Anda di halaman 1dari 5

Pe n g e m b a n ga n W i sata b e rb a si s Edu-culture

To u r i s m d a l a m m e n d u k u n g Program K o t a Ta n p a
K u m u h ( K O TA K U )
Tim Pengusul

Yusiran, M.Pd
Ahmad Sandi, M.Si
Muh. Nasir, M.Pd

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima


Tahun 2 0 2 3
Pe r u m u s a n M a s a l a h d a n U rge n s i Re ka c i p t a / I n o va s i
Sektor pariwisata menjadi fokus utama pemerintah dalam mendorong
pemulihan ekonomi pada era new normal akibat pandemic covid-19. Pada tahun
2019, Pemerintah telah mencanangkan pengembangan Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) sebagai destinasi wisata super prioritas diantaranya
Mandalika di Pulau Lombok dan Labuhan Bajo di Pulau Flores. Diantara Pulau
Lombok dan Pulau Flores terdapat Pulau Sumbawa yang merupakan bagian dari
wilayah Provinsi NTB. Kota Bima yang terletak di bagian timur Pulau Sumbawa
dapat menjadi daerah transit bagi para wisatawan dari Mandalika yang Metode yang telah dilakukan selama ini yaitu melakukan
menggunakan moda transportasi darat dan laut menuju Labuhan Bajo. Sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang
daerah transit pariwisata, Kota Bima harus mempersiapkan diri dalam sampah di sungai, meskipun sudah disediakan mobil
mengembangkan destinasi wisata yang dimilikinya, baik wisata alam, bahari pengangkut sampah, n a mun bagi sebagian warga tetap saja
maupun budaya. membuang sampah di sungai. Selain itu, kegiatan yang
dilakukan adalah menyelenggarakan festival tenun dan
Program Kota Tanpa Ku m u h (KOTAKU) wilayah kerja Kota atraksi budaya Bima dengan tujuan mempromosikan
Bima telah melakukan perbaikan dan penataan sarana di produk tenun dan budaya Bima. N a m u n kegiatan tersebut
tidak efektif karena kurangnya antusias masyarakat.
bantaran Daerah Aliran Sungai Rontu . Permasalahan yang
dihadapi masih banyak warga masyarakat yang
menggunakan sarana tersebut untuk menjemur pakaian,
Dalam rangka keberlanjutan program KOTAKU
tempat kandang ayam, tempat jualan dan berbagai aktivitas
di Kota Bima, perlu dilakukan pemberdayaan
lainnya. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan dan sungai masih rendah, sehingga masyarakat sekitar melalui pengembangan
masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai. wisata berbasis edu-culture tourism.
sehingga manfaat dari program KOTAKU di Kota Bima belum
sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat sekitar baik dari sisi
sosial budaya maupun ekonomi.
I n o va s i y a n g D i u s u l k a n
Inovasi yang diusulkan adalah pengembangan wisata berbasis edu-culture
tourism yang meliputi wisata budaya, wisata kuliner, spot foto, wisata air dan
outbound. Budaya tenun dapat dijadikan icon bagi pengembangan pariwisata.
Pariwisata berbasis tenun memberikan konsep pelestarian budaya, ekonomi
dan edukasi berbasis masyarakat. Selain itu, perkembangan tenun dapat
menjadi tolak ukur dalam mengembangkan grand design peninggalan Rekacipta yang diajukan
merupakan lanjutan dari
sejarah, dan pelestarian budaya tenun dalam mendukung karakter bangsa
tahun sebelumnya dimana
dan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism). Wisata kuliner
semua luaran sudah
berupa penyediaan lapak makanan, obat tradisional, dan produk makanan / terpenuhi yaitu IKU 2
min u m an khas Bima. Wisata air berupa penyediaan jasa sepeda air dan adanya keterlibatan
perahu serta outbound berupa flying fox. mahasiswa beraktivitas
diluar kampus, IKU 3 yaitu
adanya keterlibatan
dosen bekerja diluar
kampus dan IKU 5 yaitu
hasil karya dosen
mendapat rekognisi
internasional atau
masyarakat
Inovasi ini merupakan pengembangan wisata berbasis edu-culture tourism yang mengoptimalkan
pemanfaatan potensi sosial budaya, potensi alam dan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai destinasi
wisata. Rekacipta yang diajukan merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Inovasi ini sesuai dengan
rekam jejak tim pengusul dan mitra yang sebelumnya telah bekerjasama sejak tahun 2021.

Peran dan tanggungjawab mitra adalah mendukung


pemanfaatan potensi sosial budaya masyarakat, potensi
alam dan lingkungan sekitar dalam pengembangan
pariwisata berkelanjutan.
Peran dan tanggungjawab perguruan tinggi memberikan
dukungan dalam proses administrasi dan pelaksanaan kegiatan
Peran mahasiswa dalam kegiatan ini adalah melakukan
magang selama kegiatan berlangsung

Tindak lanjut pemanfaatan rekacipta adalah mengembangkan


pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism)

Luaran yang ditargetkan adalah


·Adanya program inovasi yang telah dilaksanakan
·Adanya bukti keefektifan program (proof of concept)
Publikasi Internasional
M a nfa at d a n D a m p a k
Manfaat untuk Perguruan Tinggi adalah adanya mitra sebagai tempat
penelitian dan pengabdian untuk dosen serta tempat magang untuk mahasiswa.

Manfaat untuk Mitra adalah meningkatkan keberdayaan mitra


dan adanya peningkatan kemampuan mitra dalam mengelola potensi
social budaya dan potensi alam dan lingkungan sekitar.

Manfaat untuk Masyarakat adalah meningkatkan kesejahteraan


masyarakat dengan adanya destinasi wisata sehingga masyarakat dapat
mengambil peran dalam menjual jasa atau produk lainnya.

Dampak kegiatan pada pencapaian I K U Perguruan Tinggi adalah tercapainya:


I K U 2 : Adanya keterlibatan mahasiswa beraktivitas diluar kampus
I K U 3 : D osen berkeg iatan diluar kampus
I K U 5 : Hasil kerja dosen mendapat rekognisi internasional atau masyarakat

Anda mungkin juga menyukai