Anda di halaman 1dari 2

Hari ini adalah hari pertama ospek di SMA ....... .

semua berkumpul dengan atribut yang


ditetapkan tak terkecuali perempuan dengan tinggi rata-rata bernama Tia. Di sela padatnya acara
ospek ada seorang lelaki mendekati Tia, dari awal Tia sadar bahwa lelaki itu terus
memperhatikannya dengan lekat namun ia tak mau langsung mengambil kesimpulan, ia memilih
berpura-pura tidak tahu

“Capek dek ospeknya? “, lelaki itu mengambil posisi duduk disebelah Tia, dari seragam
dan atribut yang ia gunakan sepertinya lelaki ini salah satu anggota osis

“Lumayan kak “, Tia hanya menjawab seadanya

“Namanya siapa dek ? “, ah mulai to the point pikir Tia

“ Shintia Nurandi kak “

“ Panggilannya ?

“ Tia kak “, lelaki itu hanya mengangguk dan kemudian menyodorkan satu botol minum
yang entah dimana ia letakan selama mereka mengobrol

“Nih buat Tia, mayan ngilangin haus”, lelaki itu beranjak berdiri dan hendak
meninggalkan Tia namun seakan berjalan tanpa perintah mulut Tia berbicara

“Nama kakak siapa ?”

Lelaki itu menoleh dan terenyum manis, “Fino”, hanya sepatah kata itu yang ia ucapkan
namun selalu terlekat di telinga Tia

Selama ospek Fino tak pernah absen menghampiri Tia meski hanya sekedar memberi
minuman, terkadang hal-hal sederhana seperti ini yang membuat orang sulit lupa

Masa ospek telah berakhir, hari-hari di sekolahnya Tia dimulai. Kini Tia memiliki banyak
teman dan yang paling mengesankan ‘Fino” yang selalu melewati kelasnya dan mencuri pandang
ke Tia

Tak hanya sebatas itu, Fino selalu dapat mejadi teman yang baik terkadang juga dapat
menjadi pendengar yang baik. Lama-kelamaan sifat Fino membuat Tia merasa sangat nyaman
Fino termasuk tipe orang yang tak mudah ditebak. Pernah satu hari ketika Tia berulang
tahun, Fino memberi hadiah berupa bahan-bahan sembako seperti gula, minyak, teh bahkan
beras. Saat ditanya Fino hanya menjawab “lagi simulasi memberi nafkah”

Bagi Tia tak ada hari tanpa Fino, meski hanya sedetik Fino pasti akan meuncul di
hadapannya setiap hari. Setelah berbulan-bulan mereka dekat anehnya Fino tak pernah
melontarkan kata “aku suka kamu “ atau “ yuk jadian”, Fino selalu berkata “ntar aja, langsung
dilamar nanti “

Fino terkadang menanyakan hal-hal yang konyol seperti “kenapa satu iu disebut satu “
atau menanyakan harga skincare Tia, katanya biar dia semangat cari nafkah untuk beli skincare
untuk Tia

Tak terasa mereka semakin dekat, mereka terlalu nyaman dalam hubungan tanpa status
ini. Bulan berganti tahun, merka selalu bersama bahkan setelah lulus SMA. Entah jodoh atau
disengaja mereka pun satu universitas, merka bertemu lagi sebagai adek tingkat dan kakak
tingkat.

Anda mungkin juga menyukai