Anda di halaman 1dari 33

PUPUK INDONESIA

QUALITY IMPROVEMENT 2022

TEMA :
MENGURANGI RESIKO KEGAGALAN PABRIK AKIBAT DEGRADASI SIFAT
METALURGI PERALATAN PABRIK YANG TIDAK TERDETEKSI

JUDUL :
Membuat Alat Elektroetsa untuk Pengujian Metalografi yang
Optimal, Efektif dan Efisien

PT Pupuk Kalimantan Timur


Jl. Ir. James Simandjuntak No.01 Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia
Telp. 0548 41202, 41203, 41204
Fax. 0548 41616, 41626
Website
http://www.pupukkaltim.com

IDENTITAS PERUSAHAAN KEGIATAN


Perusahaan PT Pupuk Kaltim Tanggal Januari 2020
Pembentukan
Dept Inspeksi Teknik-2 Total pertemuan 14 x
Bagian Inspeksi Metalurgi & QC Prosentase 91%
Kehadiran
SUSUNAN ANGGOTA
NPK UNIT KERJA
Nama Gugus GKM METALIST
Fasilitator Yudhistira P.P 0803760 Inspeksi Teknik-2
Ketua Ridwan S 1404334 Inspeksi Teknik-2
Sekretaris Nurdiansyah K193018 Inspeksi Teknik-2
Anggota M. Syahrir M.1615 Inspeksi Teknik-2
Kikin H. 1604419 Inspeksi Teknik-2

STRUKTUR GKM METALIST


PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

ABSTRAK
Peralatan pabrik dalam operasionalnya seringkali berada dalam lingkungan temperature
tinggi serta fluida yang korosif, seperti misalnya pada area Primary Reformer Ammonia serta
HP Heat Exchanger Urea. Oleh karena itu seiring dengan umur operasionalnya material
peralatan tersebut akan mengalami penurunan sifat baik kimia atau mekanikal material.
Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan sifat
material peralatan pabrik tersebut adalah dengan melakukan metalografi test, baik
pengambilan sample atau pun in situ metalografi. Dari metalografi test dapat diketahui
secara metalurgi kondisi material apakah masih layak atau tidak untuk di operasikan
kembali.

Meskipun tidak rutin dilakukan dan tidak semua peralatan pabrik dilakukan pemeriksaan
metalografi test. Namun pada item kritikal pemeriksaan tersebut sangatlah berperan
penting. Salah satu contoh pemeriksaan metalografi pada item kritikal adalah pada pipa
mixed feed reformer Pabrik-2, dimana ketika terjadi kebocoran pada pipa MK-12, dan
dilakukan pemeriksaan pada pipa MK lainnnya. Kemudian ditemukan bahwa pipa MK lain
serta header pipe juga sudah mengalami degradasi properties. Sehingga direkomendasikan
untuk dilakukan penggantian pada TA selanjutnya. Hal ini berperan penting untuk menjaga
keandalan peralatan pabrik, dikarenakan apabila tidak dilakukan metalografi test, maka
properties metalurgi material tidak diketahui dan dapat menyebabkan kegagalan pada
pabrik.

Secara umum pemeriksaan metalografi dapat dilakukan menggunakan 2 metode, yaitu etsa
swab/immerse atau dengan elektroetsa. Namun untuk skala industrial metode elektroetsa
lebih efektif digunakan dikarenakan lebih praktis & portable untuk pemeriksaan in situ
metalografi. Prinsip dasar dari metode elektroetsa adalah dengan mengalirkan arus listrik DC
kepada material yang secara parallel juga diberi cairan etsa selama beberapa detik.

Berawal dari prinsip dasar elektroetsa tersebut, maka Gugus Metalist Dept Inspeksi Teknik-2
berinovasi untuk membuat alat dengan memanfaatkan DC power supply sederhana serta
automatic relay. Dengan menggunakan 2 alat tersebut, terdapat beberapa kelebihan yang
diciptakan, yaitu area uji metalografi dapat menjadi lebih luas, waktu uji lebih cepat serta
jenis cairan etsa yang digunakan tidak terbatas hanya merk tertentu. Selain itu, PKT juga
dapat menghemat biaya dengan tidak perlu membeli alat baru pengganti yang rusak.

JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN


LANGKAH Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21
1. Menentukan Tema dan
Sasaran Tema
2. Analisa Akar Penyebab
Masalah
3. Menentukan Alternatif
Solusi
4. Merencanakan
Perbaikan
5. Melaksanakan
Perbaikan
6. Meneliti Hasil
Perbaikan

7. Membuat Standar Baru


8. Membuat Rencana
Berikutnya
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Terms and Definition

Aging hasil akumulasi dari perubahan organisme atau


objek karena waktu
Failure Analysis suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui
penyebab terjadinya kerusakan yang bersifat spesifik
dari peralatan utama, peralatan pendukung, dan
perlengkapan instalasi pabrik
Remaining Life Time usaha untuk mengukur dan memprediksi umur sisa
Assessment suatu mesin. Dengan mengetahui umur sisa suatu
peralatan atau bagiannya, maka teknisi dapat
merencanakan penggantian atau perbaikan.
Metalografi ilmu logam yang mempelajari karakteristik dan
struktur suatu logam dalam skala mikro
menggunakan mikroskop cahaya
Grinding proses pengurangan ukuran partikel bahan dari
bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus
Polishing metode pemolesan yang dilakukan pada suatu
benda dengan tujuan untuk membersihkan dan
mengkilapkan
Etching (Etsa) proses dengan menggunakan asam kuat untuk
mengikis bagian permukaan logam yang tak
terlindungi untuk melihat struktur mikro pada logam

LANGKAH I. MENENTUKAN TEMA DAN SASARAN TEMA


PERIODE Feb s/d Mar 2020

I.1 Quality Objective

Keandalan peralatan pabrik seringkali turun karena mengalami aging seiring dengan
umur operasionalnya. Salah satu tanda material mengalami aging adalah degradasi
kondisi sifat mekanikal dan metalurgi. Laporan Failure Analysis (FA) dan perhitungan
umur sisa teknis alat (Remaining Life Time Assessment / RLA) merupakan salah satu
alat untuk mengetahui tahapan aging dan menentukan strategi inspeksi dan
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

pemeliharaan. Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan ketepatan dan


kecepatan pembuatan laporan FA atau RLA sehingga dapat segera diketahui strategi
inspeksi dan pemeliharaannya. Berdasarkan KPI Dept. Istek, pembuatan laporan FA
dan RLA memakan waktu 2 (dua) bulan, oleh karena itu Manager Istek-2
mengeluarkan Quality Objective pada tanggal 11 November 2019 dengan nomor
surat : 03/D23400-GKM/XI.19

I.2 Identifikasi Masalah

Langkah-langkah pekerjaan dan waktu yang perlu dilakukan dalam pembuatan


laporan FA / RLA :
1. Pendata : Ridwan dan Kikin
2. Sumber data : Logsheet pekerjaan dan laporan bulanan bagian metalurgi
3. Periode : 2017-2020

I.2.1 Diagram Pareto waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan pembuatan laporan FA

Waktu
Persen
No Uraian (hari Persen
Kumulatif
kerja)
Pengumpulan data dan
1 3 7.50% 7.50%
gambar teknik
Review sejarah kegagalan
2 3 7.50% 15.00%
alat
Melakukan pengujian visual
3 1 2.50% 17.50%
dan PT
Melakukan pengujian 50.00
4 20 67.50%
metalografi %
Melakukan pengujian
5 komposisi kimia dan 3 7.50% 75.00%
hardness
12.50
6 Studi literatur 5 87.50%
%
12.50
7 Membuat laporan 5 100.00%
%
Total 40 100% -
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Kesimpulan : Berdasarkan data tahapan pembuatan laporan FA diatas, diketahui bahwa


pengujian metalografi memerlukan waktu pengerjaan terbesar yang mencapai 50% dari
total waktu yang dibutuhkan. Untuk itu gugus menetapkan pengurangan waktu uji
metalografi sebagai prioritas dalam pengurangan waktu pembuatan laporan FA.

I.3 Kondisi Awal & Prediksi manfaat potensial ditinjau dari aspek QCDSHEM
Proses etsa dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan cara immerse (celup) dan dengan
menggunakan alat elektroetsa Struers Movipol 3
Masalah Prediksi Manfaat
Aspek
Immerse Struers Movipol 3 Potensial

- Resiko burning lebih Proses - Waktu etsa


sering terjadi pemeriksaan spesimen dapat
- Waktu etsa lebih metalografi hanya ditentukan
lama bisa dilakukan spot untuk
area material mendapatkan
hasil yang
Q
sesuai
Quality
- Pemeriksaan uji
metalografi
dapat dilakukan
pada area
material yang
sedikit lebih luas
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Biaya bahan kimia Bahan kimia harus Bahan kimia


karena hanya dapat berasal dari OEM lebih general
C
dipakai sekali dan dapat
Cost
dipakai berkali-
kali
- Waktu yang dibutuhkan untuk proses etsa - Waktu yang
selama 10 hari kerja dibutuhkan
- KPI waktu pembuatan laporan FA selama 8 uktuk proses
minggu etsa berkurang
D
- Pembuatan
Delivery
laporan FA
dapat
diselesaikan
lebih cepat
Larutan etsa yang Larutan etsa yang Larutan etsa
digunakan memiliki digunakan memiliki yang digunakan
S resiko menimbulkan resiko menimbulkan lebih aman bagi
Safety iritasi, beracun, iritasi dan beracun pekerja
eksplosif dan
flammable
Larutan etsa yang tersisa dapat menambah Sisa larutan etsa
HE
jumlah limbah B3 dapat digunakan
Health
berkali-kali dan
Environment
sampai habis
Karyawan merasa Karyawan merasa Beban kerja
kelelahan, kelelahan, untuk
demotivasi dan demotivasi dan melakukan
M tidak percaya diri tidak percaya diri metalografi
Morale karena frekuensi karena mengambil berkurang
etsa yang lama dan banyak titik
besarnya resiko metalografi
kegagalan etsa

I.4 Memahami pengaruh terhadap stakeholder

Pihak yang
Harapan dari Dampak
No berkepentinga Dampak negatif
pihak terkait positif
n
1 Manager Istek-2 Waktu uji metalografi Agar segera Rekomendasi
yang lama beresiko dibentuk tim inspeksi keluar
menyebabkan untuk program tepat waktu
terlambatnya percepatan dan KPI unit
rekomendasi inspeksi dan pembuatan
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

KPI unit kerja tidak laporan FA / kerja tercapai


tercapai RLA
2 Manager Laporan FA / RLA yang Agar Mempercepat
Keandalan Pabrik lama berdampak pada pembuatan verifikasi
terlambatnya bukti / laporan FA / laporan RCA
verifikasi laporan RCA RLA dipercepat
3 Management PT Resiko kegagalan Agar Meningkatnya
Pupuk Kaltim peralatan akibat dipercepat keandalan
terlambatnya pembuatan pabrik dan
rekomendasi laporan FA / mendukung
RLA management
aging asset

I.5 Menentukan target dan sasaran

I.5.1 Menentukan target

Waktu
No Uraian (hari
kerja)
1 Melakukan pengujian metalografi 20
2 Membuat laporan 8
3 Pengumpulan data dan gambar teknik 3
4 Melakukan pengujian komposisi kimia dan hardness 3
5 Studi literatur 3
6 Review sejarah kegagalan alat 2

7 Melakukan pengujian visual dan PT 1

Berdasarkan tabel tahapan proses pembuatan laporan FA, tahapan yang membutuhkan
waktu paling banyak adalah melakukan pengujian metalografi yang mencapai 20 hari.
Untuk itu gugus menetapkan target pengujian metalografi menjadi 10 hari.
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Waktu (hari)
25

20

15

10

0
Sebelum inovasi Setelah inovasi

I.5.2 Menentukan sasaran ditinjau dari kaidah SMART

Sasaran Target dengan kriteria kaidah SMART


Mengurangi waktu uji S Menurunkan waktu pembuatan laporan FA/RLA
metalografi dalam M Menurunkan waktu uji metalografi dari 20 hari menjadi
pembuatan laporan FA 10 hari
/ RLA A Membuat alat elektroetsa yang lebih efisien dan aman
R Mendukung pencapaian KPI unit kerja
T Januari 2020 – Februari 2021
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

LANGKAH II. ANALISA AKAR PENYEBAB MASALAH


Periode Mar s/d Apr 2020

II.1 Diagram Ishikawa

Berdasarkan brainstorming dari anggota gugus mengenai permasalahan saat tidak dapat
melakukan uji metalografi pada peralatan kritis pabrik, kemudian dikelompokkan
berdasarkan factor penyebab, lalu dituangkan dalam diagram Ishikawa.

Kesimpulan : dari Diagram Ishikawa diatas didapatkan 7 faktor yang diduga menjadi
penyebab pengerjaan laporan FA/RLA lama yaitu :
1. Inspector belum berpengalaman
2. Pekerjaan metalografi berulang
3. Tidak punya alat etsa dengan kemampuan etsa yang luas
4. Waktu etsa tidak terukur
5. Bahan kimia tidak sesuai
6. Bahan kimia etsa mudah menguap
7. Konsentrasi bahan kimia mudah berubah
8. Lokasi berada paling pinggiran spesimen

II.2 Analisa Resiko


PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Identifikasi Probabilitas Dampak Risk Score


Resiko Penyebab (Concequence = C) (S=LxC)
(Likelihood = L)
Total waktu Inspector belum Skill dan pengetahuan 4 (Low)
pengerjaan uji berpengalaman (2) inspector baru terbatas
metalografi cukup sehingga berpotensi salah
lama yang mencapai prosedur dalam bekerja
50% dari total waktu (2)
pembuatan laporan Pekerjaan Pekerja lelah dan 12 (medium)
FA/RLA metalografi berulang demotivasi (3)
(4)
Tidak punya alat Proses tidak optimal dan 20 (high)
etsa dengan butuh waktu lama untuk
kemampuan etsa sample besar (4)
yang luas (5)
Waktu etsa tidak Kualitas metalografi tidak 16 (high)
terukur (4) maksimal (4)
Bahan kimia tidak Proses etsa gagal (5) 10 (high)
sesuai (2)
Bahan kimia etsa Proses etsa lebih lama (3) 12 (medium)
mudah menguap (4)
Konsentrasi bahan Proses etsa lama dan 16 (high)
kimia mudah hasilnya tidak bagus (4)
berubah (4)
Lokasi berada paling Kualitas metalografi tidak 16 (high)
pinggiran spesimen maksimal (4)
(4)
Keterangan : L = Likelihood / kemungkinan, C = Concequence / dampak, S = Nilai resiko
(Risk score) didasarkan pada kriteria peta resiko yang tertuang dalam pedoman managemen
resiko di PT Pupuk Kalimantan timur tahun 2013

II.3 MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN


Dari berbagai analisa penyebab masalah diatas, anggota tim gugus mencoba untuk
menemukan penyebab utamadari setiap permasalahan dan diperoleh hasil sebagai berikut :

No Penyebab Hasil Verifikasi Standar Kesimpulan


1 Inspector belum Inspector yang belum Pekerjaan tidak Tidak dominan
berpengalaman berpengalaman perlu boleh dilakukan
pendamping inspector sendiri, harus
yang leboh didampingi
berpengalaman minimal
inspector
berpengalaman
2 Pekerjaan Hasil etsa immersed Sekali etsa Tidak dominan
metalografi beberapa sampel perlu seharusnya
berulang diulang sudah
menghasilkan
gambar
metalografi
yang bagus
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

3 Tidak punya alat Hasil etsa alat Permukaan Dominan


etsa dengan elektroetsa eksisting sampel sesuai
kemampuan etsa hanya berdiameter ukuran mesin
yang luas maksimal Ø7 mm poles (Ø 150
mm)
seharusnya
dapat ter-etsa
semuanya
4 Waktu etsa tidak Waktu etsa dengan Seharusnya Dominan
terukur metode immerse hanya waktu etsa
berdasarkan terukur sesuai
pengamatan visual standard ASTM
permukaan E407
5 Bahan kimia tidak Bahan kimia untuk etsa Pemilihan Tidak dominan
sesuai harus disesuiakan bahan kimia
dengan material yang mengikuti
akan di etsa standard ASTM
E407
6 Bahan kimia etsa Cairan etsa aqua regia Cairan harus Tidak dominan
mudah menguap yang dituang menjadi dituang
encer, ditandai hasil secukupnya dan
etsa kurang maksimal bersifat sekali
dengan waktu immerse pakai
yang sama
7 Konsentrasi bahan Cairan berubah warna Cairan harus Dominan
kimia mudah menandakan dituang
berubah konsentrasi berubah secukupnya dan
dan tidak dapat bersifat sekali
digunakan pakai
8 Lokasi berada Alat tidak bisa Etsa metalografi Dominan
paling pinggiran melakukan etsa di area area pinggir
spesimen pinggir sampel harus di
mounting

Kesimpulan :

Berdasarkan analisa masalah dan analisa resiko ada beberapa faktor yang harus diselesaikan
yaitu :

a. Tidak punya alat etsa dengan kemampuan etsa yang luas


b. Waktu etsa tidak terukur
c. Lokasi berada paling pinggiran spesimen
d. Konsentrasi bahan kimia mudah berubah

LANGKAH III. MENENTUKAN ALTERNATIF SOLUSI


Periode Mar s/d Mei 2020
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

III.1 Menetapkan alternatif solusi

Berdasarkan tinjauan penyebab dominan, gugus melakukan brainstorming untuk mencari


alternatif solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dimana didapatkan hasil
sebagai berikut :

No Masalah Alternatif Kesimpulan


Tidak punya alat etsa Membuat alat yang Dilanjutkan dan dianggap
dengan kemampuan elektroetsa yang bisa sebagai solusi terbaik
1
etsa yang luas melakukan etsa pada
permukaan yang luas
Waktu etsa tidak Membuat alat yang bisa Dilanjutkan dan dianggap
2 terukur mengatur waktu etsa sesuai sebagai solusi terbaik
kebutuhan
Konsentrasi bahan Mengganti bahan kimia Tidak dilakukan, karena
kimia mudah berubah dengan bahan yang tidak bahan kimia etsa sudah
3
mudah berubah tertentu untuk spesifik jenis
konsentrasinya material
Lokasi berada paling Membuat alat etsa yang bisa Dilanjutkan dan dianggap
4 pinggiran spesimen melakukan etsa pada semua sebagai solusi terbaik
area sampel

III.2 Menetapkan Solusi Terbaik

Berdasarkan alternatif pertimbangan solusi di atas, maka gugus sepakat untuk membuat
aalternatif solusi dengan membuat alat yang dapat melakukan etsa untuk permukaan yang
luas, dapat mengukur waktu etsa dan dapat melakukan etsa pada area pinggiran spesimen
yang diberi nama “Etsafier”.
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

LANGKAH IV. MERENCANAKAN PERBAIKAN


Periode Mei s/d Juli 2020

IV.1 Pola Pikir

Agar bisa memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi perusahaan, penyelesaian proyek
dilakukan dengan pola piker sebagai berikut :
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

IV.2 Perencanaan Strategi

Internal Strength (S) Weakness (W)


1. Adanya inspector 1. Belum memiliki peralatan
metalurgi yang memiliki etsa yang memadai
background yang sesuai 2. Metode dan alat yang ada
dan berpengalaman di masih membutuhkan
Eksternal pabrik waktu yang lama untuk
2. Keinginan untuk metalografi
melakukan improvement
3. Beberapa bahan kimia
etsa tersedia di lab PKT
Opportunity (O) Strategi (S-O) Strategi (W-O)
1. Terdapat teori fundamental 1. Memanfaatkan 1. Mengembangkan
elektroetsa adalah berupa pengetahuan SDM untuk teknologi alat baru
supply arus & holding time berinovasi. terkait pengerjaan
2. Tersedianya peralatan dan 2. Mengembangkan metode metalografi
consumable pendukung di elektroetsa yang lebih 2. Membuat alat etsa yang
pasaran baik terdiri dari DC power
3. Dukungan manajemen supply, timer relay dan
untuk melakukan inovasi sel elektrokimia
3. Mencari standar nilai
supply ampere dan
holding time yang sesuai
guna mendapatkan hasil
metalografi yang
maksimal

Threat (T) Strategi (S-T) Strategi (W-T)


1. Belum adanya standar 1. Merencang alat etsa Melakukan rekayasa dan
mengenai rangkaian dan baru yang standardisasi setup alat
spesifikasi alat memanfaatkan DC baru
elektroetsa power supply
2. Belum ada standar setup 2. Merencanakan,
DC power supply sebagai merekayasa, menguji
alat elektroetsa dan verifikasi hasil
setup
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

IV.3 Rencana Perbaikan Berdasarkan 5W+2H

Masalah What Why Where How How


When
Much
Who
Tidak punya Membuat Agar Di lab Persiapan : Rp.
alat etsa alat etsa sampel Metalurgi 1. Mempelajari 10.073.990
dengan yang bisa yang Istek-2 referensi dan ,-
kemampua melakukan memerlukan standard terkait
n etsa yang etsa untuk etsa untuk Mei hingga Juli aplikasi
luas permukaan permukaan 2020 elektroetsa
yang luas yang luas 2. Mengkaji
hanya perlu Oleh : kebutuhan

melakukan - Yudhistira komponen-


komponen dan
satu kali - Ridwan
aksesoris
etsa - Nurdiansyah
3. Mendaftar
Waktu etsa Membuat Agar waktu - M. Syahrir
kebutuhan barang
tidak alat etsa dapat - Kikin
yang dibeli
terukur dengan diukur dan
4. Pengadaan
dilengkapi hasil etsa
peralatan dan
relay agar yang
perlengkapan
waktu didapatkan
pembuatan alat
dapat maksimal
elektroetsa
diatur
5. Permintaan
Lokasi Membuat Agar hasil
bahan kimia ke
berada alat etsa etsa pada
lab
paling yang bisa area pinggir
pinggiran melakukan sampel
Pembuatan alat :
spesimen etsa pada dapat
1. Setup DC power
semua memberikan
supply
area hasil yang
2. Setup automatic
sampel maksimal
relay
3. Menghubungkan
rangkaian
eletronik ke sel
elektrokimia
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

Uji Coba alat :


1. Masukkan
bahan kimia ke
sel elektrokimia
2. Uji coba jenis
katoda sesuai
dengan
material
3. Uji coba waktu
dan arus etsa
4. Verifikasi hasil
etsa

IV.4 Pengesahan Rencana Perbaikan

Dapat melakukan uji metalografi pada peralatan kritis pabrik secara cepat, akurat dan tepat
untuk mengurangi resiko kegagalan peralatan kritis pabrik akibat dari tidak terdeteksi nya
degradasi properties material secara metalurgis.
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

LANGKAH V. MELAKSANAKAN PERBAIKAN


Periode Jul s/d Nov 2020

V.1 Pelaksanaan Perbaikan

V.1.1 Mengumpulkan Knowledge

Who Yudhistira, Ridwan, Nurdiansyah, Kikin


When Juli 2020
Where R. Alat Istek
1. Mempelajari referensi dan standard terkait aplikasi elektroetsa
2. Mengkaji kebutuhan komponen-komponen dan aksesoris
Uraian
3. Mendaftar kebutuhan barang yang dibeli
pekerjaan
1. ASTM E 407
2. Buku “Metallography Principle and Practice”
Gambar
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

V.1.2 Mempersiapkan peralatan

Who Nurdiansyah, Kikin, M. Syahrir


When Juli 2020
Where R. Alat Istek
1. Pengadaan peralatan dan perlengkapan pembuatan alat elektroetsa
2. Permintaan bahan kimia ke lab
1. DC power Supply
Uraian
2. Relay Timer Delay Dc
pekerjaan
3. Kabel arus DC - sampel
4. Kabel tambahan
5. Bahan kimia etsa
Gambar
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

V.1.3 Pembuatan Alat

Who Nurdiansyah, M. Syahrir


When Juli 2020
Where Lab Metalurgi Istek-2
Uraian 1. Setup DC power supply
pekerjaan 2. Setup automatic relay
3. Menghubungkan rangkaian eletronik ke sel elektrokimia
Hasil Alat DC power supply & relay berfungsi dengan normal
Dokumentasi
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

V.1.4 Uji coba dan Setup parameter arus ampere & waktu pada alat baru

Who Ridwan S, Yudhistira P.P


When Juli 2020
Where Lab Metalurgi Istek-2
Uraian 1. Menguji coba alat DC power supply dengan beberapa ampere arus
pekerjaan ke material
2. Menguji coba automatic relay dengan beberapa variasi waktu untuk
holding time
3. Mencoba menyambungkan dengan sample material yang akan di uji
metalografi
4. Mencoba material tahan korosi sebagai katode
Hasil Berhasil uji metalografi dengan alat modifikasi baru, namun hasil
strukturmikro belum maksimal.
Dokumentasi
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

V.1.5 Setup parameter etsa terhadap settingan alat

Who Ridwan S, Yudhistira P.P, Kikin


When Agustus – September 2020
Where Lab Metalurgi Istek-2
Uraian Revisi settingan alat berhasil dengan parameter uji metalografi untuk
pekerjaan material SA 304 :
i. Arus 0,34 Ampere
ii. Tegangan 10 Volt
iii. Holding time 5 detik
Dokumentasi
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

V.5 Pengujian dan verifikasi akhir

Who Ridwan S, Nurdiansyah, Kikin


When September – November 2020
Where Lab Metalurgi Istek-2
Uraian Test ulang parameter yang sudah berhasil
pekerjaan
Hasil Berhasil merekayasa setup arus & waktu tahan untuk mendapatkan
hasil metalografi maksimal
Dokumentasi
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

LANGKAH VI. MENELITI HASIL PERBAIKAN


Periode Des 2020 s/d Jan 2021

VI.1 Data setelah perbaikan

Setelah berhasil menemukan setup yang sesuai untuk metalografi, pada Januari 2021 terjadi
kegagalan pada tube riser ammonia reformer P-2. Dimana untuk selanjutnya diperlukan
analisa kegagalan pada material tersebut, yaitu dengan uji metalografi. Sample uji diambil
dari area material riser yang mengalami kegagalan. Dari hasil uji metalografi didapatkan
bahwa riser reformer gagal akibat adanya Stress Relaxation Cracking (SRC), dimana
didapatkan dark oxide & light oxide pada area retakan yang merupakan ciri dari kegagalan
SRC. Dengan berhasilnya mendapatkan oxide layer pada strukturmikro material yang gagal,
maka dapat disimpulkan bahwa alat elektroetsa modifikasi telah berhasil digunakan.

Gambar. Hasil Metalografi pada sample riser reformer

Gambar. Referensi Hasil Metalografi Jurnal dengan mekanisme kegagalan SRC


PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

VI.2 Perbandingan sebelum dan setelah perbaikan

Parameter
No Evaluasi Sebelum Setelah Pencapaian
perbaikan perbaikan
Seluruh area luas
Luas area
permukaan
Luas area pemeriksaan pemeriksaan etsa Berhasil
1 spesimen uji
etsa uji metalografi terbatas Ø7 mm (100%)
hingga Ø150 mm
dalam sekali etsa
dapat di etsa
Seluruh area
Tidak bisa
sampel bisa
dilakukan atau
Hasil etsa area pinggir dilakukan etsa Berhasil
2 harus
sampel tanpa harus (100%)
menggunakan
menggunakan
mounting
mounting
Waktu pengujian Membutuhkan Membutuhkan Berhasil
3
metalografi waktu 20 hari waktu 10 hari (100%)

Kesimpulan : berdasarkan diagram pareto di atas, diketahui waktu pengujian


metalografi turun dari sebelumnya 20 hari menjadi 10 hari.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian yang telah dilakukan mencapai
100% dari target yang telah ditentukan.
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

VI.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran

Berikut adalah tabel pencapaian sasaran pada pekerjaan menurunkan waktu pengujian
metalografi :

Keterangan Waktu pengujian metalografi Luas area uji (mm)


(hari)
Sebelum inovasi 20 7
Target 10 150
Setelah inovasi 10 150

VI.4 Dampak Cost & Benefit

VI.4.1 Cost

Total biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat elektroetsa baru adalah :

No Item Harga
1 DC power supply 1.986.000,-
2 Relay 87.990,-
3 Oxalic acid 8.000.000,-
Total 10.073.990,-

VI.4.2 Potensial Benefit

Dengan tercapainya target tersebut, hal ini juga berdampak pada penghematan dana
investasi jika dilakukan pembelian alat baru dimana :

Biaya pembelian alat baru (Struers Movipol series) *berdasarkan penawaran vendor:

No Qty Desc Price


1 1 unit Struers Electrolytic Polishing Machine - Movipol-5 Rp. 566.000.000
2 PPn (10%) Rp. 56.600.000
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

TOTAL Rp. 622.600.000


Sehingga bila dibandingkan sebelum dan setelah inovasi :

Biaya Alat
Rp700,000,000
Rp622,600,000
Rp600,000,000

Rp500,000,000

Rp400,000,000

Rp300,000,000

Rp200,000,000

Rp100,000,000

Rp 10.073.990,-
Rp-
Sebelum Inovasi Setelah Inovasi

Kesimpulan : Biaya yang diperlukan untuk dapat melakukan pemeriksaan uji metalografi
menggunakan DC Power Supply hanya membutuhkan Rp 10.073.990, jika dibandingkan
dengan pembelian alat uji metalografi baru, didapatkan penghematan sebesar Rp.
612.526.010

a. Tangible Potential Benefit


i. Penghematan biaya pembelian alat baru sebesar Rp. 612.526.010 yang tidak
perlu dikeluarkan
ii. Area uji metalografi menjadi lebih luas ke seluruh permukaan spesimen
iii. Waktu pengujian metalografi berkurang dari 20 hari menjadi 10 hari

b. Intangible Potential Benefit


i. Larutan etsa bisa menggunakan bahan kimia non-OEM yang tersedia di lab PKT
ii. Larutan etsa yang digunakan saat ini ( oxalic acid) lebih aman bagi pekerja yang
melakukan etsa dan dapat digunakan berkali-kali.
iii. Dengan laporan FA / RLA yang lebih cepat selesai, maka laporan RCA juga akan
lebih cepat selesai
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

VI.5 Analisa QCDSHEM

Masalah
Aspek Manfaat Setelah Inovasi
Immerse Struers Movipol
- Resiko burning Proses 3 - Waktu etsa spesimen
lebih sering terjadi pemeriksaan dapat ditentukan
- Waktu etsa lebih metalografi dengan menggunakan
Q
lama hanya bisa relay
Quality
dilakukan spot - Area pemeriksaan lebih
area material luas, dari Ø7 mm
menjadi Ø150 mm
Biaya bahan kimia Bahan kimia Bahan kimia lebih
C
karena hanya dapat harus berasal general dan dapat
Cost
dipakai sekali dari OEM dipakai berkali-kali
- Waktu yang dibutuhkan untuk proses - Waktu yang dibutuhkan
etsa selama 20 hari kerja untuk proses etsa
- KPI waktu pembuatan laporan FA berkurang dari 20 hari
D selama 8 minggu menjadi 10 hari
Delivery - Pembuatan laporan FA
dapat diselesaikan lebih
cepat, dari 8 minggu
menjadi 6 minggu

Larutan etsa yang Larutan etsa Larutan etsa yang


digunakan memiliki yang digunakan digunakan lebih aman
S resiko menimbulkan memiliki resiko bagi pekerja
Safety iritasi, beracun, menimbulkan
eksplosif dan iritasi dan
flammable beracun

HE Larutan etsa yang tersisa dapat Sisa larutan etsa dapat


Health menambah jumlah limbah B3 digunakan berkali-kali
Environment dan sampai habis
Karyawan merasa Karyawan Beban kerja untuk
kelelahan, merasa melakukan metalografi
demotivasi dan kelelahan, berkurang
tidak percaya diri demotivasi dan
M
karena frekuensi tidak percaya
Morale
etsa yang lama diri karena
dan besarnya mengambil
resiko kegagalan banyak titik
etsa metalografi
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022

VI.6 Dampak Terhadap Stakeholder


Pihak yang
No Dampak positif
berkepentingan
1 Manager Istek-2 Rekomendasi inspeksi keluar tepat waktu dan KPI
unit kerja tercapai
2 Manager Keandalan Mempercepat verifikasi laporan RCA
Pabrik
3 Management PT Pupuk Meningkatnya keandalan pabrik dan mendukung
Kaltim management aging asset

LANGKAH VII. MEMBUAT STANDAR BARU


Periode Jan s/d Feb 2021

VII.1 Standar Masukan

Persiapan

i. Menyiapkan spare part pendukung peralatan elektroetsa


ii. Cek konektivitas peralatan pendukung
iii. Setup parameter arus, tegangan serta holding time

VII.2 Standar Prosedur Modifikasi

Pelaksanaan

i. Membuat setup baru pada peralatan elektroetsa


ii. Ubah settingan ampere
iii. Ubah settingan voltage
iv. Cek hasil pada sample uji metalografi
v. Catat parameter yang sudah berhasil

VII.3 Standar hasil

a. Pencapaian target yang dilakukan setelah inovasi sebesar 100% dari target yang
telah ditentukan
b. Pemeriksaan uji metalografi berhasil dengan menggunakan DC power supply dan
automatic relay untuk elektroetsa material pabrik
PUPUK INDONESIA
QUALITY IMPROVEMENT 2022
LAMPIRAN

Surat Quality Objective Gugus Metalist


PENAWARAN VENDOR ALAT STRUERS TERBARU

Anda mungkin juga menyukai