0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Tulisan ini menceritakan perjuangan seorang gadis dari keluarga sederhana untuk mewujudkan impiannya dan kakaknya. Orang tuanya bekerja keras sebagai pedagang sayuran untuk biayai pendidikan anak-anaknya. Mereka berjuang mati-matian demi impian kakaknya menjadi polisi walaupun akhirnya gagal. Kakaknya kemudian magang dengan gaji kecil sebelum akhirnya berhasil. Namun kak
Tulisan ini menceritakan perjuangan seorang gadis dari keluarga sederhana untuk mewujudkan impiannya dan kakaknya. Orang tuanya bekerja keras sebagai pedagang sayuran untuk biayai pendidikan anak-anaknya. Mereka berjuang mati-matian demi impian kakaknya menjadi polisi walaupun akhirnya gagal. Kakaknya kemudian magang dengan gaji kecil sebelum akhirnya berhasil. Namun kak
Tulisan ini menceritakan perjuangan seorang gadis dari keluarga sederhana untuk mewujudkan impiannya dan kakaknya. Orang tuanya bekerja keras sebagai pedagang sayuran untuk biayai pendidikan anak-anaknya. Mereka berjuang mati-matian demi impian kakaknya menjadi polisi walaupun akhirnya gagal. Kakaknya kemudian magang dengan gaji kecil sebelum akhirnya berhasil. Namun kak
Aku terlahir dari keluarga sederhana dari 3 bersaudara. Orangtuaku adalah seorang pedagang. Orangtuaku adalah sesosok malaikat tanpa sayap, yang sangat menyanyangi anak-anaknya. Demi mewujudkan impian anaknya, ayah dan ibuku setiap hari berdagang sayuran. Orangtuaku berangkat berdagang pukul 03.00 dini hari, ketika semua orang terlelap tidur, tapi mereka sudah bangun untuk mencari nafkah demi anaknya. Walaupun rintik hujan deras orangtuaku tetap semangat untuk menncari uang, betapa besar perjuangan kedua orangtuaku selama ini. Hingga suatu hari, tepatnya pada tahun 2007 dan aku masih kelas 4 sd saat itu , kakak laki-laki ku bercita-cita untuk menjadi seorang polisi. Untuk mewujudkan impian kakak ku, orangtua ku bekerja keras agar kakak ku bisa lolos menjadi seorang polisi. Apapun, orangtuaku lakukan untuk kakak ku hingga menjual 2 pintu kontrakan untuk mewujudkan impian kakak ku pada saat itu. Namun, usaha kedua orangtuaku gagal dan impian kakak tak terwujud karena kakak ku tak lolos menjadi seorang polisi, hingga 3 kali mencoba namun tetap gagal. Kakak ku begitu sedih dan berputus asa karena impiannya tak terwujud , orangtuaku pun ikut bersedih dan aku pun ikut menangis pada saat itu. Tetapi, orangtuaku tetap memotivasi kakak ku agar tidak menyerah karena impiannya tak terwujud, hingga akhirnya kakak ku magang di kecamatan terpencil di kabupaten tangerang. Kakak ku magang di kecamatan tersebut, dan hanya di bayar 10 ribu/hari. Kakak teramat sedih karena masih merepotkan orangtuaku dan hanya memiliki penghasilan yang sangat rendah. Tapi, orangtua memotivasi kakak ku untuk bersabar karena nanti pasti ada jalan yang indah. Kakak ku pun terus bersabar, hingga suatu hari kakak ku bertemu seorang camat yang sangat baik, dan menganggap kakak ku seperti anaknya sendiri. Kakak ku di ajak oleh camat tersebut untuk tinggal di rumahnya, sampai-sampai ketika camat tersebut di mutasi ke daerah yang lebih baik, kakak ku pun di ajak oleh nya. Disitulah awal keberhasilan dari kesabaran yang manis, kakak ku bertemu dengan seorang wanita yang ia idamkan dan ia pun menikah. Kakak ku pun mengalami puncak kejayaan, kini apa yang ia inginkan bisa terwujud. Kakak ku dapat membeli mobil mewah dan sebagainya. Namun, aku sedih karena kakak ku jarang berkunjung ke rumah. Dan ibu ku kadang menangis, ayah ku pun kadang kesal karena seperti tak dianggap sebagai orangtuanya lagi. Kakak ku sering pergi untuk berziarah namun, ayah dan ibunya jarang di kunjungi , aku sedih akan sikap kakak ku yang seperti ini, kakak ku tidak tahu bagaimana perjuangan ayah dan ibu. Ketika ayahku sakit, aku mengantar ibuku untuk berjualan padahal aku tidur pukul 01.00 malam saat itu. Di situ aku tau betapa sesaknya udara malam, dan teramat dingin menusuk tulang. Aku merasakan apa yang di alami orangtuaku selama ini. Bekerja keras demi anak-anakya, tanpa merasa lelah dan letih. Walau hujan rintik dan hari begitu dingin orangtua ku tetap semangat. Sampai kini aku masuk universitas orangtuaku tetap semangat berjuang untuk mewujudkan impianku, walau umur ayah dan ibuku kini mulai tua. Sekarang aku sangat mengerti akan perjuangan orangtuaku. Begitu tulus perjuangan dari orangtua yang ingin mewujudkan impian anaknya. Semua orangtua pasti ingin anak-anaknya menjadi yang berguna dan hidup bahagia. Aku dulu adalah gadis yang manja, namun kini aku mengerti apa arti dari perjuangan. Aku sadar aku bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi aku bahagia dan bangga memiliki kedua orangtua yang sangat semangat demi anak-anaknya. Aku hanya berharap suatu hari nanti aku tidak melupakan akan jasa dan perjuangan orangtua ku selama ini dan aku bisa mencontoh akan perjuangan mereka yang tak pernah letih demi anak-anaknya. Ayah ibu engkau adalah malaikat tanpa sayap di dunia ini yang selalu menjagaku, melindungiku, dan menyayangi. Sampai kapanpun aku tidak bisa membayar semua jasamu selama ini. Namun, aku berusaha menjadi putrimu yang baik dan tetap menjaga hatimu agar tidak tersakiti dengan sikapku. Ayah Ibu tetaplah bersamaku sampai aku lulus sarjana dan bisa membanggakan kalian, maafkan aku jika aku selama ini berbuat salah dengan kalian , apakah itu ucapanku atau perbuatanku yang menyakitimu. Akupun berharap kakak ku mengerti apa yang ayah dan ibu rasakan, mereka hanya ingin anaknya tidak melupakannya, tetaplah mengunjunginya ka selagi mereka masih ada, jangan sampai menyesal suatu hari nanti. Bahagiakan mereka yang tulus berjuang hingga engkau bisa seperti sekarang ini. Ayah dan ibu adalah sesosok malaikat tak bersayap yang kita miliki saat ini.