Anda di halaman 1dari 16

149-164

745-760

Cr
eat
ive

KONSEPTUALISASI OMNIBUS LAW DALAM PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA


(The Omnibus Law Conceptualization In The Nation's Capital Relocation)
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi
Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
zaka.firma@mkri.id

Tulisan Diterima: 23-01-2021; Direvisi: 21-02-2021; Disetujui Diterbitkan: 24-02-2021


DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2021.V15.149-164

Abstrak
Omnibus law menjadi perdebatan di masyarakat karena dianggap sebagai alat untuk memangkas secara
instan ruwetnya regulasi di Indonesia. Keruwetan ini menjadi penyebab lambatnya negara menggapai
kesejahteraan. Bahkan di tahun 2020, dengan 8.451 peraturan pusat dan 15.965 peraturan daerah
belum mampu mendongkrak posisi Indonesia menjadi negara maju. Sebaliknya, banyaknya regulasi
membuat pemerintah sulit melakukan akselerasi pengambilan kebijakan karena rumitnya regulasi dari
pusat hingga daerah. Harmonisasi dan simplifikasi regulasi yang dilakukan masih belum mampu
mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, penyederhaan regulasi melalui omnibus law dipandang sebagai
cara paling tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Penelitian ini berfokus untuk menjawab (a) legal
historis penataan regulasi di Indonesia; (b) upaya meningkatkan kualitas regulasi di Indonesia; (c)
konseptualisasi omnibus law pemindahan ibukota negara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui,
memahami, dan menganalisa legal historis penataan regulasi di Indonesia, upaya meningkatkan kualitas
regulasi di Indonesia, dan merumuskan konseptualisasi omnibus law pemindahan ibukota negara.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan pendekatan undang-undang, konsep, dan
sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pemindahan ibukota negara harus ada
harmonisasi puluhan undang-undang hingga peraturan daerah ke dalam undang-undang ibukota negara.
Penggunaan omnibus law dalam pemindahan ibukota negara merupakan pilihan yang relevan dalam
menyederhanakan regulasi untuk menunjang kebijakan pemindahan ibukota negara.
Kata kunci: omnibus law; regulasi; pemindahan ibukota negara; simplifikasi regulasi.

Abstract
The omnibus law is a matter of community debatable because it is considered a tool to cut Indonesian
regulations instantly. With 8451 central regulations and 15965 regional regulations, it has not boosted
Indonesia's position to become a developed country. In contrast, many regulations make it the
government difficult to accelerate policy decisions. The harmonization and simplification of regulations
still not solved this problem. Therefore, omnibus law is the most appropriate way to solve this problem.
This research focuses on answering (a) the historical legal of regulation arrangement in Indonesia; (b)
efforts to improve the quality of the Indonesian regulations; (c) the omnibus law conceptualization of state
capital relocation. The research purpose is to find, understand, and analyze the historical legal of
regulations arrangement, efforts the improving quality of the Indonesian regulations and formulate the
omnibus law conceptualization of state capital relocation. This research is normative legal research, with
the statute, concepts, and historical approach. This research indicates that the government must
harmonize dozens of laws and regional regulations into the law on state capital relocation. The use of the
omnibus law in state capital relocation is the best option to simplify regulations to support state capital
relocation policy.
Keywords: omnibus law; regulation; state capitals relocation; simplification of regulations.

745
149
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

PENDAHULUAN 2020, juga memuat 4 RUU yang akan


menggunakan metode omnibus law.6 Pada
Latar Belakang Prolegnas 2021 terdapat 2 RUU baru yang
Stewart Fenwick dalam bukunya menjadi omnibus law pula.7
Administrative Law and Judicial Review in
Selain adanya tumpang tindih peraturan,
Indonesia: The Search for Accountability pemangkasan puluhan regulasi melalui jalur
menyatakan bahwa negara Indonesia sedang
omnibus law ini dilatarbelakangi juga oleh
mengarah kepada negara regulasi.1 Hal ini
upaya dari rezim pemerintahan Joko Widodo
dibuktikan dengan upaya negara memproduksi dalam memperbaiki iklim investasi dan
peraturan perundang-undangan secara masif,
kemudahan berusaha di Indonesia. Hal ini
terutama peraturan di tingkat daerah.2 Masifnya
merupakan program ambisius dari Presiden,
negara memproduksi peraturan perundang-
sebab tren kemudahan berusaha di Indonesia
undangan menimbulkan permasalahan serius
meningkat sejak Joko Widodo menjabat
yakni buruknya kualitas materi muatan serta sebagai presiden pada tahun 2014 lalu, yaitu
banyaknya norma yang tumpang tindih.3 dari posisi 120 menjadi 73 di Tahun 2019.8
Bahkan, semakin banyaknya regulasi yang ada
Capaian ini tentu harus diimbangi dengan
sekarang ini sampai membuat Presiden Joko
regulasi yang menjamin kemudahan berusaha
Widodo mengeluh kepada para Kepala Daerah
di Indonesia, sehingga, regulasi yang dianggap
dalam Rapat Koordinasi Nasional Indonesia menyulitkan stakeholder dapat diurai.9
Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019,
Apabila melihat jumlah regulasi yang ada
Presiden menyatakan bahwa peraturan
saat ini, terdapat setidaknya 8451 Peraturan
menumpuk ini akan membuat pemerintah tak
ditingkat Pusat yang terhimpun dalam lembaran
bisa bergerak cepat dalam mengambil
negara yang terdiri dari 1687 undang-undang,
keputusan dalam perubahan dunia yang cepat.4
180 Perppu, 4559 Peraturan pemerintah dan
Kegelisahan mengenai ruwetnya 2026 Peraturan Presiden. Selain itu, terdapat
peraturan perundang-undangan, diungkapkan
14751 Peraturan Menteri, dan 4294 Peraturan
dalam pidato pelantikan Presiden Joko Widodo
Lembaga Pemerintah non Kementerian.
periode kedua. Dalam pidatonya, Presiden Banyaknya jumlah peraturan yang ada ditingkat
menyampaikan gagasan untuk merampingkan
pusat dapat digambarkan melalui bagan di
regulasi melalui jalur omnibus law dengan
membentuk dua rancangan undang-undang KOSONG
bawah ini:
(RUU) yakni RUU Cipta Lapangan Kerja, dan
RUU Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM).5 Pembentukan dua RUU 6
Cnnindonesia.com, “4 RUU Omnibus Law Dikebut
ini diproyeksikan mampu memangkas puluhan DPR Dalam Prolegnas Prioritas 2020,”
regulasi yang berhubungan dengan https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200122164
ketenagakerjaan dan pemberdayaan Usaha 312-32-467714/4-ruu-omnibus-law-dikebut-dpr-
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, dalam-prolegnas-prioritas-2020.
Prolegnas 2020 yang ditetapkan pada Januari
7
DetikNews, “Ada Omnibus Law Ke-2, Ini Daftar 38
RUU Usulan Prolegnas Prioritas 2021,”
https://news.detik.com/berita/d-5268071/ada-omnibus-
1
Tom Ginsburg, Administrative Law and Governance law-ke-2-ini-daftar-38-ruu-usulan-prolegnas-prioritas-
in Asia: Comparative Perspective, ed. Albert H.Y. 2021/2.
Chen (Oxon: Routledge, 2009). 8
Muhammad Reza Winata, Mery Christian Putri and
2
Bisariyadi, “Pergualatan Paham Negara Kesejahteraan Zaka Firma Aditya, “Legal Historis Kewenangan
(Welfare State) Dan Negara Regulasi (Regulatory Pengujian Dan Pembatalan Peraturan Daerah Serta
State) Dalam Perkara Konstitusional,” Jurnal Ius Quia Implikasinya Terhadap Kemudahan Berusaha,” Jurnal
Iustum 23, no. 4 (2016): 533. Rechtvindings 7, no. 3 (2018): 336.
3
Ibid. 9
Terdapat 12 ukuran yang ditetapkan oleh Bank Dunia
4
Kontan.co.id, “Jokowi Ingatkan Terlalu Banyak terhadap kemudahan berusaha yakni: (1) starting
Peraturan Menghambat Ruang Gerak Pemerintah,” abussiness; (2) dealing with construction permits; (3)
https://nasional.kontan.co.id/news/jokowi-ingatkan- getting electricy; (4) registering property; (5) getting
terlalu-banyak-peraturan-menghambat-ruang-gerak- credit; (6) protecting minority investor; (7) paying
pemerintah. taxes; (8) trading across borders; (9) enforcing
5
“Transkrip Pidato Presiden,” contracts; (10) resolving insolvency; (11) employing
https://setkab.go.id/sidang-paripurna-mpri-ri-dalam- workers; (12) contracting with the government.
rangka-pelantikan-presiden-dan-wakil-presiden- International Bank for Reconstructon and
terpilih-periode-2019-2024-20-oktober-2019-di- Development/The World Bank, Doing Business 2020:
gedung-nusantara-mpr-dpr-dpr-ri-senayan-provinsi- Comparing Business Regulation in 190 Economics
dki-jakarta/. (Whasington, 2020): 19.
746744
150
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

Diagram 1. Jumlah peraturan perundang- yang berkembang dengan sangat cepat sebab
undangan di Indonesia ide negara hukum formil sesuai dengan asas
legalitas yang sempit (wetmatig) sangat terikat
kepada undang-undang.11 Jika pembentuk
undang-undang terlambat membentuk undang-
undang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dapat dipastikan negara akan
mengalami kesulitan menanggapi
perkembangan-perkembangan baru tersebut.
Dengan kata lain, dalam negara formiil, dengan
semakin pesat perkembangan masyarakat,
akan semakin banyak regulasi yang harus
dihasilkan.12
Menurut hemat penulis, ide negara formil
dan/atau negara regulasi ini telah kuno dan
harus ditinggalkan. Hal ini secara eksplisit juga
ditegaskan oleh Philipus M. Hadjon, bahwa ide
sumber: website peraturan www.peraturan.go.id negara hukum formil cenderung ke arah
positivisme hukum yang membawa
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa konsekuensi bahwa hukum harus dibentuk
peraturan menteri menjadi peraturan yang secara sadar oleh badan pembentuk undang-
paling banyak ditingkat pusat yakni 14751 undang.13 Memang benar bahwa kehadiran
Peraturan Menteri. Ironisnya, sulit untuk peraturan perundang-undangan menjadi hal
mengidentifikasi peraturan yang masih berlaku yang sangat urgent, karena bentuk-bentuk
atau yang sudah tidak berlaku. Sebagai contoh, sumber hukum dalam arti formal dalam sistem
dari 1687 undang-undang yang ada, tidak dapat civil law berupa peraturan perundang-
diketahui undang-undang yang masih berlaku undangan, kebiasaan-kebiasaan, dan
atau sudah direvisi, dicabut, baik melalui yurisprudensi. Dari sumber-sumber tersebut
undang-undang ataupun karena putusan yang menjadi rujukan pertama peraturan
Mahkamah Konstitusi. perundang-undangan.14 Oleh sebab itu, muncul
Pemangkasan regulasi melalui jalur ide negara hukum materiil, artinya pemerintah
omnibus law kemudian diwacanakan oleh tidak terikat secara kaku kepada undang-
pemerintah dengan tujuan untuk menata ulang undang berdasarkan asas legalitas. Dalam
regulasi yang ada di Indonesia. Logika hukum kaitannya dengan obesitas regulasi ini, maka
yang digunakan ialah bahwa penataan regulasi penataan regulasi melalui jalur omnibus law ini
melalui harmonisasi tidak cukup mampu adalah pintu gerbang menuju negara hukum
mengatasi permasalahan terkait keruwetan materiil.
regulasi di Indonesia. Omnibus law dianggap Pada Program Legislasi Nasional
sebagai salah satu upaya untuk meninggalkan (Prolegnas) Prioritas Tahun 2020, telah
model negara regulasi yang cenderung ditetapkan 4 RUU yang akan menggunakan
menitikberatkan peranannya pada produksi metode omnibus law. RUU Cipta Kerja menjadi
regulasi yang mengatur kehidupan masyarakat. omnibus law pertama yang disahkan pada
Disamping itu, gendutnya peraturan pertengahan tahun 2020. Dalam Prolegnas
perundang-undangan di Indonesia merupakan tersebut, juga terdapat omnibus law RUU
salah satu bukti bahwa Indonesia masih Pemindahan Ibukota Negara. Menurut penulis,
menganut secara ketat paham negara hukum seharusnya omnibus law RUU Pemindahan
formiil (rechtsstaat) melalui asas legalitasnya.10 Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Penajam
Padahal, negara hukum formil telah gagal
dalam mengikuti perkembangan masyarakat 11
Ibid.
12
Ibid.
13
Philipus M. Hadjon, Ide Negara Hukum Dalam Sistem
10
Dalam negara hukum formiil, fungsi undang-undang Ketatanegaraan Indonesia, Makalah Simposium
sangat menonjol dan strategis. Undang-Undang tentang Politik, Hak Asasi dan Pembangunan
menjadi jantung segala aktivitas pemerintah, sebab Hukum”, Makalah disampaikan pada dalam rangka
tanpa undang-undang, pemerintah tidak boleh Dies Natalis XL/Lustrum Universitas Airlangga 3
melakukan suatu perbuatan. Zaka Firma Aditya, Asas November (Surabaya, 1994).
Retroaktif Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam Teori 14
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum
Dan Praktik, 1st ed. (Depok: Rajawali Pers, 2020). (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008): 305.
747
151
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

Paser Utara, Kalimantan Timur menjadi fokus anggaran pemindahan ibukota negara sebesar
utama untuk dilaksanakan secepatnya. Sebab, Rp466 triliun, porsi APBN hanya sekitar 19,2%
pemindahan ibukota negara menjadi proyek atau Rp89,472 triliun dan selebihnya melalui
pembangunan yang sangat urgent dan investasi langsung swasta/BUMN 26,2% atau
membutuhkan landasan hukum yang jelas Rp122,092 triliun dan melalui Kerjasama
terutama menyangkut pembebasan lahan dan Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
investasi. Disamping itu, terdapat banyak UU sebesar 54,6% atau Rp254,436 triliun. Dari sini
terkait kedudukan ibukota negara di Jakarta dapat dilihat bahwa porsi untuk swasta dan
yang apabila ditelusuri lebih mendetail, terdapat investor jauh lebih besar daripada melalui
sekitar 50 UU Lembaga Negara/komisi negara APBN. Mustahil para investor akan
dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian menanamkan modal membangun mega proyek
yang menyebut frasa kedudukan "ibukota ibukota negara apabila mereka dihalang-
negara". Semua UU Lembaga Negara/komisi halangi oleh regulasi yang ada.
negara dan Lembaga Pemerintah Non Praktik penataan regulasi sudah
Kementerian yang mengatur dan menggunakan berlangsung sejak lama di Indonesia.. Misalnya,
frasa “ibukota negara” harus direvisi apabila ketika terjadi over regulasi di sektor perbankan
ibukota negara yang berkedudukan di Jakarta pada tahun 1983, sesungguhnya sudah dimulai
hendak dipindahkan ke Penajam Paser Utara. penyederhanaan regulasi di sektor perbankan
Menariknya, selain skenario sejak saat itu. Proses penaatan regulasi
memindahkan semua kementerian/lembaga ke tersebut perlu ditelusuri perkembangannya
ibukota baru, pemerintah juga melakukan sampai hari ini. Tujuan penataan regulasi
skenario untuk mempertahankan Jakarta tersebut semata-mata untuk meningkatkan
sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Hal ini kualitas regulasi. Sementara itu, kuantitas
tentunya harus menjadi pertimbangan tersendiri regulasi tidak selalu berbanding lurus dengan
khususnya dalam pemindahan lembaga- kualitas regulasi. Guna meningkatkan kualitas
lembaga yang ada saat ini. Misalnya ketentuan regulasi harus dianalisis upaya-upaya yang
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 diperlukan dalam proses penataan regulasi
tentang Bank Indonesia, Pasal 3 Undang- tersebut, termasuk metode yang memungkin
Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas dalam meningkatkan kualitas regulasi.
Jasa Keuangan, Pasal 3 Undang-Undang KOSONG
Rumusan Masalah
Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, kesemuanya menyatakan Berdasarkan latar belakang diatas,
lembaga-lembaga tersebut berkedudukan di beberapa pertanyaan penelitian yang relevan
ibukota negara. Ini berarti bahwa, lembaga- untuk dibahas dalam tulisan ini adalah: (a)
lembaga di bidang keuangan tersebut tidak seperti apa legal historis penataan regulasi di
perlu dipindahkan karena lembaga-lembaga Indonesia?; (b) bagaimana upaya
tersebut masih diperlukan menunjang fungsi meningkatkan kualitas regulasi di Indonesia?;
Jakarta sebagai pusat bisnis. Agar lembaga dan (c) seperti apa konseptualisasi omnibus law
tersebut tidak ikut pindah, tentunya tidak harus pemindahan ibukota negara?
dengan merevisi satu persatu undang-undang Tujuan
lembaga terkait, tetapi cukup dengan
Tujuan dari penelitian ini antara lain: (a)
menggunakan omnibus law pemindahan
untuk mengetahui legal historis penataan
ibukota negara.
regulasi di Indonesia; (b) untuk mengetahui,
Selain itu, apabila melihat regulasi yang memahami, dan menganalisa upaya
berada ditingkat daerah, pemindahan ibukota meningkatkan kualitas regulasi di Indonesia;
ke Penajam Paser Utara ini berpotensi dan (c) untuk mengetahui, memahami, dan
menabrak setidaknya 98 Perda Provinsi menganalisa konseptualisasi omnibus law
Kalimantan Timur, 8 Perda Kabupaten Kutai pemindahan ibukota negara.
Kartenegara dan 39 Perda Kabupaten Penajam
Paser Utara. Hal ini dikarenakan muatan Perda Metode Penelitian
yang ada di Provinsi Kalimantan Timur belum Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian
tentu mendukung kemudahan investasi dan yang menggunakan metode hukum normatif.
berusaha terutama perizinan, sebab
bagaimanapun juga pemindahan ibukota 1. Pendekatan
membutuhkan investor dari pihak lain. Ada 3 (tiga) pendekatan yang hendak
Selanjutnya, apabila melihat dokumen penulis gunakan yakni pendekatan undang-
rencana pembangunan ibukota baru, dari total undang (statute approach), pendekatan konsep
748744
152
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

(Conceptual approach), dan pendekatan terhadap rumusan permasalahan yang


sejarah (historical approach).15 Pendekatan diangkat.17
undang-undang (statute approach) dilakukan
Tahapan penelitian terlebih dahulu di
dengan menelaah semua peraturan perundang-
fokuskan untuk menjawab rumusan masalah
undangan yang bersangkut paut dengan isu
pertama yakni mengenai legal historis penataan
yang sedang dikaji yakni undang-undang dan
regulasi di Indonesia dan kaitannya dengan
regulasi yang berhubungan dengan
omnibus law. Data diperoleh dari bahan hukum
kementerian/lembaga yang memiliki frasa
primer dan sekunder. Selanjutnya berbekal dari
“ibukota negara”. Pendekatan Konsep
pemahaman tersebut, dirumuskan dan
(conceptual approach) berkaitan dengan
dianalisis keterkaitannya dengan rencana
konsep omnibus law, penataan regulasi,
kebijakan pemindahan ibukota negara.
reformasi regulasi, dan simplifikasi regulasi.
Pendekatan historis (historical approach)
dengan mengkaji legal historis dari penataan PEMBAHASAN
regulasi di Indonesia mulai dari rencana
reformasi regulasi, simplifikasi regulasi hingga Reformasi Regulasi, Omnibus Law, dan
omnibus law. Legal Historis Penataan Regulasi di
2. Metode Pengumpulan Data Indonesia
Sebagaimana telah disinggung dilatar
Pengumpulan data dalam penelitian ini belakang bahwa Negara Indonesia menganut
menggunakan metode studi dokumen konsep negara hukum formil. Negara hukum
(kepustakaan) yang digunakan untuk formil (rechtsstaat) dipandang sebagai suatu
mendapatkan data sekunder seperti buku-buku, negara yang diatur menurut hukum nalar (a
hasil penelitian, putusan-putusan pengadilan state governed by the law of reason) yang
dan peraturan-peraturan.16 menekankan pada kebebasan, persamaan dan
3. Teknik Analisa Data otonomi dari setiap individu di dalam kerangka
suatu tertib hukum yang ditentukan oleh
Di dalam penelitian ini, data kepustakaan undang-undang dan dijalankan oleh pengadilan
yang terkumpul dianalisa menggunakan teknik yang independen.18 Di dalam negara hukum
deksriptif kualitatif, yakni dengan formil, terdapat empat elemen penting yang
mengelompokan, mengukur, dan menguji data harus dimiliki, yaitu; (1) perlindungan hak asasi
tersebut dengan konsep landasan teori, asas, manusia; (2) pembagian kekuasaan; (3)
dan peraturan perundang-undangan yang ada, pemerintahan berdasarkan undang-undang; (4)
sehingga didapatkan gambaran dan jawaban Peradilan Tata Usaha Negara.19
Oleh sebab itu, peraturan perundang-
undangan (regulasi) merupakan elemen yang
amat penting dalam negara hukum untuk
menjalankan upaya pencapaian tujuan
15
Pendekatan undang-undang (statue approach) nasional. Dalam konteks pembangunan,
dilakukan dengan menelaah semua undang-undang regulasi juga menjadi jembatan untuk
dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum mendukung terwujudnya tujuan pembangunan
yang sedang ditangani. Pendekatan konseptual
karena regulasi dapat memberikan legitimasi
(conceptual approach) beranjak dari pandangan-
pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dan legalitas bagi tindakan pemerintah. Hal ini
dalam ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan- dapat dicapai jika regulasi tersebut
pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, menghasilkan produk hukum yang berkualitas,
peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan karena kegagalan menciptakan regulasi yang
pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum,
dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang
dihadapi. Sedangkan pendekatan sejarah (historical 17
Eriko Fahri Ginting and Dian Agung Wicaksono,
approach) dilakukan dengan mencari sejarah “Dualisme Kewenangan Pengawasan Rancangan
hukumnya. Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Peraturan Daerah Oleh Pemerintah Pusat Dan Dewan
Hukum, Revisi. (Jakarta: Kencana Prenada Media Perwakilan Daerah,” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum
Group, 2014); Jonaedi Efendi and Johnny Ibrahim, 14, no. 3 (2020): 406.
Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris, 2nd 18
Moh. Kusnardi and Ibrahim Harmaily, Pengantar
ed. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2018). Hukum Tata Negara Indonesia (Jakarta: Pusat Studi
16
Soerjono Soekanto and Sri Mamudji, Penelitian Hukum Tata Negara, 1998).
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, 8th ed. 19
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme
(Jakarta: Rajawali Pers, 2018). (Jakarta: Sinar Grafika, 2011).
749
153
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

baik akan menjadi kendala utama dalam too much law given our current methods
pelaksanaan pembangunan. of managing it.20
Selanjutnya, regulasi juga dapat
digunakan sebagai instrumen untuk Meskipun memiliki jumlah regulasi yang
merealisasikan kebijakan-kebijakan untuk super fantastis sebagaimana dijelaskan
mencapai tujuan bernegara. Sebagai sebuah sebelumnya, namun pada kenyataannya
instrumen, regulasi wajib dibentuk dengan cara apabila dilihat dari segi kualitas masih cukup
yang benar baik secara formil maupun materiil rendah. Hal ini dapat menjadi tantangan
sehingga mampu menghasilkan regulasi yang tersendiri bagi pembentuk undang-undang,
baik pula dan mampu mendorong sebab mereka tidak hanya wajib membentuk
terselenggaranya ketertiban sosial serta regulasi untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi
mampu mendorong kinerja penyelenggaraan juga membentuk regulasi yang berkualitas
negara. Kewenangan untuk membentuk sesuai dengan asas pembentukan peraturan
regulasi khususnya undang-undang menjadi perundang-undangan. Menurut data Worldwide
kewajiban Pemerintah Pusat. Governance Indicators (WGI) tahun 2020,
Akan tetapi, secara praktik, sebagian dari kualitas regulasi (regulatory quality) di
kewenangan tersebut dapat didelegasikan Indonesia berada di peringkat 6 dari 10 negara
kepada pemerintahan di daerah dalam bentuk di kawasan Asia Tenggara. Demikian juga dari
Peraturan Daerah. Hanya saja, pendelegasian aspek rule of law, Indonesia masih berada di
kewenangan tersebut kurang diikuti dengan peringkat 6 dengan nilai 40.87. Selengkapnya
ketertiban Pemerintah Daerah untuk dapat dilihat dalam grafik dibawah ini:
membentuk peraturan perundang-undangan di Table 1. kualitas regulasi (regulatory
tingkat daerah yang sesuai dengan peraturan quaility) di negara-negara ASEAN
perundang-undangan di tingkat pusat. Apabila Negara Rule of Law Regulatory Quality
melihat data peraturan ditingkat daerah hingga Brunei 74.52 75.48
saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh
Cambodia 13.46 32.21
Pemerintah Daerah jauh melebihi regulasi
Indonesia 40.87 51.92
ditingkat pusat yakni terdapat setidaknya
15.966 peraturan daerah yang terdiri dari Lao PDR 18.27 25.48
12.417 Perda kab/kota dan 3.549 Perda Malaysia 64.90 74.52
KOSONG
Myanmar 16.83 19.23
Provinsi.
Di dalam negara hukum (khususnya Philippines 37.02 55.77
negara formil), regulasi merupakan landasan Singapore 96.63 99.52
formal dari setiap tindakan, baik dalam rangka Thailand 54.81 59.62
mengawal dinamika masyarakat maupun Vietnam 55.77 36.54
penyelenggaraan negara. Namun faktanya, Sumber: info.worldbank.org Tahun 2020
regulasi yang dihasilkan justru menjadi
penghambat masuknya investasi atau rusaknya Reformasi Regulasi dan Upaya Meningkatkan
sumber daya alam karena adanya konflik antar Kualitas Regulasi di Indonesia
regulasi sehingga menciptakan ketidakjelasan
hukum. Hal ini merupakan persoalan bawaan Reformasi regulasi diarahkan pada
dari negara hukum formiil yakni adanya potensi perubahan-perubahan yang dimaksudkan untuk
disharmonis regulasi yang mengakibatkan meningkatkan kualitas regulasi, baik secara
hyper-regulations. Richard Susskind dalam individual maupun integral. Adapun tujuan
tulisannya berjudul Legal Informatics: A paling utama dari reformasi regulasi adalah
Personal Appraisal of Context and Progress untuk meningkatkan kualitas regulasi. Hal ini
menguraikan: dikarenakan kualitas regulasi yang baik dan
by that I meant we are all governed today kuantitas regulasi yang proporsional merupakan
by a body of rules and laws that are so jawaban atas persoalan in-efisiensi.21
complex and so large in extent that no Sedangkan tujuan lain dari reformasi regulasi
one can pretend to have mastery of them adalah untuk mewujudkan Sistem Regulasi
all. I argued then that hyper-regulation
means not that there is too much law, by 20
Richard Susskind, “Legal Informatics: A Personal
some objective standard, but that there is Appraisal of Context and Progress,” European
Journal of Law and Technology 1 (2010): 90–92.
21
Diani Sadiawati and et.al, Strategi Nasional Reformasi
Regulasi Mewujudkan Regulasi Yang Sederhana Dan
Tertib (Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2015).
750744
154
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

Nasional (SRN) yang berkualitas, sederhana, modalnya di Indonesia. Pakto 1993 mengatur
dan tertib. Artinya, regulasi yang dihasilkan lima bidang usaha, yaitu: (1) Bidang Ekspor, (2)
dapat lebih mampu untuk bekerja secara efektif Bidang Penanaman Modal Asing, (3) Bidang
dan efisien dalam mendukung upaya Perizinan Untuk Investasi, (4) Bidang
mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana Kesehatan, dan (5) Bidang Penyederhanaan
yang ditetapkan di dalam Pembukaan Undang- Prosedur Analisa Dampak Lingkungan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia (AMDAL). 24

Tahun 1945.22 1. Simplifikasi Regulasi dan Jalan Menuju


Reformasi regulasi merupakan salah satu Omnibus Law
kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
output berupa deregulasi terhadap suatu (KBBI), simplifikasi memiliki arti
produk hukum yang dianggap terlalu “penyederhanaan”.25 Apabila dikaitkan dengan
berlebihan. Praktik ini sebenarnya sudah lama regulasi, simplifikasi/penyederhanaan regulasi
dilakukan walaupun belum secara masif dan dilakukan dengan tujuan mengurangi regulasi
sistematis. Pada tahun 1983 misalnya, ketika yang ada sehingga jumlahnya dapat
terjadi over-regulated terhadap aturan di sektor proporsional. Alternatif yang dilakukan dalam
perbankan yang mengakibatkan kondisi simplifikasi adalah mengurangi jumlah
stagnan dan hilangnya inisiatif perbankan, Bank peraturan perundang-undangan yang tidak
Indonesia (BI) mengambil langkah dengan perlu dan/atau bermasalah.26 Simplifikasi
melakukan modernisasi perbankan melalui regulasi sangat penting dilakukan untuk dapat
deregulasi aturan. Deregulasi tersebut dimulai memastikan efektivitas dan mencegah tumpang
dengan langkah penghapusan pagu kredit, tindih peraturan perundang-undangan. Selain
bebas menetapkan suku bunga kredit, itu, simplifikasi regulasi dapat memangkas
tabungan, dan deposito, serta menghentikan prosedur yang panjang dan bertele-tele serta
pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia memperkecil atau mengurangi biaya yang
(KLBI) kepada semua bank, kecuali untuk jenis berlebihan. 27

kredit tertentu yang berkaitan dengan Ada beberapa langkah awal dari
pengembangan koperasi dan ekspor. Langkah simplifikasi regulasi yakni dimulai dengan cara
deregulasi tersebut membuahkan hasil melalui menginventarisasi regulasi yang ada,
pertumbuhan iklim persaingan antar bank mengidentifikasi masalah dan pemangku
dimana bank-bank swasta, mulai bangkit untuk kepentingannya, melakukan evaluasi regulasi
mengambil inisiatif dalam menentukan arah yang bermasalah, dan mencabut yang tidak
perkembangan usahanya.23 perlu.28 Ada 3 (tiga) jenis regulasi yang perlu
Sementara itu, lima tahun kemudian yakni dilakukan identifikasi terlebih dahulu, yakni
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan regulasi yang bersifat (1) Beleidsregel /
deregulasi perbankan dengan mengeluarkan peraturan kebijakan, (2) Beschikking /
Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88). keputusan pejabat tata usaha negara, dan (3)
Melalui pakto 88 ini, seorang pengusaha dapat Regeling / peraturan. Simplifikasi sangat
membuka bank baru dengan modal Rp10 penting dilakukan sebagai langkah menuju
miliar. Kebijakan Pakto 88 ini menyebabkan omnibus law karena untuk mencapainya harus
peningkatan uang yang beredar di pasar. Pakto terlebih dahulu memetakan regulasi yang ada
88 memberikan kemudahan untuk mendirikan (exiting regulasi).29
bank swasta baru, memberikan izin bagi
perusahaan asing untuk beroperasi di luar
Jakarta, memberikan kemudahan bagi bank 24
Ibid. 28-29.
sehat untuk ekspansi (dengan cara 25
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/simplifikasi
memberikan kredit). 26
Wicipto Setiadi, “Simplifikasi Peraturan Perundang-
Demikian juga pada tahun 1993, dalam Undangan Dalam Rangka Mendukung Kemudahan
rangka menarik minat minat investor agar Berusaha,” Jurnal Rechtvindings 7, no. 3 (2018): 326.
mereka menanamkan modalnya di Indonesia, 27
Ibid.
pemerintah mengeluarkan paket deregulasi 28
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
yang dikenal dengan Paket Oktober 1993 Pengharmonisasian, Pembulatan, Dan Pemantapan,
(Pakto 1993). Paket ini dimaksudkan untuk Konsepsi Rancangan Peraturan, Perundang-
Undangan (Jakarta: Direktorat Jenderal Peraturan
memudahkan investor asing menanamkan
Perundang-Undangan, 2010).
29
Lutfil Ansori, “Diskresi Dan Pertanggungjawaban
22
Ibid. Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,”
23
Ibid. Yuridis 2, no. 1 (2017): 135–150.
751
155
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

Sejarah telah mencatat bahwa simplifikasi


regulasi di Indonesia sebenarnya sudah 2. Omnibus Law sebagai Pendekatan dari
dikehendaki oleh para pendiri bangsa yakni Simplifikasi Regulasi
dengan “me-nasionalisasi-kan” regulasi warisan Menurut Black Law Dictionary Ninth
Belanda. Bahkan, dekolonialisasi atas regulasi Edition, omnibus mengandung arti relating to
warisan kerajaan Belanda merupakan agenda or dealing with numerous object or item at
pembangunan hukum nasional yang hingga once; inculding many thing or having varius
masa reformasi belum sepenuhnya dapat purposes.33 Apabila dikaitkan dengan konteks
diatasi. Sayangnya, pemerintah masih perundang-undangan, maka omnibus dapat
mengalami kesulitan untuk merubah dan dimaknai sebagai penyelesaian berbagai
mengganti aturan masa lampau seperti pengaturan sebuah kebijakan tertentu yang
Wetboek van Straftrechts (Kitab Undang- ada dalam dalam berbagai UU ke dalam satu
Undang Hukum Pidana), Burgerlijk Wetboek UU. Adapun dari segi hukum, kata “omnibus”
voor Indonesie (Kitab Undang-Undang Hukum sering disandingkan dengan kata “law” atau
Perdata), Herzien Inlandsch Reglement/HIR “bill” yang berarti suatu peraturan yang dibuat
(hukum acara persidangan), Rechtsreglement berdasarkan hasil kompilasi beberapa aturan
voor de Buitengewesten/RBg (hukum acara dengan substansi dan tingkatannya berbeda.
perdata bagi orang luar Pulau Jawa dan Sementara itu, dalam Kamus Duhaime’s Law
Madura). Masih berlakunya produk hukum Dictionary, Omnibus law/Omnibus bill
Belanda ini menimbulkan efek domino terhadap didefinisikan sebagai A draft law before a
regulasi turunannya yang kemudian legislature which contains more than one
menimbulkan masalah gemuknya regulasi substantive matter, or several minor matters
dikemudian hari.30 Hal ini dikarenakan ada which have been combined into one bill,
asumsi bahwa peraturan yang lama telah ostensibly for the sake of convenience.34
memberikan pengarahan, maka pembentukan Menurut Audrey O’Brien, omnibus law
baru menjadi parsial sesuai kebutuhan, adalah suatu rancangan undang-undang yang
sedangkan induk peraturan lamanya belum mencakup lebih dari satu aspek yang digabung
dapat dicabut.31 menjadi satu undang-undang. Audrey lebih
Meskipun tidak optimal, namun Simplifikasi lanjut mengungkapkan sebagai berikut:
regulasi sebenarnya dapat dijadikan sebagai KOSONG "... an omnibus bill seeks to amend,
metode tercepat untuk melakukan repeal or enact several Acts, and is
penyederhanaan peraturan perundang- characterized by the fact that it is made
undangan dan menjadi modal awal dalam up of a number of related but separate
menerapkan praktik omnibus law. Beberapa initiatives.
negara telah berhasil melaksanakan program "An omnibus bill has one basic
simplifikasi peraturan perundang-undangan principle or purpose which ties together all
seperti Korea Selatan, Mexico, Moldova, the proposed enactments and thereby
Ukraina. Indonesia sendiri telah cukup berhasil renders the Bill intelligible for
melakukan simplifikasi regulasi dengan mampu parliamentary purposes.
memangkas 50% dari 42.000 regulasi pada "One of the reasons cited for
tahun 2015-2017. Dapat dikatakan juga bahwa introducing an omnibus bill is to bring
simplifikasi regulasi merupakan bentuk lain dari together in a single bill all of the legislative
omnibus law. Simplifikasi adalah caranya amendments arising from a single policy
sedangkan omnibus law adalah hasil dari decision in order to facilitate
simplifikasi tersebut.32 parliamentary debate."35

30
Zaka Firma Aditya and Muhammad Reza Winata,
“Rekonstruksi Hierarki Peraturan Perundang- 33
Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary (New York:
Undangan Di Indonesia,” Negara Hukum: West Publishing, 2009); Eko Noer Kristiyanto,
Membangun Hukum untuk Keadilan dan “Urgensi Omnibus Law Dalam Percepatan Reformasi
Kesejahteraan 9, no. 1 (2018): 83. Regulasi Dalam Perspektif Hukum Progresif,” Jurnal
31
Padmo Wahjono, Sistem Hukum Nasional Dalam Penelitian Hukum De Jure 20, no. 2 (2020): 234.
Negara Hukum Pancasila: Pidato Ilmiah Pada 34

Peringatan Dies Natalis Universitas Indonesia Ke- 33 http://www.duhaime.org/LegalDictionary/O/Omnibus


(Jakarta: Rajawali Pers, 1983). 35
Bill.aspx O’Brien and et.al, House of Commons
Audrey
32
Setiadi, “Simplifikasi Peraturan Perundang-Undangan Procedure and Practice, 2nd ed. (Ottawa: Editions
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Berusaha.” Yvon Blais, 2009).
752744
156
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

Sedangkan menurut beberapa sarjana sejak tahun 1970-an sebagaimana


hukum, omnibus sebenarnya dianggap sebagai digambarkan oleh Glen S. Krutz dalam
pembuatan undang-undang yang tidak lazim.36 tulisannya berjudul Hitching a Ride: Omnibus
Abbe R. Gluck misalnya, dalam tulisannya Legislating in the U.S. Congress, bahwa the
berjudul Unorthodox Lawmaking-Unorthodox omnibus legislation has “proliferated” since the
Rulemaking memandang Omnibus Law sebagai 1970s.38 Beberapa negara yang berhasil
berikut: menerapkan pembuatan hukum melalui
Omnibus legislation is the most familiar pendekatan omnibus diantaranya adalah:39
type of unorthodox lawmaking and a. Amerika Serikat, menerbitkan The
perhaps the least common type of 1968 Omnibus Crime Control Act.
unorthodox rulemaking. But what we call Selain itu, RUU APBN sering
"omnibus implementation" is indeed dibuat dalam bentuk Omnibus.
quitecommon. What unites omnibus b. Selandia Baru, menggunakan
vehicles in both branches is their omnibus untuk regulasi dalam
length,complexity, and the way in which sektor perpajakan yang ditujukan
they often bring together untuk mendorong kepatuhan
multiplecongressional and administrative terhadap kewajiban pajak.
stakeholders. In addition, they seem Omnibus paling baru adalah
totransfer power away from conventional Taxation Act 2019.
lawmakers on both sides. The needto c. Filipina, membuat The Omnibus
coordinate among multiple committees, Invesment Code untuk mendorong
stakeholders, and agencies hasgiven a investasi. Berisi serangkaian
heightened role to party leaders and the peraturan yang memberikan
White House tocoordinate or even direct insentif komprehensif baik secara
this kind of policymaking in ways that fiscal maupun non fiscal yang
legaldoctrine does not currently account dipertimbangkan oleh pemerintah
for.37 filipina sebagai prioritas
Jadi, dapat dikatakan juga bahwa pembangunan nasional.
omnibus law merupakan metode atau konsep Konseptualisasi Omnibus Law Pemindahan
pembuatan peraturan yang menggabungkan Ibukota negara
beberapa aturan yang substansi pengaturannya Kontruksi hukum dalam UUD 1945 pasca
berbeda, menjadi suatu peraturan besar yang amendemen menujukkan terdapat fleksibilitas
berfungsi sebagai payung hukum (umbrella dalam mengatur termasuk memindahkan
act). Adapun akibat hukum ketika peraturan itu ibukota. Namun demikian, pemindahan ibukota
diundangkan akan mencabut beberapa aturan negara selain harus didukung alasan yang
hasil penggabungan dan substansi selanjutnya kuat, juga membutuhkan strategi dan regulasi
dinyatakan tidak berlaku, baik untuk sebagian dalam mendukung efektifitas pelaksanaannya.
maupun secara keseluruhan. Bentuk hukum paling ideal bagi rencana
Dengan kata lain, omnibus dijadikan pemindahan ibukota negara adalah dengan
sebagai pendekatan untuk instrumen undang-undang. Selain karena
mengimplementasikan simplifikasi regulasi. Hal secara politik, ibu kota negara merupakan
ini dikarenakan di dalam simplifikasi regulasi “wajah” dari suatu negara, sehingga
terdapat proses inventarisasi regulasi, penentuannya harus juga melibatkan peran
identifikasi masalah, evaluasi regulasi yang lembaga legislatif sebagai wakil-wakil rakyat.
bermasalah, dan mencabut yang tidak perlu. Instrumen yang saat ini menetapkan kedudukan
Hasil dari simplifikasi regulasi ini dapat
dijadikan sebagai bahan/dasar dalam 38
Ahmad Ulil Aedi, Sakti Lazuardi, and Ditta Chandra
menyederhanakan regulasi melalui pendekatan Putri, “Arsiterktur Penerapan Omnibus Law Melalui
omnibus law. Transplantasi Hukum Nasional Pembentukan Undang-
Dalam praktinya, penerapan omnibus law Undang,” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 14, no. 1
dalam penyusunan regulasi telah dilakukan (2020): 3; Glen S. Kurtz, Hitching a Ride: Omnibus
Legislating in the U.S. Congress, ed. Samuel Patterson
(Ohio: The Ohio State University Press, 2001).
36
Jimly Asshiddiqie, Omnibus Law Dan Penerapannya 39
Susilowati, Peluang Dan Tantangan Omnibus Law
Di Indonesia (Jakarta: Konstitusi Press, 2020). Dalam Bidang Bisnis & Investas, 2020; Ahmad Redi
37
Abbe R. Gluck, Anne Joseph O’Connell, and Rosa Po, and Ibnu Sina Chandranegara, eds., Omnibus Law
“Unorthodox Lawmaking-Unorthodox Rulemaking,” Diskursus Pengadopsiannya Ke Dalam Sistem
Columbia Law Review 115 (2015): 1803. Perundang Undangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2020).
753
157
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota sebagaimana disampaikan oleh Moeldoko,


berbentuk UU, sehingga perubahannya hanya adalah memindahkan pusat pemerintahan baru
dapat ditempuh dengan peraturan yang sejajar ke luar Jakarta.42 Penekanan ini penting dalam
atau lebih tinggi. Namun menetapkan ibukota rangka membangun paradigma ibukota negara
melalui amendemen UUD selain membutuhkan seperti yang hendak dibangun. Paradigma
waktu yang lebih lama, juga menghilangkan pembangunan itu harus merupakan suatu
fleksibilitas pengaturannya. kesepakatan hukum yang mengikat dalam
Di dalam perjalanannya, ibukota negara perencanaan, pembangunan hingga
tidak lagi memerankan fungsi yang tunggal. pemanfaatan dan pelaksanaan ibukota baru.
Selain sebagai pusat pemerintahan, ibukota Dalam paparan Menteri Perencanaan
negara juga bertransformasi menjadi pusat Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
ekonomi, pusat industri, konsentrasi populasi setidaknya terdapat 6 (enam) alasan
bahkan menjadi pusat tujuan wisata. Ibukota pemindahan ibukota.43 1) Pulau Jawa memiliki
negara dengan multifungsi yang dijalankan jumlah penduduk tertinggi, yaitu 56,56% dari
lama-lama mulai kepayahan. Banyak aspek total jumlah penduduk Indonesia; 2) 58,49%
yang mendorong perpindahan ibukota negara, kontribusi Pendapatan Domestik Regional Bruto
misalnya Brazil memindahkan ibukota dari Rio (PDRB) nasional adalah dari Jawa, dengan
de Jenairo karena konsentrasi populasi yang 20,85% adalah kontribusi DKI Jakarta. Hal ini
sangat padat. Seoul dipindahkan ke Sejong berbanding lurus dengan laju pertumbuhan
selain karena kepadatan penduduk, juga ekonomi yang mencapai 5,52%;44 3) Krisis
karena alasan pertahanan keamanan untuk Ketersediaan Air di Pulau Jawa terutama DKI
menjauhkan pusat pemerintahan dari Korea Jakarta dan Jawa Timur.45 4) Konversi Lahan
Utara. Nanjing yang memudar peran terbesar terjadi di Pulau Jawa. 5) Pertumbuhan
ekonominya oleh Shanghai menjadi alasan urbanisasi yang sangat tinggi, dengan
ibukota ini ditinggalkan. Banyak faktor yang konsentrasi penduduk terbesar di Jakarta dan
dapat menjadi penyebab pindahnya ibukota Jabodetabekpunjur. 6) Meningkatnya beban
suatu negara, namun semua kebijakan itu Jakarta sehingga terjadi penurunan daya
bertujuan untuk memecahkan permasalahan dukung lingkungan dan besarnya kerugian
demi kebaikan maupun kemajuan bangsa dan ekonomi.
negara.40 KOSONG Rencana pemindahan ibukota
Praktik diberbagai negara menunjukkan, sebagaimana telah disinggung sebelumnya
selain memindahkan ibukota negara, terdapat harus dituangkan dalam bentuk undang-
juga praktik pemindahan kekuasaan undang. Pemerintah menyebutkan bahwa
pemerintahan. Di Bolivia misalnya, meskipun dalam rangka penyiapan ibukota baru
Succre masih tetap menjadi ibu kota setidaknya terdapat 43 peraturan perundang-
konstitusional, pusat pemerintahan nasional undangan yang terkait yang harus
telah beralih ke La Paz. Santiago masih diselaraskan. Oleh karena itu penggunaan
46

dianggap sebagai Ibu Kota Negara Chili, namun omnibus law merupakan pilihan yang relevan
Kongres Nasionalnya diadakan di Valparaiso. dalam rangka menyederhanakan regulasi untuk
Amsterdam merupakan ibukota negara yang menunjang kebijakan pemindahan ibukota.
disebut dalam konstitusi Belanda, namun
pemerintahan, parlemen, dan istana ratu 42
Moeldoko, “Pemindahan Pusat Pemerintahan: Analisis
semuanya terletak di Den Haag. Afrika Selatan Dan Perspektif Pertahanan & Keamanan Negara
menjadi contoh negara yang mendistribusi (Dalam Dialog Nasional II: Menuju Ibu Kota Masa
fungsi capital berdasarkan pembagian cabang Depan: Smart, Green and Beautiful Rabu, 26 Juni
kekuasaan, ibu kota administratif terletak di 2019).”
43
Suharso Monoarfa, “Dampak Ekonomi Dan Skema
Pretoria, ibu kota legislatif di Cape Town, dan
Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota Negara” (Dalam
ibu kota judisial di Bloemfontein.41 Dialog Nasional II: Menuju Ibu Kota Masa Depan:
Rencana pemindahan ibukota di Smart, Green and Beautiful Rabu, 26 Juni 2019).”
Indonesia nampaknya tidak memindahkan 44
Kontan.co.id, “Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta sebagai suatu kesatuan fungsi yang Pulau Jawa Terhadap PDB Nasional Capai 59%.”
saat ini eksis. Pemindahan ibukota 45
Bappenas, “Rancangan Teknoratik Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-
2024,” accessed February 11, 2020,
40
H.M. Yahya, “Pemindahan Ibu Kota Negara Maju https://www.bappenas.go.id/files/rpjmn/Narasi
Dan Sejahtera,” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat RPJMN IV 2020-2024_Revisi 28 Juni 2019.pdf.
14, no. 1 (2018): 21–22. 46
Kontan.co.id, “Pindahkan Ibu Kota Negara, Ada 43
41
Ibid. 24. Regulasi Yang Harus Disinkronisasi.”
754744
158
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

Omnibus law pemindahan ibu kota akan Omnibus law pemindahan ibukota negara dapat
mencakup beberapa bagian atau kluster mengadopsi pola pembangunan Sejong, perlu
pengaturan yang semula terpisah-pisah. disediakan waktu yang memadai dengan
Omnibus law pemindahan ibukota tahapan-tahapan yang terukur dan terencana
pertama-tama harus memuat pernyataan yang dituangkan dalam norma undang-undang.
penetapan ibukota negara. Hal ini akan Selain tahapan dan kerangka waktu
berdampak pada Undang-Undang Nomor 29 pemindahan, omnibus law pemindahan ibukota
Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi baru hendaknya menyatakan siapa yang
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai bertanggung jawab dalam pemindahannya.
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemindahan ibukota merupakan pekerjaan
Sebagaimana rencana pemerintah untuk multi-sektor dan lintas organ, banyak aspek
memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur, yang harus dipersiapkan. Dukungan anggaran,
maka UU Nomor 25 Tahun 1956 yang kajian strategis lingkungan, penyiapan regulasi,
merupakan dasar hukum pembentukan Provinsi ketersedian lahan dan kesiapan daerah tidak
Kalimantan Timur harus juga diharmonisasikan. dapat dijalankan secara terpisah dan sendiri-
Kawasan ibukota negara baru yang ditetapkan sendiri. Meskipun saat ini kementerian
di Kabupaten Penajam Paser Utara dan PPN/Bappenas menjadi leading sector dalam
Kabupaten Kutai Kertanegara, juga berdampak rencana pemindahan ibukota, namun dalam
pada penyelarasan dalam Undang-Undang rangka mendukung hasil yang optimal perlu
Nomor 7 Tahun 2002 dan Undang-Undang dibentuk badan khusus yang akan
Nomor 27 Tahun 1959. Setelah dinyatakan mempersiapkan ibukota baru sekaligus
daerah ibukota negara dalam UU yang melakukan transisi dan transformasi kegiatan
berbentuk omnibus law, langkah selanjutnya pemerintahan. Badan ini dapat saja dibentuk
harus diikuti dengan pengaturan mengenai dengan peraturan presiden sebagaimana yang
status kewilayahannya dalam konteks susunan diwacanakan dengan catatan mengenai status
pemerintahan menurut negara kesatuan, dan kedudukannya tetap perlu dimuat dalam
sebagai daerah otonom baru atau norma undang-undang omnibus law pemidahan
mempertahankan struktur pemerintahan ibukota negara.
otonom yang saat ini ada. Selain status Sebagaimana disinggung sebelumnya,
kewilayahan, penetapan ibukota negara juga pemindahan ibukota negara adalah dalam
dilengkapi dengan pernyataan mengenai batas paradigma pemindahan pusat pemerintahan.
dan pembagian wilayah. Oleh karena itu, omnibus law pemindahan
Pada dasarnya, kebijakan memindahkan ibukota negara harus pula memuat mengenai
ibukota bukanlah kebijakan yang dapat lembaga-lembaga pemerintahan yang harus
dilaksanakan dengan sekali jadi. Tahapan dan atau perlu dipindakan. Ada lebih dari 50
kerangka waktu pemindahan perlu diatur dalam Lembaga Negara/komisi negara dan Lembaga
omnibus law pemindahan ibukota negara. Pemerintah Non Kementerian yang secara
Tahapan diperlukan untuk memastikan eksplisit menyatakan berkedudukan di ibukota
ketepatan rencana pemindahan. Sementara negara. Skenario untuk mempertahankan
kerangka waktu diperlukan untuk memberikan Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis
ruang pelaksanaan yang memadai. Brazil harus menjadi pertimbangan dalam
membutuhkan waktu 5 tahun untuk pemindahan lembaga-lembaga yang saat ini
membangun Brasilia sebagai ibukota baru ada. Misalnya ketentuan Pasal 5 Undang-
setelah Rio De Jeneiro menjadi ibukota negara Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
itu selama 200 tahun.47 Korea Selatan Indonesia, Pasal 3 Undang-Undang Nomor 21
direncanakan akan merampungkan Sejong Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
sebagai pusat pemerintahan baru pada tahun Pasal 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004
2030.48 Korea Selatan terlihat menyediakan tentang Lembaga Penjamin Simpanan,
waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan kesemuanya menyatakan lembaga-lembaga
pusat pemerintahan barunya. Namun saat ini tersebut berkedudukan di ibukota negara.
sebanyak 40 instansi pemerintahan dan 15 Menurut hemat penulis, lembaga-lembaga di
lembaga penelitian telah pindah ke Sejong City. bidang keuangan tersebut tidak perlu
dipindahkan. Lembaga-lembaga tersebut
diperlukan menunjang fungsi Jakarta sebagai
47
Okezone.com, “Cerita Sukses Brasil Pindahkan Ibu
Kota.”
pusat bisnis.
48
Robert Cowley, “Learning From Utopia? The Case Of Dengan demikian omnibus law juga harus
Sejong City.” memuat norma mengenai lembaga yang
755
159
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

dipindahkan atau dipertahankan kedudukannya, merupakan wilayah khusus bagi negara, dia
mekanisme omnibus law merupakan pilihan tidak berbentuk daerah otonom, atau bukan
legislasi yang lebih sederhana dibanding negara bagian menurut struktur negara
merevisi undang-undang yang mengatur federasi. Artinya, ibukota negara tidak dikepalai
lembaga-lembaga tersebut satu persatu. oleh kepala daerah, melainkan oleh seorang
Omnibus law pemindahan ibukota selanjutnya administrator kota, manajer kota atau menteri
memuat mengenai infrastruktur ibukota baru. urusan ibukota yang merupakan pejabat
Bagian ini dimulai dengan rencana tata pemerintahan yang bertanggung jawab kepada
ruangnya, pengaturan ini akan sangat berkaitan Presiden. Tipe pertama ini dalam negara
dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata federasi dikenal sebagai federal district
Ruang. Selain itu, perlu juga dilakukan sebagaimana misalnya ibukota Amerika
penyelarasan dengan Perda Provinsi Serikat, Washington DC.51
Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2016, Perda Kedua, ibukota sekaligus daerah otonom
Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 yang dalam negara federasi dikenal sebagai
Tahun 2014 serta Perda Kabupaten Kutai negara bagian.52 Tipe Kota ini memiliki status
Kartanegara Nomor 9 tahun 2013 yang masing- ganda sebagai provinsi dan kota sekaligus.
masing mengatur mengenai rencana tata ruang Pemerintahan ibukota seperti Jakarta hari ini,
wilayah di daerah tersebut. tidak ada perbedaan antara administrasi kota
Selain itu, pengaturan mengenai dengan provinsi sebagai ibukota, sekalipun
keuangan akan masuk dalam omnibus law ibukota dibagi kedalam beberapa kota, sifatnya
pemindahan ibukota baru. Pemerintah harus hanyalah administratif semata. Dalam negara
mampu meyakinkan kepada publik bahwa federasi contoh ini ditunjukkan oleh Berlin dan
strategi pembiayaan yang direncanakan dapat Brussel. Ketiga, ibukota sebagai bagian dari
terealisasi. Skema pembiayaan dengan APBN provinsi atau negara bagian menurut negara
harus pula memastikan bahwa pembiayaan federasi. Model ini melihat ibukota sebagai kota
tersebut tidak akan membebani pemerintah yang sederhana. 53 Warga ibukota adalah juga
atau generasi mendatang secara berlebihan.49 warga provinsi tertentu, model ini barangkali
Pemilihan skema kerjasama juga harus secara faktual sesuai dengan kondisi
memiliki jaminan optimalisasi manfaat bagi Kabupaten Penajam Paser Utara dan
ibukota baru. Karena pada dasarnya, swasta Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai bagian
KOSONG
hanya akan melakukan investasi jika terdapat dari Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pilihan
jaminan benefit yang memadai. Pemerintah struktur pemerintahan yang saat ini ada tetap
juga perlu dengan bijak mempertimbangkan dipertahankan dengan memberikan status
keterlibatan swasta dari negara lain, terutama sebagai kawasan khusus ibukota. Dalam
jika pemberian investasi mengurangi negara federasi contoh ini ditunjukkan oleh
kesempatan pekerja lokal, mengganggu Ottawa sebagai Ibukota Kanada yang
stabilitas dan kedaulatan, atau sangat merupakan bagian dari Ontorio.
terbukanya peluang impor namun kesempatan Pilihan menggunakan metode omnibus
ekspor menjadi terbatasi. law merupakan langkah legislasi yang baik
Disamping mempersiapkan infrastruktur dalam menyikapi pemindahan ibukota. Secara
ibukota baru, omnibus law pemindahan ibukota konseptual omnibus law pemindahan ibukota
memuat tentang pemerintahan ibukota baru. negara sedikitnya harus memuat:
Regulasi harus mampu memberikan keyakinan 1. Pernyataan mengenai penetapan
mengenai status pemerintahan ibukota baru. daerah ibukota negara baru.
Terdapat 3 (tiga) tipe ibukota dalam negara 2. Lembaga/Badan yang bertanggung
federal, yaitu federal district, member district jawab dalam penyusunan dan masa
dan cities in member district.50 Meskipun tipe ini transisi ibukota.
dikenal dalam negara federal, pilihan ini tetap 3. Tahapan dan kerangka waktu
dapat dipertimbangkan. Pertama, ibukota baru pemindahan ibukota.
4. Lembaga yang akan berpindah dan
49
Ariesy Tri Mauleny, “Strategi Pembiayaan Dan tidak berpindah ke ibukota baru.
Multiplier Effect Perekonomian Dalam Rencana 5. Perencanaan infrastruktur ibukota
Pemindahan Ibu Kota Negara,” Pusat Penelitian DPR baru.
RI.
50
Klaus-Jürgen Nagel, ed., The Problem Of The Capital
City. New Research On Federal Capitals And Their 51
Ibid. 12-13
Territory (Barcelona: Col.lecció Institut d’Estudis 52
Ibid. 13.
Autonòmics 86, 2013). 53
Ibid.14.
756744
160
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

6. Keuangan dan penganggaran Saran


pembangunan ibukota baru. 1. Dalam proses pembentukan payung
7. Susunan pemerintahan ibukota baru hukum pemindahan ibukota negara dari
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ibukota Jakarta ke Panejem Paser Utara dapat
baru. Metode omnibus law lebih tepat dilakukan melalui jalur omnibus. Namun
digunakan untuk menyiapkan rencana harus digarisbawahi bahwa Pemerintah
pemindahan ibukota. Namun kerangka omnibus harus melibatkan berbagai pihak mulai
law tetap harus didukung oleh kajian yang dari pemerintah daerah, praktisi,
memadai. Tantangan dalam penyusunan akademisi, dan juga masyarakat.
omnibus law adalah banyaknya aspek yang Jangan sampai pembentukan payung
harus diatur. Pembahasan di DPR juga harus hukum tersebut justru menimbulkan
dipastikan tidak tergesa-gesa, sehingga berbagai macam konflik dan penolakan
omnibus law yang dibentuk tidak asal jadi. dari masyarakat seperti halnya ketika
omnibus law Cipta Lapangan Kerja
PENUTUP disahkan.
Kesimpulan 2. Pemerintah juga harus sudah mulai
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat membuat konsep mengenai lembaga-
disimpulkan sebagai berikut: Pertama, omnibus lembaga yang akan dipindahkan dan
law dapat digunakan sebagai model regulasi yang akan dipertahankan serta
yang mengatur pemindahan ibukota negara. menginventarisir peraturan-peraturan
Sebab, terdapat banyak UU terkait kedudukan yang nantinya akan direvisi
ibukota negara di Jakarta. Bahkan, apabila menggunakan jalur omnibus.
ditelusuri lebih mendetail, terdapat sekitar 50
UU Lembaga Negara/komisi negara dan UCAPAN TERIMA KASIH
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang Penulis mengucapkan terima kasih
menyebut frasa kedudukan "ibukota negara". kepada semua pihak yang telah mendukung
Semua UU Lembaga Negara/komisi negara dan membantu penyelesaian penulisan ini,
dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian khususnya kepada rekan-rekan peneliti di
yang mengatur dan menggunakan frasa lingkungan Pusat Penelitian dan Pengkajian
“ibukota negara” harus direvisi apabila ibukota Perkara, Mahkamah Konstitusi Republik
negara yang berkedudukan di Jakarta hendak Indonesia.
dipindahkan ke Penajam Paser Utara,
Kalimantan Timur. DAFTAR PUSTAKA
Kedua, pemerintah harus mulai
mempertimbangkan lembaga-lembaga Aditya, Zaka Firma. Asas Retroaktif Putusan
keuangan yang ada saat ini akan dipertahankan Mahkamah Konstitusi Dalam Teori Dan
mengingat ada juga skenario untuk Praktik. 1st ed. Depok: Rajawali Pers,
mempertahankan Jakarta sebagai pusat 2020.
ekonomi dan bisnis. Misalnya tetap Aditya, Zaka Firma, and Muhammad Reza
mempertahankan kedudukan Bank Indonesia, Winata. “Rekonstruksi Hierarki Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Perundang-Undangan Di Indonesia.”
Penjamin Simpanan meskipun kesemuanya Negara Hukum: Membangun Hukum untuk
menyatakan lembaga-lembaga tersebut Keadilan dan Kesejahteraan 9, no. 1
berkedudukan di ibukota negara. Lembaga- (2018): 79–100.
lembaga di bidang keuangan tersebut tidak Aedi, Ahmad Ulil, Sakti Lazuardi, and Ditta
perlu dipindahkan karena lembaga-lembaga Chandra Putri. “Arsiterktur Penerapan
tersebut masih diperlukan menunjang fungsi Omnibus Law Melalui Transplantasi
Jakarta sebagai pusat bisnis. Agar lembaga Hukum Nasional Pembentukan Undang-
tersebut tidak ikut pindah, tentunya tidak harus Undang.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum
dengan merevisi satu persatu undang-undang 14, no. 1 (2020): 3.
lembaga terkait, tetapi cukup dengan Ansori, Lutfil. “Diskresi Dan
menggunakan omnibus law pemindahan Pertanggungjawaban Pemerintah Dalam
ibukota negara. Penyelenggaraan Pemerintahan.” Yuridis
2, no. 1 (2017): 135–150.

757
161
JIKH
JIKH
Vol.
Vol.
15,15,
No.No.
1, Maret
1, Maret
2021:
2021:
745-760
729-744
149-164
p- ISSN:
p- ISSN:
1978-2292
1978-2292
e- ISSN:
e- ISSN:
2579-7425
2579-7425

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi Dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Konstitusionalisme. Jakarta: Sinar Grafika, Pengharmonisasian, Pembulatan, Dan
2011. Pemantapan, Konsepsi Rancangan
———. Omnibus Law Dan Penerapannya Di Peraturan, Perundang-Undangan. Jakarta:
Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press, 2020. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
Bappenas. “Rancangan Teknoratik Rencana Undangan, 2010.
Pembangunan Jangka Menengah Kontan.co.id. “Jokowi Ingatkan Terlalu Banyak
Nasional 2020-2024.” Peraturan Menghambat Ruang Gerak
Bisariyadi. “Pergualatan Paham Negara Pemerintah.”
Kesejahteraan (Welfare State) Dan Negara https://nasional.kontan.co.id/news/jokowi-
Regulasi (Regulatory State) Dalam ingatkan-terlalu-banyak-peraturan-
Perkara Konstitusional.” Jurnal Ius Quia menghambat-ruang-gerak-pemerintah.
Iustum 23, no. 4 (2016): 533. ———. “Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi
Bryan A. Garner. Black’s Law Dictionary. New Pulau Jawa Terhadap PDB Nasional Capai
York: West Publishing, 2009. 59%.”
Cnnindonesia.com. “4 RUU Omnibus Law ———. “Pindahkan Ibu Kota Negara, Ada 43
Dikebut DPR Dalam Prolegnas Prioritas Regulasi Yang Harus Disinkronisasi.”
2020.” Kristiyanto, Eko Noer. “Urgensi Omnibus Law
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20 Dalam Percepatan Reformasi Regulasi
200122164312-32-467714/4-ruu-omnibus- Dalam Perspektif Hukum Progresif.” Jurnal
law-dikebut-dpr-dalam-prolegnas-prioritas- Penelitian Hukum De Jure 20, no. 2
2020. (2020): 234.
Cowley, Robert. “Learning From Utopia? The Kurtz, Glen S. Hitching a Ride: Omnibus
Case Of Sejong City.” Legislating in the U.S. Congress. Edited by
DetikNews. “Ada Omnibus Law Ke-2, Ini Daftar Samuel Patterson. Ohio: The Ohio State
38 RUU Usulan Prolegnas Prioritas 2021.” University Press, 2001.
https://news.detik.com/berita/d- Kusnardi, Moh., and Ibrahim Harmaily.
5268071/ada-omnibus-law-ke-2-ini-daftar- Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.
38-ruu-usulan-prolegnas-prioritas-2021/2. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara,
Efendi, Jonaedi, and Johnny Ibrahim. Metode KOSONG 1998.
Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum.
2nd ed. Jakarta: Kencana Prenada Media Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2018. Group, 2014.
Ginsburg, Tom. Administrative Law and ———. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta:
Governance in Asia: Comparative Kencana Prenada Media Group, 2008.
Perspective. Edited by Albert H.Y. Chen. Mauleny, Ariesy Tri. “Strategi Pembiayaan Dan
Oxon: Routledge, 2009. Multiplier Effect Perekonomian Dalam
Ginting, Eriko Fahri, and Dian Agung Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara.”
Wicaksono. “Dualisme Kewenangan Pusat Penelitian DPR RI.
Pengawasan Rancangan Peraturan Moeldoko. “Pemindahan Pusat Pemerintahan:
Daerah Oleh Pemerintah Pusat Dan Analisis Dan Perspektif Pertahanan &
Dewan Perwakilan Daerah.” Jurnal Ilmiah Keamanan Negara (Dalam Dialog
Kebijakan Hukum 14, no. 3 (2020): 406. Nasional II: Menuju Ibu Kota Masa Depan:
Gluck, Abbe R., Anne Joseph O’Connell, and Smart, Green and Beautiful Rabu, 26 Juni
Rosa Po. “Unorthodox Lawmaking- 2019).”
Unorthodox Rulemaking.” Columbia Law Monoarfa, Suharso. “Dampak Ekonomi Dan
Review 115 (2015): 1803. Skema Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota
International Bank for Reconstructon and Negara” (Dalam Dialog Nasional II: Menuju
Development/The World Bank. Doing Ibu Kota Masa Depan: Smart, Green and
Business 2020: Comparing Business Beautiful Rabu, 26 Juni 2019).”
Regulation in 190 Economics. Whasington, Nagel, Klaus-Jürgen, ed. The Problem Of The
2020. Capital City. New Research On Federal
Capitals And Their Territory. Barcelona:
Col.lecció Institut d’Estudis Autonòmics 86,
2013.

758744
162
Konseptualisasi Omnibus Law dalam Pemindahan Ibukota Negara
Zaka Firma Aditya, Abdul Basid Fuadi

O’Brien, Audrey, and et.al. House of Commons


Procedure and Practice. 2nd ed. Ottawa:
Editions Yvon Blais, 2009.
Okezone.com. “Cerita Sukses Brasil Pindahkan
Ibu Kota.”
Philipus M. Hadjon. Ide Negara Hukum Dalam
Sistem Ketatanegaraan Indonesia.
Surabaya, 1994.
Redi, Ahmad, and Ibnu Sina Chandranegara,
eds. Omnibus Law Diskursus
Pengadopsiannya Ke Dalam Sistem
Perundang Undangan. Jakarta: Rajawali
Pers, 2020.
Sadiawati, Diani, and et.al. Strategi Nasional
Reformasi Regulasi Mewujudkan Regulasi
Yang Sederhana Dan Tertib. Jakarta:
Kementerian PPN/Bappenas, 2015.
Setiadi, Wicipto. “Simplifikasi Peraturan
Perundang-Undangan Dalam Rangka
Mendukung Kemudahan Berusaha.” Jurnal
Rechtvindings 7, no. 3 (2018): 326.
Soekanto, Soerjono, and Sri Mamudji.
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat. 8th ed. Jakarta: Rajawali Pers,
2018.
Susilowati. Peluang Dan Tantangan Omnibus
Law Dalam Bidang Bisnis & Investas,
2020.
Susskind, Richard. “Legal Informatics: A
Personal Appraisal of Context and
Progress.” European Journal of Law and
Technology 1 (2010): 90–92.
Wahjono, Padmo. Sistem Hukum Nasional
Dalam Negara Hukum Pancasila: Pidato
Ilmiah Pada Peringatan Dies Natalis
Universitas Indonesia Ke- 33. Jakarta:
Rajawali Pers, 1983.
Winata, Muhammad Reza, Mery Christian Putri,
and Zaka Firma Aditya. “Legal Historis
Kewenangan Pengujian Dan Pembatalan
Peraturan Daerah Serta Implikasinya
Terhadap Kemudahan Berusaha.” Jurnal
Rechtvindings 7, no. 3 (2018): 336.
Yahya, H.M. “Pemindahan Ibu Kota Negara
Maju Dan Sejahtera.” Jurnal Studi Agama
dan Masyarakat 14, no. 1 (2018): 21–22.
“Transkrip Pidato Presiden.”
https://setkab.go.id/sidang-paripurna-mpri-
ri-dalam-rangka-pelantikan-presiden-dan-
wakil-presiden-terpilih-periode-2019-2024-
20-oktober-2019-di-gedung-nusantara-
mpr-dpr-dpr-ri-senayan-provinsi-dki-
jakarta/.

759
163
JIKH Vol. 15, No. 1, Maret 2021: 149-164
729-744
745-760
p- ISSN: 1978-2292 e- ISSN: 2579-7425

KOSONG
KOSONG

760
744
164

Anda mungkin juga menyukai