Anda di halaman 1dari 3

Selamat sore bu Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc.

dan teman-teman, berikut saya


sampaikan tanggapan dalam diskusi sesi 1 ini.

Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap kembali nilai dari pelanggan

Dikutip dari situs kominfo.go.id, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan


bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan
mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi
berjalan dengan internet sebagai penopang utama.

Dari situ bisa dikatakan bahwa di era revolusi industry 4.0 seperti saat ini membutuhkan
adanya pemasaran secara digital, agar dapat berhasil menciptakan nilai bagi pelanggan,
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, untuk dapat menangkap kembali nilai
dari pelanggan.

Pemasaran digital adalah penggunaan saluran digital atau teknologi untuk menjual atau
mempromosikan suatu barang atau jasa. Contoh dari pemasaran digital antara lain: pemasaran
melalui konten, pemasaran melalui e-mail, PPC (Pay-per-click) Ads atau iklan yang
pembayarannya berdasarkan banyaknya di-klik, dan SEO (Search engine optimization) atau
optimisasi mesin pencari.

Beberapa alasan mengapa pemasaran, khususnya pemasaran digital (digital marketing) sangat
penting dalam era saat ini antara lain:

1. Karena masyarakat di kehidupan kesehariannya senantiasa terhubung dengan dunia


digital

Dikutip dari dataindonesia.id, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari


2023 mencapai 212 juta, atau sekitar 77% dari populasi. Itu artinya, sebagian besar
masyarakat menggunakan gawai dan terhubung dengan internet. Dengan pemasaran
secara digital, perusahaan atau brand dapat menargetkan audiens yang tepat untuk
memasarkan produknya dengan lebih mudah, sebab jangkauannya sangat luas,
sehingga dapat membangun komunikasi dengan lebih banyak konsumen.

2. Monitoring dan evaluasi efektifitas pemasaran menjadi lebih mudah

Pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan data efektifitas


suatu jenis pemasaran digital secara real-time sehingga perusahaan dapat mengambil
langkah cepat untuk mengoptimalkan kinerja pemasarannya. Contohnya di bulan ini
dengan SEO, impact-nya 25% pada ROI (return on investment), sedangkan dengan
affiliate impact-nya hanya 20%.

Berbeda dengan misalnya memasang iklan di surat kabar, tidak dapat diukur dampak
iklan tersebut pada penjualan.

3. Menyediakan interaksi antara perusahaan dengan calon pembeli melalui saluran


digital
Berbeda dengan pemasaran melalui jalur konvensional, pemasaran digital
memungkinkan adanya interaksi. Misalnya pada live TikTok atau live Shopee yang
akhir-akhir ini sedang marak. Dalam wadah tersebut, penjual dan calon pembeli dapat
saling berkomunikasi. Penjual menawarkan produknya, calon pembeli menyampaikan
kebutuhannya dan/atau menanyakan detail produk sehingga berpotensi meningkatkan
kepuasan belanja. Dengan kebutuhan belanja yang cepat mudah dan murah tanpa
harus keluar biaya dan tenaga untuk ke toko, namun juga tetap mendapatkan
pengalaman berbelanja selayaknya belanja offline, bisa melihat barang secara lebih
detail melalui live streaming.

4. Efektifitas biaya pemasaran

Berdasarkan contentmarketinginstitute.com, pemasaran dengan konten (content


marketing) menghemat biaya 62% dibanding menggunakan metode pemasaran
tradisional.

5. Kemudahan adaptasi untuk perubahan strategi baru

Terkait dengan poin nomor 2, kemudahan memonitoring performance setiap jenis


pemasaran digital yang dilakukan menjadikan perusahaan mudah untuk
mengadaptasikan cara baru bila suatu cara tidak bekerja. Misalnya iklan di Instagram
tidak baik hasilnya, bisa beralih ke saluran lainnya.

6. Keterikatan dengan konsumen

Pemasaran digital membangun engagement dengan konsumen, yang menghasilkan


keterikatan secara personal. Sehingga, produk yang ditawarkan dapat menjadi top of
mind di mata konsumen.

7. ROI

Pada akhirnya kegiatan pemasaran ditujukan kepada peningkatan return on


investment atau ROI. Sehingga dibutuhkan berbagai saluran pemasaran digital untuk
dapat mengoptimalkan ROI.

8. Kompetisi yang sehat bahkan antara bisnis yang besar dengan bisnis yang kecil

Bisnis kecil pastinya memiliki anggaran yang terbatas dibanding bisnis besar. Namun
ini tidak menutup kemungkinan bagi bisnis kecil untuk berkompetisi dengan bisnis
besar. Dengan strategi yang baik dalam mengalokasikan sumber daya untuk
pemasaran, sebuah bisnis mampu untuk mengembangkan audiensnya dan
meningkatkan visibilitasnya di mesin pencari (misalnya Google). Google akan
mengurutkan ranking konten berdasarkan kualitas atau nilai konten yang memang
benar-benar sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna, bukan berdasarkan
besarnya budget yang dikeluarkan untuk membuat konten.
Sumber:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-bagaimana-
indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media#:~:text=%E2%80%9CRevolusi%20Industri
%204.0%20mehttps://www.kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-
bagaimana-indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media#:~:text=%E2%80%9CRevolusi
%20Industri%204.0%20merupakan%20upaya,penopang%20utama%2C%E2%80%9D
%20kata%20Airlangga.rupakan%20upaya,penopang%20utama%2C%E2%80%9D%20kata
%20Airlangga.

https://www.springboard.com/blog/business-and-marketing/digital-marketing-importance/

https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-internet-di-indonesia-sentuh-212-juta-pada-
2023

https://contentmarketinginstitute.com/articles/content-marketing-stats/#:~:text=While
%20content%20marketing%20costs%2062,cheaper%20than%20traditional%20marketing
%20methods.

Anda mungkin juga menyukai