Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN EJAAN BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK


DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENUMBUHKAN
CINTA BAHASA INDONESIA

DI SMP NEGERI 1 BUMI NABUNG

Disusun Oleh:

NAMA : ULFA MIA LESTARI, S.Pd


NIP : 19960805 201903 2 001
UNIT KERJA : UPTD SATUAN PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 BUMI NABUNG
KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI LAMPUNG DAN
BADAN KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN

2019

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

JUDUL : MENINGKATKAN PEMAHAMAN EJAAN BAHASA


INDONESIA PESERTA DIDIK DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK
MENUMBUHKAN CINTA BAHASA INDONESIA DI SMPN
1 BUMI NABUNG
NAMA PESERTA : ULFA MIA LESTARI, S.Pd
NIP : 19960801 201903 2 001
UNIT KERJA : UPTD SATUAN PENDIDIKAN SMPN 1 BUMI NABUNG

Telah disetujui
Pada hari Selasa, 17 September 2019

Coach/ Pembimbing Mentor

Lukmansyah, SE. MT. Drs. Gusti Wayan Durmeyasa


NIP 19690105 199112 1 001 NIP 19670507 199203 1 008

Penguji

Damayanti, SKM., MM.


NIP 19661119 198903 2 004

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

JUDUL : MENINGKATKAN PEMAHAMAN EJAAN BAHASA


INDONESIA PESERTA DIDIK DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK
MENUMBUHKAN CINTA BAHASA INDONESIA DI SMPN
1 BUMI NABUNG
NAMA PESERTA : ULFA MIA LESTARI, S.Pd
NIP : 19960801 201903 2 001
UNIT KERJA : UPTD SATUAN PENDIDIKAN SMPN 1 BUMI NABUNG

Telah diuji di depan Penguji


Pada hari Selasa, 17 September 2019
Penguji,

Damayanti, SKM., MM.


NIP 19661119 198903 2 004

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabillalamin, hanya rasa syukur yang dapat penulis ucapkan kepada


penguasa alam, dzat tanpa terkalahkan, Allah Subhanahuwataalla karena hanya
karena rahmat, kasih, sayang, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi Meningkatkan Pemahaman Ejaan Bahasa Indonesia Peserta
Didik dengan Model Pembelajaran Make a Match dan Pembiasaan Menulis Buku
Harian untuk Menumbuhkan Cinta Bahasa Indonesia di SMPN 1 Bumi Nabung ini
dengan baik dan sholawat serta salam tak pernah terlupa penulis ucapkan pada
kekasih-Nya Nabi Muhammad Salallhualaihiwasalam.

Selesainya rancangan aktualisasi ini tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari
pihak-pihak lain. Pada lembar ini, penulis sampaikan rasa terima kasih tiada terkira
kepada:

1. orang tua dan keluarga yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan
motivasi pada penulis;
2. Dr. Candra Puasati, M.Pd. selaku Kepala BKPSDM Lampung Tengah beserta
staff dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
dapat mengikuti Latsar;
3. Damayanti, SKM.,MM. selaku penguji dalam pelaksanaan aktualisasi ini;
4. Drs. Gusti Wayan Durmeyasa selaku Kepala UPTD Satuan Pendidikan SMP
Negeri 1 Bumi Nabung sekaligus mentor yang telah memberikan izin dan
mendukung pelaksanaan aktualisasi;
5. Lukmansyah, SE.,MT. selaku coach penulis yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara BKPSDM Lampung Tengah, yang telah banyak
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran
penulisan laporan ini;
7. seluruh panitia penyelenggara Diklatsar CPNS Golongan III Kabupaten
Lampung Tengah;
8. rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Golongan III angkatan V
Kabupaten Lampung Tengah tahun 2019; dan
9. seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran demi penyempurnaan
kegiatan aktualisasi selanjutnya.

Lampung Tengah, 17 September 2019


Penulis

Ulfa Mia Lestari, S.Pd.


NIP 19960805 201903 2 001

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat..............................................................................................5
C. Ruang Lingkup......................................................................................................6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................................7
A. Deskripsi Organisasi.............................................................................................7
B. Analisis Isu.........................................................................................................10
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS............................................................................13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS..............................21
A. Matriks Kegiatan.................................................................................................22
B. Jadwal Kegiatan..................................................................................................35
BAB IV PENCAPAIAN AKTUALISASI.......................................................................36
4.1 Pelaksanaan Aktualisasi...................................................................................36
4.2 Pencapaian Aktualisasi.....................................................................................58
4.3 Analisis Dampak................................................................................................74
BAB IV SIMPULAN.....................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................77

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbandingan Peminat Program Studi Bahasa Indonesia dengan Bahasa


Inggris Universitas Negeri di Indonesia tahun 2019................................................2

Tabel 2 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia...................................................3

Tabel 3. Analisis Isu AKPL...................................................................................... 13

Tabel 4. Analisis USG untuk Pemilihan Isu............................................................. 13

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumpah Pemuda

Pertama
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.”

Kedua
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”

Ketiga
“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.”

Sumpah pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan


kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sumpah pemuda adalah
keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928
di Batavia (Jakarta). Berdasarkan ikrar ketiga sumpah pemuda yakni, “Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,” mampu
menjelaskan bahwa bahasa Indonesia ialah bahasa pemersatu bagi bangsa
Indonesia yang memiliki beragam suku dengan bahasa daerahnya masing-masing.

Definisi bahasa Indonesia juga tercantum dalam undang-undang, yakni undang-


undang no. 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta
lagu kebangsaan pasal 25 ayat 2 menyebutkan bahwa bahasa Indonesia berfungsi
sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku
bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah, dan antarbudaya daerah. Salah satu
fungsi bahasa Indonesia pada undang-undang tersebut ialah sebagai kebanggan
nasional. Hal tersebut menegaskan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia wajib
untuk bangga pada bahasa Indonesia.

1
Namun, nasib fungsi bahasa Indonesia sebagai kebanggan nasional kini mulai
memprihatinkan. Pemuda, yang seharusnya mengikrarkan dengan tegas untuk
menjunjung tinggi bahasa Indonesia seperti pada ikrar sumpah pemuda ketiga, kini
kehilangan kebanggannya pada bahasa Indonesia. Pemuda Indonesia, khususnya
remaja jaman sekarang cenderung menyukai penggunaan bahasa asing. Bahasa
Indonesia kini harus bersaing dengan bahasa asing di negerinya sendiri.

Berikut beberapa data peminat program studi bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris di beberapa universitas negeri di Indonesia.

Tabel 1 Perbandingan Peminat Program Studi Bahasa Indonesia dengan Bahasa


Inggris Universitas Negeri di Indonesia tahun 2019
Nama Pependidikan Tinggi
No. Program Studi Peminat
Negeri
Sastra Indonesia 1019
1 Universitas Indonesia
Sastra Inggris 1911
Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan 866
2 Indonesia
Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris 1.395
Pendidikan Bahasa
1.106
3 Universitas Lampung Indonesia
Pendidikan Bahasa Inggris 1.122
Bahasa dan Sastra
630
4 Universitas Gajah Mada Indonesia
Sastra Inggris 1.434
Pendidikan Bahasa dan
552
Sastra Indonesia
5 Universitas Brawijaya
Pendidikan Bahasa dan
865
Sastra Inggris
Sastra Indonesia 958
6 Universitas Diponegoro
Sastra Inggris 1.475
Sumber: kampusaja.com

2
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa peminat program studi bahasa
Indonesia di enam universitas negeri terbaik di Indonesia masih kalah saing dengan
peminat program studi bahasa Inggris. Hal ini membuktikan bahwa rasa bangga
bahkan cinta pemuda Indonesia terhadap bahasa Indonesia masih sangat rendah.
Padahal bahasa Indonesia kini sudah dipelajari 45 negara di seluruh dunia. Bahkan,
beberapa universitas dari berbagai negara membuka jurusan bahasa Indonesia,
yaitu University of Shouthern Queensland di Australia, National University of
Singapore di Singapura, University of Sydney di Australia, Tokyo University of
Fereign Studies di Jepang, Australian National University di Australia, Hong Bang
University di Vietnam, dan Hankuk University of Fereign Studies di Korea selatan
(Aditya, Rifan: 2016). Kita dapat lihat bahwa bahasa Indonesia telah dipelajari oleh
berbagai bangsa dari berbagai penjuru dunia. Mereka bahkan tertarik dengan
bahasa Indonesia. Namun, bangsa kita sendiri malah lebih menyukai bahasa asing
daripada bahasa Indonesia. Bisa saja di masa depan, seperti budaya-budaya kita
yang berusaha diakui negara lain, bahasa Indonesia dijadikan bahasa utama negara
lain karena bangsa kita sendiri tidak bangga dan cinta pada bahasa Indonesia.

Salah satu penyebab rasa cinta ini cukup rendah ialah aturan dalam bahasa
Indonesia sangat banyak. Berikut tabel perkembangan ejaan bahasa Indonesia dari
masa ke masa.

Tabel 2 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

No. Nama Ejaan Tahun Berlaku

1 Ejaan Van Ophyusen 1901-1947


2 Ejaan Republik 1947-1972
3 Ejaan Pembaharuan 1957
4 Ejaan Melayu Indonesia (Melindo) 1959
5 Ejaan Baru atau LBK 1967
6 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1972-2015
7 Ejaan Bahasa Indonesia 2015-sekarang

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ejaan bahasa Indonesia selalu
mengalami revisi sampai tujuh kali. Hal ini menunjukkan bahwa aturan ejaan bahasa
Indonesia cenderung dianggap rumit. Terlebih pembelajaran ejaan bahasa
3
Indonesia di instansi-instansi pendidikan cenderung monoton. Karena bentuk
pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak menarik, membuat peserta didik
kesulitan memahami aturan ejaan bahasa Indonesia sehingga menurunkan rasa
bangga pada bahasa Indonesia sendiri. Di sinilah peran pendidik bahasa Indonesia
sangat diperlukan dalam pembelajaran ejaan bahasa Indonesia. Bagaimana cara
pendidik mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik
mampu memahami penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar sehingga
tumbuhlah rasa cinta anak bangsa terhadap bahasa Indonesia.

Pendidik merupakan salah satu ASN. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 yang
mengatur tentang fungsi ASN (Aparatur Sipil Negara), yaitu 1) pelaksana kebijakan
publik; 2) pelayan publik; 3) perekat dan pemersatu bangsa yang harus dilakukan
dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik
(masyarakat). Untuk mewujudkan itu diperlukan ASN yang profesional, yaitu ASN
yang mampu memenuhi standar kompetensi sehingga tugas dan fungsinya dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efesien.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Bab I Ayat II tentang Sistem Pendidikan


Nasional mendifiniskan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan undang-undang
tersebut dapat didenifisikan bahwa pendidikan secara terencana dan disengaja serta
memiliki arah dan tujuan, yakni tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk menjadikan peserta didik sebagai individu
yang cerdas, mandiri, memiliki nilai-nilai sosial dan moral serta menyiapkan individu
yang dapat berperan serta dalam masyarakat luas. Pembelajaran yang berperan
aktif di masyarakat luas contohnya dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan
berbahasa Indonesia serta meningkatkan rasa cinta dan bangga pada bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.

4
Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 ialah mata pelajaran
berbasis teks. Pada Kurikulum 2013 peserta didik dituntut untuk mampu menulis
berbagai macam teks sesuai kaidah struktur dan kebahasaan yang benar. Kaidah
kebahasaan yang benar sangat erat kaitannya dengan penggunaan ejaan bahasa
Indonesia. Ejaan bahasa Indonesia pun sesungguhnya tak hanya dibutuhkan
peserta didik dalam rangka menulis berbagai teks dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia saja melainkan dalam kegiatan menulis lainnya yang bersifat ilmiah.
Namun, pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang belum memahami
penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar. Hal ini dikarenakan pendidik tidak
memberikan waktu yang cukup untuk fokus membelajarkan ejaan bahasa Indonesia.
Selain itu, pendidik juga lebih banyak menggunakan model pembelajaran yang
monoton untuk materi ini. Pembelajaran yang seharusnya bisa menyenangkan jadi
terkesan sangat teoritis dan terlalu rumit untuk dipelajari.

Hal ini yang menjadi latar belakang rancangan aktualisasi agar peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di UPTD SMP Negeri 1 Bumi Nabung dapat
memahami nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan peran-peran ASN, yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government, serta dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar tersebut sesuai dengan indikator serta dapat menerapkannya.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Rancangan aktualisasi ini bertujuan sebagai acuan atau pedoman konsep
dalam implementasi tugas ASN di unit kerja.

2. Manfaat
a. Bagi Pemerintah
Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk mening-
katkan pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan
yang prima.

5
b. Bagi Instansi
Membantu mewujudkan Visi dan Misi serta menjadi bahan evaluasi UPTD
SMP Negeri 1 Bumi Nabung.

c. Bagi Peserta Latsar


Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar bagi PNS di satuan
kerja masing-masing sehingga menjadi ASN yang profesional, berintegritas
serta memahami nila-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi, manajemen ASN,
pelayanan publik, dan whole of government pada unit kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini, antara lain:
1. Kegiatan telah dilaksanakan berjumlah 6 kegiatan sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah dibuat.
2. Aktualisasi dilaksanakan di kelas VII UPTD SMP Negeri 1 Bumi Nabung.
3. Aktualisasi dilaksanakan dari tanggal 5 Agustus 2019 sampai dengan tanggal
13 September 2019.
4. Kegiatan yang tertera dalam rancangan aktualisasi menerapkan nilai-nilai
dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA); nilai peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, yaitu
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment; serta Visi Misi
Organisasi.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

1. Profil Organisasi

SMP Negeri 1 Bumi Nabung merupakan salah satu Sekolah Menengah


Pertama Negeri yang terletak di Jl. Abung Kiwang, Desa Bumi Nabung Ilir,
Kecamatan Bumi Nabung, Kabupaten Lampung Tengah. Pada tahun
pelajaran 2019/2020 SMPN 1 Bumi Nabung memiliki 34 peserta didik, 12
orang tenaga pendidik PNS, 4 orang tenaga pendidik non-PNS, 2 orang staf
PNS, dan 1 orang staf non-PNS. Masa pendidikan sekolah di SMP Negeri 1
Bumi Nabung sama seperti SMP pada lainnya, yaitu dalam waktu tiga tahun
pelajaran, mulai dari kelas VII, VIII, dan IX.

Berbagai fasilitas dimiliki SMP Negeri 1 Bumi Nabung untuk menunjang


kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

1. Ruang Kelas
2. Perpustakaan
3. Laboratorium Sains
4. Laboratorium Komputer
5. Ruang Kepala Sekolah
6. Ruang Tata Usaha
7. Ruang Pendidik
8. Ruang Bimbingan Konseling
9. Dapur
10. Toilet
11. Lahan Tempat Parkir Motor
12. Lapangan Olahraga/Upacara

7
2. Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH KOMITE


Drs. Gusti Durmeyasa Saleh

WAKIL KEPALA SEKOLAH


Ibrahim Ilyas, S.Pd.

KA. TU

LABORATORIUM
Ruwah, S.Pd.

PERPUSTAKAAN
Nur Aenah, S.Ag.

PENDIDIK PET. KEPE- PET. PERLENG-


GAWAIAN KEUANGAN KAPAN

Keterangan:

Komand
Koordinasi

8
3. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

Visi SMP Negeri 1 Bumi Nabung ialah “Terwujudkan SMP Negeri 1 Bumi
Nabung Berprestasi, Beriman, Bertakwa”.

Misi SMP Negeri 1 Bumi Nabung antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme pendidik dan pegawai.

2. Menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.

3. Menganalisis hasil ujian peserta didik.


4. Melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang upaya
terselenggaranya pembelajaran yang berkualitas.

5. Meningkatkan intensitas kegiatan keagamaan.


6. Meningkatkan kreatifitas perkembangan peserta didik.
7. Meningkatkan hubungan yang armonis dengan orang tua peserta didik,
masyarakat, dan warga sekolah serta instansi terkait.
8. Melaksanakan kegiatan 7K (Ketakwaan, Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan) secara rutin.
9. Meningkatkan kesadaran peserta didik akan tanggung jawabnya.

4. Tugas dan Fungsi

Tugas dan Fungsi Pendidik Mata Pelajaran

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;


2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajartingkat sekolah dan nasional.
10. Membimbing pendidik pemula dalam program induksi.
11. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran.

Tugas tambahan:

1. Membantu pelaksanaan piket harian pendidik,


2. Melatih peserta didik untuk mengikuti lomba PBB peringatan HUT ke-74 RI di
Kecamatan Bumi Nabung, dan
3. Membina kegiatan Pramuka.

B. Analisis Isu

Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan kegiatan belajar peserta didik. Isu yang
didapatkan, yaitu sebagai berikut:

1. tingkat pemahaman ejaan bahasa Indonesia peserta didik rendah;


2. minat peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah; dan
3. kemampuan menulis peserta didik rendah

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Tidak semua isu bisa
dikategorikan menjadi isu aktual sehingga perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat
analisis kriteria isu menggunakan alat analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) sedangkan untuk menentukan kualitas isu menggunakan
alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Indikator AKPL, yaitu:

1. aktual : isu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di


masyarakat;
2. kekhalayakan : isu menyangkut hajat hidup orang banyak;
3. problematik : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin; dan
4. kelayakan : Isu masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

10
Tabel. 3 Analisis Isu AKPL
Isu
No. Isu A K P K
Terpilih
1. Tingkat Pemahaman Ejaan
Bahasa Indonesia Peserta √ √ √ √ √
Didik Rendah
2. Minat Peserta Didik terhadap
Mata Pelajaran Bahasa √ √ √ √ √
Indonesia Rendah
3. Kemampuan Menulis Peserta
√ √ √ √ √
Didik Rendah

Dari ketiga isu tersebut dilakukan analisis lanjutan untuk menentukan kualitas isu
dengan analisis USG. Indikator USG, antara lain:

1. urgency adalah seberapa mendesak itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi;
2. seriousness adalah seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan; dan
3. growth adalah seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel. 4 Analisis Isu USG

Kriteria

Total
No. Isu U S G
(1-5) (1-5) (1-5)

Tingkat Pemahaman Ejaan


14
1. Bahasa Indonesia Peserta Didik 4 5 5
(I)
Rendah

11
Minat Peserta Didik terhadap
12
2. Mata Pelajaran Bahasa 4 4 4
(II)
Indonesia Rendah
Kemampuan Menulis Peserta 11
3. 4 3 4
Didik Rendah (III)

Keterangan Urgency : Keterangan Serious : Keterangan Growth :


5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
5 : Sangat Mendesak
4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
4 : Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
3 : Cukup Mendesak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
2 : Tidak Mendesak Berpengaruh Berdampak

1 : Sangat Tidak
Mendesak

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG tersebut, maka isu
utama yang sekiranya perlu dicarikan solusinya ialah Tingkat Pemahaman Ejaan
Bahasa Indonesia Peserta Didik Rendah. Gagasan yang diusulkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut ialah Meningkatkan Pemahaman Ejaan
Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Make a Match dan
Pembiasaan Menulis Buku Harian untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Bahasa
Indonesia Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Bumi Nabung.

Berdasarkan analisis USG tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.


1. Urgency
Isu kurangnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) dilihat dari sisi urgency tergolong mendesak karena kurikulum
2013 menuntut peserta didik mampu memproduksi teks dengan kaidah
struktur dan kebahasaan yang benar. Kurikulum berbasis teks ini akan
menuntut keterampilan menulis peserta didik bahkan sampai di jenjang
menengah atas. Jika pemahaman ini tidak ditingkatkan sesegera mungkin
maka peserta didik harus mengulang pemahaman ini tiap kali harus

12
melakukan kegiatan menulis, baik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
maupun dalam kegiatan menulis ilmiah lainnya.
2. Seriosuness
Isu kurangnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) dilihat dari sisi seriousness tergolong sangat serius karena
EBI ialah pedoman penulisan ilmiah yang akan selalu menyertai peserta didik
baik dalam ranah pendidikan maupun ranah kedinasan yang bersifat ilmiah
lainnya. Jika pemahaman terhadap EBI ini dibiarkan pada tingkatan rendah
maka peserta didik berpotensi tak akan mampu memproduksi tulisan ilmiah
sesuai dengan kaidah yang benar tidak hanya saat mereka masih bersekolah
bahkan ketika mereka sudah berada di tengah masyarakat di masa depan.
3. Growth
Isu kurangnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) dilihat dari sisi growth tergolong sangat berdampak bagi
peserta didik sebagai penerus generasi bangsa. Pedoman EBI ini bukan
hanya digunakan peserta didik dalam menyelesaikan tugas memproduksi teks
dalam pelajaran Bahasa Indonesia tapi, juga harus digunakan dalam
dokumen-dokumen negara Indonesia. Kita dapat lihat keadaan saat ini masih
banyak dokumen-dokumen kenegaraan yang tidak sesuai dengan EBI.
Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat
memperbaiki keadaan ini sehingga perlu ada peningkatan pemahaman
terhadap EBI. Jika pemahaman EBI ini tidak dapat dikuasai peserta didik
maka potensi masalah ini berkembang akan lebih besar. Terlebih jika peserta
didik di masa depan bekerja dalam instansi-instansi pemerintah yang akan
selalu memproduksi dokumen kenegaraan. Karena tidak memahami
penggunaan EBI dengan benar, dokumen negara yang seharusnya dapat
menjadi contoh penggunaan EBI yang benar malah dapat dijadikan contoh
penggunaan EBI yang salah.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar dalam menjalankan profesinya
yang profesional dan berkarakter dalam melayani masyarakat. Terdapat lima
nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, naslonalisme, etika publik,

13
komitmen mutu, dan anti korupsi, yang disingkat menjadi ANEKA. Setiap nilai
dasar terdiri dari beberapa indikator. Penjelasan mengenai nilai dasar dan
indikatomya diuraikan sebagai berikut.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas mengacu
pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau tindakan
seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat
berupa reward dan punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh ASN akan
teruji ketika ASN tersebut mengalami permasalahan dalam transparansi dan
akses informasi, penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber daya
milik Negara, dan konflik kepentingan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama (Bovens 2007 dalam Kusumasari et al. 2015), yaitu:

a. untuk menyediakan kontrok demokratis (peran demokratis);


b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain integritas, tanggung


jawab, transparansi, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan
konsistensi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan
terkait implementasi nilai akuntabilitas.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap

14
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal
dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar
umat manusia.

Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara implisit
disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar, dan
kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa
asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13,
salah satu di antaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang
PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan negara di atas
segalanya. PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang
pada prinsip adil dan netrai. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah
satu kelompok atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus objektif,
jujur, dan transparan.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai "the dicipline
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara
lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai "an
idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of
life of a group of people". Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan
hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Dengan demikian, etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Selain itu ada tiga fokus utama dalam
pelayanan publik, yaitu:

a. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;

15
b. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan
c. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.

Sedangkan indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:


a. memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
i. mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerjasama;
j. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
k. mendorong kesetaraan daiam pekerjaan; dan
l. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya
paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula
lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai
permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri
pasar, maka kepuasan konsumen lebih dititik beratkan pada aspek mutu
(kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli. Goetsch and Davis

16
(2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu yang dapat diterima
secara universal, namun mereka telah merumuskan pengertian mutu sebagai
berikut “Quality is a dynamic state associated with products, services, people,
processes, and environments that meets or exceeds expectation.” Menurut
definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Komitmen mutu terkait dengan efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu.Menurut Yunarsih dan Taufiq (2015) terdapat enam pilar komitmen
mutu, yaitu:

1. efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu;


2. nilai-nilai dasar orientasi mutu;
3. pendidikan inovatif daiam penyelenggaraan pemerintahan;
4. membangun komitmen mutu daiam penyelenggaraan pemerintahan;
5. berpikir kreatif; dan
6. membangun komitmen mutu melalui inovasi.

Prinsip yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain efektivitas,


efisiensi, menjaga mutu, dan inovasi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai komitmen mutu.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya
adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. Setiap negara mempunyai
undang-undang yang berbeda terkait dengan TIN DAK PI DANA KORUPSI .
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari:
a. kerugian keuangan negara,
b. suap-menyuap,

17
c. pemerasan,
d. perbuatan curang,
e. penggelapan dalam jabatan,
f. benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. gratifikasi.

Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal
1 Ayat 1 Sub c UU No.3/71). Indikator-indikator yang dapat mencerminkan
anti korupsi, sebagai berikut :
a. kejujuran,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani, dan
i. adil.

6. Whole of Government

Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya koiaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalm ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. WOG dapat juga disebut sebagai pendekatan integrasi,
yakni pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan terkait dengan
urusan-urusan yang relevan. WOG memiliki kata kunci yang dapat menjadi
indikator. Kata kunci tersebut antara lain yaitu sebagai berikut.

a. Ling (2002) menjelaskan bahwa WOG merupakan keseluruhan dari


berbagai respon akibat permasalahan yang berbeda antar sektor publik
dan berkeinginan untuk meningkatkan integrasi, koordinasi dan
kapasitas. Berdasarkan definisi tersebut, kata kunci dalam WOG adalah
integritas, koordinasi, dan kapasitas.

18
b. Shergol & others (2004) menjelaskan bahwa WOG menunjukkan
lembaga pelayanan publik yang bekerja lintas batas untuk mencapai
tujuan bersama dalam integrasi pemerintahan yang terpadu sebagai
respon dari isu tertentu, mereka dapat fokus pada pengembangan
kebijakan, program manajemen dan pemberian pelayanan. Kata kunci
WOG dalam definisi ini adalah lembagapelayanan publik, lintas batas,
tujuan bersama, sebuah respon pemerintah, terpadu, satu masalah.
c. USIP menjelaskan bahwa WOG merupakan pendekatan yang
mengintegrasikan upaya kolabortif dari lembaga-lembaga pemerintahan
untuk mencapai tujuan bersama, disebut juga pendekatan integrasi yakni
bentuk upaya dan kerjasama antar pihak terkait, pemerintah dan lainnya.
Kata kunci WOG dalam definisi ini adalah upaya kolaboratif, tujuan
bersama, kerjasama.

7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Sementara menurut UU No. 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang dan jasa yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Pelayanan publik memiliki tiga unsur, di antaranya sebagai berikut.

a. Unsur pertama, setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga


independen yang dibentuk berdasarkan UU untuk kegiatan publik, dan
badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik.
b. Unsur kedua, orang, masyarakat, atau organisasi yang berkepentingan
atau yang membutuhkan layanan (penerima layanan).
c. Unsur ketiga, kepuasan pelanggan menerima layanan perlu diperhatikan

19
penyelenggara (pemerintah) agar pelayanan yang diberikan dapat
memuaskan pelanggan.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima, yaitu:
a. partisipatif,
b. transparan,
c. responsif,
d. tidak diskriminatif,
e. mudah dan murah,
f. efektif dan efislen,
g. aksesibel,
h. akuntabel,dan
i. berkeadilan.

8. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas: 1)
Pegawai Negeri Sipil (ASN); 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK); Selanjutnya ASN memuliki fungsi sebagai berikut:

a. pelaksana kebijakan publik;


b. pelayanan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.

Sementara itu, ASN juga bertugas untuk:


a. melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pengelolaan atau Manajemen ASN sebagai SDM dilakukan untuk


mendapatkan profit pegawai yang produktif, efektif, dan efisien. Pengelolaan
tersebut dikenal dengan sistem merit, yakni berdasarkan pada obyektifitas

20
berdasarkan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan, dan juga keterampilan.
Dalam UU ASN pun ditekankan untuk menerapkan sistem merit. Pasal 55
menyebutkan bahwa manajemen ASN meliputi penyusunan danpenetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir,
promoso, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari tua, dan perlindungan.

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Unit Kerja : UPTD SMP NEGERI 1 BUMI NABUNG


Identifikasi Isu : 1. Tingkat Pemahaman Ejaan Bahasa Indonesia
Peserta Didik Rendah
2. Minat Peserta Didik terhadap Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Rendah
3. Kemampuan Menulis Peserta Didik Rendah

Isu yang Diangkat : Tingkat Pemahaman Ejaan Bahasa Indonesia


Peserta Didik Masih Rendah
Gagasan Penyelesaian Isu : Penggunaan Model Pembelajaran Make a
Match dan Pembiasan Menulis Buku Harian

22
A. Matriks Kegiatan
Konstribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
Terhadap Visi Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 6
1 Melakukan 1. Menghubungi 1. Notulen Akuntabilitas Membantu Konsultasi bersama
koordinasi Kepala UPTD Hasil Dengan mengikuti kaidah mewujudkan Misi mentor dapat
dengan SMP Negeri 1 Koordinasi sehingga dapat Kabupaten Lampung meningkatkan kualitas
Kepala UPTD Bumi Nabung 2. Dokument dipertanggungjawab-kan. Tengah untuk perencanaan lebih baik.
SMP Negeri 1 2. Menemui Kepala asi meningkatkan Hal ini mendukung misi
Bumi Nabung UPTD SMP Nasionalisme pembangunan sekolah untuk
terkait dengan Negeri 1 Bumi Memiliki nilai nasionalisme, masyarakat melalui melaksanakan kegiatan
pelakanaan Nabung Terkait yaitu bermusyawarah dengan penyelenggaraan 7K, yaitu kekeluargaan
kegiatan. dengan Kegiatan atasan untuk membantu pendidikan yang yang berarti saling asuh
yang akan melaksanakan kegiatan. prima. antara pimpinan dan
Dilaksanakan pegawai.
3. Melaksanakan Etika Publik
Arahan yang Melakukan konsultasi dengan
Diberikan oleh mentor secara sopan dan
Kepala UPTD ramah.
SMP Negeri 1
Bumi Nabung Komitmen Mutu

23
Koordinasi menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.

Anti Korupsi
Tidak menambah dan
mengurangi waktu yang
diberikan.

WOG
Koordinasi antara atasan dan
bawahan merupakan bentuk
kolaborasi.

Manajemen ASN
Koordinasi perencanaan
kegiatan dengan kepala sekolah
merupakan bentuk perencanaan
demi terlaksananya kegiatan
dengan tujuan yang ingin
dicapai. Hal ini sesuai dengan
peran ASN sebagai perencana
tugas umum pemerintahan.

24
Pelayan Publik
Koordinasi dengan kepala
sekolah ialah bentuk
penyelenggaraan pelayanan
publik yang melibatkan pihak
lain untuk merencanakan suatu
kegiatan.

2 Merancang 1. Mengisi Identitas RPP Akuntabilitas Membantu Merancang rencana


Rencana Sekolah, Identitas Perancangan RPP dibuat mewujudkan Misi pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan Mata Pelajaran, dengan benar sesuai dengan Kabupaten Lampung dapat mempermudah
Pembelajaran Kelas/Semester, pedoman penyusunan RPP dan Tengah untuk pendidik dalam
Materi Pokok, dan persetujuan atasan sehingga meningkatkan pembelajaran untuk
Alokasi Waktu dapat dipertanggung-jawabkan. pembangunan mencapai tujuan
2. Mencantumkan masyarakat melalui pembelajaran dengan baik.
Kompetensi Inti, Nasionalisme penyelenggaraan Hal ini mendukung
Kompetensi Dilaksanakan dengan penuh pendidikan yang mewujudkan misi sekolah
Dasar, dan semangat untuk kepentingan prima. untuk meningkatkan
Indikator peserta didik. kemampuan
Pencapaian profesionalisme pendidik
Kompetensi Etika Publik dan pegawai.
3. Mencantumkan Perancangan RPP secara
Tujuan professional sesuai dengan
Pembelajaran

25
4. Mencantumkan prinsip keahlian.
Materi
Pembelajaran Komitmen Mutu
5. Memilih Metode Dilaksanakan secara efektif dan
pembelajaran. efisien
6. Memilih Media, menggunakan inovasi model
Alat, dan Sumber pembelajaran
Belajar
7. Menyusun Anti Korupsi
Langkah-Langkah Dikerjakan secara mandiri.
Pembelajaran
Menyusun WOG
Penilaian Koordinasi antara atasan dan
Pembelajaran bawahan dalam pembuatan
rancangan pembelajaran
merupakan bentuk kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan RPP merupakan
salah satu kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013. Hal ini
berarti melaksanakan kebijakan
publik.

26
Pelayan Publik
Perencanaan pembelajaran
merupakan bentuk prinsip
pelayanan publik, yaitu efektif
dan efisien yang berarti usaha
untuk mewujudkan ketercapaian
pembelajaran, dan akuntabel
yang berarti dapat
dipertanggung-jawabkan dalam
bentuk kegiatan pembelajaran
yang diimplementasikan.
3. Menyiapkan 1. Menyiapkan Alat Media Akuntabilitas Membantu Membuat media
Media dan Bahan Berupa Pembelajaran Media yang dibuat dapat mewujudkan Misi pembelajaran dapat
Pembelajaran Gunting, Kertas Kartu Kata dipertanggung-jawabkan karena Kabupaten Lampung mempermudah pendidik
Kartu Kata Karton, Spidol, dan sesuai dengan kepentingan Tengah untuk dalam menyampaikan
Penggaris peserta didik. meningkatkan materi pembelajaran. Hal
2. Mendaftar Kata pembangunan ini mendukung
yang Dituliskan Nasionalisme masyarakat melalui mewujudkan misi sekolah
pada Kartu Kata Dilaksanakan dengan penuh penyelenggaraan untuk meningkatkan
3. Memotong Kertas semangat untuk kepentingan pendidikan yang kemampuan
Karton Sama peserta didik. prima. profesionalisme pendidik
Besar dan pegawai.

27
4. Menuliskan Daftar Etika Publik
Kata ke dalam Dilaksanakan sebagai wujud
Kartu dari memberikan pelayan publik
yang berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen melakukan yang
terbaik sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media dibuat secara mandiri.

WOG
Pembuatan media berkonsultasi
dengan guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang merupakan
kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan Media
pembelajaran merupakan salah
satu kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013. Hal ini

28
berarti pendidik melaksanakan
kebijakan publik.

Pelayanan Publik
Pembuatan media
pembelajaran kartu kata ialah
media yang murah dan mudah
dibuat.

4 Menyusun Alat 1. Menentukan Lembar Soal Akuntabilitas Menyusun soal dapat Menyusun soal dapat
Ukur Tujuan Tes Soal yang dibuat dapat mempermudah mempermudah pendidik
Pembelajaran 2. Menentukan Jenis dipertanggung-jawabkan karena pendidik mengukur mengukur kemampuan
dan Bentuk Soal sesuai dengan kepentingan kemampuan dan hasil dan hasil belajar peserta
3. Menulis Butir Soal peserta didik. belajar peserta didik. didik. Hal ini mendukung
4. Merakit Soal Hal ini mendukung misi sekolah untuk
Menjadi Nasionalisme misi sekolah untuk meningkatkan kemampuan
Perangkat Tes Dilaksanakan dengan penuh meningkatkan profesionalisme pendidik
semangat untuk kepentingan kemampuan dan pegawai.
peserta didik. profesionalisme
pendidik dan pegawai.
Etika Publik
Dilaksanakan sebagai wujud
dari memberikan pelayan publik

29
yang berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen melakukan yang
terbaik sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media Sosial dibuat secara
mandiri.

WOG
Pembuatan soal berkonsultasi
dengan guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang merupakan
kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan soal merupakan
salah satu kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013. Hal ini
berarti pendidik melaksanakan

30
kebijakan publik.

Pelayanan Publik
Pembuatan soal bersifat efektif
dan efisien guna mewujudkan
tujuan pembelajaran.

5 Melaksanakan Melaksanakan 1. Buku Akuntabilitas Membantu Melaksanakan kegiatan


Kegiatan Pembelajaran Sesuai Harian Pembelajaran dilaksanakan mewujudkan Misi pembelajaran merupakan
Pembelajaran dengan RPP Peserta dengan benar sesuai rencana Kabupaten Lampung implementasi pendidik
dengan Model 1. Memberi Waktu Didik yang telah disetujui atasan Tengah untuk setelah membuat
Make a Match pada Peserta Didik 2. Soal yang sehingga dapat dipertanggung- meningkatkan rancangan pembelajaran.
Menulis Buku Telah Diisi jawabkan. pembangunan Model Make a Match
Harian sekaligus oleh masyarakat melalui diharapkan dapat
Memeriksa Peserta Nasionalisme penyelenggaraan membantu peserta didik
Kehadiran Peserta Didik Bersikap adil dan tidak pendidikan yang belajar lebih aktif dan
Didik 3. Dokumen membeda- bedakan latar prima. kondusif. Hal ini
2. Meminta Salah Kegiatan belakang suku dan agama mendukung misi sekolah
Satu Peserta Didik peserta didik. untuk meningkatkan
untuk Memimpin kemampuan
Penyanyian Lagu Etika Publik profesionalisme pendidik
Indonesia Raya Sopan dan ramah kepada dan pegawai, serta
3. Menyampaikan seluruh peserta didik. menciptakan situasi belajar
Tujuan

31
Pembelajaran mengajar yang kondusif.
4. Melakukan Tanya Komitmen Mutu
Jawab terkait Dilaksanakan secara efektif dan
Materi yang akan efisien menggunakan inovasi
Dipelajari media pembelajaran.
5. Membentuk
Kelompok untuk Anti Korupsi
Saling Tidak mengurangi atau
Mencocokkan menambah
Kartu Kata waktu yang disetujui atasan.
6. Pendidik
Menjelaskan WOG
Materi Kegiatan pembelajaran melibat
7. Pendidik Bersama berbagai macam kegiatan yang
Peserta Didik melibatkan kolaborasi antara
Melakukan pendidik dan peserta didik.
Refleksi
8. Pendidik Pelayanan Publik
Memberikan Soal Kegiatan Pembelajaran
pada Peserta Didik melibatkan pembentukan
untuk Mengukur kelompok secara heterogen
Kemampuan Hasil yang berarti tidak diskriminatif.
Belajarnya
Manajemen ASN

32
Kegiatan pembelajaran
melibatkan partisipasi seluruh
peserta didik untuk saling
bekerja sama yang berarti
memenuhi tugas ASN sebagai
perekat pemersatu bangsa.

6 Membuat 1. Menyiapkan soal 1. Dokumen Akuntabilitas Membantu Evaluasi dan laporan


Evaluasi dan yang Sudah Diisi Hasil Data laporan dapat mewujudkan Misi pelaksanaan pembelajaran
Laporan oleh Peserta Didik Pengisian dipertanggungjawabkan Kabupaten Lampung membantu pendidik untuk
Pelaksanaan 2. Menganalisis Hasil Soal Tengah untuk mengetahui tingkat
Pembelajaran Belajar Peserta Peserta Nasionalisme meningkatkan pemahaman peserta didik
Didik Didik Dilakukan dengan sungguh- pembangunan dan meningkatkan kualitas
3. Melaksanakan 2. Dokumen sungguh demi kepentingan masyarakat melalui mengajar di kelas pada
Evaluasi Kegiatan Hasil peserta didik. penyelenggaraan pembelajaran berikutnya.
Pembelajaran Analisis pen-didikan yang Hal ini mendukung misi
4. Melaporkan Hasil Belajar Etika Publik prima. sekolah untuk
Belajar Peserta Peserta Evaluasi dilakukan dengan menganalisis hasil ujian
Didik Pada Atasan Didik profesional dan tidak memihak peserta didik dan
3. Buku antara peserta didik yang satu meningkatkan kemampuan
Harian dengan yang satu. profesionalisme pendidik
Peserta dan pegawai.
Didik Komitmen Mutu
Selama 3 Laporan dibuat dengan efektif

33
Kali dan efisien.
Pertemuan
4. Dokumen Anti Korupsi
Hasil Menghindari segala bentuk
Evaluasi kecurangan data evaluasi
Kegiatan kegiatan.

WOG
Kegiatan evaluasi dan
pelaporan kegiatan
pembelajaran dilaporkan pada
kepala sekolah yang berarti
bentuk kolaborasi antara
pendidik dan kepala sekolah.

Pelayanan Publik
Evaluasi dan laporan kegiatan
pembelajaran dilaporkan secara
transparan baik kepada peserta
didik maupun kepala sekolah.

Manajemen ASN
Evaluasi dan pelaporan
pembelajaran merupakan salah

34
satu petunjuk teknis fungsional
guru yang berarti telah
melaksanakan kebijakan publik.

35
B. Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Agustus September


5 6 7 8 9 10 11 12 1 14 15 16 17 1 19 20 21 22 23 2 25 26 27 28 2 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 8 4 9

1. Melakukan
wawancara
dengan pihak
sekolah dalam
melaksanakan
kegiatan.
2. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran.
3. Membuat
Media Kartu
Kata.
4. Menyusun
Soal Pretest
dan Post Test
5. Melaksanakan
Kegiatan
Pembelajaran
Model Make a
Match
6. Membuat
Evaluasi dan
Laporan
Pembelajarann

36
BAB IV
PENCAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan 1. Melakukan wawancara dengan Kepala UPTD SMPN 1 Bumi Nabung

Tanggal 7 Agustus 2019


Lampiran
foto
kegiatan

Gambar 1 Konsultasi dengan Kepala Sekolah sebelum


melakukan kegiatan

Tahapan 1. Menghubungi Kepala UPTD SMP Negeri 1 Bumi Nabung


Kegiatan 2. Menemui Kepala UPTD SMP Negeri 1 Bumi Nabung Terkait
dengan Kegiatan yang akan Dilaksanakan
3. Melaksanakan Arahan yang Diberikan oleh Kepala UPTD
SMP Negeri 1 Bumi Nabung
Keterkaitan Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam
dengan upaya meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia
Nilai-Nilai siswa dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk

37
Dasar ASN menumbuhkan cinta bahasa Indonesia, maka dalam
pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan nilai-nilai dasar
ASN, yaitu sebagai berikut.
Akuntabilitas
Dengan mengikuti kaidah sehingga dapat dipertanggungjawab-
kan.

Nasionalisme
Memiliki nilai nasionalisme, yaitu bermusyawarah dengan atasan
untuk membantu melaksanakan kegiatan.

Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan mentor secara sopan dan ramah.

Komitmen Mutu
Koordinasi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Anti Korupsi
Tidak menambah dan mengurangi waktu yang diberikan.

WOG
Koordinasi antara atasan dan bawahan merupakan bentuk
kolaborasi.

Manajemen ASN
Koordinasi perencanaan kegiatan dengan kepala sekolah
merupakan bentuk perencanaan demi terlaksananya kegiatan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan peran
ASN sebagai perencana tugas umum pemerintahan.
Kontribusi Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk
Kegiatan meningkatkan pembangunan masyarakat melalui
Terhadap penyelenggaraan pendidikan yang prima.
Capaian Visi
Misi

38
Organisasi
Penguatan Konsultasi bersama mentor dapat meningkatkan kualitas
Nilai-Nilai perencanaan lebih baik. Hal ini mendukung misi sekolah untuk
Organisasi melaksanakan kegiatan 7K, yaitu kekeluargaan yang berarti saling
asuh antara pimpinan dan pegawai.

Kegiatan 2. Merancang Pelaksanaan Pembelajaran

Tanggal 8-10 Agustus 2019


Lampiran
foto kegiatan

Gambar 2 Analisis Materi Ejaan Bahasa Indonesia di kelas VII

Gambar 3
Rancangan Kegiatan Pembelajaran

39
Gambar 4 Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Tahapan 1. Mengisi Identitas Sekolah, Identitas Mata Pelajaran,
Kegiatan Kelas/Semester, Materi Pokok, dan Alokasi Waktu
2. Mencantumkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
4. Mencantumkan Materi Pembelajaran
5. Memilih Metode pembelajaran.
6. Memilih Media, Alat, dan Sumber Belajar
7. Menyusun Langkah-Langkah Pembelajaran Menyusun
Penilaian Pembelajaran
Keterkaitan Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam
dengan upaya meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia
Nilai-Nilai siswa dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk
Dasar ASN menumbuhkan cinta bahasa Indonesia, maka dalam
pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan nilai-nilai dasar
ASN, yaitu sebagai berikut.
Akuntabilitas
Perancangan RPP dibuat dengan benar sesuai dengan pedoman
penyusunan RPP dan persetujuan atasan sehingga dapat

40
dipertanggung-jawabkan.

Nasionalisme
Dilaksanakan dengan penuh semangat untuk kepentingan peserta
didik.

Etika Publik
Perancangan RPP secara professional sesuai dengan prinsip
keahlian.

Komitmen Mutu
Dilaksanakan secara efektif dan efisien
menggunakan inovasi model pembelajaran

Anti Korupsi
Dikerjakan secara mandiri.

WOG
Koordinasi antara atasan dan bawahan dalam pembuatan
rancangan pembelajaran merupakan bentuk kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan RPP merupakan salah satu kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013. Hal ini berarti melaksanakan kebijakan
publik.

Pelayan Publik
Perencanaan pembelajaran merupakan bentuk prinsip pelayanan
publik, yaitu efektif dan efisien yang berarti usaha untuk
mewujudkan ketercapaian pembelajaran, dan akuntabel yang
berarti dapat dipertanggung-jawabkan dalam bentuk kegiatan
pembelajaran yang diimplementasikan.
Kontribusi Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk
Kegiatan meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan

41
Terhadap pendidikan yang prima.
Capaian Visi
Misi
Organisasi
Penguatan Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dapat
Nilai-Nilai mempermudah pendidik dalam pembelajaran untuk mencapai
Organisasi tujuan pembelajaran dengan baik. Hal ini mendukung mewujudkan
misi sekolah untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme
pendidik dan pegawai.

Kegiatan 3. Menyiapkan Media Pembelajaran Kartu Kata

Tanggal 12-16 Agustus 2019


Lampiran
foto
kegiatan

Gambar 5
Menyiapkan Bahan Pembuatan Media Pembelajaran

42
Gambar 6
Bentuk Kartu Kata Media
Pembelajaran Imbuhan meN-

Gambar 7 Membuat Media Pembelajaran

43
Gambar 8 Bentuk Kartu Penggunaan Huruf Kapital
Tahapan 1. Menyiapkan Alat dan Bahan Berupa Gunting, Kertas Karton,
Kegiatan Spidol, dan Penggaris
2. Mendaftar Kata yang Dituliskan pada Kartu Kata
3. Memotong Kertas Karton Sama Besar
4. Menuliskan Daftar Kata ke dalam Kartu
Keterkait Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam upaya
an meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia siswa dengan
dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk menumbuhkan cinta
Nilai-Nilai bahasa Indonesia, maka dalam pelaksanaannya perlu
Dasar diselaraskan dengan nilai-nilai dasar ASN, yaitu sebagai berikut.
ASN Akuntabilitas
Media yang dibuat dapat dipertanggung-jawabkan karena sesuai
dengan kepentingan peserta didik.

Nasionalisme
Dilaksanakan dengan penuh semangat untuk kepentingan peserta
didik.

Etika Publik

44
Dilaksanakan sebagai wujud dari memberikan pelayan publik yang
berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen melakukan yang terbaik sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media dibuat secara mandiri.

WOG
Pembuatan media berkonsultasi dengan guru bahasa Indonesia lain di
sekolah yang merupakan kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan Media pembelajaran merupakan salah satu kebijakan
pemerintah dalam Kurikulum 2013. Hal ini berarti pendidik
melaksanakan kebijakan publik.

Pelayanan Publik
Pembuatan media pembelajaran kartu kata ialah media yang murah
dan mudah dibuat.
Kontribus Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk
i meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan
Kegiatan pendidikan yang prima.
Terhadap
Capaian
Visi Misi
Organisa
si
Penguata Membuat media pembelajaran dapat mempermudah pendidik dalam
n Nilai- menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini mendukung mewujudkan
Nilai misi sekolah untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme
Organisa pendidik dan pegawai.

45
si
Kegiatan 4. Menyusun Alat Ukur Pembelajaran

Tanggal 19-21 Agustus 2019


Lampiran
foto
kegiatan

Gambar 9 Guru Membuat Soal

Gambar 10 Bentuk Soal

Tahapan 1. Menentukan Tujuan Tes


Kegiatan 2. Menentukan Jenis dan Bentuk Soal

46
3. Menulis Butir Soal
4. Merakit Soal Menjadi Perangkat Tes
Keterkaita Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam upaya
n dengan meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia siswa
Nilai-Nilai dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk menumbuhkan
Dasar cinta bahasa Indonesia, maka dalam pelaksanaannya perlu
ASN diselaraskan dengan nilai-nilai dasar ASN, yaitu sebagai berikut.
Akuntabilitas
Soal yang dibuat dapat dipertanggung-jawabkan karena sesuai
dengan kepentingan peserta didik.

Nasionalisme
Dilaksanakan dengan penuh semangat untuk kepentingan peserta
didik.

Etika Publik
Dilaksanakan sebagai wujud dari memberikan pelayan publik yang
berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen melakukan yang terbaik sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media Sosial dibuat secara mandiri.

WOG
Pembuatan soal berkonsultasi dengan guru bahasa Indonesia lain di
sekolah yang merupakan kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan soal merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam
Kurikulum 2013. Hal ini berarti pendidik melaksanakan kebijakan
publik.

47
Pelayanan Publik
Pembuatan soal bersifat efektif dan efisien guna mewujudkan
tujuan pembelajaran.
Kontribusi Menyusun soal dapat mempermudah pendidik mengukur kemampuan
Kegiatan dan hasil belajar peserta didik. Hal ini mendukung misi sekolah untuk
Terhadap meningkatkan kemampuan profesionalisme pendidik dan pegawai.
Capaian
Visi Misi
Organisas
i
Penguata Menyusun soal dapat mempermudah pendidik mengukur kemampuan
n Nilai- dan hasil belajar peserta didik. Hal ini mendukung misi sekolah untuk
Nilai meningkatkan kemampuan profesionalisme pendidik dan pegawai.
Organisas
i

Kegiatan 5. Melaksanakan Pembelajaran Model Make a Match

Tanggal 21 Agustus, 26 Agustus, 28 Agustus, 2 September, dan 9 September


2019
Lampiran
foto
kegiatan

48
Gambar 11 Peserta Didik Melakukan Pembiasaan Menulis
dengan Menulis Buku Harian

Gambar 12 Siswa Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sebelum


Belajar

49
Gambar 13 Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

50
Gambar 14 Guru Menjelaskan Teknis Pembelajaran

Gambar 15 Siswa Menerima Kartu Kata dan Berdiskusi

51
52
Gambar 16 Siswa Mencocokkan Kartu Kata

Gambar 17 Siswa Berkelompok Sesuai dengan Kartu Huruf yang


Didapat

Gambar 18 Siswa Mencari Pasangan Huruf yang Didapat

53
Gambar 19 Siswa Mempresentasikan Huruf yang Didapat

54
Gambar 20 Siswa Mengerjakan Soal
Tahapan Melaksanakan Pembelajaran Sesuai dengan RPP
Kegiatan 1. Memberi Waktu pada Peserta Didik Menulis Buku Harian
sekaligus Memeriksa Kehadiran Peserta Didik
2. Meminta Salah Satu Peserta Didik untuk Memimpin Penyanyian
Lagu Indonesia Raya
3. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
4. Melakukan Tanya Jawab terkait Materi yang akan Dipelajari
5. Membentuk Kelompok untuk Saling Mencocokkan Kartu Kata
6. Pendidik Menjelaskan Materi
7. Pendidik Bersama Peserta Didik Melakukan Refleksi

55
8. Pendidik Memberikan Soal pada Peserta Didik untuk Mengukur
Kemampuan Hasil Belajarnya
Keterkaita Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam upaya
n dengan meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia siswa
Nilai-Nilai dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk
Dasar menumbuhkan cinta bahasa Indonesia, maka dalam
ASN pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan nilai-nilai dasar ASN,
yaitu sebagai berikut.
Akuntabilitas
Pembelajaran dilaksanakan dengan benar sesuai rencana yang telah
disetujui atasan sehingga dapat dipertanggung-jawabkan.

Nasionalisme
Bersikap adil dan tidak membeda- bedakan latar belakang suku dan
agama peserta didik.

Etika Publik
Sopan dan ramah kepada seluruh peserta didik.

Komitmen Mutu
Dilaksanakan secara efektif dan efisien menggunakan inovasi media
pembelajaran.

Anti Korupsi
Tidak mengurangi atau menambah
waktu yang disetujui atasan.

WOG
Kegiatan pembelajaran melibat berbagai macam kegiatan yang
melibatkan kolaborasi antara pendidik dan peserta didik.

Pelayanan Publik
Kegiatan Pembelajaran melibatkan pembentukan kelompok secara

56
heterogen yang berarti tidak diskriminatif.

Manajemen ASN
Kegiatan pembelajaran melibatkan partisipasi seluruh peserta didik
untuk saling bekerja sama yang berarti memenuhi tugas ASN
sebagai perekat pemersatu bangsa.
Kontribusi Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk
Kegiatan meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan
Terhadap pendidikan yang prima.
Capaian
Visi Misi
Organisasi
Penguata Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan implementasi
n Nilai- pendidik setelah membuat rancangan pembelajaran. Model Make a
Nilai Match diharapkan dapat membantu peserta didik belajar lebih aktif
Organisasi dan kondusif. Hal ini mendukung misi sekolah untuk meningkatkan
kemampuan profesionalisme pendidik dan pegawai, serta
menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.

Kegiatan 6. Membuat Evaluasi dan Laporan Pelaksanaan Pembelajaran

Tanggal 10-13 September 2019


Lampiran
foto kegiatan

Gambar 21 Melaporkan Hasil Belajar pada Kepala Sekolah


Tahapan 1. Menyiapkan soal yang Sudah Diisi oleh Peserta Didik
Kegiatan 2. Menganalisis Hasil Belajar Peserta Didik

57
3. Melaksanakan Evaluasi Kegiatan Pembelajaran
4. Melaporkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Atasan
Keterkaitan Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam
dengan upaya meningkatkan pemahaman ejaan bahasa indonesia
Nilai-Nilai siswa dengan Model Pembelajaran Make a Match untuk
Dasar ASN menumbuhkan cinta bahasa Indonesia, maka dalam
pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan nilai-nilai dasar
ASN, yaitu sebagai berikut.

Akuntabilitas
Data laporan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Dilakukan dengan sungguh-sungguh demi kepentingan peserta
didik.

Etika Publik
Evaluasi dilakukan dengan profesional dan tidak memihak antara
peserta didik yang satu dengan yang satu.

Komitmen Mutu
Laporan dibuat dengan efektif dan efisien.

Anti Korupsi
Menghindari segala bentuk kecurangan data evaluasi kegiatan.

WOG
Kegiatan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembelajaran
dilaporkan pada kepala sekolah yang berarti bentuk kolaborasi
antara pendidik dan kepala sekolah.

Pelayanan Publik
Evaluasi dan laporan kegiatan pembelajaran dilaporkan secara
transparan baik kepada peserta didik maupun kepala sekolah.

58
Manajemen ASN
Evaluasi dan pelaporan pembelajaran merupakan salah satu
petunjuk teknis fungsional guru yang berarti telah melaksanakan
kebijakan publik.
Kontribusi Membantu mewujudkan Misi Kabupaten Lampung Tengah untuk
Kegiatan meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan
Terhadap pendidikan yang prima.
Capaian Visi
Misi
Organisasi
Penguatan Evaluasi dan laporan pelaksanaan pembelajaran membantu
Nilai-Nilai pendidik untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dan
Organisasi meningkatkan kualitas mengajar di kelas pada pembelajaran
berikutnya. Hal ini mendukung misi sekolah untuk menganalisis
hasil ujian peserta didik dan meningkatkan kemampuan
profesionalisme pendidik dan pegawai.

59
4.2 Pencapaian Aktualisasi
Presen-
Waktu Konstribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai tase
Pelaksa- Output/ Terhadap Visi Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi Capaian
naan Hasil Organisasi
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Melakukan 7 1. Menghubungi 1. Notulen Akuntabilitas Membantu Konsultasi bersama 100%
koordinasi Agustus Kepala UPTD Hasil Dengan mengikuti mewujudkan Misi mentor dapat
dengan 2019 SMP Negeri 1 Koordi- kaidah sehingga dapat Kabupaten meningkatkan kualitas
Kepala UPTD Bumi Nabung nasi dipertanggungjawabkan Lampung Tengah perencanaan lebih
SMP Negeri 1 2. Menemui Kepala 2. Doku- . untuk baik. Hal ini
Bumi Nabung UPTD SMP mentasi meningkatkan mendukung misi
terkait dengan Negeri 1 Bumi Nasionalisme pembangunan sekolah untuk
pelakanaan Nabung Terkait Memiliki nilai masyarakat melalui melaksanakan
kegiatan. dengan Kegiatan nasionalisme, yaitu penyelenggaraan kegiatan 7K, yaitu
yang akan bermusyawarah dengan pendidikan yang kekeluargaan yang
Dilaksanakan atasan untuk membantu prima. berarti saling asuh
3. Melaksanakan melaksanakan kegiatan. antara pimpinan dan
Arahan yang pegawai.
Diberikan oleh Etika Publik
Kepala UPTD Melakukan konsultasi
SMP Negeri 1 dengan mentor secara
Bumi Nabung sopan dan ramah.

60
Komitmen Mutu
Koordinasi
menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti.

Anti Korupsi
Tidak menambah dan
mengurangi waktu yang
diberikan.

WOG
Koordinasi antara
atasan dan bawahan
merupakan bentuk
kolaborasi.

Manajemen ASN
Koordinasi perencanaan
kegiatan dengan kepala
sekolah merupakan
bentuk perencanaan
demi terlaksananya
kegiatan dengan tujuan

61
yang ingin dicapai. Hal
ini sesuai dengan peran
ASN sebagai perencana
tugas umum
pemerintahan.

Pelayan Publik
Koordinasi dengan
kepala sekolah ialah
bentuk
penyelenggaraan
pelayanan publik yang
melibatkan pihak lain
untuk merencanakan
suatu kegiatan.

2 Merancang 8-10 1. Mengisi Identitas RPP Akuntabilitas Membantu Merancang rencana 100%
Rencana Agustus Sekolah, Identitas Perancangan RPP mewujudkan Misi pelaksanaan
Pelaksanaan 2019 Mata Pelajaran, dibuat dengan benar Kabupaten pembelajaran dapat
Pembelajaran Kelas/Semester, sesuai dengan Lampung Tengah mempermudah
Materi Pokok, pedoman penyusunan untuk pendidik dalam
dan Alokasi RPP dan persetujuan meningkatkan pembelajaran untuk
Waktu atasan sehingga dapat pembangunan mencapai tujuan
2. Mencantumkan dipertanggung- masyarakat melalui pembelajaran dengan

62
Kompetensi Inti, jawabkan. penyelenggaraan baik. Hal ini
Kompetensi pendidikan yang mendukung
Dasar, dan Nasionalisme prima. mewujudkan misi
Indikator Dilaksanakan dengan sekolah untuk
Pencapaian penuh semangat untuk meningkatkan
Kompetensi kepentingan peserta kemampuan
3. Mencantumkan didik. profesionalisme
Tujuan pendidik dan pegawai.
Pembelajaran Etika Publik
4. Mencantumkan Perancangan RPP
Materi secara professional
Pembelajaran sesuai dengan prinsip
5. Memilih Metode keahlian.
pembelajaran.
6. Memilih Media,
Alat, dan Sumber Komitmen Mutu
Belajar Dilaksanakan secara
7. Menyusun efektif dan efisien
Langkah- menggunakan inovasi
Langkah model pembelajaran
Pembelajaran
Menyusun Anti Korupsi
Penilaian Dikerjakan secara
Pembelajaran

63
mandiri.

WOG
Koordinasi antara
atasan dan bawahan
dalam pembuatan
rancangan
pembelajaran
merupakan bentuk
kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan RPP
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Hal ini berarti
melaksanakan
kebijakan publik.

Pelayan Publik
Perencanaan
pembelajaran
merupakan bentuk

64
prinsip pelayanan
publik, yaitu efektif dan
efisien yang berarti
usaha untuk
mewujudkan
ketercapaian
pembelajaran, dan
akuntabel yang berarti
dapat dipertanggung-
jawabkan dalam bentuk
kegiatan pembelajaran
yang
diimplementasikan.

3. Menyiapkan 12-16 1. Menyiapkan Alat Media Akuntabilitas Membantu Membuat media 100%
Media Agustus dan Bahan Pembelajara Media yang dibuat mewujudkan Misi pembelajaran dapat
Pembelajaran 2019 Berupa Gunting, n Kartu Kata dapat dipertanggung- Kabupaten mempermudah
Kartu Kata Kertas Karton, jawabkan karena sesuai Lampung Tengah pendidik dalam
Spidol, dan dengan kepentingan untuk menyampaikan materi
Penggaris peserta didik. meningkatkan pembelajaran. Hal ini
2. Mendaftar Kata pembangunan mendukung
yang Dituliskan Nasionalisme masyarakat melalui mewujudkan misi
pada Kartu Kata Dilaksanakan dengan penyelenggaraan sekolah untuk
3. Memotong Kertas penuh semangat untuk pendidikan yang meningkatkan

65
Karton Sama kepentingan peserta prima. kemampuan
Besar didik. profesionalisme
4. Menuliskan Daftar pendidik dan pegawai.
Kata ke dalam Etika Publik
Kartu Dilaksanakan sebagai
wujud dari memberikan
pelayan publik yang
berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen
melakukan yang terbaik
sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media dibuat secara
mandiri.

WOG
Pembuatan media
berkonsultasi dengan
guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang

66
merupakan kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan Media
pembelajaran
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Hal ini berarti pendidik
melaksanakan
kebijakan publik.

Pelayanan Publik
Pembuatan media
pembelajaran kartu kata
ialah media yang murah
dan mudah dibuat.

4 Menyusun Alat 19-21 1. Menentukan Lembar Soal Akuntabilitas Menyusun soal Menyusun soal dapat 100%
Ukur Agustus Tujuan Tes Soal yang dibuat dapat dapat mempermudah
Pembelajaran 2019 2. Menentukan dipertanggung- mempermudah pendidik mengukur
Jenis dan Bentuk jawabkan karena sesuai pendidik mengukur kemampuan dan hasil
Soal dengan kepentingan kemampuan dan belajar peserta didik.
3. Menulis Butir peserta didik. hasil belajar Hal ini mendukung

67
Soal peserta didik. Hal misi sekolah untuk
4. Merakit Soal Nasionalisme ini mendukung misi meningkatkan
Menjadi Dilaksanakan dengan sekolah untuk kemampuan
Perangkat Tes penuh semangat untuk meningkatkan profesionalisme
kepentingan peserta kemampuan pendidik dan pegawai.
didik. profesionalisme
pendidik dan
Etika Publik pegawai.
Dilaksanakan sebagai
wujud dari memberikan
pelayan publik yang
berdaya guna.

Komitmen Mutu
Berkomitmen
melakukan yang terbaik
sesuai dengan materi
pembelajaran.

Anti Korupsi
Media Sosial dibuat
secara mandiri.

WOG

68
Pembuatan soal
berkonsultasi dengan
guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang
merupakan kolaborasi.

Manajemen ASN
Pembuatan soal
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Hal ini berarti pendidik
melaksanakan
kebijakan publik.

Pelayanan Publik
Pembuatan soal bersifat
efektif dan efisien guna
mewujudkan tujuan
pembelajaran.

5 Melaksanakan 21 1. Melaksanakan 4. Buku Akuntabilitas Membantu Melaksanakan 100%


Kegiatan Pembelajaran Harian Pembelajaran mewujudkan Misi kegiatan pembelajaran

69
Pembelajaran Agustus, Sesuai dengan Peserta dilaksanakan dengan Kabupaten merupakan
dengan Model 26 RPP Didik benar sesuai rencana Lampung Tengah implementasi pendidik
Make a Match Agustus, 2. Memberi Waktu 5. Soal yang yang telah disetujui untuk setelah membuat
pada Peserta Telah atasan sehingga dapat meningkatkan rancangan
28
Didik Menulis Diisi oleh dipertanggung- pembangunan pembelajaran. Model
Agustus,
Buku Harian Peserta jawabkan. masyarakat melalui Make a Match
2
sekaligus Didik penyelenggaraan diharapkan dapat
Septem-
Memeriksa 6. Dokumen Nasionalisme pendidikan yang membantu peserta
ber, dan Kehadiran Kegiatan Bersikap adil dan tidak prima. didik belajar lebih aktif
9 Peserta Didik membeda- bedakan dan kondusif. Hal ini
Septem- 3. Meminta Salah latar belakang suku dan mendukung misi
ber 2019 Satu Peserta agama peserta didik. sekolah untuk
Didik untuk meningkatkan
Memimpin Etika Publik kemampuan
Penyanyian Lagu Sopan dan ramah profesionalisme
Indonesia Raya kepada seluruh peserta pendidik dan pegawai,
4. Menyampaikan didik. serta menciptakan
Tujuan situasi belajar
Pembelajaran Komitmen Mutu mengajar yang
5. Melakukan Tanya Dilaksanakan secara kondusif.
Jawab terkait efektif dan efisien
Materi yang akan menggunakan inovasi
Dipelajari media pembelajaran.
6. Membentuk

70
Kelompok untuk
Saling Anti Korupsi
Mencocokkan Tidak mengurangi atau
Kartu Kata menambah
7. Pendidik waktu yang disetujui
Menjelaskan atasan.
Materi
8. Pendidik WOG
Bersama Peserta Kegiatan pembelajaran
Didik Melakukan melibat berbagai
Refleksi macam kegiatan yang
9. Pendidik melibatkan kolaborasi
Memberikan Soal antara pendidik dan
pada Peserta peserta didik.
Didik untuk
Mengukur Pelayanan Publik
Kemampuan Hasil Kegiatan Pembelajaran
Belajarnya melibatkan
pembentukan kelompok
secara heterogen yang
berarti tidak
diskriminatif.

71
Manajemen ASN
Kegiatan pembelajaran
melibatkan partisipasi
seluruh peserta didik
untuk saling bekerja
sama yang berarti
memenuhi tugas ASN
sebagai perekat
pemersatu bangsa.
6 Membuat 10-13 1. Menyiapkan soal 5. Dokumen Akuntabilitas Membantu Evaluasi dan laporan 100%
Evaluasi dan Septem- yang Sudah Diisi Hasil Data laporan dapat mewujudkan Misi pelaksanaan
Laporan ber 2019 oleh Peserta Pengisian dipertanggungjawabkan Kabupaten pembelajaran
Pelaksanaan Didik Soal Lampung Tengah membantu pendidik
Pembelajaran 2. Menganalisis Peserta Nasionalisme untuk untuk mengetahui
Hasil Belajar Didik Dilakukan dengan meningkatkan tingkat pemahaman
Peserta Didik 6. Dokumen sungguh-sungguh demi pembangunan peserta didik dan
3. Melaksanakan Hasil kepentingan peserta masyarakat melalui meningkatkan kualitas
Evaluasi Kegiatan Analisis didik. penyelenggaraan mengajar di kelas
Pembelajaran Belajar pen-didikan yang pada pembelajaran
4. Melaporkan Hasil Peserta Etika Publik prima. berikutnya. Hal ini
Belajar Peserta Didik Evaluasi dilakukan mendukung misi
Didik Pada Atasan 7. Buku dengan profesional dan sekolah untuk
Harian tidak memihak antara menganalisis hasil
Peserta peserta didik yang satu ujian peserta didik dan

72
Didik dengan yang satu. meningkatkan
Selama 3 kemampuan
Kali Komitmen Mutu profesionalisme
Pertemua Laporan dibuat dengan pendidik dan pegawai.
n efektif dan efisien.
8. Dokumen
Hasil Anti Korupsi
Evaluasi Menghindari segala
Kegiatan bentuk kecurangan data
evaluasi kegiatan.

WOG
Kegiatan evaluasi dan
pelaporan kegiatan
pembelajaran
dilaporkan pada kepala
sekolah yang berarti
bentuk kolaborasi
antara pendidik dan
kepala sekolah.

Pelayanan Publik
Evaluasi dan laporan
kegiatan pembelajaran

73
dilaporkan secara
transparan baik kepada
peserta didik maupun
kepala sekolah.

Manajemen ASN
Evaluasi dan pelaporan
pembelajaran
merupakan salah satu
petunjuk teknis
fungsional guru yang
berarti telah
melaksanakan
kebijakan publik.

74
4.3 Analisis Dampak

Kegiatan meningkatkan pemahaman ejaan bahasa Indonesia siswa dengan model


pembelajaran make a match untuk menumbuhkan cinta bahasa Indonesia ini telah
selesai dilaksanakan. Kegiatan ini memiliki dampak pada beberapa aspek sebagai
berikut.

1. Media Pembelajaran

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media pembelajaran kartu kata ini
lebih banyak memanfaatkan barang-barang bekas, seperti kardus bekas, kartu
undangan bekas, kertas bekas, dan kalender bekas sehingga media
pembelajaran dibuat dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu, media
pembelajaran seperti ini sangat cocok digunakan di SMP Negeri 1 Bumi Nabung
yang sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar belum cukup memadahi.
Pendidik dapat menggunakan media ini untuk seluruh materi pada pembelajaran
bahasa Indonesia tanpa terhambat dengan sarana dan prasarana yang tidak
disediakan di sekolah. Media seperti ini juga lebih menarik perhatian peserta
didik daripada buku yang tebal dan berlembar-lembar teks yang dapat membuat
peserta didik cepat bosan.

2. Kegiatan Menulis Buku Harian

Kegiatan menulis dalam buku harian sudah sangat lama ditinggalkan oleh anak-
anak pada zaman teknologi seperti sekarang. Anak-anak lebih banyak
menghabiskan waktu mencurahkan isi hati dalam sebuah gawai di media sosial
sedangkan pada peraturan di sekolah anak-anak tidak diizinkan membawa telfon
genggam. Buku harian dapat menggantikan gawai tersebut dan membantu
peserta didik terbiasa menulis. Pendidik pun dapat memantau perkembangan
pemahaman ejaan peserta didik melalui tulisan peserta didik di dalam buku
harian tersebut.

3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Pada awal pembelajaran peserta didik lebih banyak duduk sehingga suasana
kelas tidak bisa lebih hidup. Bila pendidik menyiapkan peserta didik untuk
menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya, dapat membantu peserta didik
kondusif sekaligus membangun semangat nasionalisme peserta didik. Salah satu
peserta didik yang ditunjuk menjadi dirigen akan melatih peserta didik lebih
berani tampil di depan teman-temannya.

4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran utama yang telah dilaksanakan dalam aktualisasi ini ialah
teknik permainan. Teknik ini menuntut keaktifan peserta didik. Tidak hanya untuk
peserta didik dengan kemampuan menerima materi pembelajaran yang lebih

75
baik saja, namun untuk seluruh peserta didik di dalam kelas. Selain itu, teknik ini
membutuhkan kerja kelompok lebih banyak sehingga membantu peserta didik
berbaur dengan peserta didik lain dengan kemampuan dan kepribadian yang
berbeda-beda.

Teknik permainan juga lebih mudah diikuti peserta didik pada jenjang SMP.
Peserta didik akan lebih merasa antusias mengikuti pembelajaran. Semangat
peserta didik untuk belajar akan terus ada dengan materi-materi pembelajaran
yang disajikan dalam permainan-permainan yang berbeda-beda tiap pertemuan.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat


membantu suasana pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menyenangkan
dan menyingkirkan paradigma tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang rumit
dan membosankan. Jika paradigma tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang
rumit dan membosankan ini berkurang bahkan hilang, maka anak bangsa akan lebih
mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan negara Indonesia.

76
BAB IV
SIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan aktualisasi telah


dilaksanakan di UPTD SMPN 1 Bumi Nabung pada bulan Agustus dan September.
Dalam hal ini, kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan meningkatkan
pemahaman ejaan bahasa Indonesia siswa dengan model pembalajaran make a
match untuk menumbuhkan cinta bahasa Indonesia dapat dilaksanakan sesuai
dengan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sehingga penulis menyimpulkan kegiatan
tersebut sangat baik dan bermanfaat untuk seorang ASN. Selain itu, kegiatan
tersebut dapat dilanjutkan sebagai pengembangan kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia di UPTD SMPN 1 Bumi Nabung.

4.2 Saran

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan aktualisasi hendaknya selalu menerapkan nilai-


nilai dasar ASN sebagai upaya diri untuk menanamkan nilai-nilai tersebut sejak awal
sehingga selanjutnya nilai-nilai tersebut mampu melekat dan diimplementasikan oleh
seorang ASN di dalam melaksanakn tugas yang telah diberikan.

77
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UU No. 20 tahun 2003 Bab I. Pasal 1 No.1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan


Dosen.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar


Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik.

78
LAMPIRAN

79
Lampiran 1. Notulen Hasil Konsultasi dengan Pembimbing

80
Lampiran 2. Analisis Materi Ejaan Bahasa Indonesia pada Kelas VII

81
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

82
Lampiran 4. Buku Harian Siswa

83
Lampiran 5. Media Pembelajaran

84
Lampiran 6. Tugas dan Hasil Tes Siswa

85
Lampiran 7. Hasil Evaluasi Pembelajaran

86
Lampiran 8. Catatan Bimbingan dengan Coach

87
Lampiran 9. Rencana Aksi Aktualisasi Nilai Dasar

RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR

Tahapan Teknik
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Aktualisasi

1 Bimbingan Cinta 1. Konsultasi Akuntabilitas Pelatihan


Bahasa Indonesia dengan Kegiatan ini akan dilaksanakan
Atasan sebagai tugas guru
2. Penyusunan melaksanakanbimbingan
Rencana kokukirukuler dalam rangka
Pelaksanaan meningkatkan kemampuan siswa
Bimbingan dalam bahasa Indonesia baik
3. Pembentukan untuk pelajaran bahasa
Kelompok Indonesia sendiri maupun
Bimbingan pelajaran lainnya.
4. Penyusunan
Jadwal Nasionalisme
Bimbingan Kegiatan ini dilaksanakan dalam
5. Persiapan rangka membantu siswa
Bahan memahami bahasa Indonesia
Bimbingan sebagai bahasa negara
6. Pelaksanaan Indonesia.
Bimbingan
7. Evaluasi Etika Publik
Bimbingan Kegiatan ini merupakan
keputusan untuk meningkatkan
pemahaman siswa dalam
menulis bahasa Indonesia
dengan benar yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip keahlian.

Komitmen Mutu
Kegiatan ini merupakan upaya
dalam rangka meningkatkan
mutu kerja guru sebagai sikap
tanggap menjalankan tugasnya
untuk membimbing siswa.

Anti Korupsi
Kegiatan ini dilaksanakan di luar
jam pelajaran sesuai dengan
kesepakatan siswa sehingga
tidak menganggu jam pelajaran
lain.

Whole of Government
Kegiatan ini dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari

88
kepala sekolah dan laporan guru
mata pelajaran lain terkait
kemampuan siswa dalam
menulis.

Manajemen ASN
Kegiatan ini merupakan wujud
pelayanan guru pada siswa
untuk meningkatkan kualitas
pemahaman siswa pada
kegiatan menulis.

Pelayanan Publik
Kegiatan ini dilaksanakan setelah
berdiskusi dengan siswa terkait
teknis dan waktu
pelaksanaannya.
2 Pelatihan Petugas 1. Konsultasi Akuntabiltas Pelatihan
Upacara Bendera pada Atasan Kegiatan ini merupakan wujud
2. Berkolaborasi sikap dan perilaku tanggap
dengan Guru seorang guru yang mampu
Lain melatih siswa dalam melatih
3. Penjadwalan disiplin, menumbuhkan jiwa
Petugas kepemimpinan, melatih
Upacara kekompakan dan kebersamaan,
Bendera pembiasaan berpenampilan rapi,
setiap Minggu dan menumbuhkan jiwa
4. Diskusi nasionalisme ketika menjadi
dengan Siswa petugas upacara. Hal ini
Terkait Teknis menunjukkan sikap dan perilaku
dan Jadwal seorang aparatur negara yang
Pelatihan dapat diandalkan.
5. Evaluasi
Kegiatan
Nasionalisme
Kegiatan upacara setiap hari
senin melatih siswa memiliki jiwa
nasionalisme dengan
mengenang perjuangan
pahlawan pada masa penjajahan
untuk memerdekakan Indonesia
ketika menjadi petugas upacara.

Etika Publik
Kegiatan ini melatih siswa
memahami nilai-nilai ideologi
negara dan tujuan bangsa
Indonesia ketika menjadi petugas
upacara bendera.

89
Komitmen Mutu
Kegiatan ini bertujuan
meningkatkan menumbuhkan
jiwa kepemimpinan siswa dan
meningkatkan kerja sama antar
guru yang membantu
melaksanakan kegiatan ini.
Pelatihan yang dilaksanakan tiap
minggu dengan mengoreksi
petugas pada pertemuan
sebelumnya juga merupakan
wujud upaya meningkatkan
kinerja tanpa cacat.

Anti Korupsi
Kegiatan ini dilaksanakan di luar
jam pelajaran sesusai dengan
kesapakatan siswa yang
bertugas.

World of Government
Kegiatan ini membutuhkan kerja
sama dengan guru lain untuk
melatih petugas yang memiliki
tugas berbeda-beda.

Manajemen ASN
Kegiatan ini merupakan wujud
upaya mepeerat persatuan dan
kesatuan siswa ketika menjadi
petugas upacara.

Pelayanan Publik
Kegiatan ini menuntut partisipasi
tidak hanya untuk seluruh siswa
tapi juga dari guru yang lain.
Selain itu, siswa yang akan
menjadi petugas upacara
merupakan siswa yang berbeda-
beda setiap minggunya sehingga
hal ini menghilangkan perilaku
diskirimantif guru pada siswa
tertentu.

90

Anda mungkin juga menyukai