Anda di halaman 1dari 3

C.

Prosedur Kerja
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Gelas kimia
c. Gelas ukur
d. Hot plate
e. Kain saring
f. Panci
g. Pengaduk
h. pH strip/pH meter
i. Sendok tanduk
j. Timbangan analitik
k. Wadah plastik/toples kaca

2. Bahan
a. Air
b. Essens
c. Gula sukrosa
d. Plain yoghurt komersial
e. Starter bakteri L. bulgaricus
f. Starter bakteri S. thermophyllus
g. Susu kedelai
h. Susu sapi segar atau susu cair kemasan full cream
i. Susu sapi segar atau susu cair kemasan low fat
j. Susu skim
3. Cara Kerja
a. Yoghurt

Susu Sapi Segar

1) Dipanaskan 500 mL susu segar pada ± 90ºC di atas api kecil


hingga volumenya menjadi 1/2 atau 2/3 bagian sambil diaduk.
2) Ditambahkan 40 g gula sukrosa sedikit demi sedikit sambil
diaduk dan didihkan pada suhu ± 90ºC sebelum penguapan.
3) Didinginkan hingga suhu 45ºC, ditambahkan masing-masing
secara terpisah 2–5% starter bakteri L. bulgaricus dan S.
thermophyllus, diaduk sampai merata.

Susu dengan Biakan

1) Dimasukkan dalam wadah dan ditutup, diinkubasi pada suhu 41–


45ºC selama 4–6 jam, pada suhu kamar selama 14–16 jam, atau
suhu 32ºC selama 11 jam.
2) Digabungkan kedua starter, disimpan pada suhu 2–4ºC.
3) Dilakukan penilaian mutu secara organoleptik meliputi tekstur,
rasa, warna, dan bau, serta pH.

Yoghurt
b. Soyghurt

Susu Kedelai

1) Direbus 200 mL susu kedelai pada 70ºC selama 15–30 menit


sambil ditambahkan 5% susu skim bubuk dan 5% sukrosa,
didinginkan sampai suhu 45ºC.
2) Diinokulasi media dengan kombinasi L. bulgaricus dan S.
thermophyllus (1:1) sebanyak 2% dengan volume akhir susu
kedelai dan starter adalah 200 mL.

Susu dengan Biakan

1) Dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dan diinkubasi pada


suhu 45ºC selama 4 jam atau 37ºC selama 7 jam hingga terbentuk
curd.
2) Dimasukkan sampel ke dalam kulkas dengan suhu 4ºC.
3) Dilakukan penilaian mutu soyghurt secara organoleptik meliputi
tekstur, rasa, warna, dan bau, serta pH.

Soyghurt

Anda mungkin juga menyukai