Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Hubungan Gangguan Pola Tidur Dengan Kualitas Kesehatan Mental


Pada Remaja Di Masa Pandemi COVID-19

Bidang Kegiatan:
PKM-RE

Diusulkan oleh :

Chaerul Hadi Widodo (19711157)


Evita Yulian Jati (19711101)
Firdha Arisandra Dwi Arryanti (20711049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Riset 2
1.4 Keaslian Riset 2
1.5 Manfaat Riset 2
1.6 Keutamaan Riset 3
1.7 Temuan yang ditargetkan 3
1.8 Kontribusi Riset 3
1.9 Luaran Riset 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Tinjauan Pustaka 4
2.2 Kerangka Teori 5
2.3 Kerangka Konsep 5
2.4 Hipotesis 5
BAB III METODOLOGI RISET 6
3.1 Jenis dan Desain Riset 6
3.2 Waktu dan Tempat Riset 6
3.3 Populasi dan Subjek Riset 6
3.4 Variabel Riset 7
3.5 Definisi Operasional 7
3.6 Instrumen Riset 8
3.7 Alur Riset 8
3.8 Analisis Data 8
3.9 Etika Riset 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL RISET 9
4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Riset 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing 11
Lampiran 2. Kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 Bahasa
Indonesia 17
Lampiran 3. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index Bahasa Indonesia
19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
3.6.1 Latar Belakang
Pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan, China dilaporkan tedapat kasus
pneumonia yang setelah diidentifikasi sebagai virus corona (WHO, 2020).
Penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau yang biasa disebut COVID-
19 adalah penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan. Individu
yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami gangguan pernapasan
ringan hingga sedang. Secara global hingga tanggal 9 Juli 2021, tercatat
sebanyak 185.291.530 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan tingkat
kematian sebanyak 4.010.834 kematian dan angka ini diperkirakan akan terus
bertambah (WHO, 2021).
Sejak pertama kali terdapat kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia
yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, penyebaran virus ini berlangsung dengan
sangat cepat. Pada laporan terbaru yang dimuat oleh WHO pada tanggal 9 Juli
2021, terdapat sebanyak 2.455.912 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan
angka kematian sebanyak 64.631 kematian (WHO, 2021). Tingginya kasus
terkonfirmasi COVID-19 yang diikuti kematian membuat pemerintah harus
mengambil tindakan salah satunya penyelenggaraan belajar dari rumah atau
school from home untuk menekan penyebaran virus COVID-19 (Kemdikbud,
2020).
Kegiatan belajar secara daring ini ternyata menuntut para siswa untuk
belajar secara mandiri dan untuk memastikan pemahaman siswa guru akan
memberikan tugas setelahnya. Tidak hanya tugas sekolah yang harus mereka
selesaikan, tetapi juga pekerjaan rumah membuat kesibukan mereka menjadi
bertambah. Kesibukan inilah yang menyita waktu para siswa sehingga
mereka menjadi sering terjaga hingga larut malam sehingga terlambat tidur
dan harus bangun pada pagi hari untuk mengikuti kelas secara daring
sehingga pada siang hari cenderung lebih mengantuk dan mengganti waktu
tidurnya pada siang hari. Pola kegiatan ini berulang dapat mempengaruhi
kualitas tidur mereka menjadi lebih buruk dan berdampak pada suasana hati
mereka. Ini dibuktikan dengan sebuah studi yang menyatakan kualitas tidur
yang buruk mempunyai hubungan dengan depresi, ansietas, dan stres pada
mahasiswa (Nabilah et. al., 2021). Selain dari gangguan pola tidur, mereka
juga mengalami kecemasan akibat pembatasan aktivitas yang mengubah gaya
hidup dan hubungan sosial mereka.
Beberapa riset terdahulu menunjukkan bahwa ritme sirkadian yang tidak
teratur dapat berdampak negatif pada beberapa hal, salah satunya sejumlah
kesehatan mental, termasuk gangguan mood atau suasana hati (Walker et. al.,
2020). Hal ini mendorong kami untuk melakukan riset terhadap hubungan
gangguan pola tidur dengan kualitas kesehatan mental pada remaja di masa
pandemi COVID-19.
3.6.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara gangguan pola tidur dengan kualitas
kesehatan mental remaja di masa pandemi COVID-19?

3.6.3 Tujuan Riset


Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gangguan pola tidur
dengan kualitas kesehatan mental remaja di masa pandemi COVID-19.

3.6.4 Keaslian Riset


Tabel 1. Keaslian Riset
Judul Riset Kesamaan Perbedaan

Hubungan antara kualitas Meneliti hubungan kualitas Meneliti hubungan kualitas


tidur dengan kesehatan dan kuantitas tidur dengan dan kuantitas tidur
mental pada mahasiswa kesehatan mental pada dengana kesehatan mental
kedokteran mahasiswa kedokteran pada mahasiswa
Indonesia kedokteran Universitas
Islam Indonesia angkatan
2019

Korelasi111kualitas tidur Mengetahui hubungan Mengetahui hubungan


terhadap tingkat depresi, antara kualitas tidur antara kualitas tidur
cemas, dan stres dengan masalah emosional dengan masalah emosional
mahasiswa (tingkat depresi, cemas, (tingkat depresi, cemas,
kedokteran1111Universitas dan stres) mahasiswa pre- dan stres) mahasiswa pre-
Udayana klinik, klinik,
Fakultas1111Kedokteran, Fakultas11111Kedokteran,
Universitas Udayana. Universitas Islam
Indonesia.

Impact of novel Meneliti dampak pandemi Meneliti hubungan


coronavirus (COVID-19) COVID-19 pada gangguan gangguan tidur dengan
pandemic on sleep tidur dan kesehatan mental kesehatan di masa pandemi
di populasi umum. COVID-19 di populasi
remaja.

3.6.5 Manfaat Riset


1. Bagi Peneliti
Menambah1pengetahuan1peneliti1mengenai hubungan antara gangguan
pola tidur dengan kualitas kesehatan mental di masa pandemi COVID-19.
2. Bagi Mahasiswa

2
Hasil riset dapat1digunakan sebagai sumber referensi dan menambah
wawasan pengetahuan terkait dengan hubungan antara gangguan pola tidur
dengan kualitas kesehatan mental di masa pandemi COVID-19.
3. Bagi Universitas
Hasil riset ini didokumentasikan oleh pihak universitas dalam bentuk teks
dokumen dan publikasi hasil riset ini dapat meningkatkan akreditasi
universitas.
4. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat terkait hubungan gangguan pola tidur
dengan kesehatan mental sehingga diharapkan masyarakat menjadi lebih
memperhatikan pola tidur mereka.
5. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menjadikan riset ini sebagai sumber referensi riset dan menambah
wawasan pengetahuan riset selanjutnya.

3.6.6 Keutamaan Riset


Keutamaan riset ini1dapat digunakan sebagai dasar untuk riset
selanjutnya mengenai hubungan antara gangguan pola tidur dengan kualitas
kesehatan mental remaja di masa pandemi COVID-19.

3.6.7 Temuan yang Ditargetkan


Hasil riset ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan evaluasi
terhadap pentingnya kualitas dan kuantitas tidur dalam menjaga kesehatan
mental di masa pandemi COVID-19.

3.6.8 Kontribusi Riset


Bagi ilmu kedokteran, diharapkan dapat mengetahui gangguan pola tidur
terhadap kesehatan mental pada mahasiswa kedokteran Universitas Islam
Indonesia dan menjadi dasar evaluasi dan penyuluhan pentingnya pola tidur
yang baik terhadap kesehatan mental.

3.6.9 Luaran Riset


Luaran yang diharapkan dari PKM-RE ini yaitu berupa publikasi ilmiah
pada PIMNAS 2021.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.6.10 Tinjauan Pustaka
3.6.11 Pola Tidur
Manusia tidur di malam hari dan bangun pada pagi hari. Ritme
tidur diatur oleh sistem sirkadian yang terletak di nucleus
suprachiasmatic (SCN) hipotalamus anterior (Walker et. al., 2020).
Paparan cahaya pada malam hari mengganggu ritme sirkadian karena
cahaya adalah syarat yang digunakan tubuh untuk membedakan siang
dan malam. Ketika paparan cahaya tidak tepat waktu dan berlangsung
konstan, ritme biologis dan perilaku dapat menjadi tidak sinkron.
Paparan cahaya di malam hari dapat secara langsung
mempengaruhi suasana hati melalui proyeksi ipRGC ke daerah otak
(Walker et. al., 2020). Ketika terpapar cahaya, ipRGC akan
mengirimkan impuls melalui traktus retinohypothalmic langsung ke
SCN hipotalamus dan menyampaikan informasi photic melalui
pelepasan neurotransmiter glutamat. Pengaktivan SCN oleh cahaya
akan menghasilkan ion Ca2+ yang kemudian mengaktivasi pensinyalan
intraseluler (Walker et. al., 2020). ipRGC juga memiliki sejumlah target
di otak, termasuk struktur amigdala yang berhubungan dengan suasana
hati (Walker et. al., 2020).
Dalam ritme sirkadian terdapat peran dari hormon melatonin dan
glukokortikoid. Melatonin merupakan hormon yang disekresikan oleh
kelenjar pineal pada malam hari dan dikontrol dengan ketat oleh
paparan cahaya. Paparan cahaya yang minim akan diterima SCN
kemudian diteruskan ke kelenjar pineal sehingga menstimulasi sekresi
melatonin (Sherwood). Melatonin berperan dalam dorongan untuk tidur
sehingga organ perifer akan merespons dalam mode malam.
Sekresi glukokortikoid diatur oleh aksis hipotalamus-hipofisis-
adrenal (HPA). Paparan cahaya pada malam hari dapat mendisregulasi
aksis HPA yang berdampak pada gangguan mood. (Walker et. al.,
2020).
Selain itu, kurang tidur juga akan mempengaruhi aksis HPA
menjadi hiperaktivasi. Hiperaktivasi pada aksis HPA menginduksi
fragmentasi tidur, dan akan meningkatkan kadar kortisol. Hal ini akan
menyebabkan peningkatan glukokortikoid dalam tubuh (Hirotsu et. al.,
2015).

3.6.12 Kesehatan Mental


Kesehatan mental menurut WHO adalah keadaan sejahtera dimana
individu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup
yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan
kontribusi pada komunitasnya.(WHO, 2018).

4
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko pengembangan
gangguan mental adalah genetik, trauma otak, trauma (misalnya,
pengabaian orang tua, pelecehan fisik, emosional, dan seksual, dan
penyalahgunaan narkoba. (Arango et al., 2018). Serotonin adalah faktor
neuromodulator penting yang mengatur neuroplastisitas pada otak.
Disbalance serotonergik adalah mekanisme patofisiologis utama pada
major depressive disorder (MDD).(Christoph et al., 2017). Gangguan
mood sering dikaitkan dengan terganggunya respons jam sirkadian,
seperti tidur dan sekresi hormone kortisol, sedangkan gangguan ritme
sirkadian akibat paparan cahaya buatan di malam hari dapat memicu
atau memperburuk gejala aktif pada orang yang rentan.

3.6.13 COVID-19
Sars-Cov-2 adalah RNA beta-coronavirus yang menyerang saluran
pernafasan. Virus ini dapat ditularkan melalui droplet yang dihasilkan
bersama batuk dan bersin pada orang yang terinfeksi. Droplet ini dapat
menyebar satu hingga dua meter dan dapat tetap hidup di permukaan
yang menguntungkan selama beberapa jam hingga hari. Hal ini yang
mendasari penyebaran virus corona berlangsung sangat cepat.
(Kemenkes, 2020)
Kondisi pandemi COVID-19 yang dihadapi oleh seluruh negara
menjadi pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat di berbagai
bidang, salah satunya di bidang pendidikan, termasuk Universitas Islam
Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk membatasi perkumpulan masa
sehingga dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 (WHO, 2020).

3.6.14 Kerangka Teori


Bagan 1. Kerangka Teori

3.6.15 Kerangka Konsep


Bagan 2. Kerangka Konsep

5
3.6.16 Hipotesis
Terdapat hubungan antara gangguan pola tidur dengan kualitas kesehatan
mental pada remaja di masa pandemi COVID-19.

BAB III
METODE1RISET

3.6.17 Jenis dan Desain Riset


Riset1ini1merupakan riset observasional dengan menggunakan
desain1riset cross1sectional. Penilaian dilakukan dengan cara menganalisa
hasil kuisioner mengenai hubungan gangguan pola tidur dengan kualitas
kesehatan mental remaja di masa pandemi COVID-19. Riset dilakukan secara
daring.

3.6.18 Tempat dan Waktu Riset


Riset1ini akan1dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas1Islam
Indonesia Yogyakarta. Riset ini akan berlangsung tiga bulan.

3.6.19 Populasi dan Subyek Riset


Populasi pada riset kami adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia angkatan 2019.
3.6.20 Kriteria Inklusi
Mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
angkatan 2019.
3.6.21 Kriteria Eksklusi
Mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
angkatan 2019 yang sedang mengulang blok, mengikuti double
degree, dan program pertukaran pelajar.
3.6.22 Sampel Riset

n = Besar sampel
N = Jumlah populasi
Z = Derajat kepercayaan1(95% = 1,96)
p = Proporsi suatu kasus tertentu1terhadap populasi, bila
tidak1diketahui proporsinya, ditetapkan 50% (0,50)
d = Derajat1penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan 5%
(0,05)

Berdasarkan rumus besar sampel di atas, maka1besar sampel pada


riset ini adalah 116 sampel. Teknik sampling yang kami gunakan

6
adalah random sampling dengan populasi mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2019.

3.6.23 Variabel Riset


3.6.24 Variabel Bebas
Variabel bebas dari riset ini adalah gangguan pola tidur.
3.6.25 Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam riset ini adalah kesehatan mental.

3.6.26 Definisi Operasional


3.6.27 Gangguan Pola Tidur
Gangguan pola tidur akan diukur menggunakan kuisioner
Pittsburgh1Sleep Quality Index (PSQI). Kuisioner PSQI terdiri dari 7
komponen, yaitu kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi tidur,
efisiensi tidur sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan
disfungsi aktivitas di siang1hari. Kuisioner ini akan merepresentasikan
kualitas tidur para peserta yang diduga mengalami gangguan pola tidur.
Total skor dihitung dari masing-masing komponen dengan interpretasi
yaitu kualitas tidur baik jika skor <5, dan buruk jika skor >5
(Moghaddam et al., 2012).
3.6.28Kesehatan Mental
Keadaan psikologis mahasiswa selama belajar daring di masa
pandemi yang diukur berdasarkan tabel pertanyaan Despression,
Anxiety, and Stress Scale 21 (DASS21). Kuesioner DASS21 memiliki 3
komponen penilaian yang meliputi tingkat depresi (depression),
kecemasan (anxiety), dan stres (stress). Masing-masing komponen
memiliki tujuh buah pernyataan yang ditanggapi dengan skor 0-3 oleh
responden. Skor tersebut mencerminkan kondisi yang dialami
responden, dengan 0 berarti “tidak mencerminkan saya sama sekali/
saya tidak pernah mengalami”, hingga 3 yang berarti “sangat
mencerminkan saya/ saya sangat sering mengalaminya”. Agar skor
akhir yang didapat mampu sebanding dengan skor pada kuesioner
DASS42 yang lengkap, maka skor akhir pada DASS21 dikalikan dua,
sehingga menjadi memiliki rentang dari 0 hingga 42.(Thach Duc, Tran
and Fisher, 2018)

7
3.6.29 Instrumen Riset
Riset ini menggunakan1instrumen berupa kuisioner PSQI dan DASS-21
yang dibuat1menggunakan google form. (Aryadi et al., 2018)
3.6.30 Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Kuesioner PSQI ini telah mengalami1uji reliabilitas dengan
koefisien korelasi interclass (r)=0,87. Uji validitas PSQI yang telah
dilakukan pada riset kualitas tidur di Indonesia pada 30 orang
responden mendapatkan hasil1nilai Cronbach alpha 0,766.
3.6.31 Despression, Anxiety, and Stress Scale 21 (DASS-21)
Pada kuesioner1DASS-21 merupakan instrumen baku yang sudah
diuji validitasnya1 (Gani, 2014). Uji reabilitas1dilakukan pada
mahasiswa farmasi FKIK UMY dan dari1uji realibilitas didapatkan
hasil1koefisien alpha cronbach sebesar 0,902. (FKIK UMY, 2016)

3.6.32 Alur Riset

Bagan 3. Alur Riset

8
3.6.33 Analisis Data
Analisis data akan dilakukan menggunakan software SPSS 25 dengan
melakukan uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov. Jika dari uji
normalitas didapatkan distribusi data normal, maka uji1statistik
yang1digunakan untuk1mencari hubungan antara gangguan pola tidur dengan
kualitas1kesehatan mental remaja adalah uji Chi-square, tetapi jika
distribusi1data tidak1normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji
Fisher Test.

3.6.34 Etika Riset


Pada penelitain ini dilakukan pengajuan ethical clearance sebelum riset
dilaksanakan. Ethical clearance merupakan Komite Etik Riset yang dimiliki
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan Rp. 5.000.000,-
2 Bahan habis pakai -
3 Perjalanan -
4 Lain-lain Rp. 2.500,000,-
Jumlah Rp. 7.500,000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Pengajuan ethical clearance
3 Perekrutan subjek
4 Pemberian kuisioner
5 Analisis data
6 Penyusunan hasil dan pembahasan
7 Menulis laporan hasil riset
8 Penyampaian hasil riset ke berbagai
forum

9
DAFTAR PUSTAKA

Arango, C. et al. (2018) ‘Preventive strategies for mental health. The Lancet
Psychiatry’.

Aryadi, I. P. H. et al. (2018) ‘KORELASI KUALITAS TIDUR TERHADAP


TINGKAT DEPRESI, CEMAS, DAN STRES MAHASISWA KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA’.

Christoph, K. et al. (2017) ‘Serotonin and neuroplasticity–links between molecular,


functional and structural pathophysiology in depression.’

Kemendikbud, 2020. Kemendikbud Terbitkan Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari


Rumah. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/05/kemendikbud-
terbitkan-pedoman-penyelenggaraan-belajar-dari-rumah [diakses pada tanggal 5
Juli 2021]

Hirotsu, C., Tufik, S., & Andersen, M. L. (2015). Interactions between sleep, stress,
and metabolism: From physiological to pathological conditions. Sleep science
(Sao Paulo, Brazil), 8(3), 143–152

Moghaddam et al. (2012) ‘Reliability and validity of the Persian version of the
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI-P). Sleep and Breathing’.

Razali, R. A. N., Suparto, S., & Perangin - Angin, C. R. (2021). Hubungan Antara
Kualitas Tidur Dengan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Kedokteran : Tinjauan
Umum. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(1), 57–63.

Sherwood, LZ., 2014. Fisiologi Manusia. Edisi 8. Jakarta: EGC, 713-716.

Thach Duc, T., Tran, T. and Fisher, J. (2018) ‘Validation of the depression anxiety
stress scales (DASS) 21 as a screening instrument for depression and anxiety in a
rural community-based cohort of northern Vietnamese women.’

10
Walker, W. H., 2nd, Walton, J. C., DeVries, A. C., & Nelson, R. J. (2020). Circadian
rhythm disruption and mental health. Translational psychiatry, 10(1), 28 WHO,
2021. INDONESIA : WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard.
https://covid19.who.int/region/searo/country/ide

WHO, 2020. Archived: WHO Timeline - COVID-19.


https://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline---covid-19 [diakses
pada tanggal 11 Juli 2021]

WHO, 2021. WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard.


https://covid19.who.int/ [diakses pada tanggal 11 Juli 2021]

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


Lampiran 1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Chaerul Hadi Widodo
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kedokteran
4 NIM 19711157
5 Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu,12 Juni 2001
6 Alamat E-mail 19711157@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085323332579

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
kegiatan
1 STAFF ICT Panitia 2020/2021
ISMKI
WILAYAH 3
2 LEM FK UII Ketua 2021/2022
Departemen
Kominfo
3 LEM FK UII Staff Eksternal 2020/2021
Kominfo
4 CAROTIS FK Ketua Divisi 2020
UII 2020 Publikasi
Dokumentasi
5 AORTA FK UII Anggota Divisi 2020
2020 Publikasi

11
Dokumentasi
6 Baksos Maba Anggota Divisi 2019
FK UII 2019 Perlengkapan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Staff Terbaik ICT ISMKI ISMKI 2020
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Yogyakarta, 21 Februari 2022


Ketua Tim

(Chaerul Hadi Widodo)

12
Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Eviita Yulian Jati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran
4 NIM 19711101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman/ 30 Juli 2000
6 Alamat E-mail 19711101@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085726668466

B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat
1 BAKSOS FK UII Panitia divisi Lapangan 2020
2020
2 CAROTIS 2020 Panitia divisi 2020
Kepesertaan
3 DESBIN 2021 Panitia divisi PDD 2021
4 KADIKSUH 2021 Panitia divisi 2021-2022
Konsumsi

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

13
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Yogyakarta, 21 Februari 2022


Anggota Tim

(Evita Yulian Jati)

Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Firdha Arisandra Dwi Arryanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran
4 NIM 20711049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu, 15 Februari 2001
6 Alamat E-mail 20711049@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 089623396644
B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
kegiatan
1 AORTA 2020 Peserta 2020
2 CAROTIS 2020 Peserta 2020

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

14
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Yogyakarta, 21 Februari 2022


Anggota Tim

(Firdha Arisandra Dwi Arryanti)

Lampiran 1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap dr. Fery Luvita Sari, M.Sc, Sp.N
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran
4 NIP/NIDN 0508028702
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 8 Februari 1987
6 Alamat E-mail 117110406@uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081328877259
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi FKKMK UGM FKKMK UGM
Bidang ilmu/Prodi Kedokteran PPDS-1
Neurologi
Magister Ilmu
Kedokteran
Klinis
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Blok Trauma dan Injuri Wajib
2 Blok Riset Kesehatan Wajib
3 Blok Masalah pada Usila Wajib

Riset

15
No Judul Riset Penyandang Dana Tahun
1 Hubungan lama menderita DM Hibah Riset FK UII 2017
dan kejadian Neuropati DM
2 Kejadian Gangguan Kognitif - 2017
pada Lansia
3 Korelasi antra Abnormalitas - 2018
Rontgen Cervical terhadap
Disabilitas Leher pada Pasien
Cervicogenic Headache
4 Pilihan Terapi berdasarkan - 2020
Derajat Disabilitas Leher pada
Pasien Cervicogenic Headache

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pegabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Radio Unisi Low Back Pain FK UII 2021
2 Neuropati DM Unihealth 2021
3 Low Back Pain di masa pandemi RS Bhayangkara 2021

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Yogyakarta, 21 Februari 2022
Dosen Pendamping

(dr. Fery Luvita Sari, M.Sc, Sp.N)

16
Lampiran 2. Kuisioner Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 versi Bahasa
Indonesia
Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 versi Bahasa Indonesia

Di bawah ini terdapat serangkaian pernyataan mengenai diri anda sendiri


selama satu minggu terakhir. Tidak ada jawaban benar maupun salah. Silakan
nyatakan derajat persetujuan anda terhadap setiap pernyataan dengan memberi
tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan keterangan berikut.
1 = Tidak Pernah (TP)
2 = Kadang-kadang (KK)
3 = Sering (S)
4 = Selalu (SS)

1 2 3 4
No. Pernyataan
TP KK S SS
1 Saya merasa sulit untuk beristirahat sejenak

2 Saya sadar apabila mulut saya terasa kering

3 Saya merasa tidak mengalami hal-hal positif sama sekali


Saya mengalami kesulitan bernafas (nafas cepat yang
4 berlebihan, atau tidak mampu bernafas padahal tidak
beraktivitas fisik)
Sulit bagi saya untuk membangun inisiatif mengerjakan
5
sesuatu
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan akan sesuatu
7 Saya mengalami gemetar (contoh: pada tangan)
8 Saya merasa terlalu banyak gelisah

17
Saya cemas jika berada pada situasi yang dapat
9 menyebabkan saya panik, dan mempermalukan diri
sendiri
Saya merasa saya tidak punya apa-apa lagi untuk
10
ditunggu/dinanti
11 Tubuh atau anggota gerak saya bergerak tanpa disadari
12 Saya merasa sulit untuk bersantai
13 Saya merasa rendah diri dan sedih
Saya tidak peduli pada hal-hal lain lain yang mengganggu
14
fokus saya
15 Saya cepat panik
16 Saya merasa tidak bisa berantusias akan sesuatu
17 Saya merasa tidak berharga sebagai seorang manusia
18 Saya merasa cenderung lekas marah
Saya dapat merasakan adanya perubahan pada detak
19 jantung saya, baik peningkatan maupun penurunan,
walaupun tanpa aktivitas fisik
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas
21 Saya merasa hidup itu tidak berarti

Aryadi IPH, Yusari IGAAA, Dhyani IAD, Kusmadana IPE, Sudira PG. Korelasi Kualitas
Tidur Terhadap Tingkat Depresi, Cemas, Dan Stres Mahasiswa Kedokteran Universitas
Udayana Bali. Callosum Neurol. 2018;1(1):20–31. doi: 10.29342/cnj.v1i1.4

18
Lampiran 3. Kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index versi Indonesia
Pittsburgh Sleep Quality Index versi Indonesia (Buysse, et al., 1989)

Petunjuk 1. Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur


Anda dalam 1 bulan terakhir. Jawaban Anda menunjukkan seakurat mungkin
kondisi yang anda alami. Jawablah semua pertanyaan berikut.

No Pertanyaan Jawaban

1 Pukul berapa anda biasanya pergi tidur di malam hari?

2 Berapa menit waktu yang anda habiskan di tempat tidur sebelum


akhirnya anda tertidur di malam hari?

3 Pukul berapa anda biasanya terbangun di pagi hari?

4 Berapa jumlah jam tidur Anda di malam hari? (Berbeda dari


waktu yang anda habiskan di tempat tidur)

Petunjuk 2. Untuk pertanyaan berikut, pilihlah salah satu jawaban dengan


memberikan tanda centang (√) pada pilihan kolom yang yang sesuai.

19
5 Selama 1 bulan terakhir, seberapa sering Tidak ada Kurang dari Satu atau Tiga atau
anda mengalami kesulitan/ gangguan tidur dalam 1 kali Dua kali lebih dalam
akibat ...... sebulan seminggu seminggu seminggu
(0) (1) (2) (3)

a. Tidak bisa tidur dalam waktu 30 menit

b. Terbangun di tengah malam atau bangun pagi


terlalu cepat
c. Terbangun untuk ke kamar mandi

d. Tidak dapat bernapas dengan nyaman

e. Batuk atau mendengkur dengan keras

f. Merasa kedinginan

g. Merasa kepanasan

h. Mengalami mimpi buruk

i. Merasa nyeri atau sakit di badan (pegalpegal)

j. Alasan atau kondisi lainnya ....................

Aryadi IPH, Yusari IGAAA, Dhyani IAD, Kusmadana IPE, Sudira PG. Korelasi Kualitas
Tidur Terhadap Tingkat Depresi, Cemas, Dan Stres Mahasiswa Kedokteran Universitas
Udayana Bali. Callosum Neurol. 2018;1(1):20–31. doi: 10.29342/cnj.v1i1.4
Sangat Cukup baik Cukup Sangat
baik (0) (1) buruk (2) buruk (3)

6 Selama 1 bulan terakhir, bagaimana Anda


menilai kualitas tidur anda secara keseluruhan

Tidak ada Kurang dari Satu atau Tiga atau


dalam 1 kali Dua kali lebih dalam
sebulan seminggu seminggu seminggu
(0) (1) (2) (3)

7 Selama 1 bulan terakhir, seberapa sering


anda mengonsumsi obat (bebas atau obat yang
diresepkan oleh dokter) untuk membantu anda
tertidur?

8 Selama 1 bulan terakhir, seberapa sering


Anda kesulitan untuk tetap terjaga (tidak
mengantuk) saat mengendarai kendaraan,
makan, atau terlibat dalam aktivitas sosial?

20
Tidak sulit Hanya Lumayan Sangat sulit
sama sedikit sulit
sekali kesulitan

9 Selama 1 bulan terakhir, seberapa sulit bagi


anda untuk menjaga antusiasme dalam
menyelesaikan sesuatu?

Aryadi IPH, Yusari IGAAA, Dhyani IAD, Kusmadana IPE, Sudira PG. Korelasi Kualitas
Tidur Terhadap Tingkat Depresi, Cemas, Dan Stres Mahasiswa Kedokteran Universitas
Udayana Bali. Callosum Neurol. 2018;1(1):20–31. doi: 10.29342/cnj.v1i1.4

21

Anda mungkin juga menyukai