21100120140111
Review Paper XRD
Judul : ANALISIS ALTERASI PADA ENDAPAN BIJIH BESI DI DAERAH
TANJUNG, KECAMATAN BONTOCANI, KABUPATEN BONE, PROVINSI
SULAWESI SELATAN
Penulis : Firdaus F, TriAndriyani Hs. Kandora, Dirgahayu Lantara, Alam Budiman
Thamsi, Harwan, Hasbi Bakri
Abstrak
Adanya bijih besi di beberapa daerah di Indonesia, khususnya pada daerah
Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dapat digunakan untuk mengetahui
himpunan mineral dan tipe alterasi dari endapan bijih besi yang ada. Pada penelitian
ini, dilakukan observasi singkapan, pengambilan sampel, dan identifikasi
mineralisasi- alterasi yang selanjutnya dilakukan analisis petrografi dan geokimia.
Adapun pada analisis petrografi dilakukan pengujian XRD untuk menentukan jenis
mineral secara lebih spesifik yang tidak dapat dilihat menggunakan analisis petrografi
serta untuk menentukan himpunan mineral alterasi yang ada, yaitu plagioklas, kuarsa,
kalsit, garnet, epidot, piroksin, serisit, augit, diopside, hornblende, feldspar,
microline, dan muskovit.
Pendahuluan
Melimpahnya logam di Indonesia sebagai bahan baku, tidak banyak diketahui
oleh semua orang, seperti darimana asal logam tersebut, dan bahan baku yang
membentuknya. Khususnya, keberadaan bijih besi pada daerah Bontocani, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan ini diteliti untuk mengetahui apa saja bahan baku penyususn
dari bijih besi yang ada dan untuk menentukan darimana bijih besi ini terbentuk. Pada
daerah ini pernah dilakukan penelitian terkait bijih besi yang ada dan ditemukan
bahwa pada daerah ini terdapat bongkah-bongkah yang berasosiasi dengan intrusi
granodiorit dan pegmatit granodiorit beserta kuarsa sebagai hasil dari naiknya larutan
sisa magma yang mengandung bijih besi, yaitu pada Dusun Tanjung.
Adapun untuk tipe mineralisasi yang ada pada daerah Tanjung ini dijumpai
berupa kelompok mineral silika-karbonat seperti garnet, piroksin, dan epidot.
Sedangkan untuk mineral bijih dijumpai berupa magnetit yang berasosiasi dengan
garnet.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya telah membahas tentang keterdapatan
dan tipe mineralisasi di daerah tersebut, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
kurang dalam mengenal atau mengetahui keberadaan endapan bijih besi, yang di
mana, ini membuat peneliti selanjutnya berinisiatif untuk melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui himpunan mineral alterasi dan tipe alterasi dari endapan bijih
besi yang ada.
Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, seperti mendapatkan
informasi dan gambaran mengenai keadaan geologi regional daerah penelitian,
pengambilan sampel penelitian dan analisis petrografi dengan alat mikroskop tipe BX
41 dan NPL 107 B serta analisis XRD dengan alat tipe Shimadzi XRD-7000L dan
pada tahap terakhir yaitu menentukan himpunan mineral dan tipe alterasi daerah
penelitian.