Analisis Rantai Pasok Agroindustri Gula Tebu
Analisis Rantai Pasok Agroindustri Gula Tebu
a.
Petani Tebu Pabrik Gula Distributor Konsumen
b. Petani tebu
Petani tebu merupakan pelaku rantai pasok gula tebu yang berperna dalam siklus
produksi tebu. Siklus produksi tebu yang diawali dengan pengadaan bibit dan sarana
produksi, perawatan dan pemupukan tanaman hingga pada proses pemanenan tebu yang
kemudian siap untuk didistribusikan ke pabrik gula untuk diolah menjadi gula.
Pabrik gula
Pabrik gula merupakan pelaku rantai pasok yang menyerap bahan baku yang diperoleh
dari petani yang kemudian diolah dan diproduksi sesuai standard produksi gula hingga
menjadi gula yang siap dijual kepada konsumen baik secara langsung maupun melalui
distributor sebagai perantara.
Distributor
Distributor merupakan konsumen awal yang membeli hasil produksi dari pabrik gula
dalam skala besar yang bertujuan untuk dijual Kembali ke dalam skala yang lebih kecil,
pada distributor ini kemudian diolah Kembali terutama dalam hal pengemasan agar dapat
sampai ke konsumen tingkat akhir dengan kualitas yang baik
Konsumen
Konsumen atau rakyat merupakan pelaku rantai pasok atau konsumen tingkat akhir yang
membeli produk gula tebu untuk dikonsumsi secara pribadi.
Dalam pola distribusi rantai pasok diatas yang berperan sebagai Focal Firm adalah pabrik
gula, hal tersebut dikarenaka gula yang diserap oleh pabrik gula melalui petani yakni
sesuai kebutuhan yang diinginkan oleh pabrik gula atau sesuai permintaan yang
ditawarkan oleh pabrik gula. Selain itu gula yang didapatkan oleh distributor yaitu sesuai
dengan hasil produksi yang dilakukan oleh pabrik gula dimana distributor tidak bisa
request kuantitas permintaan yang melebihi produksi dari pabrik. Oleh sebab itu pabrik
gula bersifat sebagai Focal Firm dimana seluruh aliran produk bergantung tau
dikendalikan oleh pabrik gula.
c. Dalam setiap distribusi rantai pasok gula tebu terdapat beberapa risiko yang harus
dihadapi oleh setiap pelaku rantai pasok, risiko tersebut meliputi :
Petani tebu
Keterbatasan modal dan dana pinjaman untuk budidaya
Harga tebu yang berfluktuasi
Pemupukan tidak memberikan peningkatan produktivitas dan rendemen yang
signifikan
Lahan tergenang air
Pabrik gula
Perencanaan dan penjadwalan produksi yang kurang baik
Prakiraan gula yang dihasilkan tidak sesuai realisasi produksi
Kerusakan mesin produksi
Komplain masyarakat karena limbah cair yang dialirkan langsung ke pedesaan/sawah
Distributor
Ketidaksesuaian permintaan dengan stok gula
Banyaknya gula yang hilang selama pengemasan ulang
Gangguan transportasi pada saat distribusi
Kesalahan penimbangan gula
d. Untuk mengatasi permasalahan pada risiko yang ada perlu penanganan yang efektif dan
efesien agar dapat meningkatkan daya saing pada distribusi produk. Penanganan tersebut
meliputi :
Petani tebu
Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan yang dapat mendukung proses
budidaya
Selalu mencari informasi mengenai harga yang berlaku di pasar untuk meminimalisir
perbedaaan harga
Menggunakan pupuk yang sudah terbukti hasil produktivitas dan rendemenya
Menyediakan diesel setiap saat untuk membuang genangan air pada lahan
Pabrik gula
Melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi secara matang
Mensiasati ketidaksesuaian produksi dan hasilnya
Memperbarui alat produksi sesuai dengan umur ekonomisnya
Membuat pembuangan limbah secara khusus yang tidak mengganggu lingkungan
masyarakat
Distributor
Selalu berkoordinasi dengan pihak yang mengetahui informasi detail mengenai stok
dalam gudang
Membuat wadah khusus yang berfungsi untuk menampung gula yang jatuh dalam
prose pengemasan
Menyediakan transportasi yang stand by untuk menggantikan transportasi yang
terkendala
e. Konfigurasi proses bisnis rantai pasok dapat didasarkan pada SCOR model Konfigurasi
proses bisnis pada dasarnya merupakan langkah pertama dan penting terkait dengan
Analisis Kinerja Rantai Pasok. Konfigurasi dapat dilakukan dengan:
i. Tujuan rantai pasok pada distribusi gula tebu yaitumPeningkatan efektifitas dan
peningkatan efesiensi internal
ii. Pelaku yang terlibat dalam distribusi rantai pasok gula tebu yaitu petani tebu, pabrik
gula, distributor dan konsumen
iii. Proses bisnis yang dilakukan oleh pelaku distribusi rantai pasok gula tebu yaitu :
Petani tebu
Distributor
Siklus per
mintaan pesanan
konsumen
iv.
Stakeholders Proses bisnis rantai pasok Kode Risiko
Petani Siklus pengadaan bibit dan sarana produksi FP1
Siklus perawatan dan pemupukan tanaman FM1
Siklus pemanenan tebu FM2
Pabrik Gula Siklus pengadaan bahan baku IS1
Siklus penjualan dan permintaan ID1
Siklus pengolahan dan produksi IE1
Distributor Siklus pengemasan DE1
Siklus pengadaan DS1
Siklus permintaan pesanan DD1
Sumber :
Isrol, Muhammad. 2018. Mitigasi Risiko Dan Peningkatan Nilai Tambah Pada
Rantai Pasok Agroindustri Gula Tebu. Sekolah pasca sarjan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor