Anda di halaman 1dari 2

Suatu hari di pedesaan terdapat seorang anak yang sangat menyayangi orang tuanya.

namun ketika
masih berusia 7 tahun dia sudah ditinggal sosok ibu tercinta karena di landa penyakit. Anak itu
tinggal bersama ayah dan adiknya, ia pun tak pantang menyerah dia terus menyelesaikan
pendidikannya hingga sekolah jenjang akhir saat jenjang akhir dia pun meminta ayahnya untuk izin
merantau ke sebuah kota

Abang:wahai ayah,kini usia ku sudah menginjak 18 tahun apakah engkau berkenan jika aku
merantau

Ayah:oh anak ku, jika memang itu keinginan mu lanjutkan lah karena itu sudah menjadi cita citamu

Abang: adikku tolong jagakan ayah ya, mungkin ketika aku sukses nanti aku akan pulang dan
membawa kalian ke kota

Adik: baik abangku aku akan selalu menjaga amanah mu

Seorang Abang itu pun pergi, sesampainya di kota dia langsung melamar kesebuah kedai

Abang: bos apakah aku boleh melamar kerja di sini?

Bos: disini tidak ada lowongan tapi kalau engkau berkenan jadi tukang cuci akan ku berikan

Abang: tidak apa apa bos kerjaan apapun itu aku akan kerjakan

Bos: baik mulai sekarang kau di terima disini

Abang: makasi bos (dengan emot senang)

Anak itu terus menjadi seorang pencuci piring , karena selalu membuat senang bosnya dan selalu
bersikap sopan anak itu pun di angkat menjadi tangan kanan bos di kedai ituu, saat menjelang wafat
bosnya, bosnya ber wasiat

Bos : nak kini kau telah menjadi tangan kanan ku, sebelum wafat ku aku ada 2 wasiat

Abang : apa itu bos?

Bos:pertama kau akan menjadi pemilik resmi kedai itu dan yang kedua semoga kau berkenan
menjadi suami dari anak ku

Bos: apakah kau bersedia menikah dengan putri ku?

Abang : jika itu kehendak mu aku siap

Bos: oke besok acara pernikahan nya

Abang: tidak terlalu cepat bos

Bos: sebelum wafat ku aku ingin menyaksikan putriku menikah

Akhirnya Abang itu dan putri bos menikah dan hidup berbahagia sesuai janji anak itu akhirnya dia
menjemput ayah dan adiknya dan hidup bersama sampai akhir hayat

Anda mungkin juga menyukai