Makalah Pak Kel. 2-1 PDF
Makalah Pak Kel. 2-1 PDF
Anggota:
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan karena dengan pertolongan – Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Allah Tritunggal: Bapa Sang Pencipta, Anak Sang
Penyelamat, dan Roh Kudus Sang Pembaharu” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Penulis sangat berharap berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang menjadi lebih baik tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 5
2.1 Latar Belakang Munculnya Istilah dan Doktrin Tritunggal .......................................................... 5
2.1.1 Latar Belakang Munculnya Istilah Tritunggal .................................................................. 5
2.1.2 Doktrin Tritunggal .......................................................................................................... 5
2.1.2.1 Ketiga Oknum dalam Doktrin Tritunggal ............................................................. 5
2.1.2.2 Keesaan dalam Doktrin Tritunggal....................................................................... 6
2.1.2.3 Bapa: Pencipta dan Pemelihara ............................................................................ 7
2.1.2.4 Anak: Penyelamat ................................................................................................ 7
2.1.2.5 Roh Kudus: Pembaharu ..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui Allah Tritunggal
3. Untuk mengetahui ketiga oknum dalam doktrin Allah Tritunggal
3. Untuk mengetahui Keesaan dalam doktrin Tritunggal
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Perjanjian Lama juga ditemukan pernyataan tentang roh Allah yang memberi
Ilham kepada manusia bahkan kadang-kadang diperlihatkan oknum yang lebih
dari satu, Ketiga oknum ini disebutkan dalam Yesaya 63:8-10
Perjanjian Baru memberi pernyataan yang lebih jelas mengenai doktrin
tritunggal. dalam perjanjian baru peran setiap oknum lebih dipertegas seperti
nama “Bapa” dalam Perjanjian Lama digunakan untuk Yahweh, sedangkan di
Perjanjian Baru selain bermakna Allah Tritunggal secara khusus nama ini lebih
mengunjuk kepada oknum satu. apabila dalam Perjanjian Lama yahwe
diperlihatkan sebagai penebus dan penyelamat umatnya, dalam perjanjian baru
anaklah yang berfungsi sebagai penebus lewat kayu salib yang bermakna
penebusan bagi manusia.
Dalam Perjanjian Lama dikemukakan bahwa Yahweh diam di antara
umatnya sedangkan di Perjanjian Baru roh kuduslah yang tinggal di dalam hati
orang Kristen atau gereja. dengan jelas dalam perjanjian baru dinyatakan bahwa
Allah memberikan anaknya ke dunia untuk menyelamatkan orang percaya.
bapak dan anak mengirim Roh Kudus untuk memperbarui dan mendiami orang
percaya itu. Perjanjian Baru dalam kitab Matius memperlihatkan dengan tegas
ketiga oknum alat Tritunggal itu secara sendiri-sendiri. yaitu anak diperlihatkan
dalam diri Yesus ketika dibaptis. oknum satu yaitu bapak diperlihatkan melalui
yang berbicara, dan oknum 3 atau Roh Kudus terlihat dalam wujud burung
merpati. ketiga oknum ini disebutkan sejajar dalam amanat Agung. dalam kitab
1 Petrus, ketiga oknum ini bukan hanya sekedar 3 model atau pribadi yang
berbeda tetapi tidak pernah terpisah satu dengan yang lain. Jadi bisa dikatakan
bahwa keberadaan Allah secara kekal terdiri dari tiga oknum.
6
"menyerupai sehingga bermakna "hakekat yang meyerupai". Maka dalam
keberadaan Allah ada satu hakekat, essens atau substansi yang satu dan tak
dapat dipisahkan atau dibagi. Kuasa, kasih, kebenaran itu tak dapat dibagi 3
tetapi secara sempurna berada pada ketiga Oknum tersebut.
7
satu- satunya jalan kepada Sang Bapa, dan khususnya Dia adalah Sang
Penyelamat yang diutus Bapa bagi manusia.
Ajaran tentang keselamatan Allah bagi manusia lewat Yesus Kristus
sangatlah penting dalam agama Kristen Agama Kristen lahir karena
kepercayaan terhadap keselamatan yang diberikan melalui Yesus Kristus. Hal
ini merupakan bagian yang utama dari Pengakuan Iman Rasuli. Kekhasan
Agama Kristen terletak pada pengajarannya tentang keselamatan. Pengajaran
tentang Sola fide sola gratia yang dirumuskan Martin Luther membuatnya
sangat khas. Konsep keselamatan ini sudah disebutkan dalam Perjanjian lama
dan ditegaskan serta dikemukakan dengan lengkap dalam Perjanjian Baru.
2.1.2.4.1 Konsep Keselamatan dalam Alkitab
A. Konsep Keselamatan dalam Perjanjian Lama
Sejak dalam zaman Perjanjian Lama Allah dikenal sebagai
Penyelamat. Hanya saja penekanan konsep konsep keselamatan
memilki sedikit perbedaan dengan konsep yang sama dalam
Perjanjian Baru. Keselamatan yang Allah berikan dalam bentuk
material sepert! kelepasan dari penyakit, malapetaka fisk, aniaya
musuh, maut. Allah memberikan keselamatan secara langsung atau
tidak langsung lewat bapa leluhur, para hakim, imam dan nabi-nabi.
Istilah syalom yang sering dipergunakan orang Kristen dewasa Ini.
Lebih berfokus kepada makna keselamatan material, seperti yang
disebutkan di atas daripada keselamatan moral dan spiritual. Dan
tindakan penyelamatan inilah dilakukan bukan semata terhadap
seseorang secara pribadi . tetapi juga bagi persekutuan masyarakat
umat pilihan Allah.Tetapi dalam Perjanjian Lama juga ditemukan
pengajaran tentang keselamatan yang Allah berikan dalam bentuk
kasih karunia. Kasih karunia Allahlah yang membuat mereka
dibebaskan dan perbudakan Mesir.Bangsa Israel dibebaskan lalu
diangkat menjadi umat Allah bukan karena keistimewaan umat ini.
Seharusnya kasih karunia ini menjadi dasar bagi umat Allah untuk
memperlihatkan tanggapan moral lewat ketaatan terhadap undang -
undangNya misalnya Decalog atau hukum-hukum perjanjian
lainnya. Karena mereka telah menerima kasih karunia Allah dalam
bentuk kelepasan dari perbudakan Mesir maka seharusnya mereka
menaati undang-undangNya.
Undang-undang moral dan ritual dalam Perjanjial Lama
seharusnya berfungsi sebagai penuntun dan penerang moral bagi
umat Israel. Tetapi karena dosa manusia, undang-undang moral
tidak memberi keselamatan moral atau spiritual secara penuh.
B. Konsep Keselamatan dalam Perjanjian Baru
Dalam Pernjanjan Baru, dengan jelas, Allah sebagai
Panyelamat diperlihatkan lewat Tuhan Yesus Kristus. Dalam
Pengakuan Iman Rasul dirumuskan bahwa Dia adalah Anak Tunggal
8
Allah dan Tuhan (sebelum inkarnasi), Dia lahir (berinkamasi
menjadi manusia) Dia menderita, disalibkan. mati. bangkit dan naik
ke Surga. dan akan datang kembali sebagai Hakim. Ini adalah
rumusan tentang seluruh karya penyelamatan Allah dalam Yesus
Kristus bagi manusia yang teiah jatuh ke dalam dosa. Untuk
menyelamatkan manusia Dia haruslah menjadi manusia karena Dia
harus mewakili manusia untuk mengalami hukuman Allah bagi
manusa yatu mati. Dia juga Tuhan karena itu maut tidak dapat
menahanNyya sehingga Dia bangkit dariantara orang mati. Seperti
telah dikemukakan sebelumnya, Konsili Nicea telah merumuskan
bahwa Anak itu homouios (sezat, sehakekat) dengan Bapa.
9
susunan tubuh kita sebab Ia dapat lapar, dahaga, tertidur, berdarah. Perjanjian
Baru juga memperihalkan keilahan Yesus Krslus bahkan menyatakan bahwa
Dia adalah Anak Allah. Dia diperihatkan bersama dengan Allah sejak kekal
dan Dia sendiri adalah Allah yang turut serta melakukan penciptaan.
10
ada dan hadir dalam perjanjian baru khususnya pada hari Pentakosta ketika
Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem. Roh Kudus ada sebelum dunia
diciptakan, karena pada hakikatnya Allah adalah Roh. Sebagaimana Bapa
dan Anak demikian Roh Kudus kekal adanya. Pada waktu Allah
menciptakan langit dan bumi beserta isinya, adalah Allah dalam Roh yang
berkarya. Umumnya dalam perjanjian lama Dia disebut Roh Allah, sering
sebagai “Yang Suci dari Israel”, tetapi dalam beberapa kasus Dia juga
dipanggil Roh Kudus.
Istilah Ibrani dan Yunani yang dipergunakan untuk Roh adalah
ruakh dan pneuma. Kadang kala kedua istilah ini dipergunakan semata-
mata dengan makna “nafas” atau “angin” bukan “oknum” atau “pribadi”.
Terutama dalam perjanjian lama istilah ini sering menghunjuk kepada
“angin Allah” atau “kuasa kehidupan” yang berfungsi sebagai prinsip
khusus yang membuat makhluk ciptaan Allah dalam penciptaan alam
semesta termasuk manusia menjadi hidup. Dalam perjanjian lama, Roh
Allah juga diperlihatkan berperan dalam nubuatan. Dialah yang
mengilhami para nabi yang bernubuat. Roh Allah juga memberikan
kekuatan agar umatNya hidup melakukan kehendak Allah. Bila Roh Allah
datang kepada seseorang maka Roh itu akan memakainya untuk
mengkomunikasikan berita dari Allah. Berita itu bisa berbentuk
penglihatan, mimpi, atau langsung firman Allah. Roh Allah juga mmeberi
inspirasi dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan yang Allah kehendaki.
11
BAB III
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
Sinulingga, Risnawaty. Ancen Marintan Damayanti Sitohang. Maurits Junard Pollatu. 2018.
Agama Kristen Protestan Edisi 2. Medan: USU Press.
13