Anda di halaman 1dari 144

NAHWU

MUDAH
Metode Mudah Memahami Nahwu

PENTASHIH :
H. Ahmad Hafifi, Lc. MA.
H. Muwafi Himam, Lc. MA.
Ust. Abdul Mughits, Lc
Ust. Ahmad Romli, S.Pd.
Ust Assabiqunal Awwalun, Lc., M.E.

Penyusun :
Ahmad Budi Ahda, Lc.

Diterbitkan oleh
Pondok Pesantren Mumtaza
Ngumpakdalem Bojonegoro

Nahwu Mudah | 1
NAHWU MUDAH
Pentashih : H. Ahmad Hafifi, Lc. MA.

H. Muwafi Himam, Lc. MA.

Ust. Abdul Mughits, Lc

Ust. Ahmad Romli, S.Pd

Ust. Assabiqunal Awwalun, Lc. M.E..

Penyusun : Ahmad Budi Ahda, Lc

Desain Cover : Abda Publisher

Tata Letak : Abda Publisher

Ukuran Buku : 14 x 21 cm

Tebal : 144 Halaman

Diterbitkan pertama kali oleh Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro Dusun

Bogo Desa Ngumpakdalem Kec. Dander Kab. Bojonegoro Jawa Timur

www.mumtazacenter.com

Cetakan I Maret 2022

ISBN :

Undang Undang RI

Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Ketentuan Pidana

Pasal 72:

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau

menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau

hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana penjara paling lama 5

(Lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah)

2 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah
memberikan kami nikmat berupa harta , kesehatan, serta
pengetahuan sehingga kami bisa terus mengembangkan
pondok pesantren Mumtaza untuk membina kader kader
muda bertalenta untuk kemajuan Agama dan Tanah Air
Indonesia.
Yang berada di Tangan Antum ini adalah sebuah kitab
Nahwu yang kami susun semudah mungkin dengan berbagai
sumber terpercaya dan kredibel, kami susun berdasarkan
pengalaman kami dalam mengajar Nahwu di Pondok Pesantren
Mumtaza, kami susun berdasarka realita di lapangan sehingga
detail detail yang sering ditanyakan dan dibingungkan oleh
santri kami masukkan dan kami jelaskan sejelas dan
segamblang mungkin.
Kitab ini bukanlah kitab utama dalam belajar Nahwu di
Pondok Pesantren Mumtaza, kitab - kitab utama di Pondok
Pesantren Mumtaza adalah kitab kitab berbahasa arab yang
disusun oleh ulama' ulama' kredibel tak terkecuali untuk
materi Nahwu yang merupakan materi utama dalam
pembelajaran Bahasa Arab, kitab ini hanyalah sebagai
penunjang dan pelengkap disamping kitab kitab berbahasa
arab tersebut, karena berdasarkan pengalaman kami, kitab
kitab utama berbahasa Arab akan lebih maksimal jika ada pula
kitab pendampingnya yang menjelaskan bagian bagian yang
dirasa sulit oleh santri.
Selamat belajar semoga apa yang antum cita citakan dan
impikan terwujud dan Allah memudahkan lagkah antum dalam
menggapainya, Aamiin Aamiin Yaa Robbal AAlamiin

H. Ahmad Hafifi, Lc. MA


Pengasuh Pondok Pesantren Mumtaza

Nahwu Mudah | 3
Daftar Isi

PEMBAHASAN DASAR

1. Isim Fiil Harf 9


2. Jumlah Ismiyah & Jumlah Filiyah 14
3. Mu’rab Mabni 20

ISIM

4. Fail dan Maf’ul Bih 29


5. Syibhul Jumlah Jar majrur & dharf Madzruf 33
6. Munada 34
7. Isim Mufrod Mutsanna Jamak 37
8. Isim Mudzakkar dan Muannats 44
9. Isim Nakiroh dan Ma’rifah 47
10. Isim Ghoiru Munshorif 50
11. Isim Isim Yang Manshub 55
12. Al Asma’ Al Khamsah 60
13. Maqshur, Mamdud, Manqush 62

FIIL

14. Fiil Madhi Mudhori’ Amr 69


15. Fiil Mudhari’ Manshub dan Majzum 75
16. Fiil Lazim dan Fiil Mutaaddi 79
17. Fiil Shahih, dan Fiil Mu’tal 83
18. Fiil Jamid dan fiil Mutasharrif 85
19. Fiil Naqish dan fiil Tam 86
20. Al Af’Al Al Khamsah 87

4 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


DUA KATA ATAU LEBIH YANG BERTEMU
KEMUDIAN MELAHIRKAN ISTILAH BARU

21. Mudhof Mudhof Ilaih 91


22. Man’ut Naat 97
23. Mubtada’ Khabar (Mufrod Mufrod) 101
24. Perbedaan Mudhof Mudhof Ilaih, -
Naat Man’ut dan Mubtada’ Khabar 102
25. Mubtada Khabar (Mubtada Murokkab) 104
26. Mubtada Khabar (Khabar Murokkab) 105
27. Mubtada Muakkhar dan Khabar Muqoddam 107
28. Mubtada tunggal dengan khabar lebih dari 1 108
29. Badal Mubdal 111
30. Athaf Ma’thuf 113

PEMBAHASAN LANJUTAN

31. Kaana Wa Akhawatuha 116


32. Inna Wa Akhawatuha 118
33. Kaada Wa Akhawatuha 121
34. Khaal dan Naat 123
35. Khaal dan Naat Jumlah & Syibhul Jumlah 125
36. Adad Ma’dud (Adad Ashli) 127
37. Adad Ma’dud (Adad Tartib) 137

Nahwu Mudah | 5
6 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
PEBAHASAN
DASAR

Nahwu Mudah | 7
8 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
BAB 1
Isim, Fiil, Harf
Setiap kata dalam bahasa arab pasti terdiri SALAH SATU DARI 3
kalau ndak isim, ya fiil, atau harf. TIDAK ADA kata berjenis
SELAIN 3 KATA TERSEBUT.
1. ISIM ADALAH KATA BENDA
entah itu kata benda yang ada wujudnya cotoh : meja, kursi,
kaca, gelas, piring, mobil, pesawat dsb.
Atau kata beda yang tidak ada wujudnya (kata benda abstrak)
contoh : cinta, kemarahan, kesedihan, kebaikan, welas asih,
kasih sayang, dsb.
2. FIIL ADALAH KATA KERJA
Contoh : makan, minum, tidur, berjalan, berlari, membaca,
menulis, dsb
3. HARF ADALAH SEMUA KATA SELAIN KATA BENDA DAN
KATA KERJA
contoh : diatas, dengan, didalam, apakah, untuk
Harf bisa disebut sebagai huruf, namun istilah huruf dalam
ilmu nahwu BERBEDA dengan huruf dalam bahasa indonesia,
dalam bahasa indonesia huruf adalah A,B,C,D dst, TIDAK ADA
MAKNANYA… namun dalam ilmu nahwu harf bisa terdiri dari
satu huruf atau lebih, dan MEMILIKI MAKNA atau tidak
memiliki makna. Maka dari pada itu dalam buku ini harf kami
istilahkan bukan sebagai huruf, namu harf adalah semua kata
selain isim dan fiil, semua kata selain kata benda dan kata
kerja

Nahwu Mudah | 9
CONTOH :
‫حرف‬ ‫فعل‬ ‫اسم‬
Harf Fiil Isim
Didalam ‫يف‬ Membaca ‫قرأ‬ Meja ‫مكتب‬
(madhi)
Diatas ‫على‬ Membaca ‫يقرأ‬ Papan ‫شبورة‬
(mudhari) tulis
Dengan ‫ب‬ Bacalah ‫اقرأ‬ Kursi ‫كرسي‬
(amr)
Untuk ‫ل‬ Jangan ‫ال تقرأ‬ Lampu ‫مصباح‬
baca
Bersama ‫مع‬ Menulis ‫كتب‬ Buku tulis ‫كراسة‬
(madhi)
Apakah ‫أ‬ Menulis ‫يكتب‬ Guru ‫مدرس‬
(mudhari)
Dari ‫من‬ Tulislah ‫أكتب‬ Professor ‫أستاذ‬
(amr)
seperti ‫ك‬ Jangan ‫ال تكتب‬ sepatu ‫خذاء‬
tulis
tentang ‫عن‬ Belajar ‫تعلم‬ Dia (lk) ‫ىو‬
(madhi)
Ke ‫إىل‬ Belajar ‫يتعلم‬ Kamu (lk) ‫أنت‬
(mudhari)
Alif lam ‫ال‬ Belajarlah ‫تعلم‬ Yang ‫الذي‬
ta’rif (amr)
jangan ‫ال‬ Jangan ‫ال تتعلم‬ Yang ‫الذين‬
belajar (jamak)
Belum ‫ملا‬ Menjelaskan
(madhi)
‫شرح‬ setelah ‫بعد‬
Tidak / ‫مل‬ Menjelaskan
(mudhari)
‫يشرح‬ Sebelum ‫قبل‬
belum
Tidak akan
‫لن‬ Jelaskan! ‫اشرح‬ dibawah ‫حتت‬
10 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
‫حرف‬ ‫فعل‬ ‫اسم‬
Harf Fiil Isim
Dan ‫و‬ Jangan ‫ ال تشرح‬pelajaran ‫درس‬
jelaskan
Sampai ‫حىت‬ Duduk ‫ جلس‬Pejelasan ‫شرح‬
(madhi)
Supaya ‫كي‬ Duduk ‫ جيلس‬pemahaman ‫فهم‬
(mudhari)
Kemudia ‫مث‬ Duduklah ‫ اجلس‬kepiawaian ‫مهارة‬
(amr)
atau ‫أو‬ Jangan ‫ ال جتلس‬kecerdasan ‫ذكاء‬
duduk
Tapi ‫بل‬ Berjalan ‫ سار‬pendengaran ‫مسع‬
(madhi)
Tetapi ‫لكن‬ Berjalan ‫ يسَت‬penglihatan ‫نظر‬
(mudhari)
Maka ‫ف‬ Berjalanlah ‫سر‬ Bacaan ‫قراءة‬
(amr)
Jika ‫إن‬ Jangan ‫ ال تسر‬Hafalan ‫حفظ‬
jalan
Bahwa ‫أن‬ Mendengar ‫مسع‬ Prestasi ‫إجناز‬
(madhi)
Seolah ‫كأن‬ Mendengar ‫ يسمع‬Cumlaude ‫ممتاز‬
olah (mudhari)
Andaikata ‫ليت‬ Dengarkan ‫امسع‬ Bagus ‫جيد‬
(amra)
Semoga ‫لعل‬ Jangan ‫ ال تسمع‬Sungguh2 ‫اجتهاد‬
saja dengarkan
atau ‫أي‬

Nahwu Mudah | 11
‫التدريب‬
LATIHAN

Bersama ustadz / ustadzah / mentor, terjemahkan makalah di


bawah ini ke dalam bahasa indonesia, kemudian Isilah kotak
kotak di bawah kata per kata, apakah kata diatasnya termasuk
isim, fiil, atau harf? Tuliskan huruf hamzah (‫ )إ‬di dalam kotak
jika kata tersebut adalah isim, huruf fa’ (‫ )ف‬untuk fiil, dan huruf
khaa’ (‫ )ح‬untuk harf

ِ َ‫اخل اْل‬
ِ‫مديْنَ ِة بِالسيارة‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫م َشي‬
َ َ ‫ت للت َسوق م َن الْبَ ْيت الذ ْي ُى َو َد‬
ُْ َ

‫الَ ِديْ َدةِ إِ َىل ُس ْو ٍق َخا ِر َج الْ َم ِديْنَ ِة َو َكا َن أَ ْحَ ُد َمعِ ْي َو ِيف‬
ْ

‫ص ِة‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫الط ِريْ ِق إِ َىل َى َذا الس ْوبِْرَم ْارك‬
َ ‫ت اَلذ ْي ُى َو م َن ْالَ ْس َواق الرخْي‬

‫اص‬ ْ ‫اعيةً تَابِ َعةً لِْل ُح ُك ْوَم ِة َو الْ ِقطَا ِع‬


ٍّ َ‫ال‬ ِ ‫اعيةً و ِزر‬
َ َ
ِ َ‫ات ِصن‬
ٍ ‫رأَي نَا مؤسس‬
َ َُ ْ َ
‫س‬

ٍ ‫اس ال ِذين ىم ِيف ُك ٍّل م َك‬ ِ ِ


‫ان َم َشْي نَا أَّوًال‬ َ ْ ْ ُ َ ْ ِ ‫َو َر ْغ َم الْ َكث َِْت م َن الن‬

ِ ْ َ‫ُت و ِروايَت‬
‫ُت َو‬ ِ ِ ِ ٍ ِ
َ َ ْ ‫إ َىل َم ْكتَبَة َو ا ْشتَ َريْنَا م َن الْ َم ْكتَبَة ُكتُبًا أَ ْي قَ ُام ْو َس‬

12 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫س‬‫ي‬
‫ْ‬‫الَ ِام َعةِ ورقًا و أَقْ َل ًما و ِممْ َحا ًة و َكرا ِ‬
‫ر‬ ‫اس ِة ِيف ْ‬ ‫ا ْشتَ َريْنَا لِ ٍّ‬
‫لد َر َ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬

‫ب‪َ .‬و بَ ْع َد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وشْنطَةً ب ي ِ‬


‫ب تُ ْو ْ‬
‫ضاءَ ل ْل َك ْمبُ ْيوت ْر الْ َم ْح ُم ْول أَي الل ْ‬
‫َْ َ‬ ‫ََ‬

‫التسو ِق ُكْنت ِيف م ْقهى ِمن اْلَم َق ِ‬


‫اى ْي الْ َعَربِي ِة َو أَ ْحَ ُد َكا َن ِيف‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬

‫الْب ْن ِ‬
‫ك‪.‬‬ ‫َ‬

‫‪Sumber Makalah : ModernStandardArabic.Net‬‬


‫‪Prof. Dr. Eckehard Schulz‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 13‬‬


BAB 2
Jumlah Fi’liyah & Jumlah Ismiyah

‫الجملة الفعلية و الجملة اإلسمية‬

SUPER PENTING !!
Dalam Bahasa Arab JUMLAH adalah ---------- Kalimat
Sedangkan KALIMAT adalah ---------- Kata

Susunan kalimat dalam bahasa Arab HANYA dibagi menjadi 2


saja, dan TIDAK ADA susunan kalimat diluar 2 susunan kalimat
dibawah ini

1. Jumlah Fi’liyah = kalimat yang diawali dengan Fiil


2. Jumlah Ismiyah = kalimat yang diawali dengan Isim

Contoh Jumlah Ismiyah


‫أحد يذىب إىل املدرسة‬ .ٔ
‫الرز‬
ّ ‫فاطمة تطبخ‬ .ٕ
‫الكتاب مجيل‬ .ٖ
‫املدرسة أمام املسجد‬ .ٗ
‫سيارتك مجيلة‬ .٘
1. Ahmad pergi ke sekolah
2. Fatimah memasak nasi
3. Buku itu bagus
4. Sekolah berada di depan masjid
5. Mobilmu bagus

14 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Seluruh contoh di atas diawali dengan isim (ahmad, fatimah,
kitab, madrasah, dan sayyarah/ mobil) adalah isim / kata
benda.

Karena susunan kalimat diatas diawali dengan isim (kata


benda) maka disebut sebagai jumlah ismiyah.

Contoh Jumlah Fi’liyah


ِ‫ي ْذىب أَ ْح ُد إِ َىل اْمل ْدرسة‬ .ٔ
ََ َ َ ُ َ َ
‫اط َمةُ الرز‬ ِ َ‫تَطْبخ ف‬ .ٕ
َُ
‫قََرأَ ُمَم ٌد اَ ْلَ ِريْ َد َة‬ .ٖ
َ‫ب السب ْوَرة‬ ِ
ٌ ‫َم َس َح طَال‬ .ٗ
‫س‬
َ ‫س الد ْر‬ ٌ ‫َشَر َح ُم َد ٍّر‬ .٘
1. Ahmad pergi ke sekolah
2. Fatimah memasak nasi
3. Muhammad membaca koran
4. Siswa menghapus papan tulis
5. Guru menjelaskan pelajaran

Seluruh contoh di atas diawali dengan fi’il (pergi, memasak,


membaca, menghapus, dan mejelaskan) adalah fiil/ kata kerja.

Karena susunan kalimat diatas diawali dengan fiil (kata kerja)


maka disebut sebagai jumlah fi’liyah.

Nahwu Mudah | 15
CATATAN PENTING

ِ‫أَ ْح ُد ي ْذىب إِ َىل اْمل ْدرسة‬


ََ َ ُ َ َ َ
ِ‫ي ْذىب أَ ْح ُد إِ َىل الْم ْدرسة‬
ََ َ َ ُ َ َ
Meskipun kedua kalimat diatas memiliki makna yang sama
yaitu : Ahmad pergi ke sekolah

namun secara susunan kalimat berbeda

kalimat pertama karena diawali dengan isim maka disebut


jumlah ismiyah

sedangkan kalimat kedua karena diawali dengan fiil maka


disebut sebagai jumlah fi’liyah

Dalam bahasa arab KALIMAT KEDUA LEBIH UTAMA


DIGUNAKAN daripada kalmat pertama

PERTANYAAN

Di bab pertama kita belajar bahwa jenis jenis kata ada 3 yaitu
isim, fiil, dan harf.

Di bab kedua ini kita belajar susunan kalimat jika diawali


dengan isim disebut jumlah ismiyah, sedangkan jika diawali
dengan fiil disebut jumlah fi’liyah.

Lha terus kalau kalimat tersebut diawali dengan harf, disebut


sebagai apa? Apakah disebut sebagai jumlah harfiyah?

16 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


JAWAB

Jika ada kalimat yang diawali dengan harf, maka bisa masuk
kedalam jumlah ismiyah, dan bisa juga masuk kedalam jumlah
fi’liyah. TIDAK ADA SUSUNAN KALIMAT LAIN selain jumlah
ismiyah dan jumlah fi’liyah.

CONTOH SUSUNAN KALIMAT YANG DIAWALI DENGAN HARF


NAMUN MASUK KEDALAM JUMLAH ISMIYAH

‫اب‬ ِ ِ ‫ِيف الْ َف‬


di dalam kelas ada buku ٌ َ‫صل كت‬
di dalam desa ada masjid ‫ج ٌد‬ ِ ‫ِيف الْ َقري ِة مس‬
ْ َ َْ
diatas meja ada buku tulis ٌ‫اسة‬
َ ‫ب ُكر‬ ِ َ‫َعلَى الْم ْكت‬
َ
Ketiga jumlah diatas meskipun diawali dengan harf,
sebenarnya adalah jumlah ismiyah, hanya saja ISIMYA
DILETAKKAN DI BELAKANG

Maka sebenarnya jika kita urai, 3 kalimat diatas bunyi aslinya


adalah
buku ada di dalam kelas ِ ‫ال ِكتَاب ِيف الْ َف‬
‫صل‬
ِ ‫املس‬
masjid ada di dalam desa ‫ج ٌد ِيف الْ َقريَِة‬
ْ ْ
ِ َ‫اسة َعلَى الْم ْكت‬
buku tulis ada di atas meja ‫ب‬
َ ‫ال ُكر‬
َ
Setelah diurai seperti diatas barulah ketahuan bahwasanya
ketiga kalimat diatas diawali dengan isim, maka disebut
sebagai jumlah ismiyah

Nahwu Mudah | 17
CONTOH SUSUNAN KALIMAT YANG DIAWALI DENGAN HARF
NAMUN MASUK KEDALAM JUMLAH FI’LIYAH

ِِ
di dalam masjid muhmammad shalat َ ‫ِ ْيف الْ َم ْسجد‬
‫صلى ُمَم ٌد‬
diatas musholla merpati terbang ُ‫امة‬
َ ‫الَم‬
ْ ‫ت‬ ْ ‫صلى طَ َار‬
َ ‫َعلَى الْ ُم‬
ِ ‫بِالسيارةِ َذىب زي ٌد إِ َىل الْمعه‬
dengan mobil zaid pergi ke pondok ‫د‬ ََْ َْ َ َ َ
Ketiga jumlah diatas meskipun diawali dengan harf,
sebenarnya adalah jumlah fi’liyah, hanya saja FIILNYA
DILETAKKAN DI BELAKANG

Maka sebenarnya jika kita urai, 3 kalimat diatas bunyi aslinya


adalah :
muhmammad shalat di dalam masjid ‫صلى ُمَم ٌد ِيف الْ َم ْس ِج ِد‬
َ
merpati terbang diatas musholla ‫صلى‬
َ ‫الْم‬
ُ ‫الَم َامةُ َعلَى‬ ْ ‫ت‬ ْ ‫طَ َار‬
zaid pergi ke pondok dengan mobil ِ‫د بِالسيارة‬ِ ‫َذىب زي ٌد إِ َىل اْلَمعه‬
َ ََْ َْ َ َ
Setelah diurai seperti diatas barulah ketahuan bahwasanya
ketiga kalimat diatas diawali dengan fiil, maka disebut sebagai
jumlah fi’liyah

18 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬
‫‪Bersama ustadz / ustadzah / mentor, terjemahkan kalimat‬‬
‫‪kalimat di bawah ini ke dalam bahasa indonesia, kemudian‬‬
‫‪tentukan kalimat tersebut masuk kedalam jumlah fi’liyah? Atau‬‬
‫?‪jumlah ismiyah‬‬

‫س ُمَم ٌد َعلَى الْ ُك ْر ِس ٍّى‬ ‫ٔ‪َ .‬جلَ َ‬


‫س َعلَى الْ ُك ْر ِس ٍّى‬ ‫ٕ‪ُ .‬مَم ٌد َجلَ َ‬
‫س ُمَم ٌد‬ ‫ِ‬
‫ٖ‪َ .‬علَى الْ ُك ْرس ٍّي َجلَ َ‬
‫س‬ ‫ِ‬
‫ٗ‪َ .‬علَى الْ ُك ْرس ٍّي ُمَم ٌد َجلَ َ‬
‫ِ‬
‫اب ِيف الْ َف ْ‬
‫ص ِل‬ ‫٘‪ .‬يَ ْقَرأُ أَ ْحَ ُد الْكتَ َ‬
‫ِ‬
‫اب ِ ْيف الْ َف ْ‬
‫ص ِل‬ ‫‪ .ٙ‬أَ ْحَ ُد يَ ْقَرأُ الْكتَ َ‬
‫ِ‬
‫ص ِل يَ ْقَرأُ أَ ْحَ ُد الْكتَ َ‬
‫اب‬ ‫‪ِ .ٚ‬يف الْ َف ْ‬
‫ِ‬
‫اب‬
‫َحَ ُد يَ ْقَرأُ الْكتَ َ‬ ‫ص ِل أ ْ‬ ‫‪ِ .ٛ‬يف الْ َف ْ‬
‫‪ .ٜ‬علَى الْ ُكر ِسى كِتَ ِ‬
‫اب َمجْيلٌ‬ ‫ْ ٍّ ٌ‬ ‫َ‬
‫ٓٔ‪.‬أَنْت م ِ‬
‫اىٌر‬ ‫َ َ‬
‫ب‬ ‫ِ‬
‫ٔٔ‪ُ .‬ى َو طَبْي ٌ‬
‫ٕٔ‪.‬اَلْ ِم ْم َحاةُ َعلَى الْ ُك ْرِس ٍّي‬
‫ٖٔ‪َ .‬علَى الْ ُك ْرِس ٍّي ِممْ َحاةٌ‬
‫الر َسالَةَ‬
‫ب ٍّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ٗٔ‪.‬بالْ َقلَم َزيْ ٌد يَ ْكتُ ُ‬
‫الر َسالَةَ‬ ‫ب َزيْ ٌد ٍّ‬ ‫ِ ِ‬
‫٘ٔ‪ .‬بالْ َقلَم يَ ْكتُ ُ‬
‫‪Nahwu Mudah | 19‬‬
BAB 3
Mu’rab dan Mabni
‫معرب و مبني‬
Mu’rab = harakat akhir kata bisa berubah, bisa fathah, kasrah,
dhammah, atau sukun
Mabni = Harakat akhir kata tidak bisa berubah
------------------------------------------------------------------------------------
MU’RAB ADA 4
1. Marfu’ = berharakat akhir dhammah ُ atau

dhammatain ُ
2. Manshub = berharakat akhir fathah ُ atau fathatain ُ
3. Majrur = Berharakat akhir kasrah ُ atau kasratain ُ

4. Majzum = Berharakat akhir sukun ُ

Contoh mu’rab :
‫ص ُل َو ِاس ٌع‬
ْ ‫ اَلْ َف‬.ٔ
ِ ‫ ِف الْ َف‬.ٕ
ٌ َ‫ص ِل كت‬
‫اب‬ ْ
‫ص َل‬
ْ ‫ت الْ َف‬ ُ ‫ َكنَ ْس‬.ٖ
Dalam contoh nomor 1 kata fashlun berharakat akhir dhammah
Dalam contoh nomor 2 kata fashlun berharakat akhir kasrah
Dalam conoth nomor 3 kata fashlun berharakat akhir fathah
Kesimpulan : kata fashlun harakat akhirya bisa berubah ubah,
bisa menjadi fathah, bisa menjadi kasrah dan bisa menjadi
dhammah, nah…. Karena harakat akhir yang bisa berubah
ubah inilah kata fashlun disebut sebagai MU’RAB

20 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Saat fashlun beharakat dhammah maka disebut marfu
Saat fashlun berharakat fathah maka disebut manshub
Saat fashlun berharakat kasrah maka disebut majrur
----------------------------------------------------------------------------------
MABNI ADA 4
1. Mabni dengan fathah
2. Mabni dengan kasroh
3. Mabni dengan dhammah
4. Mabni degan sukun

Contoh mabni
‫يف الفصل كتاب َو كرسي َو مكتب َو سبورة َو ممحاة َو مصباح‬
Dalam kalimat diatas jika kita perhatikan huruf wawu selalu
berharakat fathah, entah dimanapun posisinya di depan, di
tengah, ataupun dibelakang, huruf wawu selalu berharakat
fathah.

Kesimpulan : huruf wawu karena harakatnya tidak bisa berubah


dan selalu fathah maka disebut mabni dengan fathah/ mabni
alal fathi

Beberapa contoh mabni yang lain, kata kata dibawah ini


harakatya tidak bisa berubah maka disebut dengan mabni.

mabni dengan sukun ‫ِيف‬ ‫ب‬


mabni dengan kasroh ِ
mabni dengan fathah ‫ف‬
َ mabni dengan dhammah ‫ث‬
ُ ‫َحْي‬

Nahwu Mudah | 21
KETERANGAN
Fiil mudhari = mayoritas mu’rab, sebagian kecil mabni
Isim = Mayoritas mu’rab, sebagian kecil mabni
Fiil madhi = semuanya mabni
Harf =semuanya mabni

Jika mu’rab maka disebut marfu mashub majrur atau majzum


Jika mabni maka disebut mabni dengan fathah, kasroh,
dhammah, atau sukun

Jika isim mayoritas mu’rab, lantas apa saja isim yang mabni?

Jenis jenis isim yang mabni :

1. Isim isyaroh seperti :


, ‫ ذلك‬, ‫ تلك‬,‫ ىذه‬,‫ىذا‬
(tidak termasuk mabni, namun mu’rab ‫ ىتان‬,‫)ىذان‬
2. Isim istifham seperti :
‫ كم‬, ‫ كيف‬,‫ أين‬,‫ مىت‬,‫ ما‬,‫من‬
3. Isim dhamir seperti:
ِ ‫ت‬,‫ىا‬,‫ه‬,‫ ك‬,‫ حنن‬,‫ أنا‬,‫أنت‬
‫ت‬, ِ ,‫ أنت‬,‫ ىن‬,‫ ىي‬,‫ ىم‬,‫ مها‬,‫ىو‬
َ َ
4. Isim maushul seperti:
‫ الذين‬,‫ اليت‬,‫الذي‬
5. Isim syarat seperti:
‫ مهما‬, ‫ كيف‬,‫ أين‬,‫ ميت‬, ‫ من‬,‫ما‬
6. Sebagian isim dharf (berarti ada dharf yang mabni)
‫ إذا‬,‫ إذ‬,‫ الن‬,‫ أمس‬,‫ حيث‬,‫منذ‬

22 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Jika fiil mudhari’ mayoritas mu’rab, lantas apa saja fiil
muhdari yang mabni?

1. Jika bersambung dengan nun taukid maka mabni dengan


fathah, contoh :
‫ يقرأن‬,‫جيلسن‬
َ ,‫يذىَب‬
َ
2. Jika bersambung dengan nun niswah maka mabni dengan
sukun, contoh :
‫ يقرأْ َن‬,‫جيلس َن‬
ْ ,‫يذىَب‬
َْ

Penting !!
FIIL MUDHARI’ MU’RAB TIDAK BISA MAJRUR
ISIM MU’RAB TIDAK BISA MAJZUM

Contoh Penguraian I’rab :


‫ب إِ َىل الْ َم ْس ِج ِد‬ْ ‫َخ َذ ُمَم ٌد الْ َقلَ َم َوَملْ يَ ْذ َى‬
َ‫أ‬
fiil madhi mabni dengan fathah ‫َخ َذ = فعل ماض مبٍت على الفتح‬ َ‫أ‬
isim marfu ‫ُمَم ٌد = مرفوع‬

isim manshub ‫الْ َقلَم = منصوب‬


َ
Harf mabni dengan fathah ‫و = مبٍت على الفتح‬
َ
Harf mabni dengan sukun‫مل = مبٍت على السكون‬

fiil mudhari majzum ‫ب = جمزوم‬ ْ ‫يَ ْذ َى‬


Harf mabni dengan fathah‫اىل = مبٍت على الفتح‬

isim majrur‫املسجد= جمرور‬

Nahwu Mudah | 23
‫التدريب‬
LATIHAN
Bersama ustadz / ustadzah / mentor, terjemahkan kalimat
kalimat di bawah ini ke dalam bahasa indonesia, kemudian
tentukan tiap tiap kata yang ditunjuk dengan anak panah
Mabni? Atau mu’rab?

Jika mabni, apakah mabni dengan fathah kasroh dhammah


atau sukun?

Jika mu’rab, apakah marfu mansub majrur atau majzum?

Kata kunci : identifikasi dahulu : apakah itu isim? Fiil madhi? Fiil
mudhari? Atau harf?

Jika isim dan fiil mudhari maka kemungkinan besar mu’rab


(karena ada juga isim dan fiil mudhari yang mabni)
Jika harf dan fiil madhi maka PASTI mabni

‫ت ِعْن َد َما‬ ِ
ُ ‫ت بِالتا ْكسي إِ َىل الْ َمطَا ِر َو قُ ْل‬
ِ ْ ‫س‬
ُ ‫ َذ َىْب‬.‫الُ ُم َعة‬ ِ ‫ت َم ْرَيُ أَْم‬
ْ َ‫صل‬
َ ‫َو‬

‫ أَ ْى ًل‬:َ‫اعةَ الرئِْي ِسية‬ ِ ْ ِ‫اص ب‬


ُ ‫الَ َما ِرك َو َد َخ ْل‬
َ ‫ت الْ َق‬ ْ ‫ت ِم َن الْ َم ْخَرِج‬
ٍّ َ‫ال‬ ْ ‫َخَر َج‬

‫ك‬
َ ُ‫ف َحال‬ ِ ِِ
َ ‫الر ْحلَةُ َو َكْي‬
ٍّ ‫ت‬ْ َ‫ف َكان‬
َ ‫هل! اَ ْلَ ْم ُد للو َعلَى الس َل َمة! َكْي‬
ً ‫َو َس‬

.ِ‫الَ ْم ُد لِلو‬
ْ ‫ت ممُْتَ َازًة َوُكل ُه ْم ِبٍََْت َو‬ ٍّ ‫ت إِن‬
ْ َ‫الر ْحلَةَ َكان‬
ِ
ْ َ‫ف الْ َعائلَةُ؟ قَال‬
َ ‫َوَكْي‬

24 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫ِم َن الْ َمطَا ِر ذَ َىْب نَا إِ َىل الْ ُفْن ُد ِق َو ِيف الط ِريْ ِق إِ َىل الْ ُفنْ ُد ِق َسأَلْتُ َها َع ِن الْ َع َم ِل‬

‫الس َفارةِ‬ ‫ٍِِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫الَ ِديْ ِد ِيف ْ‬


‫الَا ِرِج‪ .‬قَالَ ْ ِ‬
‫ت إن الْ َع َم َل يف الْب َدايَة َكا َن َك ُمتَ ْرمجَة يف ٍّ َ‬ ‫ْ‬

‫ك ٍّ ِ‬ ‫ت َك ُم َوظ َف ٍة ِيف ٍّ‬


‫الس ْل ِ‬ ‫س الْوقْ ِ‬
‫الدبْلُ ْوَماس ٍّي َو إِن َها َكانَ ْ‬
‫ت قَْب َل‬ ‫ِ‬
‫َو يف نَ ْف ِ َ‬

‫َشه ٍر ِيف س ِويسرا وفَرنْسا و إِن ها ع َق َدت ِيف ى َذي ِن الْب لَ َدي ِن اِجتِماع ٍ‬
‫ات‬ ‫ُ ْ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ‬ ‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اسيٍّ ْ َ ٍ ٍ‬ ‫مع ِدب لُوم ِ‬ ‫ات َكثِ ََتًة‬


‫وم ْؤَتَر ٍ‬
‫ب َو إِن َها َمس َع ْ‬
‫ت أَن‬ ‫ُت َوُجتار َعَرب َوأَ َجان َ‬ ‫َ َ ْ َْ‬ ‫َُ َ‬

‫االقْتِ ِ‬
‫ِ‬ ‫ات ٍّ ِ‬ ‫الْع َلقَ ِ‬
‫صاديةَ َوالتٍّ َجا ِريةَ َجيٍّ َدةٌ بَ ْ َ‬
‫ُت َى َذيْ ِن الْبَ لَ َديْ ِن‬ ‫السيَاسيةَ ْو ْ َ‬ ‫َ‬

‫ات دب لُوم ِ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اسيةً َكثْ ْي َرًة‪.‬‬ ‫َوالْبُ ْل َد ِان الْ َعَربِية َو إِن َها تَ ْر َمجَ ْ‬
‫ت َر َسائ َل َوُم َذكَر ْ ْ َ‬

‫‪Sumber makalah : ModernStandardArabic.Net‬‬


‫‪Prof Dr. Eckehard Schulz‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 25‬‬


26 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
ISIM

Nahwu Mudah | 27
28 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
BAB 4
Fail dan Maf’ul Bih
‫فاعل و مفعول به‬

Fail = Pelaku Perbuatan


Maf’ul Bih = Objek yang dikenai perbuatan

Contoh :
‫أَ َك َل ُمَم ٌد الُْب َز‬
Ahmad Makan Roti
Ahmad = Fail
Roti = Maf’ul Bih

I’rabnya :
Fa’il = Marfu’
Maf’ul Bih = Manshub

CATATAN PENTING
Untuk disebut sebagai fail, pelaku perbuatan HARUS terletak
setelah fiil / kata kerja,

jika pelaku perbuatan terletak SEBELUM fiil maka disebut


sebagai MUBTADA’ yang akan kita pelajari di bab yang akan
datang

contoh :
‫أَ َك َل ُمَم ٌد الُْب َز‬
Ahmad Makan Roti
‫ُمَم ٌد أَ َك َل الُْب َز‬
Ahmad Makan Roti

Nahwu Mudah | 29
Dari kedua kalimat diatas kita tahu bahwasanya muhammad
adalah pelakunya, namun dengan 2 susunan kalimat yang
berbeda, kedudukan Muhammad juga berbeda

Di susunan kalimat pertama, Muhammad disebut sebagai FAIL,


karena terletak setelah fiil

Di susunan kalimat kedua, Muhmmad disebut sebagai


MUBTADA karena terletak sebelum fiil

CATATAN PENTING 2

Meskipun syarat fail harus terletak setelah fiil, fail tidak harus
terletak tepat setelah fiil, namun bisa terletak setelah maf’ul
bih

Contoh perhatikan 2 kalimat dibawah ini


‫َحَ َد‬
ْ ‫أَقْبَ َل ُمَم ٌد أ‬
Muhammad Menyambut Ahmad

‫َحَ ُد‬
ْ ‫أَقْبَ َل ُمَم ًدا أ‬
Ahmad Menyambut Muhammad

Kalimat pertama kita lihat mana yang marfu? Betul yang marfu’
adalah Muhammad, maka Muhammad adalah failnya
(pelakunya), sedangkan Ahmad manshub, tanda bahwa Ahmad
adalah maf’ul bih (objek)

Kalimat kedua kita lihat Muhammad manshub sedangkan


Ahmad Marfu’. Maka dengan melihat hal ini, fail adalah
Ahmad sedangkan Muhammad adalah maf’ul bih.

Ingat kaidah : fail itu marfu’ . maf’ul bih itu manshub

30 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


CATATAN PENTING 3

Dalam 1 kalimat yang terdiri dari 1 fiil dan 1 fail, maf’ul bih
BISA LEBIH DARI 1, bisa 2, bahkan bisa 3

Contoh kalimat yang terdiri dari 1 fiil 1 fail 1 maf’ul bih


‫قََرأَ ُمَم ٌد كِتَابًا‬
Muhammad Membaca buku
Maf’ul Bihnya 1 yaitu buku

Contoh kalimat yang terdiri dari 1 fiil 1 fail 2 maf’ul bih


‫َحَ َد كِتَابًا‬
ْ ‫أ َْعطَى ُمَم ٌد أ‬
Muhammad memberi Ahmad Buku
Maf’ul Bihnya 2 yaitu Ahmad dan buku

Contoh kalimat yang terdiri dari 1 fiil 1 fail 3 maf’ul bih


‫اب َج ِديْ ًدا‬ ِ ْ ‫أَخَب ُمم ٌد أ‬
َ َ‫َحَ َد الكت‬ َ َْ
Muhammad memberi tahu Ahmad Bahwa Buku Itu Baru
Maf’ul Bihnya 3 yaitu Ahmad, buku itu dan baru

Syarat maf’ul bih yang ada 3


(tidak berlaku untuk 1 atau 2 maful bih)
1. Maf’ul bih pertama harus isim alam atau isim dhamir
2. Maf’ul bih kedua harus mubtada
3. Maf’ul bih ketiga harus khabar

Apa itu isim alam? Apa itu isim dhamir? Apa itu mubtada? Apa
itu khabar? Akan kita pelajari di bab berikutnya. So… stay
tuned ya guys……

Nahwu Mudah | 31
‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬
‫‪Bersama Ustadz / Ustadzah / Mentor, terjemahkan kalimat‬‬
‫‪kalimat di bawah ini ke dalam Bahasa Indonesia, kemudian‬‬
‫‪tentukan mana fail? Dan mana maf’ul bih? beserta I’rabnya.‬‬

‫اط َمةُ َعائِ َشةَ‬


‫ٔ‪ .‬م َدحت فَ ِ‬
‫َ َ ْ‬
‫اط َمةَ َعائِ َشةُ‬
‫ٕ‪ .‬م َدحت فَ ِ‬
‫َ َ ْ‬
‫ب ا ْْلَ ِديةَ‬ ‫ِ‬
‫ُستَاذُ الطال َ‬ ‫ٖ‪ .‬أ َْعطَى ْال ْ‬
‫اب قََرأَهُ ُع َمُر‬ ‫ِ‬
‫ٗ‪َ .‬ى َذا الْكتَ ُ‬
‫٘‪ .‬أَعلَمتك ْالُستا َذ م ِ‬
‫اىًرا‬ ‫ْ ْ ُ َ َْ َ‬
‫ك‬‫‪ .ٙ‬أ ُِحب َ‬
‫اإلمْي َل الَوَل‬‫‪َ .ٚ‬كتَبت ِ‬
‫ُْ‬
‫ضايَا ُم َعق َدةً‬ ‫‪َ .ٛ‬ال يَ ْش َم ُل تَ ْق ِريْ ِري قَ َ‬
‫‪َ .ٜ‬ال أ َْع ِرفُوَ‬
‫ع ْالَ ِطباءُ الْ ُم ْسلِ ُم ْو َن أَ ْشيَاءَ َج ِديْ َد ًة َكثِْي َرًة‬ ‫إختَ َر َ‬
‫ٓٔ‪ْ .‬‬
‫ات ِطبٍّ يةً َع ِديْ َد ًة َونَافِ َع ًة‬ ‫ٔٔ‪.‬اِب تَ َكر ْالَ ِطباء الْعرب والْمسلِمو َن أَدو ٍ‬
‫ُ ََ ُ َ ُ ْ ُ ْ َ َ‬ ‫ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ٕٔ‪.‬تََرَك ْالَطباءُ الْ ُم ْسل ُم ْو َن تَُراثًا َكبِْي ًرا‬
‫اإل ْس َل ِمي عِدةَ أَنْ َو ٍاع‬ ‫ٖٔ‪.‬يَ ْش َمل الْ َفن الْ ِم ْع َما ِري ِْ‬
‫ُ‬
‫ص ٍّد َرةِ لِلن ْف ِط فَ ْت َرةَ ْازِد َىار‬ ‫ب الْ ُم َ‬ ‫ت ُد َو ُل الْ َعا َِمل الْ َعَرِ ٍّ‬ ‫اش ْ‬ ‫ٗٔ‪َ .‬ع َ‬
‫ص ِادي‬ ‫ِِ‬
‫اقْت َ‬

‫‪32 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


BAB 5
Jar Majrur & Dharf Madzruf
‫جر ومجرور & ظرف و مظروف‬
ّ
KAIDAH INTI!!
Isim yang terletak setelah jar, dan dharf HARUS MAJRUR

APA PERBEDAAN ANTARA JAR DAN DHARF?

Jar---------- Harf
Dharf------- Isim

Jar-------- semuanya mabni


Dharf----- sebagian mabni sebagian mu’rab

Huruf Jar (semuanya mabni) :


di dalam ‫ِ ْف‬ .ٔ diatas ‫علَى‬
َ .٘
dari ‫ن‬ ِ ِ
ْ‫م‬ .ٕ dengan ‫ب‬ .ٙ
ke ‫إِ َىل‬ .ٖ seperti ‫َك‬ .ٚ
tentang ‫ن‬ْ ‫َع‬ .ٗ untuk / milik ‫ِل‬ .ٛ

Dharaf yang Mabni (fi mahalli nashbin / sebenarnya mansub


tapi karena dia mabni maka harakat akhirnya tidak berubah)
sejak‫ ُمْن ُذ‬.ٔ sekarang ‫ن‬
َ ‫أ َْال‬ .ٗ
yang mana ‫ث‬ُ ‫ َحْي‬.ٕ jika ‫إِ ْذ‬ .٘
kemarin ‫س‬ِ ‫ أ َْم‬.ٖ jika ‫إذا‬ .ٙ
Nahwu Mudah | 33
Dharaf yang Mu’rab
(i’rab awalnya mansub tapi bisa majrur dan harakatnya
berubah menjadi kasroh jika didepannya ada harf jar)

Dharf itu mansub karena dia sebenarnya adalah maf’ul fih


sehingga mansub, maf’ul fih adalah isim yang bermakna di-
di depan ‫أ ََم َام‬ .ٔ di pojokan َ‫َزا ِويَة‬

di belakang ‫وراء‬ .ٕ di hari ‫يَوَم‬.ٔٓ
َ ََ ْ
di atas ‫ق‬َ ‫فَ ْو‬ .ٖ di malam َ‫لَْي لَة‬.ٔٔ

di bawah ‫ت‬ َ ‫َْحت‬ .ٗ di tahun َ‫سنَة‬


َ .ٕٔ
di samping ‫جانِب‬ .٘ di sore ‫ َمساء‬.ٖٔ
َ َ ََ
di tengah ‫ط‬ َ ‫َو َس‬ .ٙ di pagi ‫صبَاح‬
َ َ .ٔٗ
di luar ‫خارِج‬ .ٚ di bulan‫ش ْهر‬
َ َ َ َ .ٔ٘
di dalam ‫اخل‬ ِ
َ ‫َد‬ .ٛ Dan lain lain lainnya .ٔٙ

Contoh Kalimat

ْ ‫ِ ْف الْ َف‬
‫ص ِل‬ ‫أ ََم َام الْ َم ْس ِج ِد‬
Jar = ‫ِف‬ Dzarf = ‫ام‬ َ ‫أ ََم‬
ْ
= ‫ص ِل‬ ِ ‫الْمس ِج‬
Majrur ْ ‫الْ َف‬ Madzruf = ‫د‬
َْ

PENTING!!
Susunan kalimat yang terdiri dari jar majrur, dan dzarf madzruf
disebut dengan SYIBHUL JUMLAH

34 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬
‫‪Bersama Ustadz / Ustadzah / Mentor, terjemahkan makalah di‬‬
‫‪bawah ini, beri harakat lengkap, kemudian berilah garis bawah‬‬
‫‪bagian kalimat yang masuk kategori syibhul jumlah‬‬
‫عاشت دول العامل العرب املص ّدرة للنفط فًتة ازدىار اقتصادي بفضل‬
‫ىذه الثروة الطبيعية املعروفة أيضا باسم الذىب السود‪ .‬وقد جاوزت‬
‫النمو االقتصادي ْلذه الدول يف العقود الخَتة توقّعات خَباء‬‫مع ّدالت ّ‬
‫االقتصاد العامليُت‪ .‬وتتمثّل املشكلة الّيت يطرحها بناء االقتصاد على‬
‫أساس تصدير النفط إىل دول العامل يف أ ّن ىذا املصدر الثمُت للطاقة‬
‫بكميّات مدودة ويكفي فقط لعقود قليلة قادمة خصوصا‬ ‫موجود ّ‬
‫واالستهلك العاملي يكاد يصل إىل تسعُت مليون برميل يوميا‪.‬‬
‫تأسس اقتصادىا على تصدير البًتول أن تسعى‬ ‫بات ضروريا للدول الّيت ّ‬
‫إلجياد بدائل لس ّد حاجتها من الطاقة يف املستقبل‪ .‬وكان على الدول‬
‫الصناعية أن تدرك أمهّيّة الطاقات البديلة أو املتج ّددة ودورىا يف الفاظ‬
‫املؤسسات الصناعية ومعاىد البحث‬ ‫على البيئة وقد بدأت الدول و ّ‬
‫كل أحناء العامل تدرس مصادر الطاقة‬ ‫العلمي منذ وقت قريب يف ّ‬
‫الديدة ىذه وسبل االستفادة منها مثل طاقة الرياح والطاقة الشمسية‬
‫وطاقة املياه أو المواج‪.‬‬

‫‪Sumber makalah : ModernStandardArabic.Net‬‬


‫‪Prof. Dr. Eckehard Schulz‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 35‬‬


BAB 6
Munada
‫ادى‬
َ َ‫اَل ُْمن‬
KAIDAH INTI!!
Isim yang terletak setelah Harf Nida’ HARUS MANSHUB

Huruf Nida’ :
‫ يَا‬, ‫ َىيا‬, ‫ أَيا‬, ‫ أَي‬, َ‫أ‬
Dari sekian banyak huruf nida diatas yang paling sering
digunakan dan paling umum dijumpai adalah ‫ يا‬selain “ya”
amat sangat jarang digunakan.

Contoh :
‫ يا قارئ القرأن‬, ‫ يَا طَالِبًا‬, ‫ يا صادقا‬, ِ‫يَا َر ُس ْوَل اهلل‬
Seluruh isim (kata benda) setelah harf “ya” manshub karena
sebelumnya ada harf nida’ yaitu ya’, isim (kata benda) yang
manshub ini disebut sebagai MUNADA

Pertanyaan :
Jika seluruh isim setelah harf nida’ manshub, mengapa untuk
lafadz Yaa Allah ‫ يا للا‬, harakat pada larafadz Allah Dhammah?
Bukankah itu marfu? Lha katanya manshub? Kok ini marfu’?

Jawab :
I’rabnya tetap manshub, lafadz Allah berharakat dhammah
karena dalam kasus ini lafadz Allah dianggap Mabni dengan
Dhammah fii Mahalli Nashbi (mabni dengan dhammah dengan
kedudukan aslinya manshub)

36 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 7
Mufrod Mutsanna & Jama’
‫ جمع‬,‫ مثنى‬,‫مفرد‬

Mufrod = Tunggal (Jumlahnya 1)


Mutsanna = Jumlahnya 2
Jama’ = Jumlahnya lebih dari 2

‫جمع‬ ‫مثنى‬ ‫مفرد‬


Jama’ Mutsanna Mufrod
Banyak ‫مكاتب‬ 2 Meja ‫مكتبان‬ 1 Meja ‫مكتب‬
Meja
Banyak ‫ شبورات‬2 Papan ‫شبورتان‬ 1 Papan ‫شبورة‬
Papan TL tulis tulis
Banyak ‫كراسي‬ 2 Kursi ‫كرسيان‬ 1 Kursi ‫كرسي‬
Kursi
Banyak ‫ مصابح‬2 Lampu ‫مصباحان‬ 1 Lampu ‫مصباح‬
Lampu
Buku ‫ كراسات‬2 Buku ‫كراسنان‬ 1 Buku ‫كراسة‬
tulis tulis tulis
Para ‫ مدرسون‬2 Guru ‫مدرسان‬ 1 Guru ‫مدرس‬
Guru
Para ‫أساتذة‬ 2 ‫أستاذان‬ 1 ‫أستاذ‬
Professor Professor Professor
Banyak ‫ أخذية‬2 sepatu ‫خذاءان‬ 1 sepatu ‫خذاء‬
sepatu
Mereka ‫ىم‬ Mereka ‫مها‬ Dia (lk) ‫ىو‬
(lk) Berdua
Kalian ‫أنتم‬ Kalian ‫أنتما‬ Kamu (lk) ‫أنت‬
(lk) Berdua
(lk)

Nahwu Mudah | 37
‫‪MUFROD‬‬

‫‪Marfu’ dengan Dhammah / Dhammatain‬‬


‫‪Manshub dengan Fathah / Fathatain‬‬
‫‪Majrur dengan Kasrah / Kasrotain‬‬

‫‪Majrur‬‬ ‫‪Manshub‬‬ ‫’‪Marfu‬‬

‫ب‬ ‫َم ْكتَ ٍ‬ ‫َم ْكتَبًا‬ ‫ب‬ ‫َم ْكتَ ٌ‬


‫ُم ْسلِ ٍم‬ ‫ُم ْسلِ ًما‬ ‫ُم ْسلِ ٌم‬
‫مسلِمةٍ‬ ‫ُم ْسلِ َمةً‬ ‫ُم ْسلِ َمةٌ‬
‫ُْ َ‬
‫ال ُكراسةِ‬ ‫اسةَ‬
‫َ‬ ‫ال ُكر َ‬ ‫اسةُ‬ ‫ال ُكر َ‬
‫م ْدرسةٍ‬ ‫َم ْد َر َسةً‬ ‫َم ْد َر َسةٌ‬
‫َ ََ‬
‫ُم َد ٍّر ٍس‬ ‫ُم َد ٍّر ًسا‬ ‫س‬
‫ُم َد ٍّر ٌ‬
‫اس ٍة‬‫ُكر َ‬ ‫اسةً‬‫ُكر َ‬ ‫اسةٌ‬ ‫ُكر َ‬
‫املس ِج ِد‬ ‫ْ‬ ‫املس ِج َد‬ ‫ْ‬ ‫امل ْس ِج ُد‬
‫َد ْر ٍس‬ ‫َد ْر ًسا‬ ‫س‬
‫َد ْر ٌ‬
‫الصورةِ‬ ‫الص ْوَرةَ‬ ‫ص ْوَرةُ‬ ‫ال ُ‬
‫ُ َْ‬ ‫ُ‬
‫ب‬ ‫الطَالِ ِ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الطَال َ‬ ‫ب‬‫الطَال ُ‬
‫طَالِبَ ٍة‬ ‫طَالِبَةً‬ ‫طَالِبَةٌ‬
‫السيارةِ‬ ‫السي َارةَ‬ ‫السي َارةُ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُم ْؤِم ٍن‬ ‫ِ‬
‫ُم ْؤمنًا‬ ‫ِ‬
‫ُم ْؤم ٌن‬

‫‪38 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


‫‪MUTSANNA‬‬

‫‪Marfu’ dengan Alif Nun‬‬


‫‪Manshub dengan Ya’ Nun‬‬
‫‪Majrur dengan Ya’ Nun‬‬

‫‪Manshub & Majrur‬‬ ‫’‪Marfu‬‬

‫َم ْكتَبَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫م ْكتَب ِ‬
‫ان‬ ‫َ َ‬
‫ُمسلِم ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫مسلِم ِ‬
‫ان‬
‫ْ َ‬ ‫ُْ َ‬
‫ُم ْسلِ َمتَ ُْت‬ ‫مسلِمتَ ِ‬
‫ان‬ ‫ُْ َ‬
‫استَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫ُكراستَ ِ‬
‫ُكر َ‬ ‫ان‬ ‫َ‬
‫َم ْدر َستَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫م ْدرستَ ِ‬
‫ان‬
‫َ‬ ‫َ ََ‬
‫ُم َد ٍّر َستَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫م َد ٍّرس ِ‬
‫ان‬ ‫ُ َ‬
‫استَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫ُكراستَانِ‬
‫ُكر َ‬ ‫َ‬
‫َم ْس ِج َديْ ِن‬ ‫مس ِج َدانِ‬
‫َْ‬
‫َد ْر َس ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫درس ِ‬
‫ان‬ ‫َْ َ‬
‫صورتَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫صورتَ ِ‬
‫ان‬
‫ُ َْ‬ ‫ُ َْ‬
‫طَالِبَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫طَالِب ِ‬
‫ان‬ ‫َ‬
‫طَالِبَتَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫طَالِبتَ ِ‬
‫ان‬ ‫َ‬
‫َسيارتَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫سيارتَانِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ُم ْؤِمنَ ْ ِ‬
‫ُت‬ ‫م ْؤِمنَانِ‬
‫ُ‬
‫‪Nahwu Mudah | 39‬‬
PEMBAGIAN JAMA’
1. Jama’ Mudzakkar Salim
2. Jama’ Muannats Salim
3. Jama’ Taksir

1. JAMA’ MUDZAKKAR SALIM


Adalah jama’ KHUSUS UNTUK MANUSIA LAKI LAKI, selain
manusia laki laki TIDAK BISA dijadikan jama’ mudzakkar salim.
Cara membuatnya hanya ditambah wawu dan nun jika mar’fu’
dan ditambah ya dan nun jika manshub dan majrur

Marfu’ dengan Wawu Nun


Manshub dengan Ya’ Nun
Majrur dengan Ya’ Nun

Jama’ MdzS Mansub Jama MdzS Marfu’ Mufrod


dan Majrur
‫ُت‬ ِِ ‫ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ ‫ُم ْسلِ ٌم‬
َ ْ ‫ُم ْسلم‬
‫ُت‬ ِِ ‫ُم ْؤِمنُ ْو َن‬ ‫ُم ْؤِم ٌن‬
َ ْ ‫ُم ْؤمن‬
‫ُت‬ ِ
َ ْ ‫ُم َد ٍّرس‬ ‫ُم َد ٍّر ُس ْو َن‬ ‫س‬
ٌ ‫ُم َد ٍّر‬
ِ
َ ْ ‫ُمتَ َعلٍّم‬
‫ُت‬ ‫ُمتَ َعلٍّ ُم ْو َن‬ ‫ُمتَ َعلٍّ ٌم‬
ِ َ‫مظ‬
‫اى ِريْ َن‬ ‫اىُرْو َن‬ِ َ‫مظ‬ ‫اىٌر‬ ِ َ‫مظ‬
ُ ُ ُ
َ ْ ٍّ‫صل‬
‫ُت‬ َ ‫ُم‬ ‫صل ْو َن‬ َ ‫ُم‬ ‫صلٍّى‬ َ ‫ُم‬
‫ُت‬ ِ
َ ْ ‫ُم َؤٍّرخ‬ ‫ُم َؤٍّر ُخ ْو َن‬ ‫خ‬
ٌ ‫ُم َؤٍّر‬
‫ُت‬ ِِ ‫َجالِ ُس ْو َن‬ ِ
َ ْ ‫َجالس‬ ‫س‬ٌ ‫َجال‬
‫ُت‬ ِِ ‫قَائِ ُم ْو َن‬ ‫قَائِ ٌم‬
َ ْ ‫قَائم‬
40 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
2. JAMA’ MUANNATS SALIM

Adalah jama’ yang biasanya dipakai untuk MANUSIA


PEREMPUAN, dan SEMUA ISIM NON MANUSIA

Cara membuatnya hanya ditambah alif dan ta’

Marfu’ dengan Dhammah / Dhammatain


Manshub dengan Kasroh / Kasrotain  PENTING
Majrur dengan Kasroh / Kasrotain
Jadi masubnya dengan kasroh, Bukan dengan fathah
Kalau yang lain kan mansubya pakai fathah
Lha ini ndak, mansubnya justru pakai kasroh

Jama’ MuanS Mansub Jama MuanS Marfu’ Mufrod


dan Majrur
‫ت‬ٍ ‫مسلِم‬ ‫ات‬ ِ
ٌ ‫ُم ْسل َم‬ ٌ‫ُم ْسلِ َمة‬
َ ُْ
ٍ َ‫م ْؤِمن‬
‫ات‬ ‫ات‬ ِ ٌ‫ُم ْؤِمنَة‬
ُ ٌ َ‫ُم ْؤمن‬
ٍ ‫م َد ٍّرس‬
‫ات‬ ‫ات‬
َ ُ ٌ ‫ُم َد ٍّر َس‬ ٌ‫ُم َد ٍّر َسة‬
ٌ‫ُمتَ َعلٍّ َمة‬ ٌ‫ُمتَ َعلٍّ َمة‬ ٌ‫ُمتَ َعلٍّ َمة‬
ٍ ‫نَافِ َذ‬
‫ات‬ ‫ات‬ ِ ٌ‫نَافِ َذة‬
ٌ ‫نَاف َذ‬
ٍ ‫سيار‬
‫ات‬ ‫ات‬
َ َ ٌ ‫َسي َار‬ ٌ‫َسي َارة‬
ٍ َ‫استِ ْق َلال‬
‫ت‬ ‫ت‬ ِ ‫استِ ْق َل ٌل‬
ْ ٌ ‫است ْق َلال‬ ْ ْ
ٍ ‫اجتِماع‬
‫ات‬ ‫ات‬ ِ ٌ‫اجتِ َماع‬
َ َْ ٌ ‫اع‬
َ ‫اجت َم‬ ْ ْ
ٍ ‫انْ ِكسار‬
‫ات‬ ‫ات‬ ِ ‫انْ ِك َس ٌار‬
َ ٌ ‫انْك َسار‬
ٍ‫مهرجانات‬ ‫ات‬
َ َْ َ ٌ ‫َم ْهَر َجان‬ ‫َم ْهَر َجا ٌن‬

Nahwu Mudah | 41
3. JAMA’ TAKSIR

Adalah jama’ yang TIDAK ADA RUMUSNYA, jika jama’


mudzakkar salim kan ditambah wawu dan nun atau ya’ dan
nun, sedangkan jama’ muannats salim tinggal nambahin alif
dan ta’. Lha kalau jama’ taksir ndak ada rumusnya, jadi
bentuknya BERUBAH TOTAL dari bentuk mufrodnya

Jama’ Taksir Mufrod

‫ب‬ ِ
ُ ‫َم َكات‬ ‫ب‬ ٌ َ‫َم ْكت‬
‫صابِْي ُح‬ ِ
َ ‫َم‬ ‫اح‬
ٌ َ‫صب‬ ْ‫م‬
‫ب‬ ِ
ٌ ُ‫ُكت‬ ‫اب‬
ٌ َ‫كت‬
‫اب‬ ِ
ٌ ‫ُكت‬ ‫ب‬ٌ ‫َكات‬
‫اب‬ٌ ‫أَبْ َو‬ ‫اب‬
ٌ َ‫ب‬
ِ ‫أ‬ ‫ص ِديْ ٌق‬
ُ‫َصدقَاء‬ ْ َ
‫ِجْي َرا ٌن‬ ‫َج ٌار‬
‫ُرُم ْوٌز‬ ‫َرْمٌز‬
ٌ‫أَقْ َلم‬ ‫قَلَ ٌم‬
‫ُسٌر‬
َ‫أ‬ ٌ‫ُسَرة‬ ْ‫أ‬
ُ ‫َز َخا ِر‬
‫ف‬ ‫ف‬ ٌ ‫ُز ْخُر‬
‫ب‬ ِ ‫أ‬
ُ ‫َسالْي‬ َ ‫ب‬
ٌ ‫ُسلُ ْو‬ ْ‫أ‬
PENTING!!
Karena jama’ taksir tidak memiliki rumus, satu satunya cara
untuk mengetahui jama taksir adalah HARUS DIHAPAL

42 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬
‫‪Bersama Ustadz / Ustadzah / Mentor, terjemahkan makalah di‬‬
‫‪bawah ini, beri harakat lengkap, kemudian berilah garis bawah‬‬
‫’‪bagian kalimat yang masuk kategori mufrod, mutsanna, jama‬‬
‫‪mudzakkar salim, jama’ muannats salim, dan jama’ taksir.‬‬

‫بالسيّارة الديدة إىل‬


‫سوق من البيت الّذي ىو داخل املدينة ّ‬ ‫مشيت للتّ ّ‬
‫السوبرماركت‬‫سوق خارج املدينة وكان أحد معي ويف الطّريق إىل ىذا ّ‬
‫مؤسسات صناعيّة وزراعيّة تابعة‬ ‫الرخيصة رأينا ّ‬
‫الّذي ىو من السواق ّ‬
‫كل‬
‫الاص‪ .‬ورغم الكثَت من النّاس الّذين ىم يف ّ‬ ‫ّ‬ ‫للحكومة والقطاع‬
‫قاموسُت‬
‫َ‬ ‫مكان مشينا ّأوًال إىل مكتبة واشًتينا من املكتبة كتبا أي‬
‫وروايتَُت واشًتينا لل ّدراسة يف الامعة ورقا وأقلما وممحاة وكراريس وشنطة‬
‫سوق كنت يف‬ ‫اللب توب‪ .‬وبعد التّ ّ‬ ‫بيضاء للكمبيوتر احملمول أي ّ‬
‫مقهى من املقاىي العربيّة وأحد كان يف البنك‪.‬‬
‫وبعد ذلك مشينا إىل الامعة اإلسلميّة الكوميّة وىي جامعة من‬
‫ول وتوجد ىناك‬ ‫الشريعة والقانون ال ّد ّ‬
‫الامعات املشهورة يف العامل يف ّ‬
‫العلمي يف‬
‫ّ‬ ‫كل العامل ومعاىد للبحث‬ ‫أساتذة ودكاترة وباحثون من ّ‬
‫املواضيع االجتماعيّة واالقتصاديّة ومنظّمات حكوميّة وغَت حكوميّة‬
‫العاملي‬
‫ّ‬ ‫خاصة بالبيئة واملناخ‬
‫ومشاريع للتّعاون مع اَّتمع املدنّ ومراكز ّ‬
‫والعوملة‬
‫‪Sumber makalah : modernstandardarabic.net‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 43‬‬


BAB 8
Mudzakkar dan Muannats

ٌ َّ‫ُم َذ َّك ٌر و ُم َؤن‬


‫ث‬
Mudzakkar = Laki Laki
Muannats = Perempuan

Ciri umum mudzakkar = TIDAK ADA TA’ MARBUTOH


Ciri umum muannats = ADA TA’ MARBUTOH

Contoh :
tiadak ada ta’ marbutoh maka mudzakkar ‫اب‬ ِ
ٌ َ‫كت‬
ada ta’ marbutoh maka muannats ٌ‫اسة‬
َ ‫ُكر‬
MUANNATS
Kita Tahu bahwa ciri umum muannats adalah ada ta’
marbuthoh, namun Ada loh kata yang tidak memiliki ta’
marbutoh namun masuk kategori muannats

contoh :

1. Seluruh nama wanita


‫ ّأم‬, ‫ زينب‬,‫ِىْن ٌد‬
Hindun, Zainab, Ummu, Siti, Sri, Utami, dsb.

2. Sebutan Khusus untuk wanita


‫ض‬ ِ ِ
ٌ ‫ َحائ‬, ‫َحام ٌل‬
Orang yang hamil dan orang haid meskipun tidak ada
ta’ marbutoh maka tetap muannats karena hamil dan
haid hanya terjadi pada wanita

44 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


3. Seluruh nama kota, desa, negara, benua, pulau

‫ جاوا‬, ‫ جنومباك داليم‬,‫ بوجونيكورو‬,‫ إندونيسيا‬,‫اسيا‬


Asia, Indonesia, Bojonegoro, Ngumpakdalem, Jawa

4. Seluruh benda yang berpasangan


‫ُت‬ ِ ‫جور‬
ٌْ ‫ َع‬,‫ نَ ْع ٌل‬,ٌ‫ خ َذاء‬,‫ب‬
ٌ َْ َ
Kaus kaki, sepatu, sandal, mata

5. Seluruh benda langit

‫ َْجن ٌم‬, ‫ب‬


ٌ ‫ َك ْوَك‬, ‫ قَ َمٌر‬, ‫س‬
ٌ ْ‫ َش‬,‫ض‬
ٌ ‫أَْر‬
Bumi, Matahari, Bulan, Planet, Bintang

6. Seluruh jama’ taksir non manusia


‫ب‬ ِ ِ َ ‫ م‬,‫ُكتُب‬
ُ ‫ َم َكات‬,‫صابْي ُح‬ َ ٌ
Buku – buku, Lampu – lampu, Meja – meja. Dll.

7. Berakhiran alif dan hamzah, sebelumnya fathah


,ُ‫ َحَْراء‬, ُ‫ َس ْوَداء‬,ٌ‫َمسَاء‬
Langit, Hitam (pr), Merah (pr) dll.

8. Berakhiran alif maqshuroh


‫صا‬
َ ‫ َس ْكَرى َع‬,‫ُحْب لَى‬
Yang hamil, yang mabuk, tongkat

Nahwu Mudah | 45
9. Muannats Tanpa Sebab
‫ بِْئ ٌر‬,‫َد ٌار‬
Dar (rumah) dan Sumur adalah muannats tanpa sebab.

10. Kata Yang Bisa Mudzakkar, Bisa Pula Muannats

Ember ‫َدلٌْو‬ .ٔ ٌ ‫لِسا‬


Lidah ‫ن‬
َ .ٙ
ٌْ ‫س ٍّك‬
Pisau ‫ُت‬ ِ .ٕ Hasta ٌ‫ِذراع‬ .ٚ
َ
Jalan ‫سبِْيل‬ .ٖ Senjata ‫ح‬ ِ
ٌ َ ٌ ‫س َل‬ .ٛ
ٌ ْ‫طَِري‬
Jalan ‫ق‬ .ٗ Leher ‫ق‬ ٌ ُ‫ُعن‬ .ٜ
Pasar ‫ق‬
ٌ ‫ُس ْو‬ .٘

MUDZAKKAR
Jika kata kata diatas adalah muannats, lantas yang mudzakkar
itu apa saja?
Jawab : SEMUA SELAIN MUANNATS

‫التدريب‬
LATIHAN

Buatlah 25 kalimat lengkap dengan susunan kalimat yang


terdiri dari fiil, fail dan maful bih, dalam kalimat tersebut
failnya mudzakkar sedang maf’ul bihnya muannats, atau
sebaliknya

46 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 9
Nakiroh dan Makrifah

ٌ‫نَ ِك َرةٌ َو َم ْع ِرفَة‬


Nakiroh = Tidak Spesifik (belum diketahui)
Makrifah = Spesifik (sudah diketahui)

Ciri umum Nakiroh = TIDAK ADA TAMBAHAN ALIF LAM


Ciri umum Makrifah = ADA TAMBAHAN ALIF LAM

Contoh :
‫اب‬ ِ
ٌ َ‫كت‬
TIDAK ADA tambahan alif lam maka Nakiroh

Maknanya : buku, entah buku yang mana belum diketahui,


pokoknya buku titik!!

‫اب‬ ِ
ٌ َ‫الكت‬
ADA tambahan alif lam maka Makrifah

Maknanya : buku yang itu lo, bukunya sudah diketahui secara


pasti dan spesifik, buku yang itu tuh…. Bukan buku yang lain.

Nahwu Mudah | 47
MAKRIFAH
Kita Tahu bahwa ciri umum makrifah adalah adalah ada
tambahan alif dan lam, namun Ada loh kata yang tidak ada
tambahan alif lam namun masuk kategori makrifah

diantaranya :

1. Isim Alam
Adalah Nama yang menunjukkan secara spesifik
bendanya, bisa nama orang atau nama daerah
‫ بوجونيكورو‬,‫ جاوا‬,‫ أمريكا‬,‫ زيد‬,‫ ممد‬, ‫ أحد‬, ‫ ّأم‬, ‫ زينب‬,‫ِىْن ٌد‬
Hindun, Zainab, Ummu, Siti, Sri, Utami, Bojonegoro,
Ngumpakdalem, Asia, Amerika, Eropa, Dsb

2. Isim Dhamir
dsb ,‫ ىا‬,‫ه‬,‫ ك‬,‫ مها ىم‬,‫ىو‬
Isim dhamir, entah itu dhamir yang tersambung,
ataupun dhamir yang terputus, seperti dia, kamu,
mereka, saya, kami, ka (milikmu lk) hu (miliknya lk) dst.

3. Isim Maushul

‫ االيت‬, ‫ الذين‬,‫ اليت‬,‫الذي‬


Semua isim maushul itu makrifah, isim maushul
biasanya diartikan sebagai “yang”

4. Isim Isyaroh
ِ ِِ
َ ‫تِْل‬,‫ك‬
‫ أولئك‬,‫ ىؤالء‬,‫ ىاتان‬,‫ ىاذان‬,‫ك‬ َ ‫ َذل‬.‫ َىذه‬,‫َى َذا‬
Isim isyaroh secara singkat adalah INI dan ITU (untuk
mudzakkar muannats, manusia atau non manusia)

48 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


5. Makrifah dengan idhofah
ِ‫ رئِيس الْم ْدرسة‬......... ‫ كِتَاب َك‬......‫باب الْ َفص ِل‬
ََ َ ُ َْ ُ ْ ُ َ
“Baab”, “kitab”, dan “rois” dalam kalimat diatas tidak
ada alif lam nya, namun 3 kata tersebut berposisi
sebagai mudhof, Nah…………. karena dia itu “mudhof”
maka dia menjadi makrifah meskipun tanpa ada alif
dan lam

Apa itu mudhof? Akan kita bahas di bab mudhof


mudhof ilaih di bab yang akan datang, soo… stay tuned
ya gais…………..

NAKIROH
Oke di atas sudah kita bahas panjang lebar tentang makrifah,
lha terus yang nakiroh itu yang bagaimana?

Jawab : Nakiroh Itu Semua Isim Yang TIDAK ADA Tambahan


ALIF LAM, Dan SELAIN 5 KATEGORI Isim Makrifah Yang sudah
Kita Bahas Diatas.

‫التدريب‬
LATIHAN

Buatlah 26 kalimat lengkap dengan susunan kalimat yang


terdiri dari fiil, fail, maful bih, dan syibhul jumlah, dalam
kalimat tersebut failnya mudzakkar sedang maf’ul bihnya
muannats, atau sebaliknya, 13 kalimat dengan syibhul jumlah
nakiroh, dan 13 kalimat dengan syibhul jumlah makrifah

Nahwu Mudah | 49
BAB 10
Isim Ghoiru Munshorif
‫اسم غير منصرف‬

Adalah isim mu’rab yang TIDAK BISA berharakat TANWIN


Hanya bisa berharakat fathah, kasrah dan dhammah, tidak bisa
berharakat fathatain, dhammatain, dan kasrotain, kalau isim
mu’rab yang lain kan yang lain bisa tanwin
lha ini tu ndak bisa tanwin!!

Marfu’ dengan Dhammah


Manshub dengan Fathah
Majrur dengan Fathah  PENTING

Jadi majrurnya dengan fathah, Bukan dengan kasroh


Kalau yang lain kan majrurnya pakai kasroh
Lha ini ndak, majrurnya justru pakai fathah
Dengan syarat :
1. Tidak ketambahan alif lam
2. Tidak berposisi sebagai mudhof

Kalau ketambahan alif lam


atau berposisi sebagai mudhof,
MAKA MAJRURNYA PAKAI KASROH

50 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Beberapa wazn isim ghoiru munsharif beserta contohnya:

Contoh 2 Contoh 1 Wazn

ِ ِ ‫فَو‬
‫ب‬
ُ ‫َج َوان‬ ُ‫َش َوا ِرع‬ ‫اع ُل‬َ
Samping 2x Jalan2x
‫س‬ ِ ِ ِ
ُ ‫َجمَال‬ ‫ف‬
ُ ‫َم َواق‬ ُ‫َم َفاعل‬
Majlis 2x Pemberhentian2x
‫صابِْي ُح‬ ِ
َ ‫َم‬ ُ‫َم َفاعْيل‬
Lampu2x
‫َجَزائُِر‬ ‫َخَزائِ ُن‬ ‫فَ َعائِ ُل‬
Pulau 2x Gudang2x

ُ ‫َشبَابِْي‬
‫ك‬ ِ
ُ‫فَ َعاعْيل‬
Jendela2x

ُ‫فُ َقَراء‬ ُ‫ُعلَ َماء‬ ُ‫فُ َع َلء‬


Orang2 Miskin Ilmuwan2x
‫َحَُر‬
ْ‫أ‬ ‫َس َوُد‬
ْ‫أ‬ ‫أَفْ َع ُل‬
Merah (Mdzkr) Hitam (Mudzakkar)

ُ‫َحَْراء‬ ُ‫َس ْوَداء‬ ُ‫فَ ْع َلء‬


Merah (Muants) Hitam (Muannats)

Nahwu Mudah | 51
CONTOH PENJELASAN I’RAB ISIM GHOIRU MUNSHARIF

Contoh 1
‫قََرأَ ُمَم ٌد َر َسائِ َل‬
Muhammad membaca surat

Rosail (surat - surat) dalam kalimat diatas berposisi sebgai


maf’ul bih, maka dia manshub, karena rosail adalah isim ghoiru
munshorif, maka manshubnya pakai FATHAH, bukan pakai
fathatain meskipun seharusnya fathatain karena tidak ada alif
lam.

Contoh 2
ِ ِ ِ
ُ‫يف الْغُْرفَة َر َسائل‬
Di dalam kamar ada surat

Rosail (surat - surat) dalam kalimat diatas berposisi sebgai


mubtada’, maka dia marfu’, karena rosail adalah isim ghoiru
munshorif, maka marfu’nya pakai DHAMMAH, bukan pakai
dhammatain meskipun seharusnya dhammatain karena tidak
ada alif lam.

Contoh 3
ِ ‫الدائِق أَمام مس‬
‫اج َد‬ ِ
َ َ َ َ َ َ َْ ‫س‬ُ ‫بَ ٌَت الرئْي‬
Presiden membangun Taman Taman di depan Masjid Masjid

Masajid (masjid - masjid) dalam kalimat diatas berposisi sebgai


Madzruf, maka dia majrur, karena masajid adalah isim ghoiru
munshorif, maka majrurnya pakai FATHAH, bukan pakai
kasroh meskipun seharusnya kasroh karena majrur.

52 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Contoh 4
‫اج ِد‬
ِ ‫الدائِق أَمام املس‬
َ َ َ َ َ َْ ‫س‬
ِ
ُ ‫بَ ٌَت الرئْي‬
Presiden membangun Taman Taman di depan Masjid Masjid

Masajid (masjid - masjid) dalam kalimat diatas berposisi sebgai


Madzruf, maka dia majrur, nah pada contoh No 3 kan dia
majrur pakai fathah karena dia itu isim ghoiru munshorif maka
majrurnya pakai fathah donk….., nah disini itu dia majrurnya
pakai KASROH, bukan pakai fathah kenapa? KARENA ADA
TAMBAHAN ALIF LAM

Contoh 5

ِ‫اج ِد الْ َقري ِة صلى أَىل الْ َقرية‬


ِ ‫ٍيف مس‬
َْ ُ ْ َ َْ ََ
Di dalam masjid masjid desa, penduduk desa shalat

Masajid (masjid - masjid) dalam kalimat diatas dia majrur


karena sebelumnya ada harf jar yaitu fiii, nah pada contoh No
3 kan dia majrur pakai fathah karena dia itu isim ghoiru
munshorif maka majrurnya pakai fathah donk….., nah disini itu
dia majrurnya pakai KASROH, bukan pakai fathah kenapa?
KARENA BERPOSISI SEABGAI MUDHOF (muhdof ilaih nya :
qoryah)

Kesimpulan :

Contoh 1 : mansub pakai fathah, bukan fathatain (padahal gak


ada alif lam yang seharusnya pakai fathatain)

Contoh 2 : marfu’ pakai dhammah, bukan dhammatain


(padahal gak ada alif lam yang seharusnya pakai dhammatain)

Nahwu Mudah | 53
Contoh 3 : majrur pakai fathah, bukan kasroh. padahal
seharusnya yang namanya majrur itu kan pakai kasroh kan ya?
Lha ini ndak, majrurnya pakai fathah

Contoh 4 : majrur pakai kasroh, padahal yang namanya isim


ghoiru munsorif itu majrurnya kan pakai fathah, nah ini
majrurnya tetap pakai kasroh KARENA ADA ALIF LAM

Contoh 5 : majrur pakai kasroh, padahal kan yang namanya


isim ghoiru munsorif itu majrurnya kan pakai fathah, nah ini
majrurnya tetap pakai kasroh karena berposisi sebagai
MUDHOF

‫التدريب‬
LATIHAN

Terjemahkan teks berikut, berikan harakat lengkap, kemudian


berilah garis bawah isim yang masuk kategori isim ghoiru
munshorif.
‫وبعد ذلك مشينا إىل الامعة اإلسلميّة الكوميّة وىي جامعة من‬
‫ول وتوجد ىناك‬ ّ ‫الشريعة والقانون ال ّد‬
ّ ‫الامعات املشهورة يف العامل يف‬
‫العلمي يف‬
ّ ‫كل العامل ومعاىد للبحث‬ ّ ‫أساتذة ودكاترة وباحثون من‬
‫املواضيع االجتماعيّة واالقتصاديّة ومنظّمات حكوميّة وغَت حكوميّة‬
‫العاملي‬
ّ ‫خاصة بالبيئة واملناخ‬
ّ ‫ومشاريع للتّعاون مع اَّتمع املدنّ ومراكز‬
‫والعوملة‬
Sumber Makalah : Modernstanddardarabi.net
Prof Dr. Eckehard Schulz

54 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 11
Isim Isim Yang Manshub
‫المنصوبات من األسماء‬
Isim isim yang manshub ada 7 :

ِ ِ ‫م ْفعوٌل بِِو – م ْفعوٌل فِي ِو – م ْفعوٌل ِل‬


ُ‫َجلو – َم ْف ُع ْوٌل َم َعو‬
ْ ُْ َ ْ ُْ َ ُْ َ
‫ تَْيِْيز‬- ‫ال‬
ٌ ‫– َم ْف ُع ْوٌل ُمطْلَ ٌق – َح‬
1. Maf’ul Bih = Obyek
2. Maf’ul Fiih = Bermakna di-
3. Maf’ul Li Ajlih = Bermakna untuk / karena
4. Maf’ul Ma’ahu = Bermakna “bersamaan dengan”
5. Maf’ul Mutlak = Masdar dari Fiil sebelumnya
6. Khaal = Jawaban dari Bagaimana
7. Tamyiz = Jawaban dari Apa

Contoh 1
ِ ‫َش ِرب عمر ع‬
‫صْي ًرا‬ َ َُ ُ َ
Umar minum Jus

Jika kita perhatikan kata ashir / jus, dia manshub, kira kira jus
ini dalam kalimat posisinya sebagai apa? Jawab : sebagai
objek!!

Karena pisisinya sebagai objek, maka jus disebut dengan maf’ul


bih, itulah alasan kenapa jus ini manshub.

Nahwu Mudah | 55
Contoh 2
ِ ‫جلَس زي ٌد خارِج الْب ي‬
‫ت نَ َه ًارا‬ ْ َ َ َ َْ َ َ
Zaid duduk di luar rumah di siang hari

Ada dua isim yang manshub dalam kalimat diatas, yaitu khorija
(di luar) dan nahaaron ( di siang hari). Keduanya bermakna di-

Karena keduanya memiliki makna DI- maka kedua kata dalam


kalimat diatas disebut sebagai maf’ul fiih

Contoh 3
‫ُستَ ِاذ‬ ِ ِ
ْ ‫ت إِ َىل الْ َم ْد َر َسة َو َجم ْيءَ ْال‬
ُ ‫ذَ َىْب‬
Saya pergi ke sekolah, bersamaan dengan datangnya ustadz

Majii’a manshub karena memiliki makna bersamaan dengan.


Maka disebut sebagai maf’ul ma’ahu. Maf’ul ma’ahu terletak
setelah wawu maiyyah (wawu yang bermakna = bersamaan
dengan)

Contoh 4
ِ ِِ ِ
َ ‫ا ْستَ ْغ َفَر طَا ِر ٌق اهللَ ابْتغَاءًا ل ِر‬
ُ‫ضاه‬
Thoriq memohon ampunan Allah, karena / untuk mengharap
ridhaNya

Ibtighaa an manshub karena memiliki makna karena / untuk.


Maka disebut sebagai maf’ul li ajlih

56 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Contoh 5
‫ك ُحبًّا َش ِديْ ًدا‬
ِ ‫أ ُِحب‬

Saya mencintaimu dengan cinta yang sangat

Hubb (cinta) dalam kalimat diatas manshub, dan dia


merupakan masdar dari fiil sebelumnya yaitu ahabba, yuhibbu
karena dia masdar dari fiil yang tersebut sebelumnya, maka dia
disebut sebagai maf’ul mutlak

Contoh 6

ْ ‫ت إِ َىل الْ َف‬


‫ص ِل َماشيًا‬ ُ ‫َذ َىْب‬
Saya pergi ke kelas dengan berjalan kaki

Maasyiyan berjalan kaki, jika kita perhatikan dalam kalimat


diatas merupakan jawaban dari pertanyaan : bagaimana cara
saya pergi ke kelas?

Karena jawaban dari bagaimana, maka maasyiyan disebut


sebagai khaal

Contoh 7
‫اس ِج ْس ًما‬
ِ ‫َحَ ُد أَ ْكبَ ُر الن‬
ْ‫أ‬
Ahmad adalah manusia yang paling besar tubuh (nya).

Jisman (tubuh) adalah jawaban dari pertanyaan : paling besar


APAnya?

Karena jawaban dari pertanyaan APA, maka disebut sebagai


tamyiz
Nahwu Mudah | 57
Contoh 8
ِ َ‫مس ق‬
‫اع ًدا َعلَى‬ ِ ‫ب الش‬ ِ ْ ‫قَرأَ ُمم ٌد كِتَابا قِراء ًة مساء‬
َ ‫الُ ُم َعة َو ُغُرْو‬ َ ََ ََ ً َ َ
ِ ‫الْ ُك ْرِس ٍّي اِ ْحِ ًَت ًاما ِل َْى ِل بَْيتِ ِو َوُى َو أَ ْكبَ ُر الن‬
‫اس ِج ْس ًما ِ ْيف َعائِلَتِ ِو‬

Muhammad baca buku dengan sebenar benarnya pembacaan


di sore hari jum’at bersamaan dengan terbenamnya matahari
dengan duduk di atas kursi Untuk Menghormati anggota
keluarganya, dan dia (Muhammad) adalah orang yang paling
besar tubuhnya di keluarganya

1. Apa obyek dari kalimat diatas? Roti!!


Maka roti adalah Maf’ul Bih ‫ُخْب ًزا‬

2. Kata apa yang merupakan masdar pada fiil


sebelumnya? Pembacaan!!
Maka pembacaan adalah Maf’ul Mutlak ‫قَِراءًَة‬
3. Apa kata yang memiliki makna di / pada? Sore!!
Maka sore adalah Maf’ul Fiih
َ‫َم َساء‬
4. Apa kata yang memiliki makna untuk? Menghormati!!
Maka menghormati adalah Maf’ul Li Ajlih ‫اِ ْحِ ًَت ًاما‬

5. Apa kata yang memiliki makna bersamaan dengan?


Tenggelam!! ‫ب‬
َ ‫ُغُرْو‬
Maka tenggelam adalah Maf’ul Ma’ahu

58 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


6. Bagaimana cara Muhammad Makan Roti?
Dengan Duduk!! ِ َ‫ق‬
‫اع ًدا‬
Maka duduk adalah Khaal

7. Muhammad paling besar Apanya? Tubuhnya!!


Maka tubuh adalah Tamyiz ‫ِج ْس ًما‬
Jika kita perhatikan Seluruh isim yang kita bahas dari contoh
nomor 1 sampai contoh nomor 8 adalah manshub.

Nah Jika ada isim yang manshub, maka isim tersebut PASTI
adalah SALAH SATU dari 7 kategori diatas!!

‫التدريب‬
LATIHAN

Buatlah 10 kalimat seperti kalimat dalam CONTOH NOMOR 8.


Yang didalam 1 kalimat penuh terdapat 7 kategori isim isim
yang manshub.

Nahwu Mudah | 59
BAB 12
Al Asma’ Al Khamsah
‫األسماء الخمسة‬
Isim Yang Lima!!

– ‫َح ٌم‬ – ‫َخ‬


ٌ‫أ‬ – ‫َب‬
ٌ‫أ‬
ٖ ٕ ٔ
Mertua (lk) saudara (lk) Ayah

‫ذُو‬ – ‫فُو‬
٘ ٗ
yang memiliki Mulut

I’rabnya :
 Marfu’ dengan Wawu
 Manshub dengan Alif
 Majrur dengan Ya’

Syaratnya :
1. Harus Mufrod
2. Harus Berposisi sebagai Mudhof dan mudhof ilaihnya
Selain ya’ Mutakallim (dhamir kepemilikan ana / saya /
milikku)

60 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Contoh Marfu’
ِ ‫قَام َحو ُمم ٍد أَمام الْب ي‬
‫ت‬ ْ َ َ َ َ ُْ َ
Mertuanya Muhammad Berdiri di Depan Rumah

jika kita perhatikan I’rabnya hamun adalah marfu’ karena dia


adalah fail, dan dia sebgai mudhof selain ya mutakallim maka
marfu’nya pakai wawu

Contoh Mashub
ِ‫قَابِْلت أَبا َك ِف الْم ْدرسة‬
ََ َ َ ُ
Saya menyambut ayahmu di sekolah

jika kita perhatikan I’rabnya ab adalah manshub karena dia


maf’ul bih, dan dia sebgai mudhof selain ya mutakallim maka
manshubnya pakai alif

Contoh Majrur
‫َخي ُمَم ٍد‬
ِ ‫مررت أَمام أ‬
َ َ ُ ََْ
Saya berjalan didepan saudaranya Muhammad

jika kita perhatikan I’rabnya akh adalah majrur karena


didepannya ada dzarf dan dia sebgai mudhof selain ya
mutakallim maka majrurnya pakai ya’

Contoh Yang mudhof dengan ya’ mutakallim


‫ حى‬, ‫ أخى‬,‫أب‬
Ayahku, saudaraku, mertuaku

Karena bersambung dengan ya’ mutakallim maka hukum al


asma’ al khamsah yang marfu pakai wau, mansub pakai alif,
majrur pakai ya’ TIDAK BERLAKU

Nahwu Mudah | 61
BAB 13
Maqshur, Manqush, Mamdud
‫ الممدود‬,‫ المنقوص‬,‫المقصور‬

MAQSHUR
Maqshur = isim yang diakhiri huruf alif (entah alif lurus atau
alif begkok / alif yang menyerupai ya’ tanpa titik) dan
sebelumnya berharakat fathah
‫ فَ َىت‬, ‫ ُى َدى‬, ‫ ُدنْيَا‬,‫ ُم ْستَ ْش َفى‬,‫صا‬
َ ‫َع‬
Tongkat, rumah sakit, dunia, petunjuk, pemuda

Jika kita perhatikan kata kata diatas diakhiri dengan huruf alif,
sedangkan sebelumnya berharakat fathah

I’RABNYA
Isim maqshur harakat akhir hurufnya TIDAK BERUBAH, namun
meskipun harakat akhirnya tidak berubah, isim maqshur TIDAK
TERMASUK MABNI, masuknya adalah isim MU’RAB.

Marfu’ = Dengan Dhammah Muqodaroh (tak nampak)


Manshub = Dengan Fathah Muqoddaroh (tak nampak)
Majrur = Dengan Kasrah Muqoddaroh (tak nampak)
Majzum = SEMUA ISIM TIDAK ADA MAJZUM

Contoh Marfu’
‫س الْ َف َىت أ ََم َام الْ َم ْس ِج ِد‬
َ َ‫َجل‬
Seorang pemuda duduk di depan masjid

Fata dalam kalimat diatas marfu’ karena dia adalah fail


marfu’nya tidak dengan dhammah yang nampak namun
dengan dhammah muqoddaroh (dhammah yang tak nampak)
jadi tetap dibaca fata, bukan dibaca fatuu
62 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
Contoh Manshub
ِ ‫قَابِْلت الْ َفىت ِيف الْب ي‬
‫ت‬ َْ َ ُ
Saya menyambut seorang pemuda di rumah

Fata dalam kalimat diatas manshub karena dia adalah maf’ul


bih, manshub’nya tidak dengan fathah yang nampak namun
dengan fathah muqoddaroh (fathah yang tak nampak)

Contoh Majrur
‫ت إِ َىل الْ َم ْس ِج ِد َم َع الْ َف َىت‬
ُ ‫َذ َىْب‬
Saya pergi ke masjid bersama seorang pemuda

Fata dalam kalimat diatas majrur karena dia didahului harf jar
(ma’a), majrurnya nya tidak dengan kasroh yang nampak
namun dengan kasroh muqoddaroh (kasroh yang tak nampak),
jadi tetap dibaca fata, bukan dibaca fatiii

MANQUSH
Manqush = Isim yang diakhiri dengan huruf ya’ sebelumnya
berharakat kasroh
ِ ‫ ب‬, ‫ منَ ِادي‬, ‫ ج ِان‬, ‫اضي‬
‫اغ ْي‬ ِ
َ ْ ُ ْ َ ْ َ‫ق‬
Hakim, Kriminal, Pemanggil, Orang Dhalim

Jika kita perhatikan kata kata diatas diakhiri dengan huruf ya’,
sebelumnya berharakat kasroh

I’RABNYA
Marfu’ = Dengan Dhammah Muqodaroh (tak nampak)
Manshub = Dengan Fathah DHAHIROH
(fathah yang nampak)  PENTING
Majrur = Dengan Kasrah Muqoddaroh (tak nampak)
Majzum = SEMUA ISIM TIDAK ADA MAJZUM

Nahwu Mudah | 63
Contoh Marfu’
‫اض ْي أ ََم َام الْ َم ْس ِج ِد‬
ِ ‫جلَس الْ َق‬
َ َ
Seorang hakim duduk di depan masjid

qadhi dalam kalimat diatas marfu’ karena dia adalah fail


marfu’nya tidak dengan dhammah yang nampak namun
dengan dhammah muqoddaroh (dhammah yang tak nampak)
jadi tetap dibaca qadhi, bukan dibaca qadhu

Contoh Manshub
ِ ‫اضي ِيف الْب ي‬
ِ
‫ت‬ ْ َ َ ‫ت الْ َق‬ ُ ‫قَابِْل‬
Saya menyambut seorang hakim di rumah

qadhi dalam kalimat diatas manshub karena dia adalah maf’ul


bih, manshub’nya dengan fathah yang nampak, yaitu fathah
DHAHIROH Oleh sebab itu dibaca QADHIYA
Contoh Majrur
ِ ‫ذَىبت إِ َىل الْمس ِج ِد مع الْ َق‬
‫اضي‬ ََ ْ َ ُ َْ
Saya pergi ke masjid bersama seorang hakim

Qadhi dalam kalimat diatas majrur karena dia didahului harf


jar (ma’a), majrurnya ’nya tidak dengan kasroh yang nampak
namun dengan kasroh muqoddaroh (kasroh yang tak nampak)

64 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


MAMDUD
Mamdud = isim yang diakhiri degan hamzah, sebelumnya
huruf alif, sebelumya lagi ada minimal 2 huruf lain

ُ‫ أَ ْشيَاء‬, ُ‫ضَراء‬ َ , ‫ َمسَاء‬, ُ‫إِنْ َشاء‬


ْ ‫ َخ‬, ُ‫ص ْحَراء‬
karangan, langit, padang pasir, hijau, banyak sesuatu

Jika kita perhatikan kata kata diatas diakhiri dengan huruf


hamzah, sedangkan sebelumnya ada huruf alif, sebelumnya
lagi ada minimal 2 huruf

I’RABNYA
SEMUA isim mamdud adalah ISIM GHAIRU MUNSHARIF, untuk
i’rabnya silakan dibuka kembali bagaimana i’rab isim ghairu
munsharif di bab 9 halaman 49

Nahwu Mudah | 65
66 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
FI’IL

Nahwu Mudah | 67
68 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
BAB 14
Fiil Madhi, Fiil Mudhari’. Fiil Amr
‫ فعل األمر‬, ‫فعل الماضي فعل المضارع‬

Fiil Madhi = Kata Kerja lampau (sudah selesai dikerjakan)


Fiil Mudhari’ = Kata Kerja yang sedang dikerjakan
atau akan dikerjakan
Fiil Amr = Kata Perintah

Catatan Penting :
Fiiil madhi, mudhari’, amr, masdar, fii’il nahyi, isim zaman isim
makan, HARUS DIHAFALKAN TASHRIFNYA menggunakan buku
amtsilah tashrifiyah pada pelajaran sharf, entah itu tashrif
istilahi atau tashrif lughawi. HARUS DIHAFAL  Penting

FIIL MADHI
(Semuanya Mabni, tidak ada yang mu’rab)

1. Mabni dengan fathah = jika TIDAK TERSAMBUNG


DENGAN DHAMIR APAPUN (fii’l madhi ashli dengan
dhamir huwa / dia laki laki)

Contoh 1
‫ اِنْ َك َسَر‬,‫ اِ ْستَغْ َفَر‬,‫صبَ َر‬
َ ,‫ َم َس َح‬,‫ َر َج َع‬,‫ب‬
َ ‫ذَ َى‬
Jika kita perhatikan, semua fiil madhi diatas berharakat akhir
fathah, maka disebut MABNI ALAL FATHI

2. Mabni dengan Dhammah = jika tersambung dengan


wawu jama’ah (fiil madhi untuk dhamir hum / mereka
laki laki)

Nahwu Mudah | 69
Contoh 2
‫ اِنْ َك َسُرُوا‬,‫ اِ ْستَ ْغ َفُرْوا‬,‫صبَ ُروا‬
َ ,‫ َم َس ُح ْوا‬,‫ َر َج ُع ْوا‬,‫َذ َىبُ ْوا‬
Jika kita perhatikan, semua fiil madhi di contoh no 1
sebelumnya berharakat fathah, di contoh nomor 2 ini
BERUBAH menjadi berharakat dhammah karena tersambung
dengan wawu jama’ah (bersambung dengan dhamir hum/
mereka laki laki)

Yang semula berharakat fathah dzahaba, BERUBAH menjadi


dzahabu, yang semula raja’a BERUBAH menjadi raja’u

maka karena harakatnya berubah menjadi dhammah, disebut


mabni alal dhammi

3. Mabni dengan sukun = jika tersambung dengan


dhamir untuk : anta, anti, ana, hunna, dan nahnu
1 2 3 4 5
Contoh 3
‫ت‬ ِ ِ ِ
َ ‫ انْ َك َس ْر‬,‫ ا ْستَ ْغ َف ْرنَا‬,‫صبَ ْر َن‬
َ ,‫ت‬
ُ ‫ َم َس ْح‬,‫ َر َج ْعت‬,‫ت‬
َ ‫ذَ َىْب‬
Jika kita perhatikan, semua fiil madhi di contoh no 1
sebelumnya berharakat fathah, di contoh nomor 2 berharakat
dhammah, NAH… di contoh nomor 3 ini BERUBAH menjadi
berharakat SUKUN karena tersambung dengan dhamir anta,
anti, ana, hunna, dan nanhu
maka karena harakatnya berubah menjadi sukun, disebut
MABNI ALAS SUKUN

PERTANYAAN :
Mabni dengan fathah, dhammah dan sukun sudah dibahas,
bagaimana fiil madhi yang mabni dengan kasroh?
JAWAB :
Fiil madhi TIDAK ADA yang mabni dengan kasroh!!

70 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


FIIL AMR
(semuanya mabni, tidak ada yang mu’rab)

1. Mabni dengan sukun, jika =


Sohih akhir (akhir hurufnya BUKAN SALAH SATU dari
huruf alif, wawu, dan ya’) dan TIDAK bersambung
dengan apapun

Contoh 1
‫ اِنْ َك ِس ْر‬,‫ اِ ْستَ ْغ ِف ْر‬,‫صِ َْب‬ ِ ِ ِ ِ ‫اِ ْذى‬
ْ ‫ ا‬,‫ ا ْم َس ْح‬,‫ ا ْرج ْع‬,‫ب‬
ْ َ
Jika kita perhatikan, semua fiil amr diatas huruf akhirnya bukan
salah satu dari alif, wawu, atau ya, dan tidak tersamung
dengan apapun, maka fiil amr diatas berharakat akhir sukun,
dan disebut MABNI ALAS SUKUN

2. Mabni dengan sukun, jika =


Bersambung dengan nun niswah (dhamir utuk antuna /
kalian perempuan)

Contoh 2
‫ اِنْ َك ِس ْر َن‬,‫ اِ ْستَغْ ِف ْر َن‬,‫صِ َْب َن‬ ِ ِ ِ ِ ‫اِ ْذى‬
ْ ‫ ا‬,‫ ا ْم َس ْح َن‬,‫ ا ْرج ْع َن‬,‫َب‬
ََْ
Jika kita perhatikan, semua fiil amr diatas bersambung dengan
dhamir untuk antunna (kalian pr) maka berharakat sukun,
karena berharakat akhir sukun, maka disebut MABNI ALAS
SUKUN

3. Mabni dengan fathah, jika =


Bersambung dengan nun taukid (nun bertasydid yang
menegaskan dan memperkuat suatu perintah)

Contoh 3
‫ اِنْ َك ِسَرن‬,‫ اِ ْستَ ْغ ِفَرن‬,‫صِ ََبن‬ ِ ِ ِِ ِ
ْ ‫ ا‬,‫ ا ْم َس َحن‬,‫ ا ْرج َعن‬,‫ا ْذ َى ََب‬
Nahwu Mudah | 71
Jika kita perhatikan, semua fiil amr diatas bersambung dengan
nun taukid (nun bertasydid yang menegaskan dan memperkuat
suatu perintah) maka berharakat fathah, karena berharakat
akhir fathah, maka disebut MABNI ALAL FATHI
Pergilah !! ‫ب‬ ِ
ْ ‫ا ْذ َى‬
Pergilah !! (Perintah Keras) MINGGATO!!‫اِ ْذ َى ََب‬

4. Mabni dengan menghilangkan huruf ILLAH, jika =


huruf terakhirnya adalah salah satu dari huruf illah
(alif, wawu, ya’)

Contoh 4

ُ‫ اُْدع‬‫يَ ْد ُع ْو‬
ِ ‫ اِ ْم‬‫َيَْ ِشي‬
‫ش‬ ْ
‫ َر‬‫يََرى‬
Jika kita perhatikan, semua fiil diatas berakhir dengan salah
satu dari huruf alif, wawu, ya’ dan saat fiil fiil yang berakhiran
huruf illah tersebut dijadikan fiil amr maka HURUF ILLAHNYA
HILANG!!

72 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


5. Mabni dengan menghilangkan huruf NUN, jika =
huruf terakhirnya alif nun (dhamir antuma), wawu nun
(dhamir antum). Dan ya nun (dhamir anti)

Contoh 5
‫ اِ ْذ َىبَا‬‫ان‬ِ ‫ي ْذىب‬
ََ َ
‫ اِ ْذ َىبُ ْوا‬‫يَ ْذ َىبُ ْو َن‬
‫ اِ ْذ َىِ ْب‬‫ُت‬َ ْ ِ‫يَ ْذ َىب‬
Jika kita perhatikan, semua fiil diatas berakhir dengan alif nun,
wawu nun, dan ya’ nun, saat dijadikan fiil amr, maka huruf
NUN nya HILANG!!

FIIL MUDHARI’
(Mayoritas Mu’rab, Sebagian Kecil Mabni)

FIIL MUDHARI’ YANG MABNI


1. Mabni dengan fathah jika = bersambung dengan nun
taukid (nun bertasydid yang menegaskan dan
memperkuat kata tersebut)

Contoh 1
‫ يَْن َك ِسَرن‬,‫ يَ ْستَ ْغ ِفَرن‬,‫صِ ََبن‬ ِ
ْ َ‫ ي‬,‫ َيَْ َس َحن‬,‫ يَْرج َعن‬,‫يَ ْذ َى ََب‬
Jika kita perhatikan, semua fiil mudhari’ diatas bersambung
dengan nun taukid, maka berharakat fathah dan disebut
MABNI ALAL FATHI
Pergi ‫يَ ْذ َىب‬
ُ
Benar benar pergi ‫يَ ْذ َى ََب‬

Nahwu Mudah | 73
2. Mabni dengan sukun jika = bersambung dengan nun
niswah (dhamir hunna)

Contoh 1
‫ يَْن َك ِس ْر َن‬,‫ يَ ْستَ ْغ ِف ْر َن‬,‫صِ َْب َن‬ ِ
ْ َ‫ ي‬,‫ َيَْ َس ْح َن‬,‫ يَْرج ْع َن‬,‫َب‬
َ ْ ‫يَ ْذ َى‬
Jika kita perhatikan, semua fiil mudhari’ diatas bersambung
dengan nun niswah (dhamir untuk hunna) maka berharakat
sukun dan disebut MABNI ALAS SUKUN

FIIL MUDHARI’ YANG MU’RAB


Semua fiil mudhari itu mu’rab kecuali jika bersambung dengan
2 hal diatas (nun taukid dan nun niswah) maka menjadi mabni

TUGAS PENTING

HAFALKAN amtsilah tashrifah bab Tsulasi Mujarrod

TIDAK BOLEH Menambah Bab baru di buku ini sebelum


Tashrifan tersebut berhasil dihafal

Tanyakan kepada Ustadz / Ustadzah / Mentor, bagian mana di


kitab amtsilah tashrifiyah yang masuk kategori Tsulatsi
Mujarrod

74 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 15
Fiil Mudhari Manshub dan Fiil Mudhari Majzum
‫الفعل المضارع المنصوب و الفعل المضارع المجزوم‬

Fiil Mudhari Manshub =


fiil mudhari’ harakat akhirnya berubah menjadi fathah

Fiil Mudhari Majzum =


fiil mudhari’ harakat akhirnya berubah menjadi sukun

FIIL MUDHAARI’ MASHUB

1. Bila di depannya ada harf : An, Lan, Idzan, Kay

Tidak ada artinya ‫أَ ْن‬ jadi / jika begitu. ‫إذن‬

tidak akan ‫ن‬


ْ َ‫ل‬ supaya ‫كي‬

2. Bila di depannya ada AN MUDHMARROH : yaitu harf AN


yang disembunyikan, biasaya AN MUDHMARROH terletak
setelah harf harf dibawah ini :

untuk ‫ِل‬ sampai / sehingga ‫حىت‬


َ
bermakna “sampai” ‫َو‬
ْ‫أ‬ maka ‫ف‬
َ
wawu yang bermakna : “sedangkan” ‫و‬

Jika didepan fiil mudhori’ ada 5 harf diatas, fiil mudhari’ mejadi
manshub BUKAN karena 5 huruf itu, namun manshub KARENA
ada harf AN MUDHMARROH yang tersembunyi
Nahwu Mudah | 75
Contoh - contoh :
‫ب‬ ِ
َ ‫أُريْ ُد أَ ْن أَ ْذ َى‬
Saya Ingin Pergi
Adzhaba Manshub karena ada harf An

‫الَ ْمَر‬
ْ ‫ب‬َ ‫لَ ْن أَ ْشَر‬
Saya tidak akan minum khamr
Asyroba Manshub karena ada harf Lan

َ ُ‫إِذَ ْن تَ ْربَ َح ِجتَ َارت‬


‫ك‬
Jika begitu daganganmu laris
Tarbakha Manshub karena ada harf Idzan

‫أَتَ َعل ُم َك ْي أ َْجنَ َح‬


Saya belajar supaya lulus
Anjakha Manshub karena ada harf Kay

‫أَقْ َرأُ َحىت أَفْ َه َم‬


Saya membaca sampai saya paham

Afhama Manshub BUKAN karena didepannya ada harf Khatta


namun KARENA ada harf AN yang disembunyikan setelah harf
khatta harf AN yang disembunyikan ini disebut dengan AN
Mudhmarroh

‫ف فَتَنَا َل الش ْكَر‬ ِ


َ ‫املعُرْو‬
ْ ‫صنَ ْع‬
ْ‫ا‬
Buatlah kebaikan, maka kamu akan menerima ucapan
terimakasih

76 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


tanala Manshub BUKAN karena didepannya ada harf fa’
namun KARENA ada harf AN yang disembunyikan setelah harf
fa’ harf AN yang disembunyikan ini disebut dengan AN
Mudhmarroh

‫ب‬ ِ ِ ٍّ ِ‫َال تَأْمر ب‬


َ ‫الص ْدق َو تَ ْكذ‬ ُْ
Janganlah menyuruh berkata jujur sedangkan kamu berbohong

takdziba Manshub BUKAN karena didepannya ada harf wawu


namun KARENA ada harf AN yang disembunyikan setelah harf
wawu harf AN yang disembunyikan ini disebut dengan AN
Mudhmarroh

‫ت ِلَ ْس ًَِتيْ َح‬


ُ ‫َجلَ ْس‬
Saya duduk untuk beristirahat

astarikha Manshub BUKAN karena didepannya ada harf lam


namun KARENA ada harf AN yang disembunyikan setelah harf
lam harf AN yang disembunyikan ini disebut dengan AN
Mudhmarroh

‫ب أ َْو يَتِم ِش َفاءُ َك‬


ِ ‫صح الطبِْي‬ ِ ِ
َ ْ ُ‫ا ْستَم ْع ن‬
Dengarkanlah nasehat dokter sampai sembuh

yatimma Manshub BUKAN karena didepannya ada harf au


namun KARENA ada harf AN yang disembunyikan setelah harf
au harf AN yang disembunyikan ini disebut dengan AN
Mudhmarroh

Nahwu Mudah | 77
FIIL MUDHAARI’ MAJZUM
Bila di depannya ada harf : Lam, Laa bermakna jangan, dan in
Tidak atau belum ْ‫مل‬
َ
jangan ‫َال‬

Jika ‫إِ ْن‬


Lam, dan Laa memajzumkan satu fiil mudhari’ sedangkan in
memajzumkan dua fiil mudhari’
Contoh - contoh :
‫اح‬
ِ َ‫ب ُمْن ُذ الصب‬
ْ ‫َملْ أَ ْشَر‬
Saya belum minum sejak pagi
Asyrob Majzum karena ada harf Lam

ُ‫الَنة‬
ْ ‫ك‬َ َ‫ب َو ل‬
ْ‫ض‬َ ‫َال تَ ْغ‬
Janganlah marah maka bagimu surga
Taghdhob Majzum karena ada harf Laa

‫إِ ْن تَتَ َعل ْم تَْن َج ْح‬


Jika kamu belajar kamu akan berhasil
Tataallam, dan tanjah keduanya majzum karena ada harf in

TUGAS PENTING

HAFALKAN amtsilah tashrifah bab Ruba’I Mujarrod

TIDAK BOLEH Menambah Bab baru di buku ini Sebelum


Tashrifan tersebut berhasil dihafal

Tanyakan kepada Ustadz / Ustadzah / Mentor, bagian mana di


kitab amtsilah tashrifiyah yang masuk kategori Ruba’I Mujarrod

78 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 16
Fiil Lazim dan Fiil Muta’addi
‫الفعل االزم والفعل المتعدي‬

Fiil Lazim = Kata Kerja yang TIDAK membutuhkan objek


Fiil TIDAK membutuhkan maf’ul bih

Cotoh : berdiri, berjalan, duduk, tidur


Kata kata kerja diatas TIDAK MEMBUTUHKAN OBJEK.

Saya berdiri, kamu berjalan, dia duduk, mereka tidur

Susunan kalimat diatas TIDAK ADA OBJEKYA, karena memang


tidak membutuhkan objek.

Fiil Muta’addi = Kata Kerja yang MEMBUTUHKAN objek


Fiil MEMBUTUHKAN maf’ul bih

Cotoh : makan, minum, membaca, menulis


Kata kata kerja diatas MEMBUTUHKAN OBJEK.

Saya makan roti, kamu minum susu, dia membaca buku,


mereka menulis novel

Susunan kalimat diatas ADA OBJEKYA, yaitu : roti, susu, buku,


novel.

Nahwu Mudah | 79
Contoh Fiil Lazim dan Fiil Muta’addi

Fiil Muta’addi Fiil Lazim

ُ‫ يَ ْقَرأ‬- َ‫قَ َرأ‬ ‫ يَ ُق ْوُم‬- ‫قَ َام‬


Membaca Berdiri

ِ
‫ب‬ َ ‫َش ِر‬
ُ ‫ يَ ْشَر‬- ‫ب‬ ‫س‬
ُ ‫ َْجيل‬-‫س‬
َ َ‫َجل‬
Minum duduk

‫ب‬
ُ ُ‫ يَ ْكت‬- ‫ب‬
َ َ‫َكت‬ ‫ يَْن ِزُل‬- ‫نََزَل‬
Menulis Turun

‫ َيَْ َس ُح‬- ‫َم َس َح‬ ‫ ََيُْر ُج‬- ‫َخَر َج‬


Menghapus Keluar

‫ يَأْ ُك ُل‬- ‫أَ َك َل‬ ‫ يَ ْد ُخ ُل‬-‫َد َخ َل‬


Makan Keluar

‫ يَأْ ُخ ُذ‬- ‫َخ َذ‬


َ‫أ‬ ‫ َيَْ ِش ْي‬-‫َم َشى‬
Mengambil Berjalan

‫ يَ ْشَر ُح‬-‫َشَر َح‬ ‫ َْجي ِر ْي‬-‫َجَرى‬


Menerangkan Berlari

‫ ُُِيب‬- ‫َحب‬
َ‫أ‬ ‫ب‬
ُ ‫ب – يَ ْذ َى‬
َ ‫ذَ َى‬
Mencintai Pergi

80 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Catatan Penting :
Fiil Lazim bisa diubah menjadi Fiil Muta’addi dengan
mengubah wazn menjadi :
ِ
ُ‫ يُ َف ٍّعل‬- ‫ فَع َل‬atau ُ‫ يُ ْفعل‬- ‫أَفْ َع َل‬
Contoh :

Fiil Muta’addi Fiil Lazim

ُ‫ يُ َق ٍّوم‬- ‫قَوَم‬ ‫ يَ ُق ْوُم‬- ‫قَ َام‬


Memberdirikan Berdiri

‫س‬ ِ ِ
ُ ‫ ُْجيل‬- ‫س‬
َ َ‫َجل‬
ْ‫أ‬ ‫س‬
ُ ‫ َْجيل‬-‫س‬
َ َ‫َجل‬
Mendudukkan duduk

‫ يُْن ِزُل‬- ‫أَنَْزَل‬ ‫ يَْن ِزُل‬- ‫نََزَل‬


Menurunkan Turun

‫ َُيٍَّر ُج‬- ‫َخٍّر َج‬ ‫ ََيُْر ُج‬- ‫َخَر َج‬


Mengeluarkan Keluar

‫ يُ ْد ِخ ُل‬- ‫أ َْد َخ َل‬ ‫ يَ ْد ُخ ُل‬-‫َد َخ َل‬


Memasukkan Keluar

‫ َيُْ ِش ْي‬- ‫أ َْم َشى‬ ‫ َيَْ ِش ْي‬-‫َم َشى‬


Menjalankan Berjalan

‫ ُْجي ِر ْي‬- ‫َجَرى‬


ْ‫أ‬ ‫ َْجي ِر ْي‬-‫َجَرى‬
Melarikan Berlari
Membuat berlari

Nahwu Mudah | 81
TUGAS PENTING

HAFALKAN amtsilah tashrifah bab Tsultsi Maziid

TIDAK BOLEH Menambah Bab baru di buku ini Sebelum


Tashrifan tersebut berhasil dihafal

Tanyakan kepada Ustadz / Ustadzah / Mentor, bagian mana di


kitab amtsilah tashrifiyah yang masuk kategori Tsulatsi Maziid

82 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 17
Fiil Shahih dan Fiil Mu’tal
‫الفعل الصحيح والفعل المعتل‬

Fiil Mu’tal = Fiil yang di dalamnya ADA huruf illah


Fiil Shahih = Fiil yang di dalamnya TIDAK ADA huruf illah

Huruf Illah = Alif, wawu, ya’ ‫ي‬,‫و‬,‫ا‬

FIIL SHAHIH dibagi menjadi 3

1. Mahmuz
(salah satu hurufya berupa HAMZAH)
َ‫ َم َل‬, ‫ َسأَ َل‬, ‫ب‬ َ ‫ أ‬, ‫ أَ َك َل‬, ‫ أ ََمَر‬: ‫َم ْه ُم ْوٌز‬
َ ‫ أَد‬, ‫َخ َذ‬
2. Mudho’aaf
(ada huruf yang DOBEL / ada tasydidnya)
‫ َى َد َد‬ asalnya ‫ َىد‬: ‫ف‬
ٌ ‫ض َّع‬
َ ‫ُم‬
‫ َمَرَر‬ asalnya ‫َمر‬
‫ص َد َد‬َ  asalnya ‫صد‬ َ
‫ قَلَ َل‬ asalnya ‫قَل‬

3. Salim
(bukan mahmuz, bukan mudhoaaf)
ِ
‫س‬
َ َ‫ َجل‬, ‫ َغ َفَر‬, ‫ب‬ َ َ‫ َكت‬: ‫َسال ٌم‬
َ ‫ َشَر‬, ‫ َم َس َح‬, ‫ فَتَ َح‬, ‫ب‬

Nahwu Mudah | 83
FIIL MU’TAL dibagi menjadi 5

1. Mitsal
(Huruf AWAL nya Berupa huruf Illah)

‫ يَ َف َع‬, ‫س‬ ِ ٌ َ‫ِمث‬


َ ‫ َو‬: ‫ال‬
َ ‫ يَب‬, ‫ َو َج َد‬, ‫ص َل‬
2. Ajwaf
(Huruf TENGAH nya Berupa huruf Illah)

‫صا َر‬
َ , ‫ َعا َد‬, ‫صا َم‬ َ ‫ بَا‬, ‫قَا َل‬: ‫ف‬
َ ,‫ع‬ ٌ ‫َج َو‬
ْ‫أ‬
`
3. Naqis
(Huruf AKHIR nya Berupa huruf Illah)
ِ
َ َ‫ ق‬: ‫ص‬
‫ قَلَى‬, ‫ َى َدى‬, ‫ َد َعا‬, ‫ َس َعى‬, ‫ضى‬ ٌ ‫نَاق‬
4. Lafif Mafruq
(ada dua huruf Illah terpisah (berjauhan)
ٌ ‫لَِف ْي‬
‫ َوقَى‬: ‫ف َم ْف ُرْو ٌق‬

5. Lafif Maqrun
(ada dua huruf Illah berdekatan)
ٌ ‫لَِف ْي‬
‫ َى َوى‬: ‫ف َم ْق ُرْو ٌن‬

Catatan Penting :
Untuk mengetahui suatu fiil masuk kedalam mahmuzkah?
Mudhoa’af kah? Salim kah? Mitsal kah? Ajwaf kah? Naqis kah?

DILIHAT FIIL MADHInya dan BUKAN fiil Muhdori’nya!!

84 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 18
Fiil Jamid dan Fiil Mutasharrif
‫الفعل الجامد والفعل المتصرف‬
Fiil Jamid : fiil yang hanya memiliki 1 bentuk saja,
kalau ndak madhi saja, ya Amr saja

kata lainnya : fiil yang NDAK BISA ditashrif

Contoh yang hanya memiliki bentuk Madhi saja :


‫س‬ ِ ِ
َ ‫ بْئ‬, ‫ ن ْع َم‬, ‫ َع َسى‬, ‫س‬
َ ‫لَْي‬
Bukan, semoga, betapa nikmatnya, betapa buruknya

Contoh yang hanya memiliki bentuk Amr saja :


‫ب‬
ْ ‫َى‬
Berikan!!

Fiil Mutasharrif : Fiil memiliki 3 bentuk Madhi, Mudhari’, Amr

kata lainnya : fiil yang BISA ditashrif

Contoh :
‫ب‬
ْ ُ‫ب – أُ ْكت‬ ُ ُ‫ب – يَ ْكت‬ َ َ‫َكت‬
‫س‬ ِ ِ ِ
ْ ‫س – ا ْجل‬ ُ ‫س – َْجيل‬ َ َ‫َجل‬
‫َم َس َح – َيَْ َس ُح – اِ ْم َس ْح‬

Nahwu Mudah | 85
BAB 19
Fiil Tam dan Fiil Naqish
‫الفعل التام والفعل الناقص‬

Fiil Tam : Fiil yang memarfu’kan fail

Contoh : hampir semua fiil adalah fiil tam, karena berkaitan


dengan fail
‫ قام‬, ‫ نام‬, ‫ شرب‬, ‫ اكل‬, ‫ جلس‬, ‫ نصر‬, ‫ب‬
َ َ‫َكت‬
Menulis, menolong, duduk, makan, minum, tidur, berdiri
Adalah fiil fiil yang memiliki fail

Fiil Naqish : Fiil yang memarfu’kan mubtada’ dan


memashubkan khabar

Contoh : kaana wa akhawatuha, kaada wa akhawatuha


‫ أ ََمسى‬, ‫ص َار‬
َ , ‫ات‬
َ َ‫ ب‬, ‫َض َحى‬ ْ ‫ أ‬, ‫ َكا َن‬: ‫كان و اخواتها‬
ْ ‫ أ‬. ‫ًصبَ َح‬
‫ع‬
َ ‫ َشَر‬, ‫ َحَرى‬, ‫ َع َسى‬, ‫ب‬ َ ‫ أ َْو َش‬,‫ َك َاد‬: ‫كاد و اخواتها‬
َ ‫ َكَر‬, ‫ك‬
kaana wa akhawatuha, dan kaada wa akhawatuha akan
dibahas pada bab tersendiri yang lebih rinci dan detail.

86 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 20
Al Af’al Al Khamsah
‫األفعال الخمسة‬

Kata Kerja Yang Lima

– ‫تَ ْف َع َل ِن‬ – ‫يَ ْف َع َل ِن‬


Kalian ber2 Melakukan Mereka ber2 Melakukan
2 1

-‫تَ ْف َعلُ ْو َن‬ – ‫يَ ْف َعلُ ْو َن‬


Kalian Melakukan Mereka Melakukan
4 3

-‫ُت‬ ِ
َ ْ ‫تَ ْف َعل‬
Kamu (Pr) Melakukan
5

I’RABNYA

Marfu’ = NUNnya Ada


Manshub = NUNnya Hilang
Majzum = NUNnya Hilang
Majrur = SEMUA FIIL TIDAK ADA MAJRUR

Nahwu Mudah | 87
Contoh Marfu’
‫اب‬ ِ ِ
َ َ‫أَ ْحَ ُد َو ُمَم ٌد يَ ْقَرأَن الْكت‬
Ahmad dan Muhammad membaca buku

Yaqroani dalam kalimat diatas adalah fiil mudhari marfu’


karena tidak didahului harf yang bisa memansubkan atau
memajzumkan fiil mudhari, yaqroaani marfu dengan adanya
nun / NUNnya ADA

Contoh Manshub
ِ ‫َح ُد و ُمم ٌد لَن ي ْذىبا اِ َىل أَم ِكنَ ِة الْمع‬
‫اصى‬ ََ ْ َ َ َ ْ َ َ َْ ‫أ‬
Ahmad dan Muhammad Tidak akan pergi ke tempat maksiat

Yadzhaba dalam kalimat diatas adalah fiil mudhari manshub


karena didahului harf lan yang memansubkan fiil mudhari,
yadzhabaa manshub dengan TANPA NUN / NUNnya HILANG
karena seharusnya yadzhabaani nun hilang jadi yadzhabaaa

Contoh Majzum
‫َحَ ُد َو ُمَم ٌد َملْ يَ ْذ َىبَا اِ َىل الْ َم ْس ِج ِد‬
ْ‫أ‬
Ahmad dan Muhammad belum pergi ke masjid

Yadzhabaa dalam kalimat diatas adalah fiil mudhari majzum


karena didahului harf lam yang memajzumkan fiil mudhari,
yadzhabaa majzum dengan TANPA NUN / NUNnya HILANG
karena seharusnya yadzhabaani nun hilang jadi yadzhabaaa

88 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


DUA KATA ATAU
LEBIH YANG
BERTEMU
KEMUDIAN
MELAHIRKAN
ISTILAH BARU

Nahwu Mudah | 89
90 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
BAB 21
Mudhof Mudhof Ilaih
‫مضاف ومضاف إليه‬

Adalah : KATA BENDA + KATA BENDA


Bermakna :
1. kepemilikan
2. berada di…….
Kata benda pertama disebut MUDHOF
Kata benda kedua disebut MUDHOF ILAIH.

I’rabnya :
1. Untuk mudhof (kata benda pertama) bisa marfu’
manshub atau majrur sesuai dengan kedudukan
I’rabnya
2. Untuk mudhof ilaih (kata benda kedua) SELALU
MAJRUR

Catatan Penting :
1. Mudhof HARUS NAKIROH
2. Mudhof TIDAK BOLEH TANWIN
3. Mudhof Ilaih bisa tanwin atau bisa tidak tanwin, tanwin
jika nakiroh, tidak tanwin jika ma’rifah
4. Jika mudhof ilaih ma’rifah maka susunan 2 kata
mudhof plus mudhof ilaih adalah ma’rifah
5. Jika mudhof ilaih nakiroh maka susunan 2 kata mudhof
plus mudhof ilaih adalah nakiroh

Nahwu Mudah | 91
Contoh 1 : Mudhof Marfu’
‫ص ِل‬
ْ ‫اب الْ َف‬
ُ َ‫ب‬
Pintu kelas (Pintu miliknya kelas / pintu yang berada di kelas)

Mudhof ‫اب‬
ُ َ‫ب‬
Mudhof Ilaih ‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
Pintu (Kata Benda) ‫اب‬
ُ َ‫ب‬
Kelas (Kata Benda) ‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
(dalam hal ini Kata Benda + Kata Benda = mudhof mudhof ilaih)
‫اب‬
ُ َ‫ب‬
marfu’ (bisa berubah manshub atau majrur tergantung
kedudukanya dalam I’rab)
‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
Majrur (mudhof ilaih harus majrur, tidak bisa marfu atau
manshub)
mudhof harus nakiroh dan tidak boleh tanwin ‫اب‬
ُ َ‫ب‬
‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
mudhof ilaih bisa nakiroh bisa ma’rifah namun di contoh ini
mudhof ilaihnya ma’rifah maka susunan kata “baabul fashli”
adalah ma’rifah

jika mudhof ilaihnya nakiroh, maka susunan kata mudhof +


mudhof ilaih adalah nakiroh, contoh :
susunan 2 kata ini adalah nakiroh ‫ص ٍل‬
ْ َ‫اب ف‬
ُ َ‫ب‬
92 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
Contoh 2 : Mudhof Marfu’ dan mudhof ilaih isim dhomir
ِ
ُ‫كتَابُو‬
Buku Dia (Buku Miliknya)

Mudhof ‫اب‬ ِ
ُ َ‫كت‬
Mudhof Ilaih ‫ُه‬

Pintu (Kata Benda) ‫اب‬ ِ


ُ َ‫كت‬
(Kata Benda) hu adalah isim dhomir ‫ُه‬
(dalam hal ini Kata Benda + Kata Benda = mudhof mudhof ilaih)
‫اب‬ ِ
ُ َ‫كت‬
marfu’ (bisa berubah manshub atau majrur tergantung
kedudukanya dalam I’rab)
‫ُه‬
Majrur karena isim dhomir adalah mabni (maka I’rabya adalah
I’rab mahalli, mabni dengan dhammah fi mahalli jarri
mudhof harus nakiroh dan tidak boleh tanwin ‫اب‬ ِ
ُ َ‫كت‬
‫ُه‬
mudhof ilaih bisa nakiroh bisa ma’rifah namun di contoh ini
mudhof ilaihnya ma’rifah yaitu isim dhomir, ingat isim dhomir
adalah ma’rifah, karena mudhof ilaihnya ma’rifah maka susunan
kata “kitabuhu” adalah ma’rifah

Nahwu Mudah | 93
Contoh 3 : Mudhof Manshub Karena Maf’ul bih
‫ص ِل‬
ْ ‫اب الْ َف‬
َ َ‫ت ب‬
ُ ‫فَتَ ْح‬
Saya Membuka Pintu kelas (Pintu miliknya kelas / pintu yang
berada di kelas)

Mudhof ‫اب‬
َ َ‫ب‬
Mudhof Ilaih ‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
Pintu (Kata Benda) ‫اب‬
َ َ‫ب‬
Kelas (Kata Benda) ‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
(dalam hal ini Kata Benda + Kata Benda = mudhof mudhof ilaih)
‫اب‬
َ َ‫ب‬
Manshub (karena maf’ul bih)
‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
Majrur (mudhof ilaih harus majrur, tidak bisa marfu atau
manshub)
mudhof harus nakiroh dan tidak boleh tanwin ‫اب‬
َ َ‫ب‬
‫ص ِل‬
ْ ‫اَلْ َف‬
mudhof ilaih bisa nakiroh bisa ma’rifah namun di contoh ini
mudhof ilaihnya ma’rifah maka susunan kata “baabal fashli”
adalah ma’rifah

jika mudhof ilaihnya nakiroh, maka susunan kata mudhof +


mudhof ilaih adalah nakiroh, contoh :
susunan 2 kata ini adalah nakiroh ‫ص ٍل‬
ْ َ‫اب ف‬
َ َ‫ت ب‬
ُ ‫فَتَ ْح‬
94 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
Contoh 4 : Mudhof Majrur dan mudhof ilaih isim dhomir

َ ِ‫ِيف كِتَاب‬
‫ك‬
Di dalam Buku Kamu (di dalam Buku milikmu)

ِ َ‫كِت‬
Mudhof ‫اب‬

Mudhof Ilaih ‫َك‬


ِ َ‫كِت‬
Pintu (Kata Benda) ‫اب‬

(Kata Benda) ka adalah isim dhomir ‫َك‬


(dalam hal ini Kata Benda + Kata Benda = mudhof mudhof ilaih)
ِ َ‫كِت‬
‫اب‬
majrur (karena diawali huruf jar)
‫َك‬
Majrur karena isim dhomir adalah mabni (maka I’rabya adalah
I’rab mahalli, mabni dengan fathah fi mahalli jarri
ِ َ‫كِت‬
mudhof harus nakiroh dan tidak boleh tanwin ‫اب‬

‫َك‬
mudhof ilaih bisa nakiroh bisa ma’rifah namun di contoh ini
mudhof ilaihnya ma’rifah yaitu isim dhomir, ingat isim dhomir
adalah ma’rifah, karena mudhof ilaihnya ma’rifah maka susunan
kata “kitabika” adalah ma’rifah

Nahwu Mudah | 95
Contoh 5,6,7 : Mudhof Mudhof Ilaih yang bermakna di-
ِ‫م ْكتَب الْم ْدرسة‬
ََ َ ُ َ
Meja Kelas (Meja yang berada di dalam kelas)
‫َم ْس ِج ُد بُ ْو ُج ْونِْي ُك ْوُرْو‬
Masjid Bojonegoro (Masjid yang berada di kota Bojonegoro)
‫إِ ْس َل ُم نُ ْو َسانْتَ َارا‬
Islam Nusantara (Islam yang berada di Nusantara / Islam yang
berada di Indonesia)

96 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 22
Man’ut dan Na’at
‫ت‬
ٌ ‫ت َو نَ ْع‬
ٌ ‫َم ْن عُ ْو‬
Adalah : KATA BENDA + KATA SIFAT
Bermakna “yang”
Kata Benda pertama disebut dengan MAN’UT,
Kata benda kedua yaitu kata sifat disebut dengan NAAT

I’rabnya :
Naat (kata sifat / Kata Benda Kedua) harus mengikuti man’ut
(kata benda pertama) dalam hal I’rab
 Jika man’utnya Marfu’ maka naatnya harus Marfu
 Jika man’utnya Manshub maka naatnya harus Manshub
 Jika man’utnya Majrur maka naatnya harus Majrur
 Jika man’utnya Mudzakkar maka naatnya harus Mudzakkar
 Jika man’utnya Muannats maka naatnya harus Muannats
 Jika man’utnya Nakiroh maka naatnya harus Nakiroh
 Jika man’utnya Ma’rifah maka naatnya harus Ma’rifah

Catatan Penting :
Naat adalah kata sifat, kata sifat adalah bagian dari kata benda,
jadi sebenarnya naat adalah isim (kata benda)

Apa bedanya dengan mudhof mudhof ilaih jika sebenarnya


keduanya adalah sama sama kata benda + kata benda?
1. Bedanya kalau mudhof mudhof ilaih “kata benda + kata
benda non sifat”, sedangkakn kalau man’ut naat adalah
“kata benda + kata benda sifat”
2. Kalau mudhof ilaih (kata benda kedua) selalu majrur
3. Sedangkan kalau naat (kata sifat / kata benda kedua)
I’rabya mengikuti man’utya

Nahwu Mudah | 97
Contoh 1 : Man’ut Naat Marfu’
ٌ‫الَ ِمْي لَة‬
ْ ُ‫اَلسي َارة‬
Mobil Yang Bagus
Man’ut ‫ت‬
ٌ ‫ َمْن ُع ْو‬ ُ‫اَلسي َارة‬
Na’at ‫ت‬ ِ
ٌ ‫ نَ ْع‬ ُ‫اَ ْلَمْي لَة‬
Man’ut Muannats, maka naat juga harus muannats
Man’ut Ma’rifah (ada alif lam), maka naat juga harus ma’rifah
Man’ut Marfu’, maka naat juga harus harus marfu’

Contoh 2 : Man’ut Naat Manshub


‫ت كِتَابًا َج ِديْ ًدا‬
ُ ‫فَتَ ْح‬
Saya membuka buku yang baru
‫ت‬ ِ
Man’ut ٌ ‫ َمْن ُع ْو‬ ‫كتَابًا‬
Na’at ‫ت‬ ِ
ٌ ‫ نَ ْع‬ ‫َجديْ ًدا‬
Man’ut Mudzakkar, maka naat juga harus mudzakkar
Man’ut Nakiroh, maka naat juga harus Nakiroh
Man’ut Manshub (karena maf’ul bih), maka naat juga harus
harus Manshub
Contoh 2 : Man’ut Naat Majrur
‫أ ََم َام الْ َم ْس ِج ِد الْ َكبِ َِْت‬
Di depan masjid yang baru
‫ت‬ ِِ
Man’ut ٌ ‫ َمْن ُع ْو‬ ‫الْ َم ْسجد‬
Na’at ‫ت‬ ٌ ‫ نَ ْع‬‫الْ َكبِ َِْت‬
Man’ut Mudzakkar, maka naat juga harus mudzakkar
Man’ut Ma’rifah, maka naat juga harus Ma’rifah
Man’ut Majrur (karena madzruf / didepannya ada dharaf),
maka naat juga harus harus majrur

98 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


ISIM NISBAH
Adalah KATA BENDA YANG DIJADIKAN KATA SIFAT

Berakhir ya’ tasydid (jika mudzakkar)


Berakhir ya’ tasydid plus ta’ marbuthoh (jika muannats)

Semua isim nisbah PASTI NAAT


Dan jika ada dalam susunan kalimat ditemui ada isim nisbah
maka susunannya PASTI MAN’UT NAAT

CONTOH :
ُ‫ إِنْ ُد ْونِْي ِسية‬/ ‫إِنْ ُد ْونِْي ِسي‬  ‫إِنْ ُد ْونِْي ِسيا‬
sesuatu yang bersifat keindonesiaan Indonesia
Atau orang indonesia
‫ش ِيف إِنْ ُد ْونِْي ِسيا‬ ِ
ُ ‫أَعْي‬
saya hidup di Indonesia

ُ‫اإلنْ ُد ْونِْي ِسية‬


ِْ ُ‫اَللغَة‬
bahasa yang bersifat keindonesiaan (Bahasa Indonesia)

ٌ‫ إِ ْس َل ِمية‬/ ‫إِ ْس َل ِمي‬  ٌ‫إِ ْس َلم‬


sesuatu yang bersifat keislaman Islam
ِ‫ا ِإلس َلم ِدين السماحة‬
َ َ ُْ ُ ْ
Islam adalah agama toleran

ُ‫اإل ْس َل ِمية‬
ِْ ُ‫اَلْ َم ْد َر َسة‬
Sekolah yang bersifat keislaman (Sekolah Islam)

Nahwu Mudah | 99
ٌ‫ فِ ْك ِرية‬/ ‫ي‬
ٌّ ‫فِ ْك ِر‬  ‫فِ ْكٌر‬
sesuatu yang bersifat kepemikiran Pemikiran
‫َى َذا فِ ْكٌر َرائِ ٌع‬
Ini adalah pemikiran yang hebat

ُ‫ب الْ ِف ْك ِرية‬


ُ ‫اَ ْلُُرْو‬
Perang yang bersifat kepemikiran (Perang Pemikiran)

ٌ‫ إِنْ َسانِية‬/ ٌّ‫إِنْ َس ِان‬  ‫إِنْ َسا ٌن‬


sesuatu yang bersifat kemanusiaaan Manusia
ِ ‫الَطَِأ والنٍّسي‬
‫ان‬َ ْ َ ْ ‫ا ِإلنْ َسا ُن َمَل‬
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa
‫اإلنْ َس ِان‬
ِْ ‫الت َع ُاو ُن‬
Tolong menolong yang bersifat kemanusiaan

ٌ‫ َذ َىبِية‬/ ‫ب‬
ٌّ ِ‫َذ َى‬  ‫ب‬
ٌ ‫َذ َى‬
sesuatu yang bersifat keemasan Emas
‫لَْيس ُكل َما يَْل َم ُع ذَ َىبُا‬
Tidak semua yang berkilau itu emas

ُ‫السي َارةُ الذ َىبِية‬


Mobil yang bersifat keemasan
(bisa mobil yang berwarna emas atau mobil yang berlapis emas
atau mobil yang terbuat dari emas)

100 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 23
Mubtada’ Khabar
‫اَلْ ُم ْبتَ َدأُ َو الْ َخبَ ُر‬

Adalah : KATA BENDA + KATA BENDA


Bermakna “itu/ini atau adalah”
Kata Benda pertama disebut dengan MUBTADA’,
kata benda kedua disebut dengan KHABAR

Catatan Penting :
1. Mubtada’ Harus Marfu’
2. Mubtada hampir semuanya Ma’rifah
3. Khabar biasanya Nakiroh

CONTOH :
buku ini/buku itu bagus َِ ‫اَلْ ِكتَاب‬
‫مجْي ٌل‬ ُ
ِ
sekolah ini/sekolah itu luas ٌ‫اَلْم ْدرسةُ واس َعة‬
َ ََ َ
mobil ini/mobil itu bagus ٌ‫جديْ َدة‬ ِ
َ ُ‫اَلسي َارة‬
dia adalah seorang guru ‫ُىو ُم َد ٍّرس‬
ٌ َ
ini adalah buku ‫اب‬ ِ
ٌ َ‫َى َذا كت‬
Catatan :
Jika kita perhatikan seluruh kata benda pertama dalam kalimat
diatas adalah ma’rifah )huwa hadza adalah ma’rifah) dan kata
benda kedua adalah nakiroh, sedangkan susunan dari kedua
kata benda tersebut memiliki makna ini/itu atau adalah, Maka
susunan kedua kata diatas disebut dengan mubtada’khabar
KATA PERTAMA DISEBUT MUBTADA’
KATA KEDUA DISEBUT KHABAR
Nahwu Mudah | 101
BAB 24
Perbedaan dan Persamaan antara Mubtada’ Khabar,
Man’ut Naat, dan Mudhof Mudhof Ilaih

Persamaan Ketiganya:
Ketiganya adalah perpaduan antara kata benda + kata benda

Pertanyaan : Loh bukannya Ma’ut Naat itu kata beda + kata


sifat? Kok disini dibilang naat man’ut juga terdiri dari kata
benda + kata beda?

Jawab : kata sifat adalah bagian dari isim (kata beda), jadi
sebenarnya kata sifat itu juga adalah kata benda.

Peredaan Secara Makna:


1. Mudhof Mudhof Ilaih bermakna kepemilikan atau di-
2. Man’ut Na’at bermakna Yang
3. Mubtada Khabar bermakna itu/ini atau adalah

Peredaan Secara Mufidah atau Tidaknya Jumlah Tersebut:


1. Mudhof Mudhof BUKAN jumlah mufidah
2. Man’ut Na’at BUKAN jumlah mufidah
3. Mubtada Khabar JUMLAH MUFIDAH

Jumlah Mufidah = susunan kata yang sudah bisa dipahami


maknanya secara baik dan TIDAK MEMBUTUHKAN tambahan
kata lagi

Bukan Jumlah Mufidah = susunan kata yang maknanya belum


bisa dipahami, supaya bisa dipahami membutuhkan tambahan
kata lain

102 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Peredaan Secara Komposisi Nakiroh Ma’rifah:
1. Mudhof Mudhof Ilaih nakiroh + ma’rifah
2. Naat Man’ut nakiroh + nakiroh atau ma’rifah + ma’rifah
3. Mubtada Khabar ma’rifah + nakiroh

Catatan : dalam beberapa kasus mudhof mudhof ilaih itu bisa


nakiroh + nakiroh, sedangkan mubtada’ khabar itu bisa
ma’rifah + ma’rifah NAMUN SANGAT JARANG DITEMUI
umumnya ya seperti diatas perpaduannya

Contoh mudhof mudhof ilaih yang nakiroh + nakiroh (jarang


dijumpai, umumnya adalah nakiroh + ma’rifah):
pintu kelas ‫ص ٍل‬ْ َ‫اب ف‬
ُ َ‫ب‬
pintu kelas ‫َم ْس ِج ُد قَ ْريٍَة‬
pelajaran sore ‫س َم َس ٍاء‬ ُ ‫َد ْر‬
Contoh mubtada khabar yang ma’rifah + ma’rifah (jarang
dijumpai, umumnya adalah ma’rifah + nakiroh):
Saya adalah Ahmad ‫َحَ ُد‬
ْ ‫أَنَا أ‬
Ini adalah (kota) Bojonegoro ‫كورْو‬ ِ ِِ
ُ ْ ُ ‫َىذه بُ ْو ُج ْونْي‬
Dia Adalah Fatimah ُ‫اطمة‬ ِ ِ
َ َ‫ى َي ف‬

Nahwu Mudah | 103


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬

‫‪Terjemahkan kalimat dibawah ini, kemudian tentukan kalimat‬‬


‫?‪dibawah ini masuk kepada mudhof mudhof ilaih? Man’ut naat‬‬
‫?‪Atau mubtada’ khabar‬‬
‫‪ِ .ٔٙ‬ى َي ُم َد ٍّر َسةٌ‬ ‫ٔ‪ .‬اَلْ ِم ْسطََرةُ طَ ِويْلَةٌ‬
‫اجةٌ‬
‫ك َدر َ‬ ‫‪ .ٔٚ‬تِْل َ‬ ‫ٕ‪ِ .‬م ْسطََرةٌ طَ ِويْلَةٌ‬
‫اجةُ‬ ‫ك الدر َ‬ ‫‪ .ٔٛ‬تِْل َ‬ ‫ٖ‪ .‬اَلْ ِم ْسطََرةُ الط ِويْلَةُ‬
‫اجتُ َها‬ ‫ٗ‪ِ .‬مسطَرةُ الْم ْدرسةِ‬
‫‪َ .ٜٔ‬در َ‬ ‫ْ َ َ ََ‬
‫اجةُ ُمَم ٍد‬ ‫ٕٓ‪َ .‬در َ‬ ‫٘‪ .‬اَلْ َمْي َدا ُن َو ِاس ٌع‬
‫اب‬ ‫ِ‬ ‫‪ .ٙ‬اَلْ َمْي َدا ُن الْ َو ِاس ُع‬
‫ٕٔ‪َ .‬ى َذا كتَ ٌ‬
‫اب‬ ‫ِ‬ ‫‪َ .ٚ‬مْي َدا ٌن َو ِاس ٌع‬
‫ٕٕ‪َ .‬ى َذا الْكتَ ُ‬
‫َحَ َد‬
‫اب أ ْ‬ ‫ِ‬
‫ٖٕ‪ .‬كتَ ُ‬ ‫‪َ .ٛ‬مْي َدا ُن الْ َم ِديْنَ ِة‬
‫ٕٗ‪َ .‬سي َارةُ إِنْ ُد ْونِْي ِسيا‬ ‫اىٌر‬‫‪ .ٜ‬اَلْمد ٍّرس م ِ‬
‫َُ ُ َ‬
‫ٕ٘‪َ .‬سي َارةُ إِنْ ُد ْونِْي ِسيةٌ‬ ‫اىُر‬‫ٓٔ‪ .‬اَلْمد ٍّرس اَلْم ِ‬
‫َُ ُ َ‬
‫‪ .ٕٙ‬اَلسي َارةُ ا ِإلنْ ُد ْونِْي ِسيةُ‬ ‫اىٌر‬‫ٔٔ‪ .‬مد ٍّرس م ِ‬
‫َُ ٌ َ‬
‫‪ .ٕٚ‬لِ َسان َعَرب‬ ‫ٕٔ‪ .‬م َد ٍّرس الْم ْدرسةِ‬
‫ُ ُ َ ََ‬
‫‪ .ٕٛ‬لِ َسان َعَرّب‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ٖٔ‪ُ .‬ى َو طَبْي ٌ‬
‫‪ .ٕٜ‬اَللٍّ َسان َعَرب‬ ‫ٗٔ‪ُ .‬ى َو أَ ْحَ ُد‬
‫٘ٔ‪ِ .‬ىي فَ ِ‬
‫اط َمةُ‬ ‫َ‬

‫‪104 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


BAB 25
Mubtada’ Khabar dengan Mubtada’ Murakkab
‫اَلْ ُم ْبتَ َدأُ َو الْ َخبَ ُر بالمبتدأ المركب‬
Mubtada’ bisa terdiri dari 3 jenis
1. Mubtada’ Mufrod
2. Mubtada’ Man’ut Na’at
3. Mubtada’ Mudhof Mudhof Ilaih

Semua kata yang bergaris bawah di contoh ini adalah mubtada’

Contoh Mubtada’ Mufrod


َِ ُ‫اَلسيارة‬
 ٌ‫مجْي لَة‬
Mobil Itu bagus
َ
Lapangan Itu luas  ‫اَلْ َمْي َدا ُن َو ِاس ٌع‬
ِ ‫اَْلُستاذُ م‬
 ‫اىٌر‬
Professor Itu pandai َ َْ
Contoh Mubtada’ Yang Terdiri Dari Ma’ut Na’at
َِ ُ‫ال ِدي َدة‬
 ٌ‫مجْي لَة‬
Mobil yang baru Itu bagus ْ َْ ُ‫اَلسي َارة‬
Lapangan yang bersih Itu luas  ‫ع‬ ِ ِ
ٌ ‫ف َواس‬ ُ ‫اَلْ َمْي َدا ُن النظْي‬
ِ
Professor indonesia Itu pandai  ‫اىر‬
ٌ ‫ُستَاذُ اإلندونيسي َم‬ ْ ‫اَْل‬
Contoh Mubtada’ Yang Terdiri Dari Mudhof Mudhof Ilaih
َِ ‫سيارةُ الْم َد ٍّر ِس‬
 ٌ‫مجْي لَة‬
Mobilnya Guru Itu bagus
ُ َ َ
Lapangan di kota Itu luas  ‫ع‬ ِ ِ ِ
ٌ ‫َمْي َدا ُن الْ َمديْنَة َواس‬
Professor universitas Itu pandai  ‫اىر‬ ِ ِ ِ ْ ُ‫أُستاذ‬
ٌ ‫الَام َعة َم‬ َْ

Nahwu Mudah | 105


BAB 26
Mubtada’ Khabar dengan Khabar Murakkab
‫اَلْ ُم ْبتَ َدأُ َو الْ َخبَ ُر بالخبر المركب‬
Khabar bisa terdiri dari 4 jenis
1. Khabar Mufrod
2. Khabar Jumlah Fi’liyah
3. Khabar Jumlah Ismiyah
4. Khabar Syibhul Jumlah

Untuk memahami Jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah silakan


buka kembali halaman 14, dan untuk memahami syibhul
jumlah silakan buka kembali halaman 33

Semua kata yang bergaris bawah di contoh ini adalah khabar

Contoh Khabar Mufrod


َِ ُ‫اَلسيارة‬
 ٌ‫مجْي لَة‬
Mobil Itu bagus
َ
Lapangan Itu luas ِ
 ‫اَلْ َمْي َدا ُن َواس ٌع‬
ِ ‫اَْلُستاذُ م‬
 ‫اىٌر‬
Professor Itu pandai َ َْ
Contoh Khabar Jumlah Fi’liyah
Mobil Itu masuk kota  َ‫اَلسي َارةُ تَ ْد ُخ ُل الْ َم ِديْنَة‬
ِ
Lapangan Itu terletak di tengah kota  ‫ط الْمدي نَ ِة‬
ْ َ َ ‫اَلْ َمْي َدا ُن تَ َق ُع َو َس‬
Professor Itu menjelaskan pelajaran  ‫شرح الد ْرس‬
َ ُ َ ْ َ‫ُستَاذُ ت‬ ْ ‫اَْل‬

ُ‫اَلسي َارة‬
Mubtada
ِ ‫تَ ْدخل الْم‬
Khabar (jumlah fi’liyah) َ‫ديْنَة‬
َ ُُ
106 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
Contoh Khabar Jumlah Ismiyah
Catatan penting : jumlah ismiyah = mubtada’ khabar

jadi “mubtada’ khabar” yang “khabar” nya tersusun dari


jumlah ismiyah sebutan lainnya : “mubtada’ khabar” dengan
“khabar”nya tersusun dari “mubtada’ khabar”
 ‫َس َوُد‬
Mobil Itu warnanya hitam ْ ‫اَلسي َارةُ لَ ْونُ َها أ‬
ِ َ‫اَلْمي َدا ُن أ َْع َشاب ها ث‬
Lapangan Itu rumputnya lebat  ٌ‫خْي َفة‬ َُ َْ
Professor Itu pakaiannya baru  ‫ديْ ٌد‬ ِ ‫اَْلُستاذُ لِباسو ج‬
َ ُ ُ َ َْ
Mubtada’ ُ‫اَلسيارة‬
َ
Khabar (jumlah ismiyah) ‫َس َوُد‬
ْ ‫لَ ْونُ َها أ‬

Mubtada’ (mudhof mudhof ilaih) ‫لَ ْونُ َها‬


Khabar ‫َس َوُد‬
ْ‫أ‬
Contoh Khabar Syibhul Jumlah
‫ت‬ ِ ‫اَلسيارةُ أَمام الْب ي‬
Mobil Itu di depan rumah َْ َ َ َ
ِ ‫ال‬
Lapangan Itu di belakang taman  ‫ديْ َق ِة‬ َْ َ‫اَلْ َمْي َدا ُن َوَراء‬
Professor Itu di dalam universitas  ِ‫ام َعة‬
ِ ‫ال‬
َْ ‫ُستَاذُ ِ ْيف‬
ْ ‫اَْل‬

ُ‫اَلسي َارة‬
Mubtada’
ِ ‫أَمام الْب ي‬
Khabar (Syibhul Jumlah)‫ت‬ َْ َ َ

Nahwu Mudah | 107


BAB 27
Mubtada’ Muakkhar dan Khabar Muqoddam
(Mubtada di belakang, Khabar di depan)
‫الخبر المقدم والمبتدأ المؤخر‬
Umumnya yang namanya mubtada’ itu letaknya di depan dan
ma’rifah, sedangkan khabar itu dibelakang NAMUN Jika
khabarnya adalah syibhul jumlah, maka mubtada’nya BOLEH
diletakkan di belakang dan mubtada’nya juga BOLEH menjadi
nakiroh

Contoh 1
mobil itu di depan rumah ِ ‫اَلسيارةُ أَمام الْب ي‬
‫ت‬ َْ َ َ َ
ِ ‫الْب ي‬
Khabar (Syibhul Jumlah) ‫ت‬ ‫أ ََم َام‬ Mubtada’ ُ‫اَلسيارة‬
َْ َ
jika khabarya syibhul jumlah maka mubtada’nya BOLEH
diletakkan di belakang dan mubtada’nya juga BOLEH berubah
menjadi nakiroh, maka bisa berubah menjadi:
ِ ‫أَمام الْب ي‬
ٌ‫ت َسي َارة‬ atau ِ ‫أَمام الْب ي‬
ُ‫ت اَلسي َارة‬
َْ َ َ َْ َ َ
Contoh 2
ْ ‫ِل‬
Buku itu milik Ahmad ‫َحَ َد‬
‫اب‬ ِ
ُ َ‫اَلْكت‬
ْ ‫ ِل‬Mubtada’ ‫اب‬
Khabar (Syibhul Jumlah) ‫َحَ َد‬ ِ
ُ َ‫اَلْكت‬
Bisa berubah menjadi
‫اب‬ ِ ْ ‫ِل‬ ِ ْ ‫ِل‬
ٌ َ‫َحَ َد اكت‬ atau ‫اب‬
ُ َ‫َحَ َد اَلْكت‬

108 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 28
Mubtada’ dengan Banyak Khabar
ِ ‫اَلْمبتَ َدأُ بِتَ عد‬
‫ُّد الْ َخبَ ِر‬ َ ُْ
Dalam susunan mubtada’ khabar, khabar boleh lebih dari satu
meskipun mubtada’nya hanya Satu

Contoh :
‫اب‬ ًّ ‫َس َوُد َْحت ِم ُل‬
َ ‫الرك‬
ِ ِ
ْ ‫اَلسي َارةُ أ ََم َام الْبَ ْيت َمجْي لَةٌ لَ ْونُوُ أ‬
Mobil itu di depan rumah, bagus, warnanya hitam, membawa
penumpang penumpang
ُ‫اَلسي َارة‬
Mubtada’

khabar 1 (syibhul jumlah) ‫ت‬ ِ ‫أَمام الْب ي‬


َْ َ َ
khabar 2 (mufrod) ٌ‫مجْي لَة‬َِ
khabar 3 (jumlah ismiyah) ‫َسو ُد‬
َ ْ ‫لَ ْونُوُ أ‬
khabar 4 (jumlah fi’liyah) ‫اب‬ ًّ ‫َْحت ِم ُل‬
َ ‫الرك‬

Nahwu Mudah | 109


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬

‫‪Terjemahkan kalimat dibawah ini, kemudian tentukan mana‬‬


‫‪mubtada’nya dan mana khabarnya? Setelah itu jelaskan‬‬
‫?‪mubtada dan khabarnya terdiri dari susunan apa‬‬
‫ٔ‪ .‬اَلْ ِم ْسطََرةُ طَ ِويْلَةٌ‬
‫ص ِاد ٌق‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب الْ َماىُر َ‬ ‫ٕ‪ .‬اَلطال ُ‬
‫احةُ الْ َم ْس ِج ِد َو ِاس ٌع‬ ‫ٖ‪َ .‬س َ‬
‫ٗ‪ .‬اَلْ َم ْد َر َسةُ الْ َكبِْي َرةُ َو َس َط اْلَ َم ِديْنَ ِة‬
‫س َعلَى الْ ُك ْرِس ٍّي‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫٘‪ُ .‬مديْ ُر الْ َم ْع َهد َْجتل ُ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِر‬
‫ص ِر بَ ْع َد الْ َع ْ‬ ‫س الْ َع ِزيْ ُز َو ْج ُهوُ ُمنْي ٌر َمجْي ٌل تَْشى إِ َىل الْ َق ْ‬ ‫‪ .ٙ‬اَلرئْي ُ‬
‫ب قَلَ ٌم طَ ِويْ ٌل لَ ْونُوُ أَْزَر ُق‬ ‫‪َ .ٚ‬علَى الْم ْكتَ ِ‬
‫َ‬
‫ب ِامصباح منِي ر ِسعره َغ ٍال تُ ِ‬
‫ض ْيءُ الْغُْرفَةَ‬ ‫‪ .ٛ‬فَ ْو َق الْ َم ْكتَ ِ ْ َ ٌ ُ ْ ٌ ْ ُُ‬
‫مجْي ٌل يَ ْقَرأُ الْ ُق ْرأَ َن‬‫‪ .ٜ‬علَى الْ ُكرِسي ِط ْفل َِ‬
‫ْ ٍّ ٌ‬ ‫َ‬
‫ض‬ ‫ك َكالشم ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫س تُنْي ُر ْال َْر َ‬ ‫ْ‬ ‫ٓٔ‪ .‬اَلْ َمل ُ‬
‫َحَُر تَ َق ُع َزا ِويَةَ الْغُْرفَِة‬ ‫ت ُك ْرِس ٌّى قَ ِد ْيٌ لَ ْونُوُ أ ْ‬ ‫ٔٔ‪ِ .‬يف الْب ي ِ‬
‫ْ َْ‬
‫س اللغَةَ الْ َعَربِيةَ‬ ‫ِ‬
‫ٕٔ‪ُ .‬مَم ٌد َماىٌر يَ ْد ُر ُ‬
‫ت إِ َىل الْم ِديْنَ ِة َزيْد يَ ْذ َىب بِالسيارةِ‬ ‫ٖٔ‪ِ .‬من الْب ي ِ‬
‫َ َْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ٗٔ‪ .‬كِتاب ْالُست ِاذ َْحتت الْ ِوسادةِ‬
‫َ ََ‬ ‫َ ُ َْ‬
‫السباحةُ و ِاسعةٌ َِ‬
‫مجْي لَةٌ‬ ‫٘ٔ‪ .‬اَلِْ َْبَكةُ ٍّ َ َ َ َ‬

‫‪110 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


BAB 29
Badal dan Mubdal Minhu
‫البدل و مبدل منه‬
Badal adalah kata kedua yang MENSPESIFIKKAN kata pertama
yang disebut Mubdal Minhu

Contoh 1 :
Ustadz Budi ‫ُستَاذُ بُ ْوِد ْي‬
ْ ‫اَْل‬
Jika kita perhatikan, kata kedua yaitu “Budi” menspesifikkan
kata pertama yaitu “Ustadz”

Ustadz ini masih belum jelas ustadz siapa?, kemudian ustadz


yang belum jelas ini dispesifikkan dengan kata kedua yaitu
“Budi” nah budi sebagai kata kedua ini disebut dengan BADAL
sedangkan “ustadz” sebagai kata pertama disebut MUBDAL
MINHU
Contoh pertama ini disebut dengan Badal Muthobiq ‫بدل مطابق‬
Contoh 2 :
ِ َ‫أَقْ رأُ الْ ِكت‬
Saya membaca buku setengahnya ُ‫ص َفو‬
ْ ‫اب ن‬
َ َ
Jika kita perhatikan, kata kedua yaitu “setengahnya”
menspesifikkan kata pertama yaitu “buku”
Saya membaca “buku” ini masih belum jelas, seluruhnya?
Sebagian? Sepertiga? Atau setengah? Pembacaan buku yang
belum jelas ini dispesifikkan dengan kata kedua yaitu
“setengahnya” nah kata kedua ini disebut dengan BADAL,
sedangkan “kitab” sebagai kata pertama disebut MUBDAL
MINHU

Contoh kedua ini disebut dengan Badal Ba’dhu Min Kulli


‫بدل بعض من كل‬
Nahwu Mudah | 111
Contoh 3 :
ِ ِ ِ
Saya suka Budi Tulisannya ُ‫أُحب بُ ْود ْي كتَابَتَو‬
Jika kita perhatikan, kata kedua yaitu “tulisannya”
menspesifikkan kata pertama yaitu “budi”

Saya suka “budi” ini masih belum jelas, suka apanya?


Orangnya? Akhlaknya? Atau apanya? Suka yang belum jelas ini
dispesifikkan dengan kata kedua yaitu “tulisannya” nah kata
kedua ini disebut dengan BADAL sedangkan “budi” sebagai
kata pertama disebut MUBDAL MINHU

Contoh ketiga ini disebut dengan Badal Isytimal ‫بدل اشتمال‬

I’RABNYA :
Badal mengikuti I’rab kata sebelumnya, jika kata sebelumnya
marfu maka badal ikut marfu’, jika kata sebelumnya manshub
maka badal ikut manshub, jika kata sebelumnya majrur maka
badal ikut majrur

CATATAN PENTING:
1. Mubdal Minhu (Kata Pertama) HARUS MA’RIFAH
2. Badal Muthobiq (contoh 1) mayoritas adalah ISIM ALAM
3. Badal Ba’dhu Min Kulli (contoh 2) dan Badal Isytimal
(contoh 3) harus memiliki dhomir yang kembali kepada
mubdal minhu (nishfuhu, kitabatuhu)

‫التدريب‬
LATIHAN

Buatlah masing masing 10 contoh dalam kalimat lengkap yang


didalamnya ada badal muthobiq, badal Ba’dhu Min Kulli, dan
badal Isytimal

112 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 30
Athaf dan Ma’thuf
‫ف‬
ٌ ‫ف َو َم ْعطُْو‬
ٌ َ‫َعط‬
Athaf adalah kata yang I’rabnya mengikuti I’rab kata
sebelumnya (Ma’thuf) karena terhubung dengan harf athaf.
Huruf athaf :
‫ حىت‬, ‫ لكن‬, ‫ أي‬, ‫ بل‬, ‫ أم‬, ‫ أو‬, ‫ ُمث‬, ‫َو‬
Dari sekian banyak huruf athaf diatas yang paling sering
digunakan dan paling umum dijumpai adalah ‫ و‬dan yang agak
sering adalah ‫ أو‬sisanya sangat jarang digunakan

Contoh :
ِ ِ
َ ‫أَ ْش ًَِت ْي قَلَ ًما َو كتَابًا َو ممْ َحا ًة َو ُكر‬
‫اسةُ َو قَ ُام ْو ًسا‬
Saya membeli pulpen, buku, penghapus, buku tulis, kamus.
(wawu dalam kalimat diatas diterjemahkan sebagai “koma”)

Jika kita perhatikan dalam contoh diatas qolam / pulpen


I’rabnya manshub KARENA MAF’UL BIH. Kata yang datang
Setelah qolam / pulpen adalah : buku, penghapus, buku tulis,
dan kamus.

Nah karena pulpennya manshub, dan setelah pulpen ada harf


wawu yang itu adalah harf athaf, maka kata setelah huruf
wawu ini I’rabnya mengikuti kata sebelumnya yaitu qolam /
pulpen. Dan kita jumpai setelah kata qolam adalah kitab yang
mana juga manshub karena ada harf athaf berupa wawu maka
I’rabnya mengikuti I’rab qalam yang manshub
Begitu pula untuk kata kata yang lain, karena disetiap kata
dipisahkan dengan huruf athaf yaitu wawu, maka I’rab setelah
huruf wawu tersebut mengikuti I’rab kata sebelumnya.

Nahwu Mudah | 113


114 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.
PEBAHASAN
LANJUTAN

Nahwu Mudah | 115


BAB 31
Kaana dan Saudari Saudarinya
‫كان واخواتها‬
Kaana dan saudari saudarinya jika masuk kedalam mubtada’
Khabar maka :

Mubtada’nya marfu’
Khabarnya jadi manshub

Mubtada’nya disebut sebagai isim kaana


Sedang khabarya disebut sebagai khabar kaana

Saudari saudari kaana :

dahulu jadi‫ َكا َن‬.ٔ


Menjadi di waktu pagi ‫َصبَح‬
َ ْ ‫ أ‬.ٕ
Menjadi di waktu dhuha ‫ أصحى‬.ٖ

Menjadi di waktu petang ‫ ظَل‬.ٗ

Menjadi di waktu malam ‫ات‬ َ َ‫ ب‬.٘


Menjadi di waktu sore ‫َمسى‬
َ ْ ‫ أ‬.ٙ
Menjadi ‫ صار‬.ٚ

Bukan ‫ ليس‬.ٛ

Hilang ‫ زال‬.ٜ

Masih ‫ ما زال‬.ٔٓ

116 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


PENTING :
 Semua fiil diatas memiliki bentuk madhi, mudhari dan
amr, KECUALI LAYSA ‫ ليس‬, laysa hanya memiliki bentuk
madhi saja

 Fiil fiil diatas disebut sebagai Af’al Nasikhoh ‫االفعال الناسخة‬


karena mengubah hukum mubtada’ khabar, yang
semula mubtada marfu’ khabar marfu’ berubah
mubtada’nya marfu’ sedangkan khabarnya manshub

 Fiil fiil diatas juga disebut sebagai Af’al Naqishoh ‫األفعال‬


‫ الناقصة‬karena maknanya tidak akan sempurna hanya
dengan memarfu’kan isimnya saja, jadi harus
memanshubkan khabar supaya maknanya bisa
dipahami dengan baik

Contoh Mubtada Khabar yang kemasukan Kana wa


akhawatuha sehingga mubtada’nya marfu dan khabarnya jadi
manshub.

Yang bergaris bawah adalah isim kana marfu’


Yang dicetak tebal adalah khabar kana manshub

ً‫ت اَلْ ِم ْسطََرةُ طَ ِويْ لَة‬


ْ َ‫َكان‬
ِ ‫أَصبحت ساحةُ الْمس ِج ِد و‬
‫اس ًعا‬ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ
َ‫س اللغَةَ الْ َعَربِية‬ ِ
ُ ‫َض َحى ُمَم ٌد َماه ًرا يَ ْد ُر‬ ْ‫أ‬
ِ ‫لسباحةُ و‬
ً‫اس َعةً َج ِم ْي لَة‬ َ َ َ ٍّ ‫ت اَلِْ َْبَكةُ ا‬ ْ َ‫بَات‬

Nahwu Mudah | 117


BAB 32
Inna dan Saudari Saudarinya

َ ‫إِ َّن وأ‬


‫َخ َواتُ َها‬
Inna dan saudari saudarinya jika masuk kedalam mubtada’
Khabar maka :

Mubtada’nya Manshub
Khabar nya Marfu’

Mubtada’nya disebut sebagai isim Inna


Sedang khabarya disebut sebagai khabar Inna

Saudari saudari Inna :

Semoga ‫ لَ َعل‬.ٗ Sesungguhnya ‫ إِن‬.ٔ


Andaikata ‫ت‬َ ‫ لَْي‬.٘ Bahwasanya ‫ أَن‬.ٕ

Seolah olah ‫كأَن‬


َ .ٙ ِ َ‫ ل‬.ٖ
Akan Tetapi ‫كن‬

PERTANYAAN :
Apa bedanya inna wa akhawatuha dengan kaana wa
akhawatuha?

JAWAB :
1. Kaana Wa Akhaatuha adalah fiil, sedangkan Inna Wa
Akhawatuha adalah Harf
2. Kaana Wa Akhawatuha memarfu’kan Mubtada dan
memashubkan Khabar, Sedangkan Inna Wa Akhawatuha
adalah SEBALIKYA yaitu Memanshubkan Mubtada’ dan
memarfu’kan Khabar

118 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


Contoh Mubtada Khabar yang kemasukan Inna wa akhawatuha
sehingga mubtada’nya Manshub dan khabarnya Marfu’.

Yang bergaris bawah adalah isim Inna Manshub’


Yang dicetak tebal adalah khabar Inna Marfu’

ٌ‫إِن اَلْ ِم ْسطََرَة طَ ِويْ لَة‬


ِ ‫َكأَن سالةَ الْمس ِج ِد و‬
‫اس ٌع‬ َ َْ َ َ
َ‫س اللغَةَ الْ َعَربِية‬ ِ
ُ ‫لَ َعل ُمَم ًدا َماه ٌر يَ ْد ُر‬
ِ ‫السباحةَ و‬
ٌ‫اس َعةٌ َج ِم ْي لَة‬ َ َ َ ٍّ َ‫ت اَلِْ َْبَكة‬ َ ‫لَْي‬

Nahwu Mudah | 119


‫التدريب‬
‫‪LATIHAN‬‬

‫‪Kalmat kalimat dibawah ini tersusun dari mubtada’ dan khabar,‬‬


‫‪berilah masing masing kalimat tambahan Kaana wa‬‬
‫‪akhawatuha, dan kaana wa akhawatuha‬‬
‫ٔ‪ .‬اَلْ ِم ْسطََرةُ طَ ِويْلَةٌ‬
‫ص ِاد ٌق‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب الْ َماىُر َ‬ ‫ٕ‪ .‬اَلطال ُ‬
‫احةُ الْ َم ْس ِج ِد َو ِاس ٌع‬ ‫ٖ‪َ .‬س َ‬
‫ٗ‪ .‬اَلْ َم ْد َر َسةُ الْ َكبِْي َرةُ َو َس َط اْلَ َم ِديْنَ ِة‬
‫س َعلَى الْ ُك ْرِس ٍّي‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫٘‪ُ .‬مديْ ُر الْ َم ْع َهد َْجتل ُ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِر‬
‫ص ِر بَ ْع َد الْ َع ْ‬ ‫س الْ َع ِزيْ ُز َو ْج ُهوُ ُمنْي ٌر َمجْي ٌل تَْشى إِ َىل الْ َق ْ‬ ‫‪ .ٙ‬اَلرئْي ُ‬
‫ب قَلَ ٌم طَ ِويْ ٌل لَ ْونُوُ أ َْزَر ُق‬ ‫‪َ .ٚ‬علَى الْم ْكتَ ِ‬
‫َ‬
‫ب ِامصباح منِي ر ِسعره َغ ٍال تُ ِ‬
‫ض ْيءُ الْغُْرفَةَ‬ ‫‪ .ٛ‬فَ ْو َق الْ َم ْكتَ ِ ْ َ ٌ ُ ْ ٌ ْ ُُ‬
‫مجْي ٌل يَ ْقَرأُ الْ ُق ْرأَ َن‬‫‪ .ٜ‬علَى الْ ُكرِسي ِط ْفل َِ‬
‫ْ ٍّ ٌ‬ ‫َ‬
‫ض‬ ‫ك َكالشم ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫س تُنْي ُر ْال َْر َ‬ ‫ْ‬ ‫ٓٔ‪ .‬اَلْ َمل ُ‬
‫َحَُر تَ َق ُع َزا ِويَةَ الْغُْرفَِة‬ ‫ت ُك ْرِس ٌّى قَ ِد ْيٌ لَ ْونُوُ أ ْ‬ ‫ٔٔ‪ِ .‬يف الْب ي ِ‬
‫ْ َْ‬
‫س اللغَةَ الْ َعَربِيةَ‬ ‫ِ‬
‫ٕٔ‪ُ .‬مَم ٌد َماىٌر يَ ْد ُر ُ‬
‫ت إِ َىل الْم ِديْنَ ِة َزيْد يَ ْذ َىب بِالسيارةِ‬ ‫ٖٔ‪ِ .‬من الْب ي ِ‬
‫َ َْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ٗٔ‪ .‬كِتاب ْالُست ِاذ َْحتت الْ ِوسادةِ‬
‫َ ََ‬ ‫َ ُ َْ‬
‫السباحةُ و ِاسعةٌ َِ‬
‫مجْي لَةٌ‬ ‫٘ٔ‪ .‬اَلِْ َْبَكةُ ٍّ َ َ َ َ‬

‫‪120 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


BAB 33
Kaada dan Saudari Saudarinya
‫َخ َواتُ َها‬
َ ‫اد وأ‬
َ ‫َك‬
Kaada dan saudari saudarinya jika masuk kedalam mubtada’
Khabar maka : FUNGSINYA SEPERTI KAANA WA AKHAWATUHA
Dengan 2 Syarat :
1. Khabarya Harus Berupa Jumlah FI’liyah dengan Fiilnya
berupa fiil Mudhari’
2. Kaada Wa Akhawatuha harus berupa dalam bentuk fiil
madhi, kecuali kaada ‫ كاد‬dan ausyaka ‫أوشك‬, kedua fiil ini
boleh berupa fiil mudhari’

Saudari saudari Kaada:

Mulai ‫ع‬
َ ‫ َشَر‬.ٛ Hampir ‫َك َاد‬ .ٔ
Mulai ‫ق‬َ ‫ طََف‬.ٜ Hampir ‫ك‬ َ ‫أَْو َش‬ .ٕ
Mulai ‫ َىب‬.ٔٓ Hampir ‫ب‬َ ‫َكَر‬ .ٖ
Mulai ‫َخ َذ‬َ ‫ أ‬.ٔٔ Semoga ‫عسى‬ .ٗ
ََ
Mulai َ‫شأ‬َ ْ‫ أَن‬.ٕٔ Semoga ‫حرى‬ .٘
ََ
Mulai ‫ام‬ ِ
َ َ‫ ق‬.ٖٔ Semoga ‫ق‬َ َ‫ا ْخلَ ْول‬ .ٙ
Mulai ‫ج َعل‬
َ َ .ٔٗ Mulai َ‫بَ َدأ‬ .ٚ

Nahwu Mudah | 121


Contoh :
‫س‬ ٍّ
َ ‫َخ َذ الْ ُم َعل ُم يَ ْشَر ُح الد ْر‬
َ‫أ‬
Guru Mulai Menjelaskan Pelajaran
Isim Kada Marfu’‫الْم َعلٍّم‬
ُ ُ
Khabar Kaada Fii Mahalli Nashbin ‫شرح الد ْرس‬
َ ُ َ ْ َ‫ي‬

‫التدريب‬
LATIHAN

Berikan 10 Contoh Kalimat yang di dalamnya ada susunan


Kaada Wa Akhawatuha

122 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 34
Khaal dan Naa’t.
‫جال و نعت‬

Khaal adalah : Isim nakiroh manshub, yang menjelaskan


subyek utama ma’rifah yang sedang bagaimana.

Syarat Syarat Khaal :


1. Khaal itu Manshub
2. Khaal harus Nakiroh
3. Subyek Utama Harus Ma’rifah

Catatan Penting :
1. Khaal hanyalah tambahan, dalam artian jika khaal
dihilangkan susunan kalimatnya masih tetap bisa
dipahami sebagai jumlah yang sempurna
2. Subyek utama yang dijelaska oleh khaal bisa berupa fiil
dan bisa berupa maf’ul bih
3. Khaal adalah jawaban dari soal : bagaimana?
4. Khaal dijumpai hanya di jumlah fi’liyah. Khaal tidak
terdapat di jumlah ismiyah.

Contoh Khaal dengan fail sebagai subyek utama :

seorang laki laki datang dengan berbahagia ‫َمسرْورا‬


ً ُ ْ ‫َجاءَ الر ُج ُل‬
Contoh Khaal dengan Maf’ul Bih sebagai subyek utama :

saya menyaksikan laki laki sedang berbahagia‫َمسرْورا‬


ً ُ ْ ‫ت الر ُج َل‬
ُ ْ‫َرأَي‬

Nahwu Mudah | 123


Coba Perhatikan Kata Masruron : ‫َمسرْورا‬
ً ُْ
Kata masruron ini adalah khaal karena :
1. Dia Manshub
2. Dia Nakiroh
3. Subyek utamaya yaitu Ar Rojulu (laki laki) adalah
Ma’rifah (karena ada tambahan alif lam)
4. Dia adalah jawaban dari bagaimana, lebih tepatnya :
bagaimana laki laki ini datang? Jawabya : dengan
berbahagia
5. Jika kata masruron ini dihilangkan maka susunan
kalimatnya tetap sempurna dan bisa dipahami yaitu :
“laki laki datang”, dan “saya melihat laki laki”, kedua
kalimat disamping adalah kalimat sempurna dan bisa
dipahami

PERTANYAAN PENTING :
Disebutkan khaal adalah subyek utamanya HARUS MA’RIFAH,
bagaimana jika subyek utamanya NAKIROH?

JAWAB:
Jika subyek utamanya adalah nakiroh, maka dia tidak menjadi
khaal, namun menjadi NAAT, Apa itu naat? Silakan dibuka
kembali halaman 97 bab naat man’ut

Contoh :
‫َجاءَ َر ُج ٌل َم ْسُرْوٌر‬
‫ت َر ُجلً َم ْسُرْوًرا‬ ُ ْ‫َرأَي‬
Jika kita lihat baik baik kata masrur dalam kedua kalimat diatas
menjadi NAAT

124 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 34
Khaal dan Naa’t. berupa Jumlah dan Syibhul Jumlah
‫جال و نعت من الجملة و شبه الجملة‬
Khaal tidak hanya berupa mufrod saja, namun bisa juga datang
dalam bentuk jumlah dan syibhul jumlah, jumlahpun dibagi
menjadi 2 yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.

Dalam contoh dibawah ini, kata yang bergaris bawah adalah


Khaal.

Contoh Khaal Jumlah Fi’liyah


َ‫ب السي َارة‬
ُ ‫َجاءَ الر ُج ُل يَْرَك‬
Laki laki itu datang dengan naik mobil

Contoh Khaal Jumlah ismiyah


َِ ‫جاء الرجل سيارتُو‬
ٌ‫مجْي لَة‬ َُ َ ُُ َ َ
Laki laki itu datang mobilnya baru

Contoh Khaal Syibhul Jumlah


‫ص ِر‬
ْ ‫َجاءَ الر ُج ُل بَ ْع َد الْ َع‬
Laki laki itu datang Setelah Ashar

PENTING!

Nah subyek utama yaitu Ar Rojulu kan Ma’rifah nih, maka


kalimat yang menjelaskan subyek utama ini disebut Khaal

Bagaimana jika Subyek utama diatas yaitu Ar Rojulu diganti


dengan nakiroh sehingga mejadi Rojulun (Tanpa Alif Lam?)

Jawab : Maka kata setelahya menjadi NAAT, bukaan Khaal

Nahwu Mudah | 125


Macam macam Sama seperti Khaal yang tidak hanya berupa
mufrod saja, namun naat bisa juga datang dalam bentuk
jumlah dan syibhul jumlah, jumlahpun dibagi menjadi 2 yaitu
jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.

Dalam contoh dibawah ini, kata yang bergaris bawah adalah


Naat, karena subyek utamanya nakiroh.

Contoh Naat Jumlah Fi’liyah


‫ب السي َارَة‬
ُ ‫َجاءَ َر ُج ٌل يَْرَك‬
Laki laki itu datang naik mobil

Contoh Naat Jumlah ismiyah


َِ ‫جاء رجل سيارتُو‬
ٌ‫مجْي لَة‬ ُ َ َ ٌ َُ َ َ
Laki laki itu datang mobilnya baru

Contoh Naat Syibhul Jumlah


‫ص ِر‬
ْ ‫َجاءَ َر ُج ٌل بَ ْع َد الْ َع‬
Laki laki itu datang Setelah Ashar

‫التدريب‬
LATIHAN

Berikan 10 Contoh Khaal dan Naat yang berupa Jumlah Fi’liyah,


10 contoh Khaal dan Naat berupa Jumlah Ismiyah, dan 10
Contoh Khaal dan Naat berupa syibhul jumlah.

126 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


BAB 35
Adad Ma’dud
‫عدد ومعدود‬
Adad : Angka / Bilangan
Ma’dud : isim Yang terletak setelah bilangan
Kaidah Umum :
Adad 3-10  Ma’dudnya Jama’ Majrur
Adad 11-99  Ma’dudnya Mufrod Manshub
Ratusan, ribuan, jutaan, dst  Ma’dudnya Mufrod Majrur
Adad 1-10 Mudzakkar dan Muannats
ٌ َّ‫ُم َؤن‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
ٌ‫اح َدة‬ ِ‫و‬ ‫اح ٌد‬ِ‫و‬ ٔ
َ َ
ِ َ‫اِثْنَت‬
‫ان‬ ِ َ‫اِثْن‬
‫ان‬ ٕ
‫ث‬ٌ ‫ثََل‬ ٌ‫ثََلثَة‬ ٖ
‫أ َْربَ ٌع‬ ٌ‫أ َْربَ َعة‬ ٗ
‫س‬
ٌ َْ‫َخ‬ ٌ‫َخَْ َسة‬ ٘
ٌّ ‫ِس‬
‫ت‬ ٌ‫ِستة‬ ٙ
‫َسْب ٌع‬ ٌ‫َسْب َعة‬ ٚ
‫ََثَان‬ ٌ‫ََثَانِيَة‬ ٛ
‫تِ ْس ٌع‬ ٌ‫تِ ْس َعة‬ ٜ
‫َع ْشٌر‬ ٌ‫َع َشَرة‬ ٔٓ

Nahwu Mudah | 127


Contoh : Adad Ma’dud 1-10
Adad 3-10 Ma’dudnya JAMA’ MAJRUR

‫ب‬ٌ ُ‫ ُكت‬jamaknya  ‫اب‬


ٌ َ‫كت‬
‫ات‬
ٌ ‫ َسي َار‬jamaknya  ٌ‫َسياَرة‬
Pertanyaan : Bagaimana cara kita mengetahui bentuk jama’
dari suatu benda?
Jawab : tidak ada cara lain selain DIHAFAL jadi harus dihafalkan

‫ث‬ٌ َّ‫ُم َؤن‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


ِ ‫سياَرةٌ و‬
ٌ‫اح َدة‬ ِ ‫كتَاب و‬
‫اح ٌد‬ ٔ
َ َ َ ٌ
‫ان‬ ِ
ِ َ‫ان اثْنَت‬
ِ َ‫سياَرت‬ ِ َ‫ان اثْن‬
‫ان‬ ِ ‫كِتَاب‬ ٕ
َ َ
ٍ ‫ث سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫ثََلثَةُ ُكت‬
َ َ ٌ ‫ثََل‬ ‫ب‬ ٖ
ٍ ‫أَربع سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫أ َْربَ َعةُ ُكت‬
‫ب‬ ٗ
َ َ ُ َْ
ٍ ‫َخَْس سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫َخَْسةُ ُكت‬
‫ب‬ ٘
َ َ ُ َ
ٍ ‫ِست سيار‬
‫ات‬ ‫ب‬ٍ ُ‫ِستةُ ُكت‬ ٙ
َ َ
ٍ ‫سبع سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫َسْب َعةُ ُكت‬
‫ب‬ ٚ
َ َ ُ َْ
ٍ ‫ََثَان سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫ََثَانِيَةُ ُكت‬
‫ب‬ ٛ
َ َ
ٍ‫تِسع سيارات‬ ٍ ُ‫تِس َعةُ ُكت‬
‫ب‬ ٜ
َ َ ُْ ْ
ٍ ‫ع ْشر سيار‬
‫ات‬ ٍ ُ‫َع َشرةُ ُكت‬
‫ب‬ ٔٓ
َ َ ُ َ َ
Mobil Buku

Terjemahnya, 1 mobil, 2 buku, 3 mobil, 4 buku, dst

128 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫‪Contoh : Adad Ma’dud 11-20‬‬
‫‪Adad 11-99 Ma’dudnya MUFROD MANSHUB‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫إِ ْح َدى َع ْشَرةَ َسي َارةً‬ ‫َح َد َع َشَر كِتَابًا‬ ‫أَ‬ ‫ٔٔ‬
‫اثْنَتًا َع ْشَرَة َسياَرًة‬ ‫اثْنَا َع َشَر كِتَابًا‬ ‫ٕٔ‬
‫ث َع ْشَرَة َسياَرًة‬ ‫ثََل َ‬ ‫ثََلثَةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫ٖٔ‬
‫أ َْربَ َع َع ْشَرةَ َسياَرةً‬ ‫أ َْربَ َعةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫ٗٔ‬
‫س َع ْشَرَة َسياَرةً‬ ‫َخَْ َ‬ ‫َخَْ َسةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫٘ٔ‬
‫ِست َع ْشَرَة َسياَرًة‬ ‫ِستةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫‪ٔٙ‬‬
‫َسْب َع َع ْشَرةَ َسياَرةً‬ ‫َسْب َعةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫‪ٔٚ‬‬
‫ََثَان َع ْشَرةَ َسياَرةً‬ ‫ََثَانِيَةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫‪ٔٛ‬‬
‫تِ ْس َع َع ْشَرَة َسياَرةً‬ ‫تِ ْس َعةَ َع َشَر كِتَابًا‬ ‫‪ٜٔ‬‬
‫ِع ْشُرْو َن َسياَرةً‬ ‫ِع ْشُرْو َن كِتَابًا‬ ‫ٕٓ‬
‫‪Mobil‬‬ ‫‪Buku‬‬

‫‪Terjemahnya : 11 Mobil, 12 Buku, 13 Mobil, 14 Buku dst.‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 129‬‬


‫‪Contoh : Adad Ma’dud 20-90‬‬
‫‪Adad 11-99 Ma’dudnya MUFROD MANSHUB‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫ِع ْشُرْو َن َسي َارةً‬ ‫ِع ْشُرْو َن كِتَابًا‬ ‫ٕٓ‬
‫ثََلثُ ْو َن َسياَرًة‬ ‫ثََلثُ ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٖٓ‬
‫أَْربَ ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫أَْربَ ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓٗ‬
‫َخَْ ُس ْو َن َسياَرةً‬ ‫َخَْ ُس ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓ٘‬
‫ِست ْو َن َسياَرًة‬ ‫ِست ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓ‪ٙ‬‬
‫َسْب ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫َسْب ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓ‪ٚ‬‬
‫ََثَانُ ْو َن َسياَرةً‬ ‫ََثَانُ ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓ‪ٛ‬‬
‫تِ ْس ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫تِ ْس ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٓ‪ٜ‬‬
‫‪Mobil‬‬ ‫‪Buku‬‬

‫‪Terjemahnya : 20 mobil, 30 buku, 40 Mobil, dst.‬‬

‫‪130 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


‫‪Contoh : Adad Ma’dud 20-90‬‬
‫‪Adad 11-99 Ma’dudnya MUFROD MANSHUB‬‬

‫ُم َؤنَّ ٌ‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
‫ان َو ِع ْشُرْو َن َسي َارةً‬ ‫اِثْنَتَ ِ‬ ‫ان َو ِع ْشُرْو َن كِتَابًا‬ ‫اِثْنَ ِ‬ ‫ٕٕ‬
‫ث َو ثََلثُ ْو َن َسياَرًة‬ ‫ثََل ٌ‬ ‫ثََلثَةٌ َو ثََلثُ ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٖٖ‬
‫أ َْربَ ٌع ًو أ َْربَ ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫أ َْربَ َعةٌ َو أَْربَ ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫ٗٗ‬
‫س َو َخَْ ُس ْو َن َسياَرةً‬‫َخَْ ٌ‬ ‫َخَْ َسةٌ َو َخَْ ُس ْو َن كِتَابًا‬ ‫٘٘‬
‫ت ِست ْو َن َسياَرًة‬ ‫ِس ٌّ‬ ‫ِستةٌ َو ِست ْو َن كِتَابًا‬ ‫‪ٙٙ‬‬
‫َسْب ٌع َو َسْب ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫َسْب َعةٌ َو َسْب ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫‪ٚٚ‬‬
‫ََثَ ِان ًو ََثَانُ ْو َن َسياَرًة‬ ‫ََثَانِيَةٌ َو ََثَانُ ْو َن كِتَابًا‬ ‫‪ٛٛ‬‬
‫تِ ْس ٌع َو تِ ْس ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫تِ ْس َعةٌ َو تِ ْس ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫‪ٜٜ‬‬
‫إِ ْح َدى َو ِع ْشُرْو َن َسي َارةً‬ ‫اح ٌد َو ِع ْشُرْو َن كِتَابًا‬ ‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٕٔ‬
‫إِ ْح َدى َو ثََلثُ ْو َن َسياَرًة‬ ‫ِ‬
‫َواح ٌد َو ثََلثُ ْو َن كتَابًا‬ ‫ِ‬ ‫ٖٔ‬
‫إِ ْح َدى َو أ َْربَ ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫اح ٌد َو أ َْربَ ُع ْو َن كِتَابًا‬
‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٔٗ‬
‫إِ ْح َدى َو َخَْ ُس ْو َن َسياَرةً‬ ‫اح ٌد َو َخَْ ُس ْو َن كِتَابًا‬ ‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٔ٘‬
‫إِ ْح َدى َو ِست ْو َن َسياَرًة‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َواح ٌد َو ست ْو َن كتَابًا‬ ‫ِ‬ ‫ٔ‪ٙ‬‬
‫إِ ْح َدى َو َسْب ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫اح ٌد َو َسْب ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٔ‪ٚ‬‬
‫إِ ْح َدى َو ََثَانُ ْو َن َسياَرًة‬ ‫اح ٌد َو ََثَانُ ْو َن كِتَابًا‬‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٔ‪ٛ‬‬
‫إِ ْح َدى َو تِ ْس ُع ْو َن َسياَرةً‬ ‫اح ٌد َو تِ ْس ُع ْو َن كِتَابًا‬ ‫وِ‬
‫َ‬ ‫ٔ‪ٜ‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 131‬‬


Contoh : Adad Ma’dud Ratusan
Adad Ratusan Ma’dudnya MUFROD MAJRUR

ٌ َّ‫ُم َؤن‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
ٍ‫ِمائَةُ َسيارة‬ ٍ َ‫ِمائَةُ كِت‬
‫اب‬ ٔٓٓ
َ
ٍ‫ِمائَتَا َسياَرة‬ ‫اب‬ٍ َ‫ِمائَتَا كِت‬ ٕٓٓ
ٍ‫ثََلَُثِائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫ثََلَُثِائَِة كِت‬
‫اب‬ ٖٓٓ
ٍ‫أ َْربَ ُع ِمائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫أَرب ع ِمائَِة كِت‬
‫اب‬ ُ َْ ٗٓٓ
ٍ‫َخَْس ِمائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫َخَْس ِمائَِة كِت‬
‫اب‬ ٘ٓٓ
ُ ُ
ٍ‫ِستمائَة َسياَرة‬
ِ ِ ٍ َ‫ِستمائَة كت‬
‫اب‬ ِ ِ ِ ٙٓٓ
ٍ‫َسْب ُع ِمائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫سْب ع ِمائَِة كِت‬
‫اب‬ َُ ٚٓٓ
ٍ‫ََثَ ِانِائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫ََثَ ِانِائَِة كِت‬
‫اب‬ ٛٓٓ
ٍ‫تِس ُع ِمائَِة َسياَرة‬ ٍ َ‫تِسع ِمائَِة كِت‬
‫اب‬ ُْ ٜٓٓ
ْ
Kenapa harakatnya kasroh dan bukan kasrotain? Kenapa miati,
bukan miatin?

Karena mudhof dengan kata setelahnya, silakan buka kembali


bab Mudhof Mudhof Ilaih

132 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫‪Contoh : Adad Ma’dud Ribuan‬‬
‫‪Adad Ribuan Ma’dudnya MUFROD MAJRUR‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫ف َسيارةٍ‬ ‫ف كِتَ ٍ‬
‫أَلْ ُ َ‬ ‫اب‬ ‫أَلْ ُ‬ ‫ٓٓٓٔ‬
‫أَلْ َفا َسياَرةٍ‬ ‫أَلْ َفا كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫ٕٓٓٓ‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫ثََلثةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫ثََلثةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٖٓٓٓ‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫أَرب عةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫أَرب عةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓٗ‬
‫َْ َ‬ ‫َْ َ‬
‫َخَْسةُ االف َسياَرةٍ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخَْسةُ االف كتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫ٓٓٓ٘‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫ِستةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫ِستةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓ‪ٙ‬‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫سب عةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫سب عةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓ‪ٚ‬‬
‫َْ َ‬ ‫َْ َ‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫ََثَانِيةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫ََثَانِيةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓ‪ٛ‬‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫تِسعةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫تِسعةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓ‪ٜ‬‬
‫َْ‬ ‫َْ‬
‫االف َسياَرةٍ‬ ‫عشرةُ ِ‬ ‫اب‬ ‫عشرةُ ِ‬
‫االف كِتَ ٍ‬ ‫ٓٓٓٓٔ‬
‫َ ََ‬ ‫َ ََ‬
‫‪Kenapa harakatnya kasroh dan bukan kasrotain? Kenapa‬‬
‫?‪aalaafi, bukan aalaafin‬‬

‫‪Karena mudhof dengan kata setelahnya, silakan buka kembali‬‬


‫‪bab Mudhof Mudhof Ilaih‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 133‬‬


‫‪Contoh : Adad Ma’dud Jutaan‬‬
‫‪Adad Jutaan Ma’dudnya MUFROD MAJRUR‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫ِم ْليُو َن َسيارةٍ‬ ‫اب‬‫ِم ْلي و َن كِتَ ٍ‬ ‫‪1 jt‬‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬
‫ِم ْليُونَا َسياَرةٍ‬ ‫اب‬‫ِم ْلي ونَا كِتَ ٍ‬ ‫‪2 jt‬‬
‫ْ‬ ‫ُْ‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫ثََلثةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫ثََلثةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫‪3 jt‬‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫أ َْربَ َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫أ َْربَ َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫‪4 jt‬‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫َخَْ َسةُ َم َليِْ َ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫َخَْ َسةُ َم َليِْ َ‬ ‫‪5 jt‬‬
‫ِ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬ ‫ِ‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫ستةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫اب‬ ‫ستةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫‪6 jt‬‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫َسْب َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫َسْب َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫‪7 jt‬‬
‫ِ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬ ‫ِ‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫ََثَانيةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫اب‬ ‫ََثَانيةُ َم َليِ ْ َ‬ ‫‪8 jt‬‬
‫ِ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬ ‫ِ‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫ت ْس َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫اب‬ ‫ت ْس َعةُ َم َليِْ َ‬ ‫‪9 jt‬‬
‫ُت َسياَرةٍ‬ ‫َع َشَرةُ َم َليِْ َ‬ ‫ُت كِتَ ٍ‬
‫اب‬ ‫َع َشَرةُ َم َليِْ َ‬ ‫‪10 jt‬‬

‫‪134 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


Catatan Penting :
Ma’dud Mengikuti Bilangan Terakhir yang disebut

Meskipun angkanya Ribuan, namun bilangan terakhir yang


disebut adalah 3-10, maka Ma’dudnya mengikuti bilangan 3-10
yaitu jama’ majrur, bukan mengikuti Ribuan!

Contoh : 3005 Buku


ٍ ُ‫ثََلثة‬
ٍ ُ‫االف و َخَْسةُ ُكت‬
‫ب‬ َ َ
Meskipun angkanya Ribuan, namun bilangan terakhir yang
disebut adalah 11-99, maka Ma’dudnya mengikuti bilangan 11-
99 yaitu Mufrod Manshub, bukan mengikuti Ribuan!

Contoh : 3033 Mobil


‫ث َوثََلثُ ْو َن َسي َارًة‬ ٍ ُ‫ثََلثة‬
ٌ ‫االف َو ثََل‬
Untuk Angka 101, 102, 1001,1002 memakai bentuk seperti
berikut :

101 Masjid
‫ِمائَةُ َم ْس ِج ٍد َوَم ْس ِج ٌد‬
102 Masjid
‫ِمائَةُ َم ْس ِج ٍد َوَم ْس ِج َد ِان‬
101 Malam
ٌ‫ِمائَةُ لَْي لَ ٍة َو لَْي لَة‬
1001 Malam
ٌ‫ف لَْي لَ ٍة َو لَْي لَة‬
ُ ْ‫أَل‬
Nahwu Mudah | 135
LATIHAN

Terjemahkan bilangan berikut kedalam bahasa arab

1. 11.111 Mobil
2. 22.222 Buku
3. 33.333 Mobil
4. 44.444 Buku
5. 55.555 Mobil
6. 66.666 Buku
7. 77.777 Mobil
8. 88.888 Buku
9. 99.999 Mobil
10. 111.111 Buku
11. 222.222 Mobil
12. 333.333 Buku
13. 444.444 Mobil
14. 555.555 Buku
15. 666.666 Mobil
16. 777.777 Buku
17. 888.888 Mobil
18. 999.999 Buku
19. 1.234.567 Mobil
20. 2.345.678 Buku
21. 3.456.789 Mobil
22. 4.567.891 Buku
23. 5.678.912 Mobil
24. 7.891,234 Buku
25. 8.912.345 Mobil
26. 9.123.456 Buku

136 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.


‫‪BAB 35‬‬
‫‪Adad Tartib‬‬
‫عدد التربيب‬
‫‪Adad Tartib adalah Bilangan urut. Seperti pertama, ke-dua, ke-‬‬
‫‪tiga, ke-empat, ke-lima, ke-seratus, ke-seribu, ke-sejuta, dst.‬‬

‫‪Adad Tartib 1-10 Mudzakkar dan Muannats‬‬


‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
‫اَلسي َارةُ الوىل‬ ‫اب اَْلَو ُل‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَلثانِيَةُ‬ ‫اب اَلث ِان‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕ‬
‫اَلسي َارةُ اَلثالِثَةُ‬ ‫ث‬ ‫ِ‬
‫اب اَلثَال ُ‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٖ‬
‫اَلسي َارةُ اَلرابِ َعةُ‬ ‫اب اَلرابِ ُع‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٗ‬
‫اَلسي َارةُ اَ ْلَ ِام َسةُ‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫اب اَ ْلَام ُ‬
‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫٘‬
‫اَلسي َارةُ اَلس ِاد َسةُ‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫اب اَلساد ُ‬
‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫‪ٙ‬‬
‫اَلسي َارةُ اَلسابِ َعةُ‬ ‫اب اَلسابِ ُع‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫‪ٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ اَلث ِامنَةُ‬ ‫اب اَلث ِام ُن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫‪ٛ‬‬
‫اس َعةُ‬ ‫اَلسيارةُ اَلت ِ‬ ‫اس ُع‬ ‫اَلْ ِكتَاب اَلت ِ‬ ‫‪ٜ‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫اشَرةُ‬ ‫اَلسيارةُ اَلْع ِ‬ ‫اشُر‬ ‫اَلْ ِكتَاب اَلْع ِ‬ ‫ٓٔ‬
‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫‪Terjemahnya:‬‬
‫‪Buku Pertama, Buku Ke-dua dst.‬‬
‫‪Mobil Pertama, Mobil Ke-dua, dst.‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 137‬‬


‫‪Adad Tartib 11-20 Mudzakkar dan Muannats‬‬

‫ُم َؤنَّ ٌ‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
‫اَلسي َارةُ اَ ْلَ ِاديَةَ َع ْشَرَة‬ ‫اب اَ ْلَ ِاد ْي َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫ٔٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَلثانِيَةَ َع ْشَرةَ‬ ‫اب اَلث ِان َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫ٕٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَلثالِثةَ َع ْشَرَة‬ ‫ث َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫اب اَلثال َ‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫ٖٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَلرابِ َعةَ َع ْشَرَة‬ ‫اب اَلرابِ َع َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫ٗٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَ ْلَ ِام َسةَ َع ْشَرةَ‬ ‫س َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫اب اَ ْلَام َ‬
‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫٘ٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَلس ِاد َسةَ َع ْشَرةَ‬ ‫س َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫اب اَلساد َ‬
‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫‪ٔٙ‬‬
‫اَلسي َارةُ اَلسابِ َع َع ْشَرَة‬ ‫اب اَلسابِ َع َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫‪ٔٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ اَلث ِامنَةَ َع ْشَرَة‬ ‫اب اَلث ِام َن َع َشَر‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫‪ٔٛ‬‬
‫اس َعةً َع ْشَرةَ‬ ‫اَلسيارةُ اَلت ِ‬ ‫اس َع َع َشَر‬ ‫الكتَاب اَلت ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪ٜٔ‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫اَلسي َارةُ ِع ْشُرْو َن‬ ‫اب اَلْعِ ْشُرْو َن‬ ‫ِ‬
‫الكتَ ُ‬ ‫ٕٓ‬
‫‪Mobil‬‬ ‫‪Buku‬‬

‫‪Terjemahannya :‬‬
‫‪Buku ke-11, Buku ke-12 dst.‬‬
‫‪Mobil Ke-11, Mobil ke-12 dst.‬‬

‫‪138 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


‫‪Adad Tartib Puluhan‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫اَلسي َارةُ اَلْعِ ْشُرْو َن‬ ‫اب اَلْعِ ْشُرْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕٓ‬
‫اَلسي َارةُ الثََلثُ ْو َن‬ ‫اب الثََلثُ ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٖٓ‬
‫اَلسي َارةُ ال َْربَ ُع ْو َن‬ ‫اب الَْربَ ُع ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٗ‬
‫اَلسي َارةُ الَ ْم ُس ْو َن‬ ‫اب الَ ْم ُس ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓ٘‬
‫اَلسيارةُ ِ‬
‫الست ْو َن‬ ‫اب ال ِست ْو َن‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓ‪ٙ‬‬
‫السْب ُع ْو َن اَلسي َارةُ‬ ‫اب ال َسْب ُع ْو َن‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓ‪ٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ الثَ َمانُ ْو َن‬ ‫اب‬ ‫ِ‬
‫الثَ َمانُ ْو َن اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓ‪ٛ‬‬
‫اَلسي َارةُ التِ ْس ُع ْو َن‬ ‫اب التِ ْس ُع ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓ‪ٜ‬‬
‫‪Mobil‬‬ ‫‪Buku‬‬

‫‪Terjemahnya :‬‬
‫‪Mobil ke-20‬‬
‫‪Buku Ke 30‬‬
‫‪Dst‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 139‬‬


‫‪Adad Tartib Puluhan‬‬

‫ُم َؤنَّ ٌ‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
‫اَلسي َارةُ اَ ْلَ ِاديَةُ َو العِ ْشُرْو َن‬ ‫اب اَ ْلَ ِاد ْي َو الْعِ ْشُرْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕٔ‬
‫اَلسي َارةُ الثانِيَةُ َو الْعِ ْشُرْو َن‬ ‫اب الث ِان َو الْعِ ْشُرْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕٕ‬
‫اَلسي َارةُ اَلثالِثَةُ َو الثََلثُ ْو َن‬ ‫ث َو الثََلثُ ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اب اَلثال ُ‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٖٖ‬
‫اَلسي َارةُ اَلرابِعةُ ًو ال َْربَ ُع ْو َن‬ ‫اب اَلرابِ ُع َو ال َْربَ ُع ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٗٗ‬
‫اَلسي َارةُ اَ ْلَ ِامسةُ َو الَ ْم ُس ْو َن‬ ‫س َو الَ ْم ُس ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اب اَ ْلَام ُ‬
‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫٘٘‬
‫اَلسيارةُ اَلس ِادسةُ ِ‬
‫الست ْو َن‬ ‫الست ْو َن‬ ‫اَلْ ِكتَاب اَلس ِادس و ِ‬ ‫‪ٙٙ‬‬
‫َ‬ ‫َُ‬ ‫ُ‬
‫السْب ُع ْو َن‬ ‫ِ‬ ‫اَلْ ِكتَ ُ ِ‬
‫اَلسي َارةُ اَلساب َعةُ َو َ‬ ‫السْب ُع ْو َن‬
‫اب اَلساب ُع َو َ‬ ‫‪ٚٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ اَلث ِامنَةُ ًو الثَ َمانُ ْو َن‬ ‫اب اَلث ِام ُن َو الثَ َمانُ ْو َن‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫‪ٛٛ‬‬
‫اس َعةُ َو التِ ْس ُع ْو َن‬‫اَلسيارةُ اَلت ِ‬
‫َ‬ ‫اس ُع َو التِ ْس ُع ْو َن‬ ‫اَلْ ِكتَاب اَلت ِ‬
‫ُ‬ ‫‪ٜٜ‬‬

‫‪Terjemahnya :‬‬
‫‪Mobil Ke – 21‬‬
‫‪Buku Ke – 22‬‬
‫‪Dst‬‬

‫‪140 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


‫‪Adad Tartib Ratusan‬‬

‫ث‬‫ُم َؤنَّ ٌ‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬


‫ِ‬ ‫اَلْ ِكت ِ‬
‫اَلسي َارةُ املائَةُ‬ ‫اب املائَةُ‬ ‫َ ُ‬ ‫ٓٓٔ‬
‫اَلسي َارةُ املِائَتَان‬ ‫اب املِائَتَان‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕٓٓ‬
‫اَلسي َارةُ الثََلَُثِائَة‬ ‫اب الثََلَُثِائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٖٓٓ‬
‫اَلسي َارةُ ال َْربَ ُع ِمائَة‬ ‫اب ال َْربَ ُع ِمائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٗ‬
‫اَلسي َارةُ الَ ْم ُس ِمائَة‬ ‫اب الَ ْم ُس ِمائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓ٘‬
‫الست ِمائَة‬‫اَلسيارةُ ِ‬ ‫الست ِمائَة‬‫اَلْ ِكتَاب ِ‬ ‫ٓٓ‪ٙ‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫السْب ُع ِمائَة‬ ‫السْب ُع ِمائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلسي َارةُ َ‬ ‫اب َ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓ‪ٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ الثَ َم ِانِائَة‬ ‫اب الثَ َم ِانِائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓ‪ٛ‬‬
‫اَلسي َارةُ التِ ْس ُع ِمائَة‬ ‫اب التِ ْس ُع ِمائَة‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓ‪ٜ‬‬

‫‪Nahwu Mudah | 141‬‬


‫‪Adad Tartib Ribuan‬‬

‫ُم َؤنَّ ٌ‬
‫ث‬ ‫ُم َذ َّك ٌر‬ ‫عدد‬
‫ف‬ ‫ِ‬
‫اَلسي َارةُ اَْلَلْ ُ‬ ‫ف‬
‫اب اَْلَلْ ُ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓٔ‬
‫اَلسي َارةُ اَْللْ َفان‬ ‫اب اَْللْ َفان‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٕٓٓٓ‬
‫اَلسي َارةُ الثََلثةُ االف‬ ‫اب الثََلثةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٖٓٓٓ‬
‫اَلسي َارةُ ال َْربَ َعةُ االف‬ ‫اب ال َْربَ َعةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓٗ‬
‫اَلسي َارةُ الَ ْم َسةُ االف‬ ‫اب الَ ْم َسةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓ٘‬
‫الستةُ االف‬ ‫اَلسيارةُ ِ‬ ‫الستةُ االف‬ ‫اَلْ ِكتَاب ِ‬ ‫ٓٓٓ‪ٙ‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫السْب َعةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلسي َارةُ َ‬ ‫السْب َعةُ االف‬
‫اب َ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓ‪ٚ‬‬
‫اَلسي َارةُ الثَ َمانِيةُ االف‬ ‫اب الثَ َمانِيةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓ‪ٛ‬‬
‫اَلسي َارةُ التِ ْس َعةُ االف‬ ‫اب التِ ْس َعةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓ‪ٜ‬‬
‫الع َشَرةُ االف‬ ‫ِ‬
‫اَلسي َارةُ َ‬ ‫الع َشَرةُ االف‬ ‫اب َ‬ ‫اَلْكتَ ُ‬ ‫ٓٓٓٓٔ‬

‫‪142 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.‬‬


Catatan Penting 1 :
Untuk adad tartib diatas ratusan menggunakan susunan
sebagai berikut

Contoh :
Buku Ke-101
ِ‫اَلْ ِكتَاب ْالَو ُل ب ع َد الْ ِمائَة‬
َْ ُ
Mobil Ke-355
ِ‫المسو َن ب ع َد الث َلَِثِائَة‬ ِ ْ ُ‫اَلسيارة‬
ْ َ ْ ُ ْ َْ ‫الَام َسةُ َو‬ َ
Buku Ke-1507
ِ‫ف وا ْلم ِس ِمائَة‬
ِ ِ ُ َ‫اَلْ ِكت‬
ْ َ َ ْ‫اب اَلساب ُع بَ ْع َد ْالَل‬
Catatan Penting 2:
Untuk tanggal menggunakan adad tartib, sedangkan untuk
tahun menggunakan adad ashli

Contoh :
Saya Lahir Pada Tanggal 17 Agustus 1945 Masehi
‫ف َو تِ ْسعِ ِمائٍَة‬
ٍ ْ‫ت ِيف التا ِريْ ِخ السابِ ِع َع َشر ِمن أَ ُغسطُس سنَةَ أَل‬ ِ
َ ْ ْ ْ َ ُ ‫ُول ْد‬
ً‫ُت ِمْي َل ِدية‬ ِ ٍ َْ‫َوَخ‬
َ ْ ‫س َو أَْربَع‬
Catatan Penting 3:
Untuk Jam menggunakan adad tartib, sedangkan untuk menit
menggunakan adad ashli

Contoh :
Pukul 07.15 Pagi
‫احا‬ ِ ِ
ً َ‫صب‬
َ ً‫س َع ْشَرَة َدقْي َقة‬
َ َْ‫اعةُ الساب َعةُ َو َخ‬
َ ‫اَلس‬

Nahwu Mudah | 143


LATIHAN

Terjemahkan bilangan berikut kedalam bahasa arab

1. Mobil ke- 1001


2. Buku ke- 666
3. Mobil ke-777
4. Buku ke-888
5. Mobil ke-999
6. Buku ke- 9.999
7. Mobil ke- 5.555
8. Buku ke- 7.777
9. Mobil ke- 11.111
10. Buku ke- 5.678

Saya lahir pada tanggal 29 Februari 1999


Beliau Wafat pada tanggal 17 Juli 2021
Pada jam 12.45 siang
Pada jam 08.33 pagi

144 | Pondok Pesantren Mumtaza Bojonegoro.

Anda mungkin juga menyukai