1. WHY
Tujuan dari wawancara anamnesa ini untuk mengetahui dan memahami
tentang riwayat hidup interviewee yang berkaitan dengan aspek motivasi dan emosi.
2. WHAT
A. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti gerak atau dorongan
untuk bergerak (dalam Susanto, 2018). Memberikan motivasi dapat berarti
memberikan dorongan untuk bergerak melakukan sesuatu yang hendak dicapai.
Motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Menurut McClelland (dalam
Ridha, 2020) motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu untuk
mencapai keberhasilan dalam bersaing berdasarkan ukuran keunggulan.
Motivasi untuk mengerahkan cadangan energi potensial tersebut menurut.
McClelland terpusat pada tiga bentuk kebutuhan (dalam Danamik,
2020), yaitu:
1) Kebutuhan akan prestasi (need of achievement) atau nAch.
Kebutuhan akan beprestasi merupakan suatu penggerak sebagai motivasi
dalam semangat seseorang untuk dapat mengembangkan kreativitasnya serta
mengerahkan segala kemampuannya tersebut untuk mencapai prestasi secara
maksimal. Menurut McClelland (dalam Ridha, 2020) setiap individu memiliki
kebutuhan sendiri-sendiri sesuai dengan karakter dan pola pikir yang
membentuknya.
2) Kebutuhan akan kekuasaan (need of power) atau nPow.
Kebutuhan akan kekuasaan merupakan suatu penggerak sebagai motivasi
dalam semangat seseorang dengan mengerahkan segala kemampuannya
tersebut untuk mencapai kekuasaan atau kedudukan terbaik. McClelland
(dalam Ridha, 2020) mengemukakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan
mempunyai dua indikator, yaitu:
a) Aktualisasi diri merupakan tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan kemampuan.
b) Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang dalam memperoleh sesuatu
dengan cara yang dikehendaki.
c) Kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation) atau nAff.
Kebutuhan ini merupakan keinginan untuk memiliki kebutuhan sebagai
cara untuk bersosialisasi dan interaksi dengan individu lainnya.
Kebutuhan ini ditandai dengan kecenderungan seseorang dengan motif
yang tinggi untuk terjalinnya sebuah persahabatan, lebih menyukai situasi
kooperatif, dan berkeinginan dalam memiliki hubungan-hubungan yang
melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi.
B. Emosi
Emosi berasal dari kata “emovere” yang merupakan bahasa Latin dimana
berarti bergerak, ditambah awalan “e” untuk memberi arti bergerak menjauh.
Menurut Daniel Goleman (dalam Thaib, 2013) emosi adalah suatu perasaan dan
pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian
kecenderungan dalam bertindak. Goleman mengemukakan beberapa macam
emosi (dalam Thaib, 2013), yaitu :
1) Amarah
Dapat ditunjukkan dengan detak jantung yang meningkat, hormon
adrenalin yang meningkat membangkitkan gelombang energi kuat untuk
melakukan suatu tindakan.
2) Kesedihan
Merupakan respon dalam menyesuaikan diri akibat kehilangan yang
menyedihkan seperti kematian ataupun kekecewaan. Kesedihan umumnya
dapat menurunkan energi dan semangat hidup untuk melakukan kegiatan
sehari-hari.
3) Rasa takut
Ditunjukkan dengan wajah yang pucat, langkah kaki yang cepat, tubuh
membeku, menimbulkan reaksi untuk bersembunyi, bersikap waspada dan
siap bertindak pada ancaman yang dihadapi.
4) Kenikmatan
Dimulai dengan meningkatnya kegiatan pusat di otak yang menghambat
perasaan negative dan meningkatkan energy, menenangkan perasaan. Hal
ini berpengaruh pada kesiapan serta antusiasme dalam menghadapi tugas-
tugas dan berjuang mencapai tujuan.
5) Cinta
Cinta merupakan perasaan kasih sayang, keadaan yang menenangkan,
puas sehingga mudah untuk bekerja sama.
6) Terkejut
Disebabkan oleh banyaknya informasi tentang peristiwa yang tidak
terduga, sehingga memudahkan untuk memahami apa yang sebenarnya
sedang terjadi dan menyusun rencana untuk merancang tindakan yang
terbaik.
7) Jengkel
Diungkapkan dengan bibir atas yang mengerut, menutup hidung terhadap
bau, atau meludah.
8) Malu
Merupakan perasaan atau emosi yang muncul akibat ketidaksadaran
terhadap sesuatu yang tidak berharga, menggelikan, tidak pantas, terhadap
perilaku.
3. WHO
Interviewer : Putu Arwi Darmayanty
TTL : Maumere,21 Maret 2003
Interviewee :
TTL :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
4. WHERE
Pelaksanaan akan dilaksanakan di, Laboratorium Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Jember.
5. WHEN
Hari:
Tanggal:
Waktu:
6. HOW
Alat bantu :
1) Guide wawancara anamnesa.
2) Modul wawancara.
3) Lembar Riwayat Hidup (RH)
4) Informed Consent.
5) Alat tulis.
6) Alat perekam.
SUSUNAN PERTANYAAN
NO Tahapan Tujuan Data Pertanyaan Keterangan
dari RH
dan
Aspek
1. Opening Untuk membangun hubungan 1) Assalamualaikum wr 1) Attending
(pembuka) dengan itee atau membangun wb. Selamat siang. Behaviour
rapport. 2) Pertama saya ucapkan 2) Open
terima kasih kepada invitation to
saudara karena telah talk
meluangkan waktunya
untuk hadir dan
berkenan menjadi itee
saya dalam praktikum
wawancara ini.
3) Bagaimana kabar
saudara hari ini?
4) Baik sebelumnya saya
memperkenalkan diri
nama saya Putu Arwi
Darmayanty bisa
dipanggil Awik, dari
Fakultas Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Jember. Hari ini kami
akan melakukan
wawancara dan
observasi anamnesa
yang bertujuan untuk
memenuhi tugas
praktikum salah satu
mata kuliah
wawancara.
5) Pada proses
wawancara ini
berlangsung, apakah
kami diperbolehkan
menggunakan alat
perekam suara dan
gambar sebagai alat
bantu? Saudara tidak
perlu khawatir karena
semua informasi yang
didapatkan dari
adanya wawancara
terkait informasi
kehidupan saudara
sehari-hari, akan
terjamin
kerahasiannya.
6) Dalam proses
wawancara saudara
tidak perlu
menyiapkan alat tulis
apapun karena sudah
saya siapkan.
7) Disini saya akan
memberitahukan
tujuan dari wawancara
ini, yaitu untuk
mengetahui gambaran
hidup saudara dalam
lingkungan keluarga,
teman, pendidikam,
dan kegiatan yang
saudara lakukan.
Sebelumnya apakah
saudara pernah
mengikuti wawancara
seperti ini.
8) Baiklah sebelum
wawancara dimulai
apabila saudara
membawa alat
komunikasi, silakan di
non-aktifkan atau di
mode silent agar tidak
mengganggu proses
wawancara pada pagi
hari ini.
9) Apakah saudara ingin
pergi ke toilet
sebelum dilakukan
wawancara? Jika ya,
saya persilakan ke
toilet selama 10
menit. Sebab pada
saat proses
wawancara
berlangsung saudara
tidak diperkenankan
untuk meninggalkan
ruangan.
10)Saudara tidak perlu
merasa khawatir
sebab pada proses
wawancara ini, akan
dijaga
kerahasiaannya.
11)Selanjutnya, sebelum
kita masuk ke dalam
proses wawancara
yang seseungguhnya,
silakan saudara
mengisi lembar RH
yang sudah saya
sediakan terlebih
dahulu.