Anda di halaman 1dari 129

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN BERBICARA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1
SERAWAI

DISUSUN OLEH :

SEPTERIA PERI, S.Pd


NIP 19890912 201902 2 004
NO ABSEN 29

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XVI


PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : OPTIMALISASI HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA POKOK BAHASAN
BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DISKUSI PADA SISWA
KELAS XI SMK NEGERI 1 SERAWAI

NAMA : SEPTERIA PERI, S.Pd.

PANGKAT/GOL. RUANG : IIIa / PENATA MUDA

NIP : 19890912 201902 2 004

NO DAFTAR HADIR : 29

JABATAN : GURU MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA

UNIT KERJA/INSTANSI : SMK NEGERI 1 SERAWAI

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2019
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat

Pontianak, 27 Mei 2019


Telah diperiksa/disetujui:
COACH, MENTOR,

Windy Prihastari, S.STP, M.Si. Stephanus Suryanto, S.P.


NIP. 19781028 199802 2 002 NIP. 19790626 200701 1 029
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Gusti Johan Idrus Nomor 12 (0561) 732078 (0561) 736190
website : http://www.bpsdm.kalbarprov.go.id
P ONTIANAK
Kode Pos 78121
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh delapan bulan Mei tahun Dua Ribu
Sembilan Belas, bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Barat Jalan Gusti Johan Idrus Nomor 12 Pontianak, telah
dilaksanakan Seminar Laporan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XVI Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2019, sebagai berikut :
Na m a : Septeria Peri, S.Pd
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / IIIa
NIP : 19890912 201902 2 004
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Serawai
Mentor : Stephanus Suryanto, S.P.
Coach : Windy Prihastari, S.STP, M.Si.
Penguji : Dayang Yuli Samsiah, S.IP., MPP.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh :
MENTOR PENYAJI

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004

COACH PENGUJI

Windy Prihastari, S.STP, M.Si. Dayang Yuli Samsiah, S.IP., MPP.


NIP. 19781028 199802 2 004 NIP. 19680709 198803 2 005
Mengetahui,
an. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional

AGUS SATRIO LEKSONO, S.STP


Pembina
NIP. 198208272000121001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : OPTIMALISASI HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA POKOK BAHASAN
BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DISKUSI PADA SISWA
KELAS XI SMK NEGERI 1 SERAWAI
NAMA : SEPTERIA PERI, S.Pd.
PANGKAT/GOL. RUANG : IIIa / PENATA MUDA
NIP : 19890912 201902 2 004
NO DAFTAR HADIR : 29
JABATAN : GURU MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
UNIT KERJA/INSTANSI : SMK NEGERI 1 SERAWAI

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada


Evaluasi (Seminar) Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan XVI Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2019 pada hari Selasa, 28 Mei 2019 di Badan pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat
Pontianak, 28 Mei 2019
Telah diperiksa/disetujui: MENTOR
COACH

Stephanus Suryanto, S.P.


Windy Prihastari, S.STP, M.Si. NIP. 19790626 200701 1
NIP. 19781028 199802 2 002 029

Disetujui:
PENGUJI

Dayang Yuli Samsiah, S.IP, MPP


NIP. 19680709 198803 2 005

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena atas Berkat dan Karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil ini. Rancangan Aktualisasi ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XVI di
Lingkungan BPSDM Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan Terima Kasih yang tulus
kepada:

1. H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. selaku Gubernur Kalimantan Barat


2. Bapak, Kusyadi, S.Sos selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
3. Bapak Frans Randus, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kalimantan Barat.
4. Drs. Supriyanto, selaku Kepala Bidang Pengembangan SDM
Provinsi Kalimantan Barat.
5. Widyaiswara selaku pemberi materi selama pelatihan dasar
berlangsung
6. Bapak Stephanus Suryanto, S.P. selaku Kepala SMKN 1 Serawai
yang telah memberikan izin mengikuti Pelatihan Dasar.
7. Windy Prihastari, S.STP, M.Si. selaku Coach yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, saran, dan diskusi dalam penyelesaian rancangan ini.
8. Ibu Dayang Yuli Samsiah, S.IP., MPP. Selaku penguji.
9. Bapak Suryadi, S.Th. selaku mentor yang telah banyak meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran, dan
diskusi dalam penyelesaian rancangan ini.
10. Kedua Orang Tua, beserta saudara-saudara yang telah memberikan
doa dan dukungan baik secara moril maupun meteril sehingga
penulis dapat menyelesaikan racangan aktualisai ini.
11. Teman – teman CPNS golongan III angkatan XVI yang telah
bersama-sama mengikuti pelatihan dasar
Semoga segala bantuan, saran, dan bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis dalam menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS ini mendapat balasan dari Tuhan yang Maha Esa. Penulis
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam rancangan
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan masukan yang membangun. Penulis juga
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“ANEKA” dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kerja dan masyarakat.

Penulis,

Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19890912 201902 2 004
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR BAGAN v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Manfaat 3
D. Batasan 3
E. Rumusan 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Keadaan Umum SMKN 1 Serawai 4
B. Visi dan Misi SMKN 1 Serawai 6
C. Nilai-nilai Organisasi 7
D. Struktur Organisasi 7
E. Uraian Tugas Pegawai 8
BAB III NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
A. Nilai-Nilai Dasar ASN 10
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 20
BAB IV AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
A. Identifikasi Permasalahan 22
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 26
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR PROFESI PNS
A. Pelaksanaan Kegiatan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS 40
B. Jadwal Implementasi Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS 58
C. Lembar Bimbingan Coach 60
D. Jadwal Konsultasi dengan Mentor 61
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 62
DAFTAR PUSTAKA 63
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK
Negeri 1 Serawai 5
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Peserta Didik di SMK Negeri 1 Serawai 6
Tabel 4.1 Penetapan Isu Aktual Priaritas 23
Tabel 4.2 Aspek Prioritas 24
Tabel 4.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 26
Tabel 5.1 Kegiatan Aktualisasi 1 40
Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2 43
Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3 45
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4 51
Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5 53
Tabel 5.6 Kegiatan Aktualisasi 6 56
Tabel 6.7 Jadwal Implementasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi PNS 58
Tabel 6.8 Lembar Bimbingan Coach 60
Tabel 6.9 Jadwal Konsultasi dengan Mentor 61
DAFTAR BAGAN
2.1 Struktur Organiasi SMK Negeri 1 Serawai 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pegawai Negeri Sipil yang saat ini disebut sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, Hal ini sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2014
Tentang aparatur sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN
sebagai: 1) Pelaksana kebijakan public, 2) Pelayan publik, 3 ) Perekat dan
pemersatu bangsa.
Untuk mendapatkan sosok PNS yang profesional, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS yang tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak professional
dalam melayani masyarakat.
Untuk membentuk PNS professional, dibutuhkan pembaharuan
atas pola penyelenggaraan diklat yang ada saat ini. Praktik
penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran yang
didominasi oleh metode ceramah, tidak menunjukkan perubahan yang
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Oleh karena itu, diperlukan
metode yang lebih baik dalam proses internalisasi pada diri masing-
masing peserta diklat. Metode yang digunakan dalam Diklat Pola Baru
mengacu pada nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan melalui kuliah
umum yang lebih menarik dan mudah diterima oleh peserta. Selain itu,
dilakukan proses implementasi nilai dasar tersebut dalam bentuk magang
atau bekerja di instansi masing-masing. Dengan cara aktualisasi pada
tempat tugas, maka peserta dapat merasakan manfaatnya secara
langsung sehingga nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut dapat
tertanam kuat dalam diri masing-masing peserta diklat.
Kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui badan pendidikan dan
pelatihan memfasilitasi bagi para calon pegawai negeri sipil (CPNS)
dengan memberikan pembekalan kepada CPNS berupa materi dan tata
perilaku agar menjadi seorang PNS yang berkompeten dengan
menginternalisasi nilai dasar profesi ASN. Sesuai dengan Peraturan
Kepala LAN No. 15 Tahun 2015 bahwa tujuan Diklat Prajabatan adalah
untuk membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara professional sebagai pelayan publik. Nilai dasar
profesi adalah seperangkat prinsip yang menjadi pedoman seorang ASN
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik dan pemersatu bangsa (UU No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara)

Pelaku ASN yang merupakan pelaksana kebijakan, pelayan publik


dan pemersatu bangsa harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN di tempat tugas masing-masing, sehingga menjadikannya
seorang abdi negara yang kompeten dalam menjalankan tugas.
Penanaman nilai-nilai di atas tidak terputus hanya pada mata rantai
pengetahuan saja. Namun implementasi dari nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) diaktualisasikan dalam kegiatan implementasi sesuai Tugas
Pokok Fungsi (Tupoksi).

B. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 15 tahun 2015 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III (Lembaga
Administrasi Negara, 2015), Penyelenggaraan Diklat Prajabatan untuk
membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk
oleh nilai-nilai dasar PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan publik. Sasaran
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar adalah terwujudnya PNS yang
profesional sebagai pelayan publik.

C. Manfaat

Manfaat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III yaitu dapat membentuk karakter PNS yang kuat,yang
mampu bersikap dan bertindak propesional dalam melayani
masyarakat serta berdaya saing dengan mampu mengaktualisasikan
nilai –nilai dasar profesi PNS.

D. BATASAN
Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 1 Serawai Kabupaten Sintang.
Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa
Indonesia kelas XI pokok bahasan Berbicara.
2. Merencanakan metode pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI
pokok bahasan Berbicara
4. Mengevaluasi hasil belajar siswa

E. Rumusan
Bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam
ANEKA dan kemudian mengaplikasikan nilai-nilai tersebut ketika kembali
bekerja ke intsansi masing-masing.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Keadaan Organisasi
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Serawai adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang berlokasi di Provinsi Kalimantan
Barat Kabupaten Sintang dengan alamat Jl. Sintang-Serawai, Kec. Serawai.
Adapun profil sekolah secara lengkap yaitu:

1. Identitas Sekolah :
Nama Sekolah : SMKN 1 Serawai
NPSN : 30107329
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Raya Serawai-Sintan KM. 04
2. Data Pelengkap
SK Pendirian Sekolah : Nomor 27 Tahun 2007
Tanggal SK Pendirian : 2007-08-02
Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
SK Izin Operasional : Bupati
Luas Tanah Milik : 29451 m2
Luas Tanah Bukan Milik : 150 m
2
3. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 0852-4587-8698
Email : smknegeri1serawai@yahoo.com
4. Data Lainnya
Kepala Sekolah : Stephanus Suryanto, SP
Operator Pendataan : Edeng Suhardi
Akreditasi : B
Kurikulum : KTSP dan Kurikulum 2013
Tabel 2.1
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK Negeri 1 Serawai Desember 2018
Tempat Pangkat (CP) Jabatan Masa Kerja Pkt terakhir Lembaga Pendidikan Terakhir Bidang Studi Pelatihan/Penataran Mulai bekerja Masa Persiap
No. Nama Lengkap/NIP L/P Tanggal Gol ( TMT ) Nama ( TMT ) selu Gol Gol TMT Nama Tingkat Ijazah & Ta yang Yang pernah diikuti di Lembaga ini an Pensiun
Lahir ruh Jurusan hun diajarkan Nama Tahun (TMT) (TMT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Stephanus Suryanto, Sp L Nanga Ambalau UPB S1/ Akta 1. IPA Kls X 1. Seminar Pendidikan 2008
NIP. 19790626 200701 1 029 26 Juni 1979 III/ d 01012007 Kepsek 19072012 12 0 III/ d 01042014 Pontianak Agronomi 2004 2. Diklat PLPG 2008 10122007 26062039
3. KTSP 2010
2. Devi Mariati, SE P Jakarta Universitas S1/Akta 1. KWU XI, XII 1. Uji Kompetensi Guru 2015
III/ a 01022014 GTP 01022014 5 0 III/a 01022015 2005 14082014 26122042
NIP. 19821226 201402 2 001 26 Desember 1982 Bina Nusantara Ekonomi 2. Mulok Kls X AP 2. Diklat K13 2018
Jakarta
3. Yoga Saparjo, S.Pd L Klaten Universitas S1/ Akta 1. Fisika Kls XI, XII 1. Diklat PKB 2016
NIP. 19830708 201402 1 001 08 Juli 1983 III/a 01022014 GTP 01022014 5 0 III/a 01022015 Sebelas Maret Pend. Teknik Bangunan 2006 2. Komp. Kejuruan XII TGB 2. Bimtek Takola SD 2017 14082014 08072043
Solo 3. Mulok XII TGB 3. Diklat PPG 2018
4. Emerensiana Dincenata, S.Kom P Serawai Daarul S1 1. Dasar Komp. Kejuruan (DKK) 1.Uji Kompetensi Guru
9 Januari 1983 GTT 25072010 7 Ulum Teknik Komputer 2012 2. Komp. Kejuruan ( AP ) 2015 25072010

5. Titin Hartati, S.Pd. I P Serawai STAIMA S1/ Akta 1. Ag. Islam X, XI, XII 1. Diklat K13 2018
GTT 25072010 7 2010 25072010
1 Desember 1987 Sintang Pend. Ag Islam 2. SBD Kls X, XI
6. Andreas katok, S.Pd L Begori STKIP S1/ Akta 1. Kimia Kelas X, XI, XII 1.Uji Kompetensi Guru 2015
GTT 18072013 3 2013 18072013
13 April 1989 Sintang Pend. Biologi 2. IPA XI, XII
7. Lusiana Inoi, S. Ag P Batuke STP-IP S1/ Akta 1. Ag. Katholik X, XI, XII
GBD 18072013 3 2013 18072013
07 September 1985 Malang Pend. Ag Katholik
8. Wihelmus Willyam Anderson, S.Pd L Nanga Serawai STKIP S1/ Akta 1. Bhs. Indonesia Kelas X, XI, XII 1.Uji Kompetensi Guru 2015
GTT 14072014 4 2014 14072014
26 Juni 1988 Sintang Pend. Bahasa Indonesia
9. Arief, S.Pd L Nanga Serawai UNTAN S1/ Akta 1. Matematika Kls X, XI, XII 1. Diklat K13 2018
GTT 18072016 2 2015 13072015
09 Mei 1992 Pontianak Pend. Matematika UNTAN
10. Susana Mega, S.Pd P Baras nabun GTT 18072016 2 STKIP S1/Akta 2012 1.IPS X, XI 1. Diklat K13 2018 18072016
25 Juni 1989 Sintang Pend.Ekonomi 2.Fisika X
11. Minarti Nur Syamsiah, S.Si P Bandung Universitas S1 1.Bahasa Inggris X, XI, XII
GTT 18072016 2 2016 18072016
10 Januari 1995 Pasundan Bandung Sastra Inggris
12. Wegieg Cahyo Bunono, S.Pd L Madiun IKIP PGRI S1/Akta 1. Dasar Komp. Kejuruan (DKK) 1. Diklat Operator UNBK 2018
09 Januari 1992 GTT 17072017 1 Madiun Pend. Bahasa Indonesia 2017 2. Komp. Kejuruan ( MM ) 2. Diklat K13 2018 17072017
3. Mulok
13. Megawati, S.Pd P Nanga Kemangai GTT IKIP PGRI S1/Akta 2016 1.PKn X, XI, XII 16072018
16072018 0
07 Juni 1992 Pontianak Pend. PKn
14. Candra Irawan, S.Pd L Serawai STKIP S1/ Akta 1. PJOK Kls X, XI, XII
GTT 17072018 0 2018 17072018
05 Mei 1993 Melawi Penjaskes
15. Adrianus Oki L Baras Nabun SMK N 8 Teknik Sepeda Motor 1. Dasar Komp.Kejuruan (KK) Kls X, XI TSM
03 Mei 1998 GTT 17072018 0 Pontianak 2016 2. Komp. Kejuruan (X, XI TSM ) 17072018
3. Mulok
16. Petronela Herkowati P Serawai SMA SMA TU
KA. TU 13072015 3 2006 13072015
15 Mei 1988 Pencasetya Jurusan IPS

Serawai, ... Januari 2019


Mengetahui
- Kepsek = 1 Org Kepala SMK N 1 SERAWAI
- Guru = 2 Org
- GKD = 1 Org
- GTT = 11 Org
- TU = 1 Org
Tabel 2.2
Daftar Jumlah Peserta Didik di SMK Negeri 1 Serawai
Tahun Pelajaran 2018/2019
Keadaan Siswa/ Program Keahlian
Rombe l
Kela s Program Keahlian L P Jlh

X Multi Media 18 4 22 1
X Administrasi Perkantoran 19 10 29 1
X Teknik Sepeda Motor 13 0 13 1
XI Multi Media 7 8 15 1
XI Administrasi Perkantoran 13 12 25 1
XI Teknik Sepeda Motor 17 0 17 1
XII Multi Media 13 5 18 1
XII Administrasi Perkantoran 21 11 32 1
XII Teknik Sepeda Motor 5 2 7 1
Jumlah 126 52 179 9

B. Visi dan Misi Organisasi


Adapun yang menjadi Visi SMK Negeri 1 Serawai adalah
“Menjadikan SMK yang berkualitas, unggul berdasarkan Imtaq dan
IPTEK, serta menghasilkan tamatan yang mampu bersaing di
tingkat daerah, nasional, dan global”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, SMK Negeri 1 Serawai
menetapkan visi sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah
dalam menumbuhkan semangat keunggulan yang kompetitif.

2. Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa


berstandar nasional.

3. Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam


mewujudkan standard pelayanan minimal (SPM).
4. Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung
penguasaan iptek.

5. Meningkatkan kualitas SDM dan Pembina kesiswaan dalam


mewujudkan imtaq dan sikap kemandirian.

6. Mewujudkan kemitraan dengan DU/DI sesuai dengan prinsip


demand driven (saling menguntungkan).

7. Meningkatkan kualitas pengelolaan unit produksi dalam


menunjang kualitas SDM.

8. Memberdayakan lingkungan sekolah dalam mewujudkan


wawasan wiyata mandala.

C. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terdapat pada visi dan misi
SMK Negeri 1 Serawai Kab. Sintang yaitu:
1. Profesional
2. Mandiri
3. Berdaya Saing
4. Inovatif
D. Struktur Organisasi
Bagan 2.1
Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Serawai

E. Uraian Tugas Pegawai


Dalam melaksanakan tugas di SMK Negeri 1 Serawai dan
jabatan sebagai seorang guru maka tidak akan terlepas dari aturan
yang ada seperti yang tertuang dalam undang-undang Nomor
Permendiknas nomor 20 tahun dan Permendiknas Nomor 35
Tahun 2010 dan tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya, yaitu tugas utama guru adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Adapun tugas utama dan tanggung jawab guru adalah:
1. Menyiapkan perangkat mengajar, Program Tahunan, Program
Semester, Silabus, RPP, LKS, Kisi –kisi dan perangkat evaluasi;
2. Melaksanakan administrasi siswa (daftar nilai, daftar kehadiran,
daftar sikap dan kerjasama, daftar kemajuan siswa);
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar;
a. Guru teori dan guru umum
1) Mempersipakan bahan ajar dan alat Bantu
2) Memasukan misi kejuruan pada mata pelajaran umum
3) Menerapkan kompetensi kejuruan
4) Mengisi buku agenda/jurnal kelas
b. Guru Praktek
1) Menyiapkan pelajaran praktek, bahan dan alat,
ruangan dan pembagian job sheet
2) Melaksanakan Pembelajaran praktek, pengawasan,
proses dan penilaian hasil
3) Menyelesaikan pekerjaan praktek ( pembersihan dan
penyimpanan alat, pembersihan ruangan )
4) Bertanggung jawab terhadap inventaris alat dan
perabot
4. Melaksanakan kegiatan penilaian proses Pembelajaran,
ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir
a. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
b. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
c. Melaksanakan kegiatan membimbing ( pengimbasan
pengetahuan ) kepada guru lain dalam proses
Pembelajaran
d. Membuat alat pelajaran/alat peraga
e. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
f. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
g. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
h. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang
menjadi tanggung jawabnya
i. Melaksanakan bimbingan profesi siswa
j. Membantu pelaksanaan 7K di kelas
k. Melakukan Penelitian sederhana permasalah pembelajaran
l. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk
kenaikan pangkat bagi guru PNS

BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

A. Nilai – Nilai Dasar ASN


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2018 pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional dan berkarakter.
PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai –
nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Peserta Pelatihan Dasar CPNS nantinya diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai - nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas
melalui pembiasaan (habituasi), sehingga peserta pelatihan dasar CPNS
dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur sipil
Negara menerangkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai
terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka
perlu adanya penerapan nilai - nilai dasar profesi PNS melalui Pelatihan
Dasar CPNS.
Kompetensi yang dibangun dalam pelatihan Dasar CSPNS adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan :
- Menunjukkan sikap perilaku bela negara
- Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
- Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
- Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas
Nilai – nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan
landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai – nilai dasar PNS
tersebut adalah sebagai berikut : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan masing-masing
nilai dari ANEKA.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai
publik. Nilai – nilai publik tersebut antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggaraan pemerintah.
Aspek - aspek akuntabilitas merujuk pada akuntabilitas adalah
sebuah hubungan yang berorientasi pada hasil sehingga membutuhkan
adanya laporan yang menghasilkan konsekuensi untuk memperbaiki
kinerja. Pentingnya akuntabilitas bagi PNS adalah untuk
menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan serta untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas (Bovens,2007).
Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel. Aspek tersebut dikenal sebagai nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang terdiri dari:
a. Kepemimpina adalah nilai dasar dimana pimpinan dalam
mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan
memberikan contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi
dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi
pihak lain untuk berkomitmen pula;
b. Transparansi adalah nilai dasar akuntabilitas yang mendorong
komunikasi yang lebih besar antara kelompok internal dan eksternal
agar terhindar dari pengambilan keputusan yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan;
c. Integritas adalah nilai dasar akuntabilitas menjadikan PNS memiliki
kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, undang – undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
yang berlaku;
d. Tanggung jawab adalah nilai dasar akuntabilitas yang menjadikan PNS
mampu mengakui tindakan yang telah diputuskan dan tindakan yang
telah dilakukan sehingga mengakibatkan adanya kepastian kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber
daya organisasi;
e. Keadilan adalah nilai dasar akuntabilitas yang menjadi landasan utama
dalam pelaksanaan akuntabilitas. Keadilan diartikan sebagai kondisi
kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal yang bila dilakukan
akan meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi sehingga
kinerja akan menjadi optimal;
f. Kepercayaan adalah nilai dasar akuntabilitas yang dilahirkan dari rasa
kepercayaan terhadap individu atau organiasasi. Lingkungan
akuntabilitas tidak lahir dari hal – hal yang tidak dipercaya;
g. Keseimbangan adalah nilai dasar akuntabilitas yang menuntut adanya
keseimbangan antara kewenangan, harapan, dan kapasitas. Adanya
peningkatan peningkatan kerja juga memerlukan perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan namun harus disertai
dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki;
h. Kejelasan adalah nilai dasar akuntabilitas dimana individu
dan kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian fokus
utama untuk kejelasan adalah wewenang, peran dan tanggung
jawab, misi organisaasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi;
i. Konsistensi adalah nilai dasar akuntabilitas dimana PNS secara terus
menerus melakukan sesuatu sampai tujuan akhir tercapai.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai –
nilai pancasila. Prinsip dasar nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi
nilai – nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan dan kesatuan, keselamatan dan kepentingan
bangsa diatas kepentingan pribadi dan kepentingan golongan,
menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara,
bangga sebagai bangsa indonesia serta tidak merasa rendah diri,
mengakui persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN agar
mampu mengaktualissikan nasionalisme dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, memiliki orientasi berpikir mementingkan publik, bangsa dan
negara, serta ber[ikir tidak lagi sektoral dengan mental bloknya, tetapi akan
senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan
negara. Nilai – nilai dasar nasionalisme yang harus dimiliki pegawai ASN
terdiri dari:
a. Nilai – nilai dasar nasionalisme sila pertama “Ketuhanan yang Maha
Esa” diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika sosial
dimasyarakat. Nilai – nilai tersebut diantaranya keyakinan adanya
Tuhan, ketaqwaan pada Tuhan, toleransi antar umat beragama,
kebebasan memeluk dan menjalankan agama, saling menghormati satu
sama lain, menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan, transparan
dan akuntabel dalam menjalankan jabatan, serta berkarakter dan
berkepribadian yang melahirkan etos kerja yang positif;
b. Nilai – nilai dasar nasionalisme sila pertama “Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab” diantaranya persamaan derajat diantara setiap
warga negara, simbol pengakuan atas kemanusiaan, berani
membela kebenaran, kebangaan berbagsa, mengasihi dan mencintai
sesama manusia, menghargai setiap orang, menjunjung tinggi hak
asasi masing
– masing orang, keadilan, persamaan sosial.
c. Nilai – nilai nasionalisme sila pertama “Persatuan Indonesia”
diantaranya rasa persatuan dan kesatuan, rela berkorban dmi bangsa
dan negara, cinta tanah air, memajukan pergaulan berbihneka tunggal
ika, semangat gotong royong, , rasa keadilan dan kebersamaan, serta
menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antara
umuat manusia.
d. Nilai – nilai nasionalisme sila pertama “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”
diantaranya demokrasi, semangat kekeluargaan, kedaulatan berada
ditangan rakyat, adamya perwakilan rakyat, mengutamakan
musyawarah dalam pengambilan keputusan, serta memberikan
pelayanan dan kesejahteraan pada masyarakat tanpa memandang latar
belakang golongan.
e. Nilai – nilai nasionalisme sila pertama “Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia” diantaranya mengembangkan perbuatan yang luhur,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, mewujudkan
kemajuan yang merata, serta berintegritas dalam penyelenggraan
negara.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, salah/benar
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau yang
benar. Etika juga dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak – hak individu mencakup cara – cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membeda – bedakan hal – hal
yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nilai yang dianut (Catalano,1991).
Sementara itu bila dikaitkan dengan fungsi dan peran ASN maka
perlu adanya aturan yang mengatur ASN dalam menjalankan fungsi dan
perannya. Aturan – aturan itu dikenal dengan kode etik. Kode etik di
artikan sebagai aturan – aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusu, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal – hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan – ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
Adapun kode etik ASN berdasarkan undang – undang nomor 05
tahun 2014 tentang ASN adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan
integritas asn; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan
tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Berorientasi Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11), yaitu :
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak
akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
e. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
f. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
g. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan
tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
h. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
i. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran
walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut
dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
j. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
B. Kedudukan dan Peran ASN
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa harus membekali dirinya dengan
pengetahuan tetang kedudukan dan perannya dalam NKRI sehingga
mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosio kultural
dengan menggunakan prespekrif whole of government dalam mendukung
pelaksanaan tugas jabatannya. Terkait hal tersebut maka ada beberapa
hal yang perlu dikuasai oleh ASN, yaitu sebagai berikut:
1. Manajemen ASN
Manajemen Kepegawaian suatu proses pengelolaan pegawai /
karyawan mulai dari perekrutan / rekruitmen sampai PHK (Putusan
Hubungan Kerja) supaya pegawai memberikan andil besar dalam lembaga
untuk mencapai tujuan individu, lembaga dan masyarakat. Ada beberapa
indikator untuk Pegawai yaitu kepastian hukum, profesionalisme,
proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif,
efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan
dan kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Di dalam whole of
government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi, komunikasi,
integritas, singkronisasi, simplikasi.
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
jasa, barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai
indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses,
disiplin/sapa/ramah, dan kenyamanan.
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional atau bahasa negara.
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonsia berorientasi pada
hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar
berkomunukasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan
nilai-nilai kemanusiaannya (Depdiknas, 2004). Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta
menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia.
Pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah
pendekatan komunikatif. Dalam pembelajaran pendekatan komunikatif,
pembelajaran bahasa bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa
dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan atau makna
untuk berbagai tujuan berbahasa yang meliputi aspek menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud
khas perilaku manusia yang bertumpu pada kebermaknaan (Prayitno,
2006).
Meskipun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
diusahakan, namun dalam praktiknya di lapangan masih banyak guru yang
menerapkan pembelajaran secara konvensional. Dalam pembelajaran ini,
guru hanya menerangkan materi dengan metode ceramah, siswa
mendengarkan dan mencatat hal yang dianggap penting. Akibatnya,
informasi yang didapat kurang begitu melekat pada diri siswa dan
keterampilan berbicara pada siswa menjadi lemah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas isu-isu aktual
yang dapat diidentifikasi di SMKN 1 Serawai Kabupaten Sintang adalah
sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia
2. Rendahnya keaktifan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia
3. Belum kondusifnya suasana di dalam kelas pada saat mata
pelajaran bahasa Indonesia berlangsung.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan
dalam kegiatan implementasi sesuai Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi), perlu
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan
isu aktual prioritas tersebut dilakukan dengan menggunakan skala dengan
rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : (1) = Tidak
Penting, (2) = Kurang Penting, (3) = Cukup Penting, (4) = Penting dan (5) =
Sangat Penting. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu
yaitu isu bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di
singkat APKL sebagai berikut :
Tabel 1 : Penetapan Isu Aktual Prioritas

NO ISU AKTUAL LIKERT SCALE RANK


A P K L 
1 Rendahnya hasil belajar pada mata 5 4 4 4 17 I
pelajaran bahasa Indonesia
2 Rendahnya keaktifan siswa dalam 4 4 4 4 16 II
pelajaran bahasa Indonesia
3 Belum kondusifnya suasana di dalam 4 4 3 4 15 III
kelas pada saat mata pelajaran bahasa
Indonesia

Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Selanjutnya aspek-aspek tersebut akan ditentukan prioritasnya
menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and
Growth (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala nilai 1
sampai dengan 5 sebagai berikut :

Tabel 2 : Aspek Prioritas

No. Masalah U S G Σ Rank

Minat belajar siswa pada mata pelajaran


1. 5 5 4 14 I
bahasa Indonesia masih kurang

Siswa kurang aktif dalam mengikuti


2. 4 3 3 10 II
pembelajaran bahasa Indonesia

Sebagian besar siswa merasa bahwa


3. 3 3 3 9 III
bahwa belajar bahasa Indonesia sulit

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh aspek prioritas yaitu


Minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih kurang.
Selanjutnya dengan pertimbangan dari penetapan Isu Aktual Prioritas dan
Penentuan Aspek Prioritas maka alternatif gagasannya adalah
“Optimalisasi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan Berbicara dengan Menggunakan Metode Diskusi pada
Siswa Kelas XI SMKN 1 Serawai”.

Judul tersebut dilandasi oleh materi Pelayanan Publik, WoG dan


Manajemen ASN, karena pelaksanaan belajar mengajar merupakan wujud
pelaksanaan pelayanan publik dan menjadi tanggung jawab guru sebagai
ASN, serta tidak terlepas dari peran komunikasi dan koordinasi dengan
kepala sekolah, orang tua siswa serta murid sebagai peserta didik.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Peraturan Pemerintah No.74 tahun 2008 tentang guru
menyatakan bahwa tugas utama guru diantaranya adalah merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik maka penulis mengambil kegiatan – kegiatan di bawah ini :

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran


bahasa Indonesia pokok bahasan Berbicara pada siswa kelas XI
SMKN 1 Serawai.

2. Merancang metode pembelajaran CTL Komponen Masyarakat Belajar


(diskusi) pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI di SMKN 1
Serawai.

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode diskusi


pada pokok bahasan Berbicara pada siswa kelas XI SMKN 1 Serawai.

4. Menyusun soal evaluasi untuk mengetahuai tingkat kemampuan


siswa memahami materi secara teori.

5. Melaksanakan evaluasi pembelajaran pada siswa kelas XI SMKN 1


Serawai.

6. Melakukan analisis hasil evaluasi pembelajaran pada siswa kelas XI


SMKN 1 Serawai.
B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut diatas yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit
kerja tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Unit Kerja : SMKN 1 Serawai

Identifikasi Isu : 1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran


bahasa
Indonesia
2. Sebagian besar siswa merasa bahwa bahwa belajar bahasa
Indonesia sulit

3. Isu yang Diangkat : Minat belajar siswa pada mata pelajaran


bahasa Indonesia masih kurang

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Pokok Bahasan Berbicara dengan Menggunakan Metode
Diskusi di Kelas XI SMKN 1 Serawai.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Hasil Kegiatan Kontribusi Terhadap


(ANEKA) Visi Dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1. Menyusun 1. Mengkaji silabus 1. Dalam menyusun Tersedianya Dengan Dengan
Rencana sebagai pedoman RPP saya mengacu Dokumen RPP melaksanakan terlaksananya
Pelaksanaan membuat RPP pada program penyusunan RPP penyusunan
Pembelajaran semester dan silabus Bahasa Indonesia, dokumen RPP
Bahasa agar RPP yang dibuat saya akan saya akan
Indonesia sesuai dengan berkonstribusi berkonstribusi
Materi kurikulum yang melaksanakan misi dalam
Menerapkan diterapkan di sekolah organisasi, yaitu penguatan
Pola Gilir (Aplikasi nilai dasar Meningkatkan nilai:
dalam Akuntabilitas; kualitas organisasi Inisiatif
Berkomunikas Indikator Tanggung dan manajemen Kreatif dan
Jawab dan Kejelasan
i pada Siswa sekolah dalam Inovatif
Target)
kelas XI menumbuhkan Terlibat Aktif
SMKN 1 semangat
Serawai. 2. Mengumpulkan 2. Saya akan keunggulan yang
refrensi yang mengumpulkan kompetitif
relefan dengan referensi yang relevan
materi ajar. agar dalam
penyusunan RPP
saya dapat memilih
model, metode dan
strategi pembelajaran
yang tepat dengan
karakteristik materi
sehingga
pembelajaran lebih
efektif dan
berinovasi.(Aplikasi
Nilai Dasar;
Komitmen Mutu:
Efektivitas dan
Inovasi)
3. Menyusun dan 3. Saya akan menyusun
Mengetik RPP RPP sesuai dengan
yang terdiri dari sistematika yang
kegiatan ditetapkan dalam
pendahuluan, inti Permendiknas Nomor
dan penutup. 41 Tahun 2007
Tentang Panduan
Penyusunan RPP.
(Aplikasi Nilai Dasar;
Akuntabilitas:
Kejelasan Target;
Komitmen Mutu:
Efektivitas)

4. Mencetak RPP 4. Saya akan mencetak


yang telah RPP dengan
disusun menggunakan
fasilitas pribadi.
(Aplikasi Nilai Dasar;
Anti Korupsi: Mandiri)

5. Menyerahkan 5. Saya akan meminta


RPP kepada kepala sekolah untuk
kepala sekolah menelaah
dan meminta sistematika penulisan
persetujuan, serta RPP dan meminta
tanda tangan persetujuan terkait
kepala sekolah. kegiatan yang akan
saya lakukan didalam
kelas, serta meminta
tanda tangan pada
RPP. (Aplikasi Nilai
Dasar; Nasionalisme:
Kerjasama dan saling
menghargai satu
sama lain)
2. Merancang 1. Memilih metode yang 1. Dalam memilih Tersedianya Dengan membuat Dengan
metode akan digunakan metode, saya akan Jenis Metode, metode terlaksananya
pembelajaran sungguh-sungguh Tekhnik dan pembelajaran saya penyusunan
diskusi dalam dalam mencari Tahapan, serta berkonstribusi metode
mata metode pembelajaran Materi Diskusi. melaksanakan misi pembelajarn
pelajaran yang dapat organisasi, yaitu saya akan
bahasa menumbuhkan minat Pengembangan berkonstribusi
Indonesia belajar siswa serta sarana dan dalam
materi mudah dilaksanakan prasarana untuk penguatan
Menerapkan dan relevan dengan mendukung nilai:
Pola Gilir materi pelajaran agar penguasaan IPTEK Inisiatif
dalam digunakan dengan Kreatif dan
Berkomunikas baik dan mencapai Inovatif
i kelas XI tujuan pembelajaran. Terlibat Aktif
SMKN 1 Akuntabilitas:
Serawai. Kejelasan Target
Komitmen Mutu:
Efektivitas

2. Menentukan Tekhnik 2. Kemudian saya akan


dan Tahapan diskusi menentukan tekhnik
dalam Pembelajaran. dan tahapan yang
akan dilaksanakan
dalam proses
pembelajaran
Menerapkan Pola
Kumunikasi Gilir
dalam Berkomunikasi
supaya berjalan KBM
berjalan dengan
lancar.
Anti Korupsi:
Tanggap
3. Menetapkan masalah 3. Saya menyiapkan
yang akan dibahas bahan yang akan
dan menyiapkan digunakan pada saat
bahan pembelajaran pembelajaran supaya
yang akan digunakan proses belajar
sesuai dengan mengajar bisa
metode yang telah berjalan dengan
dipilih. lancar, terarah, dan
penerapan metode
juga bisa maksimal.
Nasionalisme:
Kerja Keras
Komitmen Mutu:
Inovasi
Etika Publik:
Cermat

4. Mencetak dan 4. Saya akan mencetak


Memperbanyak materi/bahan yang
materi yang telah telah dipersiapkan
dipersiapkan untuk untuk dibagi kepada
diskusi kelompok. setiap kelompok
dalam pelaksanaan
diskusi.
Anti Korupsi: Mandiri
3. Melaksanakan 1. Masuk ke kelas tepat 1. Saya akan masuk Terlaksananya Dengan menerapkan Dengan
proses waktu tepat waktu. pembelajaran model pembelajaran terlaksananya
pembelajaran Anti korupsi: yang Inkuiri, saya pelaksanaan
dengan disiplin menyenangkan, mendukung misi pembelajaran
menggunakan KEGIATAN aktif, inovatif, sekolah yaitu dengan model
metode PENDAHULUAN dibuktikan Meningkatkan inkuiri, saya
diskusi untuk 2. Mengucapkan salam 2. Saat tiba dikelas saya dengan foto kualitas KBM dalam berkonstribusi
meningkatkan akan memberikan kegiatan belajar mencapai dalam
kemampuan salam pembuka mengajar. kompetensi siswa pnguatan nilai:
siswa dalam kepada siswa dengan berstandar nasional Memiliki
materi ramah dan Integritas
berbicara tersenyum. Kreatif dan
pokok Etika Publik: Sopan Inovatif
bahasan 3. Kegiatan Berdoa 3. Setelah itu, saya Inisiatif
menerapkan meminta siswa untuk Pembelajar
pola gilir memimpin doa agar Terlibat aktif
dalam proses belajar
berkomunikas mengajar diberi
i kelas XI kelancaran.
SMKN 1 Nasionalisme:
Serawai. religious
4. Menyanyikan lagu 4. Selanjutnya saya
Indonesia Raya meminta satu orang
siswa untuk menjadi
dirigen dalam
menyanyikan lagu
kebangsaan
Indonesia Raya
sebagai bentuk
kecintaan terhadap
tanah air.
Nasionalisme: Cinta
Tanah Air.

5. Mengecek Kehadiran 5. Saya mengecek


Siswa kehadiran siswa
untuk memastikan
semuanya hadir dan
memberikan motivasi
kepada siswa untuk
tetap bersemangat
dalam menempuh
pendidiakn.
Akuntabilitas,
Tanggung Jawab
6. Menyampaikan garis 3. Saya menyampaikan
besar cakupan garis besar cakupan
materi, tujuan materi dan kegiatan
pembelajaran dan yang akan dilakukan
kegiatan yang akan untuk mecapai tujuan
dilakukan pembelajaran.
Akuntabilitas:
Kejelasan target
KEGIATAN INTI
7. Membagikan materi 4. Pelaksanan
diskusi kepada setiap pembelajaran dengan
kelompok. metode diskusi. Pada
8. Memberikan saat diskusi
kesempatan kepada kelompok, guru
setiap kelompok menjadi fasilitator
untuk berdiskusi untuk mengarahkan,
9. Meminta siswa untuk membimbing,dan
mempresentasikan memfasilitasi
hasil diskusi kegiatan belajar
10. Memberikan mengajar. Sehingga
kesempatan kepada diharapkan kegiatan
setiap kelompok pembelajaran
untuk memberikan terlaksana secara
tanggapan kepada kondusif dan efektif.
Komitmen Mutu:
kelompok penyaji
Inovasi
11. Mengkonfirmasi hasil
Etika Publik:
kegiatan siswa dan Memberikan layanan
memberikan secara cepat,
penguatan. tanggap, akurat,
berdaya hasil guna,
berhasil guna, dan
santun

KEGIATAN PENUTUP:
12.Meminta siswa
membuat Pada saat kegiatan Anti Korupsi:
kesimpulan. penutup, saya akan Peduli
13.Memberitahu siswa meminta siswa
tentang materi membuat kesimpulan Etika Publik:
pertemuan berikutnya dari kegiatan yang Sopan
dan siswa diminta dilaksanakan, serta saya
untuk akan memberi
mempelajarinya penguatan terhadap
terlebih dahulu. materi yang telah
14.Mengakhiri diajarkan sehingga
pembelajaran dengan dalam proses belajar
mengucap salam. mengajar tidak terjadi
miskonsepsi. Saya
mengakhiri pembelajaran
dengan mengucap
salam.
4. Menyusun 1. Membuat kisi-kisi soal 1. saya akan membuat Tersedianya kisi- Dengan menyusun Dengan
Soal Evaluasi (Meliputi SK, KD, kisi-kisi soal sesuai kisi soal, lembar soal ulangan harian tersedianya
Pembelajaran. Indikator pencapaian dengan SK, KD, dan soal, dan kunci yang bertujuan kisi-kisi soal,
kompetensi) Indikator pencapaian jawaban mengukur tingkat saya
kompetensi terlebih keberhasilan siswa berkontribusi
dahulu sebelum maka saya terhadap
membuat butir soal berkontribusi penguatan nilai
agar penilaian tidak terhadap visi dan -nilai
menyimpang dan misi sekolah yaitu organisasi
sesuai dengan (Meningkatkan kode etik guru
indicator pebelajaran kualitas belajar (Guru secara
yang terdapat pada mengajar dalam sendiri-sendiri
RPP dan silabus. mencapai dan atau
(Nilai Dasar kompetensi siswa bersama-sama
Akuntabilitas; berstadar nasional) berusaha
Indikator Konsisten. mengembangk
an dan
2. Membuat butir soal 2. Saya akan membuat meningkatkan
sesuai indikator yang soal evaluasi dengan mutu
ingin dicapai tidak menyebarkan profesinya).
atau
mempublikasikan
soal evaluasi
sebelum hari
pelaksanaan agar
soal evaluasi tetap
terjaga
kerahasiaannya dan
pemahaman siswa
terhadap materi
dapat diketahui
secara murni. (Nilai
Dasar Etika Publik;
Indikator Menjaga
Rahasia).
3. Membuat kunci 3. Saya akan membuat
jawaban dan pedoman kunci jawaban dan
penilaian pedoman penilaian
agar mempermudah
saya dalam
memeriksa hasil
evaluasi dan
memberi nilai. (Nilai
Dasar Komitmen
Mutu; Indikator
Efisien).

4. Mengetik dan 4. mengkondisikan Nilai


Memperbanyak soal. Dasar Anti Korupsi;
Indikator Disiplin).
5. Untuk
mengefektifkan
waktu agar tidak
melebihi waktu yang
telah ditentukan,
saya akan mengetik
soal, mencetak
sesuai dengan
jumlah siswa dan
membagikan satu
persatu kepada
siswa. (Nilai Dasar
Nasionalisme;
Indikator Adil)
5. Melaksanakan 1. Memastikan seluruh 1. Pada pelaksanaan Terlaksananya Membuat evaluasi Dengan
Evaluasi peserta didik hadir evaluasi saya akan evaluasi. pembelajaran memahami
Pembelajaran. dan siap mengikuti memastikan seluruh kelas XI, dengan cara
evaluasi. siswa kelas XI hadir menerapkan nilai- melaksanakan
dan siap mengikuti nilai dasar ANEKA evaluasi
evaluasi agar tidak akan berkontribusi pembelajaran
terjadi evaluasi bagi tercapainya kelas XI
susulan. (Nilai Dasar: Visi SMKN 1 dengan benar
Komitmen Mutu, Serawai yaitu maka nilai
Indikator: Efektif). Menjadikan SMK organisasi
yang berkualitas, SMPN 8 Satap
2. Memberikan arahan 2. Dalam memberikan unggul Batu Ampar
sebelum evaluasi. arahan sebelum berdasarkan Imtaq seperti
evaluasi telah saya dan IPTEK, serta Demokratis.
lakukan dengan menghasilkan
bahasa yang halus tamatan yang
dan sopan namun mampu bersaing
siswa paham dari di tingkat daerah,
arahan tersebut. nasional, dan
(Nilai Dasar: Etika global. Serta Misi
Publik, Indikator: yang pertama
cermat dan Sopan).
3. Mengkondisikan 3. Saya akan yaitu:
kelas tetap nyaman. mengkondisikan “Meningkatkan
kelas agar tetap kualitas KBM
aman, nyaman dan dalam mencapai
tenang pada saat kompetensi siswa
evaluasi berlangsung berstandar
agar tidak nasional.
menganggu
konsentrasi siswa
dalam mengerjakan
soal evaluasi. (Nilai
Dasar: Nasionalisme,
Indikator: memelihara
ketertiban).
4. Membagikan soal 4. Ketika membagikan
evaluasi. soal evaluasi saya
akan melakukan
dengan baik
sehingga seluruh
siswa memperoleh
soal dan lembar
jawaban yang sama
serta tidak ada siswa
yang tidak
mendapatkan lembar
soal tersebut. (Nilai
Dasar: Anti Korupsi,
Indikator: Adil).
5. Mengawasi 5. Pengawasan evaluasi
berjalannya evaluasi. akan saya upayakan
semaksimal mungkin
hingga evaluasi
berakhir.
Akuntabilitas,
Tanggung Jawab
6. Mengumpulkan 6. Setelah selesai saya
Lembar Jawaban akan mengumpulkan
Siswa lembar jawaban
siswa secara secara
berurutan.
Akuntabilitas,
Tanggung Jawab
6. Melakukan 1..Membuat tabel 1. Saya akan melakukan Analisis hasil Dengan analisis Dengan
analisis hasil analisis hasil evaluasi. proses analisis hasil evaluasi. hasil evaluasi melaksanakan
evaluasi evaluasi dengan pada mata ulangan harian
menggunakan table pelajaran bahasa mata pelajaran
hasil analisis agar Indonesia di kelas bahasa
tujuan analisis dapat XI maka saya Indonesia di
tercapai dengan baik. berkontribusi kelas XI maka
(Nilai Dasar: dalam saya akan
Akuntabilitas, mewujudkan misi berkontribusi
Indikator: Kejelasan SMKN 1 Serawai terhadap
Target). yaitu penguatan nilai
Meningkatkan -nilai
kualitas KBM organisasi
2.Menentukan nilai 2. Pada saat merekap dalam mencapai yaitu memiliki
peserta didik. nilai saya telah kompetensi siswa integritas.
melakukan sesuai berstandar
dengan hasil belajar nasional
siswa yang merupakan
nilai sebenarnya.(Nilai
Dasar: Nasionalisme,
Indikator : Jujur)

3.Merekap nilai peserta 3.Pada saat merekap


didik kedalam daftar nilai siswa kedalam
nilai. daftar nilai saya telah
melakukan sesuai
dengan hasil belajar
siswa yang merupakan
nilai sebenarnya.(Nilai
Dasar: Nasionalisme,
Indikator : Jujur)

4.Menentukan soal yang 4. Saya telah


banyak dijawab salah menentukan soal yang
dan benar. banyak dijawab benar
dan soal yang banyak
dijawab salah secara
manual dengan
melihat hasil pekerjaan
siswa sehingga sesuai
dengan data yang ada.
(Nilai Dasar: Komitmen
Mutu, Indikator: Efisien).
5.Mendata siswa yang 5.Dalam memasukkan
memperoleh nilai data saya telah
diatas dan dibawah memeriksa kembali
KKM. hasil analisis agar
tidak terjadi kesalahan
dalam hasil
pencapaian siswa.
(Nilai Dasar: Etika
Publik, Indikator:
Tanggung Jawab).

Pontianak, April 2019

Menyetujui, Mentor, Peserta,


Coach

Windy Prihastari, S.STP, M.Si. Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd
NIP. 19781028 199802 2 002 NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912
201902 2 004
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PNS
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Pelaksanaan kegiatan aktulisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
dapat dilihat dalam Tabel 5.2 sebagai berikut.
Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 1
No Kegiatan : 1 (Satu)
Nama Kegiatan : Menyusun RPP Bahasa Indonesia Materi
Menerapkan Pola Gilir dalam Berkomunikasi Kelas XI
SMKN 1 Serawai
Tanggal Pelaksanaan : 22 April 2019 s.d 23 April 2019
Daftar Lampiran : 1. Dokumen RPP
2. Foto Dokumentasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Tanggung jawab, Kejelasan Target, Konsisten Etika
Publik : Taat pada peraturan dan perundang-undangan Nasionalisme
: Kerjasama dan saling menghargai satu sama Komitmen Mutu : lain
Anti Korupsi : Efektivitas, Inovasi
Mandiri

2. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
a. Mengkaji Silabus Kegiatan dalam
sebagai pedoman Foto :
dalam menyusun Saya sedang
RPP agar sesuai membaca dan
dengan kurikulum mempelajari
yang diterapkan di silabus agar RPP
sekolah yaitu yang dibuat sesuai
kurikulum Tingkat dengan kurikulum
Satuan Pendidikan yang diterapkan di
(KTSP) sekolah yaitu
kurikulum Tingkat
Akuntabilitas: Satuan
Tanggung Pendidikan
jawab, (KTSP)

Waktu:
Kejelasan 22 Maret 2019
Target.

Tempat:
Ruang Guru
SMKN 1 Serawai.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
b. Mengumpulkan Kegiatan dalam
refrensi yang Foto : Saya
relefan dengan mengumpulkan
materi ajar. referensi melalui
browsing internet
Komitmen dan juga buku-
Mutu: buku pelajaran
Berorientasi yang ada dalam
Mutu memilih metode
pembelajaran yang
tepat dengan
karakteristik materi
menerapkan pola
gilir dalam
berkomunikasi
sehingga
pembelajaran lebih
efektif dan
berinovasi, serta
mampu
mengembangkan
KPS Siswa.

Waktu:
22 Maret 2019

Tempat:
Ruang Guru
SMKN 1 Serawai
c. Menyusun dan Kegiatan dalam
mengetik RPP Foto :
yang terdiri dari Saya menyusun dan
kegiatan mengetik RPP
pendahuluan, inti
dan penutup Waktu:
sesuai dengan 22 Maret 2019
sistematika yang
ditetapkan dalam Tempat:
Permendiknas Ruang Guru
Nomor 41 SMKN 1 Serawai
Tahun 2007
Tentang
panduan
penyusunan
KTSP.

Etika Publik: Taat


pada peraturan
perundang-
undangan

d. Mencetak RPP Keterangan Foto:


dengan Saya telah
menggunakan mencetak RPP
fasilitas pribadi dengan
menggunakan
Anti Korupsi: kertas dan printer
Mandiri pribadi.

Waktu:
22 Maret 2019

Tempat:
Rumah Dinas
Guru SMKN 1
Serawai
e. Menyerahkan RPP Keterangan Foto:
kepada kepala Saya meminta
sekolah dan kepala sekolah
meminta menelaah
persetujuan serta sistematika
tanda tangan penulisan RPP
kepsek. dan meminta
persetujuan
Nasionalisme: terkait kegiatan
Kerja sama dan yang akan saya
saling lakukan didalam
menghargai kelas, serta
satu sama lain meminta tanda
tangan pada RPP

Waktu:
23 Maret 2019

Tempat:
Ruang Tata
Usaha SMKN 1
Serawai

Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2

No Kegiatan : 2 (Dua)
Nama Kegiatan : Merancang metode pembelajaran diskusi dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia materi
Menerapkan Pola Gilir dalam Berkomunikasi kelas
XI SMKN 1 Serawai.
Tanggal Pelaksanaan : 26 April 2019
Daftar Lampiran : 1. Jenis Diskusi
2. Tahap dan Tekhnik Diskusi
3. Materi Diskusi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Kejelasan Target
Etika Publik : Cermat
Nasionalisme : Menghargai Karya Orang Lain
Komitmen Mutu : Efektivitas
Anti Korupsi : Mandiri
2. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
a. Memilih metode Kegiatan dalam
yang akan digunakan Foto:
Akuntabilitas: Kejelasan Saya sudah dengan
Target Komitmen Mutu: sungguh-sungguh
Efektivitas dalam mencari
metode pembelajaran
yang
dapat
menumbuhkan
minat belajar siswa
serta mudah
dilaksanakan dan
relevan dengan materi
pelajaran agar
digunakan dengan baik
dan mencapai tujuan
pembelajaran.

Waktu:
25 April 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai.

b. Menentukan Tekhnik dan Kegiatan dalam


Tahapan diskusi dalam Foto:
Pembelajaran. Anti Saya menentukan
Korupsi: tekhnik dan tahapan
Tanggap yang akan
dilaksanakan dalam
proses
pembelajaran
Menerapkan Pola
Kumunikasi Gilir
dalam Berkomunikasi
supaya berjalan
KBM berjalan
dengan lancar.

Waktu:
25 April 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai.

c. Menetapkan masalah Kegiatan dalam


yang akan dibahas dan Foto:
menyiapkan bahan Saya menyiapkan
pembelajaran yang akan bahan yang akan
digunakan sesuai digunakan pada saat
dengan pembelajaran
metode yang telah supaya proses belajar
dipilih. Nasionalisme: mengajar bisa
Kerja Keras berjalan dengan lancar
Komitmen Mutu: terarah, dan penerapan
Inovasi metode juga bisa
Etika Publik: maksimal.
Cermat
Waktu:
25 April 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai.

d. Mencetak dan Kegiatan dalam


Memperbanyak Foto:
bahan yang akan Saya telah
digunakan dalam mencetak
diskusi materi/bahan yang
Anti Korupsi: telah dipersiapkan
Mandiri. untuk dibagi kepada
setiap kelompok
dalam pelaksanaan
diskusi.

Waktu:
25 April 2019.

Tempat:
Rumah Dinas Guru
SMKN 1 Serawai.

Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3


No Kegiatan : 3 (Tiga)
Nama Kegiatan : Melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
materi berbicara pokok bahasan
menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
kelas XI SMKN 1 Serawai.
Tanggal Pelaksanaan : 29 April 2019 s.d 30 April 2019
Daftar Lampiran : 1. Tersedianya Jurnal Pembelajaran
2. Tersedianya Absensi Siswa
3. Tersedianya nilai siswa
4. Media foto dokumentasi KBM
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
3. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Kejelasan Target, Tanggung Jawab, Etika
Publik : Konsisten.
Nasionalisme : Sopan, Memberi Layanan secara Cepat,
Komitmen Mutu : Tanggap, Akurat, Berdaya Hasil Guna, dan Anti
Korupsi : Santun.
Religious, Cinta Tanah Air.
Efektivitas
Disiplin
4. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
a. Masuk ke kelas tepat Kegiatan dalam
waktu. Foto:
Anti Korupsi: Disiplin. Saya telah masuk
kelas tepat waktu.

Waktu:
29 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.

KEGIATAN Kegiatan dalam


PENDAHULUAN Foto:
b. Mengucapkan salam Saat tiba dikelas
saya memberikan
Etika Publik: Sopan salam pembuka
kepada siswa dengan
ramah dan tersenyum.

Waktu:
29 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
3. Kegiatan Berdoa Kegiatan dalam
Foto:
Nasionalisme: Religious saya meminta siswa
untuk memimpin doa
agar proses belajar
mengajar diberi
kelancaran.

Waktu:
29 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
4. Menyanyikan lagu Kegiatan dalam
Indonesia Raya. Foto:
Saya meminta satu
Nasionalisme: Cinta orang siswa untuk
Tanah Air. menjadi dirigen dalam
menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia
Raya sebagai bentuk
kecintaan terhadap
tanah air.

Waktu:
29 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
5.Mengecek Kehadiran Kegiatan dalam
Siswa. Foto:
Saya mengecek
Akuntabilitas, Tanggung kehadiran siswa
Jawab untuk memastikan
semuanya hadir dan
memberikan motivasi
kepada siswa untuk
tetap bersemangat
dalam menempuh
pendidiakan.

Waktu:
29 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.

6.Menyampaikan garis Kegiatan dalam


besar cakupan materi, Foto: Saya
tujuan pembelajaran dan menyampaikan
kegiatan yang akan garis besar cakupan
dilakukan. materi dan kegiatan
yang akan dilakukan
Akuntabilitas: untuk mencapai tujuan
Kejelasan target pembelajaran.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.

KEGIATAN INTI Kegiatan dalam


15. Membagikan materi Foto:
diskusi kepada setiap Saya membagaikan
kelompok. materi diskusi kepada
masing- masing
kelompok.

Waktu:
29 Apri; 2019
Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
16. Memberikan Kegiatan dalam
kesempatan kepada Foto:
setiap kelompok Selanjutnya saya
untuk berdiskusi memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi dengan
kelompoknya
masing-masing terkait
materi yang sudah
saya bagikan.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
17. Meminta siswa untuk Kegiatan dalam
mempresentasikan Foto:
hasil diskusi Setelah masing-
masing kelompok
selesai melakukan
diskusi saya
meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
mereka.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
18. Memberikan Kegiatan dalam
kesempatan kepada Foto: Selanjutnya
setiap kelompok mempersilahkan
untuk memberikan perwakilan dari
tanggapan kepada setiap kelompok
kelompok penyaji untuk memberikan
tanggapan kepada
kelompok penyaji.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
19. Mengkonfirmasi Kegiatan dalam
hasil kegiatan siswa dan Foto:
memberikan penguatan. Setelah selesai saya
mengkonfirmasi hasil
Komitmen Mutu: kegiatan yang sudah
Inovasi dilakukan oleh
siswa dan
Etika Publik: Memberikan memberikan
layanan secara cepat, penguatan terkait
tanggap, akurat, berdaya materi
hasil guna, berhasil pembelajaran.
guna, dan santun
Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
KEGIATAN PENUTUP: Kegiatan dalam
20. Foto:
eminta siswa membuat Saya meminta siswa
kesimpulan dari memberikan
kegiatan dan materi kesimpulan dari materi
yang dibahas, siswa yang sudah dipelajari.
menyimpulkan.
Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
21. Kegiatan dalam
emberitahu siswa Foto:
tentang materi Selanjutnya saya
pertemuan menyampaikan kepada
berikutnya dan siswa siswa tentang materi
diminta untuk yang akan dipelajari
mempelajarinya terlebih pada pertemuan
dahulu. berikutnya sehingga
siswa bisa
memperlajarinya
terlebih dahulu.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.

22. Mengakhiri Kegiatan dalam


pembelajaran Foto:
dengan mengucap Setelah proses
salam. belajar mengajar
selesai saya
mengakhiri
pembelajaran dengan
mengucapkan
salam kepada
siswa.

Waktu:
29 Apri; 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai.
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4

No Kegiatan : 4 (Empat)
Nama Kegiatan : Menyusun Soal evaluasi mata pelajaran
bahasa Indonesia materi Menerapkan Pola Gilir
dalam Berkomunikasi kelas XI SMKN 1
Serawai. Tanggal
Pelaksanaan : 4 Mei 2019
Daftar Lampiran : 1. Kisi-kisi soal
2. Soal Evaluasi
3. Kunci Jawaban
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
5. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Konsisten
Etika Publik : Menjaga Rahasia
Nasionalisme : Adil. Komitmen
Mutu : Efisien. Anti Korupsi
: Mandiri
6. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
1. Membuat kisi-kisi Keterangan dalam
soal (Meliputi SK, Foto:
KD, Indikator Saya telah membuat
pencapaian kisi-kisi soal sesuai
kompetensi) dengan SK, KD, dan
Indikator
pencapaian
kompetensi terlebih
dahulu sebelum
membuat butir soal
agar penilaian tidak
menyimpang dan
sesuai dengan
indicator
pebelajaran yang
terdapat pada RPP dan
silabus.

Waktu:
4 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai
2. Membuat butir soal Keterangan dalam
sesuai indikator Foto:
yang ingin dicapai Saya telah membuat
soal evaluasi
dengan tidak
menyebarkan atau
mempublikasikan soal
evaluasi sebelum
hari pelaksanaan
agar soal evaluasi
tetap terjaga
kerahasiaannya dan
pemahaman siswa
terhadap materi
dapat

Waktu:
4 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai
3. Membuat kunci Keterangan dalam
jawaban dan Foto:
pedoman Saya telah membuat
penilaian kunci jawaban dan
pedoman penilaian
agar mempermudah
saya dalam
memeriksa hasil
evaluasi dan memberi
nilai

Waktu:
4 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai
4. Mengetik dan Kegiatan dalam
Memperbanyak Foto:
soal. Mencetak soal
Evaluasi.

Waktu:
4 Mei 2019

Tempat:
Rumah Dinas Guru
SMKN 1 Serawai.

Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5

No Kegiatan : 5 (Lima)
Nama Kegiatan : Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran
mata pelajaran bahasa Indonesia materi
Menerapkan Pola Gilir dalam Berkomunikasi
kelas XI SMKN 1 Serawai.
Tanggal Pelaksanaan : 8 Mei 2019
Daftar Lampiran :  Lembar Jawaban Siswa
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Kejelasan Target
Etika Publik : Cermat dan sopan
Nasionalisme : Memelihara Ketertiban
Komitmen Mutu : Efektivitas
Anti Korupsi : Adil
2. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
1. Memastikan seluruh Kegiatan dalam
peserta didik hadir Foto :
dan siap
mengikuti evaluasi. Waktu:
26 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai
2. Memberikan Kegiatan dalam
arahan Foto :
sebelum Saya sedang
evaluasi. memberikan arahan
kepada peserta
didik sebelum
melaksanakan
evaluasi dengan
bahasa yang halus
dan sopan supaya
siswa paham dari
arahan tersebut.

Waktu:
26 April 2019
Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai`
3. Mengkondisikan Kegiatan dalam
kelas tetap Foto :
nyaman. Saya sedang
mengkondisikan kelas
agar tetap aman,
nyaman dan tenang
pada saat evaluasi
berlangsung agar tidak
menganggu
konsentrasi siswa
dalam mengerjakan
soal evaluasi.

Waktu:
26 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai`
4. Membagikan soal Kegiatan dalam
evaluasi. Foto:
Saya sedang
membagikan soal
evaluasi kepada
peserta didik, dan saya
telah melakukan
dengan baik sehingga
seluruh siswa
memperoleh soal dan
lembar jawaban
yang sama serta
tidak ada siswa
yang tidak
mendapatkan lembar
soal tersebut.

Waktu:
26 April 2019

Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai`

5. Mengawasi Kegiatan dalam


berjalannya Foto:
evaluasi. Saya sedang
mengawasi
berlangsungnya
proses evaluasi dan
saya telah
mengupayakan
semaksimal
mungkin sehingga
evaluasi bisa berjalan
dengan baik lancar.

Waktu:
26 April 2019
Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai`
6. Mengumpulkan Kegiatan dalam
Lembar Jawaban Foto:
Siswa Setelah proses
evaluasi selesai saya
mengumpulkan lembar
jawaban siswa
secara berurutan
dari depan ke
belakang. Waktu:
26 April 2019
Tempat:
Ruang Kelas XI AP
SMKN 1 Serawai`

Tabel 5.6 Kegiatan Aktualisasi 6

No Kegiatan : 6 (Enam)
Nama Kegiatan : Melakukan analisis hasil
evaluasi Pembelajaran mata pelajaran
bahasa Indonesia materi Menerapkan
Pola Gilir dalam Berkomunikasi kelas XI
SMKN 1
Serawai.
Tanggal Pelaksanaan : 9 Mei 2019 s.d 10 Mei 2019
Daftar Lampiran :  Analisis Hasil Evaluasi.
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
3. Nilai-nilai Dasar
Akuntabilitas : Kejelasan Target
Etika Publik : Cermat
Nasionalisme : Menghargai Karya Orang Lain
Komitmen Mutu : Efektivitas
Anti Korupsi : Mandiri
4. Deskripsi Proses
Kegiatan ini memuat beberapa nilai dasar yang telah saya
aktualisasikan pada beberapa tahapan sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Dokumentasi Keterangan
7. Membuat tabel Keterangan dalam
analisis hasil Foto:
evaluasi. Saya telah melakukan
proses analisis hasil
evaluasi dengan
menggunakan table
hasil analisis agar
tujuan analisis dapat
tercapai dengan baik.

Waktu:
9 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai

8. Menentukan nilai Keterangan dalam


peserta didik. Foto:
Pada saat menentukan
nilai saya telah
melakukan sesuai
dengan hasil belajar
siswa yang merupakan
nilai sebenarnya.

Waktu:
9 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai
9. Merekap nilai Kegiatan dalam
peserta didik Foto:
kedalam daftar nilai. Pada saat merekap
nilai siswa kedalam
daftar nilai saya telah
melakukan sesuai
dengan hasil belajar
siswa yang merupakan
nilai sebenarnya.

Waktu:
9 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai

10. Mendata siswa Kegiatan dalam


yang Foto:
memperoleh nilai Dalam memasukkan
diatas dan dibawah data saya telah
KKM. memeriksa kembali
hasil analisis agar tidak
terjadi kesalahan
dalam hasil
pencapaian siswa
umtuk mengetahui
siswa yang nilainya di
atas KKM dan di
bawah KKM.

Waktu:
9 Mei 2019

Tempat:
Ruang Guru SMKN 1
Serawai

Tabel 5.7.
B. Jadwal Implementasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
No Kegiatan Tanggal Output

1. Menyusun Rencana
Pelaksanaan 22 April
2019 Tersedianya RPP
Pembelajaran (RPP)
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Materi
s.d Kurikulum Tingkat
Menerapkan Pola Gilir
Satuan Pendidikan
dalam Berkomunikasi 23 April (KTSP)
Kelas XI SMKN 1 Serawai 2019

2. Merencanakan metode Tersedianya Jenis Diskusi


Pembelajaran Bahasa Tekhnik dan Tahapan dalam
Indonesia Materi diskusi, materi diskusi dan
25 April
Menerapkan Pola Gilir juga lembar penilaian untuk
2019
dalam Berkomunikasi Kelas diskusi kelompok.
XI SMKN 1
Serawai

3. Melaksanakan proses Terlaksananya proses


pembelajaran Bahasa pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Indonesia dengan
menggunakan metode 29 April menggunakan metode
diskusi pada materi 2019 diskusi pada mater
Menerapkan pola Gilir Menerapkan pola Gilir dalam
s.d
dalam berkomunikasi kelas Berkomunikasi kelas XI
XI SMKN 1 3 Mei 2019 SMKN 1
Serawai. Serawai dan tersedianya
Daftar Hadir Siswa, serta
Jurnal Pembelajaran.

4. Menyusun soal Evaluasi


Bahasa Indonesia materi
Tersedianya kisi-kisi, soa
Menerapkan pola Gilir
4 Mei 2019 evaluasi dalam bentuk
dalam berkomunikasi
pilihan ganda dan juga Esa
kelas XI SMKN 1
serta kunci jawaban.
Serawai.

5. Melaksanakan
evaluasi pembelajaran 8 Mei 2019
Tersedianya Hasil
Bahasa Indonesia
materi Menerapkan pola Evaluasi siswa baik Pilihan
Gilir dalam berkomunikasi Ganda Maupun Uraian.
kelas XI SMKN 1 Serawai.

6. Melakukan analisis hasil Tersedianya hasil analisis


evaluasi pembelajaran evaluasi pembelajaran.
Bahasa Indonesia materi
9 Mei 2019
Menerapkan pola Gilir
s.d 10 Mei
dalam berkomunikasi
2019.
kelas XI SMKN 1
Serawai.

Pontianak, 14 April 2019

Menyetujui,
COACH PESERTA,

Windy Prihastari, S.STP, M.Si. Septeria Peri, S.Pd


NIP. 19781028 199802 2 002 NIP. 19890912
201902 2 004
Tabel 5.8
C. Lembar Bimbingan Coach
Nama Peserta : Septeria Peri, S.Pd.

Satuan Kerja : SMK Negeri 1 Serawai

Tempat Aktualisasi : SMK Negeri 1 Serawai

No Catatan Bimbingan dan Hasil Media


Tanggal/Waktu Paraf Coach
. Capaian Komunikasi

1. 10 Mei 2019 Konsultasi Format LA Via WA

2. 14 Mei 2019 Konsultasi BAB 5 Via WA

Konsultasi BAB 1 sampai BAB


3. 16 Mei 2019 Via WA
5

4 27 Mei 2019 ACC Tatap Muka

Pontianak, 27 Mei 2019


Menyetujui,
COACH PESERTA,

Windy Prihastari, S.STP, M.Si. Septeria Peri, S.Pd


NIP. 19781028 199802 2 002 NIP. 19890912
201902 2 004
Tabel 5.9
D. Jadwal Konsultasi dengan Mentor

Nama Peserta : Septeria Peri, S.Pd.


Satuan Kerja : SMK Negeri 1 Serawai
Tempat Aktualisasi : SMK Negeri 1 Serawai
Catatan
No Tanggal/Wakt Media
Bimbingan dan Paraf Mentor
. u Komunikasi
Hasil Capaian
Mengenai
pelaksanaan
pembelajaran di
23 April 2019 dalam kelas, Tatap Muka
1.
meminta
persetujuan dan
tanda tangan
RPP.
Konsultasi
25 April 2019 Perencanaan Tatap Muka
2.
Metode
Pembelajaran,
Konsultasi
3. 4 Mei 2019 menyusun soal Tatap Muka
Evaluasi
Konsultasi
9-10 Mei 2019 melakukan Tatap Muka
4. analisis hasil
evaluasi
pembelajaran
11 Mei 2019 Konsultasi
Laporan Tatap Muka
5.
Aktualisasi Bab
V
Serawai, 22 April 2019
Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Penulisan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini adalah


untuk memberikan implementasi hasil kegiatan secara praktis terkait
dengan penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS. Aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS ini merupakan langkah yang harus ditempuh setelah
melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam laporan ini
diterapkan nilai dasar bagi PNS dalam melakukan tugasnya sebagai
pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang biasanya disingkat ANEKA.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan tugas menurut fungsinya
melaksanakan kebijkan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
memper erat persatuan dan kesatuan NKRI dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menjalankan
peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD RI 1945, di bentuklah peraturan dalam UU No. 5 Tahun
2014 sebagai landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di tempat aktualisasi
yaitu SMK Negeri 1 Serawai adalah sebagai berikut.
1. Menyusun RPP Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Berbicara;

2. Merencanakan metode Pembelajaran;


3. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran;

4. Menyusun soal evaluasi;

5. Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran;

6. Menganalisis hasil evaluasi;

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMK


Negeri 1 Serawai disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran Diskusi
Kelompok optimal dalam meningkatakan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan berbicara.

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 22 April s/d 22


Mei 2019. Laporan ini tersusun atas bimbingan dan arahan dari mentor
dan coach. Laporan aktualisasi hasil pelaksanaan kegiatan akan
dipresentasikan pada hari Selasa, tanggal 28 Mei 2019 di Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, terdapat beberapa


kendala namun bisa teratasi karena adanya dukungan dari mentor dan
coach, motivasi dan semangat yang tinggi, serta kerjasama dari beberapa
pihak seperti rekan-rekan guru dan peserta didik. Sehingga secara garis
besar kegiatan-kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik dan
optimal sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran

Dari hasil penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS yang telah


dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Kegiatan yang telah dilaksanakan dengan dilandasi nilai-nilai dasar


profesi PNS hendaknya dapat terus dilaksanakan secara konsisten,
tidak hanya pada saat diklat prajabatan saja untuk menciptakan
pelayanan publik yang baik.

2. Seluruh SKPD hendaknya dapat memberikan dukungan penuh kepada


PNS-nya dalam melaksanakan kegiatan dengan dilandasi oleh nilai-
nilai dasar profesi PNS.

3. Pendidikan tentang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini


hendaknya diterapakan kepada seluruh PNS di semua level sehingga
mampu menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas dari jajaran
bawah sampai paling atas.

Daftar Pustaka
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015). Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta:
LAN.
Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Jakarta: LAN Jakarta.
Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta:
LAN.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).
Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II . Jakarta: LAN.
Latif, Yudi, Suryanto, Adi, & Muslim, Abdul. (2015). Nasionalisme:
Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II
Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).
PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta:
LAN.
Suwarno, Y, & Sejati, T. A. . (2017). WHOLE OF GOVERNMENT: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia - Jakarta.
Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan GolonganII. Jakarta: LAN.

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Serawai
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/II
Jumlah pertemuan : 4x45 Menit/ 2x pertemuan
Aspek : Berbicara

I. Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat madya
II. Kompetensi Dasar
2.7. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
III. Indikator
a. Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan
ungkapan dengan santun
b. Menerapkan jenis-jenis pola gilir dalam diskusi
c. Mempraktikkan pola gilir dalam diskusi secara efektif
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Menentukan pola gilir dalam berkomunikasi dengan efektif
b. Menerapkan pola gilir dalam diskusi dengan tepat
c. Menerapkan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang sesuai dengan
konteks dalam pla gilir
d. Berdiskusi dengan tepat sesuai dengan topik secara efektif
V. PBKB
 Disiplin
 Rasa ingin tahu
 Toleransi
 Demokratis
 Kreatif

VI. Materi Ajar


1. Pola Gilir dalam Komunikasi
2. Penerapan Pola Gilir dalam Diskusi
a. Unsur-unsur Diskusi
b. Jenis-jenis Diskusi
c. Teknik dan Tahapan dalam diskusi

1) Tahapan Persiapan

2) Tahap Pelaksanaan

1. Pembukaan

2. Pelaksanaan diskusi

3. Acara tanya jawab

4. Penutup

d. Menerapkan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang Sesuai dalam


Pola Gilir
VII. Metode, model dan Teknik Pembelajaran
 Metode : Active Learning (Belajar Aktif)
 Model : Stimulating Class Discussion (Merangsang
Diskusi Kelas)
 Teknik : Active debate (Debat Aktif) dan Point Counterpoint
(Saling Beradu Pendapat)
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Karakter yang
Waktu Dikembangkan

A. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

 Mengucapkan salam dengan ramah Rasa Ingin tahu


kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran siswa 10
Menit
 Menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari; 5 Menit
2. Motivasi Kreatif

 Siswa menyebutkan berbagai isu


hangat yang sedang terjadi sebagai
bahan kritis awal siswa

B. Kegiatan inti

1. Eksplorasi

 Siswa memberikan pernyataan singkat 10


mengenai pengertian diskusi Menit

 Siswa menjawab pertanyaan tentang


jenis-jenis diskusi
Rasa Ingin tahu
 Siswa memberikan pengetahuan awal
mengenai komponen diskusi. Kreatif
2. Elaborasi

 Siswa menyebutkan beberapa jenis Disiplin


pola gilir dalam diskusi
45
 Peserta didik disajikan sejumlah cerita Menit
Toleransi
terkait permasalahan yang menjadi
keluhan masyarakat.

 Masing-masing kelompok Demokrasi


melaksanakan diskusi kelas dengan
menggunakan / menerapkan pola gilir
dalam berkomunikasi dengan
bimbingan guru.
Rasa ingin tahu
 Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
dengan menerapkan pola gilir
komunikasi. Kreatif

 Kelompok lain memberikan tanggapan


terhadap hasil persentasi kelompok Disiplin
yang tampil.

3. Konfirmasi 10
Kreatif
Menit
 Siswa menyebutkan hasil diskusi

 Guru dan siswa memberikan


Demokratis
konfirmasi mengenai pola gilir dalam
proses diskusi yang telah dilakukan. Disiplin
 Guru dan siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan mengenai 10
materi. Menit
C. Kegiatan Akhir

 Siswa menyimpulkan materi


pembelajaran dengan bimbingan guru
 Hasil pembelajaran dan keaktifan
siswa diberikan tanggapan oleh guru

 Guru memberikan penguatan materi

 Guru mengucapkan salam kepada para


siswa sebelum keluar kelas.

IX. Prosedur Penilaian


 Jenis tes : Tes lisan dan tulisan
 Bentuk Tes : Praktik dan uraian
 Instrumen penilaian
 Menerapkan pola gilir dalam diskusi
 Menggunakan kata, bentuk kata, dan bahasa yang
santun dalam diskusi
 Mendiskusikan topik terpilih dengan efektif
 Instrument penilaian tertulis
 Pengertian diskusi
 Tujuan dan manfaat diskusi
 Jenis-jenis diskusi
 Perencanaan/ system diskusi
 Instrument penilaian Praktik
 Diskusi Kelompok
 Pedoman penskoran

Tes Tertulis
No Aspek Penilaian Hasil Bobot Skor Maksimal Skor Ideal
1 Pengertian Diskusi 2 2 3
2 Tujuan dan manfaat diskusi 2 2 3
3 Komponen dalam diskusi 2 2 3
4 Jenis-jenis diskusi 2 2 3
5 Perencanaan/ sistem diskusi 2 2 3
Jumlah
Rentang nilai : 0-10
Nilai akhir : angka yang diperoleh x 10
Contoh penilaian produk
N Nama Pengertia Tujuan Kompone Jenis- Perencanaan Jumlah
o Siswa n Diskusi dan n dalam jenis / sistem
manfaa diskusi diskus diskusi
t i
diskusi
1 Luthfi 2 2 2 2 1 9x10=90
2 Nadia 2 2 2 2 2 10x10=10
0
3 Yosef 2 1 2 2 1 8x10=8-
4 Haris 2 2 2 2 2 10x10=10
0
5 Setiabu 2 2 2 2 1 9x10=90
di

 Pedoman penskoran
Praktik

Rubrik Penskoran Keterampilan Siswa dalam Kegiatan Kelompok


(Diskusi dan Presentasi)

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

1 Kemampuan o Mampu bekerjasama dengan semua anggota 5


bekerjasama dalam kelompok 4
kelompok o Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota 3
kelompok 2
o Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu
anggota kelompok 1
o Hanya mampu bekerja secara individu
o Bekerja secara individu dan menganggu anggota
kelompok lain
2 Kemampuan berkomunik o Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 5
asi secara lisan o Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang 4
jelas 3
o Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang 2
benar 1
o Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas o
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
3 Kemampuan mengajuka o Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan 5
n pertanyaan jelas 4
o Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar
tetapi kurang jelas 3
o Mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas tetapi
kurang benar 2
o Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan
benar dan jelas 1
o Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan
benar dan jelas
4 Kemampuan menjawab o Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 5
pertanyaan o Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi
kurang jelas 4
o Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi
kurang benar 3
o Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan benar 2
dan jelas
o Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan 1
jelas
5 Kemauan menghargai o Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat 5
pendapat teman orang lain.
o Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang
mampu menunjukkan sikap menghargai saat siswa 4
lain menyampaikan pendapat
o Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi 3
agak sulit menerima masukan orang lain
o Kurang mampu menghargai dan mendengarkan 2
pendapat orang lain.
o Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan 1
pendapat orang lain.
Skor Maksimal : 5 X 5 = 25
Contoh Penilaian Praktik
No Nama Nilai
Siswa Kemampuan Kemampuan ber Kemampuan Kemampuan Kemauan Jumlah
bekerjasama komunikasi mengajukan menjawab menghargai
dalam secara lisan pertanyaan pertanyaan pendapat
kelompok teman

1 Luthfi 5 5 5 5 5 25
2 Nadia
3 Yosef
4 Haris
5 Setiabudi

X. Sumber Belajar
Pustaka rujukan:

 Bahasa Indonesia Tataran Madia untuk SMK dan MAK Kelas XI


karya Ahmad Iskak dan Yustinah terbitan Erlangga 2008
halaman 91—100
 Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003
 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah terbitan Yrama Widya Bandung
1991
 Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka
2003
 Website internet

Serawai, 23 April 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004
Lampiran 2

Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok


Pengertian diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang
dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu.
Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu
memecahkan permasalahan seorang individu.

Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan


suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu
kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam
memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula tanggung
jawab dan harga diri.

Sintaks Diskusi

1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan


memberikan pengarahan seperlunya, Dapat pula pokok masalah
yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh guru dan
siswa.
2. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok
diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3. Para siswa berdiskusi dalam kelompok, sedangkan guru menjaga
ketertiban dan dapat memberikan dorongan dan bantuan
sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi
aktif dan agardiskusi berjalan lancar.
4. Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5. Akhirnya para siswa mencatat hasil diskusi,dan guru
mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap kelompok.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok

1. Beberapa Keuntungan
1. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung
dalam proses belajar mengajar.
2. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan bahan
pelajarannya masing-masing.
3. Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan
cara berpikir dan sikap ilmiah.
2. Beberapa Kelemahan Metode Diskusi
3. Suatu diskusi tak dapat diramalkan sebelumnya mengenai
bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan
sisiwa dan partisipasi anggotanya.
4. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang
belum pernah dipelajari sebelumnya.
5. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa
yang “menonjol”
6. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-
hal yang barsifat problematik saja yang dapat didiskusikan.
7. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak.

Relevansi Metode Diskusi

Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok dan


diperlukan apabila kita (guru) hendak :

1. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para


siswa.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
kemampuannya masing- masing.
3. Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan
yang telah dirumuskan telah dicapai.
4. Membantu para siswa belajar berpikir teoretis dan praktis lewat
berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
5. Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri
sendiri maupun teman-temannya (orang lain)
6. Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan
berbagai masalah yang di “lihat” baik dari pengalaman diri sendiri
maupun dari pelajaran sekolah.
7. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Hambatan-hambatan Dalam Diskusi Kelompok

1. Ada bermacam-macam faktor penghambat dalam usaha mencapai


tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik yang ada pada sisiwa
maupun materi (bahan) yang didiskusikan
2. Faktor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas
persoalannya. Mereka memang sedang belajar dan latar belakang
mereka jelas berbeda-beda. Adalah tugas guru untuk membimbing
mereka melalui berbagai macam peranan sebagaimana telah
diuraikan di muka.
3. Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah bahwa setiap orang
menginginkan segera dicapinya persetujuan atau kesimpulan.

Syarat-syarat Metode Diskusi

Adapun syarat-syarat pelaksanaan metode diskusi adalah:

1. Pendidik menguasai masalah yang didiskusikan secara utuh


2. Pokok-pokok masalah yang didiskusikan agar dipersiapkan lebih
awal.
3. Memberikan kesempatan secara bebas kepada peserta didik untuk
mengajukan pikiran, pendapat atau kritikannya
4. Masalah yang didiskusikan diusahakan agar tetap pada pokoknya.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Teknik Diskusi Kelompok


Menurut Romlah (1989: 99), pelaksanaan diskusi kelompok meliputi
tiga langkah yaitu sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan, fasilitator melaksanakan lima macam hal, yaitu:
a. Merumuskan tujuan diskusi.
b. Menentukan jenis diskusi, apakah diskusi kelas, diskusi kelompok-
kelompok kecil atau diskusi panel.
c. Melihat pengalaman dan perkembangan siswa, apakah memerlukan
pengarahan-pengarahan yang jelas, tugas yang sederhana dan waktu
diskusi yang lebih pendek, atau sebaliknya.
d. Memperhitungkan waktu yang tersedia untuk kegiatan diskusi
e. Mengemukakan hasil yang diharapkan dari diskusi, misalnya
rangkuman, kesimpulan-kesimpulan atau pemecahan masalah.
2. Tahap pelaksanaan
Fasilitator memberikan tugas yang harus didiskusikan, waktu yang
tersedia untuk mendiskusikan tugas itu, dan memberitahu cara
melaporkan tugas, serta menunjuk pengamat diskusi apabila diperlukan.
3. Tahap penilaian
Fasilitator meminta pengamat melaporkan hasil pengamatannya,
memberikan komentar mengenai proses diskusi dan membicarakannya
dengan kelompok.
Bulatau (1971) “mengemukakan dalam pelaksanaan teknik diskusi
kelompok ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan

situasi yang tepat bagi kelancaran jalannya hubungan atau komunikasi

antar siswa yakni:

 Jumlah peserta setiap kelompok

Jumlah yang paling baik untuk menjalin hubungan antar peserta

kiranya enam atau delapan, paling banyak sepuluh. Terlalu

banyaknya anggota kelompok akan mengurangi pula rasa

pertanggungjawaban untuk turut serta mencapai hasil yang

diinginkan.

 Susunan tempat duduk

Dalam mengatur tempat duduk yang penting diingat adalah agar para

peserta dapat saling berhadapan muka, dengan membentuk tempat

duduk seperti lingkaran, dan pemimpin diskusi hendaknya sejajar

dengan para anggota, tidak duduk memisah atau di kursi khusus.

 Lamanya waktu diskusi

Dalam pelaksanaan diskusi kelompok yang membahas suatu

persoalan biasanya paling sedikit membutuhkan waktu empat puluh

menit, pada umumnya waktu yang dibutuhkan satu jam lebih sedikit.

Pembatasan waktu ada segi negatifnya yakni dapat memadamkan

diskusi yang sedang menghangat, namun keuntungannya ialah

bahwa para anggota mendapat kepastian jelas mengenai persoalan

yang dibicarakan secara bersama sehingga tujuan dari diskusi

tersebut dapat tercapai”.


Komponen yang juga penting dalam membimbing diskusi kelompok

adalah peningkatan sumbangan (konstribusi) pendapat siswa, sehingga

diskusi dapat hidup dan semua peserta berminat untuk berpartisipasi.

Menurut Djamarah (2005: 161) peningkatan konstribusi dapat

dilakukan dengan cara:

a. Mengajukan pertanyaan kunci yang dapat meningkatkan diskusi.


b. Menggunakan stimulasi berupa contoh-contoh verbal maupun
nonverbal.
c. Memancing dengan membuat komentar bertentangan.
d. Menunggu dengan tenang, tetapi juga mengharapkan sumbangan
pikiran siswa daripada mengisi dengan pembicaraan yang asal bicara.
e. Memberi dukungan terhadap sumbangan pikiran siswa dengan
mendengarkan penuh perhatian, pemberian komentar positif, dengan
gerakan badan, dan secara akrab.
KELOMPOK 1

Dampak Teknologi Elektronik Bagi Remaja Masa Kini

Pada zaman yang modern ini, banyak sekali perkembangan pada


teknologi-teknologi yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah teknologi
elektronik. Perkembangan pada teknologi elektronik kini berkembang
sangat pesat di Indonesia. Namun, perkembangan tersebut memberi
pengaruh atau dampak juga terhadap konsumennya, khususnya para
remaja masa kini.

Contoh teknologi elektronik yang pasti disukai para remaja masa


kini adalah handphone. Mereka menyukai handphone karena teknologi
elektronik yang satu ini berbeda dari yang lain. Mungkin karena bentuknya
yang tidak terlalu besar sehingga mudah dibawa kemana-mana membuat
daya tarik tersendiri bagi para remaja sekarang yang tidak ingin repot.

Tetapi, teknologi elektronik mempunyai dampak negatif dan


dampak positif. Contoh dampak negatifnya adalah Remaja kecanduan
menggunakan teknologi-teknologi tersebut sehingga mereka lupa akan
kewajibannya untuk menuntut ilmu sebagaimana mestinya. Ada pula
dampak positifnya , yaitu para remaja bisa mengenal lebih luas teknologi-
teknologi yang ada dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan
teknologi-tekologi tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. Oleh karena
itu, Kita sebagai Remaja atau pelajar harus bisa memanfaatkan teknologi
elektronik dengan sebaik-baiknya, jangan digunakan untuk hal-hal yang
dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dampak Perkembangan Mobile Phone

Pada zaman yang modern ini, Tekhnologi berkembang dengan


pesat dalam berbagi bidang seperti komunikasi, medis, transportasi dan
lain-lain. Namun, Perkembangan pada teknologi komunikasi adalah yang
paling pesat. Contohnya adalah Handphone. Saat ini tekhnologi
Handphone telah menjadi sangat modern.

Handphone menjadi lebih praktis dan memiliki berbagai macam


fitur yang sangat banyak dan menarik. Berkembangnya tekhnologi
Handphone ini membuat para remaja menggandrunginya. Mereka mulai
menggunakan handphone dengan berbagai macam keperluan seperti
hiburan dan komunikasi. Namun, Perkembangan tekhnologi dalam bidang
komunikasi ini memberi pengaruh atau dampak terhadap penggunanya,
khususnya para remaja.

Perkembangan tekhnologi handphone memiliki dampak positif bagi


para remaja. Mereka bisa mengenal dan lebih luas tentang tekhnologi
komunikasi ini dan juga mereka dapat memanfaatkan Handphone untuk
memudahkan pekerjaan mereka.

Selain memiliki manfaat yang positif, perkembangan handphone


juga berdampak buruk bagi para remaja. Contoh dampak negatifnya
adalah Remaja dapat menjadi kecanduan menggunakan teknologi-
teknologi tersebut sehingga mereka lupa akan kewajiban mereka untuk
belajar.

Oleh karena itu, Kita sebagai Remaja atau pelajar harus bisa
memanfaatkan teknologi elektronik dengan sebaik-baiknya. Kita harus
menggunakan Handphone ini untuk hal-hal yang bermanfaat buat diri
sendiri maupun orang lain bukan malah merugikan.

KELOMPOK 2

Pro Kontra Pelaksanaan Ujian Nasional Online

Baru – baru ini sebagian siswa SMA dan SMP telah melaksanakan
ujian nasional yang dilakukan secara online. Namun, pelaksaan ujian
nasional secara online ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan
masyarakat. Mereka terpecah menjadi dua sisi yang saling bertolak
belakang dalam menyikapi kebijakan yang dikeluarkan oleh menteri
pendidikan ini. Perbedaan - perbedaan pendapat in menjadi perdebatan
yang hangat di media – media massa baik cetak, maupun elektronik.
Masyarakat yang pro terhadap kebijakan ini menganggap bahwa
apa yang telah pemerintah tetapkan ini merupakan satu langkah yang
tepat untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia. Pelaksanaan ujian
nasioanal secara online ini bisa menanamkan nilai – nilai tehnologi pada
semua element yang bergelut di dalam dunia pendidikan, seperti guru, dan
siswa sehingga mereka tidak ada lagi yang buta akan tehnologi.
Selain itu, pelaksanaan ujian nasioanl online ini juga dipandang
sebagai cara yang efektif untuk menekan angka kecurangan yang terjadi
pada ujian – ujian sebelumnya. Seperti yang telah kita ketahui, meskipun
pengiriman soal – soal ujian nasional telah dikawal oleh pihak polisi, tetap
saja terjadi kebocoran yang di lakukan oleh pihak – pihak tertentu, bahkan
ada indikasi yang melakukan pembocoran itu adalah guru itu sendiri.
Dengan dilaksanakannya ujian nasioanal secara online ini, diharapkan bisa
menghentikan kecurangan – kecurangan yang terjadi karena soal ujian
nasional tidak perlu lagi dikirim dan singgah di mana – mana.
Disamping itu, ujian nasional secara online ini juga dipandang
sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan – permasalahan
yang terajadi pada waktu pengiriman soal dari pusat, salah satunya adalah
keterlambatan proses distribusi, sehingga bisa memungkinkan terjadi
penundaan ujian baagi sekolah yang belum menerima soal pada hari yang
telah ditentukan. Terlebih lagi, ujian nasioanl secara online, juga bisa
menekan pengeluaran negara. Hal ini dikarenakan pemerintah harus
mencetak jutaan naskah soal. Dengan ujian secara online ini, pemerintah
tidak perlu lagi mencetak naskah soal karena soal sudah bisa diakses
secara onlie. Dengan begitu, akan menghemat pengeluaran Negara.
Namun, beberapa masyarakat yang kontra terhadap kebijakan ini
beralasan bahwa pelaksanaan ujian nasional secara online ini belum tepat
untuk dilaksanakan di Indonesia. Hal ini di karenakan, kurangnya tehnologi
dan tenaga ahli pada beberapa sekolah, khususnya sekolah – sekolah
yang terletak di daerah. Jika ujian nasioanal online tetap dilaksanakan,
maka berapa banyak komputer yang harus disiapkan oleh pihak sekolah.
Tidak hanya itu, kurangnya tenaga ahli dalam bidang ini di beberapa
sekolah juga turut menyusahkan pelaksanaan ujian nasional ini, dan pada
akhirnya pihak sekolahlah yang akan merasa kesulitan dengan itu semua.
Terlebih lagi, ujian nasioanal secara online ini pada kenyataannya
setelah dilakuan uji coba tetap saja terjadi kebocoran soal. Hal ini
dikarenakan mudahnya mengakses soal – soal tersebut di Internet,
sehingga sama saja meskipun dionlinekan pun tetap saja terjadi
kecurangan, bahkan lebih masif lagi. Disamping itu, hal ini juga akan
menambah tingkat stress para guru dan siswa. Ketika menjelang ujian
nasional, mereka akan disibukan dengan mempelajari soal – soal ujian
yang sulit. Dengan adanya kebijakan ini, konsentrasi mereka menjadi
terbagi sehingga mereka akan merasa tertekan. Akibatnya, mereka tidak
bisa mengerjakan dan melaksanakan ujian ini secara maksimal.
Mereka yang kontra juga beralasan bahwa setelah uji coba ujian
nasional online yang dilakukan oleh pemerintah belum menemukan hasil
yang memuaskan. Hal ini dikarenakan kurangnya kesiapan pihak – pihak
sekolah dalam melaksanakan keputusan ini, sehingga muncul beberapa
permasalahan – permasalahan baru di lapangan, diantaranya, tertundanya
ujian nasional karena gangguan jaringan internet, rusaknya trafo listrik di
sekolah karena tidak kuat untuk menghidupkan beberapa komputer, dan
lain – lain.
Berdasarkan pendapat – pendapat di atas, dapat kita simpulkan
bahwa pelaksanaan ujian nasional secara online ini menimbukan berbagai
macam reaksi di masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini
menteri pendidikan nasioanal sebaiknya menemukan cara agar bisa
menyatukan pendapat yang pecah diantara masyarakat ini, sehingga tidak
ada lagi pergolakan yang terjadi dan pada akhirnya kemajuan dunia
pendidikan Indonesia bisa tercapai.

KELOMPOK 3

"Internet Sebagai Media Pembelajaran"

Internet adalah jaringan yang dapat digunakan untuk


menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya dengan
menggunakan sebuah sistem. Dengan internet, semua perkerjaan seakan
mudah dan cepat dilakukan. Dalam pendidikan, internet menjadi dilema
untuk digunakan. Dampak negatif dan positif yang dihadirkan oleh internet
membuat orangtua dan juga guru menjadi lebih ketat dalam memantau
pemanfaatan internet. Apa pendapat masyarakat tentang penggunaan
internet dalam pembelajarn? Lalu, dengan pro dan kontra yang ada
bagaimana seharusnya penggunaan internet yang baik?
Sebagian masyarakat (orangtua) beranggapan bahwa penggunaan
internet dalam proses pembelajaran justru akan mengganggu proses
pembelajaran itu sendiri. Apalagi, penggunaan internet dengan
menggunakan handphone lebih memudahkan anak untuk mengakses
situs-situs yang tidak diharapkan. Banyaknya situs yang tidak sesuai
dengan usia mereka membuat orangtua kawatir akan psikologi anak-anak
mereka. Media sosial yang membuat anak kecanduan memegang
handphone pun menjadi alasan kedua yang menjadikan kekawatiran
orangtua meningkat. Dengan menggunaan internet, semua situs dan
sosial media membuat anak cenderung cuek, apatis dengan lingkungan
sekitar, dan tidak bersosialisasi. Alasan lain yang muncul adalah ketakutan
orantua di mana anak-anak mereka menjadi korban perdagangan manusia
dan kasus penipuan. Orangtua maupun guru memiliki keterbatasan dalam
pengecekan setiap handphone yang digunakan oleh siswa. Tidak hanya itu,
dampak lain yang ditimbulkan oleh penggunaan internet dalam
pembelajaran adalah membuat anak-anak menjadi lebih malas membaca
buku pengetahuan. Menurut mereka, informasi tidak hanya didapat dari
internet, melainkan dapat juga diambil dari buku, majalah, surat kabar, dan
televisi.
Namun, menurut sebagian masyarakat lainnya penggunaan internet
justru menjadikan nilai anak-anak mereka meningkat. Penggunaan internet
membantu anak-anak menemukan referensi tugas-tugas dari sekolah.
Tugas anak menjadi lebih mudah dan cepat diselesaikan. Selain itu,
pengetahuan global mereka menjadi lebih luas, tidak seperti hanya
sekedar membaca buku saja. Internet menyediakan informasi apa saja
yang diinginkan oleh siswa untuk melengkapi pembelajaran di sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah. Anak akan lebih mandiri karena akses
internet dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya itu,
pergaulan anak menjadi lebih luas dengan menggunakan sosial media.
Anak tidak hanya berteman dari lingkungan sekitar saja, melainkan juga
dapat berteman dengan orang dari belahan dunia mana pun. Dampak
positif lainnya adalah mendekatkan yang jauh dalam hal berkomunikasi.
Dengan kata lain, penggunaan internet membantu seseorang untuk
berkomunikasi secara lancar meskipun dalam jarak yang cukup jauh.
Penggunaan internet dalam pembelajaran memang menjadi pro
dan kontra dikalangan masyarakat. Meskipun ada dampak negatifnya,
internter juga memiliki dampak positif yang bermanfaat bagi pembelajaran
siswa baik di sekolah maupun di rumah. Hanya saja, baik orangtua
maupun guru harus mengarahkan dan lebih sering untuk mengontrol
penggunaan internet oleh anak. Peranan orantua, masyarakat, dan guru
menjadi sangat penting untuk mengarahkan anak dalam menggunakan
internet secara bijak. Penggunaan secara bijak akan menjadikan internet
bermanfaat secara maksimal dan meminimalisir dampak negatifnya.

KELOMPOK 4

Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan
yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada
kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan
lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan ialah menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan


yang sering kita dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga
kebersihan dimana saja kita berada. Kebesihan juga penting bagi
kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Kebersihan adalah keadaan bebas dari sampah termasuk


diantaranya debu dan bau. Namun, kebersihan sering kali dianggap ringan
oleh para siswa-siswi, kesadaran yang minim pun menjadi sebab masih
adanya sampah di lingkungan sekolah. Padahal kegiatan belajar mengajar
juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang bersih, konsentrasi otak
tidak akan mudah terpecah jika lingkungan sekolah bersih khususnya di
ruang kelas yang sedang ditempati. Sebab, kita akan merasakan
kenyamanan di kelas. Keindahan dan kebersihan sekolah menjadi poin
penting untuk meningkatkan semangat siswa-siswi dalam mencapai
prestasi yang baik. Banyaknya sampah yang berserakan disetiap ruang
kelas menjadi dampak permasalahan kebersihan yang paling sering terjadi
di lingkungan sekolah.

Pada dasarnya, seluruh warga sekolah mempunyai peranannya


masing-masing untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah
dan nyaman. Namun, seringkali program sekolah tersebut tidak berjalan
dengan baik sehingga hasilnya tidak dapat dicapai dengan maksimal.
Sebenarnya setiap upacara hari senin sudah diingatkan kembali oleh
Pembina upacara agar siswa-siswi dapat menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dan ruang kelas.

KELOMPOK 5

“Karakter Remaja dalam Pergaulan”


Karakter merupakan salah satu personalitas seorang individu yang
melekat pada setiap manusia yang menjadi kepribadian atau watak
tersendiri secara asli tanpa adanya perubahan kecuali dari individu itu
sendiri.
Kini karakter anak bangsa di zaman modern sedikit
memprihatinkan. Karena kurangnya perhatian orang tua sehingga banyak
remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas. Namun, disisi lain dengan
adanya pegaulan ini remaja bisa lebih bersosialisasi dengan banyak orang.
Dengan melihat kedua pertimbangan tadi, hal ini pun
masih sajadiperbincangkan oleh masyarakat.
Menurut sebagian masyarakat berpandangan bahwa dengan
adanya pergaulan, remaja bisa lebih bersosialisasi dengan banyak orang
dan bisa lebih mengenal dunia luar. Selain itu, remaja juga bisa lebih
percaya diri dan bisa mengembangkan bakatnya di dalam pergaulan
mereka.
Pernyataan tersebut memang benar, namun bagaimana jadinya jika
remaja melakukan hal yang tidak baik di dalam pergaulannya? Seperti
mengendarai kendaraan dan tidak mematuhi aturan lalu lintas, bermain
sore dan pulang larut malam, juga bermain di warnet hingga lupa waktu.
Bukankah perbuatan itu sungguh tidak baik? Dan bukankah pergaulan
seperti itu merusak karakter anak bangsa? Selain itu, dengan adanya
karakter remaja yang seperti itu sangatlah merugikan khususnya
bagi generasi penerus bangsa kelak, karena perbuatan tersebut akan
merusak karakter bangsa.

Jadi, cara mengatasi masalah ini adalah kita sebagai remaja


Indonesia harus berhati-hati dalam bergaul, karena tidak selamanya
pergaulan itu baik untuk kita. Selain itu kita juga harus berperilaku dengan
baik dan juga menjaga sikap dalam bertindak, agar karakter bangsa
Indonesia tidak pudar.
Lampiran 3
. ::;I l I I
j!C.. .,
. ._
£1
......

I
.r

....
I •
.
..

2
,._
f
r•0
- ?i
-.
..::..
.,.
1
ti
;.
i �
t- ..
i;

- }
'III �
,--c;

-
:,>


i ,.. -
-e-

. .., a
"�""
i ..
t ' ;J
-e
.. (;,
c

f r

t
,")
.,,. C"'
... =

-�----

. .
1..
I �·
,:!'

Il
.€
:,
....
VI

°'
-.J

co

-
\C)

-
-
1 0

-{ f -"'

-°' "e".
V I
:,..

- - -
t0
0

\C)
J
co
\C)

10
0


10
10

t 0
w
10
-"'
......................... t0
VI
10

°'
t0
-.J
1 0
co
t0
\C)

-
0

w
VI
....c:::
3:
>
....
>::c
s::
DAFTAR NILAI DISKUSI KELOMPOK
No Nama Kriteria Penilaian
Siswa Jumlah Nilai Ketuntasan
1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 Skor Akhir

1 Agustina Aling Darma 5 4 4 4 4 21 84 T


2 Agustinus Sandi 4 3 3 4 5 19 76 T
3 Antonius Jafri 4 5 4 3 5 21 84 T
4 Apriyanto 4 3 3 3 4 17 68 TT
5 Brigita Koliana 4 4 4 3 5 20 80 T
6 Budi Hartono 4 4 3 5 5 21 84 T
7 Dina 5 4 4 3 4 20 80 T
8 Dominika Desinasari 3 4 4 4 4 19 76 T
9 Erni 4 4 3 4 5 20 80 T
10 Fransiskus Aki 3 3 2 3 4 15 60 T
11 Frediansyah 4 4 4 3 3 18 72 TT
12 Herkulanus Toti 5 4 4 3 5 21 84 T
13 Joni Candra 4 3 3 3 3 16 64 TT
14 Jowan 5 3 3 3 5 19 76 T
15 Lilis 5 4 5 4 4 22 88 T
16 Lisnawati 5 3 3 4 4 19 76 T
17 Nia Pramita 3 4 3 3 4 17 68 T
18 Oing Priasmara 4 4 4 4 4 20 80 T
19 Oktavianus 4 4 3 4 4 19 76 T
20 Riky 4 4 3 4 5 20 80 T
21 Ronawati 4 4 4 4 4 20 80 T
22 Tesalonika Anggelina 4 3 4 5 5 21 84 T
23 Yohanes Tumbun 5 4 3 3 4 19 76 T
24 Yustina 4 4 4 4 5 21 84 T
25 Yupita Era 4 4 4 4 4 20 80 T

1. Kemampuan bekerjasama dalam kelompok Keterangan: Jumlah Skor x 100


2. Kemampuan berkomunikasi secara lisan 25
3. Kemampuan mengajukan pertanyaan 5 : Sangat Baik
4. Kemampuan menjawab pertanyaan 4 : Baik
5. Kemauan menghargai pendapat teman 3 : Cukup
2 : Kurang
1: Sangat Kurang

Serawai, 30 April 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004
Lampiran 4
Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
Setara Tingkat Madaya
Bentuk Penilaian : Tes Tulisan/Tes Praktik
Bentuk Soal : 20 PG

Kompetensi Tingkat
No Materi Indikator Soal Butir No Soal
Dasar Kesukaran
Soal A B
Menerapkan Terlampi 1
 Siswa dapat menununjukkan
Pola Gilir Diskusi dan r
sikap yang harus dimiliki ketika
1. dalam Pola Gilir dalam Mudah
menerapkan pola gilir dalam
Berkomunikas Berkomunikasi
berkomunikasi.
i
 Siswa dapat menunjukkan apa Terlampi 2
itu pola gilir dalam r Mudah
berkomunikasi
 Siswa dapat menunjukkan Terlampi 3
bagaimana penerapan pola gilir r
dalam berkomunikasi pada Sukar
sebuah peristiwa yang disajikan.
 Siswa dapat menentukan Terlampi 4
langkah-langkah yang harus Sukar
r
diperhatikan oleh seorang
penyaji dalam sebuah diskusi.
 Siswa dapat menentukan sikap Terlampi 5
atau perbuatan yang harus r
dihindari oleh seorang pemandu Sedang
diskusi pada saat
berlangsungnya diskusi.
 Siswa dapat menentukan Terlampi 6
kalimat yang sopan untuk r
menyanggah pendapat dalam Mudah
diskusi.
 Siswa dapat menentukan jenis- Terlampi 7
jenis diskusi Sukar
r
 Siswa dapat menentukan Orang Terlampi 8
yang bertugas menanggapi, r
menambah, dan memperbaiki Sukar
ide, gagasan, serta pendapat
penyaji.
 Siswa dapat menentukan mana Terlampi 9
yang bukan merupakan manfaat r Sukar
diskusi.
 Siswa dapat menentukan Terlampi 10
pengertian kongres. Sukar
r
 Siswa dapat menyebutkan siapa Terlampi 11
yang berhak menyimpulakn isi r Sedang
diskusi.
 Siswa dapat menentukan kapan Terlampi 12 Sedang
saat tidak memerlukan r
penggunaan bahasa resmmi.
 Siswa dapat menemukan Terlampi 13
perbedaan perbedaan pokok r
antara diskusi panel dan Sukar
symposium.
 Siswa dapat mengetahui tugas Terlampi 14
seorang pemrasaran dalam r Sedang
diksusi.
 Siswa dapat menentukan arti Terlampi 15
dari terlibat aktif dalam diksusi. Mudah
r
 Siswa dapat menentukan Terlampi 16
kalimat yang hanya dapat r
digunakan dalam ragam tidak Mudah
resmi.
 Siswa dapat menentukan Terlampi 17
kalimat yang santun untuk r
menyanggah pendapat Sedang
seseorang dalam diskusi.
 Siswa dapat menunjukkan hal Terlampi 18
yang tidak menentukan r
keefektifan sebuah proses Sukar
komunikasi.
 Siswa dapat menentukan yang Terlampi 19
bukan cara menyetujui usul r Sedang
dalam diskusi.
 Siswa dapat menentukan Terlampi 20 Sukar
maksud dari sebuah kalimat r
yang disajikan.
Serawai, 4 Mei 2019
Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : XI
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
Setara Tingkat Madaya
Bentuk Penilaian : Tes Tulisan/Tes Praktik
Bentuk Soal : 10 Uraian

Kompetensi Tingkat
No Materi Indikator Soal Butir No Soal
Dasar Kesukaran
Soal A B
Menerapkan Siswa dapat menjelaskan apa yang Terlampi 1
Pola Gilir Diskusi dan dimaksud pola gilir. r
1. dalam Pola Gilir dalam Mudah
Berkomunikas Berkomunikasi
i
Siswa dapat menentukan dalam situasi Terlampi 2 Sedang
apa pola gilir diperlukan. r
Siswa dapat menjelaskan kata seperti Terlampi 3
apa yang digunakan dalam situasi r Sedang
resmi.
Siswa dapat menjelaskan bentukan Terlampi 4
kata seperti apa yang digunakan dalam r Sukar
situasi tidak resmi.
Siswa dapat mebutkan jenis-jenis Terlampi 5
diskusi. r Sedang

Siswa dapat mebutkan unsur-unsur Terlampi 6


diskusi. r Mudah

Siswa dapat menyebutkan apa saja Terlampi 7


tugas r Sukar
moderator dalam diskusi.
Siswa dapat menyebutkan apa saja Terlampi 8
Sukar
tugas notulis dalam diskusi. r
Siswa dapat menyebutkan apa saja Terlampi 9
tugas penyaji atau penyampai materi r Sukar
dalam diskusi.
Siswa dapat menyebutkan saja tugas Terlampi 10
Sukar
peserta diskusi. r

Serawai, 4 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia
Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.
NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004
UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!

1. Sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam


berkomunikasi tertera di bawah ini, kecuali…

a. Menghargai mitra bicara

b. Peka terhadap kesempatan

c. Sadar akan relevansi pembicaraan

d. Bahasa harus jelas dan terperinci

e. Menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan santun


sesuai komunikasi

2. Pola gilir dalam berkomunikasi adalah….


a. percakapan yang terjadi harus berjalan dua arah
b. percakapan tentang suatu topik secara mendalam
c. pembicaraan yang terjadi antara dua sahabat karib
d. percakapan antara tiga orang saja
e. pembicaraan yang mengarah pada diskusi kelompok

3. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dapat terjadi pada


peristiwa berikut, kecuali……
a. suasana kehidupan sehari-hari
b. film dan sinetron
c. pementasan
d. di dunia kerja
e. monolog

4. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh


seorang penyaji dalam diskusi, kecuali……..
a. menguasai masalah yang disajikan
b. berbicara dengan jelas dan objektif
c. menyajikan makalah bila diminta pendengar
d. berbicara tetap pada temanya
e. membatasi waktu bicara

5. Perbuatan yang harus dihindari oleh pemandu diskusi pada


waktu berlangsungnya diskusi adalah…..
a. mengatur proses diskusi
b. mematuhi dan menjalankan peraturan diskusi
c. membela penyaji yang pendapatnya disanggah
d. menyusun kesimpulan diskusi dan mengumumkan hasilnya
e. menguasai pokok-pokok masalah yang didiskusikan

6. Kalimat yang sopan untuk menyanggah pendapat dalam


diskusi adalah…..

a. saya tidak setuju dengan ide yang dikemukakan

b. rasanya janggal bila penyaji berpendapat seperti apa yang


disampaikan tadi

c. saya sama sekali tidak mengerti apa yang disampaikan


penyaji

d. dari tadi saya ingin menanggapi karena saya belum paham

e. saya menemukan beberapa hal yang kiranya dapat


dipertimbangkan

7. Di bawah ini merupakan jenis-jenis diskusi, kecuali….


a. simposium
b. seminar
c. rapat
d. lokakarya
e. diskusi panel

8. Orang yang bertugas menanggapi, menambah, dan


memperbaiki ide, gagasan, serta pendapat penyaji disebut…
a. penyaji
b. peserta diskusi
c. moderator
d. ketua diskusi
e. wakil ketua

9. Yang bukan merupakan manfaat diskusi…


a. menguji sikap toleransi
b. melaksanakan sikap demokrasi
c. mengembangkan latihan berpikir
d. mengembangkan kebebasan pribadi
e. menghargai pendapat orang lain

10. Pertemuan wakil suatu organisasi untuk membahas masalah


tertentu disebut
a. konferensi
b. lokakarya
d. kongres
d. simposium
e. sarasehan

11. Yang berhak menyimpulkan hasil diskusi adalah


a. notulis
b. moderator
c. penyaji
d. peserta
e. penyelenggara

12. Yang tidak memerlukan penggunaan bahasa resmi adalah pada


suasana di bawah ini…
a. diskusi
b. sidang
c. pidato kenegaraan
d. forum ilmiah

e. ruang praktik dokter

13. Perbedaan pokok antara diskusi panel dan simposium terletak


pada….
a. peserta yang hadir
b. makalah yang dibahas
c. waktu yang disediakan
d. ada tidaknya pendengar
e. keresmian pidato

14. Berikut ini adalah tugas seorang pemrasaran dalam diskusi,


kecuali
a. menaati waktu yang diberikan
b. membuat makalah
c. mengarahkan dan mengatur jalannya diskusi
d. mempresentasikan makalah
e. menjawab pertanyaan dengan singkat dan tepat

15. Dalam berdiskusi kita harus terlibat aktif artinya


a. cepat tanggap
b. agresif
c. tangkas
d. sering bertanya
e. berani mengemukakan pendapat

16. Kalimat yang hanya dapat dipergunakan dalam ragam tak resmi
adalah
a. Jangan-jangan mereka tidak sampai ke puncak gunung itu.
b. Kenapa Yayuk Basuki tidak diikutsertakan pada kejuaraan
ini?
c. Mari kita menghadapi masa depan kita dengan optimis.
d. Saya kurang setuju dengan usul Saudara.
e. Semoga usul saya ini mendapat dukungan dari peserta lain.

17. Kalimat di bawah ini yang paling santun untuk menyanggah


pendapat seseorang ketika berdiskusi adalah…

a. Saya menolak pendapat Saudara.

b. Saudara Andi, saya tidak setuju dengan pendapat Saudara


karena kurang didukung fakta dan data yang logis.

c. Saudara seharusnya memikirkan terlebih dahulu apa yang


akan Saudara katakan.

d. Saya rasa pendapat Saudara mustahil untuk dilaksanakan.

e. Saudara sungguh tidak logis.

18. Bukan hal yang menentukan keefektifan sebuah proses


komunikasi adalah…
a. saling menghargai
b. cara penyampaian
c. penerapan pola gilir
d. panjang waktu pembicaraan
e. bahasa santun penutur
19. Di bawah ini termasuk beberapa cara menyetujui usul diskusi,
kecuali
a. menjelaskan secara terperinci usul tersebut
b. mengembangkan pendapat lain yang mendukung
c. menjawab pertanyaan penyanggah
d. memberikan fakta-fakta secara umum
e. menyangkal secara halus terhadap usul itu

20. Maaf yang kita diskusikan sekarang adalah masalah program


kerja. Jadi pendapat Saudara tidak relevan dengan masalah
yang kita bicarakan. Penggalan diskusi tadi berisi….
a. tawar-menawar
b. penolakan
c. setuju
d. pendapat yang tidak relevan
e. isi diskusi

Serawai, 4 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2
004

Soal Uraian

I. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Apa yang dimaksud pola gilir?

2. Dalam situasi apa pola gilir diperlukan?

3. Bentukan kata seperti apa yang digunakan dalam situasi resmi?

4. Bentukan kata seperti apa yang digunakan dalam situasi tidak


resmi?

5. Sebutkan jenis-jenis diskusi.


6. Sebutkan unsur-unsur diskusi.

7. Apa saja tugas moderator dalam diskusi?

8. Apa saja tugas notulis dalam diskusi?

9. Apa saja tugas penyaji atau penyampai materi dalam diskusi?

10. Apa saja tugas peserta diskusi?

Serawai, 4 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2
004

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda.


No. Pilihan
1. B
2. A
3. E
4. C
5. C
6. E
7. C
8. B
9. D
10. D
11. B
12. E
13. B
14. B
15. E
16. A
17. B
18. D
19. E
20. B

Kunci Jawaban Soal Uraian.

1. Pola gilir adalah kegiatan berbicara lebih dari dua orang tentang suatu
masalah. Pola yang dianut dalam kegiatan ini adalah berbicara
bergiliran, saling menguatkan, dan bias pula saling bertanya.

2. Dalam situasi resmi maupun tidak resmi.

3. Dalam situasi resmi, kata yang digunakan harus terpilih, baku, dan
denotatif.

4. Dalam situasi tidak resmi, kata-kata yang digunakan tidak harus


memakai kata-kata dan struktur kalimat yang baku.

5. Symposium, kongres, konferensi, lokakarya, sarasehan, diskusi, dan


seminar.

6. Moderator, notulis, penyaji, dan peserta.

7. Menyampaikan tema atau topik, menyampaikan tujuan yang akan


dicapai, mengemukakan aturan main diskusi, mengatur lalu lintas
tukar pikiran, menjaga pembicaraan tetap pada pokok masalah,
mengakhiri diskusi dengan menyampaikan simpulan.

8. Mencatat pertanyaan peserta, mencatat jawaban penyaji, mencatat


segala hal yang terjadi saat diskusi sedang berlangsung.

9. Memahami masalah yang didiskusikan, mencari bahan dari berbagai


sumber, menyusun bahan secara sistematis, menyajikan prasarana
secara objektif, dan menjawab pertanyaan peserta..

10. Peserta diskusi memiliki tugas menanggapi, memberi masukan, dan


mengkondisikan diskusi agar berlangsung dengan baik.

Serawai, 4 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2
004
Lampiran 5

Daftar Nilai Siswa Soal Pilihan Ganda

No Nama Nilai

1 Agustina Aling Darma 90

2 Agustinus Sandi 75

3 Antonius Jafri 80

4 Apriyanto 70

5 Brigita Koliana 80

6 Budi Hartono 80

7 Dina 80

8 Dominika Desinasari 75

9 Erni 80

10 Fransiskus Aki 55

11 Frediansyah 75

12 Herkulanus Toti 80

13 Joni Candra 60

14 Jowan 75

15 Lilis 90

16 Lisnawati 80

17 Nia Pramita 75

18 Oing Priasmara 80
19 Oktavianus

20 Riky

21 Ronawati

22 Tesalonika Anggelina

23 Yohanes Tumbun

24 Yustina

25 Yupita Era

Daftar Nilai Siswa Soal Uraian

No Nama Nilai

1 Agustina Aling Darma 90

2 Agustinus Sandi 75

3 Antonius Jafri 75

4 Apriyanto 75

5 Brigita Koliana 81

6 Budi Hartono 76

7 Dina 83

8 Dominika Desinasari 83

9 Erni 75

10 Fransiskus Aki 74
11 Frediansyah

12 Herkulanus Toti

13 Joni Candra

14 Jowan

15 Lilis

16 Lisnawati

17 Nia Pramita

18 Oing Priasmara

19 Oktavianus

20 Riky

21 Ronawati

22 Tesalonika Anggelina

23 Yohanes Tumbun

24 Yustina

25 Yupita Era

Lembar Jawaban Siswa Nilai Tertinggi dan Terendah


r-Jam� :A�us�(\• A\;{'j D<1�
\.<e..\�� : XI A�
'b-sw�i: \b. \nc\o\'\(.!,\a No
Dale

P,iinan. G"l�h ,
1:tb1 � \\.�
,.. .<;A.· \i. .e
,Y.A ,jle,
.{� � ��
/'�� ./ .
"5. e.
L, .-,
I\Jtl11,� ' i:j � "'- \1 S l("'C,, � A\CA
\(<tic,\ -<1 Af,
f3 Stud• • r.�i....<.< (' t--.2..o�'-""-
No
p,1i11on Ccm�c, Dalo

/t( ri�
e, ,: If
/�

-:
�c
I�

�1
I�

ts»:
jf
1 frl q,,-,;,,. �lat.-. &z..wraton berblccu?' [t.to,,l,. ck,, dv.e,. arzM"-�
. �ftt"" M y(t-,u.o.s,· ros=, Ma.'-'r("rJh /:.2ct1: /1-<Jm,
�- 'F>o.f.on.. .S1w.o-H , bc.t1;.,o F"J cl,r�noFC,1n fN.vi.-1 t,Lrp,t,t:-., bC,<bu don
/ �ki.b.f.
lj_.,,-�,a(a,,, 9,/;u.o.,-, f-,JJ /rzflY',·, ""8la -l,.o.1.. �"J d ,�e.u=tbOt'> -l,e:(4/J lu,rtr-{
�b:x, b-8.f.. - kz.u, don sl:i.khir fcat,r,,.q.J Y'WlPJ J:u,.{w r

po 9,uiv,. /Mn�r, 6MJ.per�n.f>i", (of=afo� t'_;:a'7J..Pa.hexn ,,d�r6.u-r,· �


l no..r,
-tur1.&x- ,Jl'l6WiS' , pzn� , cfo.r. ��d:&
'jcuvf'aifa.n un-= at-1-L' t-oprl::, qs,.e"-�· � t.v� m a fuw--..
pot( I �er,,t.Cl/c.abz,r, (.f,;b_o,('P'l'I .Nl.6irJ d,,J.u,,·.
Q- 8 . �nco� ftzr-68nc.J� Peserlo.
t\1· /µ,t� � � 4'ckt/,vt<.� I'/�- k� ��
\ �<Z� �-

\lu - p<7<t£f"'f..,, �- �;tr6A- � 11,Aen.-,.n�- •

......... ..
Lampiran 6 Tahun Pelajaran :

2018/2019
Mata Pelajaran
: Bahasa
Indonesia

Kelas/Sem

ester :

XI AP/II
Analisis Soal Evaluasi

N
N N Ju Ni K Ketun Keter
o
a o mla lai K tasan angan
m 1 1 1 1 1 1 1 1 2 h M
12 34 56789 1 1
a 1 2 3 5 6 7 8 9 0
0 4
Skor yang diperoleh
Agustina Siswa
9 9 7 T
1 Aling 5 50 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0 0 5
Darma
2 Agustinus 5 55 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 7 7 7 T
Sandi 5 5 5
3 Antonius 5 55 55 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 8 8 7 T
Jafri 0 0 5
4 Apriyanto 5 50 00 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 7 7 7 T REMID
0 0 5 TT
5 Brigita 5 55 50 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 8 8 7
Koliana 0 0 5
6 Budi 5 55 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 0 0 5 5 8 8 7 T
Hartono 0 0 5
7 Dina 5 55 55 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 8 8 7 T
0 0 5
8 Dominika 5 55 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 7 7 7 T
Desinasari 5 5 5
9 Erni 5 55 55 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 8 8 7 T
0 0 5
1 Fransiskus 5 50 00 0 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 0 0 5 5 5 5 7 T REMID
Aki 5 5 5 TT
1 Frediansya 5 55 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 7 7 7
h 5 5 5
1 Herkulanus 5 55 55 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 8 8 7 T
Toti 0 0 5
1 Joni 5 50 00 0 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 6 6 7 T REMID
Candra 0 0 5 TT
1 Jowan 5 55 00 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 7 7 7
5 5 5
1 Lilis 5 50 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 9 9 7 T
0 0 5
1 Lisnawati 5 50 55 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 8 8 7 T
0 0 5
17 Nia Pramita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 75 75 75 T
18 Oing Priasmara 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 80 80 75 T
19 Oktavianus 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 75 75 75 T
20 Riky 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 5 5 5 80 80 75 T
21 Ronawati 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 80 80 75 T
Tesalonika
90 90 75 T
22 Anggelina 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5
23 Yohanes Tumbun 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 85 85 75 T
24 Yustina 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 80 80 75 T
25 Yupita Era 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 80 80 75 T

Serawai, 9 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 NIP. 19890912 201902 2 004
029
ANALISIS EVALUASI SOAL URAIAN

No Nama No Soal – Skor Max – Skor Perolehan Jumla % Ketuntasa


h n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Skor
1 1 1 10 1 1 1 1 1 10
0 0 0 0 0 0 0 0

1 Agustina Aling 1 1 1 1 1 1 90 T
5 10 5 10 90
Darma 0 0 0 0 0 0 %

2 1 1 1 1 75 T
Agustinus Sandi 5 5 5 10 5 5 75
0 0 0 0 %

3 1 1 1 1 75 T
Antonius Jafri 5 10 5 5 5 5 75
0 0 0 0 %

4 1 1 1 1 1 75 T
Apriyanto 5 5 5 5 5 75
0 0 0 0 0 %

5 1 1 1 1 81 T
Brigita Koliana 5 8 8 8 6 6 81
0 0 0 0 %

6 1 1 1 76 T
Budi Hartono 5 8 8 5 8 6 6 76
0 0 0 %

7 1 1 1 1 83 T
Dina 5 8 8 8 8 6 83
0 0 0 0 %

8 Dominika 1 1 1 1 1 83 T
8 5 8 6 6 83
Desinasari 0 0 0 0 0 %

9 1 1 1 1 1 75 T
Erni 5 5 5 5 5 75
0 0 0 0 0 %

10 1 1 1 74 TT
Fransiskus Aki 5 8 8 5 8 5 5 74
0 0 0 %

11 1 1 1 76 T
Frediansyah 5 8 8 5 8 6 6 76
0 0 0 %

12 1 1 1 1 1 83 T
Herkulanus Toti 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %

13 1 1 1 74 TT
Joni Candra 5 8 8 5 8 5 5 74
0 0 0 %

14 1 1 1 1 1 83 T
Jowan 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %
15 1 1 1 1 1 80 T
Lilis 10 5 5 5 5 80
0 0 0 0 0 %

16 1 1 1 76 T
Lisnawati 5 8 8 5 8 6 6 76
0 0 0 %

17 1 1 1 1 1 83 T
Nia Pramita 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %

18 1 1 1 1 1 83 T
Oing Priasmara 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %

19 1 1 1 1 1 82 T
Oktavianus 8 5 8 6 5 82
0 0 0 0 0 %

20 1 1 1 1 1 83 T
Riky 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %

21 1 1 1 1 1 75 T
Ronawati 5 5 5 5 5 75
0 0 0 0 0 %

22 Tesalonika 1 1 1 1 1 83 T
8 5 8 6 6 83
Anggelina 0 0 0 0 0 %

23 1 1 1 1 1 80 T
Yohanes Tumbun 5 5 8 6 6 80
0 0 0 0 0 %

24 1 1 1 1 1 83 T
Yustina 8 5 8 6 6 83
0 0 0 0 0 %

25 1 1 1 1 81 T
Yupita Era 5 8 8 8 6 6 81
0 0 0 0 %

Serawai, 9 Mei 2019


Mengetahui, Guru mata Pelajaran Bahasa
Kepala Sekolah Indonesia

Stephanus Suryanto, S.P. Septeria Peri, S.Pd.


NIP. 19790626 200701 1 029 NIP. 19890912 201902 2 004

Anda mungkin juga menyukai