Abstrak
Perawatan pada mesin diesel penggerak utama yang sumber tenaganya dari hasil
pembakaran bahan bakar jenis MFO (Marine Fuel Oil) di dalam silinder sangat diperlukan.
Bahan bakar MFO adalah produk penyulingan minyak bumi yang tidak termasuk jenis
distillate, berjenis residu, berwarna hitam, lebih kental daripada bahan bakar lainnya yang
digunakan sebagai sumber tenaga mesin yang optimal. Sehingga bahan bakar MFO harus
dirawat sejak proses penerimaan bunker dan penyimpanan di double bottom sampai ke ruang
pembakaran mesin. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah pengamatan langsung
dikapal, studi pustaka dengan menelaah instruction manual atau manual book, dan diskusi
dengan para crew diatas kapal. Dari data-data selama observasi, studi pustaka dan
wawancara kemudian dianalisa dan dirumuskan serta dikemukakan menggunakan metode
diskriptif kualitatif. Hasil dari pembahasan ini menjelaskan bahwa perawatan tidak hanya
pada komponen mesin saja, tetapi juga pada bahan bakar MFO. Pentingnya perawatan bahan
bakar MFO agar proses kerja mesin diesel menghasilkan tenaga yang optimal dengan
memanaskan bahan bakar untuk menurunkan kekentalan agar dapat dipisahkan dari air
maupun dari kotoran padat. Selanjutnya filterisasi, gravitasi statis dalam settling tank, dengan
Fuel Oil Purifier berdasarkan perbedaan berat jenis pada gaya sentifugal, sehingga proses
pemisahan bahan bakar dengan kotoran cair dan padat dapat maksimal.
Kata Kuci: Marine Fuel Oil, Perawatan MFO, Sistem Bahan Bakar, Bunkering Sistem,
Treatment MFO
7|P age
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
yang membuat kristal yang menyumbat Karena bahan bakar jenis MFO adalah
pada nozzle injector dan proses pembakaran bahan bakar yang relatif lebih murah
tidak maksimal, karena hidrokarbon harganya dibandingkan dengan jenis bahan
berkurang. bakar diesel lainnya, maka pilihannya
Sifat keselamatan pada MFO adalah menggunakan bahan bakar jenis
berkaitan dengan keselamatan saat MFO.
penyimpanan, penggunaan dan
pengangkutan. Sedangkan sifat korosifitas LANDASAN TEORI
berhubungan dengan proses pembakaran Kegiatan menjamin aset fisik
yang menentukan kandungan sulfur pada bekerja baik secara terus-menerus sesuai
bahan bakar. dengan fungsi yang diinginkan merupakan
Dilihat dari segi ekonomis bahan dasar konsep perawatan dimana harus
bakar ini dinilai lebih murah daripada mempertahankan fungsi sistem atau
bahan bakar lainnya yang digunakan mesin komponen dan kemampuan suatu
diesel pada umumnya. Bahan bakar MFO kompenen untuk bekerja dengan baik sesuai
adalah minyak bakar bukan merupakan fungsi yang diinginkan (Risna dan Lutfi,
hasil destilasi, tetapi hasil dari jenis residu 2019).
yang berwarna hitam dan memiliki
kekentalan yang tinggi dibandinkan jenis Prinsip Kerja Mesin Diesel:
minyak diesel lainnya. Sehingga Mesin diesel juga disebut mesin
pemanfaatan MFO sebagai bahan bakar pembakaran dalam Heywood (1988), yang
tidak dapat diaplikasikan secara langsung, terjadi secara otomatis, karena proses
akan tetapi harus melalui proses treatment kerjanya berdasarkan udara murni yang
yang bertujuan untuk menurunkan dipampatkan atau di kompresikan di dalam
viskositas atau kekentalan dan silinder sehingga tekanannya meningkat (40
penyeragaman ukuran partikel bahan bakar - 50 bar) serta temperatur di dalam silinder
untuk memudahkan dalam proses menjadi tinggi. Dan pada saat itu bahan
pengabutan dan untuk menghindari bakar melalui alat pengabut di semprotkan
sumbatan pada nozzle. Berdasarkan hal kedalam silinder yang bertekanan dan
tersebut, maka penggunaan bahan bakar bertemperatur tinggi melebihi titik nyala
MFO perlu dilakukan perencanaan bahan bakar tersebut sehingga secara
treatment yang benar guna memperoleh otomatis terjadi pembakaran spontan yang
hasil kerja maksimal pada mesin diesel berupa ledakan di dalam ruang bakar.
tersebut. Tenaga ledakan pada ruang bakar tersebut
Berdasarkan latar belakang diatas menekan piston kebawah yang diteruskan
maka dapat dirumuskan permasalahan ke poros engkol melalui batang piston
sebagai berikut: sehingga menghasilkan tenaga mekanik
- Bagaimanakah perawatan bahan bakar berupa putaran pada poros engkol. Proses
jenis MFO yang benar untuk mendapatkan tersebut di atas berjalan saling susul
bahan bakar yang baik, sehingga viskositas menyusul sesuai dengan urutan pembakaran
atau kekentalan, kebersihan dan (Firing Order) mesin diesel tersebut,
penyeragaman ukuran partikel pada bahan sehingga terjadilah tenaga putar pada poros
bakar mesin diesel penggerak utama kapal engkol yang diteruskan ke poros baling
dapat dihasilkan. baling sehinggga tenaga putar baling baling
Pada kapal laut Niaga umumnya tersebut mendorong air yag mengakibatkan
menggunakan mesin diesel sebagai mesin gaya reaksi air mendorong badan kapal.
penggerak utamanya, sehingga
membutuhkan mesin diesel yang bertenaga METODE
besar dan tentunya membutuhkan bahan Penelitian ini berdasarkan studi
bakar yang banyak serta berkualitas baik. kasus pada kapal MV. Sinar Sumba.
8|P age
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
9|P age
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
ada keterangan “ Base on this sample yang biasanya menggunakan steam heater
and the tested parameters the atau thermal oil heater yang dialirkan dari
specification is Met” (Berdasarkan ketel uap ke dalam pipa koil yang
contoh ini dan hasil parameter yang di tempatkan di bagian bawah tangki yang
uji spesifikasinya terpenuhi). Hal ini tujuannya agar bahan bakar tetap terjaga
dilakukan untuk mengetahui kondisi pada titik tuangnya atau suhu terendah
bahan bakar MFO yang sebenarnya dan dimana suatu fraksi dapat mengalir atau dapat
agar bisa memberikan penanganan dituangkan ( pour point) agar MFO dapat di
(Tearment) yang tepat pada bahan bakar hisap oleh pompa transfer.
MFO sebelum di injeksikan kedalam
ruang pembakaran mesin diesel. (Sumar 3. Transfer Sistem:
Catur R Budi, 2013) Transfer system adalah dimana
bahan bakar MFO yang di simpan di tangki
store dasar berganda melalui saringan isap
dengan menggunakan pompa jenis roda gigi
ditransfer menuju tangki endap (Settling
tank). Di dalam tangki endap (Settling tank)
bahan bakar MFO di dipanasi dengan
temperatur 70-80 °C agar lebih encer
sehingga proses pemisahan dengan sistem
gravitasistatis dapat berjalan (air maupun
kotoran padat lainnya mengendap di bagian
bawah) kemudian dapat di keluarkan
melaluai katup cerat secara berkala.
10 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
11 | P a g e