Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Muhammad Dzakiyudin Muslim

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044359459

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4366/ Pengembangan SDM

Kode/Nama UPBJJ : 24/ UPBJJ UT Bandung

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Evaluasi pengembangan SDM merupakan salah satu komponen penting yang
terintegrasi program pengembangan dan manajemen SDM. Menurut Saudara
mengapa program pengembangan SDM Perlu dievaluasi? Jelaskan!

Evaluasi pengembangan SDM merupakan suatu proses


menyediakaninformasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
untukmenentukan tujuan yang hendak dicapai, desain, implementasi dandampak
untuk membantu membuat keputusan, membantupertanggung jawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadapfenomena. Evaluasi program juga merupakan
proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan
satu kegiatan untuk meningkatkan pengembangan SDM suatu perusahaan. Dengan
cara melatih karyawan dalam pemahaman pekerjaan, pemahaman dalam tupoksi
agar bekerja sesuai sehingga tercapainnya suatu visi dan misi perusahaan.

2. Apakah pengembangan SDM diperlukan oleh sebuah organisasi atau tidak


diperlukan karena dianggap sebagai pemborosan? Jelaskan!
Dalam mengimplementasikan pengembangan dalam organisasi dan manajemen
secara terintegrasi diperlukan analisis kebutuhan pembelajaran dan kompetensi,
antara lain apa yang dibutuhkan organisasi, siapa yang membutuhkan, apa yang
ingin dicapai. Hasil analisis kebutuhan dapat dimanfaatkan untuk menyusun
program-program pembelajaran dan implementasinya, kemudian mengukur
tingkat keberhasilan serta dampaknya terhadap kerja perusahaan.

3. Jelaskan salah satu model evaluasi pelatihan dan buatlah contoh kuesioner evaluasi
pelaksanaan pelatihan/program pengembangan SDM dalam suatu organisasi sesuai
dengan salah satu model evaluasi yang ada?
Pada tahun 1959, Donald Kirkpatrick mempublikasikan model evaluasi training yang
digunakan untuk mengukur keefektifan Training. Model ini telah mengalami
perkembangan sebanyak dua kali, masing-masing tahun 1975 dan 1994. Donald
Kirkpatrick adalah seorang profesor di Universitas Wisconsin, sekaligus presiden
dari American Society for Training and Development (ASTD). Empat level yang
dimaksud dalam model evaluasi training adalah Reaction (Reaksi), Learning
(Pembelajaran), Behavior (Tingkah laku), dan Results (Hasil).

• Penjelasan salah satu model evaluasi yaitu Reaksi.

a) Level 1 : Reaksi

Level ini mengukur bagaimana para peserta pelatihan bereaksi kepada Pelatihan
tersebut. Reaksi dilakukan untuk mengukur tingkat reaksi yang di disain agar
mengetahui opini dari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan.
Pembelajaran mengetahui sejauh mana daya serap peserta program pelatihan pada
materi pelatihan yang telah diberikan. Perilaku diharapkan setelah mengikuti
pelatihan terjadi perubahan tingkah laku peserta (karyawan) dalam melakukan
pekerjaan. Hasil untuk menguji dampak pelatihan terhadap kelompok kerja atau
organisasi secara keseluruhan.

Reaksi perlu diukur untuk menjadi referensi ke depan agar program training
menjadi seefektif mungkin dan senantiasa berkembang, sekaligus mendeteksi
apakah ada materi yang tertinggal dan tidak disampaikan.

Contoh :

Penjelasan :

Gambar diatas merupakan Contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur


tingkat reaksi peserta atas suatu kegiatan pelatihan baik dari sisi reaksi ke
penyelenggaraan (Gambar 1) maupun rekasi ke tenaga pengajar (Gambar 2). Hasil
raksi peserta kemudian di kelompokkan dalam kategori kurang (untuk nilai 60-69),
cukup (untuk nilai 70-75) dan memuaskan (untuk nilai 76-90).

(yang di bawah tulisan contoh langsung ada gambar 1 dan 2, di bawah gambar ada
penjelasan )

Anda mungkin juga menyukai