Anda di halaman 1dari 34

TECHNICAL NEED ASSESMENT

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH

DESA WANDANPURO
Pengertian Training Needs Assesment oleh
berbagai Ahli

• Alison Roselt (1982) mengatakan bahwa training needs


assessment adalah suatu study sistematis terhadap suatu perubahan
atau inovasi dengan cara mengumpulkan data, opini dari berbagai
sumber guna mengambil keputusan yang efektif.
• Roger Kaufman (1999), needs assessment is a process we use to
identify gaps between current results and desired ones, place gaps in
results (need) in priority order, select the most important ones to be
addressed.
NEED ASSESSMENT

Need assessment (analisis kebutuhan) adalah proses


analisis data dalam mengidentifikasi gap(kesenjangan)
antara kinerja saat ini dengan kinerja yang diharapkan
sehingga dapat diperoleh data mengenai kebutuhan
pelatihan.
TUJUAN NEED ASSESSMENT
 Memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untuk
memperbaiki masalah atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kelompok sasaran.
 Memastikan bahwa para partisipan baik individu maupun lembaga yang mengikuti
pelatihan benar-benar sasaran yang tepat
 Memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang menjadi pembelajaran
selama pelatihan benar-benar sesuai dengan elemen-elemen yang dituntut dari
suatu capaian tertentu.
 Mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai dengan
tema atau materi pelatihan.
 Memastikan bahwa masalah yang ada adalah disebabkan karena kurangnya
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap tertentu bukan oleh alasan-alasan lain
yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan.
 Memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwa
sebuah pelatihan pasti membutuhkan sejumlah dana
FUNGSI ANALISIS KEBUTUHAN
 Metode Need Assessment dibuat untuk bisa mengukur tingkat
kesenjangan yang terjadi dari apa yang diharapkan dan
apa yang sudah didapat. Dalam pengukuran kesenjangan
seorang analisis harus mampu mengetahui seberapa besar
masalah yang dihadapi.

Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai


berikut:
- Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan
atau tugas sekarang yaitu masalah apa yang mempengaruhi
hasil pembelajaran.
- Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan
finansial, keamanan atau masalah lain.
- Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.
- Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas
pembelajaran.
MANFAAT NEED ASSESSMENT

 Dapat memahami penyebab timbulnya masalah


seperti gap (kesenjangan) dan unsur manajemen
yang lain (metode kerja yang kurang tepat,
terbatasnya anggaran yang tersedia, perencanaan
kurang matang, koordinasi yang tidak mantap, dan
lain sebagainya)

 Efisiensi waktu dan biaya


LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
KEBUTUHAN
Menurut Morrison langkah-langkah need
assessment sebagai berikut:
 Perencanaan : yang perlu dilakukan; membuat
klasifikasi, siapa yang akan terlibat dalam kegiatan
dan cara pengumpulannya.
 Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar
kecilnya sampel dalam penyebarannya (distribusi)
 Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data
dianalisis dengan pertimbangan : ekonomi, rangking,
frequensi dan kebutuhan
 Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan
analisa kebutuhan mencakup empat bagian; analisa
tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan table dan
penjelasan singkat, rekomendasi yang terkait dengan
data.
DATA YANG HARUS
DIKUMPULKAN DALAM NEED
ASSESSMENT
ALASAN
Kebutuhan di setiap bagian dalam organisasi itu
berbeda, sehingga kita dituntut benar-benar jeli dalam
melihat kebutuhan yang ada
PESERTA
Menentukan siapa yang akan menjadi peserta dalam
pelatihan.
PEKERJAAN
Data atau informasi yang berhubungan dengan
aspek pekerjaan yang harus dikumpulkan dan
dianalisis mencakup hal-hal seperti: jenis
pekerjaan (jabatan) apa yang sedang di review
dan apa fungsi utama pekerjaan (jabatan)
tersebut, apa saja kompetensi yang dibutuhkan
untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara
optimal, apa standard kinerja yang harus
dipenuhi oleh pegawai, apakah pegawai sudah
memenuhi standard kinerja yang diharapkan.
MATERI
 Menentukan materi yang akan dirancang dalam
sebuah program pelatihan merupakan suatu hal yang
bersifat essential atau tidak.
DUKUNGAN
 Komitmen dari para manager atau supervisor untuk
menciptakan suasana yang kondusif bagi peserta
untuk dapat menerapkan apa yang telah mereka
pelajari dalam pelatihan.
BIAYA
 Sekecil apapun kegiatan pelatihan pasti
membutuhkan dana. Oleh karena itu amat penting
untuk menghitung untung rugi dari pelaksanaan
suatu pelatihan.
MEMILIH METODE
 Sebelum menentukan metode yang akan digunakan
dalam pengumpulan data, maka perlu dipikirkan
sumber-sumber data yang bisa digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Sumber-sumber
data tersebut diantaranya adalah:
Riset atau survey (critical incidents research, working
climate survey, customer service survey, dsb), Penilaian
kinerja (performance appraisal), Perencanaan karir
pegawai, Perubahan prosedur kerja dan
perkembangan teknologi, Perencanaan SDM.
DALAM NEEDS ASSESSMENT
UMUMNYA MENCAKUP 3
ANALISIS
1. ANALISIS ORGANISASI
 Analisis organisasi menyangkut pertanyaan-pertanyaan di
mana atau bagaimana di dalam organisasi, ada personel
yang memerlukan pelatihan. Setelah itu dipertimbangkan
biaya, alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan.
Kemudian dilakukan analisis iklim organisasi, sebab hal ini
akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu program
pelatihan. Sebagai hasil dari analisis iklim organisasi dapat
diketahui kebutuhan-kebutuhan pelatihan. Aspek lain dari
analisis organisasi ialah penentuan berapa banyak
karyawan yang perlu dilatih untuk tiap-tiap klasiflkasi
pekerjaan. Cara-cara untuk memperoleh informasi-informasi
ini ialah melalui angket, wawancara atau pengamatan.
2. ANALISIS PEKERJAAN
 Analisis pekerjaan antara lain menjawab pertanyaan : apa yang
harus diajarkan atau diberikan dalam pelatihan agar para
karyawan yang bersangkutan mampu melakukan pekerjaan secara
efektif.
 Tujuan utama analisis tugas ialah untuk memperoleh informasi
tentang :
 Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh karyawan.
 Tugas-tugas yang telah dilakukan pada saat itu.
 Tugas yang seharusnya dilakukan, tetapi belum atau tidak dilakukan
karyawan.
 Sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik, dan sebagainya
 Untuk memperoleh informasi-informasi ini dapat dilakukan melalui
tes-tes personel, wawancara, rekomendasi-rekomendasi, evaluasi
rekan sekerja, dan sebagainya.
3. ANALISIS PRIBADI
 Dalam analisis pribadi menentukan siapakah yang
membutuhkan pelatihan (dengan melihat antara
kinerja saat ini dan kinerja yang diharapkan) dan
pelatihan macam apa yang dibutuhkan. Untuk hal
ini diperlukan waktu untuk mengadakan diagnosis
yang lengkap tentang kemampuan-kemampuan
masing-masing personel. Untuk memperoleh
informasi ini dapat dilakukan melalui achievement
test, observasi, dan wawancara.
PROGRAM YANG AKAN DI ADVOKASI

Program UKS
pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan
wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan yang optimal

Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS,


yang terdiri dari:
 pendidikan kesehatan

 pelayanan kesehatan

 pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.


tujuan
 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
 Tujuan Khusus

1. menurunkan angka kesakitan anak sekolah


2. meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial.
3. agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah.
4. meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
5. meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk
narkotika, rokok, alkohol dan Obat berbahaya lainnya.
TNA usaha kesehatan sekolah
Desa wandanpuro

HARAPAN KINERJA
Adanya kegiatan penyuluhan rutin dari puskesma Tidak ada kegiatan penyuluhan dari puskesma
untuk pelaksanaan program rutin untuk UKS

Adanya pembinaan untuk murid agar menjadi Tidak adanya pembinaan untuk murid agar
murid yang peduli kesehatan dan UKS menjadi murid yang peduli kesehatan dan UKS

Pengembangan pengetahuan mengenai UKS dan Tidak ada engembangan pengetahuan mengenai
melibatkan siswa pada program UKS UKS dan melibatkan siswa pada program UKS

Pemantauan status gizi secara berkala pada anak Tidak adanya pemantauan status gizi secara
usia sekolah berkala
PERENCANAAN
Pembentukan Program UKS Cerdas yang meliputi
• Pembentukan struktur pelaksana program UKS
• Pelatihan pemantauan status gizi pada petugas UKS
• Pembentukan tim ahli gizi cilik
RENCANA
• Penyuluhan gizi seimbang anak usia sekolah
KEGIATAN • Penyuluhan pembiasaan sarapan dan pemantauan
kebersihan diri pada anak sekolah.
• Penyuluhan penggunaan garam yodium

PELAKSANA • Kelompok PKL Desa Wandanpuro


Siswa SD
Guru penanggung jawab UKS
SASARAN Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Pengumpulan data
 Alasan
1. Sarana dan Prasarana UKS
2. Pelaksanaan Program UKS

 Kegiatan penyuluhan dari puskesmas untuk UKS sekolah ada


dilakukan 2x setiap 1 tahun sekali.
 Tidak adanya kegiatan pembinaan untuk murid SD agar
menjadi murid yang sehat dan peduli UKS s
 Tidak adak pemeriksaan kesehatan berkala dan
pengembanagan pengetahuan UKS sekolah
 Tidak ada pemeriksaan pemantauan status gizi secara
berkala
 Tidak ada pemeriksaan gondok secara berkala
 Pekerjaan
 Peserta

 Siswa SD  Siswa yang terpilih


sebagai ahli gizi cilik di
 Guru penanggung UKS
jawab UKS  Guru penanggung jawab
UKS yang membina ahli
 Kepala Sekolah gizi cilik dan bertugas
UKS
 Komite Sekolah  Kepala sekolah sebagai
penanggung jawab
program UKS di sekola
Materi

Program yang akan dilaksanakan di SD Wandanpuro 4 adalah


Pelaksanaan Program UKS Cerdas dimana program ini menitikberatkan
siswa sebagai pelaksana utama kegiatan yaitu berperan sebagai ahli
gizi cilik. Peran serta guru adalah sebagai pembina sekaligus bertugas
sebagai memantau jalannya program di UKS.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan


perilaku gizi pada anak sekolah. Program ini mencakup pemantau status
gizi secara berkala melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan
secara berkala (1 bulan sekali). Selain itu, program ini juga mencakup
penerapan keanekagaraman pangan, pembiasaan sarapan dan
pemantauan kebersihan diri pada anak sekolah.
Program UKS Cerdas diharapkan mampu memenuhi indikator sekolah sehat
yang dicanangkan Kementrian Kesehatan yaitu

Indikator Fisik Indikator mental

 Jumlah murid dengan status gizi  Memberikan pendidikan keterampilan


normal hidup sehat (kompetensi psikososial) di
sekolah, dan Sosial; Wilayah KTR
 Memiliki sarana air bersih yang (kawasan tanpa rokok);
memadai dan jamban yang saniter
mencukupi;  Wilayah KTN (kawasan tanpa
narkoba);
 Memiliki sarana cuci tangan dan
tempat sampah yang mencukupi;  Wilayah KTK (kawasan tanpa
kekerasan);
 Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
 Mempunyai kader kesehatan sekolah/
 Sarapan/makan siang dan sikat gigi dokter kecil yang jumlahnya cukup dan
bersama;
 Angka ketidakhadiran karena sakit
 Melakukan aktivitas fisik secara yang rendah
teratur;
 Melakukan penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan berkala.
.
Analisis Program UKS
 Kegiatan penyuluhan dari puskesmas untuk UKS sekolah
ada dilakukan 2x setiap 1 tahun sekali.
 Tidak adanya kegiatan pembinaan untuk murid SD
agar menjadi murid yang sehat dan peduli UKS s
 Tidak adak pemeriksaan kesehatan berkala dan
pengembanagan pengetahuan UKS sekolah
 Tidak ada pemeriksaan pemantauan status gizi secara
berkala
 Tidak ada pemeriksaan gondok secara berkala
Deseminasi dan Laporan Akhir
 Deseminasi data yang telah dianalisis dan di presentasikan
dan dirumuskan dalam bentuk kebijakan, sebagai
rekomendasi. Dalam hal ini, kelompok merekomendasikan
untuk pengaktifan kembali program UKS kegiatan MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa) yang ditujukan untuk
perencana dan pelaksana program, perangkat desa,
masyarakat yang terkena program dan stakeholder.
Tq 

Anda mungkin juga menyukai