Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SOLEHUDIN

NIM : 857333471

MATA KULIAH : PENDIDIKAN ANAK DI SD

KODE MK : PDGK4403

PRODI : S1 PGSD (SEMESTER 2)

HARI/TGL : SABTU, 16 APRIL 2022

TTM KE : 1 (SATU)

JAWABAN

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. dengan demikian siswa dapat
memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.

2. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 – 11 Tahun)


Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun,
dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget
menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif
anak, karena menandai awal pemikiran logis.

Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau
pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.
Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi).
Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa
berpikir secara abstrak atau hipotesis.

3. Penghargaan
1) Berikan penghargaan jika aktivitas anak positif agar menjadi stimulusnya
2) Sesuaikan dengan perjuangan yang dilakukan anak, jangan berlebihan
3) Berikan hadiah atau penghargaan dengan penuh ketulusan dan bukan basa basi
4) Setiap memberi hadiah yang bersifat materiil barengi dengan hadiah sosial

Hukuman

1) Perhatikan kondisi psikologis anak agar anak tetap merasakan kasih sayang
orangtuanya lewat hukuman

2) Pahamilah bahwa hukuman bagi anak yang satu bisa jadi berbeda bagi anak
yang lain

3) Orangtua harus konsisten agar anak yakin dengan maksud hukuman

4) Beri hukuman serealistis mungkin agar anak paham kesalahannya dan tidak
punya standar ganda

4. Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau


sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban
merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya

Mencegah terjadinya bullying dengan cara-cara:


1) Membentuk Nilai Persahabatan Antar Siswa
Pembentukan nilai-nilai persahabatan sejak dini sangat penting dilakukan di
lingkungan sekolah agar tercipta hubungan pertemanan dan memunculkan
semangat kolaborasi yang saling menghargai diantara murid-murid di sekolah,
dengan sendirinya, hal ini akan menjauhkan mereka dari kekerasan.
2) Memberdayakan siswa untuk memiliki jiwa sosial, aktif, dan berprestasi
Bullying sering dikaitkan dengan ego seseorang untuk mendapatkan sebuah
pengakuan akan eksistensi dan dominasi dalam komunitasnya. Maka dari itu,
para guru sebaiknya mendorong siswa untuk meningkatkan kapasitas dirinya
melalui hal-hal positif seperti kegiatan sosial dan prestasi di sekolah daripada
melakukan tindakan bullying.

3) Membangun Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif antara guru dan murid sangat penting, hal ini menjadi
dasar keharmonisan hubungan di lingkungan satuan pendidikan, karena
dengan komunikasi yang efektif berguna untuk membantu siswa agar mau
berbagi masalah dengan guru mengenai permasalahan yang mereka alami.
Siswa usia sekolah berada dalam masa pembentukan karakter dan kepribadian
sosial, sehingga semua pihak yang memiliki hubungan langsung dengan
keberadaan siswa di sekolah bertanggung jawab untuk mendampingi,
membina, dan mendidik mereka.

Anda mungkin juga menyukai