Draft Singkat Karya Tugas Akhir Fariq Mahardhika & M Fauzan Abdillah 2019
Draft Singkat Karya Tugas Akhir Fariq Mahardhika & M Fauzan Abdillah 2019
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam pembuatan karya tugas akhir
Manajemen Produksi Media Pada Semester VIII Tahun Akademik 2022/2023
Disusun oleh:
Fariq Mahardhika
210104190052
M Fauzan Abdillah
210104190055
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
A. LATAR BELAKANG
menyelesaikan masalah dalam bidangnya melalui pendekatan ilmiah merupakan salah satu
karakteristik sarjana. Penulisan karya ilmiah menjadi salah satu tolak ukur penilaian
kemampuan mahasiswa yang kemudian dikenal sebagai Tugas Akhir. Pelaksanaan Tugas
Akhir di Program Studi Manajemen Produksi Media sesuai dengan Peraturan Rektor
Universitas Padjadjaran Nomor 23 Tahun 2016 tentang Penulisan Tugas Akhir pada Jenjang
mahasiswa untuk menyelesaikan studinya pada jenjang Sarjana Terapan. Tugas Akhir
merupakan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan hasil pengamatan dan
temuan permasalahan sosial yang kemudian diangkat menjadi topik dalam penciptaan karya
menerapkan ilmu yang telah dimilikinya melalui perkuliahan teori, praktik, praktikum,
praktik kerja lapangan (PKL), dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulisan Tugas Akhir juga
dipelajarinya.
B. TUJUAN
Secara khusus, penulisan Tugas Akhir juga ditujukan untuk memberikan bekal dasar
kepada mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah tertulis untuk menuangkan daya kritis,
analisis, dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni, dari perspektif
Media diwajibkan untuk menyusun Tugas Akhir berupa Penciptaan Karya Produksi Konten
Media yang terdiri atas dua macam tugas yang harus dipertanggungjawabkan dalam Ujian
a. Mahasiswa diwajibkan menciptakan sebuah karya produksi konten media yang merupakan
penerapan konsep dan ide berdasarkan materi perkuliahan yang telah diterima mahasiswa.
Penciptaan karya produksi konten media berupa tayangan audio, visual dan audio visual.
Penciptaan karya produksi konten media tersebut sesuai dengan kompetensi program studi
dengan karakteristik aktual, terapan, dan bukan hasil tiruan atau plagiasi. Bentuk karya
b. Mahasiswa wajib menyusun karya tulis ilmiah yang merupakan pemaparan konsep dari
karya produksi konten media yang telah dibuat tersebut. Penulisan karya ilmiah mengikuti
kaidah-kaidah penulisan Tugas Akhir. Bentuk karya tulis ilmiah dibuat secara perorangan
sesuai peran masing-masing dalam karya produksi. Peran yang dapat dipilih meliputi
sutradara, penulis naskah, director of photography, editor, videographer, art director, sound
director, dsb
C. JUDUL KONTEN
Komoditas barang konsumsi impor merujuk pada barang-barang yang diimpor dari
negara lain dan digunakan sebagai barang konsumsi di negara penerima impor. Contoh
komoditas barang konsumsi impor yang sering diimpor antara lain adalah pakaian, makanan,
minuman, kosmetik, perhiasan, dan barang-barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan
kebutuhan konsumsi dalam negeri yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri atau
untuk memperoleh barang dengan kualitas atau harga yang lebih baik. Namun, impor barang
konsumsi juga dapat memiliki beberapa kelemahan, seperti menimbulkan defisit neraca
perdagangan jika impor melebihi ekspor dan berdampak negatif pada industri dalam negeri
yang sejenis.
Di Indonesia salah satu komoditas barang konsumsi impor makanan yaitu gandum
yang tiap tahunnya mengalami peningkatan kuantitas impor. Menurut Badan Pusat Statistik
8,43 juta ton gandum. Dibandingkan volume impor komoditas pangan strategis lainnya,
volume impor gandum Indonesia menjadi yang terbesar. Hal ini memberikan pertanda
bahwa konsumsi gandum di Indonesia cukup tinggi. Dalam jangka panjang dapat
menimbulkan dampak negatif, baik yang berkaitan dengan kestabilan harga karena
bergantung dengan negara lain serta industri sejenis atau komoditas karbohidrat lain yang
melimpah di Indonesia dapat terancam keberadaannya seperti jagung, singkong, beras dan
lain sejenisnya.
Kesadaran masyarakat Indonesia akan tingginya impor gandum ini masih tergolong
rendah padahal banyak makanan yang menggunakan tepung terigu dari gandum dalam
olahannya. Seroja Bake sebagai salah satu pelaku UMKM mengambil langkah inisiatif dalam
penggunaan komoditas lokal sebagai bahan utama pada setiap olahan makanannya. Langkah
dari Seroja Bake ini merupakan implementasi dari misinya yang peduli dengan keberadaan
komoditas lokal beserta para produsennya. Pembuatan konten ini merupakan gambaran jelas
dari misi yang dilakukan Seroja Bake agar meningkatkan kepedulian pelaku UMKM atau
a. Komoditas lokal
Komoditas lokal adalah produk-produk yang dihasilkan oleh petani atau produsen
dalam negeri yang memiliki nilai ekonomi dan kultural bagi masyarakat setempat.
Komoditas lokal biasanya diproduksi dengan menggunakan bahan baku dan teknologi
yang tersedia di daerah setempat. Husain (2004) menyatakan, pangan lokal adalah pangan
yang diproduksi setempat (suatu wilayah/ daerah tertentu) untuk tujuan ekonomi dan atau
konsumsi. Contoh dari komoditas lokal di Indonesia adalah seperti padi, jagung, kedelai,
kopi, teh, rempah-rempah, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga produk olahan dari
hasil pertanian seperti kerajinan tangan, tekstil, dan produk makanan seperti dodol,
Komoditas lokal memiliki keunikan tersendiri karena dihasilkan dengan bahan baku
yang ada di daerah setempat sehingga memiliki cita rasa yang berbeda dengan
produk-produk sejenis yang dihasilkan di daerah lain. Selain itu, komoditas lokal juga
memiliki nilai kultural dan historis yang erat dengan masyarakat setempat sehingga dapat
memperkuat sektor pertanian dan industri kecil skala, diharapkan dapat meningkatkan
Pada point ini Seroja Bake menggunakan komoditas lokal yang dikelola secara end
to end pada pengolahan tepung singkong di daerah Cirendeu Jawa Barat. Pengolahan dari
raw material di kebun dan diolah sampai berbentuk tepung di Cirendeu yang selanjut
transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena
sensori saat mereka dikonsumsi. Ilmu ini dicirikan dengan penggunaan metode ilmiah
yang terjadi pada makanan pada tahap pembuatan dan konsumsi. Metode ilmiah yang
molekuler tidak sama dengan tipe atau gaya memasak. Adapun seni memasak yang
didasarkan atas ilmu gastronomi molekuler disebut dengan seni memasak molekuler
(molecular cooking).
Lalu mengapa gastronomi memiliki kaitan erat dengan budaya kuliner? Kuliner
merupakan salah satu produk dari budaya khususnya makanan. Makanan berasal dari
perkembangan dalam suatu masyarakat sesuai dengan keadaan lingkungan, agama, adat,
kebiasaan dan tingkat pendidikan. Sebagai salah satu produk budaya, gastronomi tidak
hanya menelusuri sekedar menikmati hidangan makanan atau minuman saja, tetapi
Gastronomi juga mempelajari tentang makanan secara menyeluruh untuk setiap proses
pembuatannya, mulai dari persiapan, pemilihan bahan makanan, proses memasak, hingga
seni presentasi dan estetika serta mutu makanan tersebut. Setelah mengetahui pengertian
dan jenis-jenis gastronomi, tentunya sudah tahu perbedaan antara culinary tourism, food
ide kreatif yang dihasilkan dari sumberdaya manusia dengan cara menciptakan atau
menemukan hal yang belum ada dari hal yang sudah ada atau dengan singkatnya adalah
Susilowati, 2019) dan diketahui salah satu sektor yang memberikan penghasilan terbesar
terhadap Negara adalah sektor makanan. Tidak heran jika banyak orang yang berkreasi
untuk menciptakan makanan yang unik dan enak begitupun dengan makanan tradisional
Sehubungan dengan dampak dari aspek ekonomi kreatif yang kami angkat, kami
komoditas lokal khususnya dalam produk konsumsi. Nilai dari kepedulian akan
sehingga para produsen komoditas lokal seperti pembuat tepung singkong yang kami
angkat akan bertumbuh dari segi bisnis serta secara jangka panjang ketergantungan
E. JENIS KONTEN
Jenis konten yang akan diproduksi merupakan Commercial Documentary Video atau
disebut Branded Documentary, konten ini membawa kisah nyata yang menggambarkan
value atau visi dan misi perusahaan. Dari konten yang berfokuskan dengan isu ekonomi
kreatif pada bidang kuliner, bukan yang berorientasi kepada brand dapat menghasilkan
“Human Connection to Your Business” atau menyebarkan awareness tentang bisnis dengan
pendekatan human connection.
Dengan konten yang kami buat diharapkan selain dapat menyebarkan awareness
terhadap produk/komoditas lokal, konten ini juga dapat menyadarkan masyarakat terhadap
kelestarian makanan lokal yang kini semakin terpinggirkan atau kurang diminati khususnya
oleh kalangan remaja atau anak muda yang kini lebih banyak tertarik dengan makanan dari
luar negeri.
F. RANCANGAN TEKNIS PRODUKSI
Pada teknis produksi yang kami lakukan, konsep visual maupun teknis diharapkan
dapat direalisasikan ke dalam project yang kami buat. Untuk mencapai hasil yang maksimal
dan sesuai harapan, dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu:
● Pra Produksi
Tahapan awal yang harus dijalani sebelum dilakukan proses produksi yaitu tahap pra
produksi. Tahap ini merupakan tahap penentu konsep keseluruhan dari project yang akan
dikerjakan di tahap produksi dan pasca produksi. Dari mulai menentukan ide gagasan
hingga referensi visual dilakukan dalam tahap ini agar mendapat hasil yang optimal.
● Produksi
mendapatkan visual yang sesuai dengan yang natural berdasarkan keadaan real di lapangan.
Pada tahap ini kami melakukan shoot dengan pihak Seroja Bake dan produsen bahan baku
lokal untuk kebutuhan video dokumentasi dan shoot dengan model untuk kebutuhan video
● Pasca Produksi
Pada tahap ini editor menggunakan bahan video yang didapat pada tahap produksi
untuk diolah. Tahap editing terbagi menjadi dua yaitu tahap editing offline (video cut-to-cut)
dan editing online (menghias video seperti VFX, Transisi, SFX dan lain-lain). Video yang
dihasilkan berupa video utama (durasi panjang) dan video teaser (durasi pendek).
G. DURASI
a. Video Utama
Video utama yang akan kami buat akan berdurasi 5 - 15 menit. Durasi
tersebut menurut kami sangat sesuai untuk video berkonsepkan short documentary
dengan maksud dapat menyampaikan detail dari serangkaian kegiatan “Lentera Rasa
: Misi Seroja” sehingga penonton mengetahui detail dari kegiatan tersebut. Video
utama ini akan dipublikasikan pada platform instagram dan youtube Seroja Bake.
b. Video Teaser
Video teaser akan berdurasi 60 detik di mana durasi tersebut sesuai dengan
durasi Instagram Reels. Durasi ini dapat digunakan untuk beberapa media yang
memiliki fitur video-video pendek di dalamnya seperti TikTok, Reels Instagram, dan
Shorts Youtube.
H. PEMBAGIAN JOBDESK
Producer : Fauzan
Director : Fariq
a. Pra Produksi:
b. Produksi:
c. Pasca Produksi
Pembagian tugas diatas berdasarkan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki oleh
masing-masing individu.
I. TIMELINE
Minggu-ke
Bulan
1 2 3 4
J. STORYLINE
Ada dua plot -> Wawancara & Proses atau story behind perjalanan “Misi Seroja”
Seroja Cihapit
8
K. GUIDELINE PROJECT
MAIN FONT
Font : Holyfat
SECONDS FONT
Font : Inter
Color palette
L. FLOW
PROLOG
INTRODUCTION
Memeperkenalkan secara singkat mengenai Seroja Bake. Pada part ini Seroja Bake
menekankan value dari misinya.
EXPLAIN
Pendetailan rumusan masalah yang berkaitan dengan popularitas komoditas lokal yang
menjadi landasan Seroja Bake peduli terhadap keberadaan komoditas lokal.
Penjelasan mengenai mengenai tindakan atau action yang dilakukan seroja sampai dampak
terhadap produsen bahan & pangan lokal.
OUTPUT
Hasil dari misi yang dilakukan Seroja yaitu menu-menu yang terkonsep unik.
FINAL STATEMENT
Penjelasan atau validasi mengenai metode yang dilakukan oleh Seroja Bake serta opini dari
pakar atau akademisi gastronomi.
INTRODUCTION
1. Perkenalkan secara singkat tentang Seroja Bake dengan menekankan value pada
misinya.
EXPLAIN
1. Paparkan data terkait komoditas lokal dan impor khususnya pada komoditas tepung
dan gandum
2. Makanan yang umum dimakan masyarakat menggunakan tepung gandum (mie, roti,
etc)
3. Kenapa mayoritas umkm menggunakan komoditas impor (Tepung gandum)
dibandingkan komoditas lokal
4. Dampak penggunaan komoditas impor oleh umkm
5. Kelebihan dari penggunaan komoditas lokal.
6. Alasan penggunaan komoditas lokal oleh Seroja Bake
PENYELESAIAN MASALAH
1. Proses riset yang dilakukan oleh tim Seroja Bake sampai menemukan tepung
singkong.
2. Perbedaan karakter gandum dan tepung singkong
3. bagaimana proses penyempurnaan racikan resep dalam setiap menu dengan tepung
singkong.
OUTPUT
FINAL STATEMENT
Miro Board :
https://miro.com/welcomeonboard/eEVRSFNYWnJVZEVpUXY5RE9RSnZFSnB
PTUJpYkNRVHlrTGN4d25WZGNYZWhFdmtwb1JxUjBZd0RxenN5bkJFbHwzMDc0
NDU3MzY0Mzc1OTAyODY1fDI=?share_link_id=312405302123
Sumber Refrensi:
https://panturanews.com/index.php/panturanews/baca/254074#:~:text=Faktor%20peruba
han%20zaman%20salah%20satu,semakin%20cepat%20masuk%20ke%20Indonesia
https://heyzine.com/flip-book/4eedb827b5.html#page/5
https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/ekonomi-bisnis/pr-1483848507/pasar-buhun-di-k
abupaten-tasikmalaya-bangkitkan-kreativitas-warga-desa-selawangi
https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIWAYANG/article/view/159
http://journalfeb.unla.ac.id/index.php/almana/article/view/511