasa telrnik
telah sesuai.
thank you!

  

alamatwebsite.minerba.esdm.g 021-6212-56789 www.esdm.go.id


o.id

Anda mungkin juga menyukai