Anda di halaman 1dari 17

e-ISSN : ______________.

KAIS
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc Kajian Ilmu Sosial
Email : redaksikais@umj.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta

TEORI SIBERNETIKA DALAM KOMUNIKASI KONFLIK DAN


DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA ANAK REMAJA CEREBRAL PALSY
MELALUI CYBER EXTENTION

Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2


1)
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi, Universitas Esa Unggul
2)
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Jakarta
*
resman.muharul@esaunggul.ac.id

Abstrak
Permasalahan keluarga anak remaja Cerebral Palsy adalah masih dibutuhkannya banyak
informasi secara sistematis dan ilmiah melalui konseling dalam membangun fungsi psikologis
dari para keluarga anak remaja Cerebral Palsy sehingga seluruh anggota keluarga berfungsi
penuh untuk memberikan ketahanan pengasuhan anak remaja Cerebral Palsy seutuhnya
membantu anaknya yang memiliki keterbatasan.membuat pengasuhan mereka menjadi lebih
ringan dan mudah. Memanfaatkan cyber extension merupakan media komunikasi inovasi baru
bersifat hybrid dan konvergen memanfaatkan jaringan internet dan multimedia interaktif
untuk menjembatani proses transformasi informasi pengetahuan dalam pengasuhan anak
remaja Cerebral Palsy. Tidak lagi menjadi penghalang jarak antara terapis, komunitas,
keluarga anak remaja Cerebral Palsy di perkotaan dengan keluarga lain di daerah
berbeda.sehingga sinergi antara subsistem satu dengan subsistem yang lainnya, sesuai
karakteristik sistem dalam teori komunikasi Sibernetika, dimana sistem bekerja dalam lingkup
atau batasan yang sudah spesifik dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menghasilkan
output yang disimpan secara permanen maupun sementara. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan dan
menjelaskan suatu hal seperti apa adanya, sedangkan bahan dan metode yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka (literature review). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah optimalisasi cyber extension sebagai alternative inovasi teori sibernetika
bagi para keluarga anak remaja Cerebral Palsy dalam ketahanan pengasuhan dan tumbuh
kembang anak remaja palsy sehingga meminimalisasi konflik sosial, penggunaan teknologi
informasi komputer dalam hal manajemen terhadap potensi konflik sosial dan berbagi
informasi kepada sesama keluarga anak Cerebral Palsy baik berbentuk komunitas maupun
konseling terapis atau dokter rehab medik melalui internet salah satunya dengan media social.

Kata Kunci: Cyber Extention, Konseling, Intervensi, Ketahanan Pengasuhan, Cerebral Palsy.

212
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

PENDAHULUAN motorik dan sensoriknya secara permanen


Disabilitas tidak hanya kecacatan yang terjadi mulai dari proses kelahiran
semata akan tetapi merupakan hasil terus sampai dewasa, (Hutton dan Pharoah
interaksi dari keterbatasan yang dialami 2006)
seseorang berkebutuhan khusus dengan Peningkatan harapan hidup anak
lingkungannya, bukan hanya fisik atau jiwa, remaja Cerebral Palsy tidak terlepas dari
namun merupakan fenomena multi dimensi pengasuhan orang tua dan anggota keluarga
yang terdiri dari fungsi tubuh, keterbatasan yang berhubungan dengan pola dan iklim
aktivitas, hambatan partisipasi dan faktor komunikasi didalam keluarga tersebut
lingkungan. (Lestari et al. 2018). (Lasmi Purnawati 2018). Situasi yang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun dialami keluarga anak remaja Cerebral
2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Palsy membawa permasalahan psikologis
upaya pemeliharaan kesehatan penyandang tersendiri bagi orang tua dan anggota
cacat harus ditujukan untuk menjaga agar keluarga lainnya, diakibatkan tingkat
tetap hidup sehat dan produktif secara permasalahan anak Cerebral Palsy
sosial, ekonomis, dan bermartabat. berbeda-beda mulai dari kemampuan
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan bergerak, mempertahankan keseimbangan
fasilitas pelayanan kesehatan dan posisi berdiri sampai fungsi kemandirian
memfasilitasi penyandang cacat untuk dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi
dapat tetap hidup mandiri dan produktif tersebut dapat mempengaruhi hubungan
secara sosial dan ekonomis. komunikasi anggota keluarga, situasi
Keluarga yang memiliki anak remaja ekonomi, gaya hidup sehari-hari serta
berkebutuhan khusus, terutama anak remaja rencana dan harapan untuk masa depan
yang terdiagnosa Cerebral Palsy awalnya keluarga secara otomatis menghadapi
tidak menerima kondisi Anaknya dimana tantangan yang berbeda-beda. ((Pakula et
terjadi reaksi penolakan, penyangkalan, al. 2009).
pengabaian, ketidakpercayaan bahkan Saudara kandung dari anak remaja
sampai ketidakinginan merawat mengasuh Cerebral Palsy juga mengalami
anak sampai remaja, menimbulkan reaksi permasalahan psikologis akibat kondisi
sekunder yang berupa rasa bersalah, marah saudaranya yang mengalami Cerebral
bahkan malu bagi para anggota keluarga itu Palsy. Kedua kondisi baik yang dialami
sendiri. Cerebral Palsy merupakan anak remaja dengan Cerebral Palsy atau
penyandang berkebutuhan khusus yang pada saudara kandungnya menuntut
cukup berat akibat kelumpuhan otak
213
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

kemampuan orang tua untuk melakukan keluarga dalam ketahanan pengasuhan anak
penyesuaian psikologis. (Pozo et al. 2011), remaja Cerebral Palsy.
Menurut (Richards dan Malouin Tujuan Penelitian
2013), efek dan kontribusi yang dialami Tujuan dalam penelitian ini adalah
pada orangtua dan anggota keluarga anak untuk mendeskripsikan bentuk intervensi
remaja Cerebral Palsy sulit untuk diukur, perilaku komunikasi keluarga dalam
karena berupa munculnya emosi-emosi ketahanan (Resiliensi), kecerdasan
tertentu seperti marah, sedih, merasa tidak emosional dalam iklim komunikasi
percaya akan apa yang terjadi, atau merasa keluarga, peranan dukungan sosial pada
terisolasi. Komunikasi anggota keluarga kematangan keluarga serta kriteria
dan interpersonal serta dukungan sosial dari psikologis keluarga yang baik dan sejahtera
luar lingkungan keluarga (komunitas) dapat (psychological well being) dalam
menguatkan sebuah keluarga anak remaja pengasuhan anak remaja Cerebral Palsy
Cerebral Palsy dalam meregulasi 1. Menganalisis sistem dan iklim
kecerdasan emosi dan ketahanan komunikasi keluarga dalam
pengasuhan orang tua anak Cerebral Palsy ketahanan pengasuhan anak remaja
dalam tumbuh kembangnya keadaan anak Cerebral Palsy.
Cerebral Palsy.(Mumpuniarti et al. 2017). 2. Menganalisis peranan dukungan
Rumusan Masalah sosial dan kematangan keluarga
Salah satu permasalahan keluarga dalam ketahanan pengasuhan anak
adalah masih dibutuhkannya banyak remaja Cerebral Palsy.
informasi secara sistematis dan ilmiah Tinjauan Literatur
melalui pendekatan komunikasi dalam Komunikasi Interpersonal
rangka membangun fungsi psikologis dari Hubungan interpersonal efektif
para orang tua anak Cerebral Palsy ditandai dengan berkomunikasi efektuf
sehingga mereka dapat berfungsi penuh pula, sehingga komunikasi yang dilakukan
untuk memberikan pelayanan seutuhnya tidak sekedar penyampaian isi pesan saja
dalam membantu anaknya yang memiliki tetapi juga menentukan tingkat hubungan
keterbatasan. interpersonalnya. Komunikasi interpersonal
1. Bagaimana sistem dan iklim menurut De Vito adalah interaksi verbal
komunikasi keluarga dalam ketahanan dan nonverbal antara dua (atau kadang-
pengasuhan anak remaja Cerebral Palsy kadang lebih dari dua) orang yang saling
2. Bagaimana peranan bergantung. Definisi yang relatif sederhana
dukungan sosial dan sharing pengetahuan
214
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

ini menyiratkan beragam karakteristik, Sementara itu Jalaluddin Rakhmat,


(DeVito 2016). meringkas perkembangan hubungan
Sedangkan menurut Canary interpersonal itu menjadi tiga tahap saja
menjelaskan definisi komunikasi (Rakhmat 2005) :
interpersonal adalah pertukaran simbol 1. Pembentukan hubungan :
yang digunakan untuk mencapai tujuan sering disebut sebagai tahap perkenalan.
antarpribadi, Teknologi mempengaruhi 2. Peneguhan hubungan,
kehidupan baik secara diprediksi dan tidak hubungan interpersonal tidak bersifat statis
diprekdisi. Karena kemajuan teknologi, tetapi selalu berubah,empat faktor penting
interaksi saat ini tidak hanya dapat untuk memelihara keseimbangan, yaitu
dilakukan secara langsung, namun juga keakraban, kontrol,respons yang tepat dan
dapat dilakukan via media online.. Sepuluh nada emosional yang tepat.
elemen pemeliharaan hubungan 3. Pemutusan hubungan, suatu
interpersonal dalam Canary (Canary dan hubungan interpersonal yang paling
Dainton 2003) adalah : Positivity sikap harmonis sekalipun dapat mengalami
membuat interaksi yang menyenangkan ; pemutusan hubungan, karena konflik yang
Openness berbicara dan mendengarkan satu tidak terselesaikan dan sebagainya.
sama lain; Assurances sikap memberikan Komunikasi Keluarga
kepastian tentang komitmen pasangan; Komunikasi keluarga berkaitan
Sharing tasks sikap melakukan tugas yang proses komunikasi dan hubungan keluarga
relevan dalam hubungan Bersama; Social yang merupakan hubungan perilaku
networks sikap menghabiskan waktu untuk komunikasi antar anggota keluarga.
berkomunikasi dengan orang-orang Komunikasi keluarga adalah menciptakan,
disekitar; Joint activities sikap melakukan berbagi dan mengatur makna dalam
kegiatan waktu Bersama; Mediated interaksi antar anggota keluarga sebagai
communication sikap berkomunikasi suatu proses komunikasi berkelanjutan,
menggunakan eknologi; Avoidance sikap kompleks, perubahan aktivitas mulai dari
menghindarkan diri dari pasangan dalam masa lampau hingga realitas anggota
situasi atau isu tertentu; Antisocial sikap keluarga ke masa depan (Chris Segrin
yang tidak ramah ; Humor sikap 2005).
menggunakan berbagai macam humor Komunikasi keluarga harus dipahami
untuk membuat suasana menjadi secara keseluruhan tidak hanya sebagai
menyenangkan. komunikasi timbal balik saja akan tetapi

215
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

memusatkan komunikasi interpersonal yang berdampak pada orang yang sama


menjadi perhatian anggota keluarga pada kelompok dipengaruhi dalam melakukan
pasangan keluarga seperti komunikasi anak intervensi yang tepat. Karakteristik jaringan
dengan orang tua, komunikasi antar komunikasi dukungan sosial yang harus
pasangan pernikahan, sehingga dalam dipertimbangkan dari segi ukuran dan
komunikasi keluarga mendorong jumlah anggota kelompok; frekuensi
komunikasi interpersonal menjadi intensitas komunikasi dan kekuatan ikatan
komunikasi kelompok yang fokus pada antara anggota kelompok; tingkat
interaksi sesama anggota keluarga sehingga kedekatan saling mengenali dan sumber
menjadikan konstruksi utama dalam daya serta dukungan sosial yang
pengorganisasian, bukan hanya dilihat dipertukarkan antara anggota (Servaes
dalam konteks komunikasi. 2008).
Kehidupan berkeluarga terjadi karena Ilmu komunikasi pembangunan
ketidakmampuan dalam meningkatkan sangat erat dengan bidang ini, komunikasi
hubungan mereka sebagai individu dan pembangunan membuat dan memelihara
ketidak mampuan mempertanggung jejaring sosial dan struktur sosial yang
jawabkan atas permasalahan suatu muncul membentuk interaksi komunikasi.
hubungan berkeluarga yang biasa disebut Persepsi tentang dukungan sosial yang
reaktor, sedangkan aktor adalah orang lain tersedia adalah bagian Dari skema
yang bertindak dan dipercaya membuat perseptual di dunia sosial. Pemberlakuan
perubahan hubungan relasional yang dan penerimaan dukungan sering
diinginkan individu, semua anggota melibatkan komunikasi dan percakapan
keluarga dapat menjadi aktor atau reaktor, bagian dari pengaruh dukungan sosial
sehingga komunikasi keluarga dipahami dalam memberikan respon. Dukungan
sebagai kreasi dari keterbukaan sesama sosial yang dirasakan mengacu pada
anggota keluarga daripada dominasi pada keyakinan perhatian, penghargaan dan
salah satu anggota keluarga yang bagian dari jaringan dukungan sosial yang
mendominasi (Galvin et al. 2016). saling membantu. (Littlejohn 2009).
Dukungan Sosial Dari berbagai definisi mengenai
Dukungan sosial merupakan interaksi dukungan sosial, penulis mendefinisikan
sosial yang mendorong atau menghambat Dukungan sosial sebagai bagian dari
individu berperilaku kolektif sehingga interaksi sosial berhubungan erat dengan
dapat menganalisa lebih baik bagaimana komunikasi dalam memberikan dukungan
teman, keluarga dan orang terdekat lainnya sering melibatkan komunikasi dan
216
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

percakapan secara responsif. Persepsi


ketersediaan dukungan sosial juga bagian
dari penilaian hubungan sebagai bagian
kepercayaan, keakraban, menerima dan
responsif yang menjadi parameter kualitas
relasional yang memuaskan kebutuhan
dasar manusia dan menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk mengatasi strees yang
muncul atau kekecewaam; konflik dan
kesusahan .
Jaringan Komunikasi
Metode Analisis jaringan komunikasi Gambar. 1. Kedekatan Komunikasi
adalah metode penelitian untuk
mengidentifikasi struktur komunikasi dalam Komunikasi pribadi jaringan terdiri
suatu sistem, di mana relasional data dari individu-individu yang saling
tentang arus komunikasi dianalisis dengan berhubungan yang dihubungkan oleh aliran
menggunakan beberapa jenis hubungan komunikasi yang terpola ke individu
interpersonal sebagai unit analisis. Metode tertentu. Individu terkait jaringan adalah
analisis jaringan menempatkan individu penentu penting adopsi inovasi. Keterkaitan
dalam klik berdasarkan kedekatan mereka individu dalam sistem sosial secara positif
dalam tautan jaringan, sehingga individu terkait dengan inovasi individu, Keterkaitan
yang lebih dekat ditugaskan ke klik yang adalah sejauh mana unit-unit dalam sosial
sama (Rogers 2003). Kedekatan sistem dihubungkan oleh jaringan
komunikasi adalah sejauh mana dua antarpribadi.
individu terhubung dalam suatu jaringan Perilaku individu fokus adalah
memiliki jaringan komunikasi pribadi yang sebagian ditentukan oleh informasi dan
tumpang tindih (Richard D. Alba; Charles pengaruh yang dikomunikasikan melalui
Kadushin 1976). jaringan pribadi individu. Beberapa
jaringan pribadi terdiri dari sekumpulan
individu yang berinteraksi satu sama lain;
ini adalah jaringan pribadi yang saling
terkait. Struktur komunikasi jaringan ini
terdiri dari klik-klik dalam suatu sistem dan

217
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

interkoneksi komunikasi di antara mereka dan komunikasi yang sangat dinamis dan
melalui jembatan dan penghubung. memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu
Cyber Extension lain, sibernetika mendapatkan minat baru
Cyber Extension merupakan media sesuai perkembangan pemikiran Norbert
komunikasi inovasi baru yang bersifat Wiener berkembang pesat seiring dengan
hybrid dan konvergen yang memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan
jaringan internet, komunikasi melalui informasi, dimana pesan komunikasi dan
komputer dan multimedia interaktif digital penyuluhan informasi disampaikan melalui
untuk menjembatani proses transformasi sistem, dinamis, prosesnya memperlihatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi baru perilaku sepanjang waktu dan informasinya
dibidang pertanian secara cepat (Praza dapat berdampak serta mempengaruhi
2016). Cyber extension ini memanfaatkan proses pengendalian
kekuatan jaringan, komunikasi komputer Konflik Sosial
dan multimedia interaktif untuk Salah satu permasalahan yang penting
memfasilitasi mekanisme berbagi informasi dalam berbagai komunitas dan proses
atau pengetahuan (Wijekoon et al.2009) pengembangan masyarakat adalah konflik
(Sumardjo et al. 2010). sosial, konflik ini akibat benturan yang
Sibernetika terjadi antara dua pihak atau lebih yang
Teori Sibernetika adalah salah satu disebabkan adanya perbedaan nilai, status,
teori yang menitikberatkan pada kekuasaan dan kelangkaan sumber daya,
pembelajaran sistem informasi. Beberapa konflik wujud ekspresi perubahan
ahli memberi pengertian tentang sibernetika masyarakat walau konflik tersebtu
diantaranya adalah Norbert Wiener bukanlah sesuatu yang selalu buruk, namun
Sibernetika adalah sebuah ilmu kontrol dan yang perlu dihindari adalah konflik yang
komuniksi yang memfokuskan pada diwujudkan dalam bentuk kekerasan.
bagaimana pesan dipertukarkan diantara Dampak negatif konflik menurut Beebe and
dua atau lebih unitnya sehingga satu sama Masterson (Beebe dan Masterson 2009) :
lain dapat mempengaruhi, dimana unit ini (1) Konflik menghalangi pencapaian tujuan
bisa berbentuk mesin/benda maupun pada bersama, (2) mengganggu kualitas dan
manusia. produktivitas masyarakat dan mengancam
Sibernetika ini melekat berbagai kesatuan. Penyebab terjadi konflik ada 6
konsep seperti umpan balik, sistem, kontrol, penyebab konflik yaitu : Teori hubungan
lingkaran sebab-akibat yang sangat relevan masyarakat, Teori negosiasi prinsip, Teori
menggambarkan ilmu sosial (penyuluhan) kebutuhan manusia, Teori identitas, Teori
218
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

kesalahpahaman antar budaya, Teori 2. Konfigurasi (urutan kelahiran, jarak,


transformasi konflik. dan jenis kelamin saudara kandung)
Dalam konflik ini ada yang disebut : jarak kelahiran dan jenis kelamin
dengan manajemen potensi konflik sosial, saudara kandung juga
dimana ada pengelolaan konflik seperti mempengaruhi interaksi arang tua
mengembangkan dan memberikan dengan anak-anaknya, setiap
serangkaian pendekatan alternatif utk kelahiran anggota keluarga
mengurangi perselisihan secara efektif dan mempunyai karakter yang berbeda;
tanpa kekerasan. Menurut Fisher et al. usia yang berbeda dan hubungan
(2001) baru orangtua untuk menangani.
Selain itu terdapat pula manajemen 3. Tahap Kehidupan Orang tua
konflik berbasis komunitas (CBCM) Enam tahap perubahan orang tua
dimana Penyelesaian dan pemecahan dalam harapan dan praktik mereka untuk
konflik yg lebih kontekstual dengan mengasuh anak-anak dari bayi hingga
mengelola akar permasalahan yg remaja:
menyebabkan terjadinya eskalasi konflik. a. Imajinasi dan cita-cita dalam
Pencegahan konflik (conflict anticipation), pengasuhan
analisis konflik, penyiapan kondisi untuk b. Pengasuhan dari mulai Bayi sampai
menyelesaikan konflik, pelaksanaan remaja dewasa,
berbagai pilihan penyelesaian termasuk c. Otoritas, Memberikan otoritas dan
negosiasi tanggung jawab bagi anak-anak,
Karakteristik Keluarga d. Interpretatif, memberikan ruang untuk
Menurut Bornstein karakteristik mengemukakan pendapat pribadi,
keluarga yang mempengaruhi dinamika dan e. Saling ketergantungan, orang tua dan
gaya pengasuhan keluarga yang berdampak anak saling ketergantungan satu
pada (Berns 2012) : dengan yang lain
1. Ukuran (Jumlah Saudara Kandung) f. Keberangkatan, melepas anak-anak
: Semakin banyak anggota keluarga, dalam menjalani hidup secara
semakin banyak interaksi dalam mandiri.
keluarga, tetapi semakin kecil Orang tua anak juga mengalami
kemungkinan interaksi orang tua perubahan dalam hubungan dengan orang
dengan anak. tua mereka sendiri,.

219
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

1) Kualitas Perkawinan :Kualitas 1. Dimensi Penerimaan meliputi


perkawinan berkontribusi :Afeksi yang bersifat fisik dan
perkembangan anak-anak dimana verbal seperti menghargai, respek,
orang tua membentuk kesepakatan dan mengatakan rasa senang.
dalam pengasuhan bersama,. 2. Dimensi Penolakan meliputi Sikap
2) Kemampuan mengatasi Stress : Dingin, bisa secara fisik dan verbal ;
Orang tua yang lelah, khawatir, Agresi atau sikap permusuhan;
sakit dan mereka yang merasa Pengabaian. ditunjukkan dengan
kehilangan kendali atas hidup tidak adanya perhatian.
mereka cenderung tidak sabar, Resiliensi Pengasuhan
kurang pengertian dan tidak mau Brooks (Sam Goldstein 2013)
berunding dengan anak-anak Mendefinisikan pengasuhan sebagai
mereka. sebuah proses yang merujuk pada
Jumlah krisis yang dialami ditemukan serangkaian aksi dan interaksi yang
sebagai penyebab utama dari perasaan dilakukan keluarga untuk mendukung
frustasi orangtua. mudah tersinggung, perkembangan anak. Pengasuhan
semakin kecil kemungkinan untuk dapat merupakan proses interaksi antara anggota
menyelesaikan permasalahan di keluarga, keluarga dan orang tua dengan anak yang
sehingga masalah yang semakin lama dipengaruhi oleh budaya dan kelembagaan
makin menumpuk dan peningkatan stres sosial dimana anak dibesarkan, sehingga
berkelanjutan,.(Lynn Okagaki 2006) proses pengasuhan bukanlah sebuah
Pengasuhan hubungan satu arah dimana keluarga dan
Ronald Preston Rohner menjelaskan orang tua mempengaruhi anak. Pengasuhan
teori PARTheory (Parental Acceptance- merupakan proses yang panjang mencakup
Rejection Theory),(Rohner dan Khaleque beberapa hal yaitu (Berns 2012): Interaksi
2014) adalah mencoba menerangkan dan antara anak, orangtua dan anggota keluarga
memprediksi konsekuensi konsekuensi lainnya serta masyarakat lingkungannya;
utama dari penerimaan dan penolakan penyesuaian kebutuhan anak dengan
orang tua dari pembangunan sikap, kognitif, orangtua; pemenuhan tanggungjawab untuk
dan emosional untuk personaliti fungsi membesarkan dan memenuhi kebutuhan
kedewasaan anak. Dimensi pengasuhan anak; proses penerimaan dan penolakan
terdiri dari dua yaitu penerimaan dan atas keberadaan anak; proses mengurangi
penolakan (Rohner dan Khaleque 2014). resiko dan perlindungan terhadap individu
dan lingkungan sosialnya.
220
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

Mengasuh anak merupakan tugas


yang sulit dan rumit, terutama mengasuh METODE
Dalam makalah ini metode penelitian
anak berkebutuhan khusus jauh lebih dari
yang digunakan dengan Metode deskriptif
sulit dan rumit dalam mengasuhnya
dengan mengacu pada analisis teori
(Heward, 2008).
jaringan komunikasi di mana penelitian ini
Adanya disabilitas pada seorang anak
menjelaskan relasional data tentang arus
mempengaruhi dinamika keluarga dan gaya
komunikasi dianalisis dengan menggunakan
pengasuhan anak. Sifat, kondisi, dan tingkat
beberapa jenis hubungan interpersonal
keparahan kecacatan, serta ketersediaan
sebagai unit analisis. Metode deskriptif
sistem pendukung, merupakan faktor-faktor
analisis jaringan menempatkan individu
dalam bagaimana orang tua mengatasinya.
dalam klik (Node) berdasarkan kedekatan
Reaksi orang tua terhadap diagnosis
komunikasi mereka dalam tautan jaringan,
kecacatan sangat bervariasi; mereka
sehingga individu yang lebih dekat
mungkin termasuk kesedihan, depresi, dan /
ditugaskan ke klik yang sama. Kedekatan
atau rasa bersalah (Bornstein 2002).
komunikasi adalah sejauh mana dua
Orang tua dari anak-anak yang
individu yang terhubung dalam suatu
terlahir dengan disabilitas memungkinkan
jaringan memiliki pribadi jaringan
kehilangan harga diri, yang sangat
komunikasi yang tumpang tindih.
berdampak pada kepada anak-anak yang
Metode analisis yang digunakan
lahir dengan disabilitas sebagai proteksi
dalam penelitian ini ialah menggunakan
yang berlebihan, penolakan atau
studi pustaka (literature review) yang
penyalahgunaan, sehingga anak mengalami
mencermati, mengurai hingga menganalisa
ambivalensi terkadang merasakan kasih
bahan pustaka dan menemukan berbagai
sayang dan terkadang merasakan
variabel penelitian dengan hubungannya,
kemarahan. Rasa frustasi dalam mengasuh
serta hasil-hasil penelitian terdahulu.
anak remaja penyandang disabilitas
meningkatkan kesabaran siapa pun, Orang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tua khawatir tentang perawatan, biaya dan Dengan Model konvergensi
masa depan mereka, pola pengasuhan komunikasi inovasi ini, terjadi keterpaduan
seperti inilah yang dapat menyebabkan antara kebutuhan keluarga remaja Cerebral
konflik perkawinan, pengabaian terhadap Palsy (Kenyataan Psikologis A) dengan
anak yang lain/saudara kandung dan kebutuhan pihak pihak terkait seperti
gangguan pada keluarga. (Berns 2012). pemerintah, rehab medik, komunitas

221
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

(Kenyataan Psikologis B) mendorong Interaksi komunikasi diakibatkan


masing-masing pihak untuk berinteraksi adanya perbedaaan nilai kepercayaan dalam
dan berkomunikasi secara proaktif dan pengasuhan anak remaja Cerebral Palsy
antisipatif melalui berbagi pengetahuan antara anggota keluarga dan orang tua
(Knowledge Sharing) yang saling terhadap pihak terkait, membentuk
mendukung dan saling memperkuat upaya pemahaman masing-masing yang berbeda
pemenuhan kebutuhan masing-masing pula.
pihak. Dengan demikian terjadi akselerasi Berdasarkan perbedaan pemahaman
dalam penyediaan dan penggunaan inovasi dan nilai percaya inilah makanya terjadi
secara efektif dan efisien sebuah konsensus (kesepakatan bersama)
Model komunikasi konvergen ini dalam ketahanan pengasuhan anak remaja
memberikan kesamaaan persepsi terhadap Cerebral Palsy. Dengan demikian realitas
ketahanan pengasuhan anak remaja dimasyarakat juga berubah diakibatkan
Cerebral Palsy melalui konsensus dan dengan proaktif dalam berbagi pengetahuan
pengertian bersama yang menghasilkan (Sharing Knowledge),
tindakan kolektif dari pertukaran informasi
yang diterima dari anggota keluarga dan
orang tua dengan pihak-pihak terkait seperti
Pemerintah, rehab medik, komunitas serta
lingkungan sekitarnya,

Gambar. 3. Siklus Sharing pengetahuan keluarga


Cerebral Palsy (Soemardjo, 2010)

Siklus sharing pengetahuan keluarga


Cerebral Palsy antara lain adalah sebagai
berikut Inovasi (Pengetahuan individu;
pengetahuan oranisasi; pengetahuan yang
dibagikan; Inovasi (penciptaan
pengetahuan) serta pengetahuan eksternal
kemudian internalisasi dan eksternalisasi

Gambar. 2. Model komunikasi konvergen (Roger & pada keluarga Cerebral Palsy yaitu :
Kincaid, 1981) a. Pengetahuan individu : pengetahuan
anggota keluarga dan orang tua anak
222
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

remaja Cerebral Palsy terhadap menghasilkan output bagi subsistem terkait.


ketahanan pengasuhan dan Sebagaimana sebuah sistem, setidaknya
perkembangan fisik & non fisik terdapat elemen atau karakteristik yang
anak remaja Cerebral Palsy, dapat diidentifikasi dari sistem jaringan
b. Pengetahuan Eksternal yang inklusi informasi komunikasi yaitu (Sumardjo et
terdiri dari : al. 2010):
 Internalisasi : Pencarian kembali 1. Batasan (boundary) merupakan
pengetahuan melalui pengalaman, daerah yang membatasi antara suatu
konsultasi dokter/terapi rehab medik, sistem dengan sistem yang lainnya
internet atau dengan lingkungan luarnya.
 Ekternalisasi : Pertukaran 2. Lingkungan (environment) : Segala
pengetahuan melalui Media Sosial, Terapi sesuatu diluar batas sistem yang
Bersama, Media dengan komunitas atau mempengaruhi operasi dari suatu
keluarga sistem (teknik terapis; Teknologi
c. Pengetahuan Organisasi meliputi bidang kesehatan). Lingkungan luar
pemerintah, LSM, Komunitas orang sistem (environment).
tua Cerebral Palsy, Dokter & 3. Masukan (input) : Energi yang
Terapis, Rehab Medik. dimasukkan kedalam suatu sistem
d. Inovasi (penciptaan untuk diolah agar menghasilkan
Pengetahuan)seperti treatment dan ouput berupa informasi inovatif yang
pola pengasuhan anak remaja di butuhkan dengan bentuk, jenis dan
Cerebral Palsy. format serta media penyaluran sesuai
Pengembangan sistem lingkungan dengan tugas pokok dan fungsi
Keluarga Cerebral Palsy dalam sistem masing-masing sub sistem terkait.
komunikasi keluarga Cerebral Palsy 4. Proses - Keluaran (output) : Hasil
melibatkan bagian-bagian dalam subsistem yang dapat berupa perilaku, sumber
jaringan yang saling berkaitan dalam satu daya, laporan yang ditampilkan pada
kesatuan jaringan komunikasi keluarga digital yang dihasilkan untuk
anak remaja Cerebral Palsy, dimana lingkungan sistem oleh kegiatan suatu
masing-masing bagian yang terkait sebagai sistem berdasarkan output yang
subsistem memiliki tugas dan fungsi yang dikehendaki atau output yang tidak
berbeda, Inovasi yang dibutuhkan sehingga dikehendaki.
input yang akan dimanfaatkan

223
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

5. Penghubung (interface) Tempat Cerebral Palsy  rehab medik 


dimana komponen atau sistem dan pemerintah) terlihat bahwa : (gambar.5)
lingkungannya berinteraksi. 1. Input tak terkendali pada pola
6. Sub Sistem di identifikasi input dalam analisis jaringan komunikasi inovasi
setiap elemen untuk empat kateogri keluarga diantaranya : Kualitas
subsistem, yaitu Sub sistem Rehab SDM ; Status sosial ekonomi
Medik, Sub sistem Komunitas, Sub keluarga; keluarga Cerebral Palsy;
sistem Keluarga, Sub Sistem Komunitas ; LSM
Pemerintah. 2. Input Terkendali adalah masukan
Karakteristik sistem kerja Cyber yang bisa dikendalikan oleh
Extention telah diketahui batasan, keluarga Cerebral Palsy seperti :
lingkungan, masukan, keluaran, komponen Klinik Tumbuh Kembang; Dokter
proses, penyimpanan dan penghubung rehabilitasi medik.
sistem dari implementasi cyber extension 3. Input Lingkungan : Kep.
untuk mempercepat sampai ke keluarga KEMENKES No.
anak remaja Cerebral Palsy, 263/Menkes/SK/II/2010 tentang
Pedoman rehabilitasi Kognitif ;
SDGs 2030; Tujuan 4 ; Infrastruktur
jaringan TIK Tradisi & budaya
masyarakat.
4. Management : Pengembangan
sistem informasi manajemen
berbasis TIK; Peningkatan
kapasitas pelaku komunikasi (Orang
tua Remaja Cerebal Palsy) di bidang
Gambar. 4 Pola analisis jaringan komunikasi inovasi aplikasi TIK;Penguatan sistem
keluarga Cerebral Palsy pendekatan black box pangkalan data informasi inovasi
(Soemardjo, 2010)
riwayat remaja Cerebal Palsy.
5. Black Box
Terkait dengan pola analisis jaringan
a. Konvergensi Komunikasi
komunikasi inovasi keluarga Cerebral
b. Sinergi dan Integritas Program
Palsy pendekatan black box
c. Interface elemen Sistem
(LSM/Komunitas  keluarga remaja
6. Output yang dikehendaki “ Laporan
hasil Terapis dan Konsultasi dokter
224
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

Rehabilitasi Medik serta Artikel Cerebral Palsy), status sosial ekonomi


untuk publikasi dan lain lain. kelauarga, perilaku pengguna sistem
7. Output yang tidak dikehendaki: jaringan baik komunitas atau keluarga
Masalah sosial dan reduksi budaya Cerebral Palsy, Peranan komunitas
(stereotip); Kesenjangan sosial Cerebral Palsy , perilaku lembaga swadaya
antara yang memiliki akses terhadap masyarakat (LSM).
aplikasi TIK (Media Sosial) dan Kedua Input tersebut memberikan
yang tidak. pengaruh pada kotak hitam yang
Output yang diharapkan biasanya dianalogkan dengan sistem jaringan
dihasilkan dari pemenuhan kebutuhan komunikasi informasi inovasi keluarga
keluarga anak remaja Cerebral Palsy yang Cerebral Palsy di antaranya adalah berupa
ditentukan pada langkah analisis peraturan perundang-undangan, Sesuai
kebutuhannya. Sedangkan output yang dengan SDGs; tujuan 4 (pendidikan
tidak diharapkan umumnya berupa dampak bermutu) : memastikan pendidikan yang
yang ditimbulkan dan mungkin berbahaya inklusif dan berkualitas setara, juga
berkaitan dengan sistem jaringan mendukung kesempatan belajar seumur
komunikasi informasi inovasi keluarga hidup bagi semua, Infrastruktur jaringan
anak remaja Cerebral Palsy. TIK (Media Sosial, Komunikasi
Input terkendali diantaranya adalah Kelompok), Tradisi & budaya masyarakat
klinik tumbuh kembang, dokter rehab Output terdiri atas dua kategori, yaitu
medik, program komunikasi inovasi output yang diharapkan dan output yang
keluarga Cerebral Palsy, sarana prasarana tidak diharapkan. Output yang diharapkan
& anggaran kegiatan komunikasi kesehatan (by design), dihasilkan melalui kegiatan
(Terapis – Keluarga anak remaja Cerebral tertentu dan target output yang telah
Palsy – Komunitas) yang termasuk di ditetapkan atau direncanakan.
dalam sistem, informasi inovasi keluarga Output utama yang diharapkan hasil
Cerebral Palsy yang dibutuhkan dengan yang diharapakan dari pengelolaan sistem
bentuk, jenis, dan format serta media jaringan komunikasi informasi invoasi yaitu
penyaluran yang sesuai dengan tugas pokok terpenuhinya kebutuhan informasi inovasi
dan fungsi masing-masing bagian terkait. keluarga Cerebral Palsy secara tepat guna
Sedangkan input tidak terkendali di yang berkelanjutan. Output yang
antaranya adalah kualitas SDM pengguna diharapkan diantaranya adalah Laporan
sistem jaringan (Komunitas keluarga hasil Terapis dan Konsultasi dokter

225
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

Rehabilitasi Medik, Artikel untuk publikasi, membangun fungsi psikollogis dari para
Informasi teknologi tepat guna, Panduan orang tua anak remaja Cerebral Palsy
pengelolaan Informasi, Abstrak/Daftar isi sehingga anggota keluarga dapat berfungsi
majalah terbaru, Informasi hasil penelitian penuh untuk memberikan pengasuhan
offline dan online, Hasil Penelusuran seutuhnya kepada anggota keluarga yang
informasi, Jurnal Tercetak dan elektronik, memiliki keterbatasan,sehingga keluarga
Situs infromasi dunia Cerebal Palsy, Sistem anak remaja Cerebral Palsy membutuhkan
Komunikasi Inovasi Terapi Cerebal Palsy konseling secara online dan offline
yang dinamis. sehingga kedepannya konseling dapat
Output yang tidak diharapkan adalah memberikan kontribusi yang besar terhadap
hasil negatif yang tidak diharapkan terjadi ketahanan pengasuhan anak remaja
yang muncul secara bersamaan dengan Cerebral Palsy bagi anggota keluarga dan
output yang diharapkan pada komunikasi orang tuan anak remaja Cerebral Palsy.
inovasi keluarga Cerebral Palsy seperti : Informasi dan teknologi konseling
Masalah sosial dan reduksi budaya dan terapis semakin berkembang setiap saat
(stereotip), Kesenjangan sosial antara yang membutuhkan intervensi bagi keluarga
memiliki akses terhadap aplikasi Media Cerebral Palsy yang berkualitas handal dan
Sosial dan yang tidak, Overload optimal. Optimalisasi Cyber Extention
information sehingga tidak mampu dapat dilakukan dengan beberapa cara
diorganisasi dan dikelola sesuai kebutuhan seperti : Pelatihan keterampilan terapis
para anggota keluarga dan orangtua serta mandiri melalui komputer dan internet bagi
komunitas keluarga Cerebral Palsy. anggota keluarga dan orang tua, keluarga
Meskipun begitu akses informasi teknologi anak remaja Cerebral Palsy diberikan akses
informasi komputer melalui media sosial informasi secara luas mengenai informasi
benar benar bermanfaat dan meningkatkan tumbuh kembang dan pengasuhan anak
ketahanan pengasuhan anak remaja remaja melalui teknologi informasi
Cerebral Palsy secara berkesinambungan. komputer seperti media sosial, dimana
semangat berbagi informasi juga
KESIMPULAN DAN SARAN dikembangkan baik oleh komunitas
Salah satu permasalahan keluarga
keluarga Cerebral Palsy, terapis, dokter
anak remaja Cerebral Palsy adalah masih
rehab medik dan pemerintah, karena ketika
dibutuhkan banyak informasi secara
tidak ada sharing pengalaman diantara
sistematis dan ilmiah melalui pendekatan
keluarga Cerebral Palsy yang berhasil
konseling atau penyuluhan dalam rangka
dalam ketahanan pengasuhan anak remaja
226
Resman Muharul Tambunan1, Nani Nurani Muksin2 : Teori Sibernetika dalam Komunikasi
Konflik dan Dukungan Sosial Keluarga Anak Remaja Cerebral Palsy melalui Cyber
Extention

Cerebral Palsy tidak akan ada dengan memperhatikan adanya output yang
perkembangan strategi-strategi baru yang di inginkan dan output yang tidak di
dapat di ikuti oleh keluarga Cerebral Palsy inginkan. Mekanisme penyediaan input
lainnya. yang relevan dan mutakhir diimbangi
Penghubung sistem merupakan dengan sosialiasi pemanfaatan teknologi
elemen untuk menjamin terjadinya sinergi informasi (media sosial) oleh keluarga anak
antar subsistem dalam sistem kerja cyber remaja Cerebral Palsy dalam mengakses
extension yang baik, Cyber extension informasi sesuai kebutuhan sebagai salah
merupakan suatu metode komunikasi satu upaya mengoptimalkan cyber
inovasi dengan menggunakan media extension sehingga mendukung proses
komunikasi bnaru yang mengintegrasikan ketahanan pengasuhan anak remaja
saran teknologi informasi sehingga Cerebral Palsy.
mempercepat informasi sampai kepada para
keluarga anak remaja Cerebral Palsy.
Analisis sistem dengan teori black
box memberikan gambaran pada sistem

DAFTAR PUSTAKA
Beebe S a SS a, Masterson JTJ. 2009. Communication in small groups: Principles and
practice.
Berns R. 2012. Child, Family, School, Community: Socialization and Support.
Bornstein MH. 2002. Handbook of Parenting Vol.4 Social Conditions and Applied Parenting.
Volume ke-4. Marc H. Bornstein, editor.
Canary DJ, Dainton M. 2003. Maintaining relationships through communication: Relational,
contextual, and cultural variations. Maint. Relationships Through Commun. Relational,
Context. Cult. Var.:1–337. doi:10.4324/9781410606990.
Chris Segrin JF. 2005. Family Communication. Volume ke-53. Routledge.
DeVito JA. 2016. THE INTERPERSONAL COMMUNICATION. Ed ke-14.
Galvin KM, Braithwaite DO, L.Bylund C. 2016. Family Communication Cohesion and
Change.
Hutton JL, Pharoah POD. 2006. Life expectancy in severe cerebral palsy. Arch. Dis. Child.
91(3):254–258. doi:10.1136/adc.2005.075002.
Lasmi Purnawati. 2018. Pola Dan Iklim Komunikasi Suami Istri, Serta Pengasuhan Anak
Cerebral Palsy. J. KMP (Jurnal Komun. Pembangunan). 15(2).
227
KAIS Kajian Ilmu Sosial
Volume 2 No.2 November 2021

doi:10.29244/jurnalkmp.15.2.
Lestari S, Yani DI, Nurhidayah I. 2018. Kebutuhan Orang Tua dengan Anak Disabilitas
Parents ’ Need of Children with Disability Data dari Survei Sosial Ekonomi Sipil
Kabupaten Bandung pada tahun pengkajian International Labour Organitation
Komunitas Ikatan Keluarga dengan. J. Nurshing Care. 1(1):50–59.
Littlejohn K. 2009. Encyclopedia of Communication Theory.
Lynn Okagaki T luster. 2006. Parenting an Ecological Perspective. LAWRENCE
ERLABAUM ASSOCIATES.
Mumpuniarti M, Sukinah S, Pujaningsih P. 2017. Keterlibatan orangtua dalam needs
asesment pengembangan komunikasi anak cerebral palsy. J. Pendidik. dan Pemberdaya.
Masy. 4(1):71. doi:10.21831/jppm.v4i1.11464.
Pakula AT, Braun KVN, Yeargin-Allsopp M. 2009. Cerebral Palsy: Classification and
Epidemiology. Phys. Med. Rehabil. Clin. N. Am. 20(3):425–452.
doi:10.1016/j.pmr.2009.06.001.
Pozo P, Sarria E, Brioso A. 2011. Psychological Adaptation in Parents of Children with
Autism Spectrum Disorders. A Compr. B. Autism Spectr. Disord.(September 2011).
doi:10.5772/18705.
Praza R. 2016. Optimalisasi Cyber Extension dalam Pembangunan Pertanian di Era MEA.
Pros. Semin. Nas. BKS PTN Wil. Barat Bid. Ilmu Pertanian.(August 2016):200–204.
Rakhmat J. 2005. Psikologi Komunikasi. Remaja Karya Bandung.
Richard D. Alba; Charles Kadushin. 1976. The Intersection Of Social Circles , A New
Measure of Social Proximity in Network. 5(1):77–102.
Richards CL, Malouin F. 2013. Cerebral palsy An Information Guide for Parents and
Families. Volume ke-111.
Rogers EM. 2003. DIFFUSION OF INNOVATIONS. :1430.
Rohner RP, Khaleque A. 2014. Parental acceptance-rejection theory , methods , evidence ,
and implications. (January 2012).
Sam Goldstein RBB. 2013. Handbook of Resilience in Children. Springer New York LLC.
Servaes. 2008. Media globalization through localization.
Sumardjo, Lubis DP, Pandjaitan, N K Mu. 2010. Analisis Sistem Kerja Cyber Extension
Mendukung Peningkatan Keberdayaan Petani Sayuran. Anal. Sist. Kerja Cyber Ext.
Mendukung Peningkatan Keberdayaan Petani Sayuran. 8(2).
doi:10.29244/jurnalkmp.8.2.%p.

228

Anda mungkin juga menyukai