Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI HASIL ISOLASI PATI

Ditujukan untuk memenuhi tugas praktikum farmakognosi

Disusun oleh :
Kelas : FA4
: Kelompok 2/ Gelombang
Grup/Kelompok
7

Linda Amelia 221FF03133


Nabila Siti Aprilianti 221FF03146
Adinda Rahayu Mahendra 221FF03150
Dede Aliansah 221FF03145
David Fawer Simanjuntak 221FF03152

Asisten Praktikum : Nia


Kurniawati, S.Farm
Hayatun Nufus Agustina, S.Farm
Ria Lestari, S.Farm

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
PROGRAM STUDI 1 (S1)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2022/2023
MODUL
ANALISIS MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN
KIMIAWI PATI

I. Tujuan
a. Kompetensi yang dicapai :
Mampu melakukan analisis makroskopik dan mikroskopik pati.
b. Tujuan Praktikum :
Mampu melakukan identifikasi pati secara makroskopik, mikroskopik
dan kimiawi.

II. Prinsip
a. Pengamatan makroskopik pati dengan memperhatikan warna, bau, dan
rasanya.
b. Pengamatan mikroskopik suatu pati mengamati bentuk bentuk, hilus
dan lamella.
c. Pengamatan kimiawi pati dengan mengamati adanya amylum.

III. Pendahuluan
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, yaitu amilosa dan amilopektin dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras
sedangkan amilopektin bersifat lengket. Amilosa memberikan warna
ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi, yang
harus diperhatikan pada pengamatan amilum secara mikroskopik adalah
betntuk dan ukuran butiran, bentuk dan letak hilus, adanya lamella.
Dalam dunia farmasi amilum digunakan sebagai bahan penghancur atau
pengembang obat yang berfungsi menghancurkan tablet setelah ditelan.
IV. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Amylum oryzae
2. Objek Glass 2. Amylum solani
3. Cover Glass 3. Amylum manihot
4. Pipet Tetes 4. Amylum phaseoli
5. Tabung Reaksi 5. Aquadest
6. Larutan iodium
V. Prosedur Kerja
a. Identifikasi Amylum secara Makroskopik :
Siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan

Digunakan

Ambil sedikit amylum

Amati warna dan baunya

Catat hasil pengamatan

b. Identifikasi Amylum secara Mikroskopik :

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ambil sedikit amilum dan


Letakan pada objek glass
Tambahkan 1-2 tetes aquadest kemudian tutup dengan cover glass

Amati di bawah mikroskop

Catat dan gambar hasil pengamatan yang meliputi : bentuk dan ukuran butiran, bentuk dan letk h
c. Identifikasi Amylum secara Kimiawi :

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Didihkan 1 gram amylum dengan


50 ml air
Amati

Kemudian uji dengan kertas


lakmus
Amati

Dinginkan larutan amylum

Tambahkan larutan iodium lalu panaskan kembali larutan, amati


VI. Data Pengamatan

1) Identifikasi hasil isolasi pati singkong (Amylum manihot)

Perbesar

Perbesaran 400x Perbesaran 400x


(pembanding)

Pati singkong+iodin- reaksi ungu gelap

Keterangan :

 Data Makroskopik

- Warna : Putih

- Bau : Tidak ada


bau
- Rasa : Tidak ada
rasa

- Bentuk : Granul bulat


kasar

 Data Mikroskopik

- Bentuk granul : bulat

- Komposisi granul :
tunggal

- Ukuran granul :
Kecil

- Posisi hilum : Ada

- Bentuk hilum :
Kosentrik

- Reaksi warna :
Ungu gelap

2) Identifikasi hasil isolasi pati kacang hijau (Amylum


phaseoli)

Perbesaran 400x perbesaran 400x


(pembanding)
Keterangan :

 Data Makroskopik

- Warna : Putih
kekuningan

- Bau : sedikit ada


bau kacang hijau

- Rasa : Tidak ada


rasa

- Bentuk : sedikit
menggumpal

 Data Mikroskopik

- Bentuk granul :
lonjong seperti biji kopi

- Komposisi granul :
tunggal

- Ukuran granul :
Kecil

- Posisi hilum : Ada


ditengah-tengah

- Bentuk hilum :
eksentrik

- Reaksi warna :
Ungu
3) Identifikasi hasil isolasi pati kentang (Amylum solani)

Perbesaran 400x Perbesaran 400x


(pembanding)

Keterangan :

 Data Makroskopik

- Warna : Putih

- Bau : Tidak ada


bau

- Rasa : Tidak ada


rasa

- Bentuk : serbuk halus

 Data Mikroskopik

- Bentuk granul : oval

- Ukuran granul :
besar

- Posisi hilum : Ada

- Reaksi warna :
Ungu
4) Identifikasi hasil isolasi pati beras (Amylum oryzae)

Perbesaran 400x

Keterangan :

 Data Makroskopik

- Warna : Putih

- Bau : Tidak ada


bau

- Rasa : manis
beras/hambar

- Bentuk : serbuk kasar

 Data Mikroskopik

- Bentuk granul : bulat

- Komposisi granul :
majemuk

- Ukuran granul :
Kecil

- Posisi hilum :
eksentrik

- Bentuk hilum :
eksentrik
- Reaksi warna :
Ungu gelap

VII. PEMBAHASAN
Pati atau amylum merupakan jennis karbohidrat kompleks yang
berbentuk bubuk putih, tidak larut dalam air, tawar, dan tidak berbau. Pati
berperan sebagai bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa hasil fotosintesis dalam jangka panjang. Pati terdiri dari dua
macam karbohidrat yaitu amilosa dan amilopektin, yang memiliki komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras, sementara amilopektin
bersifat lengket. Pada tes iodin, amilosa akan memberikan warna ungu pekat,
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Saat mengamati amilum secara
mikroskopik, perlu diperhatikan bentuk dan ukuran butiran, bentuk dan letal
hilus, serta adanya lamella. Dalam bidang farmasi, amilum digunakan sebagai
bahan penghancur atau pengembang obat yang berfungsi untuk menghancurkan
obat. Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan pengamatan pada Pati
singkong secara Makroskopik dan mikroskopik. Amylum Manihot atau pati
singkong adalah jenis pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima
Pohl. Pati ini berbentuk serbuk sangat halus dan berwarna putih. Jika diamati
secara mikroskopik, pati singkong terlihat sebagai butiran tunggal yang agak
bulat atau bersegi banyak, terdapat juga butir kecil dan butir besar. Hilus berada
di tengah butiran dan berbentuk titik, garis lurus, atau bercabang tiga. Lamella
tidak terlihat jelas dan tidak konsentris. Terdapat sedikit butir majemuk, yang
terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang memiliki bentuk yang tidak sama. Pati
kentang merupakan jenis pati yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum L
yang termasuk dalam keluarga solanaceae. Secara mikroskopik, pati ini dapat
dilihat sebagai butir tunggal yang tidak beraturan atau berbentuk bulat telur
dengan ukuran antara 30µm hingga 100µm, atau berbentuk bulat dengan ukuran
antara 10µm hingga 35µm. Jarang terdapat butir majemuk yang terdiri dari 2
hingga 4 butir pati. Hilus pati berbentuk titik pada ujung yang sempit dan
memiliki lamela konsentris yang jelas terlihat. Dalam pengamatan menggunakan
cahaya terpolarisasi, dapat terlihat bahwa bentuk pati kentang berwarna hitam
dan membentuk silang yang memotong pada hilus. Pati yang berasal dari biji
Oryza sativa L. (Familia Poaceae) memiliki sifat-sifat yang sama dengan Pati
Singkong dalam hal pemerian, kelarutan, bahan organik asing, dan wadah
penyimpanan. Dalam mikroskopik, pati beras memiliki bitur versegi dengan
berbagai ukuran 2µm sampai 5µm, yang bisa tunggal atau majemuk dengan
bentuk bulat atau telur berukuran 10µm sampai 20 µm. Hilusnya tidak terlihat
jelas dan tidak ada lamela konsentris. Ketika diamati di bawah cahaya
terpolarisasi, pati beras akan tampak membentuk silang yang berwarna hitam dan
memotong pada hilus.

VIII. KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapatkan pada praktikum kali ini adalah setiap
tanaman memiliki penampang amilum yang unik. Uji Iodium dapat digunakan
untuk mengidentifikasi keberadaan amilum dengan cara menghasilkan warna
ungu gelap.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Jilid III. DepKes RI, Jakarta

Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Jilid VI. DepKes RI, Jakarta


Poedjiadi.2009.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press

Syamsuni, H.A.2007.Ilmu Resep .Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Ferry Effendi, S.Si,Apt. Penuntun Praktikum Farmakognosi I . STTIF


Bogor.

Anda mungkin juga menyukai