Dosen Pengampu:
Ahmad Mas`ari, MA
Kelompok 9 :
Azka Ananda Putri (2188203002)
Mutiara Galuh Tafwida (2188203018)
Razin `Afif (2188203023)
BANGKINANG
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas
karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam mata
kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya.Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak
hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
tidaklah sempurna, oleh karena itu kami menerima kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
ii
3i
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ahmadiyah adalah suatu gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hazrat
Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889, atas perintah Allah Ta'ala.
Ahmadiyah bukanlah suatu agama. Agamanya adalah ISLAM. Jemaat Ahmadiyah
menjunjung tinggi Kalimah Syahadat "Laa ilaha Illallah, Muhammadur-
rasulullah". Jemaat Ahmadiyah bersaksi bahwasanya tiada tuhan melainkan Allah
dan Muhammad itu adalah rasul Allah. Ahmadiyah menjunjung tinggi kitab suci
Al-Quran sebagai Kitab Syariat terakhir yang paling sempurna, hingga kiamat.
Ahmadiyah menjunjung tinggi Sayyidina Muhammad Mustafa
Rasulullah shallallahu alaihi wa'aalihi wassallam sebagai Khataman-
nabiyyiyn yang merupakan penghulu dari sekalian nabi dan nabi yang paling
mulia. Beliau adalah nabi pembawa syariat terakhir. Penutup pintu kenabian
tasyri'i. Tidak ada lagi nabi pembawa syariat baru sesudah Rasulullah saw..
Nama Ahmadiyah berasal dari nama sifat Rasulullah saw. -- Ahmad (yang
terpuji). Yakni yang menggambarkan suatu keindahan/kelembutan. Zaman
sekarang ini adalah zaman penyebar-luasan amanat yang diemban Rasulullah
saw. dan merupakan zaman penyiaran sanjungan pujian terhadap Allah Ta'ala.
Era penampakkan sifat Ahmadiyah Rasulullah saw. Tujuan Jemaat
Ahmadiyah adalah Yuhyiddiyna wayuqiymus-syariah. Menghidupkan kembali
agama Islam, dan menegakkan kembali Syariat Qur'aniah.
3
Sudah terang bahwa Mirza Ahmad bin Ghulam ini termakan ajaran Syi’ah
Isma’iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang mempercayai bahwa
akan lahir pada akhir zaman Imam Mahdi yang adil yang akan mambawa keadilan
untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah dari Nabi dan juga menerima
wahyu dari Tuhan. Memang kaum Syi’ah berpaham bahwa ke-Nabian dan ke-
Rasulan belum putus, imam-imam mereka dianggapnya masih menerima wahyu
langsung dari Tuhan.1
Beliau adalah keturunan dari Haji Barlas, yang merupakan paman Amir
Timur. Timur berasal dari suku Barlas yang terkenal dan yang menguasai
kawasan Kish selama 200 tahun. Kawasan ini pada zaman dahulu dikenal
dengan nama Sogdiana, yangmana ibukotanya adalah Samarkand. Mereka
adalah suku yang berakar dari Persia. Kata Samarkand itu sendiri berasal dari
Bhs.Farsi. Barlas juga demikian, artinya: pemuda gagah berani dari kalangan
terhormat. Mirza Hadi Beg memimpin hijrah dari Samarkand tsb. menuju
Punjab, India, dengan membawa rombongan sekitar 200 orang. Mereka
membangun sebuah perkampungan yang tidak begitu jauh dari sungai Bias,
dan menamakannya Islampur. Emperor Babar memberikan kepada beliau
kawasan yang mencakup ratusan perkampungan. Dan beliau ditunjuk sebagai
Qazi disana. Sehingga kampung kediaman beliau itu dikenal dengan nama
Islampur Qazi. Akhirnya nama ini tinggal Qazi dan lebih dikenal dengan
sebutan Qadi yang kemudian menjadi Qadian.3
Mirza Ghulam Ahmad bertindak lebih jauh, ia bukan lagi Imam, bukan
saja Imam Mahdi, tetapi Nabi benar-benar mendapat wahyu dari Tuhan.
1
2
3
4
Tetapi ajaran bahwa ada Nabi sesudah Nabi Muhammad, bertentangan pula
dengan kaum Syi’ah. Bagi mereka yang ada ialah Imam, bukan Nabi yang
baru, sedang Imam itu harus dari keturunan Saidina Ali kw. Karena itu Mirza
Ghulam Ahmad bukan saja ditentang oleh kaum Sunnah Wal Jama’ah
diseluruh dunia, tetapi juga oleh ulama-ulama Syi’ah yang berada di Pakistan,
di Iran dan Yaman. Maka Mirza Ghulam Ahmad akhirnya melawan dan
menghantam pula kepada kaum Syi’ah. Dalam buku-bukunya Mirza Ghulam
Ahmad mengejek kaum Syi’ah dan mengejek Hasan dan Husein radiyallahu
‘anhuma.4
4
5
5
sangat disukai oleh penjajah ketika itu yaitu : “Jihad dalam Islam itu bukan
dengan senjata, tetapi hanya dengan lisan saja”.
Sebagai dimaklumi, bahwa fatwa ini sama dengan fatwa kaum Bahaiyah
yang mengatakan juga bahwa jihad itu bukan dengan senjata, tapi hanya
dengan lisan saja. Fatwa ini juga sama dengan seorang pemodernisasi agama
bernama Sir Sayyid Ahmad Khan, Rektor Universitas Aligarh di India (wafat
24 Maret 1898 M), yang memfatwakan bahwa jihad harus dengan lisan dan
tulisan saja.
Pada ketika itu, sama halnya dengan umat Islam di luar India, di mana
umat Islam di India sedang berjuang melawan Inggeris dengan senjata. Maka
fatwa Bahai dan Ahmad Khan ini sangat disukai oleh Inggeris. Ke-Indonesia,
paham Ahmadiyah itu masuk juga sesudah peperangan dunia pertama,
sehingga ada cabang-cabang gerakan Ahmadiyah di Jakarta, di Medan, di
Padang dan lain-lain tempat.
Berikut nama-nama tokoh yg akan sering kita lihat, dengar dan saksikan, baik
secara lisan maupun tulisan, secara bergantian untuk menghambat, menolak
pembubaran sekte Ahmadiyah. Jadi jangan mudah terpengaruh, apalagi
6
termakan retorikanya, karena sesungguhnya tokoh-tokoh ini juga mempunyai
agenda tersembunyi, jadi berhati-hatilah jangan sampai kita tertipu.
7
D. AJARAN-AJARAN POKOK ALIRAN AHMADIYAH
Di situ diterangkan oleh Nabi Isa as. bahwa akan datang seorang
Rasul namanya Ahmad. Sayalah yang dimaksud oleh beliau, kata Mirza
Ghulam Ahmad, karena nama saya Ahmad.
Jadi maksud ayat ini ialah, bahwa Nabi ‘Isa as. memberi kabar
gembira kepada muridnya akan kedatangan seorang Rasul, yaitu
Muhammad yang juga bernama Ahmad. Mirza Ghulam Ahmad
mengatakan lagi dalam buku ‘Haqiqatul Wahyu’ begini : Diwahyukan
kepada saya :
8
إنّى رسو ل هللا إليكم جميعا
Dengan ucapan ini, teranglah bahwa ia, Mirza Ghulam Ahmad
mendakwahkan dirinya, Nabi dan Rasul, sesudah Nabi Muhammad saw.
Kepercayaan ini ditentang keras oleh kaum Ahlu Sunnah Wal
Jama’ah karena menurut I’tiqad mereka, bahwa Nabi dan Rasul yang
paling akhir adalah Nabi Muhammad saw. Barangsiapa mendakwahkan
dirinya Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad saw. maka orang itu
pembohong, harus di tolak dan dilawan habis-habisan.
Sesudah Nabi Muhammad tidak ada lagi Nabi atau Rasul, yang ada
hanya khalifah, ulama-ulama, auliya-auliya, imam-imam Mujatahid, guru-
guru agama, ustadz-ustadz dan Syekh-syekh.
7
8
9
Ia bukan Isa bin Maryam, tetapi dikatakannya bahwa ia adalah Isa
yang dijanjikan akan datang pada akhir zaman. Namanya Mirza Ghulam
Ahmad, bukan Isa bin Maryam.
Dalam hadis dinyatakan bahwa nabi Isa membunuh sekalian babi
dan memecah sekalian salib. Bertanyalah kita, apakah Mirza Ghulam
Ahmad sudah membunuh sekalian babi dan memecah sekalian salib ?
Tidak.
Di dalam hadis dikatakan bahwa Nabi Isa akan melimpahkan harta yang
banyak sehingga tidak ada lagi yang akan menerimanya. Apakah Mirza
Ghulam Ahmad ada berbuat begitu? Tidak, ia mati tak pernah melimahkan
harta. Inilah omong kosongnya Mirza Ghulam Ahmad 9
9
10
10
Begitulah dongeng Mirza Basiruddin, anak dan khalifah yang ke II
dari Mirza Ghulam Ahmad yang mendirikan gerakan Ahmadiyah.
11
12
11
c. Jihad yang diakui oleh syari’at ialah jihad bersama-sama Inggeris
melawan pemberontak-pemberontak yang terdiri dari orang Islam. 13
Itulah yang dinamakan menyempurnakan Syari’at Islam oleh
Ahmadiyah. Fatwa semacam ini ditentang keras oleh kaum Ahlu Sunnah
Wal Jama’ah, karena dalam fatwanya ini terselip penghinaan terhadap
Islam dan juga terhadap Nabi Muhammad saw.
Dan agama Islam itu sudah sempurna, tak perlu ditambah atau
disempurnakan lagi oleh siapapun, juga oleh Mirza Ghulam Ahmad.
Jadi agama Islam sudah cukup pada tahun 10 H, tidak perlu
dicukupkan lagi oleh Mirza Ghulam Ahmad yang lahir lebih 1200 tahun di
belakang Nabi Muhammad saw.
13
14
12
adalah khatam al nabiyyin. Nabi terakhir penutup dan penyempurna ajaran
Nabi-nabi terdahulu dan merupakan Nabi akhir zaman. 15
BAB III
PENUTUP
15
13
A. Kesimpulan
Pendiri dari golongan ini bernama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, lahir di
Qadariyah sebuah desa dekat daerah Punjab 1836 M, sekarang Pakistan tahun
1950 M. Ghulam Ahmad mendakwahkan bahwa ia adalah Nabi sesudah Nabi
Muhammad saw.
Sudah terang bahwa Mirza Ahmad bin Ghulam ini termakan ajaran
Syi’ah Isma’iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang
mempercayai bahwa akan lahir pada akhir zaman Imam Mahdi yang adil yang
akan mambawa keadilan untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah
dari Nabi dan juga menerima wahyu dari Tuhan.
B. Saran
14
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar utama
penulismengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya
membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rozak, Abdul dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung, 2000.
15
Ahmad, Muhammad, Tauhid Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung, 1998.
http://www.alislam.org/indonesia/latar.html
http://www.alislam.org/indonesia/latar.html
16
iii