Anda di halaman 1dari 11

lOMoARcPSD|25029678

Manajemen Perubahan - tidak ada

Manajemen (Universitas Terbuka)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)
lOMoARcPSD|25029678

1. a. Jelaskan perbedaan karakteristik perubahan pada era industri dan era


informasi dari aspek: pemasaran, teknologi, informasi, komoditas,
produksi, dan distribusi.

- Jawaban :

 Era industrialisasi : bermula dari akumulasi informasi, khususnya yang


berkaitan dengan teknologi, yang diperoleh sejak akhir era pertanian
seperti sistem navigasi, cara pembuatan kapal yang lebih besar dan
penemuan alat cetak mencetak. Informasi - infirmasi tersebut menjadi
bekal bagi masyarakat Eropa untuk melakukan inisiatif dan inovasi lebih
jauh. Berbekal kapal yang lebih besar dan dilengkapi sistem navigasi
yang lebih canggih, beberapa pelaut Eropa berani berlayar lebih jauh dari
tanah asal. Mereka melakukannya bukan sekedar menaklukan lautan luas
yang belum pernah dilayari tetapi untuk menemukan dunia baru. Dari
situlah mereka menemuka sumber daya baru dan mengangkatnya ke
negara asal. Dengan armada yang lebih besar pada pelayaran
berikutnya, mereka mulai mengusai sumber daya tersebut untuk
selanjutnya menjadi barang komoditi yang diperdagangkan. Konsekuensi
logisnya adalah mulai muncul jiwa entrepreneurship dan ekonomi uang,
dan sekaligus menurunnya aktivitas pertanian. Bersamaan dengan itu
reformasi di bidang keagamaan terutama agama Kristen Protestan
berdampak perbagai revolusi lanjutan : Ekonomi, sosial dan ideologi.
Akibatnya revolusi di bidang pertanian secara bertahap beralih ke
industrialisasi.

Penemuan dan
penaklukan Revolusi bidang
Munculnya
dunia baru pertanian
ekonomu uang
Emas dan perak
diangkut ke
Eropa
s meningkatnya Perubahan
Akumulasi informasi perdagangan. organisasi -
tentang teknologi yang Munculnya Munculnya
diperoleh pada akhir era negara - negara Entrepreneur
pertanian termasuk Garis Depan Revolusi industri
kemajuan dalam sistem meningkatnya
navigasi, cara pembuatan inovasi teknologi
kapal, dan penememuan Perubahan ideologi:
alat cetak sikap positif terhadap
Reformasi
aktivitas, perencanaan
agama - Protestan dan inovasi
entrepreneur
Sumber : Lenski & Lenski, 1987, hal. 232

Gambar 1.4

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

Proses Pergeseran dari Era Pertanian ke Era Industri

 Era Informasi : gelombang ketiga dari peradaban manusia sering disebut


sebagai era informasi. Secara umum beberapa karakteristik penting dari
era informasi adalah sebagai berikut:

a) Teknologi - teknologi baru. Teknologi baru pada era informasi


menciptakan industri baru yang bersifat dinamis yang berbasis pada
quantum electronics, teori informasi, biologi molekuler, ekologi
kelautan, dan pengetahuan ruang angkasa. Sementara itu tingkat
produktivitasindustri bisa ditingkatkan melalui komputer, data
processing, aerospace, petrokimia, semiconductors, komunikasi
canggih, fisika, rekayasa sistem, artificial intelligence, fuzzy logic kimia
polimer, dan diversifikasi sumber daya energi terbarukan.
b) Industri ruang angkasa. Meski baru beberapa negara yang
melakukannya, pada era ini industri ruang angkasa diperkirakan akan
menjadi embrio bagi revolusi pada tahap berikutnya,
c) Industri kelautan. Wilayah lautan yang begitu luas melebihi luas daratan
namunbelum tergerap dengan baik bisa menjadi sumber kemanusiaan
di masa yang akan datang. Laut menyediakan sumber protein yang
cukup banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi masalah
kelaparan.
d) Industri genetik. Ilmu pengetahuan di bidang biologi molekuler bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pangan. Bukan hanya itu,
ilmu pengetahuan ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan bidang
kesehatan.
e) De-masifikasi media. Ketika informasi semakin membludak tidak
terkendali, orang pada akhirnya hanya memilih informasi sesuai
dengan kebutuhan. Kalaulah kita masih berlangganan surat kabar,
tidak lagi bisa dan mau membaca seluruh isi surat kabar tersebut.
Hanya berita - berita tertentu yang dibaca. Itulah sebabnya sekarang
ini sudah banyak surat kabar yang menawarkan surat kabar on-line
dengan tujuan para pembaca bisa memilih berita sesuai selera dan
kebutuhan. Dengan kata lain, media tidak lagi masif melainkan
terspesialisasi.
f) Sistem masyarakat yang baru. Pada era agrikultur, komunitas
menyimpan ingatan bersama hanya pada seseorang yang dianggap
bijak atau;pada orang yang lebih tua. Pada era industri, ingatan
bersama justru disebarluaskan secara masal. Sekarang pada era
informasi, ingatan - ingatan tersebut disimpan secara sistematis pada
soft file - soft file yang sewaktu - waktu bisa diakses kembali melalui
bantuan personal komputer yang bisa dibawa kemana - mana.
g) Sistem keluarga. Bisa dikatakan sistem “keluarga inti” yang
berkembang pada era industri sudah semakin pudar pada era
informasi. Keluarga menjadi beragam terpencar kemana - man. Pada
era informasi orang mengatakan bahwa ketemu fisik antar anggota

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

keluarga sudah kurang berarti jika tidak dibarengi dengan kualitas


pertemuan. Dengan kata lain,anggota keluarga boleh terpencar dan
tidak perlu sering - sering ketemu fisik asal kualitas pertemuan secara
maya semakin meningkat.
h) Standarisasi yang berkembang pada era industri dianggap tidak cocok
pada era informasi. One-size-fits-all sudah tergantikan dengan serba
cocok pada keadaan.

Tabel 1.1
Perbedaan karakteristik pada masing - masing Era
Era Agrikultur Industri Informasi
Komoditas Tanah Modal Data
Kunci
Sumber Manusia fossil Bioteknolo
energi dan hewan gi
Teknologi Widgets Elektro Digital/
mekanikal Genetik
Produksi Kerajinan/ Massa/ Prosumpti
untuk pertukaran ve
digunakan
sendiri
Distribusi Terbatas Massa Spesialisa
si
Pemasara Barter Product Consumer
n centric centric
Informasi Interperso Massa Interaktif
nal
Hubungan Spiritual Kontraktua Mutual
kemasyara l
tan
Bisnis Individual/ Korporasi/ Konglomer
partnershi birokrasi at/ Ad hoc
p
Keluarga Perpanjan Keluarga Keluarga
gan inti diperluas
keluarga
Pendidikan Elitist Masa/ Spesialisa
standarisa si/ life-long
si
Otoritas Melekat Dipilih Setengah

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

kekuasaan langsung

Sumber : Baloch & Kareem, 2007, p. 141

Sumber Jawaban : BMP EKMA4565/ Modul 1 (Hal 1.17 - 1.24)

Dan Perbedaan karakteristik perubahan pada era industri dan era


informasi dari aspek :
- Pemasaran
Era industri : Poduct centric
Era informasi : Consumer centric
- Teknologi
Era industri : Elekro mekanikal
Era informasi : Digital/genetik
- Informasi
Era industri : Massa
Era informasi : Interaktif
- Komoditas
Era industri : Modal
Era informasi : Data
- Produksi
Era industri : Massa/pertukaran
Era informasi : Prosumptive
- Distribusi
Era industri : Massa
Era informasi : Spesialisasi

b. Berikan contoh rill pada perusahaan yang Anda ketahui, tentang


gambaran karakteristik suatu perusahaan di era informasi pada aspek
pemasaran, informasi, komoditas, produksi, dan distribusinya

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

- Jawaban : Antara tahun 1770-1845 kontribusi industri tekstil terhadap


pendapatan nasional Inggris meningkat lebih dari lima kali lipat. Dengan
teknologi baru ini pula, produksi tekstil yang semula dilakukandi rumah
rumah para pekerja sekarang terkonsentrasi pada pabrik-pabrik yang
sengaja dibangun untuk kegiatan produksi. Meski tidak setinggi indsutri
besi baja,pada tahun 1760 Inggris memproduksi batu bara sebanyak 5
juta ton dan meningkat 9 kali lipat pada tahun 1845. pada fase kedua era
industrialisasi dimulai pada pertengahan abad 19. pada fase ini ekspansi
besar-besaran terjadi pada industri tekstil, besi baja dan batu bara
sehingga revolusi industri mulai menyebar sampai ke daratan Eropa
lainnya dan bahkan Amerika Serikat. Fase ketiga industrialisasi dimulai
pada abad 20 dan berakhir pada perang dunia kedua. Fase ini ditandai
dengan kemajuan dibidang tekonolgi energi. Pada awal abad 20 mulai di
temukan mesin yang bisa menciptakan energi pembakaran dari dalam
dan mesin-mesin yang bisa mentransmisi listrik yang bisa diproduksi
dalam jumlah besar dan dengan harga yang murah sehingga secara
komersial menguntungkan.

2. Jelaskan dengan contoh tekanan lingkungan penyebab organisasi


berubah dari faktor persaingan yang tinggi (hypercompetition),
khususnya karena kondisi pada era globaliasi dan perkembangan
teknologi informasi!

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

- Jawaban : Tekanan lingkungan penyebab organisasi berubah dari


faktor persaingan yang tinggi (hypercompetition), khususnya karena
kondisi pada era globaliasi dan perkembangan teknologi informasi :
Globalisasi dan tekonologi informasi adalah dua terminologi yang sejak
tahun 1990an menjdadi bahan pembicaraan sehari-hari para pelaku
bisnis dan akademis. Globalisasi misalnya disatu sisi dianggap
membuka peluang bisnis bagi pelaku bisnis yang sebelumnya hanya
bermain pada pasar lokal. Banyak pengrajin tradisional yang sekarang
bisa menjual produknya di pasar global setelah mampu berinteraksi
dengan mitra bisnis di luar negeri. Mereka dengan bangga
mengatakan bahwa pasar luar negeri masih terbuka lebar. Namun
disisi lain globalisasi juga menjadi ancaman bagi pelaku bisnis yang
memiliki energi terbatas. Pedagang retail dan pasar tradisional dewasa
ini mulai tersisih misalnya gara-gara Carrefour yang notabenenya
adalah perusahaan global merangsek sampai kemana-mana.
Demikian juga dengan alasan uang tidak memiliki kewarganegaraan
yang bisa dengan mudah bergerak dari satu negara ke negara yang
lain, tak pelak industri perbankan juga larut dalam globalisasi.
Pengaruh teknologi informasi terhadap kegiatan bisnis di Indonesia
kurang lebih juga sama seperti pengaruh globalisasi. Brick and mortar
business untuk sebutan tradisional sekarang sudah mulai beralih ke
click dan mortar business untuk menyebut bisnis melalui internet.
Sekarang perusahaan penerbitan misalnya mulai mendapat pesaing
baru e-book.akibatnya, masyarkat lebih suka membaca berita melalui
internet ketimbang harus berlangganan media cetak. Globalisai dan
kemajuan teknologi informasi menjadikan peta bisnis berubah dan
perubahannya mengarah pada tingkat persaingan yang begitu tajam.
Oleh karena itu perusahaan yang tidak siap dengan perubahan
tersebut pasti akan tersisih.

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

3. Jelaskan dengan singkat apa pola perilaku dan proses perubahan yang
terjadi pada kondisi tahapan Unfreezing, Movement, Refreezing dari
model perubahan Lewin!
- Jawaban : Lewin membuat model tiga tahap perubahan yaitu
unfreezing - movement/ change - refreezing.

a) Pada tahap unfreezing pola perilaku pada kondisi yang sekarang


berlangsung (status quo) diguncang, sehingga orang merasa kurang
nyaman sebagai upaya awal untuk mengelola resistensi terhadap
perubahan. Proses perubahan lebih ditujukan untuk mengatasi
terjadinya resistensi terhadap perubahan yang secara keseluruhan
dilakukan dengan mebuka kelemahan dari sistem yang sedang
digunakan. Dan pada tahap unfreezing Prilaku individu menurut lewin
dapat menjadi penggerak ataupun penghambat perubahan (Lewin
dalam Burnes, 2004). Dalam kondisi ini memungkinkan organisasi
menghadapi karyawan yang sulit mengkonfirmasi sistem dalam tahap
unfreezing tersebut sehingga menolak perubahan (Cummings &
Worley, 2005). Dengan demikian pada tahapan ini focus utama adalah
bagaimana menjaga prilaku organisasi berada pada kondisi saat ini.
Banyak organisasi mengalami kegagalan dalam melakukan perubahan
pada tahap awal karena organisasi mengabaikan pentingnya prilaku
dan kepercayaan karyawan yang menjadi sumber utama kesuksesan
perubahan organisasi (Schein, 1999). Tahap unfreezing dianggap
sebagai tahapan yang paling penting dan kritis dalam lingkungan bisnis
yang dinamis dan selalu berubah. Tahapan ini mengindikasikan
kesiapan berubah yang meliputi pemahaman akan perubahan itu
sendiri, pentingya perubahan dan mempersiapkan diri dan yang
lainnya untuk keluar dari zona nyaman dan paradigm yang dianut
sebelumnya sebelum perubahan nyata tersebut datang. Semakin
sadarnya individu dalam organisasi merasakan perubahan merupakan
hal yang penting, maka perubahan tersebut perlu dilakukan.
Selanjutnya semakin mendesak perubahan tersebut harus dilakukan,
individu yang ada di dalam organisasi akan semakin termotivasi untuk
melakukan perubahan. Kecenderungan individu yang resisten untuk
menerima perubahan dan responsif hanya pada saat tenggat waktu,
membuat perubahan tidak akan diterima jika sifatnya tidak urgent atau
tidak ada motif yang kuat dan spesifik. Kajian yang dilakukan Elkjaer’s
(2001) mengidentifikasi bahwa karyawan yang kurang didukung oleh
organisasinya cenderung memiliki pandangan dan kepercayaan yang
negatif serta kurang komitmen terhadap organisasinya komitmen. Yang
diperlukan pada tahap unfreezing adalah komunikasi yang terbuka
antara organisasi dan karyawan. Dengan adanya komunikasi yang
baik karyawan memiliki informasi yang cukup jelas mengenai
perubahan yang terjadi termasuk didalamnya alasan-alasan logis yang
melatarbelakangi perubahan tersebut serta manfaat yang akan
diterima karyawan di masa yang akan datang.

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

b) Pada tahap movement atau change, meliputi proses perubahan


sesungguhnya dimana organisasi. Akan bergerak dari kondisi
sekarang ke kondisi yang diharapkan. Model Lewin lebih
menekankan perubahan sebagai proses transisi dan bukan aktivitas.
Tahap kedua pada model ini terjadi pada saat organisasi melakukkan
perubahan atau transisi. Pola pikir individu-individu organisasi dalam
tahap ini sudah berubah dari pola pikir yang lama dan sudah memiliki
motivasi serta siap untuk perubahan yang berlaku. Dalam tahap ini
penting bagi organisasi untuk dapat mengurangi rasa takut,
kekhawatiran serta ketidakyakinan individu didalamnya akan
perubahan yang akan dilakukan. Karena tidak mudah dan bukan waktu
yang tepat bagi anggota organisasi untuk mempelajari dan memahami
perubahan sehingga perlu diberikan waktu untuk mengerti, memahami
dan berdiri bersama-sama anggota organisasi menghadapi perubahan.
Dalam tahap movement, intervensi organisasi sangat diperlukan.
Campur tangan organisasi pada tahap ini meliputi struktur dan budaya
organisasi. Wetzel dan Buch (2000) berpendapat bahwa intervensi
organisasi harus sejalan dengan struktur perusahaan. Dukungan
organisasi pada tahapan ini berbentuk pelatihan, mentoring dan
mengidentifikasi bersama-sama bahwa kesalahan yang terjadi
merupakan sebuah proses perubahan kearah yang lebih baik.

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

c) Pada tahap refreezing dilakukan stabilisasi dan institusionalisasi


perubahan dengan cara membangun sistem yang memungkinkan pola
perilaku yang baru relatif aman atau tidak mudah goyah terhadap
perubahan - perubahan lebih lanjut jika perubahantersebut memang
dianggap perlu. Beberapa kegiatan atau intervensi yang termasuk
pada tahap ini misalnya desain ulang sistem rekrutmen karyawan.
Tahapan ini lebih kepada membangun stabilitas begitu perubahan telah
sepenuhnya ditegakkan dan tertanam dalam individu-individu di
organisasi. Disini perubahan telah diterima secara sepenuhnya dan
menjadi norma serta status quo yang baru untuk dijadikan standar
kerja. Individu-individu pada kondisi ini membentuk hubungan baru dan
sudah merasa nyaman dengan rutinitas baru mereka. Model Lewin
pada tahap ini mengindikasikan bahwa organisasi harus distabilisasi
dan dilembagakan dalam bentuk yang baru setelah tahap pergerakan
atau “movement”. Status quo yang baru dalam kondisi ini harus
diperkuat secara institusional serta proses institusionalisasi perubahan
inilah yang merupakan langkah akhir yang menentukan keberhasilan
keberlanjutan perubahan (Kotter, 1995). Poin utama dari tahapan
refreezing ini adalah pada kondisi tertentu, perilaku harus kongruen
dengan keseluruhan lingkungan, perilaku, dan personal dari individu,
karena jika tidak perubahan yang terjadi tidak dapat dikonfirmasi
(Schein, 1996). Dalam melakukan institusionalisasi perubahan-
perubahan yang telah tetap tersebut, membutuhkan pemimpin yang
menerbitkan berbagai program-program perubahan sehingga
perubahan tersebut menjadi suatu kebiasaan yang harus dilakukan
(Kotter, 2007).Diperlukan upaya yang cukup besar dalam memastikan
perubahan tersebut diaplikasikan, tidak hilang serta dijaga
keberlangsungannya. Salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah
dengan memperkuat dan menanam perubahan dalam buadaya
organisasi dan diaplikasikan dalam cara berfikir dan bertindak baik
bagi individu atau organisasi. Untuk menjga keberlangsungan,
penghargaan yang positif serta pengakuan dilakukan untuk
memperkuat status quo yang baru karena dipercaya bahwa
memperkuat prilaku akan terus diulangi. Dalam hal ini peran pimpinan
organisasi diperlukan untuk membuat koneksi antara program yang
sebelumnya diujicobakan yang dikategorikan sebagai “single loop” dan
menginterkoneksi perubahan sistem-sistem yang ada untuk menjadi
“double loop”. Contohnya adalah perubahan pada tingkat bawah
organisasi akan berdampak pada perbaikan sistem-sistem yang ada.
Pada intinya, tahapan ini memerlukan pimpinan yang memiliki
kemampuan dalam memahami bagaimana sistem bekerja dan harus
merubah tradisi mental yang selama ini pada organisasi (Senge,
2006).

Sumber : BMP EKMA4565/ Modul 2 (Hal 2.77 - 2.81)

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)


lOMoARcPSD|25029678

Downloaded by Kris Haryanti (krisharyanti21@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai