Anda di halaman 1dari 2

Shika Sang Ahli Karate

Saat siang hari banyak orang di sekitar bank. Bank tersebut adalah bank yang paling
ramai di kota. Bank tersebut ramai karena berada di jalanan yang menjadi pusat kuliner di
kota. Bank ini terdapat di kota Jakarta. Karena bank ini terdapat di kota Jakarta dan bank
paling ramai di kota Jakarta bank ini dinamai bank Jakarta.

Tetapi semakin malam bank Jakarta ini semakin sepi. Pada jam tujuh malam di sekitar
bank sudah sepi. Tidak ada satu orang pun di sekitar bank, dan semua toko sudah tutup. Pada
jam sembilan malam bank Jakarta sudah tutup. Penjaga bank itu bekerja semalaman, tetapi
dia merasa sangat kelelahan dan merasa mengantuk. Penjaga bank itu bernama Erman.

Para preman yang berada di sana merasa sangat senang, karena sang penjaga bank
terlihat kelelahan dan mengantuk. Mereka ingin bersekutu dengan para perampok bank untuk
merampok bank Jakarta. Kemudian mereka pergi ke tempat persembunyian para perampok
yang mereka kenal.

Setelah sampai di tempat para perampok mereka langsung membujuk para perampok
untuk merampok bank Jakarta. Awalnya mereka tidak mau karena takut tertipu oleh sang
penjaga bank. Lalu para perampok berkata “Kami tidak percaya, Kami tahu ini tipuan oleh
sang penjaga bank”. Lalu mereka berdiskusi sampai tengah malam untuk membujuk para
perampok untuk ikut.

Akhirnya para perampok yang berjumlah delapan orang ingin ikut karena bujukan
dari salah seorang premam yang bernama Tono. Tono berhasil membujuk mereka dengan
perkataan “Jika kalian ikut, kami akan membagi hasilnya tujuh puluh persen untuk kalian
dan sisanya untuk kami”. Akhirnya mereka jalan menuju bank tanpa ragu dan tanpa rencana
apapun.

Mereka berjumlah dua belas orang preman dan perampok. Tanpa ragu mereka
langsung mengerubuti sang penjaga bank. Mereka berkata “Berikan semua uang yang ada di
bank ini atau nyawamu taruhannya”. Sang penjaga bank berkata “Tidak akan, tugasku adalah
melindungi bank ini”. “Jika begitu hadapi kami” kata para preman.

Mereka langsung mengerubuti sang penjaga bank dan memukulinya. Karena sangat
kelelahan sang penjaga bank langsung pingsan dan tidak kuat lagi untuk bertempur. Akhirnya
mereka masuk ke dalam bank dan mengambil semua uang yang ada. Mereka sangat bahagia
tetapi secara tiba tiba angin bertiup sangat kencang, pintu bank tertutup sendiri tanpa ada
tanda-tanda orang yang menutup, dan lampu mati secara tiba tiba. Para preman dan perampok
mulai ketakutan.
Ternyata itu adalah Master Shika, ahli karate sabuk hitam di kota Jakarta. Tetapi para
preman menyadari hal itu dan berkata “Keluarlah Shika, kami tahu kau di sana”. Tiba-tiba
terdengar suara pukulan dan ketika mereka melihat ke arah pukulan tersebut ternyata ketiga
dari mereka sudah pingsan.

Lalu mereka memberanikan diri dan berkata “Keluarlah Shika, kau tidak usah
sembunyi-sembunyi jika ingin bertarung tunjukan dirimu”. Lalu Master Shika keluar di
depan mereka dengan sangat cepat. Para preman dan perampok langsung mengerubuti Master
Shika. Tanpa ragu mereka memukuli Master Shika tetapi Master Shika dengan sangat cepat
menghindari semua pukulan mereka.

Lalu Master shika mengeluarkan tendangan terkuatnya untuk menjatuhkan para


preman dan para perampok tetapi ada satu preman yang dengan satu tangan menangkis
tendangan Master Shika. Preman tersebut adalah Tono, pemimpin dari para preman.

Pertempuran semakin sengit antara Master Shika dan Tono. Mereka berkelahi tanpa
henti. Kekuatan mereka tak tertandingi. Sampai akhirnya mereka berdua mengeluarkan
kemampuan terbaik mereka.

Master Shika bertahan tetapi pertahanan Master Shika hampir dikalahkan oleh Tono.
Akhirnya Master Shika terjatuh. Tono dengan kekuatan penuh menendang Master Shika
tetapi Master Shika menangkis dengan tangannya. Lalu Master Shika menangkap kaki Tono
dengan kedua tangannya dan melempar Tono dengan sekuat tenaga.

Akhirnya Tono mengeluarkan pisau dari kantungnya dan sambil berteriak dan berlari.
Master Shika sangat waspada dengan pisau tersebut lalu Master Shika berdiri dan bertempur
dengan sekuat tenaga. Master Shika terus menangkis semua pisau. Tono tidak membiarkan
Master Shika menyerang. Master Shika terus bertahan dan berpikir cara untuk menyerang
Tono.

Tetapi akhirnya Tono lengah, dari belakang sang penjaga bank melempar batu kearah
Tono. Pada saat Tono melihat ke belakang, dengan cepat Master Shika menendang ke perut
Tono dengan kekuatan penuh. Tono langsung terjatuh dan pingsan. Akhirnya sang penjaga
bank memanggil polisi dengan telepon genggamnya dan berterima kasih kepada Master
Shika.

Akhirnya polisi menangkap dan menahan Tono dan kawanannya. Penjaga bank pun
senang bisa membantu menangkap para penjahat. Master Shika juga puas bisa menangani
para penjahat pada malam itu.

Anda mungkin juga menyukai