Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM PENGEMBANGAN

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BAE
KUDUS
Gondangmanis Kotak Pos 52 Telp. (0291) 431895 – Fax. (0291) 4252060, Kudus 59301
www.sma2baekudus.sch.id Email : sma2bae_kudus@yahoo.com
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
LEMBAR PENGESAHAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Fungsi dan Tujuan
1.4. Sasaran
1.5. Prinsip
1.6. Lingkup
1.7. Hasil yang diharapkan

BAB II MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


2.1. Tahap Perencanaan
2.2. Tahap Pelaksanaan
2.3. Tahap Penilaian
2.4. Tahap Pelaporan
2.5. Tahap Evaluasi
2.6. Tahap Supervisi

BAB III PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM


EKSTRAKURIKULER
3.1. Bidang dan Jenis Kegiatan
3.2. Strategi Pembinaan
3.3. Deskripsi Kegiatan Pengembangan Diri Pendidikan Karakter
3.4. Pendanaan
3.5. Unsur yang terkait

BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Susunan Pembina Ekstrakurikuler
2. Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi
peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan
dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang
alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler
menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda, seperti
perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan dan kreativitas. Dengan
berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti
oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh sekolah sesuai bakat
dan minat peserta didik. Pengembangan berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler
pilihan dilakukan dengan mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan
serta mengakomodir kegiatan seni dan olahraga tradisional. Pengembangan berbagai
bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan melalui tahapan :
1. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
2. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
3. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
menyalurkan ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
4. penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler;
5. dan penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement and
complements) kurikulum. Oleh karena itu, perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Sesuai dengan
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat (2) butir a dan pada Pasal 79 ayat (2) butir
b menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja
tahunan satuan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler perlu dievaluasi
pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan.
Berdasarkan uraian tersebut, agar sekolah lebih terarah dan mudah menyusun
kegiatan ekstrakurikuler dalam program tahunan maupun dalam pelaksanaan
evaluasi, perlu adanya pedoman atau panduan yang menjadi rujukan kegiatan
ekstrakurikuler.

1.2. Dasar Hukum


a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan
Formal;
i. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
j. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
1.3. Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan,
sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
1. Fungsi pengembangan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberi kesempatan untuk pembentukan
karakter, dan pelatihan kepemimpinan;
2. Fungsi sosial, yaitu kegiatan ekstrakurikuler brefungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial peserta didik.
Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan
sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3. Fungsi rekreatif, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang,
menyenangkan, dan lebih menarik bagi peserta didik.
4. Fungsi persiapan karir, yaitu kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan
kapasitas.
b. Tujuan
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, keterampilan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaikan
tujuan pendidikan nasional.
1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah seluruh peserta didik kelas X (Sepuluh) dan XI (Sebelas).

1.5. Prinsip
Prinsip kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bae Kudus adalah :
a. Partisipasi aktif, yaitu kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta
didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing;
b. Menyenangkan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan bagi peserta didik.

1.6. Lingkup
Lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
a. Individual, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik
secara perorangan, sesuai pilihannya;
b. Berkelompok, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta
didik secara :
1. Berkelompok dalam satu kelas (klasikal);
2. Berkelompok dalam kelas paralel;
3. Berkelompok antar kelas.

1.7. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bae Kudus
adalah sebagai berikut :
a. Terlaksananya program ekstrakurikuler sesuai program sekolah dalam rangka
mengembangkan potensi, minat dan bakat peserta didik.
b. Motivasi siswa mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler sehingga tujuan
pembinaan dan pengembangan potensi siswa dapat tercapai.
c. Mampu melahirkan sumber daya manusia yang memiliki keimanan, ketaqwaan,
kompetensi, dedikasi, mandiri dan profesional.
d. Mampu meningkatkan prestasi pesertat didik sesuai bakat dan minat.
e. Sebagai media penanaman pendidikan karakter peserta didik dalam internalisasi
nilai yang diimplikasikan dengan wujud nyata sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Manajemen kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian,


pelaporan dan evaluasi.
2.1. Perencanaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
kegiatan ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum 2013, Pendidikan Kepramukaan
merupakan ekstrakurikuler wajib karena mengajarkan nilai-nilai, norma, dan
pembentukan sikap serta kepribadian peserta didik. Selain itu, nilai-nilai dalam sikap
dan keterampilan sebagai muatan Kurikulum 2013 dan muatan Pendidikan
Kepramukaan dapat bersinergi secara koheren. Hal ini sejalan dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 yang menjelaskan
tentang pengoptimalan penyelenggaraan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 yang
menjelaskan tentang karakter dasar Pelajar Pancasila. Dengan demikian,
implementasi kegiatan ekstrakurikuler dirancang dengan mengintegrasikan penguatan
nilai utama pada PPK dan Pelajar Pancasila. Nilai utama pada PPK, yaitu religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Adapun nilai utama atau karakter
dasar pada Pelajar Pancasila, adalah berakhlak mulia, kebhinekaan global, gotong -
royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

Diagram 2.1 Integrasi Penguatan Nilai Utama PPK dan Pelajar Pencasila
Integrasi Penguatan Nilai Utama PPK dan Pelajar Pancasila

Kegiatan ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan diperuntukkan bagi peserta


didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada
Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler
yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan
minat peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dapat berbentuk latihan olah
bakat dan latihan olah minat. Satuan pendidikan wajib menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Substansi dan
sistematika program kegiatan ekstrakurikuler tersebut sekurang-kurangnya memuat :
a. rasional dan tujuan umum;
b. jenis dan deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan;
e. evaluasi;
f. lampiran yang berisi perencanaan kegiatan masing-masing; dan
g. ekstrakurikuler
Program kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia pada
gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi atau
pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Program
kegiatan ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua/wali
pada setiap awal tahun pelajaran.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan
kondisi sarana dan prasarana, tenaga, dan anggaran untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler akan berjalan dengan baik.
2. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat peserta didik serta jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh peserta didik termasuk kegiatan
seni dan olahraga tradisional.
3. Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan. Berdasarkan analisis
sumber daya dan identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik
yang telah dilakukan, satuan pendidikan dapat menetapkan bentuk dan jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan.
4. Mengupayakan sumber daya (pelatih/instruktur) sesuai pilihan peserta didik
dari satuan pendidikan atau lembaga lainnya. Strategi tersebut dilakukan
dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program ekstrakurikuler
tanpa mengurangi tingkat kualitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah.
5. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, program yang disusun terdiri
atas program secara keseluruhan dan program setiap bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, satuan
pendidikan perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Kepala sekolah menugaskan wakil kepala sekolah bidang
akademik/kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk
menyusun program kegiatan ekstrakurikuler. Tim penyusun rencana
kegiatan ekstrakurikuler ditetapkan dengan surat keputusan kepala
sekolah.
b. Kepala sekolah memberi arahan tentang teknis dan pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler dengan menguraikan substansi dan sistematika
program yang harus dibuat. Wakil kepala sekolah bidang
akademik/kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
bersama dengan pembina kegiatan ekstrakurikuler menyusun program
kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana arahan kepala sekolah. Untuk
mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, satuan pendidikan dapat membentuk Tim
Pembina Ekstrakurikuler dibawah koordinasi wakil kepala sekolah
bidang akademik/kurikulum serta wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan.
2.2. Pelaksanaan
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, satuan pendidikan berkewajiban menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaannya, jadwal kegiatan ekstrakurikuler sudah harus
dirancang pada awal tahun pelajaran di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil
kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler
diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan
kokurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan intra dan kokurikuler. Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu membuat
program pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilengkapi dengan pedoman dari
masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan. Isi pedoman kegiatan
ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan pendidikan antara lain :
a. pendahuluan yang terdiri atas latar belakang dan tujuan;
b. kompetensi yang dicapai peserta didik;
c. penanggungjawab;
d. tempat dan waktu pelaksanaan;
e. peserta;
f. materi/program/kegiatan;
g. penilaian;
h. pembiayaan; dan
i. penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.
Adapun strategi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan adalah
sebagai berikut :
1. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau
terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka,
ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak
bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin. Desain ekstrakurikuler wajib
Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud
proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah
sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang
yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan kepramukaan.
Dengan demikian, terjadi proses saling berinteraksi dan saling menguatkan
(mutually interactive and reinforcing).
Secara programatik, ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan
diorganisasikan dalam model berikut.

Tabel 2.2 Model Organisasi Pendidikan Kepramukaan


Penjelasaan teknis lebih lanjut tertang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
wajib Pendidikan Kepramukaan dapat dibaca secara rinci sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pedoman Penyelenggaraan
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di Satuan Pendidikan yang
diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang
terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau
pada waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub
olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran,
sedangkan kegiatan lain seperti klub pencinta alam, panjat tebing, pendaki
gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan
sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan visi misi sekolah. Setiap kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
dengan suasana yang kondusif, tidak terlalu membebani peserta didik, dan tidak
merugikan aktivitas intra dan kokurikuler sekolah. Pelaksanaan kegiatan
diupayakan konsisten sebagaimana telah diatur dalam panduan kegiatan
ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan sesuai
dengan program dan pedoman kegiatan ekstrakurikuler yang telah dibuat. Oleh
karena itu, satuan pendidikan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Satuan pendidikan mengoptimalkan warga sekolah seperti kepala sekolah,
para wakil kepala sekolah, guru-guru, wali kelas, guru/petugas bimbingan
dan konseling, tenaga kependidikan, pustakawan, pengurus OSIS, dan
dewan penggalang dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Satuan pendidikan mengembangkan jejaring dengan berbagai pihak di luar
organisasi sekolah dan memiliki keterkaitan fungsional dengan
kepentingan penyelenggaraan program ekstrakurikuler, kwartir, tokoh
masyarakat, dunia usaha, pengurus MGMP, klub olahraga, klub seni,
perajin, pemerintah setempat, dan lain-lain.
c. Satuan Pendidikan mengoptimalkan tenaga guru/instruktur dari sekolah
sendiri yang memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dan atau
guru yang memiliki minat yang kuat sesuai bidang ekstrakurikuler. Jika
sekolah tidak memiliki guru/instruktur yang berlatar belakang pendidikan
relevan dan tidak mempunyai guru yang berminat untuk
menyelenggarakan program ekstrakurikuler, sekolah dapat mengusahakan
dengan cara mengundang guru/instruktur di bidang ekstrakurikuler dari
sekolah/lembaga pendidikan lain yang berdekatan melalui kerja sama yang
saling menguntungkan dan memanfaatkan narasumber/tenaga ahli yang
ada dan potensial di masyarakat sekitar sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan perlu
memperhatikan tahapan berikut :
1). Tahap Persiapan
a. guru pembimbing/instruktur/pelatih harus siap dan menguasai materi
yang akan diberikan;
b. guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek tempat kegiatan dan
peralatan ekstrakurikuler;
c. guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek kondisi peserta didik/
presensi untuk meyakinkan bahwa peserta didik siap untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler; dan
d. guru pembimbing/instruktur/pelatih menyampaikan tujuan, isi, dan
bentuk latihan yang akan dilakukan pada hari itu.
2). Tahap Pelaksanaan
a. guru pembimbing/instruktur/pelatih mengawali kegiatan dengan:
- Berdoa
- yel-yel klub/sekolah
- pengantar dan merefleksi kegiatan sebelumnya
- kegiatan pendahuluan atau pemanasan (untuk olahraga);
b. guru pembimbing/instruktur/pelatih menyampaikan materi dengan
sikap dan tutur kata yang santun;
c. guru pembimbing/instruktur/pelatih memastikan bahwa semua peserta
didik yang dilatih/dibimbing terlayani dengan baik;
d. guru pembimbing/instruktur/pelatih melakukan gerakan pemulihan
(olahraga); dan
e. guru pembimbing/instruktur/pelatih membuat catatan personal/sikap
di lembar observasi/jurnal.
3). Tahap Penutup
a. guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek peralatan yang
digunakan dan menyimpan kembali ke tempat semula;
b. guru pembimbing/instruktur/pelatih melakukan releksi; dan
c. guru pembimbing/instruktur/pelatih mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan bersalaman.
2.3. Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengukur keberhasilan atau kinerja peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler, baik kegiatan ekstrakurikuler wajib maupun pilihan. Berikut
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1. Lingkup Penilaian
a. Hal-hal yang mencakup penilaian pada kegiatan ekstrakurikuler wajib
kepramukaan adalah :
1) kriteria keberhasilan meliputi proses dan pencapaian kompetensi
peserta didik;
2) penilaian dilakukan secara kualitatif dan dideskripsikan dalam rapor.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada setiap
semesternya;
3) nilai yang diperoleh berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta
didik; dan
4) peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus-menerus untuk mencapainya.
b. Hal-hal yang mencakup penilaian kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah :
1) kriteria keberhasilan meliputi proses dan pencapaian kompetensi
peserta didik;
2) penilaian dilakukan secara kualitatif dan dideskripsikan dalam rapor;
dan
3) hanya nilai “baik” atau di atasnya yang dicantumkan dalam buku
rapor
2. Teknik Penilaian
a. penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar peserta didik; dan
b. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, dan portofolio.
3. Instrumen Penilaian
a. Lembar observasi/buku harian/jurnal
b. Lembar tugas dan rubrik penilaian
4. Proses Penilaian
a. dilaksanakan setiap kali latihan;
b. proses penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri,
penilaian antar peserta didik;
c. proses penilaian keterampilan disesuaikan dengan rumusan tujuan
operasional dalam program masing - masing ekstrakurikuler;
d. proses penilaian dilakukan oleh teman, guru pembimbing/instruktur/
pelatih; dan
e. rekapitulasi penilaian dilakukan oleh guru pembimbing/instruktur/pelatih.
Penilaian kegiatan ekstrakurikuler meliputi penilaian sikap dan keterampilan.
Penilaian sikap antara lain disiplin, kerja sama, sopan santun, keberanian, dan
kejujuran. Penilaian keterampilan meliputi penilaian pencapaian kompetensi
dan proses. Nilai kegiatan ekstrakurikuler yang diperoleh peserta didik
merupakan pencapaian kompetensi secara menyeluruh sesuai dengan rumusan
tujuan operasional dalam program masing-masing ekstrakurikuler.

Tabel 2.3 Rentang nilai untuk kegiatan ekstrakurikuler

Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta


didik yang memiliki prestasi sangat baik atau cemerlang dalam satu kegiatan
ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan tersebut diberikan untuk
pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu, misalnya pada
setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajarannya. Penghargaan tersebut
memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi seseorang dan
penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik
setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
2.4. Pelaporan
Penyusunan laporan pertanggungjawaban adalah dokumen tertulis yang disusun
untuk tujuan memberikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan yang telah
dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban juga dapat diartikan sebagai suatu
dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang
pelaksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada unit organisasi yang lebih
tinggi atau sederajat. Dalam kegiatan ekstrakurikuler pembina/pelatih harus membuat
laporan pertanggungjawaban atas kegiatan ekstrakurikuler yang telah dilaksankan
kepada kepala sekolah.
Laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi terhadap semua proses
pelaksanaan kegiatan dengan hasil-hasil yang telah dicapai. Selain itu, laporan
pertanggungjawaban juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi
perbaikan-perbaikan serta peningkatan kualitas dari sebuah pelaksanaan kegiatan
pada masa yang akan datang. Secara umum laporan pertanggungjawaban pada
dasarnya mencakup laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan penggunaan dana.
Sistematika penulisan laporan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut.
1. Pendahuluan
a. Latar belakang kegiatan
b. Dasar hukum kegiatan
c. Maksud dan tujuan kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Hasil yang dicapai (diuraikan juga peserta dan hasil kompetensi/nilai yang
dicapai peserta ekstrakurikuler)
d. Evaluasi
e. Rencana tindak lanjut
3. Penutup
Dalam penutup dapat disampaikan ucapan terima kasih, permohonan maaf,
kritik, dan saran. Selain itu juga perlu adanya saran atau rekomendasi untuk
perbaikan kegiatan di masa yang akan datang.
2.5. Evaluasi
Satuan pendidikan melakukan evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pada setiap
akhir tahun ajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang
telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, mencari solusi dari kendala dan permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, sekaligus untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan ekstrakurikuler. Untuk memastikan
apakah para pembina ekstrakurikuler melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik,
pihak sekolah diharapkan membentuk tim untuk melakukan pengawasan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
2.6. Supervisi Kegiatan Ekstrakurikuler
Supervisi kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian usaha pemberian bantuan
kepada pembina/pelatih kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk layanan profesional
yang diberikan oleh supervisor (pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina
lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini
lebih menekankan pada “pembinaan profesional“, yaitu pembinaan yang lebih
diarahkan pada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan profesional
pembina/pelatih kegiatan ekstrakurikuler. Layanan dan aktivitas kesupervisian harus
lebih diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru
dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler. Untuk itu, pembina/pelatih kegiatan
ekstrakurikuler harus memiliki kemampuan personal, kemampuan profesional, dan
kemampuan sosial.
Dalam pelaksanaan supervisi kegiatan ekstrakurikuler, supervisor harus
memperhatikan prinsip-prinsip.
1. hubungan konsultatif, kolegial, dan bukan hierarkis;
2. dilaksanakan secara demokratis;
3. berpusat pada pembina/pelatih;
4. dilakukan berdasarkan kebutuhan pembina/pelatih; dan
5. merupakan bantuan profesional.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan sekolah dalam pelaksanaan supervisi
kegiatan ekstrakurikuler :
1. Mempersiapkan perencanaan dan perangkat dokumen yang digunakan dalam
kegiatan supervisi, yaitu :
a. lembar supervisi kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas identitas kegiatan
ekstrakurikuler, instrumen supervisi (terdiri atas kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, dan dokumen yang dihasilkan), panduan
penskoran, kesimpulan, saran, dan rekomendasi;
b. membentuk tim supervisi kegiatan ekstrakurikuler yang dibuat berdasarkan
surat keputusan kepala sekolah; dan
c. menyusun jadwal kegiatan supervisi.
2. Melaksanakan kegiatan supervisi, yaitu :
a. melakukan observasi dan studi dokumen program kegiatan ekstrakurikuler;
melakukan observasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler (terdiri atas
kegiatan pendahuan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup);
b. melakukan observasi terhadap pelaksanaan penilaian pencapaian
kompetensi peserta didik untuk kegiatan ekstrakurikuler;
c. melakukan observasi atau studi dokumen terhadap pencapaian prestasi
yang telah diraih dalam kegiatan ekstrakurikuler;
d. melakukan refleksi terhadap kegiatan observasi kegiatan ekstrakurikuler;
dan
e. melaksanakan konsultasi dengan memberikan bantuan profesional
terhadap kelemahan dan kesulitan yang dialami oleh pembina/pelatih.
3. Membuat pelaporan hasil supervisi kegiatan ekstrakurikuler dengan
memberikan rekomendasi untuk peningkatan dan perbaikan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 3.5. Diagram Alur Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
BAB III
PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

3.1. Bidang dan Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


Adapun bidang dan jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
No. Bidang Jenis Kegiatan Kategori
1 Olahraga 1. Bola Voli Umum/Khusus
2. Bola Basket Umum
3. Sepak Bola Khusus
4. Karate Umum
5. Taekwondo Umum
6. Atletik Umum
7. Panahan Khusus
8. Petanque Umum
9. Bridge Umum
10. Woodball Umum
11. Tenis Meja Khusus
12. Tenis Lapangan Khusus
13. Badminton Khusus
2 Wawasan 1. Pramuka/Saka Umum
Kebangsaan 2. Pasukan Pengibar Bendera Sekolah Umum
3. Palang Merah Remaja (PMR) Umum
3 Keilmuan 1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Umum
2. Kelompok OSN Astronomi Umum
3. Kelompok OSN Matematika Umum
4. Kelompok OSN Fisika Umum
5. Kelompok OSN Kimia Umum
6. Kelompok OSN Biologi Umum
7. Kelompok OSN TIK Umum
8. Kelompok OSN Ekonomi Umum
9. Kelompok OSN Geografi Umum
10. Kelompok OSN Kebumian Umum
4 Keagamaan 1. Kerohanian Islam (Rohis) Khusus
2. Organisasi Siswa Kristen (OSK) Khusus
5 Kesenian 1. Seni Tari Umum
2. Seni Lukis Umum
6 Bakat Minat 1. Paduan Suara Umum
2. Komputer Umum
7 Kebahasaan 1. Jurnalistik Umum
2. Majalah Dinding Umum
3. English Club Umum
8 Lingkungan 1. Komunitas Adiwiyata Umum
3.2. Strategi Pembinaan
Ekstrakurikuler merupakan bagian dari program pembinaan kesiswaan, yang
termasuk kelompok bidang peningkatan mutu pendidikan. Artinya kegiatan
ekstrakurikuler dirancang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,
yang memperkuat penguasaan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar
peserta didik melalui kegiatan di luar jam pelajaran. Adapun strategi pembinaan di
sekolah dapat ditempuh dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. Lokakarya kegiatan kesiswaan
Strategi ini lazim diselenggarakan pada awal tahun pelajaran atau di antara
senggang semester, yang terutama ditujukan untuk memadukan program yang
bersifat akademik dan non-akademik sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah.
b. Pengembangan Kelompok Bakat Minat
Strategi ini ditujukan untuk menyalurkan potensi peserta didik yang
cenderung suka hidup berkelompok dengan teman sebaya (peer group) yang
berbakat, berminat, dan bercita-cita yang sejenis.
c. Pendidikan Kecakapan Hidup.
Strategi ini dapat ditempuh oleh sekolah dalam rangka membekali siswa
dengan kemampuan dan kesanggupan untuk mengatasi persoalan kehidupan,
baik hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun masa depannya.
d. Perlombaan/Pertandingan
Dalam penyelenggaraan pengembangan karakter peserta didik dapat ditempuh
strategi perlombaan/pertandingan. Strategi ini ditempuh guna menyediakan
wahana belajar berkompetisi secara sehat, memperluas pergaulan, dan
meningkatkan kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan lainnya.
e. Pembinaan Lingkungan Sekolah
Strategi ini diselenggarakan dalam rangka mengukuhkan sekolah sebagai
lembaga pendidikan yang mengembangkan perilaku, pola hidup sehat dan
lingkungan yang bersih kepada warganya.
3.3. Deskripsi Kegiatan Pengembangan Diri Pendidikan Karakter
Bentuk dan jenis pengembangan diri penanaman pendidikan karakter di SMA
Negeri 2 Bae Kudus dilaksanakan melalui Bimbingan Konseling. Ekstrakurikuler
wajib pramuka dan peserta didik memilih salah satu wajib pilihan yang difasilitasi
satuan pendidikan sesuai bakat minat peserta didik.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual
(KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan
bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan
kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan sebagai upaya memperkuat proses
pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan nilai dan
moral Pancasila. Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat penting. Melalui
pendidikan kepramukaan akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong,
mencintai tanah air dan mencintai alam. Karenanya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mewajibkan setiap sekolah melaksanakan ekstrakurikuler pendidikan
kepramukaan.
3.4. Peranan dan Tugas Kepala Sekolah/Guru
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas guru antara lain memberikan rangsangan dan
motivasi serta arahan-arahan/pembinaan mulai dari persiapan, pelaksanaan,
penilaian dan upaya pengembangan. Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung,
peranan guru/kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Motivator
Memberikan rangsangan dan dorongan bagi siswa agar dapat mau melakukan
sesuatu secara perorangan, berpasangan, kelompok maupun menurut
rombongan belajar (klasikal).
b. Sebagai fasilitator/tutor
Memberikan materi dan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
c. Sebagai Dinamisator/akselelator
Mendorong aktifitas siswa agar dapat melakukan kegiatan yang lebih banyak
dan lebih bervariasi dari segi kualitas dan kreatifitas siswa.
d. Sebagai Konselor
Memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat berkonsultasi untuk
kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian, tidak lanjut dan
pengembangannya.
3.5. Program Kegiatan
a. Pola Pendekatan dan Sistem Penyajian
Pola pendekatan dan sistem penyajian disesuaikan dengan situasi
kelas/lapangan yang terpenting siswa dimotivasi untuk aktif, kreatif, inovatif.
b. Pelaksanaan :
1. Tahap Persiapan
- Penentuan program ekstrakurikuler oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum dan dibantuk oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
serta Pembina OSIS sebagai pelaksana.
- Berkoordinasi dengan Pembina ekstrakurikuler untuk pelaksanaan
program.
- Berkoordinasi dengan wali kelas untuk memberikan sosialisasi kepada
siswa.
- Pendataan peserta ekstrakurikuler sesuai bakat, minat serta peminatan
siswa.
- Rekapitulasi data peserta esktrakurikuler oleh masing - masing pembina
ekstrakurikuler.
- Pembuatan jadwal pelaksanaan ekstrakurikuler.
2. Tahap Pelaksanaan Program
Dilaksanakan mulai awal semester ganjil bulan Juli dan semester genap
bulan Januari, pelaksanaan pembinaan berdasarkan jadwal yang ditentukan
secara bersama - sama oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Pembina/pelatih.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun yaitu diakhir
bulan November pada semester ganjil, dan akhir bulan Mei pada semester
genap. Evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap
indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan
serta rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.
3.6. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Bae Kudus adalah sebagai berikut :
No. Hari Jenis Ekstrakurikuler Waktu Tempat
1 Senin a. Atletik 15.30 WIB - Selesai Gor Wergu Wetan
b. Bola Basket 15.30 WIB - Selesai Lapangan Basket
c. KIR 15.30 WIB - Selesai Lab. Kimia
d. Sepak Bola 15.30 WIB - Selesai Lapangan Jambu Bol
e. OSN Fisika 15.30 WIB - Selesai Lab. Fisika
f. OSN Geografi 15.30 WIB - Selesai Ruang Meeting
g. Seni Tari 15.30 WIB - Selesai Panggung Parkiran
h. Jurnalistik 15.30 WIB - Selesai Gedung Serbaguna
2 Selasa a. Bola Voli 15.30 WIB - Selesai Lapangan Voli
b. Karate 15.30 WIB - Selesai Indoor Lt. 2
c. Petanque 15.30 WIB - Selesai Lapangan Petanque
d. PMR 15.30 WIB - Selesai Ruang Joglo
e. UKS 15.30 WIB - Selesai Ruang UKS
f. OSN Matematika 15.30 WIB - Selesai Ruang Serbaguna
g. OSN Ekonomi 15.30 WIB - Selesai Ruang Meeting
h. Komputer/OSN TIK 15.30 WIB - Selesai Lab. Komputer
i. English Club 15.30 WIB - Selesai Kelas XII MIPA 1
3 Rabu a. Taekwondo 15.30 WIB - Selesai Indoor Lt. 2
b. Woodball 15.30 WIB - Selesai Lapangan Upacara
c. Hockey 15.30 WIB - Selesai Lapangan Tenis
d. Paskibra 15.30 WIB - Selesai Indoor Lt. 2
e. Tenis Lapangan 15.30 WIB - Selesai Lapangan Tenis
f. OSN Kimia 15.30 WIB - Selesai Lab. Kimia
g. OSN Biologi 15.30 WIB - Selesai Lab. Biologi
h. Kerohanian Islam 15.30 WIB - Selesai Masjid
i. Seni Lukis 15.30 WIB - Selesai Lobby
4 Kamis a. Bola Basket 15.30 WIB - Selesai Lapangan Basket
b. Karate 15.30 WIB - Selesai Indoor Lt. 2
c. Petanque 15.30 WIB - Selesai Lapangan Petanque
d. Tenis Meja 15.30 WIB - Selesai Indoor Lt. 2
e. OSN Astronomi 15.30 WIB - Selesai Ruang Meeting
f. OSN Kebumian 15.30 WIB - Selesai Ruang Serbaguna
g. Org. Siswa Kristen 15.30 WIB - Selesai Ruang Keagamaan
h. Paduan Suara 15.30 WIB - Selesai Lobby
i. Majalah Dinding 15.30 WIB - Selesai Kelas XII MIPA 1
5 Jum’at a. Pramuka 14.30 WIB - Selesai Lapangan Upacara
6 Sabtu a. Bridge 07.00 WIB - Selesai Gedung Serbaguna

3.7. Pendanaan
Pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler)
bersumber dari Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) dan
Bantuan Operasional (BOS) sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3.8. Unsur yang terkait


Pihak - pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
kegiatan ekstrakurikuler antara lain :
1. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah, guru, pembina ekstrakurikuler bersama - sama
mengembangkan ragam ekstrakurikuler, merencanakan, melaksanakan dan
melakukan evaluasi.
2. Komite Sekolah
Komite sekolah sebagai mitra sekolah memberikan dukungan, saran, dan
kontrol dalam mewujudkan keunggulan ragam kegiatan ekstrakurikuler.
3. Orang tua
Orang tua memberikan kepeduli dan komitmen penuh terhadap keberhasilan
kegiatan ekstrakurikuler pada sekolah.
BAB IV
PENUTUP

Peserta didik perlu mendapatkan tempat untuk mengekspresikan bakat dan minatnya agar
menjadi pribadi yang terampil, mandiri, dan bertanggungjawab. Meskipun dimasa pandemi
Covid-19, kegiatan ekstrakurkuler harus tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang
ketat. Berbagai cara perlu dilakukan agar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler berjalan
dengan baik, sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Program ini disusun sebagai arahan/pedoman operasional dalam pengembangan,
pelaksanaan, dan penilaian program ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bae Kudus. Semoga
pengembangan dan pelaksanaan program ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bae Kudus
dapat menghasilkan manfaat yang signifikan dalam pengembangan bakat, minat,
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, sosial, serta pengembangan keterampilan, dan
kepribadian peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai