Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. ANASONIC GOBEL

Oleh:

NAMA : RINI INDRIANA


NIS :-
KELAS : XII (Dua Belas)
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO

SMK NEGERI 2 TARAKAN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
TARAKAN 2021

HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI


PASANGAN/INDUSTRI

1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BENGKEL PT. ANASONIC GOBEL

Oleh:
NAMA : RINI INDRIANA
NIS :-
KELAS : XII (DuaBelas)
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO

Disahkan dan disetujui oleh :

Pimpinan PembimbingTeknisi
BENGKEL PT. ANASONIC

RIYONO TRI G.AL RASYID

2
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi persyaratan


Penyelesaikan praktik kerjalapangan SMK Negeri 2 Tarakan
Tahun pelajaran 2020/2021

Oleh:
NAMA : RINI INDRIANA
NIS :-
KELAS : XII (Dua Belas)
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO

Disahkan dan disetujui oleh:

KepalaSekolah Guru Pembimbing

Drs.F.X.SUNARYANA,M.T. TEGUH DARYANTO S.Pd. M.Pd


NIP:- NIP: 196106211990031006

3
Daftar isi
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................5
BAB I..................................................................................................................................6
PENDAHULUAN............................................................................................................6
1.1. Tujuan PKL......................................................................................................6
1.2. Tempat dan Waktu PKL...................................................................................6
1.3. Tinjauan umum tentang perusahaan......................................................................6
Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................................7

BAB II..................................................................................................................................8
PROSES DAN HASIL KERJA PKL..............................................................................15
2.1 Pengertian sistem starter.......................................................................................15
2.2 Fungsi sistem starter.............................................................................................15
2.3 Jenis sistem starter................................................................................................15
2.4 Komponen sistem starter.......................................................................................15
2.5 Cara membongkar.................................................................................................21
2.7 Pengujian motor starter........................................................................................24
BAB III...............................................................................................................................26
PENUTUP......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
telah dilaksanakan di PT. ANASONIC GOBEL di Tarakan. Laporan ini disusun sebagai
salah satu persyaratan mengikuti melaksanakan KL. Tahun pelajaran 2020-2021
Sehubungan dengan terlaksananya PKL ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada Allah SWT.
2. Kedua orang tua tercinta
3.
4. Eko Dani Wariyanto, M. Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Tarakan
5.
6. Bapak SELAKU PEMBIMBING
7. . selaku pembimbing sekolah SMK Negeri 2 Tarakan
8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pelaksanaan PKL ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, semoga laporan ini
bermanfaat.

Tarakan, 11 Desember 2021

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktek kerja laangan (KL)

Praktik kerja laangal adalah untuk menambah wawasan tentang dunia kendaraan
ringan( mekanik ).

Serta menambah skil siswa , agar lebih terampil , lebih berani dan
meningkatkan etitude ( sikap ) yang baik dalam kehidupan dunia kendaraan
ringan maupun dalam kehudupan sehari-hari.

1.2. Tempat dan Waktu PKL

Tempat= PT.TRI MANDIRI SELARAS

Waktu =01 Oktober 2019 - 07 Desember 2019.

1.3 PELAKSANAAN PROGRAM

A. Sejarah Perkembangan DUDI

Mula – mula Bengkel LANGGENG JAYA berdiri pada tanggal 03 april


2003 yang berlokasi di persemaian tepatnya samping PDAM Persemaian dan
berada di jalan aki balak. Bengkel LANGGENG JAYA diambil dari nama bengkel
sebelumnya yang sudah dan berkembang di Surabaya. Namun demikian , karena
mempunyai keinginan untuk mengembangkan Usaha di bidang pelayanan atau
service kendaraan, akhirnya pemilik bengkel yang sekaligus sebagai pendirinya
yaitu bapak Riyono memutuskan untuk pindah ke Tarakan.
Pertama kali di Tarakan, bapak Riyono membuka bengkel yang letaknya di
Persemaian . Setelah 3 tahun membuka bengkel di daerah Persemaian , yaitu
tepatnya pada tahun 2006 Bapak Riyono memutuskan untuk pindah lokasi yang

6
baru dan lebih strategis yaitu di jalan bayangkara RT. 60. Dengan lokasi yang baru ,
maka pelangganpun semakin bertambah dan bengkelpun semakin maju.
Dilihat dari jumlah pelanggan yang semakin bertambah, dapat dikatakan
bengkel LANGGENG JAYA mengalami kemajuan yang cukup signifikan . Jika
dahulu Cuma melayani jasa perbaikan atau service mobil truck dan sebagainya,
maka pada saat sekarang ini menambah jasa pelayanan Vulkanisir ban berbagai
macam jenis dan jasa pelayanan material berupa jasa penyewaan truck..

B. Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan suatu peraturan yang berlaku ditempat di mana


kita bekerja. Peraturan ini sifatnya mengikat dan harus kita laksanakan , ini semua
dimaksudkan supaya dapat menunjang keberhasilan suatu pekerjaan , agar tidak
terjadi persoalan atau masalah yang tidak diinginkan. Kedisiplinan pada perusahaan
lebih menjurus kepada mental pribadi seseorang , agar dia mampu bertanggung
jawab dalam menangani setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Adapun jenis – jenis kedisiplinan pada bengkel PT. TRI MANDIRI


SELARAS , adalah sebagai berikut :

1. Datang tepat pada waktunya , yang telah ditentukan oleh Bengkel, yaitu hadir

masuk kerja dimulai pukul 07.30 s/d 12.00, istirahat selama 1 jam dan
kembali bekerja pukul 13.00 dan pada pukul 16 waktunya untuk pulang.

2. Mengenakan pakaian praktek

3. Mengenakan sepatu kerja sefety

4. Membersihkan dan mengatur kembali peralatan setelah selesai dipergunakan


dan dibersihkan dan dirapikan.

5.Barang – barang perhiasan yang mencolok tidak boleh dipakai sewaktu


melakukan pekerjaan

7
6. Tidak boleh pasif dalam bekerja

7. Melaporkan diri pada atasan , apabila ada keperluan di luar bengkel yang tidak
dapat di tunda.

C. Pemeliharaan Dan Kebersihan

Pemeliharaan dan kebersihan adalah suatu hal yang sangat penting di


dalam unit kerja Maksud pemeliharaan ini adalah , menjaga dan merawat
komponen - komponen mesin dan sebagainya serta membersihkan kembali tempat
tempat kerja , jangan sampai terdapat kotoran berserakan disekitar ruangan kerja
Pemeliharaan dan kebersihan ini sangat penting dan perlu , supaya tidak
menimbulkan kesulitan dalam bekerja . selanjutnya yang di sebut pemeliharaan
adalah :

1. Pemeliharaan tempat kerja

2. Pemeliharaan alat – alat kerja

3. Pemeliharaan benda – benda kerja

Kebersihan meliputi antara lain :

1. Kebersihan tempat kerja setelah selesai bekerja

2. Membersihkan ruangan sebelum memulai suatu pekerjaan

3. Membersihkan lingkungan disekitar perusahaan

4. Membersihkan alat – alat kerja

D. Keselamatan Kerja

8
Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang sangat penting, karena
keselamatan kerja ini adalah tanggung ajawab bersama terutama pada pekerjaan itu
sendiri yang langsung dialami oleh para mekanik yang berada di dalkam
perusahaan tersebut. Kecerobohan dan kurang waspadanya dari orang lain atau
teman seperja dapat mengakibatkan kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri
maupun perusahaan, di mana orang tersebut bekerja . Oleh karena itu di dalam
bekerja harus selalu memperhatikan keselamatan kerja, baik yang berhubungan
dengan dirinya maupun yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Ada beberapa alat keselamatan kerja yang harus digunakan atau dipakai
oleh pekerja , supaya dapat terhindar dari kecelakan sekaligus melindungu diri
didalam bekerja, antara lain :

1. Pakaian kerja

2. Kacamata pengaman

3. Topi kerja

4. Sarung tangan

5. Sepatu safety

6. Alat pemadam kebakaran

BAB II

PROSES DAN HASIL KERJA PKL


2.1 Pengertian sistem starter

9
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran

awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly

wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan

putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

2.2 Fungsi sistem starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat

penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada

motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai

penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam

ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi

tahanan-tahanan motor misalnya :

1.Tekanan kompresi

2.Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3.Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin kekentalannya.

2.3 Jenis sistem starter

1. Starter Mekanik

10
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick

starter (starter kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type

mobil lama).

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik.Starter jenis

ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada

sepeda motor.

3. Starter Pneumatik

Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan.Banyak

dipakai pada mesin-mesin kapal laut.Karena mesin kapal cukup besar, maka

digunakan starter jenis ini.

2.4 Komponen sistem starter

1. Komponen Motor Starter

A. Ignition switch

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter.

Gambar 2.1. ignation switch

B. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter.

11
Gambar 2.2. Relay starter

C. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar.

Gambar 2.3. Motor Stater

D. Battery

Berfungsi sebagai sumber arus listrik.

Gambar 2.4. Batteray

E. Field Coil (Kumparan Medan)


Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada

12
beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah
dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil
(kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.

Gambar 2.5. Field coil

F.Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam
bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar. Pada armature
terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari
brush).

Gambar 2.6. Armature

G. Yoke dan Pole Core


Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan
pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan
pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan field coil.

13
Gambar 2.7.Yoke, Pole Core, dan Field coil

H. Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan
arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui
komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.
·Dua buah disebut dengan brush positif.
·Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar 2.8. Brush

I. Starter Clutch
Starter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada
roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi
sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus cenderung
memutarkan pinion gear

Gambar 2.9. Starter Clutch

14
J. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang
besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.

Gambar 2.10. Sakelar Magnet

K. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature
setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.

15
Gambar 2.11. Armetur Brake

L. Driver Lever
Driver lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kearah posisi
berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.

Gambar 2.12. Driver Lever

2.5 Cara membongkar


Motor starter telah menjadi komponen primer pada kendaraan bermotor, tak
jarang terjadi permasalahan pada komponen ini maka perlu anda mengetahui
sedikit ilmu mengenai pembongkaran, pemeriksaan dan pengujian.

16
Gambar 2.13. Membongkar motor starter

1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pad terminal C solenoid,


2. Lepas baut utama motor starter
3. Lepas solenoid
4. Lepas sekrup dari ujung rumah belakang
5. Lepas tutup belakang motor
6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip
7. Keluarkan armature dari rumah motor starter
8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak
9. Lepaskan rumah ujung penggerak
10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak
11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter
12. Lepaskan retainer
13. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak
14. Lepas pegas pengembali dari solenoid

2.6 Pemeriksaan motor starter

17
Gambar 2.14. Pemeriksaan motor starter

Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi
kerusakan atau gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan pada motor starter reduksi, planetary maupun konvensional secara
umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan pada

18
armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang sikat
dan pemeriksaan pada kopling starter. 

1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator menggunakan v block dan
DI (dial indication). Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi
standart. Nilai standart =
0.02 mm, limit =0.05 mm(lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau
model starternya berbeda)
2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari
segmen mika dengan jangka sorong. Nilai standart = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2
mm. jika kedalaman segmen ini lebih kecil dari standart tetapi lebih besar
dari limit komutator dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti
komutator
3. Ukur diameter luar komutator. Standart 35 mm, limit 34 mmmenggunakan
jangka sorong. jika diameter luar kurang dari limit, ganti komutator (lihat
buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda)
4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut
dan dekatkan bilah gergaji besi disekitar inti armature. Bilah gergaji akan
bergetar jika hubungan pendek, ganti jika ada hubungan arus pendek.
5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi
armature. Jika terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti
armature.
6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk
semua komutator. Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti
armature jika tidak berhubungan.
7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan
bodi, harus tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. Perlu
diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor starter tipe seri. Untuk tipe
parallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem dengan
bodi. Untuk model ini harus ada hubungan
8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang
berhubungan dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti yoke jika tidak
ada hubungan.
9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standart 14.5 mm limit 9.5 mm.
ganti sikat jika kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis
atau model starter nya berbeda)
10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak
boleh ada hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa
sikat dari keausan yang berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang
berlebihan.
11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar
gigi pinion searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan
lembut. Putar pinion dengan arah yang berlawanan, pinion harus terkunci.
12. Periksa bearing dari keausan dan kerusakan. Ganti jika diperlukan.

19
2.7 Pengujian motor starter
Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan
pengujian motor starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter
2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai dilakukan
hanya 3 sampai 5 detik untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut :

Pengetesan Pull in Coil (PIC)

Gambar 2.15. Pemeriksaan PIC

1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C


2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C
dan bodi
3. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid.

Pengetessan Hold in Coil (HIC)

Gambar 2.16. Pemeriksaan HIC

1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel
negatif dari terminal C.
2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula,
ganti solenoid

20
Pengetesan Kembalinya Pinion

Gambar 2.17. Pemeriksaan kembalinya pinion

1. Lepas kabel negatif dari bodi


2. Gigi pinion harus kembali ke dalam. Jika tidak kembali ganti solenoid.

Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban

Gambar 2.18. Pemeriksaan tanpa beban

1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter


2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter
lainnya ke terminal 30, kemudian ke terminal 50.
3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak
keluar. Lihat buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang
harus mengalir.

21
BAB III

PENUTUP
3.1 . Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini adalah :

1. PRAKERIN merupakan suatu keterampilan yang dapat membentuk diri

penulis untuk bekal pengalaman kerja nantinya.

2. Penyusun menyadari bahwa PRAKERIN merupakan suatu kesempatan untuk

lebih meningkatkan pengetahuan keterampilan dilingkungan

masyarakat/sekolah.

3. Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, maka dari itu

perlu tanggung jawab dalam melaksanakan perkerjaan dan juga keselamatan

kerja harus di perhatikan.

22
SARAN

Saran penyusun untuk sekolah dan DUDI adalah :

1. Penyusun merasa senang selama melaksanakan PRAKERIN karena banyak

hal-hal baru yang penyusun pelajari, secara otomatis hal ini dapat menambah

pengetahuan yang penyusun peroleh dari sekolah. Penyusun menyarankan

bagi para perserta PRAKERIN agar tidak terlalu terkait pada pengetahuan

yang diperoleh disekolah saja, tetapi harus mempunyai wawasan yang lebih

luas.

2. Siswa-siswi harus bertutur kata yang sopan santun serta bertanggung jawab,

selama menjalankan praktik kerja lapangan maupun di lingkungan sekolah,

perusahaan dan masyarakat.

3. Siswa-siswi harus lebih serius, lebih giat dalam menjalankan pelajaran yang

ada di sekolah agar kelak ilmu yang didapat selama menikuti praktik bisa

digunakan perusahanjasa bidang mekanik dalam membangun bangsa dan

negara indonesia.

4. Penyusun juga sangat berharap BENGKEL PT. TRI MANDIRI SELARAS

bersedia menerima angkatan yang akan datang atau perserta

PRAKERIN,dengan tujuan agar menjadi siswa yang lebih terampil berbagai

aspek, khususnya didalam bidang kendaraan ringan.

5. Penyusun menyarankan kepada semua guru pembimbing disekoah pada saat

monitoring bisa berintraksi langsung dengan siswa-siswi agar dapat bertanya

hal-hal yang kurang di mengerti selama melakukan PRAKERIN.

23

Anda mungkin juga menyukai