Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


TNI AD

PENGOPTIMALAN TEKNIK PENGAMBILAN DARAH (FLEBOTOMI)


PADA PETUGAS UNTUK PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK RSPAD GATOT SOEBROTO

Disusun oleh :

Nama : Retno Dewi Ambarwati, A.Md. AK


NIP : 199905312022032002
Jabatan : Terampil - Pranata Laboratorium Kesehatan
Instansi : RSPAD Gatot Soebroto

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDRAL


KODIKLAT TNI AD
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II TNI AD
TAHUN 2022

PENGOPTIMALAN TEKNIK PENGAMBILAN DARAH (FLEBOTOMI)


PADA PETUGAS UNTUK PEMERIKSAAN
DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
RSPAD GATOT SOEBROTO

Nama : Retno Dewi Ambarwati, A.Md. AK


NIP : 199905312022032002
Jabatan : Terampil - Pranata Laboratorium Kesehatan
Instansi : RSPAD Gatot Soebroto

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti Seminar Laporan


Pelaksanaan Aktualisasi.

Jakarta, 10 Oktober 2022

Menyetujui,

Pembimbing Mentor

Hafis Munir A, S.Sos., M.Si dr. Jenie Erawati Muchti, M.Ked (Clin.Path), Sp.PK
Kapten CAJ NRP11110032480584 PembinaIV/a NIP.198006302007122001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II TNI AD


TAHUN 2022

PENGOPTIMALAN TEKNIK PENGAMBILAN DARAH (FLEBOTOMI)


PADA PETUGAS UNTUK PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK RSPAD GATOT SOEBROTO

Nama : Retno Dewi Ambarwati, A.Md. AK


NIP : 199905312022032002
Jabatan : Terampil - Pranata Laboratorium Kesehatan
Instansi : RSPAD Gatot Soebroto

Telah diseminarkan pada tanggal : 22 November 2022


Di pusat Pendidikan Ajundan Jendral Lembang

Penguji Coach Mentor

Addin Cahyono, S.Pd Hafis MunirA, S.Sos., M.Si dr. Jenie Erawati Muchti, M.Ked(Clin.Path), Sp.PK
LettuCajNRP.11170025250492 KaptenCAJNRP.11110032480584 Pembina IV/a NIP.198006302007122001

iii
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam kepada


Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan keridhoan-Nya kepada
penulis dalam menyelesaikan Penyusunan Laporan Aktualisasi dengan
baik . Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun laporan ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas aktualisasi Pendidikan dan pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II TNI AD Tahun 2022.
Bersama dengan ini tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima
kasih atas bimbingan dan saran-saran di dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi ini kepada :
1. Letnan Jendral TNI dr. A. Budi Sulistya SP. THT-KL(K), MARS selaku
Kepala RSPAD Gatot Soebroto
2. Mayor Jendral TNI dr. Lukman Ma’ruf. Sp. B.S., M.Kes. M.H. selaku
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto
3. Kolonel CKM dr. Dedi Achmad Zeelani, Sp.PK selaku Kepala Instalasi
Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto
4. Letnan Kolonel CKM dr. Martina Lily Yana, Sp.PK selaku Kepala Sub
Instalasi Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto
5. Kapten CAJ Hafis Munir A, S.Sos., M.Si selaku Coach Pusdikajen
Lembang Bandung
6. Pembina IV/a dr. Jenie Erawati Muchti, M.Ked (Clin.Path), Sp.PK
selaku mentor Instalasi Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto
7. Orangtua serta kaka tercinta atas doa dan dukungannya
8. Rekan-rekan Instalasi Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto
9. Rekan seperjuangan Angkatan 2 Kelompok 2 dan seluruh Peserta
Diklatsar

iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata
penulis berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Jakarta, 10 November 2022

Retno Dewi Ambarwati, A.Md.AK

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................. iii
KATA PENGANTAR......................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................ 5
C. Manfaat ...................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ........................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Profil Instansi ............................................................. 7
1. Kedudukan Organisasi ......................................... 7
2. Sejarah Rumah Sakit ............................................ 8
3. Visi Misi dan Nilai Organisasi ............................... 12
4. Nilai – Nilai Organisasi ......................................... 13
5. BudayaOrganisasi ................................................ 13
6. Motto Organisasi .................................................. 14
7. Tugas Pokok Organisasi ...................................... 14
8. Data-Data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja 15
9. Struktur Organisasi ............................................... 17
B. Profil Profesi ............................................................... 19
1. Profil Peserta ....................................................... 19
2. Pranata Laboratorium Kesehatan ........................ 20
3. Nilai-nilai Dasar ASN ............................................ 22

vi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu ............................................................ 26
B. Penetapan Core Isu ................................................... 27
C. Analisis Core Isu ........................................................ 29
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu ............................ 30
E. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu ......................... 31
F. Rancangan Aktualisasi .............................................. 31
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ....................... 37

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI


A. Realisasi kegiatan ...................................................... 39
B. Capaian Kegiatan ...................................................... 40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 46
B. Saran .......................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Personel di RSPAD Gatot Soebroto ................... 16


Tabel 2. Jumlah Personel di Instalasi Patologi Klinik .................... 16
Tabel 3 Analisa Isu ....................................................................... 26
Tabel 4 Indikator Skor USG ......................................................... 28
Tabel 5 Penetapan Core Isu dengan Metode USG ..................... 28
Tabel 6 Identifikasi Dampak Pemecahan Isu ............................... 31
Tabel 7 Matriks Rancangan Kegiatan .......................................... 32
Tabel 8 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi
Mata Pelajaran (MP) Agenda IIBerAKHLAK ................... 36
Tabel 7 Matriks Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............... 37

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 RSPAD Gatot Soebroto .............................................. 7


Gambar 2 Jumlah Personel RSPAD Gatot Soebroto .................. 15
Gambar 3 Struktur Organisasi RSPAD Gatot Soebroto .............. 17
Gambar 4 Struktur Organisasi Instalasi Patologi Klinik ............... 18
Gambar 5 Laboratorium Patologi Klinik ...................................... 20
Gambar 6 Analisis Fishbone ........................................................ 29

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASN adalah profesi bagi Pegawai yang bekerja pada instansi
pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah. ASN memiliki peran
penting untuk menentukan kebijakan pemerintah. Dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
dijelaskan bahwa pelaksanaan manajemen aparatur sipil Negara
belum sesuai dengan perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi
oleh jabatan yang dimiliki oleh calon Pegawai. Dalam undang-undang
ini terdapat 3 (tiga) fungsi utama ASN, yaitu ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik (public policy), ASN sebagai pelayan publik (public
service) dan ASN sebagai perekat/pemersatu bangsa (Bkpsdmd,
2018).
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan merujuk pada
ketentuanPasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai
Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul danbertanggung jawab, serta memperkuat
profesionalisme dalam kompetensi bidang.
Pelatihan dasar bagi seorang CPNS melalui jalur Pendidikan
dan pelatihan Dasar (LATSAR) merupakan suatu kewajiban yang
harus diikuti untuk membentuk sosok PNS yang profesional
berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor1 Tahun 2021tentang pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil ( CPNS ), yang dilengkapi dengan Peraturan Kepala
Lembaga Administasi Negara Republik Indonsia Nomor
93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan pelatihan

1
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/Pdp.07/2021 tentang Kurikulum
pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LAN RI, 2021).
Penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan dengan
memanfaatkan berbagai teknologi strategi yang inovatif dan
terintegrasi. Penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di
tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam diri sebagai karakter Pegawai
Negeri Sipil yang profesional sesuai dengan bidang tugasnya. Melalui
pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar (core values) ASN
BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam mendukung
employerbranding ASN“Bangga Melayani Bangsa” (Dani Suluh P,
2021).
Pelatihan Dasar yang dilakukan untuk membentuk ASN yang
profesional dilakukan melalui Pendidikan dan pelatihan dalam dan luar
ruangan. pelatihan Luar Ruangan atau di lapangan dilakukan untuk
memberikan materi Bela Negara sehingga membentuk karakter ASN
yang disiplin dan berwawasan luas. Pelatihan dalam Ruangan meliputi
pemberian materi dengan memasukkan model Pendidikan
berkelompok dengan materi-materi inti pembentuk PNS Profesional
yaitu nilai-nilaidasar BERAKHLAK. Nilai-nilai dasar tersebut
merupakan jati diri dalam melaksanakan fungsi, tugas dan peran dari
seorang ASN.
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 menjelaskan bahwa
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karaskteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan

2
ilmu pengetahuan kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya (UU RI No. 4. 2009).
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada mayarakat dan memiliki
peran yang sangat penting dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam rangka
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah Sakit serta
pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan memperoleh pelayanan kesehatan (UU RI No. 4. 2009).
Pelayanan Laboratorium merupakan bagian dari rumah sakit
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, pengobatan penyakit,
serta pemulihan kesehatan. Laboratorium adalah sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan (Kepmenkes No. 364.2003). Dalam
tahapan kegiatan Laboratorium terdiri dari tahap Pra Analitik, Analitik
dan Pasca Analitik. dalam melakukan pelayanan Laboratorium,
diperlukan syarat uji sampel yang harus memenuhi syarat sesuai
dengan parameter pemeriksaan yang akan dilakukan. Jenis
pelayanan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Kimia
Klinik, Hematologi, Imunoserologi, Mikrobiologi, Urinalisa, Feses dan
CairanTubuh.
Pengendalian mutu Tahap Pra Analitik, Analitik dan Pasca
Analitik diperlukan untuk menghindari atau mengurangi kesalahan
yang dapat mempengaruhi mutu hasil Laboratorium . Kesalahan tahap
pra-analitik memberikan kontribusi paling besar pada kesalahan

3
Laboratorium, yaitu berkontribusi sebesar 50%-75%. Persiapan pasien
dan pengambilan sampel merupakan awal tahapan pra analitik yang
harus diperhatikan penerapannya melalui teknik sampling yang benar.
Flebotomi merupakan teknik sampling dalam pengambilan darah
melalui pembuluh darah vena menggunakan spuit/tabung vacum untuk
memproleh darah sesuai volume yang dibutuhkan dengan
mengutamakan keselamatan (safety) dan memperhatikan SOP
(Standart Operational Procedure). Pelaksanaan Flebotomi yang tidak
sesuai prosedur dapat memicu terjadinya Hemolisis (Siregar, M.T, dkk.
2018).
Hemolisis dari bahasa latin hemo (darah) dan lysis (pecah),
sehingga dapat diartikan Hemolisis yaitu pecahnya sel darah merah
dan keluarnya hemoglobin ke plasma. Sampel yang hemolisis dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaanLaboratorium sehinggamenyebabkan
hasil pemeriksaan tidak valid. Hemolisis dapat disebabkan karena
vena yang kecil atau rapuh, pengambilan berulang kali, tekanan yang
terlalu kuat saat memasukkan darah ke dalam spuit, penanganan
sampel pada proses homogenisasi terlalu keras atau kencang,
penggunaan torniquet terlalu lama dan masih basahnya kapas alkohol
pada saat mulai penusukan (Nurmalita Putri, dkk. 2021).
Berdasarkan latar belakang perumusan masalah diatas, maka
sebaik nya dilakukan edukasi terhadap petugas mengenai tahap Pra
Analitik yaitu Flebotomi, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan yang berdampak pada kepuasan pasien. Dengan adanya
kasus tersebut mempengaruhi Calon Pegawai Negeri Sipil yang
sedang mengikuti pelatihan Dasar untuk merancang aktualisai dengan
judul “PENGOPTIMALAN TEKNIK PENGAMBILAN DARAH
(FLEBOTOMI) PADA PETUGAS UNTUK PEMERIKSAAN DI
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSPAD GATOT SOEBROTO”.
Aktualisasi ini diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai BerAKHLAK
dan mampu mengaplikasikan Manajemen ASN dan Smart ASN agar

4
kegiatan aktualisasi terlaksana secara optimal dan menghasilkan ASN
yang profesional dan ber integritas sehingga mampu memberikan
pelayanan publik secara maksimal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif) serta penerapan Manajemen ASN dan Smart ASN
dalam melaksanakan kegiatan di Instalasi Patologi Klinik Rumah
Sakit pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto sebagai ASN
profesional.

2. Tujuan Khusus
untuk pengoptimalan edukasi petugas terhadap tahap pra
analitik pengambilan darah (Flebotomi) di Laboratorium Patologi
Klinik RSPAD Gatot Soebroto.

C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat
memberi manfaat bagi Peserta dalam mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK (Ber orientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta kedudukan
dan peran ASN dalam pelayanan Laboratorium .
2. Bagi Instansi
Hasil penerapan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat
yang lebih baik bagi perubahan pelayanan di RSPAD Gatot
Soebroto.

5
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan kepuasan atas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh RSPAD Gatot Soebroto, sehingga
dapat berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi.

D. Ruang Lingkup
Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi akan dimulai dari tanggal 13
Oktober s/d 15November 2022 dengan sasaran kepada petugas
pengambilan darah (Flebotomi) di Instalasi Patologi Klinik RSPAD
Gatot Soebroto dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif).

6
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Instansi

Gambar 1 RSPAD Gatot Soebroto

1. Kedudukan Organisasi
Rumah Sakit pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot
Soebroto adalah Rumah Sakit type A yang terletak di DKI Jakarta,
tepatnya berada di Jl. Dr. Abdul Rachman Saleh. Rumah Sakit ini
berada di bawah Komando  pusat Kesehatan Angkatan Darat.
Rumah sakit ini didirikan pemerintah kolonial Belanda pada Tahun
1819. Di rumah sakit ini pulalah dirintis Pendidikan dokter Jawa
yang dikenal dengan sebutan School tot Opleiding Van Inlandsche
Artsen (RSPADGS Net. 2013). Adapun batas batas wilayah lokasi
antara lain :
a. Sebelah Barat : Asrama Mabesad
b. Sebelah Timur : Jalan Senen Raya
c. Sebelah Selatan : Museum Stovia
d. Sebelah Utara : Korps Marinir

7
Saat ini RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit
tingkat satu dan menjadi rujukan tertinggi di jajaran TNI yang
memberikan pelayanan kesehatan untuk prajurit TNI AD, Pegawai
Negeri Sipil serta masyarakat umum (Ahmad Faiz. 2021). Nama
rumah sakit ini berasal dari nama Letjen TNI  Gatot Soebroto, guna
menghormati dan mengenang jasa Letjen TNI  Gatot Soebroto.

2. Sejarah Rumah Sakit


Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia
tanggal 29 Desember 1949, salah satu instalasi kesehatan militer
yang diserahkan kepada tentara nasional Indonesia ialah “Leger
Hospital Batavia” . Pada tanggal 26 Juli 1950 dilaksanakan serah
terima rumah sakit dari pihak TNI diwakili Letnan Kolonel Ckm Dr.
Satrio dan dari KNIL diwakili oleh Letnan Kolonel Dr. Scheffers.
Rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Tentara pusat (RSTP).
RSTP adalah suatu Lembaga di bawah Djawatan Kesehatan
Tentara Angkatan Darat (DKTAD). Pada Tahun 1953 sebutan
DKTAD berubah menjadi DKAD. Sebutan ini memengaruhi juga
nama RSTP menjadi Rumah Sakit pusat Angkatan Darat (RUMKIT
PUS-AD), namun singkatan yang lebih dikenal adalah RSPAD
(RSPADGS Net. 2013).
Nama RSPAD ini berjalan sampai akhir 1970, untuk
memberi kehormatan kepada tokoh TNI Angkatan Darat yang
banyak jasanya terhadap para prajurit yang menderita sakit yaitu
Jenderal TNI  Gatot Soebroto mantan wakil  Kepala Staf Angkatan
Darat, maka Kepala staf Angkatan Darat dengan Surat Keputusan
Nomor SKEP-582/X/1970 tanggal 22 Oktober 1970 menetapkan
nama RSPAD menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat
Rumkit Gatot Soebroto. Akhirnya untuk membuat keseragaman
sebutan nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan
Darat, Kajankesad dengan surat edaran Nomor SE/18/VIII/1977

8
tanggal 4 Agustus 1977 menetapkan sebutan untuk Rumah Sakit
Gatot Soebroto menjadi Rumah Sakit pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). Guna menghormati dan
mengenang jasa Letjen TNI Gatot Soebroto. Pada Tahun 2010,
RS Kepresidenan Gatot Soebroto telah ditetapkan menjadi RS
Pendidikan Utama FK Universitas Pembangunan Nasional
"Veteran" Jakarta(RSPADGS Net. 2013).
Pada 1807 mengangkat Mr. Herman Willem Daendels
sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia dengan misi utama
menyusun pemerintah an dan melakukan reorganisasi angkatan
perangnya untuk meningkatkan ketahanan militer dalam
menghadapi perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dan
lepas dari kekuasaan penjajah Belanda serta serbuan dari luar
terutama Inggris. Pada awal Januari 1808, Daendels yang pada
saat itu masih menyandang Marsekal dalam angkatan bersenjata
Perancis tiba di Indonesia tepatnya di pulau Jawa. Daendels
memimpin pemerintah an kolonial Belanda di Indonesia dengan
dinamika, cara dan gaya seorang militer sehingga dia mendapat
julukan "de Ijzeren Maarschalk" atau marsekal besi. Gubernur
Jenderal Daendels bukan saja membangun jalan dari Anyer
sampai Panarukan yang selesai dalam waktu satu Tahun, tetapi
juga memperkuat Militernya dan salah satu upayanya adalah
dengan membentuk Dinas Kesehatan Militer (Militaire
Geneeskundige Dients, MGD) dan mendirikan 3 Rumah Sakit
Militer (Groot-Militaire Hospitalen) masing-masing di Jakarta
(bukan di lokasi RSPAD sekarang), Semarang dan Surabaya.
Selain itu juga dibangun Rumah Sakit Garnizun di dalam atau di
dekat tangsi militer. Daendels dalam membangun Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit Militer dibantu oleh J.Heppener salah
seorang murid Prof. Brugmans seorang organisator ulung dan
pembaharu dinas kesehatan militer di Eropa, yang memasukan

9
fungsi kesehatan preventif dalam dinas kesehatan militer (MGD).
Rumah Sakit dibangun menurut petunjuk Brugmans, misalnya :
bangunan yang luas, sistim ventilasi yang memudahkan sirkulasi
udara. "Gangraena Nosocomialis" harus dicegah dengan jarak
penempatan tempat tidur yang cukup jauh, baju pasien dan
perlengakapan tempat tidur harus sering diganti, bangsal harus
bersih, makanan harus bergizi dan pasien dipisahkan menurut
jenis penyakitnya (RSPADGS Net. 2013).
Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke
Belanda, dan pada bulan September 1811 pulau Jawa diserbu dan
dikuasai Inggris dan Thomas Stamford Rafles seorang ilmuwan,
diangkat menjadi Letnan Gubernur Jawa. Penjajahan Inggris
berlangsung sampai Tahun 1816. Pembangunan Groot Militair
Hospital Weltevreden. Telah dikemukakan di atas bahwa Daendels
membangun tiga rumah sakit militer besar di Jawa (Jakarta,
Semarang dan Surabaya) (RSPADGS Net. 2013).
Pada Tahun 1819 jumlah tempat tidur RS ini ditingkatkan
dari 222 TT menjadi 400 TT, jumlah ini pada Tahun 1825 sudah
tidak memadai karena jumlah anggota militer yang dirawat
semakin banyak sebagai akibat semakin gencarnya perjuangan
bangsa Indonesia yang menginginkan kemerdekaan (perang
Maluku, perang Palembang, perang Bone, perang Paderi, Perang
Diponegoro dan sebagainya). Adanya perubahan kebijakan dari
Kabinet Gubernur Jenderal, memaksa Groot Militaire Hospitaal
dipindahkan ke lokasi RSPAD sekarang yang terdiri atas Enam
bangsal perawatan sepanjang 837 kaki, dimana untuk setiap
pasien diperhitungkan kebutuhan nya 21/4 kaki(RSPADGS Net.
2013).
a. Bangsal perawatan pasien penyakit jiwa. Bangsal perwira
sepanjang 112 kaki yang dihubungkan dengan bangunan
untuk perwira jaga dan kantor sepanjang 30 kaki.

10
b. Sebuah Apotik dan rumah dinas untuk Apoteker.
c. Rumah mandi dan rumah dinas untuk "badmeester"
d. Kamar Jenazah.
e. Dapur dan rumah tinggal Juru masa k.
f. Gudang pakaian, rumah portir dengan tempat jaga.
g. Kandang kuda dengan tempat keretanya ditambah dua
bangunan masing-masing untuk pekerja kasar dan tempat
tahanan pekerja.
Pembangunan RS ini berjalan agak lama dan menurut
catatan D.Schoute diperkirakan selesai pada bu/an Oktober 1836.
Disinilah perkembangan ilmu, penelitian dan Pendidikan
kedokteran dimulai. Peristiwa besar terjadi dimana pada Tahun
1896 Dr.C.Eykman dapat memastikan de/is/ens/ makanan sebagai
penyebah penyakit Beri-beri dan menemukan Vitamin B, atas
penemuannya Eykman dianugerahi Hadiah Nobel pada Tahun
1929. Di RS Militer ini pulalah Pendidikan Dokter Jawa dirintis dan
kemudian dikenal dengan STOVIA (School tot Opleiding van
Indlandsche Artsen atau Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi)
(RSPADGS Net. 2013).
Militerisasi pelayanan kesehatan berlangsung hampir satu
abad. dan baru pada Tahun 1911 didirikan Dinas Kesehatan Sipil
dan Tahun 1919 dibanguan Centrale Burgelijke Ziekeninrichting
(CBZ) Rumah Sakit Umum pusat Nasional Cipto Mangunkusumo,
atau delapan puluh tiga Tahun setelah RS Militer Jakarta (RSPAD
sekarang). Bangunan lama yang sekarang tetap dipertahankan
adalah bangunan yang saat ini digunakan sebagai Instalasi
Farmasi RSPAD Gatot Soebroto (RSPADGS Net. 2013).

Masa Penjajahan Jepang – RevolusiFisik / Kemerdekaan.


Pada tanggal 8 Maret 1942, Angkatan Perang Hindia
Belanda di bawah pimpinan Letnan Jenderal H. Ter Poorten

11
menyerah kepada tentara Jepang di bawah pimpinan Letnan
Jenderal Hitosyi Imamura. Sejak saat itu berakhirlah pemerintah
an Hindia Belanda di tanah air Indonesia tercinta dan digantikan
oleh pemerintah an Dai Nipon Sang Saudara Tua. Namun RS
Militer ini selama pemerintah an Jepang tetap berfungsi sebagai
RS Militer dibawah komando Angkatan Darat (Rikugun) Jepang
sebagai Penguasa Militer Jawa dan kemudian dikenal sebagai
Rikugun Byoin. Jepang dipaksa menyerah kepada Tentara Sekutu
pada tanggal 15 Agutus 1945 setelah Hiroshima dan Nagasaki
dijatuhi Bom atom. dan pada tanggal 17 Agustus 1945
Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan ke seluruh penjuru tanah
air. Namun dunia khususnya Belanda masih belum mengakui
kedaulatan Indonesia, akhirnya pusat pemerintah an Republik
Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta dan Rikugun Byoin (RS
Militer) kembali kembali dikuasi oleh KNIL dan berubah menjadi
Militaire Geneeskundige Dienst (Rumah Sakit Jawatan Kesehatan
Angkatan Darat) dan terkenal dengan nama lain "Leger Hospitaal
Batavia" yang terletak di jalan Hospitaal Weg, sekarang JI. dr.
Abdul Rahman Saleh.

3. Visi Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Berstandar Kepresidenan, yang
merupakan Kebanggaan Prajurit, Keluarga besar TNI serta
Masyarakat

12
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tertinggi bagi
Presiden dan Wakil Presiden beserta Keluarga, Mantan
Presiden dan Mantan Wakil Presiden beserta Keluarga,
serta Tamu Negara .
2) Menyelenggarakan pelayanan Perumah Sakitan paripurna
dan rujukan tertinggi bagi Prajurit, Keluarga Besar TNI,
Pejabat Tinggi Negara dan Masyarakat.
3) Menyelenggarakan Sistem Kesehatan Nasional melalui
pelayanan Perumah Sakitan berstandar internasional.
4) Menyelenggarakan layanan unggulan berkelas dunia.
5) Meningkatkan Kemampuan tenaga kesehatan melalui
Pendidikan dan pelatihan serta mengembangkan layanan
unggulan berbasis riset.

4. Nilai – Nilai Organisasi


Re-Pro-THB
a. Responsif
b. Profesional
c. Teruji
d. Handal
e. Bersyukur

5. BudayaOrganisasi
Budaya RSPAD Gatot Soebroto
a. Character
b. Competence
c. ComunicationSkill
d. Coordination
e. Collaboration

13
6. Motto Organisasi
WHERE NATION HEAL IT’S HEROES, dimana RSPAD
Gatot Soebroto menjadi Rumah Sakit tempat memberikan
pelayanan kesehatan paripurna untuk para Pahlawan. yang
dimaksud Pahlawan, antara lain:
a. Prajurit dan ASN yang bertugas dan cedera sehingga
memerlukan pelayanan Kesehatan
b. Para Pejuang baik yang berjuang dengan senjata ataupun non
senjata (atlet/orang-orang yang mengharumkan nama Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh karena prestasi dan
keahliannya).
c. Para Pendahulu (Purnawirawan/Veteran/Pensiunan).
d. Para Tokoh Agama, Masyarakat, Negara wan yang
memberikan kepercayaan penuh dengan memilih layanan
RSPAD Gatot Soebroto.
e. Para Pejabat, Konglomerat dan siapapun yang
mempercayakan pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot
Soebroto, tidak berobat keluar negeri.
f. Orang-orang yang berkehendak baik dan berkontribusi untuk
memajukan RSPAD Gatot Soebroto.

7. Tugas Pokok Organisasi


Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Susunan Organisasi Tentara
Nasional Indonesia adalah menyalenggarakan pelayanan
kesehatan tertinggi di jajaran TNI dalam rangka mendukung tugas
TNI Angkatan Darat. Adapun peraturan Panglima Tentara Nasional
Indonesia nomo 42 Tahun 2019 tanggal 11 Desember 2019
tentang Pokok Organisasi dan Prosedur Markas Besar TNI
Angkatan Darat, termasuk di dalam nya bagian keempat pasal 24
tantang Rumah Sakit pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto

14
sebagai badan pelaksanaan pusat Mabesad yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tertinggi di jajaran TNI
daam rangka Mendukung tugas TNI Angkatan Darat.

8. Data-Data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja


a. RSPAD Gatot Soebroto

Gambar 2 Jumlah Personel RSPAD Gatot Soebroto

15
Tabel 1. Jumlah Personel di RSPAD Gatot Soebroto

No Nama Jumlah
1 Militer 578
2 PNS 2.244
3 CPNS 428
Jumlah total 3.250

b. Instalasi Patologi Klinik

Tabel 1. Jumlah Personel di Instalasi Patologi Klinik

No. Nama Jumlah


1 Militer 15
2 PNS 40
3 CPNS 7
4 PBLU 65
Jumlah Total 127

16
9. Struktur Organisasi

a. RSPAD Gatot Soebroto

Gambar 3 Struktur Organisasi RSPAD Gatot Soebroto

17
b. Instalasi Patologi Klinik

Gambar 4 Struktur Organisasi Instalasi Patologi Klinik

18
B. Profil Profesi
1. Profil Peserta

Nama : Retno Dewi Ambarwati, A.Md.AK


NIP : 199905312022032002
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 31 Mei 1999
Umur : 23 Tahun
Alamat Jalan SPG 7 Rt 06 Rw 09 No. 12,
Lubang Buaya, Jakarta Timur
Pendidikan : D-III Analis Kesehatan
Jabatan : Terampil - Pranata Laboratorium
Kesehatan
Unit Kerja : Instalasi Patologi Klinik RSPAD
Gatot Soebroto

19
2. Pranata Laboratorium Kesehatan

Gambar 5 Laboratorium Patologi Klinik

a. Pengertian
Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Medik
adalah ilmu yang mendalami keterampilan dalam
menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan
manusia ataupun bukan manusia. Analis Kesehatan
melakukan pelayanan seperti pemeriksaan, pengujian,
pengukuran, dan penetapan dari suatu penyakit. dalam
pelaksanaannya. Analis Kesehatan harus mampu
menggunakan alat-alat khusus yang ada di Laboratorium
untuk bisa menganalisis segala hal yang berkaitan dengan
kesehatan manusia. Analisis kesehatan bertanggung jawab
untuk mengumpulkan dan mempersiapkan sampel seperti
cairan tubuh, darah, dan jaringan serta menginterpretasikan
hasilpemeriksaan yang dilakukan.
Analis kesehatan atau Ahli Teknologi Laboratorium
Medik harus memiliki beberapa kompetensi yang harus
dicapai, salah satunya adalah menguasai ilmu yang
berhubungan dengan kewajiban dan fungsinya di
Laboratorium medis. Salah satu kompetensi yang harus

20
dicapai adalah keterampilan untuk mengambil spesimen,
melaksanakan prosedur Laboratorium dan keterampilan
memelihara alat-alat yang ada di Laboratorium kesehatan.
Laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai
fungsi dan tugas kesehatan secara menyeluruh dalam bidang
pelayanan yang terdiri dari bidang Hematologi, Kimia Klinik,
Mikrobiologi, Imunoserologi, Urinalisa, Feses dan
CairanTubuh.
Pranata Laboratorium Kesehatan adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan Laboratorium kesehatan.
Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil memiliki
pelaksanaan tugas meliputi kegiatan teknis operasional yang
berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional
di bidang Laboratorium kesehatan (PANRB.2006).

b. Tugas dan Fungsi Jabatan :


Jabatan fungsional Ahli Teknologi Laboratorium Medik
(ATLM) di atur dalam permenkes no. 42 Tahun 2015. Adapun
rincian tugas Pokok dan fungsi sebagai berikut:
1) Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di
Laboratorium
2) Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen
darah serta penanganan cairan dan jaringan tubuh
lainnya.
3) Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas
bahan/regensia
4) Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara,
mengkalibrasi, serta menangani secara sederhana
alatLaboratorium .

21
5) Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia
Klinik, mikrobiologi, imunologi, parasitologi dan virologi.
6) Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu.
7) Membuat laporan hasil pemeriksaan Laboratorium
8) Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan
Laboratorium
9) Menilai normal tidak nya hasil pemeriksaan untuk
dikonsultasikan kepada yang berwenang.
10) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan
kerja diLaboratorium .
11) memberikan informasi hasil pemeriksaan Laboratorium
secara analitik

3. Nilai-nilai Dasar ASN


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang di maksud adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Berdasarkan dari ketujuh nilai dasar BerAKHLAK harus ditanamkan
kepada setiap ASN maka perlu di ketahui Indikator-indikator dari
ketujuh kata tersebut, yaitu :
a. Berorientasi pelayanan

Berorientasi pelayanan adalah kewajiban untuk


berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Adapun indikator dari nilai Berorientasi pelayanan
adalah:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Meningkatkan kesadaran atas tugas dan kewajiban sebagai
pelayan publik sehingga terbentuk interaksi antara ASN

22
sebagai pemberi layanan dendan masyarakat sebagai
penerima layanan.
3) Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat diandalkan, dalam
memberikan pelayanan yang prima seorang ASN harus
memulai dengan tutur kata dan sikap yang baik, cepat serta
mahir dalam menghadapi berbagai kondisi, tepat dalam
penyelesaian masalah sehingga menjadi panutan yang
dapat di percaya serta diandalkan oleh masyarakat sebagai
penerima layanan.
4) Melakukan perbaikan tiada henti , dalam memberikan
pelayanan ASN tidak berhenti melakukan perbaikan ke
arah yang positif dan selalu siap dengan perubahan.
b. Akuntabel

Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.


ASN harus menjadi pribadi yang utuh dan mengenal diri
dengan baik, menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka
bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia (LAN RI, 2021). Segala tindak
dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabel yang harus
diperhatikan ASN, yaitu :
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
3) Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatan dapat
diartikan tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentinan
pribadi atau golongan

23
c. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas adalah
sikap kompeten yang harus dimiliki setiap ASN, adapun
indikatornya sebagai berikut:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah. Seorang ASN tidak boleh merasa
cukup dalam hal intelektual dan kapabilitas sebab masalah
selalu berubah seiring waktu
2) Membantu orang lain belajar berarti ASN harus mampu
memberdayakan masyarakat dengan membagi ilmu yang
dikuasai tanpa merasa pamrih.
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik artinya
seorang ASN diharapkan bekerja semaksimal mungkin
dengan integritas agar hasilnya optimal.
d. Harmonis
Saling perduli dan meghargai perbedaan. Nilai – nilai dasar
Harmonis yang harus diperhatikan seorang ASN yaitu :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif artinya ASN
harus mampu bersosialisasi dan menciptakan suasana
yang nyaman bagi siapapun yang menjadi mitranya
e. Loyal
Loyaliats ASN dapat diwujudkan dengan berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Nilai-nilai
dasar loyal meliputi:
1) Memegang tegus ideologi pancasila, UUD NKRI Tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan
Negara Menjaga rahasia jabatan dan rahasia negara

24
f. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapi perubahan. Adapun indikator nilai-nilai dasar
Adaptif yaitu :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
3) Bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergis, indikatornya
sebagai berikut :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
2) Terbuka untuk bekerja sama
3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.

25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Isu adalah sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang
menimbulkan polemik tentang seseorang (individu) atau instansi
tertentu. dalam melakukan pelayanan kesehatan pasti ditemukan
kasus yang menjadi isu pelayanan publik. Selama bekerja di Instalasi
Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto, penulis menemukan beberapa
permasalahan diantaranya adalah :
1. Kurangnya Kepatuhan Pasien dalam Menjaga Protokol Kesehatan
di Laboratorium
2. Kurang OptimalnyaTeknik pengambilan Darah (Flebotomi) pada
Petugas untuk Pemeriksaan Laboratorium
3. Ketidaksesuaian Sampel yang diberikan oleh Pasien pada
Pemeriksaan BTA

Tabel 3 Analisa Isu


Pelaksanaan
Tugas dan Kondisi yang
No Kondisi saat ini Dampak
Fungsi yang diharapkan
Belum Optimal
1 Pengetahuan Masih terdapat Membuat banner atau  Terjadinya
pasien dalam pasien yang poster agar penularan
menjaga tidak memberikan edukasi Covid-19
protokol menggunakan kepada pasien untuk  Terjadinya
kesehatan masker menekan angka penularan TB
penyebaran penyakit melalui Droplet
menular melalui udara (percikan liur
pasien)

2 Pengetahuan Masih ter Membuat leaflet  Terjadinya


tentang teknik dapat nya dengan menyertakan penusukan
pengambilan sampel lisis barcode agar petugas yang berulang
darah pada dalam dapat membuka  Keterlambatan

26
Pelaksanaan
Tugas dan Kondisi yang
No Kondisi saat ini Dampak
Fungsi yang diharapkan
Belum Optimal
petugas untuk pemeriksaan materi edukasi video hasil
pemeriksaan Laboratorium dengan mudah guna pemeriksaan
Laboratorium meminimalisir adanya Laboratorium
sampel lisis
3 Pengetahuan Masih ter Membuat banner atau  Sampel tidak
pasien tentang dapat poster untuk layak untuk
sampel yang kesalahan memberikan edukasi dipakai menjadi
diberikan penyerahan kepada pasien agar bahan
keLaboratorium sampel untuk mengerti tahap Pra pemeriksaan
pada pemeriksaan Analitik pemeriksaan  Keterlambatan
Pemeriksaan sputum yaitu Laboratorium hasil
BTA air liur, pemeriksaan
(BakteriTahan sedangkan Laboratorium
Asam) yang
dibutuhkan
adalah sampel
dahak

B. Penetapan Core Isu


Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode
skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Pada tahap ini masing-masing masa lah dinilai tingkat risiko dan
dampaknya. Bila telah di dapat kan jumlah skor maka dapat
menentukan prioritas masa lah. Langkah skoring dengan
menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masa lah,
membuat tabel matriks prioritas masa lah dengan bobot skoring 1-5
dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masa lah.
Pengertian urgency, seriousness, dang growth dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.

27
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masa
lah- masa lah lain kalau masa lah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab
isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 4 Indikator Skor USG

Urgency(U) Seriousness(S) Growth(G)


Paling Mendesak 5 Fatal 5 Sangat Cepat 5
Sangat Mendesak 4 SangatGawat 4 Cepat 4
Mendesak 3 Gawat 3 Agak Cepat 3
Biasa 2 Biasa 2 Biasa 2
tidak Mendesak 1 tidak Gawat 1 Lambat 1

Tabel 5 Penetapan Core Isu dengan Metode USG

KRITERIA
NO ISU SKOR PERINGKAT
U S G
1 Kurangnya kepatuhan pasien 3 3 5 11 II
dalam menjaga protokol
kesehatan di Laboratorium
2 Kurang optimalnya teknik 5 4 5 14 I
pengambilan darah (Flebotomi)
pada petugas untuk
pemeriksaanLaboratorium
3 Ke tidak sesuai ansampel yang 3 4 3 10 III
diberikan oleh pasien pada
Pemeriksaan BTA

28
Atas dasar hasil analisis masa lah yang telah dilakukan
berdasarkan metodeUSG, disimpulkan bahwa masalah prioritas yang
akan diangkat adalah “Kurang optimal nya teknik pengambilan darah
(Flebotomi) pada petugas untuk pemeriksaanLaboratorium ”.

C. Analisis Core Isu


Setelah menentukan Prioritas masalah, selanjutnya perlu di
analisa akar penyebab masalah. untuk menentukan penyebab
masalah penulis menggunakan diagram Fishbone. Diagram Fishbone
merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan
dengan suatu masalah.
Diagram Fishbone berbentuk seperti tulang ikan yang mana
setiap tulang mewakili kemungkinan sumber masalah atau kesalahan.
Penulis menggunakan kategori 4M yaitu Man (Sumber Daya
Manusia), Method (Metode), Mesin (Alat proses ) dan Material

Material Man
Kurangnya optimalisasi
Vena yang terlalu bekerja sesuai dengan
tipis (tidak teraba SOP
Kurang optimalnya
teknik pengambilan
darah (Flebotomi) pada
petugas untuk
pemeriksaan
Memasukan darah laboratorium
Torniquet terpasang
dari spuit ke dalam
terlalu lama
tabung tidak melalui
dinding

Machine Method

Gambar 6 Analisis Fishbone

29
Berdasarkan analisis penyebab isu utama pada diagram
fishbone diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama dari
isu kurang optimalnya Teknik pengambilan darah (Flebotomi) pada
petugas untuk pemeriksaan Laboratorium yaitu :
1. Man
Kurangnya optimalisasi bekerja sesuai dengan SOP
2. Methode
Memasukan darah dari spuit ke dalam tabung tidak melalui
dinding
3. Machine
Torniquet terpasang terlalu lama
4. Material
Vena yang terlalu tipis ( tidak teraba)

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu

Dengan merujuk pada akar penyebabnya, maka gagasan kreatif untuk isu
terpilih kurang optimalnya Teknik pengambilan darah (Flebotomi)
pada petugas untuk pemeriksaan Laboratorium dengan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Penyusunan Berupa Draft Rancangan Aktualisasi
Untuk Mempersiapkan Materi
2. Membuat Leaflet dengan barcode yang dapat mengakses Video
Untuk Mensosialisasikan Kepada Petugas pengambilan darah
3. Melakukan Evaluasi Dan Menyusun Laporan Aktualisasi

30
E. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu
Tabel 6 Identifikasi Dampak Pemecahan Isu
Identifikasi Dampak Bagi Peserta Bagi Unit Bagi RSPAD Gatot
Pemecahan Isu Kerja Soebroto
Pengoptimalan Teknik Mampu Meningkatkan Meningkatkan citra
pengambilan Darah (Flebotomi) mengimplementasikan kualitas RSPAD Gatot Soebroto
Pada Petugas untuk nilai-nilai ASN, pelayanan sebagai rumah sakit
Pemeriksaan di Laboratorium Manajemen ASN dan prima kepada kepresidenan, yang
Patologi Klinik RSPAD Gatot Smart ASN. pasien. berstandar
Soebroto internasional.

F. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi Patologi Klinik
RSPAD Gatot Soebroto
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya Kepatuhan Pasien dalam
Menjaga Protokol Kesehatan di
Laboratorium
2. Kurang Optimalnya Teknik
pengambilan Darah pada Petugas
untuk Pemeriksaan Laboratorium
3. Ke tidak sesuai an Sampel yang
diberikan oleh Pasien pada
Pemeriksaan BTA di Laboratorium
Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya Teknik pengambilan
Darah pada Petugas untuk Pemeriksaan
Laboratorium
Gagasan Pemecahan Isu: Pengoptimalan Teknik pengambilan
Darah (Flebotomi) Pada Petugas untuk
Pemeriksaan di Laboratorium Patologi
Klinik RSPAD Gatot Soebroto

31
Tabel 7 Matriks Rancangan Kegiatan

Tahapan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai


No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 Melaporkan rencana  Mempersiapkan Tersedianya  Harmonis: Dengan mengajukan Perancangan
kegiatan aktualisasi bahan materi bahan materi Menghadap dengan kondusif, tidak usulan kepada mentor aktualisasi ini
kepada mentor mengenai isu mengenai isu memotong pembicaraan dan dan berkonsultasi untuk merupakan kegiatan
mengenai inovasi yang akan yang akan diambil menjaga hubungan baik dengan meminta persetujuan saling bertukar pikiran
yang akan dilakukan dikonsulkan mentor terhadap inovasi yang guna menemukan
 Kolaboratif: akan dilakukan telah formulater baik untuk
 Melakukan Mendapatkan Saling bekerjasama dengan sikap berkontribusi kepada Misi rancangan aktualisasi.
konsultasi dengan persetujuan dan toleransi, mendengarkan setiap saran RSPAD Gatot Soebroto Hal ini merupakan
mentor dalam Izin rancangan dan masukan untuk hasil yang lebih yaitu untuk pembelajaran bagi
penyusunan aktualisasi baik menyelenggarakan kedua belah pihak
rancangan  Akuntabel : layanan unggulan dimana penulis dengan
aktualisasi Bertanggung jawab dalam berkelas dunia mentor saling
mengerjakan bahan materi yang menguatkan nilai
akan di laporkan budaya kerja yaitu
“Responsif”

2 Mengevaluasi Menemukan dan Terdapat  Kolaboratif: Mengumpulkan sampel Dengan tidak


kesalahan dalam mengumpulkan nyasampellisis Mampu bekerja sama secara efektif yang lisis atau disebut melakukan kesalahan
cara melakukan masa lah yang kepada petugas agar masalah ini sampel yang tidak dalam melakukan
Teknik Flebotomi terjadi jika Teknik cepat terselesaikan memenuhisyarat agar pengambilan darah dan
dalam Flebotomi segera ditangani meminimkan jumlah
tidak dilakukan merupakan kontribusi sampel yang lisis
dengan benar  Harmonis: atas misi RSPAD Gatot adalah bekerja secara
Menjalin hubungan baik dengan Soebroto yaitu untuk “Profesional” yang
berkomunikasi yang baik sesama menyelenggarakan merupakan penguatan
petugas pelayanan peRumah salah satu nilai budaya
Sakitan yang paripurna kerja di RSPAD Gatot

32
Tahapan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
 Akuntabel: Soebroto
Mampu menyajikan data yang valid
dan penuh rasa tanggungjawab
 Berorientasi Pelayalanan
Mampu memberikan pelayanan
kepada pasien dengan melakukan
tugas Flebotomi dengan Teknik
sesuai dengan SOP

3 Pembuatan produk Melakukan Pembuatan leaflet  Loyalitas: Dengan melakukan Bekerjasama dengan
yang dapat kerjasama kepada yang di sertai Pada kegiatan ini penulis dituntut kerjasama kepada pihak berbagai pihak untuk
digunakan untuk semua petugas dengan barcode untuk dapat melaksanakan kegiatan lain terkait inovasi yang men dapat kan hasil ter
panduan dalam yang melakukan agar petugas dengan kesadaran jiwa yang kuat akan dilakukan baik demi pelayanan
melaksanakan Flebotomi agar dapat mengakses dan dedikasi yang tinggi untuk merupakan kontribusi paripurna bagi pasien,
Teknik Flebotomi memahami Teknik materi dengan melaksanakan kegiatan pembuatan terhadap Misi RSPAD merupakan salah satu
yang baik dan mudah produk demi kemajuan Instansi Gatot Soebroto yaitu tindakan penguatan
benar  Kompeten: untuk meningkatkan nilai budaya kerja di
Kegiatan ini adalah untuk Kemampuan tenaga RSPAD Gatot Soebroto
meningkatkan Kemampuan dari kesehatan melalui yaitu “Collaboration”
petugas saat melakukan pekerjaan Pendidikan & pelatihan
Flebotomi

 Akuntabel:
Mampu bertanggungjawab dengan
terlaksananya pembuatan leaflet
yang di sertai dengan barcode untuk
petugas dalam melakukan Flebotomi
 Adaptif :
Mampu mengembangkan kreativitas
dan terus berinovasi dalam
pembuatan produk

33
Tahapan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
 Smart ASN :
Melakukan pengerjaan kegiatan
dengan menggunakan salah satu
media digital
4 Mensosialisasikan Menerapkan SOP Kemampuan dan  Akuntabel: Kegiatan Kegiatan
Teknik pengambilan dalam bekerja keyakinanpetugas Melaksanakankegiatan sosialisasi Sosialiasasiterkait SOP sosialisasiSOP ini
darah dengan baik dengan dalam dengan rasa penuh Teknik pengambilan dapat merujuk pada
dan benar memberikan contoh mengambildaraha tanggungjawabagar informasi dapat darahberkontribusi nilaiorganisasi
video Teknik kanlebihterbentuk diterima dengan baik olehpetugas terhadapsalah satuMisi yakni“Comunication
Flebotomi yang  Loyalitas : RSPAD Gatot Soebroto Skill”dimana dalam
baik dan benar Petugas bersediameluangkanwaktu yaitu penyampaianinformasi
kepada petugas untuk dapat meningkatkanKemamp secara baik diharapkan
mengikutikegiatansosialisasiguname uan tenagakesehatan dapat diterima dengan
ningkatkanKemampuan dalam melalui Pendidikan dan baik juga oleh petugas
melakukanFlebotomi pelatihan serta
 Harmonis : mengembangkan
Sosialisasi kepada petugas dengan layanan
berkomunikasi yang baik dan tidak unggulanberbasisriset
menghakimi

5 Monitoring dan Melakukan Refresh menjadi Petugas  Akuntabel dengan melakukan Pelaksanaan
evaluasi materi mengenai yang kompeten Membuat laporan akhir sebagai evaluasi hasil kegiatan Kegiatan ini
Teknik Flebotomi dalam bentuk pertanggung jawaban atas penyuluhan menguatkan Nilai-
melaksanakan tujuan aktualisasi berkontribusi terhadap nilai Organisasi yaitu
Tugas yang telah
 Kompeten salah satu Visi RSPAD ReProTHB
diberikan Gatot Soebroto yaitu
Dalam melaksanakan monitoring dan (Responsif,
evaluasi penulis melaksanakan menjadi Rumah Sakit Professional, Teruji,
dengan kualitas terbaik Berstandar Handal dan
Kepresidenan yang Bersyukur)

34
Tahapan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
merupakan
kebanggan Prajurit,
Keluarga Besar TNI
serta Masyarakat
danMisi yaitu
menyelenggarakan
sistem kesehatan
nasional melalui
pelayanan peRumah
Sakitan berstandar
internasional

6 Pembuatan Membuat laporan Laporan akhir  Akuntabel Pelaksanaan


laporan akhir akhir aktualisasi aktualisasi Diterapkan dalam kegiatan ini Kegiatan ini
aktualisasi karena hasil dari laporan harus menguatkan Nilai-
dapat dipertanggungjawabkan nilai Organisasi yaitu
Meminta saran ReProTHB
 Adaptif
dan rekomendasi (Responsif,
dalam membuat laporan hasil
terkait dengan Professional, Teruji,
hasil laporan kegiatan penulis terus berinovasi Handal dan
dan mengembangkan kreativitas Bersyukur)

35
Tabel 8 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi
Mata Pelajaran (MP) Agenda II BerAKHLAK

Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP


No Mata pelatihan
1 2 3 4 5 6
1 Berorientasi pelayanan 1 1
2 Akuntabel 1 1 1 1 1 1 6
3 Kompeten 1 1 2
4 Harmonis 1 1 1 3
5 Loyal 1 1 2
6 Adaptif 1 1 2
7 Kolaboratif 1 1 2
Jumlah
3 4 4 3
Aktualisasi perKegiatan 2 2

36
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 9 Matriks Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Oktober November
No RencanaKegiatan TahapanKegiatan
II III IV I II
1 Melaporkan rencana  Mempersiapkanbahan materimengenaiisu
kegiatan aktualisasi yang akandikonsulkan
kepada mentor
mengenai inovasi  Melakukan konsultasi dengan mentor
yang akan dilakukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi

2 Mengevaluasi Menemukan dan mengumpulkanmasa lah


kesalahan dalam cara yang terjadijika Teknik dalam Flebotomitidak
melakukanTeknik dilakukandengan benar (sampel lisis)
Flebotomi
3 Pembuatanproduk Pembuatan selebaran (leaflet) dengan
yang dapat barcode yang di sertai dengan video
digunakan untuk Prosedur Teknik Flebotomi
panduan dalam
melaksanakan Teknik
Flebotomi

4 Mensosialisasikan Sosialisasi kepada petugas mengenai


Teknik pengambilan Teknik Flebotomi dengan mengescan
darah dengan baik barcode yang ter dapat pada leaflet yang
dan benar berisi video mengenai Teknik Flebotomi
yang baik dan benar

37
Oktober November
No RencanaKegiatan TahapanKegiatan
II III IV I II
5 Monitoring dan Melakukan Refresh materi mengenai Teknik
Evaluasi Flebotomi
6 Pembuatan laporan Pembuatan laporan aktualisasi
akhir

38
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Realisasi kegiatan
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN REALISASI
1. Melaporkan rencana kegiatan  Mempersiapkan bahan materi sesuai Rancangan
aktualisasi kepada mentor mengenai mengenai isu yang akan dikonsulkan
inovasi yang akan dilakukan
 Melakukan konsultasi dengan sesuai Rancangan
mentor dalam penyusunan
rancangan aktualisasi
2. Mengevaluasi kesalahan dalam cara Menemukan dan mengumpulkan masa sesuai Rancangan
melakukan Teknik Flebotomi lah yang terjadi jika Teknik dalam
Flebotomi tidak dilakukan dengan benar
(sampel lisis)
3. Pembuatan produk yang dapat Pembuatan selebaran (leaflet) dengan sesuai Rancangan
digunakan untuk panduan dalam barcode yang di sertai dengan video
melaksanakan Teknik Flebotomi Prosedur Teknik Flebotomi
4. Mensosialisasikan Teknik Sosialisasi kepada petugas mengenai sesuai Rancangan
pengambilan darah dengan baik dan Teknik Flebotomi dengan mengescan
benar barcode yang ter dapat pada leaflet
yang berisi video mengenai Teknik
Flebotomi yang baik dan benar
5. Monitoring dan Evaluasi Melakukan Refresh materi mengenai sesuai Rancangan
Teknik Flebotomi
6. Pembuatan laporan akhir Pembuatan laporan aktualisasi

39
B. Capaian Kegiatan
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
1. Melaporkan  Mempersiapka 17 Oktober 2022 100%  Harmonis: Lampiran 2 Tercapai
rencana kegiatan n bahan Menghadap dengan
aktualisasi kepada materi kondusif, tidak
mentor mengenai mengenai isu memotong
inovasi yang akan yang akan pembicaraan dan
dilakukan dikonsulkan menjaga hubungan
baik dengan mentor
 Kolaboratif:
 Melakukan 18 – 19 Oktober Saling bekerjasama
konsultasi 2022 dengan sikap
dengan toleransi,
mentor dalam mendengarkan
penyusunan setiap saran dan
rancangan masukan untuk hasil
aktualisasi yang lebih baik
 Akuntabel :
Bertanggung jawab
dalam mengerjakan
bahan materi yang
akan di laporkan
2. Mengevaluasi Menemukan 20-25 Oktober 100 %  Kolaboratif: Lampiran 3 Tercapai
kesalahan dalam dan 2022 Mampu bekerja
cara melakukan mengumpulka sama secara efektif
Teknik Flebotomi n masa lah kepada petugas
yang terjadi agar masalah ini

40
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
jika Teknik cepat terselesaikan
dalam  Harmonis:
Flebotomi Menjalin hubungan
tidak baik dengan
dilakukan berkomunikasi yang
dengan benar baik sesama
(sampel lisis) petugas
 Akuntabel:
Mampu menyajikan
data yang valid dan
penuh rasa
tanggungjawab
 Berorientasi
Pelayalanan
Mampu memberikan
pelayanan kepada
pasien dengan
melakukan tugas
Flebotomi dengan
Teknik sesuai
dengan SOP

3. Pembuatan produk Pembuatan 26 - 31 November 100%  Loyalitas: Lampiran 4 Tercapai


yang dapat selebaran 2022 Pada kegiatan ini
digunakan untuk (leaflet) dengan penulis dituntut
panduan dalam barcode yang di untuk dapat
melaksanakan sertai dengan melaksanakan

41
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
Teknik Flebotomi video Prosedur kegiatan dengan
Teknik Flebotomi kesadaran jiwa yang
kuat dan dedikasi
yang tinggi untuk
melaksanakan
kegiatan pembuatan
produk demi
kemajuan Instansi
 Kompeten:
Kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan
Kemampuan dari
petugas saat
melakukan
pekerjaan Flebotomi
 Akuntabel:
Mampu
bertanggungjawab
dengan
terlaksananya
pembuatan leaflet
yang di sertai
dengan barcode
untuk petugas
dalam melakukan
Flebotomi
 Adaptif :

42
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
Mampu
mengembangkan
kreativitas dan terus
berinovasi dalam
pembuatan produk
 Smart ASN :
Melakukan
pengerjaan kegiatan
dengan
menggunakan salah
satu media digital
4. Mensosialisasikan Sosialisasi 1 - 4 November 100%  Akuntabel: Lampiran 5 Tercapai
Teknik kepada petugas 2022
pengambilan darah mengenai Teknik Melaksanakankegiat
dengan baik dan Flebotomi an sosialisasi
benar dengan dengan rasa penuh
mengescan tanggungjawabagar
barcode yang ter informasi dapat
dapat pada diterima dengan
leaflet yang berisi baik olehpetugas
video mengenai  Loyalitas :
Teknik Flebotomi Petugas
yang baik dan bersediameluangka
benar nwaktu untuk dapat
mengikutikegiatanso
sialisasigunamening

43
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
katkanKemampuan
dalam
melakukanFlebotom
i
 Harmonis :
Sosialisasi kepada
petugas dengan
berkomunikasi yang
baik dan tidak
menghakimi

5. Monitoring dan Melakukan 10 – 14 100 %  Akuntabel Lampiran 6 Tercapai


Evaluasi Refresh materi November 2022 Membuat laporan
mengenai Teknik akhir sebagai
Flebotomi bentuk pertanggung
jawaban atas tujuan
aktualisasi
 Kompeten
Dalam
melaksanakan
monitoring dan
evaluasi penulis
melaksanakan
dengan kualitas
terbaik
6. Pembuatan laporan Pembuatan 15 – 16 100%  Akuntabel Lampiran 7 Tercapai

44
KETERKAITAN
TAHAPAN WAKTU PRESENT OUTUP /
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN ASE HASIL
PELATIHAN
akhir laporan November 2022 Diterapkan dalam
aktualisasi kegiatan ini karena
hasil dari laporan
harus dapat
dipertanggung
jawabkan
 Adaptif
Dalam membuat
laporan hasil
kegiatan penulis
terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas

45
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai-Nilai dasar aparatur sipil Negara (ASN) diantaranya
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif yang disingkat menjadi BerAKHLAK ini menjadi
dasar bagi ASN dalam menjalakan tugas dan kewajiban di instansi
kerja masing-masing ASN. Kegiatan program pelatihan dasar bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil diharapkan akan menghasilkan ASN yang
profesional serta menjadi pelayan masyarakat yang benar benar
mencerminkan seorang ASN teladan dalam melaksanakan pelayanan
yang baik . Salah satu upaya dalam menerapkan nilai BerAKHLAK
melalui proses aktualisasi ini seperti yang penulis lakukan sekarang.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis yaitu Pembuatan
Leaflet dengan menggunakan Barcode tentang Pengoptimalan Teknik
pengambilan Darah (Flebotomi) Pada Petugas untuk Pemeriksaan di
Laboratorium Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto dengan beberapa
kegiatan yaitu :
1. Melakukan penyusunan berupa draft rancangan aktualisasi untuk
mempersiapkan materi
2. Membuat leaflet berbarcode yang terdapat video untuk media
pembelajaran dalam mensosialisasikan Teknik Flebotomi
3. Melakukan evaluasi dan Menyusun laporan aktualisasi
Selain kegiatan yang tercantum diatas, aktualisasi ini
memberikan manfaat lebih bagi para petugas sehingga dapat
meminimalisir adanya kesalahan Teknik Flebotomi yaitu adanya
sampel lisis.

46
B. Saran
Setelah melaksanakan aktualisasi penulis berharap apa yang
dikerjakan selama masa aktualisasi dapat mejadi manfaat besar bagi
diri sendiri dan petugas Laboratorium khususnya petugas pengambilan
darah. Komunikasi yang efektif dan baik juga diharapkan terjadi antara
para petugas sehingga dapat terjadi komunikasi yang baik dan
meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Bkpsdmd Babel Prov. 2018. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara

dani Suluh Permadi. 2021. Art ASN Berakhlak dan Bangga Melayani
Bangsa

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


364/menkes/SK/III. 2003. Laboratorium Kesehatan

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Berorientasi pelayanan ”: Modul


pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Akuntabel”: Modul pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Kompeten”: Modul pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Harmonis”: Modul pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Loyal”: Modul pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Adaptif”: Modul pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Kolaboratif”: Modul pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara . 2021. “Smart ASN”: Modul pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

48
Lembaga Administrasi Negara . 2019. “Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
Nilai Bela Negara ”: Modul pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia. 2021.


Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS FINAL

Nurmalita Putri Nugrahena, Tantri Analisawati Sudarsono, Linda Wijayanti.


2021. Pengaruh Hemolisis Terhadap Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/ 08 /M.PAN/3 .
2006

Siregar, M. T., Winke, S., Doni, S., Anik, N. 2018. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium medik (TLM): Kendali Mutu. pusat Pendidikan
sumberdaya manusia badan pengembangan dan pemeberdayaan
sumber daya manusia kesehatan. Kemenkes.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44. 2009. Tentang Rumah


Sakit

49
LAMPIRAN

50
LAMPIRAN 1
LEMBAR MONITORING BIMBINGAN AKTUALISASI

51
Lampiran 2

Mempersiapkan bahan materi

52
Lampiran 3

Gambar 8 Sampel Lisis

Gambar 8 Sampel Benar

53
Lampiran 4

Gambar 8 Leaflet

54
Gambar 7 Konsultasi Leaflet

Gambar 7 Konsultasi mengenai Barcode

55
Lampiran 5

Gambar 7 Sosialiasi Kepada Petugas

Gambar 7 Sosialiasi Kepada Petugas

56
Gambar 7 Sosialiasi Kepada Petugas

57
Lampiran 6

Gambar 7 Refresh Materi ke Petugas

Gambar 7 Refresh Materi ke Petugas

58
Lampiran 6

Gambar 7 Konsultasi mengenai Laporan Aktualisasi

59
Lampiran 7

Gambar 7 Penandatanganan Lembar Persetujuan

Gambar 7 Penandatanganan Lembar Pengesahan

60
Gambar 7 Penandatanganan Lembar Konsultasi

Gambar 7 Penandatanganan RABN (Rancangan Aksi Bela Negara )

61

Anda mungkin juga menyukai