TEKNIK AUTOPSI
OLEH :
Tri Arini Putri M
1102100054
PENDAHULUAN
Pembedahan mayat untuk pembelajaran
dilakukan pertama kali pada tahun 300 SM
oleh Herophilus dan Erasistratus, ilmuwan
Alexandria.
Autopsi berkembang oleh Giovanni Morgagni,
bapak Patologi modern, yang pada tahun
1761 mendeskripsikan apa yang bisa dilihat
dengan mata telanjang.
Oleh Karl van Rokitansky dari Vienna (18041878), autopsi dengan mata telanjang
mencapai puncaknya.
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. The Autopsy Past And Present dalam Autopsy
Pathology A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia : Saunders;2009.Hal.1-11
DEFENISI
Autopsi berasal dari kata Auto yang artinya
sendiri dan Opsis yang artinya melihat.
JENIS AUTOPSI
Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik. Jakarta :
Bagian Kedokteran Forensik FKUI;2010.Hal.1 45
DASAR HUKUM
Pihak yang berhak meminta VeR adalah
Penyidik (KUHAP I butir 1, 6, 7, 120, 133, PP RI
No 27 Tahun 1983) yakni pejabat polisi negara RI
tertentu sekurang-kurangnya berpangkat PELDA
(AIPDA) serta berpangkat bintara dibawah PELDA
(AIPDA).
Penyidik pembantu (KUHAP I Butir 3,10, PP RI No
27 Th 1983) yaitu pejabat polisi Negara RI
tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat
SERDA polisi ( BRIPDA)
Hakim pidana (KUHAP 180)
Pemeriksaan Jenazah
Pemeriksaan
Luar
Bagian luar mayat :
Bungkus atau
penutup mayat
Pakaian mayat
Benda-benda di
samping mayat
Perhiasan
mayat
Bangsa, jenis
kelamin, umur,
tinggi badan, berat
badan, warna kulit,
warna rambut dan
ciri-cirinya
Uraian tentang
mata, hidung, mulut
dan bibir, disunat
atau tidak, gigi
geligi, tatto, dll
Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik. Jakarta :
Bagian Kedokteran Forensik FKUI;2010.Hal.1 45
Pemeriksaan
Luar
Pemeriksaan Tanatologis
Perubahan pasca mati :
- Lebam Mayat
- Kaku mayat
- Suhu
- Tanda-tanda pembusukan
Pemeriksaan atas luka-luka dan patah tulang
Pemeriksaan Dalam
INSISI
Sheaff MT, Hopster DJ. General Inspection and Initial Stages of Evisceration dalam Post Mortem Technique
Handbook 2nd Edition. London : Springer;2005.Hal.56 81
TEKNIK
AUTOPSI
Teknik Virchow
(Individual organ
removal)
Teknik Rokitansky
(in situ)
Teknik Letulle
(en masse)
Teknik Ghon (en bloc)
Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik
FKUI;2010.Hal.1 45
Sheaff MT, Hopster DJ. Evisceration Technique dalam Post Mortem Technique Handbook 2nd Edition. London :
Springer;2005.Hal 82 110
Ludwig J. Principles of Autopsy Techniques. Immediate, and Restricted Autopsies, and Other Special Procedures dalam
Handbook of Autopsy Practice 3rd Edition. New Jersey : Human Press;2002.Hal.3
Teknik Autopsi
Ludwig J. Principles of Autopsy Techniques. Immediate, and Restricted Autopsies, and Other Special Procedures dalam
Handbook of Autopsy Practice 3rd Edition. New Jersey : Human Press;2002.Hal.3
Teknik Virchow
Indikasi
Teknik Virchow ini efektif untuk normal atau
organ difus yang sakit, masalah yang paling
umum dengan metode ini yaitu kerusakan
struktur selama pengeluaran isi serta
bagaimana hubungan antara organ. Tentu saja
situasi ini dapat dihindari dengan
perencanaan yang matang serta perhatian
sepenuhnya dilakukan secara detail ketika
memeriksa organ
Dada
Organ Jantung
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
nd
Organ Paru
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
nd
Organ Leher
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
nd
Perut
Esofagus-Lambung-duodenum
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
nd
Limpa
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
nd
Pankreas
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia : Saunders;2009.Hal.34-55
Kelenjar adrenal
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia : Saunders;2009.Hal.34-55
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam Autopsy
Pathology
A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia : Saunders;2009.Hal.34-55
Teknik Letulle
Indikasi
Teknik ini digunakan pada penyakit
yang dicurigai bersifat fatal, serta
dicurigai terletak jauh di organ
bagian dalam sebagai contoh, dalam
kasus loop usus yang terpuntir akibat
adhesi, peritonitis, atau tumor
intraabdominal yang luas serta
tumor metastasis.
Organ genitourinaria
Teknik Ghon
Indikasi
Salah satu alternatif yang biasa
digunakan untuk teknik Ghon ini
adalah pengeluaran isi dada
dalam kasus-kasus hipertensi
portal sekunder untuk sirosis hati
yang dicurigai varises esofagus.
Organ thoraks
Organ thoraks
Organ abdomen
Organ abdomen
Organ coliaka
Teknik
Rokitansky
Indikasi
memungkinkan pemeriksa untuk
membuka dan memeriksa organ
tanpa mengangkat organ dari
tubuh, kondisi ini kadang-kadang
dilakukan oleh persetujuan otopsi
terbatas atau akibat karena
keterbatasan waktu.
Teknik autopsi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan histopatologi
Pemeriksaan toksikologi
Pemeriksaan bakteriologi
Perawatan Akhir
Daftar Pustaka
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. The Autopsy Past And Present dalam
Autopsy Pathology A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia :
Saunders;2009.Hal.1-11
Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. Basic Postmortem Examination dalam
Autopsy Pathology A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia :
Saunders;2009.Hal.34-55
Collins KA, Hutchins GM. An Introduction To Autopsy Technique : Step-byStep Diagram. College of American Pathologists : Advancing
Excellence;2005.Hal.1-22
TERIMA KASIH