Anda di halaman 1dari 8

SMA NEGERI 2 TEGAL

KEGIATAN LABORATORIUM
MOMEN INERSIA BENDA TEGAR

Nama : .............................................................................................................................

No. Urut : .............................................................................................................................

Kelas / Klp : .............................................................................................................................

Tanggal : .............................................................................................................................

A. Tujuan Kegiatan Laboratorium :


Menggunakan konsep dinamika gerak rotasi untuk menentukan momen inersia beberapa benda tegar

B. Landasan Teori :
Mudah atau tidaknya suatu benda berotasi terhadap sumbu rotasinya, ketika benda tersebut mendapat momen
gaya ditentukan oleh suatu besaran yang disebut Momen Inersia (I). Jadi secara definisi Momen Inersia (I) dari
suatu benda adalah : Ukuran kelembaman rotasi suatu benda terhadap sumbu rotasi. Untuk menentukan Momen
Inersia suatu benda (I) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Benda bermassa M dapat berotasi terhadap sumbu rotasi (sumbu Z).
Benda tersebut tersusun dari bagian-bagian yang kecil, dengan massa
bagian m1, m2, m3, … mn. (gambar 1.5)
 Jarak tiap massa bagian terhadap sumbu rotasi adalah r 1, r2, r3, … rn. maka Momen
Inersia benda tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan :
n

m 2 Gambar 1.5


I= i1
iI

 Jika massa bagian tersebut sangat kecil dan dapat dinyatakan dengan (dm), maka Momen Inersia benda dapat
dinyatakan dengan persamaan.
R

r
2
I= dm
O

Sedangkan untuk benda tegar besar momen inersianya dapat dinyatakan dengan tabel berikut ini :
Momen Inersia Benda y Momen Inersia benda
1. Benda bermassa m y 6. Momen Inersia
berotasi terhadap 1
sumbu z. R m
I= ML² assa M
I = MR² X 12
L

2. Kulit silinder tipis 1


bermassa M. 7. I= ML²
I = MR² R
3
L

L
3. Kulit silinder tipis panjang L. Massa M. jadi 8. Kulit bola, tipis terhadap Diameter.
1 1 R 2
I= MR² + ML² I= MR² R Massa M
2 12 3
L L

4. Silinder padat massa M. 9. Bola padat (pejal)


Jari-jari R maka R 2
I= MR²
1 5
2 M

5. Silinder pejal. Massa M. jari-jari R, panjang L 1


diputar dengan sumbu melalui pusat. 10. I = M (a² + b²)
1 1 12
I= MR² + ML²
R
4 12
L

Untuk benda yang bergerak pada bidang miring dengan kemiringan , benda yang mempunyai momen inersia I =
k mR2, maka percepatan benda tersebut :
N Gerak Translasi Gerak Rotasi
F = m a  = I
fgesek mg sin  - f = m a .... (1) fg. R =k mR2 a/R
mg sin fg = k ma ......... (2)

Jika 2 dimasukkan 1, maka didapatkan persamaan


mgcos 𝑔 sin 𝜃
𝑎=
mg 𝑘+1

C. Alat dan Bahan :


1. Bidang miring
2. Busur
3. Penggaris
4. Stopwatch
5. Bola pejal
6. Bola Berongga
7. Cincin/Gelang tembaga
8. Silinder Pejal

D. Langkah Kerja
1. Siapkan beberapa benda tegar seperti di atas
2. Siapkan bidang miring, ukur sudut dan panjang lintasan bidang miring. Masukan data-data tersebut dalam tabel.
3. Ambil bola pejal dan letakkan di atas puncak bidang miring dan lepaskan, ukur waktu yang dibutuhkan bola
pejal untuk sampai di dasar bidang miring.
4. Dengan menggunakan konsep s = ½ a t2, dimana s = panjang litasan bidang miring, tentukanlah percepatan
bola pejal tersebut.
5. Isi data-data yang telah didapat pada tabel yang telah disediakan.
E. Data Pengamatan
Tulislah hasil pengamatan dan pengukuran dari kegiatan tersebut, dan isilah data-data pada tabel yang sudah
disediakan.
Tabel Pengamatan
Sudut Waktu Percepatan
No Nama / Jenis benda Panjang lintasan (m) g sin  Nilai k
Kemiringan (s) (m/s2)
1.
2.
3.
4.

F. Analisis Data
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan data hasil pengamatan

G. Pembahasan
Berisi pembahasan berkaitan dengan tujuan kegiatan laboratorium misal berkaitan dengan letak titik berat tiap
benda dengan menggambar ulang benda-benda yang ditentukan titik beratnya.

H. Kesimpulan
Berisi tentang hal-hal berkaitan dengan kesimpulan kegiatan laboratorium misal tentang karakteristik masing-masing
titik bet benda

I. Daftar Pustaka
Berisi tentang daftar pustaka/referensi yang digunakan untuk memperkaya kandungan kegiatan laboratoriu
SMA NEGERI 2 TEGAL
KEGIATAN LABORATORIUM
ELASTISITAS
Nama : .............................................................................................................................

No. Urut : .............................................................................................................................

Kelas / Klp : .............................................................................................................................

Tanggal : .............................................................................................................................

A. Tujuan Kegiatan Laboratorium :


Menggunakan prinsip hukum Hooke/gaya elastisitas benda untuk menentukan konstanta bahan

B. Landasan Teori :
Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk dapat kembali kepada keadaan semula saat gaya yang memengaruhinya
dihilangkan. Suatu benda saat dikenai gaya F akan bertambah panjang sebesar x, di mana perbandingan antara
gaya dan pertambahan panjang selalu tetap. Tegangan adalah besar gaya F yang memperngaruhi suatu benda di
bagi luas penampang benda A. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐹
𝜎=
𝐴
Dengan:
F = Gaya tegang (N) A = Luas penampanng (m2)  = Tegangan (N/m2)

Regangan adalah besar perbandingan antara pertambahan panjang l dengan panjang awal. Secara
matematis dirumuskan dengan persamaan:
l
e
l
Dengan:
e =regangan l = pertambahan panjang (m) l = panjang awal (m)

Modulus Elastis/Modulus Young adalah besaran yang menyatakan tingkat elastisitas benda yang merupakan
perbandingan antara tegangan dan regangan yang dinyatakan dengan persamaan:
𝜎 𝐹. 𝐿
𝐸= =
𝑒 𝐴. ∆𝑙
Dari hubungan persamaan di atas, maka besar gaya yang bekerja dapat dinyatakan dengan:
E.A
F .l
l
atau
F E.A

l l
Besaran yang menyatakan hubungan antara gaya di bagi pertambahan panjang adalah konstanta
bahan/konstanta pegas dinyatakan dengan:
E.A
k
l
Dengan:
E = Modulus elastis/Modulus Young (N/m2) k = konstanta pegas (N/m)

Gaya pegas. Gaya pegas adalah gaya yang menyebabkan benda kembali ke titik asal saat diberikan gangguan
selama gangguan tersebut dalam daerah elastis. Besar gaya pegas dinyatakan dengan persamaan:
F = k. x
Dengan:
F = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas

Hubungan Gaya Berat dan Gaya pegas. Jika sebuah pegas yang mempunyai konstanta pegas k dibebani oleh
beban massa m dalam daerah yang mempunyai percepatan gravitasi g, maka selama dalam batas elastis pegas
akan mengalami pertambahan panjang sebesar x.

Hubungan antara gaya pegas dengan gaya grvitasi (gaya berat) dinyatakan sebagai berikut:

Fy = 0
w–F=0
w=F
m. g = k. x
C. Alat dan
Bahan :
1. Statif
2. Pegas
3. Karet
4. Kolor
5. Beban bercelah
6. Mistar
7. Neraca

D. Langkah Kerja
1. Pasanglah statif yang sudah tersedia di meja.
2. Ukurlah massa tiap beben yang terdapat di meja praktikan.
3. Kaitkan pegas pada statif dan ukurlah panjang awalnya.
4. Kaitkan satu beban yang sudah diukur massanya pada ujung bebas
pegas dan ukurlah panjangnya.
5. Ulangi sampai menambhkan tiga beban secara berurutan satu
persatu, dan ukur tiap pertambahan panjang pegasnya.
6. Buatlah grafik hubungan antara gaya berat w dengan pertambahan
panjang pegas x
7. Ulangi langkah-langkah di atas untuk bahan/pegas yang lain
E. Data pengamatan
Tabel Pengamatan
Panjang Panjang Panjang Prbhn Prbhn Prbhn
Panjang
No Jenis / nama benda akhir akhir 2 akhir 3 pjg 1 pjg 2 Pjg 3
awal(x0)
1(x1) (x2) (x3) x1) (x2) (x3)
1.
2.
3.

Buat grafik antara berat benda dengan pertambahan panjang dan melalui grafik tersebut tentukanlah konstanta
bahannya

F. Analisis Data
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan data hasil pengamatan

G. Pembahasan
Berisi pembahasan berkaitan dengan tujuan kegiatan laboratorium misal proses penentuan konstanta tiap bahan
yang digunakan dalam kegiatan.

H. Kesimpulan
Berisi tentang hal-hal berkaitan dengan kesimpulan kegiatan laboratorium misal tentang perbedaan konstanta yang
didapatkan karena perbedaan material benda yng digunakan.

I. Daftar Pustaka
Berisi tentang daftar pustaka/referensi yang digunakan untuk memperkaya kandungan kegiatan laboratorium.
SMA NEGERI 2 TEGAL
KEGIATAN LABORATORIUM
HUKUM MELDE

Nama : .............................................................................................................................

No. Urut : .............................................................................................................................

Kelas / Klp : .............................................................................................................................

Tanggal : .............................................................................................................................

A. Tujuan Kegiatan Laboraturium


1. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali
2. Mempelajari hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan tegangan tali (F) melalui grafik

B. Alat dan Bahan


1. Papan atau meja
2. Benang kabur
3. Katrol penjepit
4. Beban bercelah
5. Pembangkit getaran (vibrator)
6. Mistar 1 meter
7. Kabel penghubung merah
8. Kabel penghubung hitam

C. Landasan Teori
Hukum melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang
transversal pada tali. Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan
akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai.
𝐹𝑙 𝐹 𝐹
𝑣= = =
𝑚 𝜇 𝜌. 𝐴

D. Langkah Kerja
1. Rangkai seutas tali dengan sebuah ujung terikat pada vibrator dan ujung lainnya melalui katrol dengan
tergantung seperti gambar

2. Hidupkan vibrator dengan tegangan input 6 volt AC (lihat spesifikasi tegangan pada vibrator)

3. Aturlah panjang benang AB dengan mengatur posisi vibrator, sehingga pada benang terbentuk
gelombang stasioner
4. Lakukan percobaan untuk mencari hubungan antara cepat rambat gelombang pada tali dengan
tegangan tali. Lakukan percobaan yang sama untuk empat beban yang berbeda yang berbeda
massanya.
5. Catatlah data hasil percobaan dalam tabel.
E. Data Pengamatan
Jarak
Panjang Cepat
Massa Tegangan simpul ke Frekuensi
gelombang rambat Jumlah
No. Beban (kg) tali (N) simpul (Hz) v2
(m) (m/s) simpul
(m)
m F x λ 𝑓 v
1.
2.
3.
4.

F. Analisis Data
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan data hasil pengamatan

G. Pembahasan
Berisi pembahasan berkaitan dengan tujuan kegiatan laboratorium
.
H. Kesimpulan
Berisi tentang hal-hal berkaitan dengan kesimpulan kegiatan laboratorium

I. Daftar Pustaka
Berisi tentang daftar pustaka/referensi yang digunakan untuk memperkaya kandungan kegiatan laboratori

Anda mungkin juga menyukai