Anda di halaman 1dari 18

CARA, SEBAB,

DAN
MEKANISME
KEMATIAN
Pembimbing : dr. Farah P. K, Sp.F
Oleh : Co-ass Forensik RS Polri
Sebab, cara dan mekanisme
kematian
Cara Mekanisme
Sebab
Kematian
Mati Kematian

Penyakit atau cedera/luka Macam kejadian Gangguan fisiologi dan/


yang bertanggung jawab yang biokimiawi yang
atas terjadinya kematian menimbulkan ditimbulkan oleh
penyebAb kematian
penyebab
sehingga seorang tidak
kematian dapat terus hidup
● Tuberkulosis paru
● Trauma kepala
● Luka tembak di kepala
Sebab Mati ●

Bahan kimia
Lingkungan ekstrim
(suhu/tekanan)
● Wajar : akibat suatu penyakit
● Tidak wajar : akibat cedera atau
luka, atau yang semula telah
mengidap suatu penyakit namun
dipercepat oleh cedera/luka
Cara Kematian (kecelakaan, bunuh diri,
pembunuhan). Tidak bisa
ditentukan
● Shock akibat perdarahan
paru-paru
● Perdarahan subdural
Mekanisme dengan penyulit radang
paru-paru
kematian ● Refleks vagal
Sebab - Akibat
1 mekanisme kematian —> beberapa sebab kematian

1 sebab kematian —> beberapa mekanisme kematian

Contoh :

Sebab kematian : trauma senjata tajam pada bagian dada

Mekanisme kematian : terjadi perdarahan, trauma pada organ vital, penyebab tidak langsung
karena komplikasi trauma (infeksi)

Cara kematian : tidak wajar


TEKNIK
AUTOPS
I
Pembimbing : dr. Farah P. K, Sp.F
Oleh : Co-ass Forensik RS Polri
Pengertian
AUTOPSI → Auto = sendiri + Opsis = melihat

Pemeriksaan tubuh mayat, meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam


untuk menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera,
menginterpretasi temuan-temuan tersebut, kemudian menerangkan
penyebabnya serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan yang
ditemukan dengan penyebab kematian

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
JENIS AUTOPSI BERDASARKAN TUJUAN

Autopsi klinis:
Dilakukan terhadap mayat seseorang yang menderita penyakit, dirawat di RS tetapi
kemudian meninggal.

Tujuan:
● untuk menentukan sebab kematian
● menentukan kesesuaian diagnosis klinis dan postmortem
● menentukan korelasi proses penyakit dan gejala klinis
● menentukan efektivitas pengobatan
● menentukan patofisiologi
● untuk tujuan pendidikan (autopsi akademis)

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
JENIS AUTOPSI BERDASARKAN TUJUAN

Autopsi forensik:
Dilakukan terhadap mayat seseorang berdasarkan peraturan UU (sehingga
membutuhkan SPV dan pembuatan visum et repertum)

Tujuan:
● membantu mengidentifikasi mayat
● menentukan sebab pasti kematian dan memperkirakan cara kematian
● membuat laporan tertulis objektif dan berdasarkan fakta dalam bentuk
VeR
● melindungi orang yang tidak bersalah
● membantu penuntutan terhadap tersangka
Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
TEKNIK AUTOPSI DASAR

VIRCHOW ROKITANS LETULLE GHON


“Organ per organ” “InKY
situ” “En bloc” “En masse”

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
VIRCHOW
Pada teknik ini, organ dikeluarkan satu per satu dan
langsung diperiksa.
Teknik ini bagus untuk mendemonstrasikan
perubahan patologis dalam masing-masing organ,
terutama pada autopsi high risk atau hanya mendapat
ijin yang dibatasi untuk satu organ.

Tidak dapat menunjukkan hubungan anatomis antar


organ dalam satu sistem sehingga kurang baik
digunakan pada autopsi forensik.

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
ROKITANSKY
Setelah rongga tubuh dibuka, organ dilihat dan diperiksa dengan beberapa
irisan in situ kemudian seluruh organ dikeluarkan dalam kumpulan organ (en
bloc).

Bagus untuk melimitasi penyebaran infeksi seperti


HIV dan hepatitis B.

Organ tidak dapat diperiksa secara lebih mendalam


sehingga kurang baik digunakan untuk autopsi
forensik.

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
LETULLE
Pada teknik ini, organ leher, dada, abdomen dan pelvis dikeluarkan secara en
masse.

Teknik terbaik untuk mempertahankan suplai


vaskular dan hubungannya antar organ.

Massa organ sulit untuk di genggam (karena


panjangnya kumpulan organ yang dikeluarkan
sekaligus) dan autopsi ini sulit dilakukan tanpa asisten.

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
GHON
Setelah rongga tubuh dibuka, organ leher dan dada, organ pencernaan
(termasuk hati dan limpa) dan organ urogenital diangkat keluar sebagai
tiga kumpulan organ (en bloc).

Pengawetan lebih baik dan penanganan organ lebih


mudah.

Sulit untuk mempelajari hubungan antar organ.

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
TEKNIK YANG TERBAIK
ADALAH?
“Teknik terbaik adalah teknik yang
paling dikuasai. Bagi mereka yang
jarang melakukan otopsi, hendaknya
berpegang erat pada teknik yang
dipelajari selama masa pendidikan.”

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
PERALATAN UNTUK
01
KAMAR AUTOPSI
02
MEJA
03
PERALATAN
AUTOPSI AUTOPSI AUTOPSI

04 05
PERALATAN PEMERIKSAAN PERALATAN TULIS DAN
TAMBAHAN FOTOGRAFI

Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
TERIMA
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai