Infeksi jamur lebih jarang terjadi daripada infeksi bakteri & virus Tubuh kita terserang infeksi fungsi saat imunitas buruk Infeksi jamur o Superficial: kulit, mukosa o Sistemik: menyerang ke dalam tubuh, pembuluh darah Antifungal agent o Superficial: topikal (cream, salep, gel, peroral) o Sistemik: injeksi (polyenes: amphotericin-B; azoles) Target anti jamur o Hampir sama dengan antibiotik o Ada yg bekerja di dinding sel o Ada yg bekerja di membran sel: golongan polyenes o Menghambat sintesis DNA Mekanisme o Membran sel - azoles: mengeblok sitokrom C50 o Menghambat sintesis asam nukleat - pyrimidines (deaminasi), griseovulvin Farmakokinetik o Absorbsi o Distribusi o Metabolisme o Ekskresi Farmakodinamik o Amphoterisin-B: tidak bisa digunakan pada pasien gangguan muntah, diare; biasanya injeksi o Fluconazole: ESO - muntah, diare, gangguan fungsi hati; KI: ibu hamil karena mampu melewati barrier plasenta o Flucytosine: ESO - mual, muntah; KI: ibu hamil, pasien gagal ginjal o Amphoterisin-B + Flucytosine: meningkatkan fungsi o Ketoconazole o Griseovulvin: obat pilihan untuk dermatofitosit berat o Nystatin: ESO - muntah, diare; lumayan aman dipake untuk wanita hamil: biasanya dalam bentuk topikal o Asam salisilat: KI - pasien hipersensitivitas (biasanya topikal) Antifungal clinical applications (memerlukan waktu yang cukup lama minimal 2 mgg karena berkaitan dengan spora agar spora bisa mati semua) o Oral candidiasis: fluconazole tablet o Aspergilosis: parenteral amp-b o Criptoccosis: parenteral amp-b o Tinea o Ptiriasis versicolor Potensial drug interactions Amp-b o Pengobatan dengan injeksi/infus harus dimonitor scr ketat karena efek sampingnya o Gejala efek samping berkurang apabila obat dihentikan o I: aspergillosis, candidiasis sistemik, bisa digunakan topikal untuk keratitis mikotik (mata) o Sediaan: injeksi Flusitosin o FK: diabsorbsi secara cepat & baik o Waktu paruh: 2 - 5 jam o Kadar di saliva: ½ dari kadar di darah o Dapat menyebabkan anemia, trombositopenia o ESO: halusinasi o I: biasanya dikombinasikan dengan amp-b karena sudah cukup banyak yg resisten dengan flusitosin Ketokonazol o FK: pemberian oral o ESO: mual, pruritus, gejala berkurang bila diberikan bersamaan dgn makanan/sebelum tidur o Pemakaian lama: vertigo, nyeri, kerusakan hati o Pemakaian dosis terlalu tinggi: ginekomastia, penurunan lipido o KI: ibu hamil (percobaan di hewan coba menyebabkan cacat bawaan) o I: infeksi jamur superfisial (tinea, ptriasis versicolor) Itrakonazol o Lebih efektif daripada ketokonazol tetapi lebih mahal o ESO: mual, muntah, eritem, pruritus o Absorbsinya baik bila diberikan bersama makanan Flukonazol o Tanpa makanan absorbsinya sudah baik o Biasanya digunkan pada candidiasis mulut pada HIV/AIDS o ESO: gangguan hati Kalium Iodida o ESO: salivasi, lakrimasi, iritasi mata Pengobatan jamur sistemik (umumnya amp-b dalam bentuk injeksi/infus) o Infeksi jamur biasanya bisa sembuh spontan kecuali pada anak-anak/bila imunnya kurang baik o Infeksi aspergillosus pada paru: amp-b o Infeks blastomikosis - ketokonazol, tetapi kalau alergi/resisten bisa diberikan amp-b o Kandidiasis: amp-b untuk pembilasan secara iv. o Koksidioidomikosis: amp-b o Kriptokokosis: amp-b o Sporotrikosis Anti jamur untuk infeksi dermatofit & mukokutan o Griseofulvin Menghambat mitosis jamur Absorbsi baik jika diberikan bersama makanan berlemak Metabolisme: hati Eksresi: urine ESO: sakit kepala I: infeksi jamur di kulit rambut, kuku Ketika gejala berkurang pasien biasanya tidak melanjutkan obat padahal sporanya masih hidup Bisa menyebabkan karsinogenik & teratogenik Tidak ada sediaan topikalnya o Mikonazol Efektif untuk jamur dermatofit ESO: iritasi, rasa terbakar - kalau mengalami ESO maka dihentikan Sediaan: cream, bedak tabur, cream intravagina o Klotrimazol Tinea Penyakit kulit akibat candida albicans o Tolnaftat Bukan untuk candida Diberikan 2 - 3x/hari o Nistatin Bisa menghambat berbagai macam jamur Paling efektif untuk mengobati candida albicans Sediaan: tetes mulut, tablet vagina ESO: jarang tjd I: candida di saluran cerna Anti jamur topikal lainnya o Kandisidin o Asam benzoat & asam salisilat Keratolistik - menghancurkan keratin - keratin KESIMPULAN Antifungi: biasanya golongan azole (pada infeksi superficial - topikal; berulang - peroral c/: ketokonazol) Infeksi sistemik: amp-b (harus di RS karena harus dimonitoring scr ketat karena bisa mengganggu fungsi ginjal, sistemik perlu rawat inap biasanya) Wanita hamil: nystatin Pemberian injeksi pada wanita hamil dihindarkan karena bisa mengganggu (diberikan topikal saja kecuali infeksi sistemik yang berat)