Rancangan Implementasi Model Evaluasi Empat
Rancangan Implementasi Model Evaluasi Empat
Menurut Kirkpatrick (1996) evaluasi dapat dilakukan melalui empat level yakni
Reaction, Learning, Behavior dan Result.
Level 1: Reaksi
Evaluasi atas reaksi peserta artinya mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap
kegiatan diklat. Menurut Smidt dkk (dalam Ramadhon, 2016:45) Evalusi di level 1 tidak
mengukur apa yang peserta telah pelajari, namun mengukur minat, motivasi dan tingkat
perhatian dari peserta pelatihan.
Evalusi Level 1 dilakukan pada saat kegiatan diklat telah berakhir (setelah penutupan
diklat) dengan menggunakan formulir yang berisi instrumen diantaranya ketersediaan
media belajar dan modul, fasilitas kelas yang representatif, konsumsi yang bervariasi,
sampai kepada penguasaan materi dan ragam metode pembelajaran oleh pengajar.
Level 2 : Pembelajaran
Menurut Kennedy (dalam Ramadhon, 2016:46), tujuan evaluasi belajar di level 2 adalah
mengukur seberapa baik peserta didik dalam mempelajari pengetahuan dan
keterampilan yang disampaikan dalam kegiatan pengajaran.
Evaluasi Level 2 dapat dilakukan dalam bentuk tertulis (pre-test dan post-test).
Level 3 : Perilaku
Level 4 : Hasil
Evie Sopacua dan Didik Budijanto (2007:375) menekankan bahwa fakta yang ada tidak
perlu disembunyikan karena banyak faktor selain faktor pelatihan dapat menyembabkan
hasil akhir yang ditentukan tercapai atau tidak.
Level 1 : Reaksi
Level 2 : Pembelajaran
Level 3 : Perilaku
Level 4 : Hasil
Rumus kunci untuk pemaparan diatas adalah “sekuen” atau bertahap, artinya Level 2
boleh dilakukan apabila Level 1 telah dilakukan, Level 3 dilakukan setelah Level 2
dilakukan, begitu seterusnya. Jadi hasil Level 2 dikonfirmasi oleh Level 1, hasil Level 3
dikonfirmasi oleh Level 2 dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER :
http://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/berita/detail/rancangan-implementasi-model-evaluasi-
empat-level-kirkpatrick-pada-kegiatan-pendidikan-dan-pelatihan