Anda di halaman 1dari 7

Analisis Potensi Industri Halal Bagi Para Mahasiswa Di Tengah

Revolusi Industri 4.0

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mahasiswa merupakan calon pemimpin yang siap membawa perubahan bagi
negerinya. Ketika mahasiswa bergerak maka apapun bisa terjadi. Dalam setiap tonggak
sejarah pemuda memegang peranan penting dalam setiap perubahan yang ada. mahasiswa
memiliki peranan yang sangat penting untuk ikut serta dalam memajukan bangsanya dan
ikut bersaing dalam era perkembangan globalisasi yang sangat pesat. Pemuda harus
menjadi pejuang terdepan dalam era perkembangan globalisasi dan Tantangan semakin
besar sebab saat ini persaingan tidak lagi hanya berasal dari dalam negeri melainkan
persaingan sudah mencakup ranah global.
Saat ini dunia sedang menghadapi atau berada pada Revolusi Industri 4.0 yang
mana selayaknya revolusi Industri sebelumnya, revolusi industri 4.0 juga akan memberikan
dampak yang besar pada kehidupan manusia salah satunya dalam hal meningkatkan
efesienitas serta produktifitas manufaktur
Akhir-akhir ini industri halal mengalami perkembangan yang pesat. Gaya hidup
halal yang identik dengan umat Muslim tersebar hingga ke berbagai negara, bahkan ke
negara-negara dengan penduduk muslim minoritas. Halal menjadi indikator universal
untuk jaminan kualitas produk dan standar hidup (Gillani, Ijaz, & Khan, 2016). Halal
biasanya hanya dikaitkan dengan hal-hal terkait kebendaan saja. Namun demikian, dalam
Islam halal mencakup perbuatan dan pekerjaan atau biasa disebut dengan Muamalah
(Qardhawi, 1993).Halal dapat didefinisikan sebagai standar kualitas yang sesuai
dengan hukum Syariah Islam dan digunakan pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh
umat Muslim (Bohari, Cheng, & Fuad, 2013).
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar bagi industri halal dunia. Laporan State of
The Global Islamic Economy 2016/2017 yang diterbitkan oleh Thomson Reuters
menempatkan Indonesia di peringkat pertama untuk konsumen produk makanan halal yaitu
sebesar $154,9 Miliar. Daya beli yang cukup besar bagi masyarakat indonesia dengan
angka tersebut dan dalam perkembangannya masyarakat indonesia belum bisa menjadi
produsen di sektor industri halal dengan baik.
Pengembangan sektor riil dalam perkembangan industri halal adalah industri
produk halal sudah menjadi perhatian tersendiri oleh pemerintah, hal ini terlihat dari upaya-
upaya pemerintah dalam mengeluarkan kerangka hukum untuk pengembangan industri
produk halal dalam negeri, salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal. UU tersebut mencakup, perlindungan, keadilan, kepastian
hukum, akuntabilitas dan transparansi, efektivitas dan efisiensi serta profesional.
Dijelaskannya bahwa dengan adanya jaminan produk halal maka pelaku usaha dapat
meningkatkan nilai tambah untuk memproduksi dan menjual produk halalnya. Selain itu,
BPJPH juga meningkatkan daya saing produk di global market, sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Selain kerangka hukum,
pemerintah juga mendirikan otoritas tertentu yang bertanggung jawab pada industri produk
halal di dalam negeri, salah satunya adalah BPJPH (Badan Penyelengara Penjaminan
Produk Halal).

1.2. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Perkembangan Industri Halal


2. Menganalisa potensi industri Halal Bagi para mahasiswa
3. Mengaetahui cara dan mekanisme merintis produk industri halal

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Industri Halal dan Perkembangannya

Dalam kajian ini deskripsi tentang produk halal mengacu pada Undang-Undang RI
Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Dalam Pasal 1 disebutkan produk
adalah barang dan atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik,
produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang
dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk Halal adalah Produk yang
telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.
Dalam perkembangan zaman sekarang meskipun halal sangat berkaitan dengan
umat Muslim, bukan berarti konsumen produk halal hanya berasal dari umat Islam saja.
Konsumen produk halal yang berasal dari negara dengan penduduk muslim minoritas
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Salah
satunya adalah Rusia yang berada di peringkat 9 sebagai konsumen makanan halal di dunia
dengan capaian $ 37 Miliar pada tahun 2015 (State of The Global Islamic Economy,
2016/2017). Kualitas produk halal, atau biasa dikenal dengan Halalan Thoyyiban, menjadi
alasan umat non Muslim untuk menggunakan produk-produk halal (Samori, Salleh, &
Khalid, 2016) karena terdapat jaminan kebersihan, keamanan, dan kualitas produk untuk
keseluruhan rantai produksi.
Permintaan akan produk halal baik dalam dan luar negeri juga meningkat dari tahun
ke tahun. Permitaan produk makanan halal dikawasan Asia seperti di Jepang juga
meningkat, begitu juga dengan produk halal lainnya seperti misalnya, permintaan produk
kosmetik di kalangan wanita Muslim meningkat dengan signifikan. Pada tahun 2014
permintaan produk kosmetik halal dunia adalah sebanyak USD54 billion dan dijangka
meningkat kepada USD80 billion pada tahun 20206. Demikian halnya juga di Eropa,
misalnya di Prancis Pertumbuhan penduduk muslim yang pesat secara linier
mempengaruhi pertumbuhan permintaan akan produk halal. Ini dapat dilihat dari
permintaan produk halal di pasar Eropa yang meningkat 15% per tahun sejak 2003, yang
saat itu nilainya mencapai 15 milyar euro (Warta Ekspor Peluang Bisnis Produk Halal di
Perancis Besar Berkat Pertumbuhan Penduduk Muslim ). Potensi Potensi pasar produk
halal dalam negeri sangat besar. Apalagi saat ini industri berbasis syariah termasuk di
dalamnya produk halal mengalami perkembangan pesat di tengah kecenderungan
keagamaan masyarakat Indonesia yang semakin meningkat. Akibatnya, demand produk
halal juga akan semakin meningkat di pasar domestik di masa mendatang. Indonesia
merupakan pasar potensial bagi tumbuh kembangnya ekonomi syariah berbasis industri
halal. Saat ini kondisi perekonomian Indonesia dinilai bagus. Gross Domestic Product
(GDP) Indonesia diproyeksikan masuk lima besar dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Sumber Daya Alam di Indonesia masih sangat potensial untuk terus dikembangkan.
Penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 150 juta dan sekitar 87 persennya
memeluk agama Islam, dilihat dari pendapatan pada umumnya masyarkat muslim
Indonesia berada pada midllde class, di mana kelas menengah ini dari waktu ke waktu
mengalami peningkatan.

2.2 Potensi Industri Halal Bagi Para Mahasiswa


Mahasiswa islam di Indonesia merupakan mahasiswa tertinggi pemeluknya
dibandingkan mahasiswa beragama lain. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di
indonesia adalah beragama islam. Berbagai macam organisasi muslim yang mulai
berkembang membuat para mahasiswa dapat masuk di organisasi tersebut dan
menumbuhkan minat dan bakat mereka melalui organisasi islam tersebut.
Besarnya jumlah penduduk serta meningkatnya pendapatan masyarakat muslim
menyebabkan tingginya akan variatif dari produk halal, produk halal tersebut adalah
produk yang telah dinyatakan sesuai syariat Islam, meliputi barang atau jasa yang terkait
dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk
rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan
masyarakat. Selain itu industri life style lainnya juga akan dibutuhkan, seperti pariwisata,
fashion, pendidikan, finansial, media dan rekreasional, layanan kesehatan dan kebugaran
serta seni dan budaya.
Di era revolusi industri 4.0 para generasi muda terutama para mahasiswa
diharapkan dapat bersaing dalam perkembangan revolusi industri 4.0. dalam
perkembangannya mahasiswa harus mempunyai inovasi dan kreatifitas yang sesuai agar
ketika membuat sebuah product, product tersebut dapat bersaing dengan baik. Sebenarnya
dalam mengembangkan potensi industri halal bagi para mahasiswa dibutuhkan sebuah
sokongan yang kuat dari diri sendiri dan dari pihak lain seperti pemerintah.
Dalam perkembanganya masyarakat zaman sekarang terutama kaum muda lebih
menyukai sesuatu yang bersifat simple, praktis dan mempunyai kepastian. Maksud
kepastian tersebut yaitu membutuhkan sebuah kejelasan dalam suatu produk yaitu yang
dimana terdapat sebuah label kehalalan dalam product tersebut. Walaupun dalam
kenyatannya terdapat masyarakat yang bukan beragama islam tapi mereka lebih memilih
suatu product yang mempunyai sertifikasi halal dari pada yang tidak mempunyai sertifikasi
halal.
Dengan adanya sertifikasi product halal membuat peluang dalam melakukan
sebuah usaha untuk mendapatkan sebuah pasar cukup besar. Perlunya inovasi dan
kreatifitas dapat menambah daya beli sebuah product semakin banyak diminati oleh
konsumen.

2.3 Mengaetahui Cara Dan Mekanisme Merintis Produk Industri halal


Hal yang membuat para mahasiswa kesulitan dalam merintis sebuah usaha di
tengah revolusi industri yaitu tidak adanya sebuah modal usaha dan kemudian tidak adanya
keberanian mengambil sebuah resiko yang akan timbul di suatu saat kelak. Didalam
perkembangannya dalam membutuhkan suatu modal usaha seorang mahasiswa dapat
meminjam uang yang diperoleh dari bank syariah yang notabennya tidak memberatkan dari
seorang usahawan dengan tanpa bunga yang merupakan dilarang ajaran islam dan
menggunakan sistem bagi hasil. Kemudian dalam membuat usaha para mahasiswa harus
menyiapkan usaha ini dengan sebaik mungkin dengan sistem “planning, organizing,
leading dan controling”.
Setiap pelaku usaha yang memproduksi produk dan hendak memasarkan atau
memperdagangkan produknya di pasaran, dapat mengajukan permohonan secara tertulis
untuk mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Adapu mekanismenya adalah diawali dari
pelaku usaha secara tertulis mengajukan Sertifikat Halal kepada BPJPH atau LPPOM, jika
belum terbentuk BPJH daerah. Kemudian BPJPH menetapkan Lembaga Pemeriksa Halal
(LPH) yang sudah memiliki auditor untuk melakukan audit (pemeriksaan) Selanjutnya,
LPH menyerahkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalal produk kepada BPJPH
untuk disidangkan internal. Hasil sidang internal disampaikan kepada Majelis Ulama
Indonesia (MUI) guna mendapatkan penetapan kehalalan produk. Jika sidang internal
auditor tidak menemukan hal yang menyebabkan produk tidak memenuhi standar
kehahalan produk, maka akan ditolak dan selanjutya pelaku usaha dapat kembali
mengajukan setelah semua dirasa cukup.
Dalam membuat suatu produk yang dapat bersaing dalam revolusi industri 4.0 yaitu
dalam merintis produk semua dimulai dari sesuatu usaha yang mikro (kecil) karena dapat
menjadi tolak ukur dalam membuat usaha tersebut dapat dikembangkan lagi. Kemudian
yang terpenting dalam membuat sebuah adalah mendapat sebuah kepercayaan dari
masyarakat mengenai sebuah product yang telah dibuat. Karena dengan adanya
kepercayaan masyarakat merupakan feedback yang positif dalam menjalankan suatu usaha.
Kemudian hal yang terpenting dalam menjalankan usaha yaitu mempromosikan
produk yang telah dibuat. Dalam era revolusi industri 4.0 semua sudah diganti dengan
sesuatu yang digital. Era revolusi industri secara tidak langsung mengaharuskan
menggunakan sestem transformasi dari cetak ke digital dalam melakukan tahap promosi.
Disamping mengurangi anggaran dalam mencetak, menggunakan promosi digital hanya
membutuhkan sebuah gadget dan jaringan internet dalam mempromosikannya.dalam
mempromosikan sebuah produk bisa menggunakan berbagai macam aplikasi dan media
sosial untuk mempromosikan produk kita kepada masyarakat global. Dan yang paling
terpenting yaitu pemilihan kata yang baik dalam menuliskan caption di media sosial produk
yang di promosikan agar orang yang melihat dapat tertarik dengan penawaran produk yang
kita buat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan akan Produk Halal baik konsumsi maupun produksi semakin meningkat
dan berkembang. selain untuk memenuhi tuntutan prinsip agama Islam, produk halal juga
telah menjadi budaya bagi masyarakat muslim di berbagai belahan dunia. Sedangkan untuk
tataran global yang sedang mengalami revolusi industri 4.0. Produk halal dapat menjadikan
industri besar yang berbasis syariah. diproyeksikan total penduduk muslim dunia akan
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu akan menjadi pendorong tersendiri bagi
industri produk halal dunia, karena permintaan produk halal akan berbanding lurus dengan
peningkatan jumlah penduduk muslim. Permintaan akan produk halal pada faktanya tidak
hanya datang dari kalangan muslim semata, tetapi juga non muslim, hal ini disebabkan
karena meningkatnya preferensi masyarakat non muslim untuk mengkonsumsi produk-
produk berlabel halal. Keragaman produk halal tidak lain untuk memenuhi permintaan
akan produk yang semakin hari semakin tinggi, besarnya jumlah penduduk serta
meningkatnya pendapatan masyarakat muslim menyebabkan tingginya akan variatif dari
produk halal, produk halal tersebut adalah produk yang telah dinyatakan sesuai syariat
Islam
Dengan adanya perkembangan indutri halal merupakan peluang yang besar bagi
para mahasiswa untuk mulai merintis sebuah produk yang bebasis produk halal. Hal yang
paling terpenting dalam membuat sebuah produk yang berbasis produk halal dibutuhkan
sebuah inovasi dan kreatifitas serta promosi yang tepat dan baik agar produk tersebut dapat
bersaing di ranah global yang tengah berada di revolusi industri 4.0 dan yang terpenting
pemerintah indonesia telah menjamin sepenuhnya tentang kemanan dan standarisasi
produk halal yang akan dibuat.

3.2. Pendapat
Pendapat penulis Dengan adanya revolusi industri 4.0. sebenaranya merupakan
sebuah tantangan tersendiri bagi semua masyarakat yang ada di belahan dunia. Dengan
adanya industri halal yang merupakan industri berbasiskan syariat islam merupakan sebuah
perkembangan baru dalam perkembangan industri di dunia yang mengalami revolusi
industri 4.0. peluang industri halal bagi para mahasiswa cukup besar jangkauanya dan
merupakan sebuah tonggak baru dalam perekonomian dunia. Terkhusus untuk generasi
muda yang terutama para mahasiswa. Dengan pengalaman belajar dibangku kuliah, para
mahasiswa dapat mengembangkan bakat dan minatnya untuk memulai membuat produk.
Serta yang terpenting ketika seorang mahasiswa ingin merintis sebuah produk harus
memiliki inovasi dan kreatifitas agar dapat bersaing dengan produk yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai