Oleh:
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BENGKEL PT. ANASONIC GOBEL
Oleh:
NAMA : RINI INDRIANA
NIS :-
KELAS : XII (DuaBelas)
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO
Pimpinan PembimbingTeknisi
BENGKEL PT. ANASONIC
2
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
NAMA : RINI INDRIANA
NIS :-
KELAS : XII (Dua Belas)
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO
3
Daftar isi
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................5
BAB I..................................................................................................................................6
PENDAHULUAN............................................................................................................6
1.1. Tujuan PKL......................................................................................................6
1.2. Tempat dan Waktu PKL...................................................................................6
1.3. Tinjauan umum tentang perusahaan......................................................................6
Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................8
PROSES DAN HASIL KERJA PKL..............................................................................15
2.1 Pengertian sistem starter.......................................................................................15
2.2 Fungsi sistem starter.............................................................................................15
2.3 Jenis sistem starter................................................................................................15
2.4 Komponen sistem starter.......................................................................................15
2.5 Cara membongkar.................................................................................................21
2.7 Pengujian motor starter........................................................................................24
BAB III...............................................................................................................................26
PENUTUP......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
telah dilaksanakan di PT. ANASONIC GOBEL di Tarakan. Laporan ini disusun sebagai
salah satu persyaratan mengikuti melaksanakan KL. Tahun pelajaran 2020-2021
Sehubungan dengan terlaksananya PKL ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada Allah SWT.
2. Kedua orang tua tercinta
3.
4. Eko Dani Wariyanto, M. Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Tarakan
5.
6. Bapak SELAKU PEMBIMBING
7. . selaku pembimbing sekolah SMK Negeri 2 Tarakan
8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pelaksanaan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, semoga laporan ini
bermanfaat.
5
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik kerja laangal adalah untuk menambah wawasan tentang dunia kendaraan
ringan( mekanik ).
Serta menambah skil siswa , agar lebih terampil , lebih berani dan
meningkatkan etitude ( sikap ) yang baik dalam kehidupan dunia kendaraan
ringan maupun dalam kehudupan sehari-hari.
6
baru dan lebih strategis yaitu di jalan bayangkara RT. 60. Dengan lokasi yang baru ,
maka pelangganpun semakin bertambah dan bengkelpun semakin maju.
Dilihat dari jumlah pelanggan yang semakin bertambah, dapat dikatakan
bengkel LANGGENG JAYA mengalami kemajuan yang cukup signifikan . Jika
dahulu Cuma melayani jasa perbaikan atau service mobil truck dan sebagainya,
maka pada saat sekarang ini menambah jasa pelayanan Vulkanisir ban berbagai
macam jenis dan jasa pelayanan material berupa jasa penyewaan truck..
B. Disiplin Kerja
1. Datang tepat pada waktunya , yang telah ditentukan oleh Bengkel, yaitu hadir
masuk kerja dimulai pukul 07.30 s/d 12.00, istirahat selama 1 jam dan
kembali bekerja pukul 13.00 dan pada pukul 16 waktunya untuk pulang.
7
6. Tidak boleh pasif dalam bekerja
7. Melaporkan diri pada atasan , apabila ada keperluan di luar bengkel yang tidak
dapat di tunda.
D. Keselamatan Kerja
8
Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang sangat penting, karena
keselamatan kerja ini adalah tanggung ajawab bersama terutama pada pekerjaan itu
sendiri yang langsung dialami oleh para mekanik yang berada di dalkam
perusahaan tersebut. Kecerobohan dan kurang waspadanya dari orang lain atau
teman seperja dapat mengakibatkan kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri
maupun perusahaan, di mana orang tersebut bekerja . Oleh karena itu di dalam
bekerja harus selalu memperhatikan keselamatan kerja, baik yang berhubungan
dengan dirinya maupun yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Ada beberapa alat keselamatan kerja yang harus digunakan atau dipakai
oleh pekerja , supaya dapat terhindar dari kecelakan sekaligus melindungu diri
didalam bekerja, antara lain :
1. Pakaian kerja
2. Kacamata pengaman
3. Topi kerja
4. Sarung tangan
5. Sepatu safety
BAB II
9
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran
awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly
wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat
penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada
motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai
ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
1.Tekanan kompresi
1. Starter Mekanik
10
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick
starter (starter kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type
mobil lama).
2. Starter Elektrik
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik.Starter jenis
ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada
sepeda motor.
3. Starter Pneumatik
dipakai pada mesin-mesin kapal laut.Karena mesin kapal cukup besar, maka
A. Ignition switch
B. Relay starter
11
Gambar 2.2. Relay starter
C. Motor starter
D. Battery
12
beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah
dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil
(kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.
F.Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam
bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar. Pada armature
terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari
brush).
13
Gambar 2.7.Yoke, Pole Core, dan Field coil
H. Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan
arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui
komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.
·Dua buah disebut dengan brush positif.
·Dua buah disebut dengan brush negative.
I. Starter Clutch
Starter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada
roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi
sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus cenderung
memutarkan pinion gear
14
J. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang
besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.
K. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature
setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
15
Gambar 2.11. Armetur Brake
L. Driver Lever
Driver lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kearah posisi
berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.
16
Gambar 2.13. Membongkar motor starter
17
Gambar 2.14. Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi
kerusakan atau gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan pada motor starter reduksi, planetary maupun konvensional secara
umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan pada
18
armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang sikat
dan pemeriksaan pada kopling starter.
1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator menggunakan v block dan
DI (dial indication). Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi
standart. Nilai standart =
0.02 mm, limit =0.05 mm(lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau
model starternya berbeda)
2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari
segmen mika dengan jangka sorong. Nilai standart = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2
mm. jika kedalaman segmen ini lebih kecil dari standart tetapi lebih besar
dari limit komutator dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti
komutator
3. Ukur diameter luar komutator. Standart 35 mm, limit 34 mmmenggunakan
jangka sorong. jika diameter luar kurang dari limit, ganti komutator (lihat
buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda)
4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut
dan dekatkan bilah gergaji besi disekitar inti armature. Bilah gergaji akan
bergetar jika hubungan pendek, ganti jika ada hubungan arus pendek.
5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi
armature. Jika terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti
armature.
6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk
semua komutator. Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti
armature jika tidak berhubungan.
7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan
bodi, harus tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. Perlu
diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor starter tipe seri. Untuk tipe
parallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem dengan
bodi. Untuk model ini harus ada hubungan
8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang
berhubungan dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti yoke jika tidak
ada hubungan.
9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standart 14.5 mm limit 9.5 mm.
ganti sikat jika kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis
atau model starter nya berbeda)
10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak
boleh ada hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa
sikat dari keausan yang berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang
berlebihan.
11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar
gigi pinion searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan
lembut. Putar pinion dengan arah yang berlawanan, pinion harus terkunci.
12. Periksa bearing dari keausan dan kerusakan. Ganti jika diperlukan.
19
2.7 Pengujian motor starter
Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan
pengujian motor starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter
2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai dilakukan
hanya 3 sampai 5 detik untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut :
1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel
negatif dari terminal C.
2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula,
ganti solenoid
20
Pengetesan Kembalinya Pinion
21
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
masyarakat/sekolah.
3. Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, maka dari itu
22
SARAN
hal-hal baru yang penyusun pelajari, secara otomatis hal ini dapat menambah
bagi para perserta PRAKERIN agar tidak terlalu terkait pada pengetahuan
yang diperoleh disekolah saja, tetapi harus mempunyai wawasan yang lebih
luas.
2. Siswa-siswi harus bertutur kata yang sopan santun serta bertanggung jawab,
3. Siswa-siswi harus lebih serius, lebih giat dalam menjalankan pelajaran yang
ada di sekolah agar kelak ilmu yang didapat selama menikuti praktik bisa
negara indonesia.
23