Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fathul Aziz Syukron

NIM : 200303109
Kelas : BKI 4D
Kelompok Roleplay : Kelompok 3
Tema Roleplay : Bullying

Judul Jurnal 1:
Dampak Psikologis Siswa Korban Bullying Di Sma Negeri 1
Barumun
Jurnal 2:
Konsep Diri Pada Remaja Yang Mengalami Bullying

Jurnal Jurnal 1:
Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling)
Jurnal 2:
Jurnal Keperawatan Silampari

Volume &Halaman Jurnal 1:


Vol 4 , No.1 , hlm. 68-75
Jurnal 2:
Volume 4, Nomor 2 , hlm. 503-509

Tahun Jurnal 1:
Tahun. 2019
Jurnal 2:
Juni 2021

Penulis Jurnal 1:
Erlina Harahap , Nor Mita Ika Saputri
(erlina.harahap@um-tapsel.ac.id), (normita.ika@um-tapsel.ac.id)
Jurnal 2:
Galih Aditiya Wijayanto, Eni Hidayati
eni.hidayati82@gmail.com

Tujuan Penelitian Jurnal 1:


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
psikologis korban bullying pada siswa SMA Negeri 1 Barumun Dan
juga kita bisa mengetahui apa saja yang menjadi faktor seseornag
mengalmi bullying.
Jurnal 2:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
perilaku bullying terhadap konsep diri pada remaja.

Subjek Penelitian Jurnal 1:


Subjek penelitian merupakan 2 siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1
Barumun Kabupaten Padang Lawas.
Jurnal 2:
siswa kelas VIII sebanyak 255 siswa. di Jl. Kedungmundu, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Metode Penelitian Jurnal 1:


Metode :
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif
dengan pendekatan fenomenologis. Deskriptif yaitu suatu
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.
Kualitatif yaitu sesuatu yang digambarkan dengan kata-
kata atau kalimat berpisah-pisah menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan. Diskriptif kualitatif adalah suatu
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
dalam rangka mencari kesimpulan yang digambarkan
dengan kata-kata.
Metode pengambilan data dalam penelitian kualitatif
sangat beragam dan harus disesuaikan dengan masalah
yang akan diteliti, tujuan penelitian, serta sifat objek yang
diteliti. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Variable :
1. variable independen (variabel yang mempengaruhi) dan
variabel indipenden dalam penelitian ini adalah Bullying
2. sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
dampak pskologis

Jurnal 2:
Sampel :
sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan
metode slovin yaitu 156 responden.
Populasi :
Populasi pada penelitian yang akan dilakukan adalah siswa kelas
VIII sebanyak 255 siswa.
Metode :
Penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan kausal – komparatif.
Variabel independen : bullying
Varibel bebas : konsep diri remaja

Definisi Operasional Jurnal 1:


1. Bullying merupakan perilaku yang tidak bisa diterima secara
sosial. Secara fisik, pelaku bullying tidak hanya didominasi
oleh anak yang berbadan besar dan kuat, anak bertubuh kecil
maupun sedang yang memiliki dominasi yang besar secara
psikologis di kalangan teman-temannya juga dapat menjadi
pelaku bullying. Alasan yang paling jelas mengapa
seseorang menjadi pelaku bullying adalah bahwa pelaku
bullying merasakan kepuasan apabila ia “berkuasa” di
kalangan teman sebayanya. Selain itu, tawa teman-teman
sekelompoknya saat ia mempermainkan korban memberikan
penguatan terhadap perilaku bullying (Sejiwa, 2008). Dan
Olweus (1999) mengartikan bullying sebagai masalah
psikososial melalui penghinaan dan merendahkan orang lain
secara berulang-ulang dengan dampak negatif terhadap
pelaku dan korban bullying dimana pelaku memiliki
kekuatan yang lebih dibandingkan korban.
2. korban bullying akan merasa terganggu secara psikologis,
seperti gugup, cemas, kurang tidur, takut, tidak mau
melakukan apapun, membenci sekolah dan merasa stres
setiap pagi ketika harus ke sekolah. Adapun secara fisik akan
terlihat anak mengeluh sakit di bagian tertentu seperti di
kepala, lutut, kaki, atau bahu. Bahkan bisa sampai demam
dan muntah. Hal yang sama terjadi di SMA Negeri 1
Barumun. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMA
Negeri 1 Barumun, bahwa terdapat beberapa siswa yang
sering menjadi korban bullying di sekolah. Beberapa di
antaranya merasa tertekan secara psikologis, seperti gugup,
cemas, tiba-tiba menjadi pendiam, murung, penakut, stres
dan tidak mau bergaul. Bentuk bullying yang diterima secara
verbal ataupun non verbal.

Jurnal 2:

1. Bullying merupakan salah satu perilaku kekerasan yang


banyak terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia.
Pemalakan, pemukulan, pengejekan yang dilakukan
kebanyakan senior terhadap juniornya maupun antar siswa
disekolah disebut dengan bullying. Bullying di lingkungan
sekolah, biasanya tidak terpantau oleh guru maupun orang
dewasa lainnya.
2. Konsep diri bagi remaja akan menentukan sikap dan perilaku
remaja. Dalam pengembangan konsep diri remaja ada hal
yang tidak boleh di abaikan yaitu proses internalisasi nilai –
nilai yang dapat membentuk konsep diri pada remaja yang
positif dan kearah yang dapat mendewasakan diri. Seseorang
yang mempunyai konsep diri yang positif cenderung
mendorong sikap optimis dan percaya diri yang kuat untuk
menghadapi situasi apa saja di luar diri individu, namun
sebaliknya konsep diri negatif akan menimbulkan rasa tidak
percaya diri dan ini dapat mengundang kompensasi dengan
bertindak agresif kepada obyek-obyek yang ada di sekitar
diri individu yang bersangkutan, yang di landasi oleh rasa
ketidak berdayaan yang berlebihan (Lestari &
Liyanovitasari, 2020).

Cara & Alat Mengukur Jurnal 1:


Variabel untuk meningkatkan validitas dan generalitas pada penelitian
kualitatif adalah dengan melakukan metode triangulasi. Triangulasi
mengacu pada upaya mengambil data dari sumber-sumber yang
berbeda, dengan cara yang berbeda, untuk memperoleh suatu
kejelasan mengenai suatu hal tertentu. Triangulasi dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk yaitu:
1. Triangulasi data, dilakukan dengan menggunakan sumber
data yang berbeda yaitu beberapa informan.
2. Triangulasi peneliti dilakukan dengan cara menggunakan
evaluator yang berbeda untuk mengevaluasi hasil penelitian.
3. Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan teori yang
berbeda untuk menginterpretasikan hal yang sama. Adapun
teori pokok yang akan digunakan adalah teori mengenai
bullying.
4. Triangulasi metode dilakukan menggunakan metode yang
berbeda untuk meneliti hal yang sama. Adapun metode yang
digunakan adalah metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Penggunaan keempat triangulasi tersebut
diharapkan menyebabkan hasil penelitian inidapat
dipertanggungjawabkan.

Jurnal 2:
Cara dan Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini berupa kuisioner yang pertama menggunakan kuisioner MPVS
(Multidimensional Peer-Victimization Scale). Berjumlah 16 item.
Kriteria Penyekoran, 0 = Tidak sama sekali, 1 = Sekali, 2 = Lebih
dari sekali. Kuisioner yang kedua adalah Tennesse Self Concept
Scale (TSCS) Instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat
konsep diri dengan kuisioner TSCS berjumlah 100 buah, 45 item
favorable dan 45 item unfavorable, serta 10 item untuk mengukur
keterbukaan individu dalam menjawab pernyataan skala konsep diri.
Kriteria penyekoran alternative jawaban butir positif: 1 = (STS)
Sangat tidak sesuai, 2 = (TS) Tidak Sesuai, 3 = (TP) tidak pasti, 4 =
(S) Sesuai, 5 = (SS) Sangat Sesuai dan pernyataan negative
kebalikannya
Langkah-langkah Jurnal 1:
Penelitian 1. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini sbb
a. Observasi yaitu sebuah aktivitas pemengamati terhadap
objek dilapangan untuk mendapatkan data penguat selain
melalui wawancara. Adapun proses observasi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu Pada tanggal 19 Agustus 2018
peneliti melakukan observasi Alena saat di perpustakaan,
Alena sedikit ngobrol dengan peneliti sambi melirik pelaku
bullying seperti orang ketakutan. Pada tanggal 21 Agustus
2018 peneliti melakukan observasi kedua saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung mata pelajaran bimbingan dan
konseling selama kurang lebih 40 menit.
b. Wawancara yaitu sebuah aktivitas yang dilakukan oleh
peneliti dengan cara menanyakan beberapa pertanyan yang
sudah dirancang dengan baik kenudian ditanyakan kepada
objek dengan tujuan menggali informasi dan data tentang
bojek yang diteliti.
Adapun langkah-langkah atau tahapan lain yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Tahapan analisis data fenomenologi dengan cara
: 1) organisasi data, 2) koding dan analisis, 3) pengujian terhadap
dugaan, 4) hal-hal penting sebagai strategi alisis.
1,
Jurnal 2:
Langkah yang digunakan dalam penelitian ini yang bisa pereviw
tangkap setelah membaca jurnal yaitu
1. Langkah yang pertama peneliti Menggunakan kusioner
untuk mengambil data bagaimana pengaruh bullying
terhadap konsep diri pada remaja, adapun kusioner yang
digunakan yang pertama menggunakan kuisioner MPVS
(Multidimensional Peer-Victimization Scale). Berjumlah 16
item. Kriteria Penyekoran, 0 = Tidak sama sekali, 1 = Sekali,
2 = Lebih dari sekali. Kuisioner yang kedua adalah Tennesse
Self Concept Scale (TSCS) Instrument yang digunakan untuk
mengukur tingkat konsep diri dengan kuisioner TSCS
berjumlah 100 buah, 45 item favorable dan 45 item
unfavorable, serta 10 item untuk mengukur keterbukaan
individu dalam menjawab pernyataan skala konsep diri.
2. Langkah yang kedua mengunggunakan uji analisis data dari
hasil kusioner yng diisi oleh responden.

Hasil Penelitian Jurnal 1:


Adapun hasil dari pengamatan baik memalau observasi dan
wawancara sebagai berikiut.
a. Bentuk Bullying Yang Dialami Oleh Korban Di Sekolah
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti,Peneliti dapat menyimpulkan bahwa bentuk bullying yang
dialami subjek di sekolah adalah ketiga bentuk bullying yaitu
bullying fisik, verbal, dan psikologis. Bullying yang dialami oleh
subjek SM adalah ejekan dan bullying psikologis yaitu dijauhi oleh
teman-temannya. Demikian dengan bullying yang dialami oleh
subjek NS adalah bullying fisik yaitu dipukul, didorong dan bullying
verbal yaitu dijuluki dan diejek siswa bodoh.
b. Faktor penyebab seseorang di Bullying
Hasil dari wawancara dapat dikeatahui bahwa kedua subjek sebagai
korban bullying mempunyai fisik yang hampir sama, berbadan kecil,
kurus dan berkulit gelap sehingga menurut teman sebaya nya fisik
yang tidak menarik di lingkungan usia remaja. SM sebagai korban
bullying merupakan siswa yang berfisik kecil, lemah, memiliki
pendapat yang berbeda dan tidak menarik menurut teman-teman
nya. SM diketahui penyebab dia dibully karena fisik dia yang kecil,
diam, lemah, rendah percaya diri, keterbatasan kognitif, sulit
bergaul, dan tidak menarik di lingkungan usia remaja, sehingga
sering dijadikan bahan bully di kelas maupun di sekolah nya. Dapat
simpulkan bahwa faktor yang menyebabkan subjek sebagai korban
bully ialah siswa yang mempunyai fisik kecil, lemah, kurang
percaya diri dan susah menyesuaikan dengan lingkungan belajarnya.
Teman-teman nya dengan mudah melakukan bullying dan dilakukan
secara berulang-ulang karena tidak ada perlawanan dari korban.
Perilaku bullying dapat dilakukan pelaku terhadap korban bullying
hampir setiap hari saat di sekolah.
c. Dampak yang dialami korban bullying
Dampak perilaku bullying mempunyai dampak yang negatif
sehingga dapat mengganggu korban dalam belajar, bersosial
maupun berkembang. Korban bullying menjadi individu yang
penakut, menarik diri, tidak bersemangat pergi sekolah, kurang
percaya diri, kurang konsentrasi serta turun nya prestasi belajar
korban,cemas,dan trauma.

Jurnal 2:
Adapun hasil dari penelitian yaitu :
1. Hasil analisis peneliti berdasarkan data yang diperoleh dari
kusioner yang tercantum dalam bentuk tabel yaitu tabel 1
menunjukan bahwa jumlah skor perilaku bullying yang
dialami responden mayoritas dengan kategori bullying
rendah yaitu berjumlah 89 orang (57.1%). tabel 2
menunjukan bahwa jumlah skor konsep diri yang diperoleh
oleh respondenmayoritas masuk kedalam kategori tinggi
berjumlah 57 orang (36.5%). tabel 3 menunjukan bahwa
responden dengan kategori bullying rendah lebih banyak
memiliki konsep diri yang tinggi yaitu sebanyak 54 orang,
konsep diri sedang 34 orang, dan konsep diri rendah 1 orang.
Kategori bullying sedang yang memiliki konsep diri tinggi
sebanyak 3 orang, konsep diri sedang 37 orang, dan konsep
diri rendah 12 orang. Sedangkan kategori bullying tinggi
yang memiliki skor konsep diri tinggi tidak ada, konsep diri
sedang 4 orang dan konsep diri rendah 11 orang. tabel 4
menunjukkan bahwa (p value) = 0,000 (p<0,05) artinya ada
pengaruh bullying terhadap konsep diri. Koefisien untuk
persamaan nilai pengaruh variabel bullying terhadap konsep
diri adalah sebesar -3,321, sementara nilai konstantanya
adalah 354.350. Artinya setiap peningkatan skor bullying
akan menurunkan skor konsep diri sebesar -3,321. Koefisien
regresi tersebut adalah negatif sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruh bullying terhadap konsep diri adalah
negatif.
2. Dari 156 responden jumlah responden mayoritas laki-laki
yaitu sebanyak 64 orang (41%) serta mayoritas usia 14 tahun
yaitu sebanyak 93 orang (59.6%). Penelitian yang dilakukan
Kholifah (2019) kasus bullying di sekolah dapat terjadi di
semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi. Pada penelitian ini, responden
yang dicakup berada dalam jenjang umur antara 15–19
tahun, dengan usia terbanyak adalah 17 tahun sebesar 39,3%
(22 orang). Dan Berdasarkan hasil uji analisis data
menunjukan bahwa ada pengaruh bullying terhadap konsep
diri pada remaja. Sedangkan nilai koefisien untuk persamaan
nilai pengaruh variabel bullying terhadap konsep diri adalah
sebesar -3,321, sementara nilai konstantanya adalah 354.350.
Artinya setiap terjadi peningkatan skor bullying akan
menurunkan skor konsep diri sebesar -3,321. Koefisien
regresi tersebut adalah negatif sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruh bullying terhadap konsep diri adalah
negatif. Analisis regresi menghasilkan Rsquare sebesar
0.511, artinya bahwa bullying memiliki pengaruh sebesar
51,1% untuk menentukan konsep diri pada remaja.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil uji R


square diketahui bahwa bullying memiliki pengaruh sebesar
51,1% untuk menentukan konsep diri pada remaja, dan
48,9% sisanya dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak diteliti
pada penelitian ini.

Kekuatan Penelitian Jurnal 1:


penelitian ini sudah menberikan data yang lumayan bermanfaat bagi
pembaca sehingga pembaca bisa mengetahui bagaimana bentuk-
bullying,dampak dan paktor kenapa sesseorang itu di bullying

Jurnal 2:
Peneliti sudah memeberikan penjelasan dari hasil penggumpulan
data dengan menggunakan tabel sehingga memudahkan kita untuk
mengetahui jumlah berapa persen responden yang mengalami
dampak dari bullying terhadap perilakau nya.

Kelemahan Penelitian Jurnal 1:


1. Alat ukur tidak dicantumkan dalam sub-sub jurnalnya
sehingga pereviw kesulitan untuk menentukan alat ukur yang
digunakan untuk memngukur berapa persen dampak
pskologis terhadap siswa yang mengalami bullying.
2. Langkah-langkah dalam mengambil data dalam penelitian ini
belum terseruktur dengan baik.
Jurnal 2:
Kelemahan penelitian ini menurut pereviw adalah peneliti tidak
menjelaskan tehnik atau cara mengambil data dengan pendekatan
kausal – komparatif.
Kesimpulan Secara Dapat ditarik kesimpulan dari kedua jurnal diatas bahwa bullying
Umum merupakan perilaku menghinaan dan merendahkan orang lain secara
berulang-ulang dengan dampak negatif terhadap pelaku dan korban
bullying dimana pelaku memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan
korban.Dan orang yang melakukan bullying bukan dilakukan oleh
orang yang memiliki fisik yang kuat melainkan dilakukan oleh
orang yang memiliki kelompok yang kuat. Dan dampak bagi korban
bullying dapat betupa terauma, cemas,kurang percaya diri dan lebih
menarik diri dari keramaian atau lingkungan sekitarnya. Dan tidak
hanya itu bullying juga mengakibatkan pengaruh negatif dari
bullying terhadap konsep diri, dimana setiap peningkatan skor
bullying akan menurunkan skor konsep diri responden. Hal ini
berarti semakin tinggi atau sering remaja dibully maka konsep
dirinya akan semakin menurun. Penelitian ini juga menyimpulkan
bahwa semakin sering seseorang menjadi korban bullying maka
akan semakin negatif konsep diri yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai