Gagal Ginjal
Gagal Ginjal
baik. Terkadang, gagal ginjal bersifat sementara dan muncul dengan cepat. Namun di lain waktu,
gagal ginjal juga dapat menjadi kondisi kronis yang akan memburuk secara perlahan dalam
waktu yang lama. Oleh karena itu, gagal ginjal dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yakni
gagal ginjal kronis dan akut.
Perlu diingat bahwa ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di daerah punggung bawah
tubuh. Organ tersebut memiliki beberapa fungsi penting pada tubuh. Salah satunya seperti
membuang racun atau limbah dari tubuh.
Racun tersebut nantinya akan masuk ke kandung kemih dan dibuang ketika seseorang buang air
kecil. Jika ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah atau racun dari darah,
maka gagal ginjal akan terjadi.
Selain karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, gagal ginjal akut juga bisa dipicu oleh dua
penyebab, yaitu:
Di samping itu, perlu diingat bahwa gagal ginjal dapat menyebabkan gejala yang bervariasi pada
setiap orang. Gejala yang muncul akan tergantung dari tingkat keparahan pengidapnya.
Tes darah, yang dapat menunjukkan seberapa baik ginjal membuang limbah dari darah.
Pencitraan lanjutan, yang dapat menunjukkan kelainan atau gangguan ginjal
(penyumbatan).
Tes urin, yang mengukur jumlah urin atau zat tertentu dalam urine, seperti protein atau
darah.
Tetap dianjurkan agar pasien berkonsultasi dengan dokter ahli urologi dan ahli ginjal.
Mengobati infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut.
Memperbanyak konsumsi air mineral untuk menghindari dehidrasi.
Melakukan tes darah untuk memonitor tingkat kreatinin dan garam.
Menghentikan pengobatan apa pun yang berisiko menyebabkan gagal ginjal akut.
Pengidap gagal ginjal sebaiknya menjalani perawatan di rumah sakit apabila:
Bagi orang yang mengalami gagal ginjal akut yang cukup parah, mungkin diperlukan prosedur
dialisis atau cuci darah, karena ginjal sudah bisa menjalankan fungsinya seperti normal.
Anemia. Ketika ginjal tidak bekerja secara tidak optimal, tubuh berisiko tidak dapat
membuat sel darah merah dengan baik. Akibatnya, pengidap gagal ginjal rentan untuk
mengalami anemia.
Kelemahan Tulang. Adanya kerusakan pada ginjal dapat mengganggu keseimbangan
mineral seperti fosfor dan kalsium dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut dapat
menyebabkan tulang melemah.
Retensi Cairan. Jika ginjal tidak dapat menyaring air secara memadai dari darah,
pengidap gagal ginjal berisiko mengalami retensi cairan, terutama di tubuh bagian bawah.
Penyakit Jantung. Penyakit jantung dapat menyebabkan gagal ginjal, dan gagal ginjal
yang tidak mendapatkan perawatan tepat juga bisa menyebabkan penyakit jantung.
Hiperkalemia. Gagal ginjal dapat menyebabkan hiperkalemia, atau peningkatan kadar
kalium. Dalam kasus yang parah, hiperkalemia juga dapat menyebabkan gagal jantung
sebagai komplikasinya.
Asidosis Metabolik. Fungsi ginjal yang terganggu dapat menyebabkan asidosis
metabolik, di mana cairan tubuh pengidap gagal ginjal mengandung terlalu banyak asam.
Asidosis metabolik dapat menyebabkan komplikasi seperti batu ginjal atau penyakit
tulang.
Komplikasi Sekunder. Banyak orang dengan gagal ginjal mengalami beberapa
komplikasi sekunder. Misalnya seperti depresi, gagal hati, penumpukan cairan di paru-
paru, kerusakan saraf, hingga infeksi kulit.
Ikuti instruksi pada label ketika mengonsumsi obat bebas. Contohnya, ibuprofen dan
aspirin.
Jika diresepkan obat oleh dokter, pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan
petunjuk. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang diresepkan.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk menangani gangguan ginjal. Ikuti rekomendasi
dokter untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit yang bisa memicu gagal ginjal.
Menjaga dan mengelola kondisi kesehatan saat ini. Contohnya seperti pengidap diabetes
yang perlu menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
Menjalani gaya hidup sehat. Melakukan latihan secara rutin, menjaga pola makanan yang
sehat, dan menghindari minuman beralkohol akan membantu menurunkan risiko
mengalami gagal ginjal.