Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PERENCANAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI

RANCANG DAN BANGUN


Lingkup pengaturan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bangunan terintegrasi meliputi ;

a) pemilihan penyedia jasa,


Pemilihan penyedia jasa yang meliputi perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan
pengawas konstruksi oleh pengguna jasa dapat dilakukan dengan cara pelelangan umum,
pelelangan terbatas, pemilihan langsung, atau penunjukan langsung

b) kontrak kerja konstruksi,


Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Lump Sum ,merupakan kontrak jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang
pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi
tidak berubah

c) penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,

d) kegagalan bangunan,
Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa wajib memberikan ganti kerugian dalam hal terjadi
Kegagalan Bangunan

e) penyelesaian sengketa,

Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip dasar
musyawarah untuk mencapai kemufakatan

Dalam hal musyawarah para pihak tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, para pihak
menempuh tahapan upaya penyelesaian sengketa yang tercantum dalam Kontrak Kerja
Konstruksi.

Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi:

a. mediasi;

b. konsiliasi; dan

c. arbitrase

f) larangan persekongkolan, dan

g) sanksi administratif

Perencanaan
Perencanaan adalah fondasi sebuah proyek. Tanpa rencana yang matang, pengerjaan tidak akan
berjalan lancar dan akan ada banyak masalah yang bisa menghambat pengerjaan proyek. Beberapa
aspek yang perlu di rencanakan adalah anggaran, jadwal pengerjaan, dan pengelolaan bahan
material dan alat-alat proyek.

“By failing to prepare, you are preparing to fail.”

– Benjamin Franklin
Hal – hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Merencanakan Proyek
Konstruksi Bangunan Terintegrasi
1. Anggaran
Setiap proyek tentunya membutuhkan dana dan anggaran. Karena jika dana tidak
mencukupi maka proyek yang sedang anda jalankan kemungkinan akan terhambat atau bahkan
mangkrak. Oleh sebab itu, penting untuk merencanakan jumlah anggaran dana yang cukup untuk
membiayai kebutuhan proyek. Selain itu anda juga harus memikirkan hal-hal yang kemungkinan
yang bisa terjadi yang memengaruhi jumlah anggaran. Contohnya adalah ketika terjadi perubahan
harga bahan-bahan bangunan karena adanya kenaikan nilai tukar rupiah. Hal ini otomatis mengubah
anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu persiapkan juga anggaran cadangan
untuk mengatasi adanya kemungkinan bertambahnya dana yang diperlukan secara tiba-tiba. Dalam
menentukan anggaran mana yang harus didahulukan memang sering kali membuat bingung. Jika
anda kesulitan untuk memilah anggaran yang harus diutamakan, buatlah daftar untuk setiap biaya
dan urutkan dari pembiayaan yang paling besar sampai yang paling kecil. Setelah itu tandai anggaran
mana yang menjadi prioritas bagi pelaksanaan proyek. Dari sini anda bisa melihat anggaran mana
perlu diperhatikan dan anggaran mana yang dapat dialokasikan ke dana tambahan.

2. Jadwal Pengerjaan
Jadwal pengerjaan dalam suatu proyek merupakan hal yang harus direncanakan dengan
baik. Dengan demikian tahapan pekerjaan bisa menjadi jelas dan tentunya proyek bisa selesai tepat
pada waktunya. Dalam menentukan anggaran mana yang harus didahulukan memang sering kali
membuat bingung. Jika anda kesulitan untuk memilah anggaran yang harus diutamakan, buatlah
daftar untuk setiap biaya dan urutkan dari pembiayaan yang paling besar sampai yang paling kecil.
Setelah itu tandai anggaran mana yang menjadi prioritas bagi pelaksanaan proyek. Dari sini anda
bisa melihat anggaran mana perlu diperhatikan dan anggaran mana yang dapat dialokasikan ke dana
tambahan.

3. Bahan Material dan Alat-Alat Konstruksi Bangunan


Alat dan bahan material dalam konstruksi bangunan menjadi hal yang vital dalam proyek.
Keterlambatan akan datangnya bahan material dan alat - alat yang akan diperlukan pastinya dapat
menghambat jalannya proyek. Karena itu jangan bergantung hanya pada satu vendor. Buatlah daftar
vendor yang bisa menyediakan bahan material dan alat-alat yang diperlukan selama proyek
berlangsung. Pastikan vendor-vendor tersebut dapat menyediakan semuanya tepat waktu.

“Anggaran, Jadwal, dan Barang Material adalah aspek yang penting untuk dipersiapkan”.
Kontrol dan Pengawasan Pada saat pengerjaan, proyek membutuhkan kontrol dan
pengawasan yang baik, agar prosesnya tidak melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Contohnya ketika dalam pelaksanaan proyek terjadi keterlambatan penyediaan bahan material
bangunan, penyediaan jenis alat yang tidak sesuai, dan pengerjaan yang harus dilakukan ulang
karena memiliki hasil yang buruk. Jika terjadi seperti ini artinya proyek ini sudah melenceng dari
rencana baik dari segi waktu dan anggaran. Susunlah daftar informasi apa saja yang anda perlu
ketahui dan hal-hal apa yang perlu anda lakukan untuk mengontrol sebuah proyek.
Mengontrol dengan artian bahwa anda mengendalikan proses pengerjaan proyek ketika
sudah mulai menyimpang dari perencanaan awal. Gunakan aplikasi komputer to-do list mulai dari
yang sederhana seperti Trello dan Wunderlist. Aplikasi ini bisa membantu anda untuk membuat
daftar tahap-tahap pengerjaan dengan status pengerjaannya masing-masing. Selain itu juga dengan
aplikasi ini memungkinkan anda untuk melacak setiap progres pekerjaan sehingga memudahkan
anda untuk mengetahui sampai dimana kelangsungan proyek anda. Namun jika anda menginginkan
sistem aplikasi yang terintegrasi satu dengan yang lain gunakanlah sistem ERP. Aplikasi ini dapat
menampilkan progres pengerjaan yang dilakukan sehingga anda tidak perlu untuk ke lapangan untuk
mengetahui sampai dimana pengerjaan proyek.

“Kontrol dan pengawasan yang baik akan mencegah pengerjaan proyek melenceng.”
Pencatatan Keuangan Dalam melaksanakan proyek secara keseluruhan, tentunya
pencatatan di setiap transaksi keuangan baik itu pengeluaran ataupun pemasukan harus dilakukan.
Karena jika pencatatan keuangan tidak dilakukan dengan baik, laporan keuangan menjadi tidak
akurat dan kemungkinan anda akan mengalami kerugian. Dengan pencatatan keuangan yang
dilakukan setiap transaksi, anda dapat melihat pergerakan keuangan selama proyek anda
berlangsung. Di samping itu dengan melakukan hal ini anda dapat melihat laporan laba rugi di setiap
proyek. Anda juga bisa mengetahui jika pengeluaran sudah melebihi pendapatan sehingga anda
dapat mengambil langkah tertentu untuk mengatasinya.

Gunakanlah sistem ERP untuk mengelola keuangan dan menampilkan beberapa laporan
yang bisa membantu anda untuk melihat laporan keuangan proyek secara keseluruhan. Ini juga
dapat memungkinkan anda untuk mengontrol keuangan di beberapa proyek yang dijalankan
sekaligus. Keuntungan sistem ERP juga bisa diintegrasikan dengan pembelian dan inventaris atau
stok barang sehingga anda cukup dengan mengoperasikan satu aplikasi.

“Pencatatan keuangan yang secara terperinci menghasilkan laporan yang akurat.”


Mengelola Alat, Barang, dan Bahan Material Keperluan Proyek
Masalah yang sering dihadapi kontraktor dalam pengelolaan alat, bahan dan barang-barang
kebutuhan proyek adalah sulitnya melacak keberadaan dan jumlah dari setiap barang tersebut.
Misalnya jumlah semen yang ada di gudang, semen yang belum dikirim, jumlah besi yang masih
dipesan, dan lain-lain. Hal ini dapat berdampak pada terlambatnya kedatangan alat dan bahan ke
lokasi proyek. Anda harus memerhatikan barang atau bahan-bahan yang akan anda gunakan untuk
membangun konstruksi seperti jumlah stok bahan bangunan, alat apa saja yang akan dipakai dan
lainnya. Karena bahan dan alat harus tersedia ketika proyek sudah mulai berjalan.

Jika tidak, proyek akan tertunda dan ini hal yang kurang baik bagi kelangsungan proyek anda.
Jika ingin mengetahui status barang di inventaris seperti kondisi, lokasi dan jumlah, cobalah untuk
manfaatkan fitur dari aplikasi sistem ERP yang bisa mengelola barang, alat, dan bahan untuk
keperluan proyek anda. Selain itu sistem ERP bisa melacak semua keberadaan dan kuantitas barang
sehingga ada tidak perlu khawatir akan terjadinya kekurangan alat dan bahan pada saat proyek
berlangsung.

“Pengelolaan bahan bangunan dan alat-alat pengerjaan proyek merupakan hal yang tidak boleh
di anggap remeh. Karena semua ini bisa menjadi masalah yang krusial yang dapat mengganggu
jalannya proyek.”
KESIMPULAN
Proses pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) dimulai
dari identifikasi kebutuhan pekerjaan konstruksi sampai dengan pengumuman rencana pengadaan.

Persyaratan dalam penggunaan metode Rancang dan Bangun:

• Pekerjaan perencanaan teknis dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelaksanaan


konstruksi;

• Telah tersedia dokumen perencanaan awal pada tahapan konsep desain;

• Telah tersedia dokumen-dokumen yang menjadi aspek persyaratan lingkungan;

• Tersedia tenaga ahli yang mempunyai fungsi pengawasan terhadap tahapan perencanaan
dan pelaksanaan konstruksi; dan

• Bersifat kompleks, memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, dan/atau memiliki
biaya besar.

Anda mungkin juga menyukai