Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sofia Karlina

NIM : 17121020

Kelas / Semester : A / 4

1. Pada narasi tersebut terdapat kegiatan guru yang termasuk dalam kegiatan

mengukur dan ada kegiatan yang termasuk dalam kegiatan menilai.

Secara umum, pengukuran dapat diartikan sebgai kegiatan memberikan angka

terhadap suatu objek tertentu dengan instrumen tertentu. Hasil pengukuran

bersifat kuantitatif, berupa angka. Dalam konteks mengukur tingkat penguasaan

kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar di sekolah, maka instrumen yang

digunakan dapat berupa tes dan non-tes. Tes adalah sejumlah tugas atau sejumlah

pertanyan yang harus dikerjakan/dijawab oleh peserta didik untuk mengetahui

atau memperoleh informasi mengenai tingkat penguasaan kompetensi sebagai

hasil belajarnya. Instrumen non-tes adalah alat pengumpul informasi tingkat

penguasaan kompetensi peserta didik yang ridak dapat dikumpulkan melalui tes,

misalnya penguasaan kompetensi sikap, minat, dan motivasi.

Dalam nasasi ini bagian yang menjadi kegiatan mengukur yang dilakukan guru

ialah, guru menyiapkan soal tes dan tugas dan membuat kisi-kisi tes berdasarkan

KD dan indikator materinya agar semua kompetensi peserta didik yang

tercangkup dalam KD tersebut diujikan seluruhnya. Setelah semua persiapan


selesai, guru memberikan tes, memberikan tugas, dan mengisi lembar observasi

serta membubuhkan tanda cek pada skala penilaian yang telahb disiapkan. Ini

menjadi instrumen tes dalam melakukan pengukuran hasil belajar, yakni tes

adalah sejumlah tugas atau sejumlah pertanyan yang harus dikerjakan/dijawab

oleh peserta didik untuk mengetahui atau memperoleh informasi mengenai tingkat

penguasaan kompetensi sebagai hasil belajarnya. Serta guru menyiapkan

pedoman observasi dan skala penilaian untuk mengukur tingkat partisipasi dan

performance peserta didik selama pembelajaran. Ini termasuk dalam instrumen

non-tes yakni adalah alat pengumpul informasi tingkat penguasaan kompetensi

peserta didik yang ridak dapat dikumpulkan melalui tes, misalnya penguasaan

kompetensi sikap, minat, dan motivasi belajar siswa yang terjadi selama proses

pembelajaran.

Selanjutnya, dalam konteks evaluasi hasil belajar di sekolah, penilaian hasil

belajar diartikan sebagai proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian

pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara

terencara dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran (Pemendikbud

Nomor 104 Tahun 2014, Pasal 1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penilaian. Instrumen penilaian

yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta didik misalnya tes

dan skala sikap (Lampiran Pemendikbud No. 104 Tahun 2014:3). Hal ini
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang

dipersyaratkan pada tingkat tertentu (Pemendikbud No. 104 Tahun 2014 Pasal 6).

Kesimpulan evaluasi hasil belajar adalah suatu proses menetapkan kualitas/nilai

berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu terhadap hasil pengukuran

penguasaan kompetensi peserta didik dalam hal sikap spiritual dan sosial,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dikumpulkan

melalui instrumen baik yang merupakan tes maupun non tes.

Sehingga dalam narasi tersebut, kegiatan menilai yang dilakukan guru ialah,

setelah tes dilakukan dan tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, guru

mengoreksi dan memberikan umpan balik. Skor tes, tugas, dan hasil observasi

ditabulasikan. Dengan menggunakan kriteria dan pertimbangan tertentu, guru

memberikan nilai kepada setiap peserta didik. Dan didapat 40% peserta didik

yang belum tuntas dengan faktor penyebab yang kurang lebih sama.

2. Hal yang dilakukan guru sehubungan dengan kenyataan bahwa terdapat 40%

peserta didik yang belum tuntas dan 60% peserta didik yang sudah tuntas.

Dengan keadaan bahwa ada 40% dari peserta didik yang tidak tuntas, guru harus

melakukan sesuatu.

Pada bagian materi Topik 1, Bagian C Prinsip Evaluasi Hasil Belajar Peserta

Didik di Sekolah. Prinsip yang dipegang oleh guru dalam melaksanakan evaluasi

salah satunya yang terkait dengan masalah ini ialah Edukasi. Dalam Edukasi hasil

belajar harus mengedepankan untuk kepentingan kemajuan belajar peserta didik.


Oleh karena itu, menurut saya yang harus dilakukan seorang guru, tidak harus

melihat hasilnya, namun melihat kekurangan dalam hasil belajar yang didapat dari

evaluasi tersebut dan dijadikan tolak ukur untuk lebih menjelaskan dengan baik

dan menuntun agar peserta didik dapat memahami kekurangannya dan guru

berusaha memajukan potensi belajar peserta didiknya.

Dan dalam Paduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan

(Kemendikbud, 2017 : 8) dikemukakan klasifikasi penilaian hasil belajar pesera

didik, yaitu penilaian harian, tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah.

Sehingga, dengan terjadinya tes ini dan didapat 40% peserta didik yang tidak

lulus, bisa dituntun dan ditingkatkan lagi keberhasilan dalam proses pembelajaran

sehingga pada evaluasi berikutnya peserta didiknya boleh mencapai kemajuan

dalam belajarnya.

3. 3 definisi dari “pengukuran”, “tes”, dan “Penilaian” ialah.

Definisi dari pengukuran :

1) Definisi pengukuran dari materi Topik 1 Pengertian Evaluasi Hasil Belajar di

Sekolah.

Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan angka terhada suatu

objek tertenu dengan instrumen tertentu.

2) Definisi dari Hadi (1995)


Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar

kecilnya objek atau gejala. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1)

menggunakan alat-alat standar, 2) menggunakan alat-alat tidak standar.

3) Definisi dari W. Wiersma dan Jurs dalam buku Educational Measurement and

Testing (1990).

Pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta dari objek yang hendak

diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.

Definisi dari tes

1) Definisi tes dari materi Topik 1 Pengertian Evaluasi Hasil Belajar di Sekolah.

Dalam konteks sekolah, tes adalah sejumlah tugas atau sejumlah pertanyaan

yang harus dikerjakan/dijawab oleh peserta didik untuk mengetahui atau

memperoleh informasi mengenai tingkat penguasaan kompetensi sebagai hasil

belajarnya.

2) Definisi tes dari Suharsimi Arikunto (2013) dalam buku “Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan edisi 2.

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan.
3) Definisi tes dari Amir Daen, Indra Kusuma (1996) dalam buku Evaluasi

Pendidikan Penilaian Hasil-Hasil Belajar, jilid 1.

Tes juga suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang

seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.

Definisi penilaian

1) Definisi penilaian menurut Sudjana (2014:3)

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek

tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.

2) Definisi penilaian menurut Seng,dkk dalam Komarudin (2016:29)

Penilaian adalah semua bentuk pengumpulan informasi oleh guru, dimana guru

mengumpulkan data tentang siswanya, menganalisis dan menggunakannya di

dalam kelas untuk mengambil keputusan.

3) Definisi penilaian menurut Gading

Penilaian adalah proses penyematan atribut atau dimensi atau kuantitas (berupa

angka/huruf) terhadap hasil asesmen dengan cara membandingkannya terhadap

suatu instrumen standar tertentu. Hasil dari penilaian berupa

atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai