Anda di halaman 1dari 9

Rancangan Implementasi Model Evaluasi

Empat Level Kirkpatrick pada Kegiatan


Pendidikan dan Pelatihan

Model Evaluasi Empat Level Kirkpatrick

Donald Kirkpatrick adalah seorang Profesor Emiritus di Universitas Winconsin-Madison


Amerika Serikat dan mantan Presiden Organisasi Internasional Non Profit ASTD (kini
ATD) yang bergerak dalam bidang pengembangan aparatur pelatihan.

Menurut Kirkpatrick (1996) evaluasi dapat dilakukan melalui empat level yakni
Reaction, Learning, Behavior dan Result.

 
Level 1: Reaksi

Evaluasi atas reaksi peserta artinya mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap
kegiatan diklat. Menurut Smidt dkk (dalam Ramadhon, 2016:45) Evalusi di level 1 tidak
mengukur apa yang peserta telah pelajari, namun mengukur minat, motivasi dan tingkat
perhatian dari peserta pelatihan.

Donald Kirkpatrick dan James Kirkpatrick (dalam Ramadhon, 2016:45-46) menyatakan


kemudian bahwa alasan mengukur reaksi diantaranya yakni untuk memberikan
informasi kuantitatif kepada para pembuat keputusan terkait pelaksanaan pelatihan dan
memberikan informasi kuantitatif kepada pengajar yang dapat digunakan sebagai dasar
standar pengajaran untuk progam yang akan datang.

          Sumber: Kirkpatrick, 1996

Evalusi Level 1 dilakukan pada saat kegiatan diklat telah berakhir (setelah penutupan
diklat) dengan menggunakan formulir yang berisi instrumen diantaranya ketersediaan
media belajar dan modul, fasilitas kelas yang representatif, konsumsi yang bervariasi,
sampai kepada penguasaan materi dan ragam metode pembelajaran oleh pengajar.

Level 2 : Pembelajaran

Menurut Kennedy (dalam Ramadhon, 2016:46), tujuan evaluasi belajar di level 2 adalah
mengukur seberapa baik peserta didik dalam mempelajari pengetahuan dan
keterampilan yang disampaikan dalam kegiatan pengajaran.

Evaluasi Level 2 dapat dilakukan dalam bentuk tertulis (pre-test dan post-test).

Level 3 : Perilaku

Menurut Herman Steensma dan Karin Groeneveld (dalam Ramadhon: 2016:47)


Evaluasi Level 3 dilakukan untuk mengindikasikan sejauh mana materi dalam pelatihan
diaplikasikan pada pekerjaan dan tempat kerja peserta.

Donald Kirkpatrick dan James Kirkpatrick (dalam Ramadhon: 2016:47) menyatakan


kemudian untuk dapat mengaplikasikan perubahan perilaku tersebut terdapat empat
kondisi yang diperlukan yaitu seseorang harus mempunyai keinginan untuk berubah;
seseorang harus tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukan hal
tersebut; seseorang harus bekerja dalam lingkungan kerja yang tepat; serta seseorang
harus mendapatkan penghargaan karena dia berubah.
Lebih lanjut Syafril Ramadhon (2016:47) menyebutkan bahwa program pelatihan dapat
memberikan kondisi pertama dan kedua, tetapi untuk kondisi ketiga berkaitan langsung
dengan atasan dan lingkungan peserta. Begitu pula untuk kondisi keempat,
penghargaan atas perubahan perilaku peserta juga sangat tergantung dengan
kerepresentatifan lingkungan kerjanya.

Evaluasi Level 3 dilakukan dengan menggunakan kuisioner atau wawancara berjangka


(misal 2-6 bulan) setelah pelatihan pada peserta pelatihan, atasan langsung dan
bawahan/rekan peserta. Menurut Syafril Ramadhon (2016:48), jika memungkinkan
lakukan evaluasi pada semua peserta, jika tidak lakukan metode sampling.

Level 4 : Hasil

M. Rafiq (dalam Ramadhon: 2016:48) menyatakan bahwa evaluasi di Level 4 bertujuan


apakah program pelatihan bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi.

Evie Sopacua dan Didik Budijanto (2007:375) menekankan bahwa fakta yang ada tidak
perlu disembunyikan karena banyak faktor selain faktor pelatihan dapat menyembabkan
hasil akhir yang ditentukan tercapai atau tidak.

Evaluasi Level 4 dilakukan dengan menggunakan kuisioner atau wawancara pada


waktu yang dianggap sesuai (misal akhir tahun anggaran) pada peserta pelatihan dan
pimpinan organisasi.

ancangan Implementasi Evaluasi Empat Level Kirkpatrick

Level 1 : Reaksi

Untuk Level Reaksi digunakan formulir sebagai berikut:


Dua gambar diatas merupakan contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur
tingkat reaksi peserta atas suatu kegiatan diklat baik dari sisi reaksi ke penyelenggara
(Gambar 1) maupun reaksi ke tenaga pengajar (Gambar 2). Hasil reaksi peserta
kemudian dikelompokkan dalam kategori kurang (untuk nilai 60-69), cukup (untuk 70-
75) dan memuaskan (untuk 76-90).

Level 2 : Pembelajaran

Penyelenggaraan Diklat di BKPSDM Kabupaten Tanah Laut dilakukan melalui pola


kemitraan dengan BPSDM Prov. Kalimantan Selatan dimana untuk pembuatan soal
pre-test dan post-test diklatdilakukan oleh BPSDM Prov. Kalsel dan BKPSDM Kab.
Tanah Laut diberikan nilai peserta dari pre-test dan post-test dimaksud. Oleh sebab itu
untuk Level 2, BKPSDM Kab. Tanah Laut tidak menggunakan format soal mandiri tapi
lebih bersifat sebagai “pemakai” nilai peserta yang telah disediakan.

Level 3 : Perilaku

Untuk Level Perilaku digunakan formulir sebagai berikut:


Gambar 3, 4 dan 5 merupakan instrument pengukuran evaluasi pada level 3 untuk
melihat indikasi penerapan materi pelatihan dalam pekerjaan dan tingkat perubahan
perilaku peserta. Gambar 3 diisi oleh peserta pelatihan sendiri, kemudian untuk Gambar
4 oleh atasan peserta dan Gambar 5 oleh bawahan ataupun rekan peserta dilingkungan
kerja.

Level 4 : Hasil

Untuk Level Hasil digunakan formulir sebagai berikut:


Gambar 6 dan 7 diatas merupakan instrument untuk mengukur evaluasi level 4 dimaan
Gambar 6 diisi oleh peserta pelatihan dan Gambar 7 diisi oleh pimpinan SKPD tempat
peserta bekerja.

Rumus kunci untuk pemaparan diatas adalah “sekuen” atau bertahap, artinya Level 2
boleh dilakukan apabila Level 1 telah dilakukan, Level 3 dilakukan setelah Level 2
dilakukan, begitu seterusnya. Jadi hasil Level 2 dikonfirmasi oleh Level 1, hasil Level 3
dikonfirmasi oleh Level 2 dan seterusnya.

Penerapan Model Evaluasi Empat Level Kirkpatrick pada penyelenggaraan Diklat di


BKPSDM Kab. Tanah Laut diharapkan agar dapat memberikan gambaran utuh bagi
BKPSDM tentang sejauh mana tingkat keberhasilan suatu Diklat sebagai bahan kritik
dan masukan untuk penyelenggaraan Diklat lainnya dimasa yang akan
datang.(diklat/andraekaputra)

 
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
4. Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tanah Laut
5. Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 54 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Tanah Laut
6. Donald Kirkpatrick (1996), Revisiting Kirkpatrick’s four-level-model. Training &
Development.
7. Syafril Ramadhon (2016), Penerapan Model Empat Level Kirkpatrick dalam
Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Pusdiklat Migas.
8. Evie Sopacua dan Didik Budijanto (2007), Evaluasi 4 Tahap dari Kirkpatrick
sebagai Alat dalam Evaluasi Pasca Pelatihan.

SUMBER :

http://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/berita/detail/rancangan-implementasi-model-evaluasi-
empat-level-kirkpatrick-pada-kegiatan-pendidikan-dan-pelatihan

Anda mungkin juga menyukai