Anda di halaman 1dari 2

Cerat dapat ditemui di seluruh Mars.

Seringkali cerat baru muncul di lereng curam kawah,


palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat
menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan
lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang
banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor
atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan
organisme.[29][30]

Hidrologi
Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di
ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat. [31][32] Dua tudung es di
Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan mampu
melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter.
[35]
 Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33]
Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars
Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua
kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008). [38] Wahana Phoenix secara langsung
mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008. [39]
Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet
tersebut. Saluran banjir besar yang disebut saluran aliran keluar (outflow channel)[40] dapat
ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya
air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier
atau lava.[41][42] Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu. [43] Di
tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang
menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan
bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau
salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari
lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran
tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama. [44]
Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit.
Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan
bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair, [45][46] namun
ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang
membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga
sekarang.[46]
Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas aluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung
gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah. [49] Keadaan semacam itu
memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis,
sedimentalogis, dan geomorfologis. [50] Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa
lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih
diperdebatkan.[51]
Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari penemuan beberapa
mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada.
[52]
 Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air
kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance Orbiter. [53] Pada
tahun 2004, Opportunity menemukan mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk jika ada air
berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars. [54]
Tudung es kutub
Citra tudung es kutub utara Mars oleh wahana Viking.

Mars punya dua tudung es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan
tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25–
30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari
kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu
wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak
debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan
oleh Opportunity pada tahun 2004.[56]
Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu
meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut
bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter. [57] Diameter tudung es kutub utara tercatat
sekitar 1.000 kilometer selama musim panas, [58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es.
[59]
 Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total
volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik. [61] Di
kedua tudung es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk akibat pemanasan
Matahari, ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air. [62][63]
Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat tudung es kutub selatan mengakibatkan
pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi
datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut.
Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses
ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah
lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah es

Anda mungkin juga menyukai