DISUSUN OLEH :
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang Evaluasi
Pelatihan SDM, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan suatu komponen dalam manajemen program pelatihan. Suatu kegiatan
pelatihan harus dimulai dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi, sehingga proses pelatihan
dapat dinyatakan lengkap dan menyeluruh. Manajemen pelatihan memiliki karakteristik
tersendiri, dan evaluasi diarahkan untuk mengontrol ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi
dapat diketahui efektifitan dan efisiensi kegitan pelatihan yang telah dilaksanakan. Selain itu
evaluasi juga memberikan gambaran tentang tingkatan keberhasilan peserta, hambatan-
hambatan yang ada, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dirasakan.
Evaluasi program pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi
untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan sumber-sumber
latihan yang tersedia guna mencapai tujuan pelatihan secara keseluruhan. Evaluasi pelatihan
mencoba mendapatkan informasi-informasi mengenai hasil-hasil program pelatihan,
kemudian menggunakan informasi itu dalam penilaian. Evaluasi pelatihan juga memasukkan
umpan balik dari peserta yang sangat membantu dalam memutuskan kebijakan mana yang
akan diambil untuk memperbaiki pelatihan.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu
Evaluasi Pelatihan SDM yang ada pada sebuah organisasi terhadap
pengembangannya,pemanfaatan,serta efektivitas yang diterima oleh perusahaan serta untuk
penyerapan ilmu mata kuliah Pelatihan dan Pengembangan SDM khususnya dalam hal
peranan pelatihan dan pendidikan yang juga berperan pada pengembangan SDM yang
merupakan bagian dari Manajemen itu sendiri. Tujuan khusus dalam pembuatan makalah ini
adalah melengkapi tugas dalam mata kuliah Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, dan menambah wawasan kami dalam menyusun makalah ini. Kegunaan praktis
yang merupakan sebagai hasil dari kemampuan yang ada dalam mempelajari teori – teori
yang kami dapatkan serta hasil studi dari riset pustaka.
1.3 Manfaat
1. Secara akademis sebagai bahan masukan yang didapat dari kajian literatur ilmiah bagi
instansi terkait tentang pentingnya peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap
Pengembangan SDM.
2. Sebagai bahan masukan yang dapat dimanfaatkan oleh penulis selanjutnya untuk
dikembangkan dalam penulisan makalah ini.
3. Menambah wawasan penulis dalam mengembangkan sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Worthen dan Sanders (1987 : 1) mengemukakan bahwa evaluasi adalah mencari sesuatu
yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu
program, produksi serta alternatif prosedur tertentu. Karenanya evaluasi bukan merupakan
hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan
seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah
yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sebuah program adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara berkesinambungan secara waktu pelaksanaannya biasanya panjang.
Selain itu, sebuah program juga tidak hanya terdiri dari satu kegiatan melainkan rangkaian
kegiatan yang membentuk satu sistem yang saling terkait satu dengan lainnya dengan
melibatkan lebih dari satu orang untuk melaksanakannya.
Dengan demikian, maka evaluasi program dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk
mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara mengetahui
efektifitas masing-masing komponennya melalui rangkain informasi yang diperoleh
evaluator.
2.2. Tujuan Evaluasi
Evaluasi memegang peranan penting dalam suatu program Worthen dan Sanders, 1987
(Tayibnapis, 2008 : 2) antara lain memberikan informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
3. Menilai kurikulum,
4. Memberi kepercayaan
Suharsimi Arikunto (2004 : 13), mengemukakan bahwa ada dua tujuan evaluasi yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara
keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.
Beberapa tujuan evaluasi diantaranya adalah;
1. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah
dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.
2. Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi pada
penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efesien dan ekonomis.
1. Fungsi Formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan
yang sedang berjalan (program, orang, produk, dsb).
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi/ satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan.
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.
Beberapa manfaat program pelatihan (Simamora, 2006:278) adalah:
Manfaat di atas membantu individu maupun organisasi. Program pelatihan yang efektif
adalah memberikan bantuan yang berharga dalam perencanaan karir dan sering dianggap
sebagai penyembuh penyakit organisasional. Apabila produktivitas tenaga kerja menurun
banyak manejer berfikir bahwa solusinya adalah pelatihan. Meskipun program pelatihan tidak
mengobati semua masalah organisasional, namun tentu saja program pelatihan itu berpotensi
untuk memperbaiki situasi tertentu sekiranya program dijalankan secara benar.
Evaluasi program pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi
untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan sumber-sumber
latihan yang tersedia guna mencapai tujuan pelatihan secara keseluruhan. Evaluasi pelatihan
mencoba mendapatkan informasi-informasi mengenai hasil-hasil program pelatihan,
kemudian menggunakan informasi itu dalam penilaian. Evaluasi pelatihan juga memasukkan
umpan balik dari peserta yang sangat membantu dalam memutuskan kebijakan mana yang
akan diambil untuk memperbaiki pelatihan tersebut. Dengan demikian maka evaluasi
program pelatihan harus dirancang bersamaan dengan “perancangan pelatihan” berdasarkan
pada perumusan tujuan.
1. Menemukan bagian-bagian mana saja dari suatu pelatihan yang berhasil mencapai
tujuan, serta bagian-bagian yang tidak mencapai tujuan atau kurang berhasil sehingga
dapat dibuat langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Evaluasi pelatihan merupakan bagian dari setiap proses atau tahapan pelatihan mulai dari
perencanaan, pelakasanaan dan tindak lanjut dari suatu pelatihan. Evaluasi pelatihan
menghendaki adanya umpan balik secara terus menerus, sehingga kegiatan evaluasi pelatihan
tidak hanya dapat dilakukan sekali pada akhir program. Setiap tahap pencapaian sasaran
merupakan tindakan evaluasi terhadap program pelatihan.
Dalam evaluasi akhir hendaknya dilakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan isi
atau materi pelatihan yang dibahas selama pelatihan berlangsung; yaitu antara lain apakah
materi yang dibahas sesuai dengan tujuan, apakah materi pelatihan terlalu sederhana, terlalu
sulit, terlalu teoritis dan lain sebagainya.
3. Fasilitator Pelatihan
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengumpulan informasi tentang ‘fasilitator” yang
membantu proses terjadinya kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini perlu dilakukan
pengumpulan informasi yang menyangkut tentang keterampilan fasilitator, kemampuan
fasilitator dalam memfasilitasi pelatihan. Hal-hal yang perlu dievaluasi antara lain meliputi:
Peserta pelatihan
Pengumpulan informasi tentang peserta perlu juga dilakukan dalam evaluasi akhir untuk
mengetahui tingkat partisipasi peserta, perasaan peserta, kerjasama peserta dengan peserta
yang lain, kerjasama dengan fasilitator. Disamping itu, hal yang tidak kalah pentingnya
adalah kriteria peserta, apakah peserta yang terlibat dalam pelatihan sesuai dengan yang
diharapkan sebagaimana ditetapkan dalam kerangka acuan pelatihan, dan lain-lain.
Evaluasi pelatihan juga perlu mengumpulkan informasi tentang penggunaan dan pemanfaat
metoda dan efektifitasnya. Apakah metoda yang dipergunakan mampu mendorong
keterlibatan peserta, apakah metoda yang dipergunakan cocok dengan tujuan yang
diharapkan, apakah metoda yang dipergunakan sesuai dengan sifat isi materi pelatihan.
5. Penyelenggaraan Pelatihan
Sarana dan Prasarana Pendukung pelatihan yang meliputi tempat pelatihan, baik
untuk diskusi pleno maupun untuk diskusi kelompok, konsumsi, akomodasi,
ketersediaan dan kesiapan bahan bahan yang diperlukan untuk peserta dan fasilitator,
kepanitiaan dan lain-lain.
2. Tahap pengembangan, merupakan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
disusun oleh pelatih. Pada tahap ini peserta melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya:
Kegiatan tatap muka dengan tim pelatih yaitu melaksanakan kegiatan pelatihan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Kegiatan berstruktur, sebagai tindak lanjut kegiatan tatap muka seperti: berdiskusi,
demonstrasi, eksperimen, dan lainnya.
Kegiatan mandiri, mendalami dan memperluas penguasaan materi/ proyek, baik yang
bersumber dari bacaan atau pun kegiatan pelatihan.
3. Tahap kulminasi, merupakan tahap puncak kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam
bentuk:
Seminar akhir, dalam seminar akhir ini dibahas secara menyeluruh semua
pengalaman, kesan, dan berbagai masalah yang ditemui oleh peserta dan pembimbing
selama pelaksanaan program. Pada seminar akhir ini, berbagai teori yang menunjang
ditinjau dan dilihat relevansinya.
4. Tahap tindak lanjut, merupakan suatu tahap transisi, di mana berlangsungnya proses
penempatan dan pembinaan terhadap para lulusan pelatihan. Kesulitan mulai lebih terasa,
khususnya untuk menempatkan lulusan pelatihan sedangkan kesempatan kerja belum
tersedia. Dalam kondisi ini, dituntut keberanian dari pihak pengambil keputusan, misalnya
menyediakan suatu proyek cipta kerja dengan bantuan modal dan pembinaan manajemen
yang teratur dan terencana.
Dasar dalam pembuatan standar atau kriteria adalah sumber pengambilan kriteria secara
keseluruhan. Dengan pengertian bahwa kriteria adalah suatu ukuran yang menjadi patokan
yang harus dicapai. Suharsimi Arikunto (2004 : 24) mengemukakan bahwa ada beberapa
sumber pembuatan kriteria, diantaranya yaitu:
1. Peraturan atau ketentuan yang sudah dikeluarkan berkenaan dengan kebijakan yang
bersangkutan atau ketentuan yang berlaku umum.
5. Pertimbangan orang yang memiliki kelebihan dalam bidang yang sedang dievaluasi
(expert judgment).
6. Hasil kesepakatan kelompok/ tim atau beberapa orang yang mempunyai wawasan
tentang program yang dievaluasi.
1. Kriteria penilaian masukan, kriteria ini bertalian dengan perencanaan program. Perangkat
kriteria yang dapat digunakan adalah:
Tujuan perilaku yang dirumuskan secara operasional, rinci, mengacu pada perubahan
tingkah laku yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap,
berdasarkan atas data masyarakat, posisi perkembangan peserta, disiplin ilmu
manajemen, tujuan itu layak untuk dicapai, berdaya guna bagi fungsi-fungsi
pendidikan dan pelatihan, serta memperhatikan segi prioritas dan keseimbangan.
Pemilihan dan penggunaan metode dan media, harus konsisten dengan tujuan yang
hendak dicapai, bahan pelajaran, kemampuan pelatih, dan kondisi lingkungan.
Persepsi penyediaan program, adalah sikap dan penilaian penyedia program terhadap
semua aspek program pelatihan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Efisiensi penggunaan biaya, adalah perbandingan antara biaya yang telah dianggarkan
dan dikeluarkan bagi produk yang diharapkan dengan tercapainya hasil yang nyata
setelah suatu program pelatihan dilaksanakan
Dampak (impact), adalah efek lebih yang dicapai oleh suatu program dibandingkan
dengan tanpa pelaksanaan program tersebut atau dibandingkan dengan program-
program lainnya.
b. Kriteria eksternal
Efek pelipat ganda, yaitu efek suatu program tidak hanya terjadi pada satu kelompok
sasaran, tetapi juga dapat terjadi pada kelompok-kelompok sasaran lainnya.
3. Kriteria penilaian produk, penilaian terhadap produk suatu program pelatihan dilakukan
berdasarkan kriteria, sebagai berikut:
Efektivitas produk, adalah ukuran yang berkenaan dengan hakikat produk dan
penilaian pengaruh produk yang digunakan.
Kedayagunaan, adalah ukuran yang berkenaan dengan kualitas produk berdasarkan
nilai-nilai yang terkandung dalam produk dan kemungkinan pelaksanaannya dalam
bidang-bidang lainnya.
Istilah evaluasi, pengukuran dan tes sering diartikan sama atau saling tertukar, namun
beberapa pemakai member arti yang berbeda bagi masing-masing istilah tersebut
oleh Worthen & Sanders (Tayibnapis, 2008: 189) sebagai berikut:
2. Pengukuran, lebih luas dari tes. Pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara di
samping dengan tes, antara lain dengan observasi, skala rating, cek list yang dapat
memberikan informasi dalam bentuk kuanitatif.
3. Evaluasi mencakup tes dan pengukuran, yaitu proses pengumpulan informasi untuk
membuat penilaian yang mana kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat keputusan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program adalah realisasi dari suatu kebijakan. Evaluasi program adalah upaya untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan program, atau untuk mengetahui implementasi dari suatu
kebijakan. Dengan demikian kegiatan evaluasi program mengacu pada tujuan sebagai ukuran
keberhasilan.
Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana program
tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat
efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru sehubungan dengan program itu
tidak akan didukung oleh data. Oleh karena itu, evaluasi program bertujuan untuk
menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision
maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan
sebuah program.
DAFTAR PUSTAKA
Isaac, S & Michael, W. B. (1981). Handbook in Research and Evaluation. San Diego, C. A.:
Edits.
Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.