LABORATORIUM FORENSIK
Disusun Oleh:
Julian Prayogi
11120202146
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan.................................................................................1
2.1. Defenisi.........................................................................................4
barang Bukti..................................................................................7
1. Pemeriksaan Darah..................................................................7
3. Pemeriksaan Rambut...............................................................20
3.1. Kesimpulan...................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dengan minimal dua alat bukti sah, aparat penegak hukum sulit
tindak pidana yang tidak didukung dengan alat bukti sah namun warga
laboratorium forensik.
1
Bukti Kepada Laboratorium Forensik Kepolisian Negara Republik
Kapolri.”
2
a. Tempat Kejadian Perkara (TKP), yaitu tempat kejadian perkara
dan sebagainya.
tetapi barang bukti juga dapat memberi petunjuk atau keterangan atas
suatu tindak kejahatan yang telah terjadi. Hal ini karena hasil pemeriksaan
barang bukti dari laboratorium forensik menghasilkan tiga alat bukti dari
lima alat bukti yang sah berdasarkan Pasal 184 ayat (1) Undang-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pidana
perkara hukum.1
4
b. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Kepolisian Negara
RI
uang palsu (uang kertas RI, uang kertas asing, dan uang logam)
kriminalistik.
5
bukti senjata api (senjata api, peluru dan selongsong peluru),
bom pasca ledakan (post blast) dan metalurgi (bukti nomor seri,
6
pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan pemeriksaan laboratoris
forensik kriminalistik.
Barang Bukti
1) Pemeriksaan darah
7
dapat memperjelas bercak darah tersebut dibutuhkan pemeriksaan
yang bertahap.2
a) Pemeriksaan mikroskopik
darah merah. Cara ini tidak dapat dilakukan bila telah terjadi
8
lainnya berbentuk oval/elips dan berinti. Dari kelas mamalia, genus
b) Pemeriksaan kimiawi
Cara ini digunakan bila ternyata sel darah merah sudah dalam
bermanfaat lagi.4
darah
H2O2 H2O + On
Reaksi Benzidine
9
Cara pemeriksaan reaksi Benzidin adalah sepotong
adalah bila timbul warna biru gelap pada kertas saring. 4,5
Reaksi Fenoftalin
keunguan.4
10
pemeriksaan adalah seujung jarum bercak kering diletakkan
c) Pemeriksaan serologik
11
Setelah dipastikan bahwa bercak darah tersebut
2) Penentuan spesies
12
tabung kecil dan sebagian kecil ekstrak bercak darah
13
8.6; 50 ml aqua dest; 100 mg. Sodium Azide.
dan berbau khas. Cairan mani pada saat ejakulasi kental kemudian
akibat enzim proteolitik menjadi cair dalam waktu yang singkat (10
14
tidak bergerak sampai sekitar 24-36 jam post coital dan bila
mani dalam labia minor atau vagina yang diambil dari forniks
posterior
untuk pemeriksaan cairan mani dan sel mani dalam lendir vagina,
atau diambil dengan ose batang gelas, atau swab. Bahan diambil
Cara pemeriksaan :
15
Letakkan satu tetes cairan vagina pada kaca objek kemudian
Hasil :
Cara pemeriksaan :
sediaan apus tersebut pada nyala api. Pulas dengan HE, biru
keringkan diudara
16
- Fiksasi dengan melewatkan gelas sediaan apus tersebut
15 menit
mikroskop.
Hasil :
17
Merupakan tes penyaring adanya cairan mani,
spesifik, hasil positif semu dapat terjadi pada feses, air teh,
Reagen :
Larutan A
18
Reagen (2) dan (3) dilarutkan dalam (4) untuk menghasilkan
Larutan B
Cara pemeriksaan :
berangsur-angsur.
Hasil :
19
cairan mani. Bila 30 – 65 detik, masih perlu dikuatkan
spermatozoa positif.
reaksi.
Metode :
• Florence
coklat.
3. Pemeriksaan rambut
20
pigmen. Di tempat yang paling dalam/ tengah, terdapat medula
kurang dari 25 mikron atau lebih dari 300 mikron dengan kutikula
rambut kepala; alis, bulu mata dan bulu hidung; kumis dan jenggot;
tersebut di atas.4
rambut yang lurus), oval atau elips (pada rambut ikal/ keriting). Alis,
21
kaku dan pendek. Rambut kemaluan dan rambut ketiak lebih kasar
akar, bagian tengah dan ujung yang lengkap. Pada rambut yang
rambut pada pria umumnya terjadi pada dekade kedua atau ketiga,
22
Rambut, baik rambut kepala ataupun kelamin, merupakan
- sebab kematian
- jenis kejahatan
- identitas korban
- identitas pelaku
Air liur (saliva) terdiri dari air, enzim alfa amilase (ptialin), protein,
absorpsi inhibisi.9
dengan anti H. Anti H dapat dibuat dari biji-biji Ulex europaeus yang
23
jam dan dipusing selama 5 menit dengan kecepatan 3000 RPM.
dan tempatkan air liur atau ekstrak air liur dalam salin tadi ke
proses absopsi.
24
BAB III
KESIMPULAN
pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Oleh karena itu dalam hal ini
25
DAFTAR PUSTAKA
1997. p. 47: 68-69: 92-100: 105-06: 111: 113: 125-26: 136-37: 144-
46: 167—96
26
Introduction to Scientific and Investigative Techniques. Boca Raton:
27