OLEH :
E10022152
D.3
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Tujuan........................................................................................... 2
1.3 Manfaat......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4
2.1 Fungsi Saraf................................................................................. 4
2.2 Reflek........................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 8
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................ 8
3.2 Materi............................................................................................ 8
3.3 Metoda.......................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 9
4.1 Fungsi Saraf.................................................................................. 9
4.2 Reflek............................................................................................ 11
BAB V PENUTUP....................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan................................................................................... 13
5.2 Saran............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Saraf............................................................................................................ 9
2. Reflek......................................................................................................... 12
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Katak Normal............................................................................................. 10
2. Katak Decereberasi..................................................................................... 10
3. Katak Spinal............................................................................................... 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
informasi melalui sistem saraf secara keseluruhan dan sekaligus menjalankan
fungsi koordinasi dankontrol (Santoso, 2009).
Gerak refleks merupakan bagian darimekanisme pertahanan pada
tubuh dan terjadi jauhlebih cepat dari gerak sadar. Gerak refleks
dapatdihambat oleh kemauan sadar; misalnya, bukansaja tidak menarik
tangan dari benda panas, bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan
benda panastersebut (Peace, 2010). Semua reaksi motorikmedula spinalis
bersifat otomatis dan terjadi hampirdengan segera sebagai reaksi terhadap
sinyal sensorik.
Untuk terjadinya gerak reflek, maka dibutuhkan struktur-struktur
sebagai berikut, organsensorik yang menerima impuls, serabut sensorikyang
mengantarkan impuls-impuls, sumsum tulang belakang, sel saraf motorik,
dan organ motorik. Gerak refleks terjadi apa bila rangsangan yang diterima
oleh saraf sensorilangsung disampaikan oleh neuron perantara(neuron
penghubung). Hal ini berbeda sekali dengan mekanisme gerak biasa. Gerak
biasarangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian
disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke
saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan
itu diketahui atu dikontrol oleh otak.Sehingga oleh sebab itu gerak biasa
adalah gerak yang disadari.
1.2 Tujuan
Tujuan dari dia dakannya praktikum mengenai fungsi sarah dan reflek
adalah untuk mengetahui bagiab-bagian otak katak dengan menghilangkan
bagiannya, mengamati reaksi yang timbul dan mengamati sifat asli refleks
pada katak.
2
1.3 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
mempunyai dua divisi utama : sistem sarafsimpatis (torakolumnar) dan
parasimpatis(kraniosakral).
Menurut Mescher ( 2016 ) Sistem saraf tepi terdiri dari sistem sadar(somatik)
dan sistem saraf tidak sadar (sistemsaraf otonom). Sistem saraf sadar
mengontrolaktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,sedangkan saraf otonom
mengontrol aktivitasyang tidak dapat diatur otak antara laindenyutjantung, gerak
saluran pencernaan, dan sereskeringat. Sistem saraf sadar (somatik) disusunoleh saraf
otak (saraf kranial), yaitu saraf -sarafyang keluar dari otak, dan saraf sumsum
tulangbelakang, yaitu saraf-saraf yang kelar darisumsum tulang belakang.
5
2.2 Reflek
6
Menurut Saladin (2017) Refleks somatikmenggunakan busur refleks, di mana
sinyalbergerak mengikuti jalur berikut:1. Reseptor otomatis di kulit, otot, atau
tendon; 2. Serabut saraf yang berbeda, yang membawa informasi dari reseptor ini ke
dalam tanduk dorsal sumsum tulang belakang;3. Interneuron, yang mengintegrasikan
informasi;ini kurang dari beberapa busur refleks.4.efferent serabut saraf, yang
membawa motorimpuls ke otot rangka; dan5. otot rangka, somatik efektor yang
melakukan respon.
Menurut Sina (2020) Gerak reflek merupakan gerakan yang tidak disengaja
atau tidak disadari. Implus yang menyebabkan gerakan ini disamping melalui
jalanyang sangat singkat dan tidak melewati otak.
7
BAB III
3.2 Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini berupa pisau carter tajam,
jarum pentul, papan, paku, tali nilon, tisu, sabun cuci tangan,bak ,dan yang terakhir
ada katak.
3.3 Metoda
Metoda yang dilakukan pada praktikum fungsi saraf dan reflek adalah pada fungsi
saraf katak kita mengamati sikap badan, gerakan-gerakan spontan keseimbangan
(reflek bangkit) dan kemampuan berenang pada katak normal. Kemudian pada katak
deserebrasi bagian otak katak (bagian belakang mata) potong secara melintang
menurut suatu garis dari tepi-tepi dua gendang telinga dengan menggunakan pisau
carter yang tajam. Tunggu 10-15 menit kemudian amati dan catat reaksi seperti yang
awal. Dan juga pada katak spinal masukkan jarum pentul kira-kira 1cm ke belakang
dari tempat decerebrasi lalu utaskan atau rusakkan cerebellum dan medulla dengan
jarum tersebut kemudian biarkan katak untuk kembali tenang dan bisa cata hasil
reaksinya. Pada reflek katak normal kita sama saja mengamati bagai mana sikap
badan, gerakan spontan, caraberenang, dan keseimbangan, dan yang terakhir ikatkan
katak normal menggunakan tali nilon diatas papan yang sudah dsediakan kemudian
catat hasil reaksinya dan bisa kita lepaskan tali agar katak tenang dan catat hasil
akhirnya juga.
8
BAB V
9
Gambar.1 KATAK NORMAL
Pada gambar diatas adalah bentuk dari katak normal yang mana pada sikap badan
pada katak normal adalah tengkurap dan apabila ada gerakan –gerakan secara tiba-
tiba reaks katak akan melompat-lompat dan pada saat berenang keseimbangan masi
terjaga dan lincah. Sistem saraf sangat penting pada hewan tingkat tinggi yaitu
sebagai sistem komunikasi intrasel yang kompleks dan cepat. Komunikasi intrasel
ditengahi oleh impuls saraf, impuls tersebut dapat berupa gelembung-gelembung
berjalan yang berbentuk arus ion. Transmisi sinyal antara neuron-neuron dan antara
neuron otot (juga neuron kelenjar) seringkali di mediasi secara kimiawi oleh
neurotransmitter (penghantar impuls).
Pada gambar diatas adalah bentuk dari katak decerebrasi yang mana sikap
badan pada katak ini masi tengkurap, tetapi karena bagian belakang mata yang sudah
dipotong secara melintang katak tidak menimbulkan reaksi apapun. Dan setelah
didiamkan selama 10 menit tetap saja tidak ada reaksi yang sangat
10
Gambar.3 KATAK
Spinal
4.2 Refleks
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Gerak refleks adalah suatu respon organ efektor
yang bersifat otomatis dan tanpa sadar terhadap stimulus tertentu. Aksi refleks dalam
kenyataannya tidak memerlukan kontrol, hal ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan katak yang otaknya telah dirusak.
TABEL.2 REFLEKS
11
N Parameter Katak Katak Katak spinal
O Normal Decerebrasi
Mekanisme gerak refleks adalah sebagai rseptor-reseptor dalam kulit drangsang dan
merupakan bagian dari saraf spinal dan menjalur ke sum sum tulang belakang.
Mekanisme terjadinya gerak refleks membutuhkan struktur – struktur sebagai berikut
organ sensoris, serabut saraf sensoris, sumsum tulang belakang, sel saraf motoris,
organ motoris. Organ sensoris akan menerima impuls saraf bila ada rangsangan
kemudian diantarkan oleh serabut saraf sensoris selanjutnya diteruskan menuju
medulla spinalis. Sel saraf motoris dalam medulla spinalis menerima dan
mengalihkan impuls tersebut melalui serabut saraf motoris. Organ motoris akan
melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motoris.
BAB V
PENUTUP
12
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum yaitu sistem saraf merupakan sistem
yang khas bagihewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem
saraf yang dimiliki oleh hewanberbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan maka
semakin komplek sistem sarafnya. Sistem saraf merupakan kumpulan serabut-serabut
sarafatau neuron-neuron yang panjang dan dapatmengirimkan impuls saraf. Sistem
saraf mampu berubah sebagai responterhadapstimulasi.Perubahan permanen
dimungkinkan dengan paparan jangka panjang danberulang.
Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan
terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Gerak refleks dapat dihambat oleh kemauan
sadar misalnya, bukan saja tidak menarik tangan dari benda panas, bahkan dengan
sengaja menyentuh permukaan benda panastersebut (Peace, 2010). Semua reaksi
motorik medula spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir dengan segera sebagai
reaksi terhadap sinyal sensorik
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kedepannya adalah alangkah baiknya praktikan
memperhatikan dan memahami penjelasan yang diberikan asdos agar tidak
melakukan kesalahan dalam melakukan atau melaksanakan praktikum kedepannya.
Dan praktikan diharapkan bisa lebih teliti saat melakukan praktikum agar
mendapatkan hasil yang maksimal
13
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, LIta. 2016. Anatomi Sistem Saraf Dan Peranannya Dalam Regulasi
Kontraksi OtotRangka. USU: Repository.
Mardiyah, F. H., Muzakki, N. A., Pratiwi, P., & Darmawati, W. T.( 2019 )
TINJAUAN FILSAFATI (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI) TENTANG SARAF DAN HORMON.
Mescher, A.L., Junqueira’s Basic HistologyText and Atlas. Edisi ke-14. EGC. 2016
Permadi, J. 2015. ‘Pengaruh Peningkatan Latihan Loncat Katak Dan Naik Turun
Bangku TerhadapKemampuan Lompat Jauh’. Jurnal Ilmiah Penjas: 1–12.
Sina, I., & Pelariyanto, E. (2020). Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Hasil Loncat
Katak Pada Siswa Sekolah Dasar. Physical Activity Journal (PAJU), 1(2),
176-187.
LAMPIRAN