Anda di halaman 1dari 2

Seorang ibu usia 16 tahun hamil anak pertama dengan usia kehamilan 32 minggu mengeluh

kepada suaminya pusing dan matanya mendadak kabur sejak 3 hari yang lalu. Suami
berpendapat bahwa penyebab pusing hanya karena ibu sedang lelah dalam mengurus
pekerjaan rumah tangga dan menganjurka ibu untuk beristirahat. Ketika malam tiba, ibu
mendadak kejang dan keluarga segera mencari dukun beranak untuk mengobati ibu hamil
namun hingga pagi hari kejang tak kunjung membaik lalu ada tetangga menghubungi bidan
desa setelah di priksa dan di bawa ke Puskesmas ibu dalam keadaan kritis dan bayi dalam
kondisi IUFD. Ketika dilakukan rujukan ke RS segera dilakukan Tindakan operasi untuk
menyelamatkan ibu. Saat Tindakan operasi terjadi perdarahan hebat. Ibu masuk ICU dan
hanya dapat bertahan 3 hari di Rumah Sakit kemudian meninggal
Perencanaan
Dari kasus di atas bidan desa berkoordinasi dengan pihak puskesmas/bidan koordinator,
kepala puskesmas, kepala desa, aparat desa, tokoh masyarakat,dan camat dalam kegiatan
lintas sektor mengangkat kasus di atas untuk dijadikan bahan acuan dalam merencanakan
program – program apa saja yang mendukung serta pihak mana saja yang terkait dalam
rangka penurunan angka kematian Ibu maupu bayi
Adapun kegiatan yang akan dilakukan berupa
Penyuluhan kepada PUS tentang usia ideal bagi wanita jika ingin merencanakan kehamilan
Membentuk kelas ibu hamil
Membina kader posyandu sebagai kader penghubung bidan desa
Adanya ambulan desa setiap desa yang di Kelola oleh masyarakat
Melakukan otopsi kematian Ibu/Bayi
Pelaksanaan
Dokter, Bidan dan Promkes mengadakan penkes terkait kehamilan baik usia ideal wanita
untu hamil,tanda bahaya kehamilan hingga perencanaan persalinan di posyandu, kelas ibu
hamil maupun kegiatan – kegiatan adat
Terbentuknya kelas ibu hamil setiap desa minimal 4x dalam setahun yang mana peserta nya
adalah ibu hamil beserta suami/keluarga
Mengadakan sosialisasi kepada kader terutama kader posyandu dalam rangka penurunan AKI
dan AKB
Adanya komitmen kepala desa untuk mendukung penurunan AKI dan AKB salah satunya
dengan mengadakan ambulan desa di setiap desa yang tertuang dalam SK kepala desa.
Adapun ambulan desa bisa berupa roda empat/dua maupun tandu untuk menuju ke fasilitas
Kesehatan
Jika di Desa setempat adanya kasus kematian maka dokter,pimpus,bipus mengadakan otopsi
kematian terhadap bidan desa yang bersangkutan
Evaluasi
Dengan beberapa strategi dan kegiatan yang dilakukan maka dapat di lihat angka kematian
ibu/bayi, ibu hamil usia kurang dari 19 tahun, kehamilan yang tidak di inginkan, dan rujukan
kasus resti menurun. Sebaliknya K1 dan K4 pun semakin meningkat

Anda mungkin juga menyukai