Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 3

NAMA : WITA AMELIA NATALIA


NIM : 213010208009
MATA KULIAH : KIMIA ANALISIS KUALITATIF

IDENTIFIKASI PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SIFAT KATION GOLONGAN II

Pelajari karakteristik atau reaksi-reaksi kation golongan II, kemudian buatlah daftar persamaan dan perbedaan sifar (kimia/fisika)
masing-masing kation serta tuliskan reaksi spesifiknya (jika ada). Raksi spesifik adalah reaksi yang khas untuk kation tersebut yang
membedakannya dengan kation-kation lainnya. Gunakan contoh tabel berikut ini!

A. KATION GOLONGAN IIA

No. Kation Persamaan Perbedaan Reaksi spesifik


2−¿ +3S ↓¿

Dengan ion sulfida


−¿+2 NO3 ⇄2 NO ↗+4 H 2 O +3 HgCl 4 ¿
 Larut dalam air raja  3 HgS +8 H +¿+12Cl ¿

1 Hg2+
membentuk endapan  Tidak larut dalam basa  HgS + S2−¿⇄[ HgS ]
2
2−¿¿
¿

alkali dan (NH 4 )2 S,


tetapi larut dalam
kelebihan ion sulfidanya
 Dapat diendapkan lagi
+¿¿
dalam NH 4
Membentuk endapan Larut dalam asam
dengan penambahan ion Tidak larut dalam
hidroksida kelebihan basa
Membentuk endapan Endapan larut dalam Hg Cl2+2NH3 ⇄ HgNH2Cl ↓+¿ NH4+Cl ‾
+¿ ¿
dengan penambahan kelebihan NH 3 /NH 4
Amonia Struktur tak menentu Tetapi dengan adanya ion NO3-, terjadi basa MILLON
2Hg+2 + 4NH3 + H2O + NO3- ⇄ Hg2N(NO3) . H2O↓ + NH4+atau
HgO.Hg(NH2)NO3↓
putih

Dengan menambahkan Tidak membentuk


ion Klorida endapan
Dengan menambahkan Membentuk endapan
ion Iodida
Dengan menambahkan Tidak membentuk
ion Sianida endapan
Membentuk endapan sensitif terhadap ion Cd+2.
dengan menambahkan
senyawa Etilendiamin [Cu(en)2]+2 = termasuk
(em) secara berlebihan senyawa Organometalik
Membentuk endapan Dengan senyawa Co- Co+2 + [Hg(NCS)4]-2 ⇄ Co[Hg(NCS)4] ↓ biru-gelap
dengan menambahkan
asetat, akan terbentuk
ion Tiosianat
endapan kristalin
berwarna biru-gelap
(sensitifitas 0,5 gram)

Membentuk endapan
dengan menambahkan
suatu reduktor
Dengan ion sulfida Larut dalam asam kuat 3Cds + 8H+ + 2NO3‾ ⇄ 3Cd+2 + 2NO + 4HO + 3S↓
2 Cd2+ membentuk endapan
/HNO3

Membentuk endapan Larut dalam asam


dengan penambahan ion
hidroksida Tidak larut dalam
kelebihan pereaksi

Membentuk endapan Larut dalam kelebihan


dengan penambahan pereaksi
Amonia

Dengan menambahkan Tidak membentuk


ion-ion Halida dan
endapan dengan
Tiosianat
menambahkan ion-ion
Halida dan Tiosianat,
tetapi bila ada senyawa
piridin (C5H5N = py)
maka akan memberikan
endapan putih.

Endapan larut dalam


pelarut organik (CCl4,
CHCl3, dan sebagainya)
Dengan menambahkan Membentuk endapan
ion Sianida dengan menambahkan ion
Sianida
Dengan menambahkan Membentuk endapan
Ion Heksasianoferat (II)
dengan menambahkan Ion
Heksasianoferat (II)
Sensitif bila bebas ion -
Cu+2.
Endapan tersebut lebih
mudah larut jika
dibandingkan dengan
endapan Cu2[Fe(CN)6].

Dengan menambahkan Membentuk endapan putih


ion Karbonat
dari CdCO3 ion - CO3-2
berasal dari garam
alkalinya.

Dengan menambahkan suasana asam ion - Cd+2


suatu reduktor tidak terpengaruh (tak
bereaksi) dengan suatu
reduktor, baik seperti
Fe+2/Sn+2

Dengan ion sulfida  Tidak larut dalam 3CuS + 8H+ + 2NO3‾ ⇄ 3Cu+2 + 2NO↗ + 4H2O + 3S
3 Cu2+ membentuk endapan H2SO4 encer panas 2 CuS + 8CN ‾ ⇄ 2[Cu(CN)3]-2 + 2S-2 + 2(CN)2↗
 Larut dalam HNO3
dengan mudah
(encer panas)
 Larut dalam
larutan alkali
sianida.
 Endapan CuS tidak
akan terjadi jika
dalam larutannya
terdapat ion CN‾
 Endapan CuS tidak
larut dalam alkali.

Membentuk endapan  Endapan larut


dengan penambahan ion
dalam asam-asam
hidroksida
lemah.
 Pengendapan
Cu(OH)2 sukar
terjadi dengan
adanya pengaruh
ion pengompleks
seperti : tartrat dan
sitrat.
Membentuk endapan  Reaksi ini sangat CuSO4 .Cu(OH)2 + 8NH3 ⇄ 2[Cu(NH3)4]+2 + SO4-2 + 2OH ‾
dengan penambahan
sensitif meskipun Cu(OH)2 + 4 NH3 ⇄ [Cu(NH3)4]+2 + 2OH ‾
Amonia
konsentrasinya
kecil.
 Adanya ion – Ni+
dapat memberi
reaksi yang sama
(serupa)
Tidak membentuk  Reaksinya dapat
endapan dengan berjalan secara
menambahkan ion kuantitatif,
Klorida/ion Bromida sehingga dapat
dipakai untuk
identifikasi
terhadap Cu
Membentuk endapan  terurai menjadi Cu(CN)2 + 6 CN ‾ ⇄ 2[Cu(CN)3]-2 + (CN)2↗
dengan menambahkan CuCN dan larut Gas sianogen
ion Sianida dalam kelebihan
pereaksi

Dengan menambahkan  Membentuk


ion Tiosianat larutan berwarna
hijau
 pyridin (py)
berlebihan akan
terbentuk endapan
hijau kekuningan.
Membentuk endapan  Pereaksi
dengan menambahkan berlebihan dapat
ion Karbonat membentuk
endapan kristalin
biru keputihan dari
3CuCO3.3Cu(OH)2
. H2O.
 Mudah larut dalam
asam encer/amonia
Membentuk endapan  reduktornya : Zn, Cu+2 + Zn Cu Zn +2
dengan menambahkan
Fe, atau Sn, dapat Fe hitam/ Fe+2
reduktor
terjadi reduksi Sn merah Sn+2
dengan Serbuk
membentuk logam
Cu yang berwarna
merah kemerahan.
4 BiO+ Membentuk endapan  Tidak larut dalam Bi2S3 + 8H+ + 2NO3- ⇄ 2Bi+3 + 2NO + 4H2O + 3S↓
dengan menambahkan asam encer dingin
ion Sulfida  Larut dalam HNO3
Bi2S3 + 6H+ + 8Cl- 2[BiCl4]- + 3H2S
encer panas
 Larut dalam HCl
pekat panas

Membentuk endapan  Tidak larut dalam


dengan menambahkan
ion Hidroksil kelebihan pereaksi

Membentuk endapan  Endapan tidak


dengan menambahkan
larut dalam
Amonia
kelebihan pereaksi

Membentuk endapan  larutan diencerkan (BiI4)- + H2O ⇄ BiOI↓ + 2H+ + 3I-


dengan menambahkan
dapat memberi
ion Iodida
endapan lagi yang
berwarna merah-
orange dari BiOI

Membentuk endapan Endapan larut dalam basa


dengan menambahkan alkali berlebihan
ion Kromat/ ino
Bikromat
Dengan menambahkan  Membentuk
Ion Ortofosfat endapan
 Tidak larut dalam
larutan HNO3 -1M
 Larut dalam
larutan HCl-2M

Dengan menambahkan  H2O2, Cl2, ClO


Oksidator Kuat
dapat
mengoksidasi
Bi(OH)3 menjadi
Bi2O4(Bi V) yang
berwarna coklat.
Dengan menambahkan  Zn; dapat 2BiO+ + 3Zn ⇄ 2Bi↓ + 3Zn+2 + 2H2O
reduktor kuat
memberikan 2BIOOH + 3HSn)2-2 + 5H2O ⇄ 2Bi↓ + 3[Sn(OH)6]-2
endapan hitam
yang halus dari
logam Bi
 dapat direduksi
dalam suasana
basa oleh stanit
Dengan menambahkan  Pada pengenceran
air
dari larutan
garamnya, akan
terhidrolisa dan
memberi endapan
garam basa yang
berwarna putih
(komposisi tak
tentu)
 Endapan tersebut
larut dalam asam
mineral (seperti
pada kation-kation
Sn dan Sb)
 Endapan tidak
larut dalam asam
tartrat (merupakan
perbedaan dengan
Sb)
 Endapan tidak
larut dalam basa
alkalis (merupakan
perbedaan dengan
Sn)

Reaksi spesifik adalah reaksi yang khusus untuk terjadi pada salah satu ion dalam golongan tersebut.

B. KATION GOLONGAN IIB


No. Kation Persamaan Perbedaan Reaksi spesifik
Membentuk endapan  Tidak larut Sb2S3 + 6H+ + 8Cl- ⇄ 2(SbCl4)- + 3H2S
1 SbO +
dengan menambahkan
ion Sulfida dalam asam Sb2S3 + S-2 ⇄ 2(SbS2)-
encer, tetapi 2Sb2S3 + 4OH- ⇄ 3(SbS2)- + (SbO2)- + 2H2O
larut dalam HCl 2(SbS2)- + 2H+ ⇄ Sb2S3↓ + H2S
– 12M atau
 Larut dalam ion 3(SbS2)- + (SbO2)- + 4H+ ⇄ 2Sb2S3 + 2H2O
Sulfida Alkali /
(NH4)2S
 Larut dalam
basa kuat, tetapi
dapat
diendapkan
kembali pada
pengasaman
 larut dalam
senyawa
ammonium
polisulfida,
tetapi jika
diasamkan akan
terjadi endapan
semula
Membentuk endapan  Adanya kation
dengan menambahkan Sn tidak
ion Tiosulfat terganggu
Memberikan endapan  berupa basa SbOOH + OH- ⇄ (SbO2)- + H2O
dengan menambahkan alkali, amoniak SbOOH + H+ ⇄ SbO+ + H2O
ion Hidroksida atau alkali
karbonat
 Tidak larut
dalam amonia
(NH4OH)
 Larut dengan
mudah dalam
kelebihan ion
OH- atau pun
oleh asam

Tidak membentuk  hanya I- yang


endapan dengan
dapat memberi
menambahkan ion-ion
Klorida, Bromida dan bentuk
Iodida
kompleks
berwarna
kekuningan dari
(SbI4)-

Dengan menambahkan  pengenceran Sb+3 + H2O + K-Tartrat


air akan
terhidrolisis
membentuk K[SbO(C4H4O6)]↓ putih
endapan putih SbO+ + 2H+
dari senyawa
oksinya yang Sb + OCl- → Tak larut, As larut
larut dalam Sb + As.Tartrat → Larut, As tak larut
tartrat/garamnya
 Reaksi dapat
dipakai untuk
membedakannya
dengan As
Dengan menambahkan  Bila reduktornya 3Fe + 4H+ + 2SbO+ 3Fe+2 + 2H2O
Reduktor logam Fe/Sn, + 2Sb↓ hitam
akan tereduksi
menjadi logam SbO+ + 3Zn + 5H+ SbH3 + H2O +
Sb berwarna 2Zn+2
hitam
 Bila reduktornya
lebih kuat SbH3 + 3Ag+ Ag3Sb↓ + 3H+
(misalnya: Zn)
akan diubah
menjadi
STIBIN/SbH3
 Sama seperti gas
ARSIN/AsH3
 Mudah terbakar
 Jika dipanaskan
mudah terurai
Dapat bereaksi
dengan ion Ag+
menghasilkan
endapan hitam
dari Ag3Sb

Dengan menambahkan  Reaksi tersebut HAsO2 + 3Zn + 6H+ AsH3 + 2H2O


2 AsO +
logam-logam reduktor
sangat sensitive + 3Zn+2
/AsO2 /
tetapi Sb juga H3AsO4 + 4Zn + 8H+ AsH3 + 4H2O
AsO4-3
dapat + 4Zn+2
memberikan 4AsH3 + 6O2 6H2O + As4O6
reaksi yang 2AsH3 2As + 3H2
sama Cermin As
Jika reduktornya AsH3 + 3NO3 + 6Ag Ag3As.3AgNO3↓ +
- +

Zn, maka 3H+
pengujian ini Ag3As.3AgNO3 + 2H2O 6Ag↓ + AsO2- +
disebut “TEST 3NO3-+ 4H+
MARSELI”
 Gas Arsin yang
terjadi dideteksi
dengan
pembentukan
memakai O2
berlebihan
sehingga
dihasilkan gas
As4O6
 Gas Arsin yang
terjadi
dipanaskan
sehingga
mengalami
peruraian
membentuk
cermin As
 Pada TEST
GUTZEIT,
Arsin yang
terjadi dideteksi
dengan larutan
AgNO3-50%
yang dapat
memberi
endapan kuning
dari
Ag3As.3AgNO3
 Endapan
tersebut lama
kelamaan
berubah menjadi
abu-abu atau
hitam karena
terurai menjadi
logam Ag.

Dengan menambahkan  Zn dan Al dalam


reduktor kuat
suasana basa
dapat mereduksi
AsO2- menjadi
AsH3Dapat
dipakai untuk
membedakannya
dengan Sb (Sb
tidak dapat
bereaksi)
 Catatan :
As dan
Sb merupakan
senyawa-
senyawa yang
sangat beracun
dan berbahaya.
Pekerjaan
analisis terhadap
kedua zat
tersebut
sebaiknya
dilakukan pada
“ALMARI
ASAM” serta
ventilasi yang
lancar


3 Sn+2/Sn+4/
(SnCl6)-2
Sebagai Membentuk endapan  Larut dalam SnS + Sx-2 (SnS3)-2 + S
Sn+2 dengan menambahkan
kelebihan asam (SnS3)-2 + 4H+ SnS2↓ + 2H2S
ion Sulfida
(> 0,3 M H+),
tetapi tidak larut
oleh S-2 atau
OH-
 Larut dalam
polisulfida –
kompleks
 Tetapi jika
larutan
diasamkan,
terbentuk
kembali
endapan kuning
dari SnS2

Membentuk endapan  larut dalam Sn(OH)2 + OH- (HSnO2)- + H2O


dengan menambahkan kelebihan Sn(OH)2 + 2H+ Sn+2 + 2H2O
ion Hidroksil pereaksi atau
dalam asam,
kecuali terhadap
Amonia
(NH4OH)

Dengan menambahkan  akan terjadi


larutan sublimasi reduksi terhadap
(Hg2Cl2) pereaksinya
menjadi Hg2Cl2
sebagai endapan
putih dan jika
Sn(II)
berlebihan
Dengan menambahkan  Dalam suasana a. Fe+3 (feri) → Fe+2 (fero)
oksidator asam, akan b. MnO4- (permanganat) → Mn+2 (kation Mangan)
dapat mereduksi
 Dalam suasana c. Cr2O7-2 (bikromat) → Cr+3 (kation Kromat)
basis, akan
dapat mereduksi
Bi+3 (kation
Bismut) menjadi
Bi (logam
Bismut)

Dengan menambahkan  seperti Zn dan


reduktor kuat
Al) dalam
suasana asam
memberikan
endapan abu-
abu, seperti busa
yang larut
kembali jika
reduktornya
berlebihan

Sebagai Membentuk endapan  Larut dalam 3SnS2 + 6OH- 2(SnS3)-2 + [Sn(OH)6]-2


Sn+4 dengan menambahkan
HCl pekat SnS2 + S-2 (SnS3)-2
ion Sulfida
(SnS3)-2 + 2H+ SnS2↓ + H2S
 Larut dalam
basa alkali
(dapat
dibedakan dari
SnS) --- terjadi
kompleks
 Juga larut dalam
alkali sulfida
atau (NH4)2S,
terjadi senyawa
kompleks
 Tetapi dapat
diendapkan
kembali dengan
penambahan
asam

Membentuk endapan  Larut dalam Sn(OH)4 + 2OH- [Sn(OH)6]-2


dengan menambahkan kelebihan
ion Hidroksil
pereaksi, kecuali Sn(OH)4 + 4H+ Sn+4 + 4H2O
dengan NH4OH
 Larut dalam
asam
Dengan menambahkan  tidak
larutan sublimasi
memberikan
(HgCl2)
endapan
Dengan menambahkan  Bila reduktornya
reduktor : Logam Fe, Cu, Sn+4 Reduksi
H+ Sn+2
Sb, dalam
suasana asam Sn+4 Reduksi Sn+2 Reduksi
Sn↓ putih
terjadi reduksi
 Bila
reduktornya: Zn
atau Al; dapat
mereduksi
sampai menjadi
logan Sn.

Anda mungkin juga menyukai