Coba Anda simpulkan teori pernyataan (Verklaringstheorie) yang biasa digunakan untuk menentukan
terjadinya kata sepakat?
Teori Pernyataan (Verklaringstheorie)
Yang menjadi patokan dalam teori pernyataan (verklaringtheorie) adalah apa yang dinyatakan oleh para pihak. Dalam teori ini tidak memperhatikan apakah pernyataan kehendak tersebut sama dengan kehendak yang sesungguhnya atau tidak. Kebutuhan masyarakat menghendaki bahwa kita dapat berpegang kepada apa yang dinyatakan sehingga yang menjadi patokan adalah apa yang dapat dinyatakan seseorang. Jika pernyataan dua orang sudah saling bertemu, maka perjanjian sudah terjadi sehingga mengikat kedua belah pihak. Sepakat adalah pertemuan antara dua kehendak manakala pihak yang satu saling mengisi dengan apa yang dikehendaki pihak yang lain. Kata sepakat dari para pihak dalam perjanjian harus berupa kesepakatan yang bebas artinya benar-benar atas kemauan sukarela dari para pihak yang mengadakan perjanjian sehingga sepakat yang diberikannya bukan karena kekhilafan, paksaan atau penipuan. Apabila sepakat yang diberikan itu karena kekhilafan, paksaan atau penipuan maka dapat dikatakan bahwa perjanjian tersebut mengandung cacat kehendak. Berdasarkan teori pernyataan (Verklaringstheorie), sepakatnya kedua belah pihak adalah saat kedua pihak menyatakan kehendaknya walaupun kita tidak mengetahui apakah kehendak yang disampaikan sesuai dengan kehendak sesungguhnya dari pihak-pihak tersebut atau tidak. Hal ini disebabkan karena kehendak merupakan proses batiniah yang tidak diketahui orang lain. Contoh: Pihak A (pihak yang menyewakan bangunan) melakukan perjanjian dengan Pihak B (Pihak penyewa) terkait dengan sewa menyewa bangunan. Pihak A membuat surat perjanjian sewa menyewa dengan menyebutkan kewajiban B sebagai penyewa. Dalam salah satu poin kewajiban B adalah menjaga keutuhan bangunan sehingga saat selesai masa sewa, kondisi bangunan sama dengan kondisi pada saat sebelum disewakan. Pihak B sebenarnya keberatan dengan poin tersebut karena beranggapan bahwa kondisi bangunan yang berada di wilayah dekat pesisir sangat sulit untuk dilakukan perawatan mengingat sering terjadi banjir rob dan pengikisan logam akibat udara yang tercampur dengan garam. Namun demikian, Pihak B tetap menyetujui perjanjian tersebut karena lokasi bangunan yang strategis untuk bisnisnya. Selama Pihak B menyetujui untuk melakukan sewa bangunan tersebut maka kata sepakat sudah terjadi dan pergolakan batin dibalik keputusannya tidak lagi menjadi penting.